You are on page 1of 7

ACARA 1 PENETAPAN KANDUNGAN KLOROFIL DALAM JARINGAN TUMBUHAN

A. Tujuan
Mengamati dan menganalisis Hipokotil & warna daun dan kandungan klorofil pada daun tanaman segar

B. Dasar Teori

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh Karena itu maka asimilasi zat karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya kita katakan, bahwa fotosintesis atau asimilasi zat karbon itu suatu proses, dimana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh korofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia ini menjadi energy kerja pada peristiwa pernapasan dalam tubuh tumbuhan, hewan, atau manusia itu merupakan rangkaian proses kehidupan di dunia ini. Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut: 6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2 Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada klorofil dan ada cukup cahaya. (Dwidjoseputro, 1994).

Klorofil adalah biomolekul penting dalam proses fotosintesis yang membuat tanaman untuk menerima energy dari cahaya. Klorofil menyerap cahaya paling kuat pada spectrum elektromagnetik biru dan merah. Namun tidaak kuat menghisap cahaya dari spectrum hijau dan dekat hijau, adalah salah satu ciri dari jaringan mengandung klorofil. Molekul klorofil tersusun spesifik di dalam dan sekitar fotosistem yang berada dalam tilakoid dan membran kloroplas. Di dalam kompleks ini klorofil memunyai dua peranan utama. Fungsi terbesar klorofil adalah menyerap cahaya dan mentransfer energy cahaya dengan cara transfer energy dengan resonansi ke pasangan klorofil yang ditentukan dalam pusat reaksi dari fotosistem (unit struktural dari kompleks protein yang berperan dalam fotosintesis).( en.wikipedia.org)

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis. Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhan darat. Klorofil C terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang di temukan pada ujung batang, akar, dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan. (id.wikipedia.org) Auxin berperan dalam fototropisme (gerak tumbuhan tumbuh menuju datangnya sinar matahari), geotropisme, hidrotropisme, dan perubahan lingkungan lainnya. Penyaluran auxin yang tidak rata karena kondisi lingkungan seperti cahaya tidak langsung dan gaya gravitasi menyebabkan pertumbuhan jaringan tanaman yang tidak merata. Auxin juga berperan dalam pembentukan dari tubuh tanaman, arah dan kecepatan pertumbuhan dari semua organ yang berinteraksi. Auxin merangsang pemanjangan sel dengan merangsang faktor pelonggar dinding seperti elastin untuk melonggarkan dinding sel. Efeknya akan lebih kuat apabila giberelin juga ada. Auxin juga merangsang pembelahan sel bila ada sitokinin. Saat auxin dan sitokinin masuk ke dalam kalus, akar akan terbentuk bila konsentrasi auxin lebih tinggi disbanding sitokinin. Jaringan xylem akan terbentuk bila konsentrasi auxin sama dengan sitokinin. (en.wikipedia.org)

C. Bahan dan Alat


Daun tanaman Kacang hijau dan jagung umur 1 minggu yang ditanam di ruang terang dan gelap Reagens Aseton 80% Lumpang dan alu Labu ukur Lertas saring Whatman No. 42 Spektrofotometer

D. Prosedur Kerja
1. Potong daun segar menjadi potongan kecil dan masukkan 2 gr jaringan segar ke dalam cawan 2. Aseton ditambahkan secukupnya sehingga jaringan menjadi homogeny 3. Jaringan tadi diaduk kemudian dekantasikan supernatan [pindahkan ekstraknya] melalui kertas saring ke dalam labu ukur 100 ml. Kertas saring dibasahkan dahulu lalu dikering anginkan 4. Tambahkan aseton 807 pada sisa jaringan dalam lumping dan ulangi prosedur ekstraksi tadi 5. Tambahkan aseton 80% le dalam labu ukur sampai mencapai volume 100 ml 6. Ambil 5 ml larutan ini dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan encerkan dengan aseton 80% sampau volume 50 ml. 7. Ambil larutan dan kur dengan menggunakan spektrofotometer

E. Hasil Pengamatan
1. Hipokotil dan warna daun Jagung Gelap [kekuningan] 12 cm 13 cm 13,5 cm Terang [hijau segar] 7,5 cm 7 cm 6,7 cm Kacang Hijau Gelap [kekuningan] 15 cm 15 cm 14,5 cm Terang [hijau segar] 11 cm 9,5 cm 9,5 cm

2. Kandungan klorofil D663 = 0,046 D645 = 0,057 D652 = 0,058 Ktot I =  Ktot II = 


  



3. Data Klorofil dari Spektrofotometer Kel 1 5 9 2 6 10 3 7 11 4 8 Keterangan Kacang Hijau terang Kacang Hijau terang Kacang Hijau terang Kacang Hijau gelap Kacang Hijau gelap Kacang Hijau gelap Jagung terang Jagung terang Jagung terang Jagung gelap Jagung gelap D645 0,058 0,046 0,007 0,002 0,038 0,128 0,027 0,075 0,001 0,057 0,001 D663 0,103 0,134 0,080 0,024 0,007 0,125 0,095 0,156 0,036 0,046 0,036 D652 0,047 0,078 0,034 0,005 0,048 0,126 0,051 0,073 0,013 0,058 0,013

4. Klorofil Total Kel 1 5 9 2 6 10 3 7 11 4 8 Sampel Kacang Hijau terang Kacang Hijau terang Kacang Hijau terang Kacang Hijau gelap Kacang Hijau gelap Kacang Hijau gelap Jagung terang Jagung terang Jagung terang Jagung gelap Jagung gelap Ktot I 0,998 1,001 0,391 0,058 0,412 1,794 0,653 1,394 0,154 0,76 1,07 Ktot II 0,681 0,113 0,493 0,072 0,695 1,826 0,739 1,057 0.188 0,840 1,086

F. Pembahasan
Panjang tanaman gelap lebih panjang karena hormon auksin yang memacu pertumbuhan tanaman tidak terhambat seperti halnya pada tanaman di ruang terang yang hormon auksinnya terhambat oleh cahaya. Total klorofil pada hasil penghitungan berbeda sedikit karena pengaruh gen yang berperan dalam pembentukan klorofil pada tiap tanaman berbeda. Tanaman di ruang gelap lebih layu dan terkulai dibandingkan di ruang terang serta penampang daun tanaman di ruang gelap lebih luas dibandingkan di ruang gelap, Perbedaan kandungan klorofil pada suatu tumbuhan adalah adanya perbedaan massa jenis tanaman, varietas, status nutrisi, musim, jenis tanah, keadaan iklim setempat, stress dan penyakit tanaman serta nutrisi yang dimilikinya juga berpengaruh juga berpengaruh terhadap besarnya kandungan klorofil suatu tanaman, seperti yang terlihat pada data hasil pengamatan, beberapa kelompok menunjukkan hasil pn\enghitungan Klorofil total yang tidak begitu berbeda, ada yang menunjukkan hasil yang lumayan jauh perbedaannya, dan hasil yang melampaui perkiraan klorofil pada tanaman gelap. Hal ini dapat juga disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam melakukan penyaringan, penetesan aseton yang kurang atau berlebih, penggerusan yang kurang dan lainnya, sehingga hasil penghitungan klorofil total dapat berbeda satu kelompok dan kelompok lainnya.

G. Kesimpulan

Tanaman akan lebih cepat tumbuh di ruang gelap namun batang akan layu/lemas dan daun akan kekuningan dan layu karena tidak mendapat sinar matahari serta penampang daun lebih luas pasa tanaman di ruang gelap dibanding ruang terang

Tanaman di ruang terang akan terhambat sedikit pertumbuhannya namun lebih nampak segar, batang yang tegak, serta daun lebih hijau dan kokoh

Klorofil pada tanaman di ruang terang lebih banyak daripada di ruang gelap karena klorofil terbentuk ketika tumbuhan mendapat sinar matahari dan proses berlangsungnya fortosintesis berjalan

Hasil penghitungan klorofil total berbeda karena dapat terjadi kesalahan mulai dari penggerusan, penyaringan, penambahan aseton hingga penggunaan pipet (kesalahan praktikan) hingga sifat yang dibawa setiap gen tanaman dapat berbeda serta faktor lain.

Daftar Pustaka

Wikipedia Indonesia, 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Klorofil

Wikipedia Indonesia, 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Auksin

Wikipedia Inggris, 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Auxin

Wikipedia Inggris, 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Chlorophyll

Dwidjoseputro, 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia Jakarta. (Dikutip dari : http://anasyuraiddah.wordpress.com/2009/11/22/pengukuran-kadar-klorofil-padadaun-dengan-spektrofotometri/

You might also like