You are on page 1of 24

MAKALAH

Pendidikan Agama Islam


TENTANG

Arkanul Islam
(RUKUN ISLAM)

Disusun Oleh :

MUHAMMAD FIKRI (10.MI.208) NENO ELFA MARGANTARA (10.MI.210) SAHIPUDDIN (10.MI.216)

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER MATARAM KAMPUS SUMBAWA


Tahun Akademik 2011/2012

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan rizki yang tak pernah putus kepada kita semua. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw, Rosul Allah yang senantiasa membimbing dan menyayangi umatnya hingga akhir zaman. Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas dari pendidikan agama islam, selain itu dapat memberikan pengetahuan dasar tentang ajaran-ajaran agama Islam. Semoga makalah ini dapat menjadi bahan, pedoman dan tuntunan bagi generasi muda Islam, serta memberikan manfaat bagi kita semua yang membacanya. Banyak orang yang sudah mengetahui rukun Islam, tetapi banyak pula yang tidak mejalankannya dengan baik. Tema rukun Islam ini memang sangat ringan, tetapi di dalamnya sarat dengan dasar dan pokok ajaran agama Islam. Hal ini kadang dianggap remeh dan dilupakan oleh orang Islam, namun tanpa sadar dengan meninggalkannya merupakan kesalahan yang sangat fatal. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayaNya kepada kita semua. Allahumma amin. Sumbawa Besar, 15 November 2011 Penyusun,

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim, kita tidak akan asing dengan kata Islam . Sebagai muslim, sudahkah kita berperilaku sebagai orang Islam? Sebelum kita mengetahui bagaimana menjadi orang Islam yang baik, terlebih dahulu kita pelajari apa arti Islam sebenarnya. Islam secara bahasa dapat diartikan sebagai ketundukan dan penyerahan diri. Setiap muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri kepada ketentuan Allah SWT. Pada hakekatnya Allah adalah penguasa seluruh kehidupan sehingga manusia wajib tunduk dan senantiasa beserah diri kepad a Allah SWT. Selain itu, Islam juga berarti keselamatan dan kedamaian. Orang yang telah memeluk agama Islam dan mengerjakan ajarannya akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat serta mendapatk an kedamaian dalam hidupnya. Lalu apa yang wajib kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan dan kedamaian di dunia dan akhirat? Salah satu yang wajib kita ketahui dan laksanakan adalah rukun islam.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah disini adalah : 1. Apakah rukun islam itu ? 2. Ada berapakah rukun islam itu ?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas dari Pendidikan Agama Islam.

2. Memahami rukun-rukun islam dan hal yang terkandung didalamnya.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rukun Islam Tahukah apa itu rukun Islam? Rukun islam adalah Dasar pokok ajaran Islam telah terkandung dalam rukun Islam. Sebagai seorang muslim kita wajib mengetahui dan mejalankannya. Rukun Islam terdiri dari 5 (lima) hal pokok yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Kelima rukun Islam tersebut adalah: 1. membaca dua kalimat syahadat yaitu mengakui dengan sesungguhnya bahwasannya tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah dan mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, 2. menegakkan sholat lima waktu, 3. puasa di bulan Ramadhan, 4. membayar zakat, dan 5. menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu mengerjakannya. Lima pokok dasar Islam tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang Artinya: Islam dibina di atas lima dasar : bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.(HR. Bukhori dan Muslim) 1. Membaca Dua Kalimat Syahadat A. Makan Dua Kalimat Syahadat Taukah apa itu dua kalimat syahadat? Dua kalimat syahadat (syahadatain) adalah dua kalimat ikrar kesaksian dan janji bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Syahadat berasal dari kata syahida yang berarti mengakui apa yang diketahui. Syahadat terdiri atas dua dua kalimat yang saling berkaitan, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rosul. Syahadat tauhid tersusun atas kalimat ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAHU yang memiliki makna kesaksian atas keEsaan Allah. Syahadat rosul tersusun atas kalimat WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ROSULULLAHI yang menyatakan kesaksian atas keRasulan Nabi Muhammad saw. Adapun kalimat syahadat adalah sebagai berikut: ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAHU, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSULULLAAHI.

Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dua kalimat syahadat ini merupakan dasar yang menentukan keIslaman seseorang. Dua kalimat syahadat ini tidak hanya sekedar diucapkan dengan lisan begitu saja. Diperlukan pemahaman dan keyakinan dalam pengucapannya dan kesungguhan dalam penerapannya melalui amal perbuatan sehari -hari, misalnya tidak menyembah berhala/makhluk lain selain Allah dan menjalankan ajaran agama Islam sesuai dengan sunnah Rosul. B. Fungsi syahadat Fungsi dua kalimat syahadat adalah: a. sebagai pintu gerbang masuk Islam b. sebagai intisari ajaran agama Islam C. Yang Membatalkan Sayahadat Ada beberapa hal yang dapt membatalkan dua kalimat syahadat yang telah kitaucapkan. Hal-hal tersebut antara lain adalah: 1. Kufur Kata kufur mungkin akan terasa asing bagi kita, karena kufur berasal dari bahasa arab, yang artinya mengingkari/ menolak. Jadi, kufur dapat diartikan sebagai perbuatan mengingkari atau menolak suatu keb enaran. Jenis pengingkaran atau penolakan terhadap kebenaran, antara lain sebagai berikut: - kufur takzib, yaitu menolak kebenaran Rosul beserta ajaran yang dibawanya. - Kufur iba wa istikbar, yaitu menerima ajaran Islam sebagai ajaran yang benar, tetapi enggan melaksanakan ajarannya karena takabur dan mencari ideology lain. - Kufur Iradh, yaitu sikap berpaling dari ajaran yang dibawa Rosul, tanpa penerimaan dan penolakan yang tegas. - Kufur syak, yaitu tidak segera menyambut kebenaran, bimbang antara penerimaan dan penolakan, antara meyakini dan menjauhi. - Kufur juhud, yaitu: sikap mengingkari wahyu Allah, atau mengingkari suatu ajaran pokok agama Islam. Jika jenis-jenis kufur ini salah satunya ada yang menyerang hati dan fikiran kita, waspadalah hati kita sedag kufur. Segera perbaiki iman dan keyakinan kita! 2. Syirik Kata sirik sering kita gunakan dalam bahasa Indonesia dengan makna iri

atau dengki. Tetapi syirik kali ini sangatlah berbeda dengan sirik yang sering kita gunakan. Taukah kamu apa itu syirik? Syirik adalah mempersekutukan Allah. Mempersekutukan Allah di sini dapat diartikan dengan menyembah atau mengagung -agungkan makhluk lain selain Allah. Siapakah pelaku syirik? Pelaku syirik disebut dengan musyrik. Mereka dapat berasal dari semua golongan umat Islam. Mereka biasanya suka menyembah mkhluk tertentu yang dianggap memiliki kekuatan lebih, dan lain sebagainya. 3. Nifaq Nifaq merupakan kondisi yang berbeda antara yang diyakini dengan yang ditampakkan dalam perbuatan. Orang yang melakukan nifaq disebut sebagai munafik. Seperti apakah orang munafik itu? Berikut ini adalah ciri -ciri orang munafik : a. jika berbicara, mereka berdusta b. jika berjanji, mereka ingkari c. jika dipercaya, mereka berkhianat. 4. Riddah Tidak jauh berbeda dengan istilah sebelumnya, riddah berasal dari bahasa Arab. Riddah bisa berarti meninggalkan agama Islam dengan penuh kesadaran dan dalam keadaan tidak terpaksa. Pelaku riddah disebut dengan mu rtad. Siapakah mereka itu? Mereka adalah orang yang dengan sengaja dan penuh kesadaran menyatakan keluar dari agama Islam atau beralih keyakinan. Murtad dapat terjadi dengan meninggalkan keyakinan dan aqidah Islam dan berpindah ke keyakinan yang lain. Selain itu, ada pula yang hanya melalui perkataan atau perbuatannya. 2. SHOLAT A. Pengertian Sholat Sesuai dengan asal Nabi Muhammad saw dari keturunan Arab, shalat yang merupakan ajaran Nabi Muhammad juga berasal dari Bahasa Arab. Secara bahasa, shalat berarti doa. Doa merupakan permohonan dan pengharapan akan sesuatu yang kita inginkan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan kita. Seperti yang kita ketahui, di dalam shalat banyak sekali lafadz atau perkataan yang mengandung doa. Jadi, shalat harus dilaksanakan dengan khusuk dan sungguh -sungguh. Secara istilah, shalat berarti perkataan -perkataan dan perbuatan yang didahului

dengan takbiratul -ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan ketentuanketentuan tertentu. Seperti halnya shalat yang kita lakukan tak pernah lepas dari gerakan-gerakan badan seperti takbir, rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, salam, dan lain sebagainya. Shalat sangat berkaitan dengan ibadah lahiriyah berupa gerakan anggota tubuh dan batiniyah yang berkaitan dengan kekhusukan hati dan fikiran. B. Syarat-Syarat Sholat 1. Syarat wajib shalat Syarat wajib shalat ada tiga hal, yaitu islam, baligh, dan berakal. Bagi seorang muslim yang sudah baligh (sudah cukup umur) dan sehat akalnya, ia memiliki kewajiban untuk melaksanakan shalat, terutama shalat fardlu/ shalat lima waktu. Bagi orang yang hanya memiliki salah satu syarat atau tidak memenuhi ketiga syarat di atas, ia tidak memiliki kewajiban untuk melakuk an sholat. Contoh orang yang tidak memenuhi syarat wajib shalat adalah orang gila, balita, orang non -Islam atau yang beragama selain Islam, dan lain sebagainya. 2. Syarat sah shalat Syarat sah shalat ada 5 (lima) hal yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan shalat. Kelima syarat tersebut antara lain adalah sebagaiberikut: a. mensucikan diri dari hadats besar dan hadats kecil, b. suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari najis, c. menutup aurat dengan pakaian yang suci, d. telah masuk waktu shalat, dan e. menghadap ke kiblat. C. Rukun Sholat Rukun shalat itu terdiri atas 13 hal. Mari kita bahas 13 rukun shalat di bawah ini! 1. Niat. 2. Takbiratul ikhram 3. Berdiri tegak bagi yang mampu. 4. Membaca Surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat 5. Rukuk dengan tumakninah (berdiam sejenak dan tenang) 6. Itidal (bangkit dari rukuk) dengan tumakninah 7. Sujud dua kali tiap rakaat dengan tumakninah 8. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah 9. Duduk tasyahud akhir

10. Membaca tasyahud akhir (syahdat) 11. Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir 12. Membaca salam 13. Tertib. Maksudnya tertib di sini adalah teratur dalam mengerjakan rukun-rukun shalat secara berurutan. D. Yang Membatalkan Sholat Shalat yang kita lakukan bisa batal apabila salah satu syarat atau rukun shalat ditinggalkan. Bagaimana shalat kita bisa batal? Berikut adalah hal -hal yang dapat membatalkan shalat. 1. Berhadats 2. Terkena najis 3. Berkata-kata dengan sengaja 4. Membuka aurat dengan sengaja 5. Berniat keluar dari shalat sebelum shalatnya selesai 6. Ragu-ragu antara menghentikan shalat atau meneruskan 7. Bergerak/mengerjakan sesuatu yang banyak bukan pekerjaan shalat 8. Membelakangi kiblat 9. Makan dan minum 10. Tertawa terbahak-bahak 11. Murtad/ keluar dari Islam 3. PUASA Pada Bulan Suci Ramadhan, umat muslim banyak yang melakukan puasa. Mereka tidak makan dan tidak minum mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Selain itu, mereka juga memperbanyak amal kebajikan pada bulan tersebut. Pernahkah kamu menyaksikan nuansa seperti ini pada Bulan Ramadhan? Pada Bulan Ramadhan, sering kita saksikan nuansa buka bersama dan sahur bersama yang dilakukan oleh mayoritas umat muslim. Kegiatan ini banyak dilakukan di masjid-masjid, mushola, rumah makan, instansi, bahkan ada yang dilakukan secara sederhana di rumah masing-masing. A. Pengertian Puasa Beberapa agama di dunia ini menganjurkan umatnya untuk melakukan puasa. Namun, masing-masing memiliki ketentuan dan cara -cara yang berbedabeda. Ada yang menganjurkan puasa beberapa hari berturut -turut, ada yang

menganjurkan puasa dengan tidak makan makanan yang disukai, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui ma kna dan tata cara puasa menurut ajaran agama Islam. Bagaimanakah puasa dalam agama Islam? Dalam ajaran agama Islam, puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat hanya karena Allah swt. Orang yang melakukan puasa dengan niat bukan karena Allah SWT atau karena makhluk lain, maka puasa tersebut tidak bernilai ibadah. Ada pula cara puasa yang dilarang dalam Islam, yaitu menyambung puasa. Menyambung puasa adalah puasa yang dilakukan beberapa hari berturut -turut tanpa berbuka dengan makan dan minum meskipun sudah datang waktu berbuka. B. Hukum Puasa Puasa khususnya puasa ramadhan hukumnya wajib ba gi seorang muslim yang sudah memenuhi syarat wajib puasa. Selain sifatnya wajib, puasa berfungsi sebagai sarana untuk mengokohkan iman dan taqwa seseorang. Dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 183, Allah AWT berfirman yang artinya : Haiorang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana puasa itu diwajibkan atas orang -orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. (QS. AlBaqoroh:183) C. Syarat Wajib Puasa Adapun yarat wajib puasa ada empat hal, yaitu: - Islam. - Baligh. - Berakal. - Sanggup atau mampu. D. Rukun Puasa Dalam menjalankan puasa, kita harus menjalankan seluruh rukun -rukun puasa. Tanpa adanya rukun puasa, maka puasa yang dijalankan seseorang tidak sah. Berikut ini adalah rukun-rukun puasa. 1. Berniat 2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa E. Sunnah-Sunah yang dilakukan saat Puasa 1. Sahur 2. Menyegerakan berbuka ketika sudah datang waktu berbuka

3. Membaca doa ketika berbuka. 4. Memberi makanan dan minuman berbuka bagi orang yang berpuasa 5. Mandi dari janabat, haid, dan nifas sebelum terbit fajar agar dalam keadaan suci sejak awal berpuasa. 6. Menahan diri dari perbuatan yang haram dan sia -sia. 7. Memperbanyak berbuat baik kepada keluarga dan k erabat serta memperbanyak sedekah kepada fakir miskin. 8. Lebih menyibukkan diri dengan hal -hal yang bermanfaat seperti menuntut ilmu, membaca Al-Quran, mempelajari Al-Quran, berdzikir, dan lain sebgainya. 9. Beritikaf di masjid terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. F. Hal yang Membatalkan Puasa Hal-hal yang membatalkan puasa adalah sebagai berikut: 1. Makan, minum, dan memasukkan suatu benda ke mulut sampai ke kerongkongan. 2. Memasukkan suatu benda dengan sengaja ke dalam rongga tubuh seperti hidung, telinga, dubur, dan lain sebagainya. Namun, jika hal tersebut te rjadi secara tidak sengaja seperti lupa, hal itu tidak membatalkan puasa. 3. Menelan air yang sampai ke kerongkongan saat berkumur -kumur. 4. Muntah dengan sengaja 5. Keluar mani dengans sengaja 6. Melakuakan hubungan suami istri H. Hal yang Membolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan Seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika tidak mampu atau puasa tersebut memberatkannya. Alasan -alasan yang membolehkan seseorang untuk tidak berpuasa adalah sebagai berikut: 1. Musafir. 2. Sakit. 3. Hamil atau menyusui. 4. Uzur karena usia lanjut dan tidak mampu untuk berpuasa. 5. Penyakit yang secara medis tidak ada lagi harapan sembuhnya. I. Manfaat Puasa Puasa memang terasa berat jika belum terbiasa. Namun, di dalamnya mengandung banyak manfaat bagi orang yang menjalankannya. Apa sajakah manfaat puasa bagi kita? Pada dasarnya Allah SWT menyuruh kepada hambaNya

untuk berpuasa bukanlah untuk suatu hal yang sia -sia melainkan di dalamnya terdapat manfaat yang banyak bagi kita, di antaranya adalah: Melatih kesabaran diri. Melatih diri untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat -nikmat yang telah diberikan. Menghilangkan rasa sombong karena pada saat lapar dan haus kita bisa merasakan apa yang selama ini dialami oleh fakir miskin. Menyehatkan organ pencernaan karena waktu makan teratur dan mendapatkan kesempatan untuk istirahat sejenak dari aktivitasnya selama ini, dan masih banyak manfaat yang lainnya. 4. ZAKAT Zakat merupakan salah satu pokok agama yang sangat penting dalam agama Islam, karena zakat adalah rukun Islam ketiga setelah syahadat dan shalat. Berbeda dengan shalat yang berfungsi untuk membentuk keshalihan dari sisi pribadi seperti mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar, zakat memiliki fungsi untuk membentuk keshalihan dalam sistem sosial kemasyarakatan . Seperti apakah itu? Misalnya saja seperti memberantas kemiskinan, menumbuhkan rasa kepedulian dan cinta kasih terhadap golongan yang lebih lemah. A. Pengertian Zakat Zakat bisa diartikan sebagai shadaqah yang wajib dikeluarkan seseorang atas kepemilikan harta dengan ketentuan tertentu . Kadangkala kita sulit membedakan antara zakat, infaq, dan shadaqah. Berikut ini adalah perbedaan antara ketiga hal tersebut: 1. Makna zakat Secara bahasa, zakat berarti tumbuh dan berkah atau dapat pula diartikan membersihkan atau mensucikan. Artinya: "Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.". (QS : At-Taubah : 103). Secara istilah, zakat berarti shadaqah dari apa yang kita miliki termasuk harta yang wajib dikeluarkan dan telah ditetapkan jenis, jumlah, dan waktu tertentu untuk kepentingan umat Islam.

2. Makna infaq Pengertian infaq adalah lebih luas dan lebih umum dibanding dengan zakat. Infaq tidak ditentukan jenisnya, jumlahnya dan waktunya suatu kekayaan atau harta yang akan diinfaqkan. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk menetukan jenis harta, berapa jumlah yang yang sebaiknya diserahkan. 3. Makna Shadaqah Adapun Shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding infaq. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada harta benda saja tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya men yingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya, dan lain sebagainya . B. Hukum Zakat, Infaq dan Shadaqah Zakat sifatnya wajib bagi setiap muslim yang hartanya telah memenuhi syarat tertentu sedangkan infaq atau shadaqah adalah sunnah. Karena zakat hukumnya wajib, kita harus lebih mendahulukan zakat dibandingkan dengan infaq dan shadaqoh yang hukumnya sunnah Jika kita memiliki harta benda yang sudah memenuhi syarat zakat, terlebih dahulu dikeluarkan zakatnya. Hal ini lebih utama dibanding kita berinfaq dan menunda-nunda zakat atau bahkan meninggalkan zakat. Berikut ini akan kita simak ayat Al -Quran yang menerangkan tentang ancaman Allah SWT kepada hambaNya yang meninggalkan zakat. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 34-35 yang artinya :..Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (QS At Taubah : 34 -35) C. Macam-macam Zakat 1. Zakat fitrah Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. Zakat fitrah yang dikeluarkan oleh umat Islam di Indonesia berupa beras karena beras

merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Zakat fitrah ini wajib dikeluarkan oleh tiap umat Islam tiap 1 tahun sekali yaitu menjelang Idul Fitri dan diserahkan kepada fak ir miskin. 2. Zakat maal (harta) Zakat maal adalah zakat yang harus dikeluarkan m encakup hasil dari perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, har ta temuan, emas dan perak. Masing-masing harta tersebut memiliki ketentuan perhitungannya sendirisendiri. D. Syarat-Syarat Harta Yang Wajib Dizakati 1. Milik Penuh 2. Berkembang 3. Cukup nishab 4. Lebih dari kebutuhan pokok 5. Bebas dari hutang 6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul) E. Jenis Harta Yang wajib Dikeluarkan Zakatnya 1. Binatang ternak Hewan ternak yang akan dikelurkan zakatnya, terlebih dahulu harus memenuhi sayarat-syarat berikut ini: Sampai haul atau sudah lebih dari 1 tahun. Mencapai nisabnya. Digembalakan dan mendapatkan makanan di lapangan tempat pengembalaan terbuka. Tidak dipekerjakan Tidak boleh memberikan binatang yang cacat dan tua (ompong) Pembiayaan untuk operasional ternak dapat mengurangi dan bahkan menggugurkan zakat ternak 2. Emas dan perak 3. Barang Perniagaan/Perdagangan 4. Hasil Pertanian Tanaman yang wajib dikeluarkan zakatnya setidaknya memenuhi syarat - syarat berikut ini:

1. Hasil pertanian tersebut merupakan tanaman yang menjadi makanan yang mengenyangkan, bisa disimpan dan ditanam oleh manusia, contohnya gandum, padi, kurma dan anggur kering, jagung, dan lain -lain. 2. Hasil pertanian yang tumbuh-tumbuhan atau tanaman merupakan makanan pokok. 3. Hasil pertanian yang tanamannya bernilai ekonomis baik makanan pokok atau sayur-sayuran dan buah-buahan kecuali rumput dan pohon yang tidak berbuah. 4. Hasil pertanian tersebut jumlahnya sudah mencapai 653 kg atau lebih (sebesar 5 wasaq) F. Orang Yang Berhak Menerima Zakat Zakat-zakat yang sudah dikeluarkan akan dikumpulkan dan diberikan kepada orang-orang yang berhak mendapatkan zakat. Siapa sajakah orang -orang yang berhak mendapatkan zakat? Apakah ada di antara kita yang termasuk di dalamnya? Mari kita lihat daftar penerima zakat berikut ini! 1. Fakir 2. Miskin 3. Amil 4. Muallaf 5. Hamba sahaya atau budak yang ingin memerdekakan dirinya 6. Gharimin Siapakah itu gharimin? Gharimin adalah mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhi hutangnya karena pendapatan yang pas-pasan. 7. Fisabilillah Siapakah itu fisabilillah? Fisabilillah adalah mereka yang berjuang di jalan Allah, misalnya untuk dakwah dan perang membela agama Islam dari orang kafir. 8. Ibnus Sabil Siapakah itu ibnu sabil? Ibnu sabil adalah mereka yang melakukan perjalanan jauh dan kehabisan biaya di perjalanan.

G. Orang Yang Tidak Berhak Menerima Zakat Sebelumnya kita membahas tentang orang -orang yang berhak mendapatkan zakat. Berikut kita akan membahas orang -orang yang tidak berhak mendapatkan zakat. Mereka antara lain adalah: 1. Orang kaya. 2. Hamba sahaya atau budak. 3. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim). 4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
5. Orang kafir. Orang kafir tidak berhak mendapatkan zakat meskipun kondisinya

miskin. H. Hikmah Zakat Zakat itu diawajibkan dalam Islam untuk dilaksanakan karena di dalamnya banyak terkandung hikmah dann manfaat yang dapat kita petik. Berikut ini adalah hikmah dari zakat, antara lain: 1. Mengurangi kesenjangan sosial antara me reka yang kaya dengan mereka yang miskin. 2. Sebagai pertolongan bagi orang-orang kafir dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Selain itu, juga dapat mendorong orang -orang fakir miskin untuk meraih kehidupan yang layak. 3. Membersihkan dan mengikis akh lak yang buruk seperti kikir dan bakhil (pelit). Selain itu juga dapat melatih diri kita memiliki jiwa pemberi dan dermawan. 4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat. 5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. 6. Untuk pengembangan potensi ummat Islam. 7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam 8. Menambah pendapatan negara untuk proyek -proyek yang berguna bagi ummat. 5. NAIK HAJI A. Pengertian Haji Kata haji secara bahasa berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Selain itu, kata haji juga mempunyai arti qashd (dalam bahasa Arab) yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa haji adalah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan -amalan

ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat -tempat tertentu seperti yang dise butkan diatas adalah Ka'bah, Mas'a(tempat sa'i), padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan -bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Sedangkan amal ibadah tertentu yang dimaksud ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. B. Hukum Menunaikan Haji Ibadah haji hukumnya wajib bagi orang muslim baik laki -laki maupun perempuan yang telah mencukupi syarat -syaratnya. Bagi umat Islam yang belum memenuhi syarat-syarat haji maka ia tidak diwajibkan melaksanakan ibadah haji. Berikut ini terdapat ayat yang menjelaskan hukum naik haji bagi umat islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat: 97 yang artinya : Padanya terdapat tanda -tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, barang siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam C. Syarat Wajib Haji Seperti yang sudah dibahas sebelumn ya, haji itu hukumnya wajib bagi orang - orang yang telah memenuhi syarat -syarat haji. Berikut ini terdapat syarat -syarat wajib haji, antara lain adalah: 1. Islam Haji adalah ajaran agama Islam, jadi hanya orang Islam sajalah yang berkewajiban menunaikan ibadah haji. 2. Dewasa. Dewasa maksudnya sudah baligh. Sudah bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Anak kecil boleh berhaji, namun haji tersebut dilakukan oleh orang tuanya atau saudaranya yang sudah dewasa dan sudah pernah menunaikan ibadah haji. 3. Berakal Diharuskan orang yang menunaikan ibadah haji adalah orang yang berakal

sehat. Orang gila tidak diwajibkan melakukan ibadah wajib termasuk didalamnya ibadah haji. 4. Merdeka Merdeka yang dimaksud disini adalah orang yang bebas tidak berada dibawah kekuasaan dan tanggung jawab orang lain seperti budak. Saat ini perbudakan sudah tidak diperbolehkan karena itu melanggar hak asasi manusia. Sehingga hampir seluruh manusia termasuk kita adalah oranng yang merdeka. 5. Mampu Mampu yang dimaksud di sini adalah kemampuan fisik dan financial atau keuangan. Kemampuan fisik ditandai dengan badan yang sehat dan kuat sehingga mampu melaksanakan berbagai kegiatan atau ritual ibadah haji seperti saI, thowaf, dan lain sebagainya. Kemampuan financial atau keuangan adalah kemampuan seseorang untuk membayar seluruh biaya selama menunaikan ibadah haji. Bagi orang fakir miskin meskipun mereka memiliki badan yang sehat dan kuat namun ia tidak berkewajiban menunaikan ibadah haji karena mereka belum memiliki keuangan yang cukup untuk pergi haji. Bagi orang yang sudah memiliki keuangan yang cukup tapi kondisinya tidak sehat maka boleh dihajikan oleh anak atau saudaranya yang mampu dan su dah pernah pergi haji. D. Rukun Haji Adapun rukun haji itu ada lima hal, antara lain sebagai berikut : 1. Ihram Tahukah kamu apa itu pakaian ihrom? Pasti kamu sudah pernah mendengarnya sebelumnya. Pakaian ihrom itu adalah pakaian yang wajib digunakan pada saat menunaikan ibadah haji. Warna pakaiannya adalah putih. Bagi laki-laki pakaian ihromnya tidak diperbolehkan menggunakan kain/pakaian yang berjahit. Kain ihrom yang digunakan hanya dililitkan di badan menutupi auratnya tanpa mennggunakan jahitan. Berbeda dengan pakaian ihrom perempuan. Perempuan harus menutupi seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan sehingga diperbolehkan menggunakan pakaian putih yang berjahit. 2. Wukuf di Arafah Tahukah kamu apa itu wukuf? Secara bahasa wukuf artinya berhenti, berdiam diri atau jeda. Wukuf di Padang Arafah merupakan salah satu rukun terpenting dari rangkaian ibadah haji. Semua jamaah haji diwajibkan berdiam di

padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga ter bit fajar pada 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idhul Adha. Wukuf merupakan ibadah puncak dari keseluruhan kegiatan haji. Semua orang yang sedang menunaikan ibadah haji, wajib melakukan wukuf di padang Arafah tanpa terkecuali. Kehadiran jamaah haji di Padang A rafah tidak bersyarat terhindar dari hadas. Wukuf di Padang Arafah mempunyai makna bahwa semua manusia dari segala golongan nantinya akan berkumpul di Padang Mahsyar saat hari perhitungan (hisab). Kalian bisa membayangkan, seluruh umat muslim di dunia yang melaksanakan haji pada saat itu berkumpul di Padang Arafah. Mulai dari orang muslim dari Negara Indonesia, Negara Arab Saudi, Negara Amerika, Negara India, Negara Mesir, Negara Jepang, Negara China, dan lain sebagainya pada saat itu berkumpul jadi satu. Wukuf adalah refleksi dari pusaran hidup manusia. Arafah menjadi sebuah perumpamaan bahwa nantinya seluruh manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-An'am (6) ayat 51. Ayat ini mengandung pengertian, bahwa semua manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia. 3. Tawaf ifadah Tahukah kamu apa itu thawaf? Ibadah thawaf adalah mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali, dimana putaran pertama dengan lari -lari kecil (jika mungkin), dan selanjutnya dengan berjalan biasa. Thawaf dimulai dan berakhir di garis sejajar dengan batas Hajar Aswad. Posisi kabah ketika Thawaf adalah disebelah kiri tubuh kita. 4. Sai Tahukah kamu apa itu ibadah sai? Ibadah Sa'i merupakan salah satu rukun Haji yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari -lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405 meter. Di bawah ini adalah lorong panjang yang menghubungkan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Lorong ini adalah tempa t jamaah haji melaksanakan sai. Pada zaman dahulu sai dilakukan ditempat terbuka dengan bolak balik mennaiki Bukit Shafa dan Marwah. Namun, saat ini seiring dengan penambahan jumlah jamaah haji maka dilakukan pembangunan dan pelebaran area Masjidil

Haram. Dengan begitu, dibangunlah pula lorong yang panjang ini. Fungsinya adalah untuk mempermudah dan menertibkan pelaksanaan ibadah sai. 5. Bercukur Bercukur atau dalam istilah bahasa Arab disebut t ahallul merupakan salah satu rukun haji. Para jamaah haji wajib mencukur rambutnya setelah melakukan saI. Tahallul atau bercukur ini merupakan suatu penanda bahwa jamaah haji sudah keluar dari keadaan ihrom. Setelah bercukur seseorang diperbolehkan melakukan perbuatan-perbuatan yang sebelumnya dilarang saat ihrom, misalnya: membunuh binatang buruan, melangsungkan pernikahan, memakai gamis atau pakaian yang berjahit dan lain sebagainya. 6. Tertib Rukun haji harus dikerjakan dengan tertib. Para jamaah haji dilarang meninggalkan atau merubah urutan tata cara haji. Apabila ditinggalkan atau tidak dilakukan sesuai dengann urutannya , hajinya dianggap tidak sah. E. Wajib Haji Selain rukun dan syarat, seorang jamaah haji juga harus menunaikan wajib haji. Wajib haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap rukun haji, yang jika tidak dikerjakan harus memba yar dam (denda). Perbedaan antara wajib haji dengan rukun haji adalah bahwa jika salah satu wajib haji ditinggalkan maka ibadah haji yang dilaksanakan tetap sah, tetapi orangnya terkena kewajiban membayar dam (denda). Jika salah satu rukun haji ditinggalka n maka hajinya menjadi tidak sah. Wajib haji ada enam hal, antara lain sebagai berikut. 1. Niat ihram di miqat Miqat adalah tempat awal dimulainya pelaksanaan haji yang telah ditetapkan dalam syariah Islam. Pada saat di tempat awal ini (miqat), para jamaah h aji harus berniat ihram setelah berpakaian ihram. 2. Mabit di Muzdalifah Mabit artinya bermalam. Mabit di Muzdalifah artinya menginap di Muzdalifah pada malam 10 Dzul Hijjah selepas dari wukuf di Arofah. Mabit di Muzdalifah ini huk umnya wajib. Barang siapa yang meninggalkan mabit di Muzdalifah sebelum tengah malam maka ia wajib membayar denda. 3. Mabit di Mina Mabit atau bermalam di Mina dilakukan pada malam -malam hari Tasyrik, yaitu

tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. 4. Melontar jumroh (jumroh ula, wustha, dan aqobah) Melontar jumroh ula, wustha, dan aqobah dilakukan pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Melontar jumroh merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh para jamaah haji. Jika melanggranya maka ia wajib membayar denda. Pelontaran jumroh dilakukan dengan menggunakan batu-batu kerikil. Pelontaran jumroh ini di dasarkan pada kisah Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih anaknya, Nabi Ismail atas perintah Allah. Namun, di tengah jalan ia dihadang oleh iblis yang mengganggu dan melakukan tipu daya padanya. Pada saat ini Nabi Ibrahim langsung melempari si iblis yang terkutuk itu, sehingga iblis itu pergi dan gagal meggoda Nabi Ibrahim untuk tidak membunuh Nabi Ismail. Melihat keikhlasan dan kesetiaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah, maka Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba untuk disembelih Nabi Ibrahim. 5. Tidak melakukan perbuatan yang dilarang (diharamkan) pada waktu melakukan ibadah haji. Pada saat melaksanakan haji, seseorang harus menjalankan rukun dan kewajiban haji serta meninggalkan larangan -larangannya. Adapun laranganlarangannya akan dibahas pada pembahasan berikutnya. 6. Tawaf wada Thawaf wada merupakan thawaf perpisahan. Thawaf ini merupakan akhir dari rangkaian kegiatan haji. Sebelum jamaah haji selesai dan meningalkan kota Makkah, mereka diwajibkan untuk melaksanakan thawaf wada sebagai tawaf perpisahan. Thawaf wada ini pelaksanaannya sama seperti thawaf ifadah yaitu dengan cara mengelilingi Kabah. F. Hal-hal Yang Diharamkan Bagi Orang yang Ihram Hal-hal yang diharamkan bagi orang yang sedang berihram adalah sebagai berikut: 1. Haram bagi laki-laki memakai pakaian yang berjahit dan menutup kepala walau sedikit 2. Haram wanita menutup muka 3. Haram memakai wangi-wangian

4. Haram memakai sarung tangan 5. Haram memakai minyak rambut kepala. 6. Haram mengeluarkan mani dan beristimta (melakukan hal -hal yang mendekati kepada perbuatan hubungan suami -istri) 7. Haram bersetubuh 8. Haram menanggalkan anggota tubuh termasuk memotong kuku, mencabut rambut, dan bulu badan. 9. Haram menikah. 10. Haram berburu binatang darat yang liar dan halal dimakan, dan juga haram memakan daging binatang tersebut. 11. Haram mencabut dan memetik tumbuh -tumbuhan yang hidup di tanah haram.

BAB III PENUTUP


Jika kita memeluk agam islam, tidak hanya di bibir saja, tetapi harus kita amalakan semua jaran yang ada (alquran dan alhadits). Jika islam ditegakkan dengan benar maka orang islam akan berbudi mulia, luhur, santun, tidak terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme maupun perbuatan asusila. Jadi setiap muslim wajib mengenal dan memahami rukun Islam sebagai syarat kesempurnannya memeluk agama Islam. Seseorang disebut muslim tidak cukup hanya dengan identitas Islam dalam KTP atau kartu identitas yang lain. Identitas seorang muslim yang sebenarnya dapat dilihat dari keimanan dan ibadah yang dilakukan. Taukah kamu bagaimana cara kita menyempurnakan keislaman kita? Keislaman seseorang akan sempurna dengan keimanan yang kokoh dalam hati dan diiringi dengan ibadah lahiriyah yang tampak dalam perbuatan sehari -hari. Islam tidak cukup hanya dengan menyatakan bahwa aku adalah seorang muslim. Keislaman seseorang tidak cukup dengan uc apan dengan lisan namun juga wajib melaksanakan rukun-rukun Islam. Melaksanakan rukun -rukun Islam akan menambahkan keimanan dalam hati dan ketenangan dalam jiwa dan fikiran. Kita banyak menemukan di sekitar kita orang yang mengaku muslim tetapi tidak melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam seperti, sholat, puasa, zakat, dan lain sebagainya. Mereka telah menunjukan bahwa diri mereka belum sempurna dalam menjalankan perintah agama. Mereka sangat bermacam-macam. Ada yang hanya mau melaksanakan sholat jumat saja. Ada yang hanya melaksanakan sholat 2 kali dalam satu tahun, yaitu sholat Idul Adha dan Idul Fitri. Ada yang malas berzakat meskipun hartanya melimpah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua ini tidaklah layak kita tiru, karena dengan berIslam dan menjalankan aturan-aturannya dengan baik merupakan kunci keselamatan di dunia dan akhirat. Padahal jelas dan tegas, islam dan kafir perbedaannya adalah, jika mengaku islam, tetapi tidak menjalankan sholat maka ia dianggap kafir atau tidak islam. Semoga dengan membaca ini kita mulai sadar akan islam yang kita yakini oleh pemeluknya.

DAFTAR PUSTAKA
------------- 1989. Al Quran dan Terjemahnya. DEPAg. Jakarta. ---------------1995. Hadits Jamiushoheh. Surabaya Abu Bashir, Abdul Mun'im Musthofa Halimah. Qowaidut takfir, Darul Bashir. OmanYordania.1994 Al Asqolani, Ahmad bin Ali bin Hajar . Fathul Barri. Beirut.2000 Al Jauziyah, Ibnul Qoyyim. I'lamul Muwaqqi'in 'An Robbil 'Alamin , Darul Jail. BeirutLibanon. Al Latif. Abdul Azis Bin Muhammad Bin 'Ali Al Abdul. Nawaqidul Iman al Qouliyah wal Amaliyah, Darul Wathon. Riyadh.1414 H Al Masy'abi, DR. Abdul Maj id Bin Salam Bin Abdulloh. Manhaj Ibnu Taimiyah Fi masalatit Takfir, Maktabah Adwaus salaf. Riyadh 1997 Al Qorny, Abdulloh Bin Muhammad. Dhowabithut takfir 'Inda Ahlis sunah Wal Jama'ah, Muassasatur Risalah. Beirut.1992 Al Wuhaiby, Muhammad bin Abdulloh bin 'Ali. Nawaqidul iman al I'tiqodiyah wa dhowabituht takfir 'indas salaf , Darul wathon. Riyadh.1996 Al-Zuhayly, Wahbah. 1995. Zakat: Kajian Berbagai Mazhab, terj. Agus Effendi dan Baharuddin Fannany. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Rosda Group. An Nawawi, Imam Abu Zakaria Bin Muhyiddin Bin Syarof. Al Majmu' Syarhul Muhazzab, Darul Fikr. Beirut-Libanon.1996 Asqalani, Al Hafidh Ibnu Hajar. 1995. Bulughul Maram. Surabaya: Mutiara Ilmu Asy Syafi'i, Muhammad bin Idris. Al Umm, Darul Ma'rifah. Beirut Libanon. Asy Syaukani, Imam Muhammad Ali Bin Muhammad. Fathul qodir, Darul Kutub Al Ilmiyah. Beirut-Libanon.1994 Azzukhaili, DR.Wahbah. Fiqhul Islam, Darul Fikr. Damaskus.1989 Bin Abdul Azis, Syeikh Abdul Qodir. Al jami' Fi tholabil ilmi asy-syarif.

BIOGRAFI PENULIS
Nama NIM TTL : MUHAMMAD FIKRI : 10.MI.208 : Pelat, 14 November 1991 : Manajemen Informatika : Diploma III : Jln. Raya Semongkat, Desa Pelat

Program studi Jenjang Studi Alamat

Nama : Neno Elfa Margantara Nim : 10 MI 210 TTL : singaraja 4 september 1992 Alamat : Kebayan Program Studi : Manajemen Informatika Jenjang Studi : Diploma III

NAMA : SAHIPUDDIN NIM : 10.MI.216 TTL : ALAS_20 April 1992 ALAMAT : Jln.MAWAR ,KAMPUNG BUGES_SUMBAWA BESAR JENJANG : DIPLOMA III (TIGA) BIDANG STUDY : MANAJEMEN INFORMATIKA

You might also like