You are on page 1of 4

II.

Cara Mengolah Keripik Daun Kangkung Agar daun kangkung menjadi keripik yang rasanya gurih, renyah, enak dan memiliki kandungan gizi yang banyak maka diperlukan cara pengolahan dan penyajian pengemasan yang tepat. Untuk membuat keripik daun kangkung renyahnya tahan lama, sebaiknya dikemas dalam plastik kemudian dipress menggunakan sealer. Dan berilah label di luar kemasan untuk menambah variasi. Berikut adalah cara mengolah keripik daun kangkung : Bahan : 1. 200 gram tepung beras. 2. 3 sendok makan tepung kanji. 3. 8 butir kemiri, haluskan. 4. 3 siung bawang putih, haluskan. 5. Garam secukupnya. 6. Air secukupnya. 7. Daung kangkung segar. 8. Minyak goreng secukupnnya.

Alat : 1. Kompor 2. Wajan 3. Cobek 4. Pisau 5. Baskom 6. Sendok 7. Spatula 8. Mangkuk

Cara Mengolah : 1. Siapkan daun kangkung yang utuh dan segar, kemudian dicuci sampai bersih. 2. Campur tepung beras, tepung kanji, garam, kemiri, dan bawang putih yang sudah dihaluskan. 3. Beri air sedikit demi sedikit sampai cukup encer. 4. Celup daun kangkung ke dalam adonan encer.

5. Goreng dengan panas sedang sampai kering garing. Setelah itu tiriskan. 6. Lalu kemas ke dalam plastik yang telah diberi label.

Skema Pembuatan Keripik Daun Kangkung

Pencucian

Pembuatan Adonan

Pembuatan Adonan

Pencelupan

Penggorengan

Pengemasan

III. Prosedur Pemasaran Dalam menjalankan bisnis, bukan Cuma modal dan produk berkualitas saja yang dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan omset sesuai target. Begitu juga dalam menjalankan bisnis makanan, adanya strategi pemasaran juga sangat berpengaruh terhadap omset yang diperoleh pelaku bisnis tersebut. Bisnis makanan merupakan salah satu bisnis yang memiliki potensi besar, sudah banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha tersebut. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha makanan yang gulung tikar atau bangkrut, karena prosedur pemasaran yang digunakan kurang tepat. Untuk menghindari resiko bangkrut, karena adanya permasalahan pemasaran usaha yang kurang tepat. Berikut saya berikan beberapa strategi pemasaran bisnis makanan yang dapat dicoba. Buatlah nama untuk bisnis makanan semenarik mungkin Sebelum membuka usaha makanan, sebaiknya menyiapkan nama untuk usaha tersebut. Pilih nama yang semenarik mungkin, unik, dan mudah diingat para konsumen. Karena nama usaha akan menjadi image yang tertanam pda konsumen, sehingga mereka mudah untuk mengingat. Di samping itu hal yang perlu diperhatikan ketika mencari nama usaha, sesuaikan nama dengan usaha yang dijalankan. Nama usaha dapat ditempatkan di depan lokasi usaha, agar konsumen yang kebetulan lewat tertarik untuk ammpir membeli produk makanan tersebut. Perkenalkan bisnis tersebut pada masyarakat Dengan adanya pengenalan produk, masyarakat mengetahui apa kelebihan produk bisnis makanan tersebut, harga makanan yang ditawarkan, serta pelayanan yang ditawarkan bisnis tersebut kepada para konsumen. Untuk mengenalkan bisnis makanan pada masyarakat, dapat dilakukan dengan membuat event dan mengundang masyarakat luas untuk berkunjung ke bisnis makanan yang dimiliki tersebut. Berikan potongan harga Dengan adanya potongan harga menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen untuk berkunjung ke usaha tersebut. Dapat digunakan brosur, pamflet untuk mempromosikan harga yang ditawarkan usaha tersebut.

Meningkatkan kualitas pelayanan Dalam memberikan pelayanan bagi para konsumen, sebaiknya perhatikan waktu penyajian makanan, kualitas cita rasa makanan serta kebersihan dan keamanan tempat usaha. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika menunggu penyajian makanan yang terlalu lama, untuk itu usahakan untuk on time dalam memberikan pelayanan. Selain itu juga kualitas cita rasa makanan yang diproduksi, sehingga konsumen tidak kecewa dengan makanan yang mereka beli ternyata tidak enak. Dan yang ketiga adalah jagalah kebersihan bisnis tersebut, sehingga konsumen yang membeli nyaman dan senang untuk berkunjung kembali ke usaha tersebut. Pada dasarnya prosedur pemasaran sangatlah penting, untuk itu lakukanlah secara total. Produk yang akan dijual sebaiknya yang mudah didapat dan harganya murah. Hal ini digunakan untuk memusatkan perhatian untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.

You might also like