Professional Documents
Culture Documents
III. Tujuan : Memahami sistem peredaran darah pada katak sehingga dapat dibedakan antara pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darahnya. IV. Kajian Pustaka Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Amfibia mempunyai ciri-ciri: vTubuh diselubungi kulit yang berlendir. vMerupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). vMempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik. vMempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang. vMatanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam. vPernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam. vBerkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal). (anonim a . 2010). Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Beberapa jenis pembuluh nadi (arteri) adalah: a. Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. b. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. c. Aorta Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen. d. Arteriol Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler. e. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabangcabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. (anonim b . 2010).
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. (anonim c . 2010). Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 m, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. (anonim. 2009). Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = hidup [pada tempat] berbedabeda). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010). Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan CO2 dan O2 diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O2 dengan darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru. Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah. (Ickeyz 2009) Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. Kartolo (1993). V. Alat dan Bahan Alat :
Cawan Petri Mikroskop Bahan : Kecebong Air Alkohol 70 % VI. Prosedur Kerja Dimasukkan 2-3 ekor kecebong ke dalam gelas berisi Alkohol 2%. Dipindahkan 1 ekor kecebong yang telah terbius ke dalam cawan petri yang berisi sedikit air. Diamati bagian ekor kecebong di bawah mikroskop. Digambar dan dicatat hasil pengamatan.
VII. Hasil dan Pembahasan Gambar Hasil pengamatan Pembuluh darah terbagi menjadi 3 jenis: 1. Pembuluh darah arteri atau nadi Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku. - Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. - Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru. 2. Pembuluh darah vena atau balik Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang bersifat tipis dan elastis. - Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh. - Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian bawah tubuh. 3. Pembuluh darah kapiler Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah. (anonim. 2006) Menurut Kartolo (1993) arteri memiliki tekanan yang besar sehingga memungkinkan darah mengalir hingga kapiler. Pada pengamatan dilakukan, terlihat pembuluh darah yang memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan praktikan menyimpulkan itu adalah arteri. Terlihat juga pembuluh yang terdapat darah mengalir dengan kecepatan rendah (namun tetap lebih cepat dari pada aliran pada pembuluh kapiler), pembuluh tersebut adalah vena yang memiliki tekanan yang lebih kecil dibandingkan arteri. Sedangkan pembuluh kapiler adalah pembuluh kecil yang menghubungkan antara arteri dan vena dan memiliki kecepatan paling rendah. VIII. Kesimpulan Pembuluh yang aliran darahnya paling cepat adalah arteri. Pembuluh yang aliran darahnya lambat adalah vena. Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler. Sistem peredaran darah katak adalah peredaran darah ganda, yaitu darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel.
Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
IX. Daftar Pustaka anonim. 2006. Pembuluh Darah Arteri / Nadi, Vena / Balik dan Kapiler. http://organisasi.org/pembuluh_darah_arteri_nadi_vena_balik_dan_kapiler_ilmu_biologi diakses 30 April 2010 anonim. 2009. Pembuluh Darah Kapiler. http://id.wikipedia.org/wiki/ Pembuluh_darah_kapiler diakses 30 April 2010 anonim a. 2010. Amfibia. http://id.wikipedia.org/wiki/Amfibia diakses 30 April 2010 anonim b. 2010. Pembuluh Nadi. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi diakses 30 April 2010 anonim c. 2010. Pembuluh Balik. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik diakses 30 April 2010 anonim d. 2010. Berudu. http://id.wikipedia.org/wiki/Berudu diakses 30 April 2010 Ickeyz. 2009. Katak. http://riezkiy.blogspot.com/2009/06/katak.html diakses 30 April 2010 Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB Kelainan dan penyakit pada darah dan sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan non keturunan. 1. Faktor Keturunan Penyakit keturunan disebabkan oleh genetik. Di antaranya adalah sebagai berikut: a. Hemofilia Penyakit keturunan berupa darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat membeku. b. Thalassemia Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida kurang. c. Sick Cell Anemia (SCA) Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang. 2. Faktor Non Keturunan Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis. Di antaranya adalah: a. Anemia Penyakit kurang darah, disebabkan kandungan Hb rendah, berkurangnya sel darah merah, atau menurunnya volume darah dari ukuran normal. b. Anemia pernisiosa
Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12. c. Aneurisma Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot. d. Eritroblastosis fetalis Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu. e. Elefantiasis Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria. f. Hipertensi Tekanan darah tinggi, yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 -200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 -110 mmHg atau lebih. g. Hipotensi Tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di bawah 100 mmHg. h. Leukemia (kanker darah) Penyakit yang disebabkan bertambahnya leukosit yang tidak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih. i. Trombus dan embolus Penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner. j. Jantung koroner Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria. k. Sklerosis Penyakit pengerasan pembuluh nadi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan oleh endapan kapur atau arteriosklerosis. Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah,sehingga menaikkan tekanan darah. Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat menyebabkan pecahnya arteriole tersebut. Kalau hal ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian (stroke). l. Varises Penyakit berupa pelebaran vena pada bagian betis. Bisa juga pelebaran venanya pada bagian anus yang sering disebut ambeien, wasir, atau hemoroid.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1990230-kelainan-atau-penyakit-padasistem/#ixzz1O75Yzu2D
PEMBULUH DARAH Macam-macam pembuluh darah: 1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Terdiri dari: a. Arteri pulmonalis Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru b. Aorta Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah 2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung. a. Vena Pulmonalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung b. Vena cava inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung. Vena cava superior Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
3. Pembuluh darah kapiler Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan. Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien. Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif. Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif a. Venule Pembuluh darah kapiler dari vena b. Arteriole Pembuluh darah kapiler dari arteri Peredarah darah tertutup Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh. Peredaran darah ganda Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali. Sistem peredaran ini dibedakan menjadi: 1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru) Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke
jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru. Mekanisme aliran darah sebagai berikut: Ventrikel kanan jantung > Arteri pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis > atrium kiri jantung 2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik) merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. mekanisme aliran darah sebagai berikut: Ventrikel kiri > aorta > arteri superior dan inferior > sel / jaringan tubuh > vena cava inferior dan superior > atrium kanan jantung 3. Sistem peredaran portal Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien
Macam-macam Pembuluh Darah Pembuluh darah terbagi menjadi : A. Pembuluh darah arteri 1. 2. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3.
4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung 5. Terdiri atas :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh 5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri 5.3 Kapiler : a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak 5. Terdiri dari :
5.1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung. 5.2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung. 5.3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
Aliran darah
From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari
Blood flow is the flow of blood in the cardiovascular system . Aliran darah adalah aliran darah dalam sistem kardiovaskuler . The human body is made up of several processes all carrying out various functions. Tubuh manusia terdiri dari beberapa proses semua melaksanakan berbagai fungsi. We have the gastrointestinal system which aids the digestion and the absorption of food. Kami memiliki sistem pencernaan yang membantu dalam pencernaan dan penyerapan makanan. We also have the respiratory system which is responsible for the absorption of O 2 and elimination of CO 2 .The urinary system removes waste from the body the cardiovascular system helps to distribute food, O 2 and other product of metabolism , the reproductive system is also worth mentioning. Kami juga memiliki sistem pernapasan yang bertanggung jawab atas penyerapan O 2 dan penghapusan CO 2. Para sistem urin menghilangkan sisa dari tubuh sistem kardiovaskular membantu untuk mendistribusikan makanan, O 2 dan produk lain dari metabolisme , maka sistem reproduksi juga layak disebut. This system is responsible for perpetuating the species. Sistem ini bertanggung jawab untuk melestarikan spesies. The nervous and endocrine system is responsible for coordinating the integration and function of other system. Para saraf dan sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan integrasi dan fungsi sistem lainnya. Cell TissueOrganSystem. Cell Jaringan Organ Sistem. The cell as we know from elementary science is the basic structure in the human body. Para sel seperti yang kita tahu dari dasar ilmu pengetahuan adalah struktur dasar dalam tubuh manusia. These cells that makes up the bodies of all living things exist in an 'internal sea' of extracellular fluid (ECF) enclosed within the integument of the animal.From this fluid , the cell takes up O 2 and nutrients into it, they discharge metabolic waste products. Ini sel-sel yang membentuk tubuh semua makhluk hidup yang ada di 'internal' lautan ekstraselular cairan (ECF) tertutup dalam integumen dari animal.From ini cairan , maka sel mengambil O 2 dan nutrisi ke dalamnya, mereka debit metabolik limbah produk. In animals with a closed vascular system, the ECF is divided into
two components, the interstitial fluid and the circulating blood plasma . Pada hewan dengan tertutup vaskular sistem, ECF dibagi menjadi dua komponen, interstisial cairan dan sirkulasi darah plasma . The plasma and the cellular elements of the blood , principally red blood cells , fill the vascular system and together they constitute the total blood volume. [ 1 ] Para plasma dan seluler elemen darah , terutama sel-sel darah merah , mengisi sistem pembuluh darah dan bersama-sama mereka merupakan jumlah darah volume. [1]
Contents Isi
[hide] 1 Blood and its Composition. 1 Darah dan Komposisi nya. 2 Plasma 2 Plasma 3 White Blood Cell 3 Sel Darah Putih 4 Platelets 4 Trombosit 5 Red Blood Cell 5 Sel Darah Merah 6 The Mechanics of Blood Circulation 6 Mekanisme Peredaran Darah 7 The Basics of Motion 7 Dasardasar dari Motion 8 Position 8 Posisi 9 Velocity 9 Kecepatan 10 Acceleration 10 Percepatan 11 Newton's Laws of Motion 11 Newton Hukum Gerak 12 Momentum 12 Momentum 13 Basic Ideas In Fluid Mechanics 13 Dasar Ide Dalam Mekanika Fluida 14 Stress 14 Stres 15 Hydrostatic pressure 15 Hidrostatik tekanan 16 Viscosity 16 Viskositas 17 Conservation of Mass 17 Konservasi Massa 18 Bernoulli's equation 18 persamaan Bernoulli 19 The mechanics of Blood 19 Mekanisme Darah 20 Viscosity of the Plasma 20 Viskositas Plasma yang
21 Osmotic Pressure of Plasma 21 Osmotik Tekanan Plasma 22 The red Cells 22 merah Sel 23 Hemodilution 23 hemodilusi 24 Result 24 Hasil 25 Table Tabel 25 26 Glossary of Terms 26 Daftar Istilah 27 References 27 Referensi
[ edit ] Blood and its Composition. [ sunting ] Darah dan Komposisi nya.
Basically blood is the viscous fluid composed of plasma and cells . Pada dasarnya darah adalah kental cairan yang terdiri dari plasma dan sel . The composition of the blood includes plasma, red blood cells , white blood cells and platelets . Komposisi darah termasuk plasma, sel darah merah , sel darah putih dan trombosit . In the microcirculation the properties of the blood cells have an important influence on flow . Dalam mikrosirkulasi sifat-sifat sel darah memiliki pengaruh penting terhadap aliran .
dioksida pergi. Unstressed, normal human red blood cells are biconcave disc with a long axis of approximately 8m and a thickness of 2m. Tanpa tekanan, manusia normal sel-sel darah merah yang cekung ganda disk dengan sumbu panjang sekitar 8m dan ketebalan 2m. RBCs can change their shape remarkably well as they pass through capillaries while the membrane of the RBC often rotates relatively quickly around the cytoplasm . Sel darah merah dapat mengubah bentuk mereka sangat baik ketika mereka melalui kapiler sedangkan membran RBC sering berputar relatif cepat sekitar sitoplasma . The RBC is like a bag that can be deformed into almost any shape due to an excess surface area for its volume. [ 4 ] RBC adalah seperti tas yang dapat berubah bentuk menjadi hampir semua bentuk karena adanya luas permukaan kelebihan untuk volume nya. [4]
This is the same as the slope of the tangent of the graph v against t. Ini adalah sama dengan kemiringan garis singgung grafik v terhadap t. The unit of acceleration is meter per seconds squared.(ms-2). Satuan percepatan adalah meter per detik kuadrat. (Ms2).
..
The quantity mv is called the momentum of a particle. Mv kuantitas yang disebut momentum partikel. Therefore we can also say that Newton's law from the equation above can be defined as force and is equal to the rate of change of momentum. Oleh karena itu kita juga dapat mengatakan bahwa hukum Newton dari persamaan di atas dapat didefinisikan sebagai kekuatan dan sama dengan laju perubahan momentum. In the absence of external forces the momentum of a particle of a body or system of particle remains constant or is conserved. Dengan tidak adanya kekuatan-kekuatan eksternal momentum sebuah partikel dari tubuh atau sistem partikel tetap konstan atau kekal. What we mean is that, if two particles (masses m1 and m2) and velocities v_1 and v_2 collides, the combined body (m_1 + m_2 ) must have the same momentum as the original body put together, so its velocities must be (m_1v_1 + m_2v_2)/ m_1 +m_2. Yang kami maksud adalah bahwa, jika dua partikel (massa m1 dan m2) dan kecepatan v_1 dan v_2 bertabrakan, badan gabungan (m_1 + m_2) harus memiliki momentum yang sama dengan tubuh asli disatukan, sehingga kecepatan yang harus (m_1v_1 + m_2v_2) / m_1 + m_2. If the collision is instantaneous this would be true immediately. Jika tabrakan tersebut seketika ini akan benar segera. Thus we also have inelastic and elastic collision depending on the relative motion of the masses, or continuous. Dengan demikian kita juga memiliki tumbukan inelastis dan elastis tergantung pada gerak relatif dari massa, atau kontinu.
[ edit ] Basic Ideas In Fluid Mechanics [ sunting ] Dasar Ide Dalam Mekanika Fluida
Basically the force experienced by fluids includes long range and short range. Pada dasarnya gaya yang dialami oleh cairan mencakup jarak jauh dan jarak dekat. The long range force includes gravitational and electromagnetic forces. Gaya jangka panjang termasuk gaya gravitasi dan elektromagnetik. The electromagnetic force on an element depends on the quantities like its electric charge, but on the other hand the gravitational force depends only on its mass. Gaya elektromagnetik pada elemen tergantung pada jumlah seperti muatan listrik, tetapi di sisi lain gaya gravitasi hanya bergantung pada massa. We will consider from this point the gravitational force alone. Kami akan mempertimbangkan dari titik ini gaya gravitasi saja. If we have a fluid with element p which occupies the point x at a certain time t and has a volume v and if the fluid in the neighbourhood of x, at that time has a density then the gravitational force on the element is given as Jika kita memiliki fluida dengan p elemen yang menempati titik x pada waktu t tertentu dan memiliki v volume dan jika cairan di sekitar x, pada waktu itu memiliki kepadatan maka gaya gravitasi pada elemen tersebut diberikan sebagai
vg
vg
..
where tau is a constant called the coefficient of viscosity [ 7 ] mana tau adalah konstan disebut koefisien viskositas [7]
This is related to the mass flowrate as Hal ini terkait dengan laju aliran massa sebagai
[ 9 ] [9]
Where a is the particle radius, _p , _f are the respectively particle and fluid density is the fluid viscosity, g is the gravitational acceleration. Apabila suatu adalah jari-jari partikel, _p, _f adalah masing-masing partikel dan densitas fluida adalah viskositas fluida, g adalah percepatan gravitasi. From the above equation we can see that the sedimentation velocity of the particle depends on the square of the radius. Dari persamaan di atas kita dapat melihat bahwa kecepatan sedimentasi partikel tergantung pada kuadrat dari jari-jari. If the particle is released from rest in the fluid , its sedimentation velocity U_s increases
until it attains the steady value called terminal velocity (U) as shown above. Jika partikel dilepaskan dari beristirahat di fluida , kecepatan sedimentasi yang U_s meningkat sampai mencapai nilai stabil yang disebut kecepatan terminal (U) seperti yang ditunjukkan di atas. We have looked at blood flow, blood composition. Kita telah melihat aliran darah, darah komposisi. Before we look at the main issue, hemodilution let us take a brief history into the use of blood. Sebelum kita melihat masalah utama, hemodilusi mari kita mengambil sejarah singkat ke penggunaan darah. The therapeutic use of blood is not a modern phenomenon. Egyptian writings dates back at least 2000 years suggest oral ingestion of blood as a 'sovereign remedy' for leprosy. Para terapi penggunaan darah bukan fenomena modern. Mesir tulisan tanggal kembali setidaknya 2000 tahun yang menunjukkan konsumsi oral darah sebagai 'obat manjur' untuk kusta. Experiments with the first intravenous blood transfusions began at the start of the 16th century, and in the last 50 years the field of transfusion medicine has progressed remarkably bringing with it an increase in the use of blood and blood product. [ 10 ] However the therapeutic use of blood comes with its significant risks which are enormous. Percobaan dengan transfusi darah infus pertama dimulai pada awal abad ke-16, dan dalam 50 tahun terakhir bidang kedokteran transfusi telah berkembang sangat membawa dengan itu peningkatan dalam penggunaan produk darah dan darah. [10] Namun terapeutik penggunaan darah datang dengan risiko signifikan yang sangat besar. As a result many persons are searching for alternatives to transfusion of whole blood. Akibatnya banyak orang yang mencari alternatif untuk transfusi darah. Today bloodless medicine and surgery (BMS) programs have been developed not only for a group of people because of their religious believes but they are also sought after by patient who fear the risks of blood transfusion and desire the best medical care. Hari ini obat berdarah dan bedah (BMS) program telah dikembangkan tidak hanya untuk sekelompok orang karena agama mereka percaya, tetapi mereka juga dicari oleh pasien yang takut risiko transfusi darah dan keinginan perawatan medis terbaik.
To identify the minimum safe hematocrit desirable for a given patient the following equation is useful: Untuk mengidentifikasi hematokrit aman minimum yang diinginkan untuk pasien diberi persamaan berikut berguna:
Where EBV is the estimated blood volume 70mL/kg was used in this model and Hi (initial hematocrit) is the patient's initial hematocrit. Dimana EBV adalah estimasi darah 70mL/kg volume digunakan dalam model ini dan Hi (hematokrit awal) adalah's awal hematokrit pasien. From the equation above it is clear that the volume of blood removed during the ANH to the Hm is the same as the BLs. Dari persamaan di atas jelas bahwa volume darah dikeluarkan selama ANH ke Hm adalah sama dengan BLS. The collection of blood needed to be removed is usually based on the weight not volume. Pengumpulan darah perlu dihapus biasanya didasarkan pada berat tidak volume. The number of units that needed to be removed to hemodilute to the maximum safe hematocrite (ANH) can be found by Jumlah unit yang harus dipindahkan ke hemodilute ke Hematokrit aman maksimum (ANH) dapat ditemukan oleh
This is based on the assumption that each unit removed by hemodilution has a volume of 450mL (the actual volume of a unit will vary somewhat since completion of collection as we mentioned is dependent on weight and not volume). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap unit dihapus oleh hemodilusi memiliki volume 450mL (volume aktual unit akan bervariasi agak sejak selesainya koleksi seperti yang kami sebutkan tergantung pada berat badan dan tidak volume). The model assumes that the hemodilute value to the Hm prior to surgery, therefore the re-transfusion of blood obtained by hemodilution must begin when SBL begins. Model ini mengasumsikan bahwa nilai hemodilute ke Hm sebelum operasi, sehingga kembali transfusi darah yang diperoleh hemodilusi harus dimulai ketika PME dimulai. The RCM available for retransfusion after ANH (RCMm) can be calculated from the patients Hi and the final hematocrit after hemodilution(H_m) Yang tersedia untuk retransfusion setelah ANH (RCMm) dapat dihitung dari pasien Hi dan hematokrit final setelah hemodilusi (H_m) RCM
While the maximum SBL that is possible when ANH is used without falling below Hm(BLH) is found by assuming that all the blood removed during ANH is returned to the patient at a rate sufficient to maintaining the hematocrit at the minimum safe level Sementara PME maksimum yang mungkin dilakukan ketika ANH yang digunakan tanpa jatuh di bawah Hm (BLH) ditemukan dengan asumsi bahwa semua darah dikeluarkan selama ANH dikembalikan kepada pasien dengan kecepatan yang cukup untuk mempertahankan hematokrit pada level aman minimum
If ANH is used as long as SBL does not exceed BL_H there will not be any need for blood transfusion. Jika ANH digunakan selama PME tidak melebihi BL_H ada tidak akan ada kebutuhan untuk transfusi darah. We can conclude from the foregoing BL_H should therefore not exceed BL_s. Kita dapat menyimpulkan dari BL_H atas seharusnya tidak melebihi BL_s. The difference between the BL_H and the BLs therefore is the incremental surgical blood loss (BL_i) possible when using ANH. Perbedaan antara BL_H dan BLS karenanya adalah kehilangan darah tambahan bedah (BL_i) mungkin ketika menggunakan ANH.
When expressed in terms of the RCM Bila dinyatakan dalam hal RCM
Where RCM_i is the red cell mass that would have to be administered using homologous blood to maintain the H_m if ANH is not used and blood loss equals BLH. Dimana RCM_i adalah massa sel darah merah yang harus dikelola dengan menggunakan homolog darah untuk mempertahankan H_m jika ANH tidak digunakan dan kehilangan darah sama BLH. The model used assumes ANH used for a 70 kg patient with an estimated blood volume of 70mL/kg (4900mL). Model yang digunakan mengasumsikan ANH digunakan untuk pasien 70 kg dengan volume darah diperkirakan 70mL/kg (4900mL). A range of Hi and Hm were evaluated to understand condition where hemodilution is necessary to achieve benefit to the patient. [ 12 ] [ 13 ] Berbagai Hi dan Hm dievaluasi untuk memahami kondisi di mana hemodilusi yang diperlukan untuk mencapai manfaat bagi pasien. [12] [13]
The result of the model calculations are presented in a table given in the appendix for a range of Hi from 0.30 to 0.50 with ANH performed to minimum hematocrits from 0.30 to 0.15. Hasil perhitungan model disajikan dalam tabel tertentu dalam lampiran untuk berbagai Hi 0,30-0,50 dengan ANH dilakukan untuk hematocrits minimal 0,30-0,15. Given a Hi of 0.40, if the H_m is assumed to be 0.25.then from the equation above RCM count is still high and ANH is not necessary, if BLs does not exceed 2303mL, since the hemotocrit will not fall below H_m. Mengingat Hi dari 0,40, jika H_m diasumsikan 0.25.then dari persamaan di atas jumlah RCM masih tinggi dan ANH tidak perlu, jika BLS tidak melebihi 2303mL, karena hemotocrit tidak akan jatuh di bawah H_m. though 5units of blood must be removed during hemodilution. meskipun 5units darah harus dihilangkan selama hemodilusi. Under these conditions to achieve the maximum benefit from the technique and if ANH is used no homologous blood will be required to maintain the Hm if blood loss does not exceed 2940mL. Dalam kondisi untuk mencapai manfaat maksimal dari teknik dan jika ANH digunakan ada darah homolog akan diperlukan untuk menjaga Hm jika kehilangan darah tidak melebihi 2940mL. In such a case ANH can save a maximum of 1.1 packed red blood cell unit equivalent, in such a case homologous blood transfusion will be necessary to maintain Hm even if ANH is used. Dalam kasus ANH dapat menyimpan maksimum 1,1 dikemas sel darah merah unit setara, dalam kasus seperti homolog transfusi darah akan diperlukan untuk mempertahankan Hm bahkan jika ANH digunakan. This model can be used to identify when ANH may be used for a given patient and the degree of ANH necessary to maximize that benefit. Model ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi ketika ANH dapat digunakan untuk pasien yang diberikan dan tingkat ANH diperlukan untuk memaksimalkan manfaat itu. For example if Hi is 0.30 or less it is not possible to save a red cell mass equivalent to 2 unit of homologous PRBC even if the patient is hemodiluted to an H_m of 0.15. Misalnya jika Hi 0,30 atau kurang tidak mungkin untuk menyimpan setara sel massa merah untuk 2 unit homolog PRBC bahkan jika pasien hemodiluted ke H_m dari 0,15. That is because from the RCM equation the patient RCM falls short from the equation giving above. Itu karena dari persamaan RCM RCM pasien yang jatuh singkat dari persamaan memberi di atas. If Hi is 0.40 one must remove at least 7.5 units of blood during ANH, resulting in an Hm of 0.20 to save 2 units equivalence. Jika Hi 0,40 orang harus menghapus sedikitnya 7,5 unit darah selama ANH, mengakibatkan Hm sebesar 0,20 untuk menyimpan 2 unit kesetaraan. Clearly the greater the Hi and the greater the amount of units removed during hemodilution, the more effective ANH is for preventing homologous blood transfusion. Jelas semakin besar Hi dan jumlah yang lebih besar dari unit dihapus selama hemodilusi, yang ANH lebih efektif untuk mencegah homolog transfusi darah. The model here is designed to allow doctors determine where ANH may be beneficial for a patient based on their knowledge of the H_i , the potential for SBL and estimate of the Hm. Model di sini adalah dirancang untuk memungkinkan dokter menentukan di mana ANH mungkin bermanfaat untuk pasien berdasarkan pengetahuan mereka tentang H_i, potensi PME dan estimasi Hm. Though the model used a 70 kg patient, the result can be applied to any patient. Meskipun model yang digunakan pasien 70 kg, hasilnya dapat diterapkan untuk setiap pasien. To apply these result to any body weight any of the values BLs, BLH and ANHH or PRBC given in the table need to be multiplied by the factor we will call T Untuk menerapkan hasil tersebut untuk setiap berat badan salah satu dari nilai-nilai BLS, BLH dan ANHH atau PRBC diberikan dalam tabel harus dikalikan dengan faktor kita akan memanggil T
Basically the model we have considered above is designed to predict the maximum RCM that can be saved ANH. Pada dasarnya model yang telah kita pertimbangkan di atas dirancang untuk memprediksi RCM maksimum yang dapat disimpan ANH. In summary the efficacy of ANH has been described mathematically by means of measurements of surgical blood loss and blood volume flow measurement. Dalam ringkasan khasiat ANH telah dijelaskan secara matematis dengan cara pengukuran kehilangan darah bedah dan pengukuran volume aliran darah. This form of analysis permits accurate estimation of the potential efficiency of the techniques and it goes to show the application of measurement in the medical field. Bentuk analisis izin estimasi akurat tentang potensi efisiensi teknik dan ia pergi untuk menunjukkan penerapan pengukuran dalam bidang medis.
0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
0.30 0.30 0.25 0.25 0.20 0.20 0.15 0.15 0.30 0.30 0.25 0.25 0.20 0.20 0.15 0.15 0.30 0.30 0.25 0.25 0.20 0.20 0.15 0.15 0.30 0.30 0.25 0.25 0.20 0.20 0.15 0.15 0.30 0.30 0.25 0.25 0.20 0.20 0.15 0.15
2503 2503 3396 3396 4490 4490 5899 5899 1987 1987 2880 2880 3974 3974 5383 5383 1410 1410 2303 2303 3396 3396 4806 4806 755 755 1649 1649 2742 2742 4152 4152 00 893 893 1987 1987 3396 3396
3267 3267 4900 4900 7350 7350 11433 11433 2450 2450 3920 3920 6125 6125 9800 9800 1633 1633 2940 2940 4900 4900 8167 8167 817 817 1960 1960 3675 3675 6533 6533 00 980 980 2450 2450 4900 4900
5.6 5.6 7.5 7.5 10.0 10.0 13.1 13.1 4.4 4.4 6.4 6.4 8.8 8.8 11.9 11.9 3.1 3.1 5.1 5.1 7.5 7.5 10.7 10.7 1.7 1.7 3.7 3.7 6.1 6.1 9.2 9.2 00 2.0 2.0 4.4 4.4 7.5 7.5
1.5 1.5 2.5 2.5 3.8 3.8 5.5 5.5 0.9 0.9 1.7 1.7 2.9 2.9 4.4 4.4 0.4 0.4 1.1 1.1 2.0 2.0 3.4 3.4 0.1 0.1 0.6 0.6 1.2 1.2 2.4 2.4 00 0.2 0.2 0.6 0.6 1.5 1.5
Table Model calculations for Hypothetical 70 kg patient. [ 14 ] Tabel Model perhitungan untuk Hipotetis 70 pasien kg. [14]
Maximum Blood Loss Possible When ANH Is Used Before Homologous Blood Transfusion Is Needed. Maksimum Darah Kerugian Ketika ANH Apakah Digunakan Sebelum homolog Transfusi Darah Is Needed. Incremental Blood Loss Possible with ANH.(BL Darah Kerugian dengan ANH). (BL
H H
BL s ) Tambahan - BL s
Maximum blood loss without ANH before homologous blood transfusion is required Maksimum kehilangan darah tanpa ANH sebelum homolog transfusi darah diperlukan Estimated Blood Volume(70mL/kg) Darah Estimasi Volume (70mL/kg) Hamatocrit Always Expressed Here As A Fraction Hamatocrit Selalu Disajikan Berikut Sebagai Fraksi A Initial Haematocrit Awal Haematocrit Minimum Safe Haematocrit Minimum Aman Haematocrit Packed Red Blood Cell Equivalent Saved by ANH Dikemas Darah Merah Sel Setara Saved by ANH Red cell mass. Merah sel massal. Red Cell Mass Available For Transfusion after ANH Red Cell Mass Tersedia Untuk Transfusi setelah ANH Red Cell Mass Saved by ANH Red Cell Mass Saved by ANH
RCM I RCM
Saya
SBL PME
28. Berbicara tentang sistem transport atau sistem pengangkutan dalam tubuh hewan, maka kita pasti akan menyinggung mengenai darah. Darah merupakan salah satu jaringan dasar yang menjadi komponen penting penyusun tubuh mahluk hidup. Darah terutama berfungsi peredaran zat-zat yang penting bagi metabolisme. 29. Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah manusia mengandung 90% sampai 92% air.Orang yang mengalami pendarahan terlalu banyak harus segera diberi pertolongan dengan transfuse darah, yaitu memasukkan darah baru ke dalam tubuh penderita. Darah yang diberikan kepada penderita harus dari golongan yang sama dengan penderita. Dalam darah seseorang terdapat suatu zat yang dapat menolak adanya protein asing yang terdapat dalam sel darah merah yang diberikan. Zat tersebut yang terdapat pada plasma penerima darah yang dapat menyebabkan rusaknya sel darah merah yang diberikan apabila golongan darah tidak sesuai. Beberapa jenis darah dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan protein yang terdapat dalam sel darah merah yang disebut aglutinogen.
30. Di dalam tubuh, darah memiliki jalur peredaran sendiri, yaitu melalui pembuluh dan kapiler darah. Banyak hal yang akan menjadi sangat menarik jika kita membahas tentang darah. Mulai dari mekanisme peredarannya, komponen- komponennya, sampai peristiwa-peristiwa yang terjadi apabila darah keluar dari tubuh melalui luka (pendarahan) seperti pembekuan darah. 31. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh mengenai darah, maka diperlukan sebuah kegiatan yang representative, yang tidak hanya memberikan pengetahuan teori, melainkan aplikasi teori yang telah dipelajari dalam kegiatan perkuliahan. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah praktikum, dimana 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. mahasiswa selaku praktikan dapat melihat sendiri proses-proses dan memahami konsep-konsep mengenai darah, sehingga mampu membuka wawasan dan pengetahuan berfikir mahasiswa mengenai darah. B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan di lakasanakannya praktikum ini adalah: 1. Mempelajari cara mengidentifikasi golongan darah pada manusia 2. Mempelajari aliran darah pada kecebong dan kaki belakang katak. C. Manfaat Praktikum Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi golongan darah pada manusia. 2. Mahasiswa dapat mengetahui aliran darah pada kecebong dan pada selaput renang kaki katak. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
47. Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Dara juga membekalkan tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem imunisasi bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paruparu untuk dioksigenkan, dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke jantung melalui vein (Anonim, 2009). 48. Menurut Wulangi (1993), darah mempunyai peranan sebagai berikut: 49. 1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi yaitu a) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan respirasi yaitu oksigen dan karbondioksida, b) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan
nutrisi yaitu glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol diangkut dari usus keseluruh jaringan tubuh (c) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan ekskresi yaitu zat-zat ampas seperti urea ,asam urat, kreatinin diangkut ke alat-alat ekskresi, (d) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan pengaturan yaitu hormone diangku dari sumbernya ke jaringan-jaringan yang memerlukannya. 50. 2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan. 3. Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah. 4. Mencegah pendarahan. 5. Merupakan alat pertahanan tubuh. 51. 6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu 52. tubuh, karena air yang terdapat didalam darah memepunyai tiga macam sifat yang 53. sesuai untuk kepentingan tersebut yaitu panas jenis air relatif tinggi. 54. Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang mengangkat darah meninggalkan jantung dalam semua arteri kecuali arteri paru-paruhterdapat darah yang terogsigenasi. Lapisan paling dalam arteri adalah intima atau endothelium. Lapisan tersebut terdiri dari suatu membrane elastic yang dilengkapi oleh selaput tunggal sel-sel epitel pipih. Endothelium tersebut luar biasa mulus, sehingga hanya memberikan resistensi minimal terhadap aliran darah. Kemulusan semacam itu juga penting untuk menghindari inisiasi proses pembekuan darah lapisan tengah arteri disebut tunika media, adalah lapisan yang paling tebal. Tunika media mengandung serabut-serabut otot polos (tak sadar) yang kebanyakan berbentuk sirkular. Selain itu banyak terdapat serabut elastik kuning. Kontraksi fungsional arteri dilakukan oleh tunika media. Lapisan ketiga yang sangat kuat, dan pada dasarnya tidak elastic merupakan bagian terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika eksterna, yang terutama tersusun atas jaringan ikat berserabut putih (Fried, 2005). 55. Vena mirip dengan arteri dalam hal strukturnya yang terdiri atas tiga lapis, akan tetapi, dinding-dinding vena jauh lebih tipis dan akan kolaps ketika kosong. Walaupun vena tak memiliki elastisitas seperti yang diniliki arteri, vena dengan mudah terdilasi oleh darah yang bergerak didalamnya. Vena tidak memiliki tekanan pemompaan yang dihasilkan jantung untuk menjaga darah untuk tetap mengalir, sebagai gantinya, vena berrgantung pada serangkaian katup satu jalur yang bekerja bersamaan dengan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas rustin otot-otot rangka yang ada didekat pembuluh. Takanan dari otot-otot disekitar pembuluh menyebabkan darah bergerak, dan katup-katup pada pembuluh memastikan darah bergerak hanya kesatu arah, yaitu menuju jantung (Fried, 2005).
56. Kapiler merupakan pembuluh yang amat kecil yang hamper keseluruhannya terdiri, yang merupakan tersusun dari epitel squamosa sederhana yang menyelimuti jantung serta pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh-pembuluh berdinding tipis ini diameternya hanya cukup untuk lewatnya satu deretan eritrosit. Dindingnya berperan ebagai membrane permeable yang bersifat selektif yang memungkinkan air, oksigen 57. dan nutrient keluar dari darah dan masuk kesel-sel jaringan masuk kedalam jaringan. Serta memungkinkan pula pruduk-pruduk buangan dari sel-sel jaringan masuk kedalam darah. Banyak cairan yang keluar dari kapiler masuk keruang-ruang jaringan kembali lagi melalui dinding kapiler. Sebagaian cairan ada yang tetap tinggal didalam jaringan sebagai cairan jaringan, sedang kelebihannya dalam keadaan normal akan diangkut oleh pembuluh limfa. Didalam jaringan kapiler atau anyaman kapiler yang terletak dianteriol dan venul, terdapat hubungan yang lebih besar yang disebut arteriovenenosa anastosom, shunts, atau thoroughfarechannel. Anastosome ini memungkinkan lebih banyak lagi darah mengalir melalui suatu bagian tertentu, daripada darah yang menuju ke kapiler. Peningkatan aliran darah ini membantu dalam hal ini diperlakukannya suatu perubahan volume darah, seperti dalam hal pelepasan beban panas dari permukaan kulit dan peningkatan kandungan oksigen didalam paru-paru (Frandson, 1996). 58. Dalam tubuh manusia terdapat tiga golongan darah utama yaitu golongan darah ABO, golongan darah Rhesus (Rh) dan golongan darah MN. Ditinjau dari golongan darah ini manusia dikelompokan menjadi empat golongan. Pengelompokan ini didasarkan atas ada tidaknya golongan suatu zat tertentu didalam sel darah merah, yaiyu yang dikenal dengan nama Aglutinogen (antigen). Ada dua macam aglutinogen yaitu Aglutinogen A dan B. Aglutinogen merupakan polisakarida, dan terdapat tidak saja terbatas didalam sel darah merah tetapi juga dikelenjar luda, pancreas, hati, ginjal, paru-paru, testes dan semen (Campbell, 2004). 59. Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila didalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen A, golongan darah B, bila didalam sel darah merahnyaterdapat aglutinogen B, golongan darah AB, bila mengandung aglutinogen AB, bila mengandung golongan darah O apabila didalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen O. Perlu dicatat disini bahwa golongan darah O yang tidak mengandung aglutonogen A maupun B, merupakan golongan darah yang paling banyak dijumpai pada hampir % penduduk dunia, sedangakan golongan darah AB adalah yang paling sedikit dijumpai, hanya sekitar 3% dari jumlah penduduk dunia. Bila suatu
60. aglutinogen (misalnya A) terdapat didalam sel darah merah tertentu, maka agglutinin yang bersangkutan (anti A atau alfa) tidak ada didalam plasma. Demikian pula aglutinogen tidak terdapat didalam sel darah merah, agglutinin yang bersangkutan harus ada didalam plasma (Kimball, 1999). 61. Plasma darah mengandung suatu protein yang disebut aglutinin. Plasma 62. darah golongan A mengandung aglutinin , plasma darah golongan B 63. mengandung aglutinin . Kedua macam agglutinin dan terdapat 64. pada plasma darah golongan O. sedangkan plasma darah golongan AB tidak mengandung aglutinin sama sekali. Apabila sel darah merah golongan A dicampur dengan plasma darah golongan B yang
mengandung aglutinin akan terjadi proses aglutinasi dan hemolisis. Demikian pula halnya, apabila sel
darah golongan B ditempatkan pada plasma darah golongan A. sel darah golongan O bila ditempatkan pada plasma golongan A, B, atau AB tidak memberikan reaksi sebab sel darah golongan O tidak mengandung 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. aglutinogen (Poedjiadi, 1994). BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Hari/tanggal : Rabu/ 25 Maret 2008 Waktu : Pukul 14.00 s.d. 15.50 WITA Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM Makassar. B. Alat dan Bahan Kegiatan I: Uji Golongan Darah
76. 1. Alat : a. Plat tetes b. Objek glass 77. 2. Bahan: 78. a. Blood lancet b. Alkohol 70% c. Serum anti A d. Serum anti B 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. e. Tusuk gigi f. Kapas Kegiatan II: Pengamatan Aliran Darah pada Kecebong dan Kaki Katak. 1. Alat: a. Cawan petri b. Mikroskop 2. Bahan: a. Larutan uretan 0,2% dan 2%
b. Kecebong c. Katak C. Prosedur Kerja Kegiatan I (menguji golongan darah) 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Membersihkan salah satu dari jari-jari tangan kiri dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%, membiarkan alkohol mengering . 3. Menempelkan ujung blood lancet pada jari dan pijitlah ujung blood
95. lancet sehingga lancet menusuk ujung jari dan terjadilah pendarahan. 4. Menghapus tetesan darah pertama yang keluar dari luka dengan kapas bersih, dan membiarkan tetesan darah berikutnya keluar dari luka. 5. Meneteskan darah pada plat tetes, kemudian meneteskan anti serum A 96. dan anti serum B pada masing-masing tetesan darah. 97. 6. Menghomogenkan tetesan darah tadi dengan menggunakan tusuk gigidan mengamati dimana terjadi penggumpalan atau bahkan tidak terjadi penggumpalan. 98. 7. Mencatat hasil identifikasi golongan darah pada tabel pengamatan. 99. Kegiatan II (Pengamatan Aliran Darah) 100.1. Pengamatan pada Kecebong 101.a. Mencuci kecebong dengan air bersih. 102.b. Memasukkan kecebong dalam cawan petri, kemudian 103.menetesinya dengan larutan uretan 0,2%. 104.c. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil 105.pengamatan. 106.2. Pengamatan pada Katak 107.a. Membersihkan kaki belakang katak. 108.b. Menetesi kaki belakang katak tadi dengan larutan uretan 0,2%. 109.Mengamati di bawah mikroskop. 110.c. Mencuci kembali kaki belakang katak tadi, kemudian 111.menetesinya dengan larutan uretan 2%. 112.d. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil 113.pengamatan.
114.
119.NAMA PASIEN 120.GOLONGAN DARAH 121.1 Muhammad Rusmin 122.B 123.2 Sunardi 124.A 125.3 Muhammad Yusran 126.O 127.4 St. Hardiyanti 128.A 129.5 Hebri Jamal 130.O 131.6 Nurhikmah Ramadhana 132.O 133.7 Sutrisno 134.O 135.8 Busra 136.O 137.9 Nurhikma 138.A 139.10 Abul khair 140.O 141.11 Rahmansyah 142.O 143.12 Rahmiani 144.A 145.13 Sri wahyuni 146.O 147.14 Ema Raharja 148.O 149.15 Salmawati 150.O 151.16 Dian Dwi Ulan Sari P 152.B 153.17 Andi Andariana 154.O 155.18 Sartika. R 156.O 157.19 Mubin 158.O 159.20 Reski Amalia 160.O 161.21 Sri Hastuti 162.B 163.22 Awal Kurniadi 164.A 165.23 Rezki 166.A 167.24 Hasriyanti 168.O 169.25 Erlin Tambing 170.B 171.26 Irmayanti 172.A 173.27 Ayub Syamsi 174.B 175.28 Asmirati Mustalib 176.AB
181.
182.31 Nova Dwi. P. S 183.O 184.32 Andi Zulhajriana 185.A 186.33 Andi Nirwana 187.O 188.34 Faradiba Rahim
189.AB 190.35 Rusmawati 191.A 192.36 Ade Irmayanti 193.B 194.37 Agung Wardani 195.B 196.38 Nur Alam 197.O 198.39 Ariandi 199.O 200.40 Vonnise 201.B 202.41 St. Bidasari 203.O 204.41 Suhriana 205.B 206.42 Nirma Dewi 207.O 208.43 Andi Marwati 209.O 210.45 Sandi. S 211.B 212.46 Yuli Ekawati. N 213.B 214.47 Isni Diana. H 215.A 216.48 Mitrawati 217.A 218.49 Nunu Dwi Warti 219.A 220.50 Nurmaninsih 221.AB 222.51 Munadri 223.O 224.52 Devi Warnida 225.O 226.53 Rezeki Amaliah 227.O 228.54 Muh. Azhar 229.B 230.55 Hamzahruddin 231.A 232.56 Anugreini 233.O 234.57 Irmayanti Nasir 235.O 236.Gambar hasil pengamatan: 237.a. Aliran darah pada kecebong
238.
239.Keterangan: 240.1. Arteriola 2. Kapiler 3. Venula 241.Arah aliran darah 242.b. Aliran darah pada kaki renang katak
243.
244.Keterangan: 245.1. Venula 2. Kapiler 3. Arteri 246.Arah aliran darah 247.B. Analisis Data 248.Analisis data golongan darah mahasiswa Jurusan Biologi Kelas A Angkatan 249.2007:
250.
251.1.
252.GRAFIK PERSENTASE GOLONGAN DARAH 253.C. Pembahasan 254.1. Kegiatan I (Pengamatan golongan darah) 255.Pengamatan golongan darah ini dilakukan pada mahasiswa yang menjadi praktikan dalam praktikum fisiologi hewan. Pada pengamatan ini, masing-masing mahasiswa meneteskan darahnya ke kaca objek sebanyak dua kali. Tetes darah pasien diletakkan pada objek glass dam masing-masing ditetesi dengan
antiserum A dan antiserum B. Penentuan golongan darah kemudian dilakukan dengan meneteskan antiserum pada tiap-tiap sampel darah yang telah diambil. 256.Sampel darah pada objek glass pertama ditetesi antiserum A mengalami pengumpalan, sedangkan sampel darah pada objek glass kedua yang ditetesi dengan antiserum B tidak mengalami penggumpalan, maka berarti pemilik sampel darah bergolongan darah A. Apabila sampel darah pada objek glass pertama ditetesi antiserum A tidak mengalami pengumpalan, sedangkan sampel darah pada objek glass kedua yang ditetesi dengan antiserum B mengalami penggumpalan, maka dapat diartikan darah tersebut bergolongan B. Bila darah menggumpal bila ditetesi antiserum A maupun aniserum B, maka berarti golongan darah tersebut AB, dan apabila sama sekali tidak terjadi penggumpalan bai kayng ditetesi antiserum A dan antiserum B, maka berarti pemilik sampel darah bergolongan darah 0 (nol). 257.Dari analisis data yang dilakukan, maka diperoleh data yang menunjukkan bahwa golongan darah 0 merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki mahasiswa biologi angkatan 2007 kelas A. Jika dipersentasekan, golongan darah A mencapai 22,81%, diikuti golongan darah 0 50,88%, golongan darah B 21,05%, dan yang paling sedikit golongan darah AB, hanya 5,26%. 258.2. Kegiatan II (Pengamatan aliran darah) 259.Pengamatan aliran darah pada kecebong, menggunakan larutan NaCl 260.fisiologis, bertujuan untuk membius kecebong. Sehingga memungkinkan untuk melihat aliran darah pada kecebong dengan menggunakan mikroskop. Dengan menggunakan larutan dan aquades sebagai kontrol, aliran darah pada kaki belakang katak dapat diamati. 261.Aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju arteriola. Arteri ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan venula. Arteri dan arteriola memiliki dinding berotot yang dapat menyesuaikan diameternya untuk memningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Oleh karena itulah kecepatan aliran darah dalam arteri dan arteriol lebih konstan. 262.Setelah melewati arteriola darah dibawa oleh kapiler darah. Kapiler darah merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis. Di dalam kapiler darah inilah terjadi pertukaran gas dan zat makanan antara darah dan jaringan. Selain itu, kapiler darah yang berfungsi untuk menghubungkan antara arteriola dan venula.
263.Pada pengamatan selaput renag katak hampir sama pada pengamatan pada kecebong yaitu aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju arteriola. Arteri ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan venula. Arteri dan arteriola memiliki dinding berotot yang dapat menyesuaikan diameternya untuk memningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Oleh karena itulah kecepatan aliran darah dalam arteri dan arteriol lebih konstan. Namun terdapat perbedaan yaitu pada jumlah kapiler darah pada selaput renang katak lebih banyak namun ukurannya kecil daripada ekor kecebong karena kebutuhan sel-sel lebih meningkat, menurut teori jumlah sel-sel darah lebih banyak sehingga membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak dan kerena itu aliran darahnya lebih cepat. 264.BAB V 265.PENUTUP 266.A. Kesimpulan 267.Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
268.1. Apabila terjadi penggumpalan pada anti serum A maka golongan darahnya adalah golongan darah A,
begitu pula sebaliknya golongan darah B. Dan apabila keduanya menggumpal maka golongan darah AB dan kalau tidak terjadi penggumpalan maka golongan darah O.
269.2. Darah beredar melalui 2 jenis pembuluh, yaitu pembuluh arteri yang membawa darah meninggalkan
jantung dan pembuluh vena yang membawa darah menuju jantung.
270.3. Kecepatan aliran darah pada katak lebih cepat karena pembuluh darahnya lebih kecil dibandingkan
dengan katak yang aliran darahnya lebih lambat karena pembuluh darahnya lebih besar. 271.B. Saran
282.Erlangga.
Kimball W. John. 1999. Biologi Edisi Ketiga Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta. Wulangi, Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.
283.Darah
285.[Sunting]
284.D-dimer. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah
286.Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen diperlukan
untuk hidup diseluru tubuh. Darah juga membekalkan tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem imunisasi bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paruparu untuk dioksigenkan, dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke jantung melalui vein.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG SISTEM TRANSPORTASI/ PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
Fungsi sistem ini adalah menyediakan darah untuk melayani kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor produkproduk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya. Ada beberapa hal yang berperan dalam sistem peredaran darah :
1. jantung yang memompa darah 2. pembuluh darah sebagai pipa penyalur darah 3. saraf yang mengatur 4. substansi kimia yang dapat mempengaruhi
Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Darah dipompakan ke semua bagian tubuh oleh kontraksi otot jantung. Jantung berkontraksi untuk memompakan darah sepanjang hidup tanpa berhenti untuk kelangsungan hidup seseorang. Berhentinya jantung adalah salah satu tanda kematian seseorang. Pembuluh darah terdiri dari arteri dan vena.
Arteri. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Di sini darah mengalir dengan cepat dan dengan tekanan tinggi. Oleh karena itu arteri mempunyai dinding yang kuat. Vena. Vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Karena tekanan di sini rendah, dinding vena tipis. Vena mempunyai kemampuan menampung darah sehingga dinding vena dapat meluas sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit). Hal ini dapat terjadi Karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan ber-relaksasi. Sistem saraf otonom mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan keadaan dan kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah dan jumlah denyut jantung per menit dapat diatur oleh sistem ini. Zat kimia lain seperti hormon dan beberapa obat dapat mengatur peredaran darah. Misalnya adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Contoh lainnya adalah kafein dalam kopi selain merangsang saraf pusat juga dapat meningkatkan denyut jantung. Komponen dalam sistem peredaran darah adalah :
1. tekanan darah 2. denyut jantung 3. konstriksi dan dilatasi pembuluh darah 4. curah jantung 5. tahanan perifer 6. volume darah
1.2 TUJUAN 1. Memahami system peredaran darah pada kecebong. 2. Mengetahui perberbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena berdasarkan kecepatan aliran darahnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Definisi Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi Jantung Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paruparu. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paruparu, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. JANTUNG BAGIAN DALAM
Pasokan Darah ke Jantung Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengalir melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan.
Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke dalam atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler). 1. Jantung
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar : a. lamina panistalis di sebelah luar b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.
Di dekat sel/jaringan terdapat suatu susunan kapiler yang merupakan ujung dari arteri/vena. Di kapiler ini terjadi pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan lainnya dari pembuluh darah ke jaringan/sel dan sebaliknya dari jaringan/sel ke pembuluh darah.
Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit). Hal ini dapat terjadi Karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan ber-relaksasi. Sistem saraf otonom mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah dan jumlah denyut jantung per menit dapat diatur oleh sistem ini. Zat kimia lain seperti hormon dan beberapa obat dapat mengatur peredaran darah. Misalnya adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Contoh lainnya adalah kafein dalam kopi selain merangsang saraf pusat juga dapat meningkatkan denyut jantung.
PEMBULUH DARAH Macam-macam pembuluh darah: 1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Terdiri dari: a. Arteri pulmonalis Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru b. Aorta Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung. a. Vena Pulmonalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung b. Vena cava inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung. Vena cava superior Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan. Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien. Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif. Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif a. Venule Pembuluh darah kapiler dari vena b. Arteriole Pembuluh darah kapiler dari arteri Perbedaan antara arteri dengan vena Tabel perbedaan antara arteri dan vena No 1 2 3 Pembeda Dinding pembuluh Lumen / saluran Katup Pembuluh darah arteri Lebih tebal Sempit Tidak ada Pembuluh darah vena Lebih tipis luas Ada disepanjang pembuluh, berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik, sehingga arah aliran hanya ke satu arah 4 5 Aliran darah Tekanan darah Meninggalkan jantung kuat Menuju jantung lemah
denyutan
Tidak ada
Peredarah darah tertutup Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali. Sistem peredaran ini dibedakan menjadi: 1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru. Mekanisme aliran darah sebagai berikut: Ventrikel kanan jantung --> Arteri pulmonalis --> paru-paru --> vena pulmonalis -- atrium kiri jantung
2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik) merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. mekanisme aliran darah sebagai berikut: Ventrikel kiri --> aorta --> arteri superior dan inferior --> sel / jaringan tubuh --> vena cava inferior dan superior --> atrium kanan jantung 3. Sistem peredaran portal Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrient.