You are on page 1of 7

Formula untuk Simple Present Tense adalah: Subject + Verb1 + Object + Modifier Note: jika subject diikuti oleh

adjective atau noun, gunakan be: is/am/are. Is digunakan jika subject-nya singular yaitu he, she, it dan noun yang dapat digantikan dengan subject pronoun he, she atau it; Am jika subject-nya I; Sedangkan, are jika subject-nya you, they, atau we. Subject pronoun I, you, they, we, dan noun yang dapat digantikan dengan I, you, they atau we disebut plural subject. Contoh: 1. Farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year. (Petani-petani di Jati Bali bercocok tanam padi dua kali setahun). 2. Some students usually conduct research on vegetative plant propagations. (Beberapa siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif). 3. Transpiration starts to increase at 8 a.m. (Transpirasi mulai meningkat jam 8 pagi). Note: Pada contoh 1 dan 2 digunakan plural verb karena subject-nya plural, sedangkan pada contoh yang ketiga digunakan singular verb [verb1 + (s atau es)] karena didahului oleh singular subject. Kapan verb1 ditambahkan huruf s dan kapan ditambahkan huruf es sehingga menjadi singular verb yang benar? Hampir semua singular verb dibentuk dengan menambahkan huruf s diakhir verb1 (i.e. Verb1 + s ). Namun, mengingat jumlah verb sangat banyak, maka yang perlu dipahami/dihafal sekarang adalah kapan kita harus menambahkan es. Ketentuannya adalah jika verb1 berakhiran dengan huruf o, x, ch, y, th, s, dan sh maka Verb1 + es. Simple present tense digunakan: 1. untuk menyatakan kejadian-kejadian yang terjadi secara reguler (regular happening). Contoh: 1. The sun rises in the east and sets in the west. (Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat). 2. The full moon comes every 30 days. (Purnama datang tiap 30 hari). 3. The planet earth takes 365 days to rotate the sun. (Planet bumi butuh 365 hari untuk mengelilingi matahari). 2. untuk menyatakan kebiasan-kebiasaan yang dilakukan oleh subject kalimat (habitual action); Kebiasaan-kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang dan (mungkin) akan terus berlanjut ke masa yang akan datang (future). Contoh: 1. My son always goes to school on foot. (Putra saya selalu pergi ke sekolah dengan berjalan kaki).

2. Mr. Bain usually plays badminton every Sunday morning but he did not show up last Sunday. (Mr Bain biasanya main bulutangkis tiap minggu pagi tetapi dia tidak muncul (tidak main) hari Minggu yang lalu). 3. Mr. Budi always drives a car to the office. (Mr. Budi selalu mengendarai mobil ke kantor). 3. Untuk menyatakan argumen atau teori yang sudah diakui kebenarannya. Contoh: 1. The prices of goods always increase when the good availabilities drop in market. (Harga-harga barang selalu naik ketika ketersedianya di pasar menurun). 2. Solar radiation is required during photosynthesis. (Radiasi surya dibutuhkan selama proses fotosintesis). 3. Twenty-five divided by five is equal to five. (25 dibagi 5 sama dengan 5). 4. Untuk menyatakan/mengekspresikan keadaan atau kondisi seseorang atau sesuatu pada saat sekarang (pada saat diekspresikan). Verbs untuk mengekspresikan seseorang atau sesuatu ini terkait dengan proses/keadaan di dalam otak, terkait dengan perasaan, terkait dengan panca indera, dan terkait dengan kepemilikan. Verbs seperti ini secara kolektif disebut Stative Verbs. Verbs ini sering kita gunakan atau dengar dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, perhatikan dan hafalkan verbs dalam tabel berikut! Terkait dengan proses/keadaan di dalam otak know (tahu) doubt (meragukan) believe (percaya) need (memerlukan/butuh) understand (mengerti/paham) prefer (lebih suka) imagine (membayangkan) mean (berarti) think (berfikir/mengira/kira) forget (melupakan/lupa) recognize (mengenali) remember (mengingat/ingat) Terkait dengan perasaan hate (benci) like (suka) love (cinta) want (menginginkan/ingin) Terkait dengan panca indera hear (mendengar) sound (terdengar) see (melihat) look (melihat/tampak) smell (mencium/tercium) seem (tampak) appear (muncul) taste (merasakan/terasa) Terkait dengan kepemilikan have (mempunyai) possess (mempunyai) own (mempunyai) belong (milik) Note: Stative verbs bersifat pasif dan tidak digunakan dalam continuous tenses. Tetapi, beberapa stative verbs juga dapat bersifat aktif , bermakna sedikit berbeda dengan stative verbs, dan dalam hal ini, dapat digunakan dalam continuous tenses. Perbedaan penggunaan verbs bersifat pasif dan aktif ini dibahas secara lebih detail di topik Simple present tense vs present continous tense.

Contoh: 1. I think I know him. (Saya kira/rasa saya tahu dia). 2. I understand English better now. (Saya paham bahasa Inggris dengan lebih baik sekarang). 3. I love you very much. (Saya sangat mencintai kamu). 4. The song sounds good but I cannot catch every single word in it. (Lagu itu terdengar manis tapi saya tidak dapat menangkap satu kata pun dari lagu itu). 5. The snack tastes so delicious. (Camilan itu terasa begitu lezat). 6. I believe you. (Saya percaya kamu). 7. The tragic accident sometimes appears in my mind. (Kecelakaan tragis itu kadangkadang muncul di benak saya). 8. She has two dogs and one cat. (Dia punya dua anjing dan satu kucing), etc. 5. Untuk menyatakan fakta yang ada sekarang. Penekanannya lebih pada adanya fakta, bukan pada proses terjadinya fakta.Verb yang sering digunakan di sini antara lain: consist of, contain, include, exist, cost, be (i.e: is, am, dan are, atau be jika mengikuti modal auxiliary). Contoh: 1. She weighs more than 100 kg. She is very fat. (Dia beratnya lebih dari 100 kg. Dia sangat gemuk). 2. I want to buy these shoes. How much do they cost? (Saya mau beli sepatu ini. Berapa harganya?). 3. Cigarettes contain a lot of nicotine and other harmful substances. (Rokok-rokok mengandung banyak nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya). 6. Untuk membuat request (permintaan/minta tolong) dan command (perintah). Contoh: 1. May I borrow your pen, please? (Boleh saya pinjam pulpenmu?). 2. Make teams that consist of 5 people each! (Buatlah tim yang masing-masing terdiri dari 5 orang). Note: Dalam simple present tense, sering digunakan adverb seperti: always (selalu), often (sering), usually (biasanya), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), never (tidak pernah). Adverbs ini biasanya ditempatkan diantara subject dan verb. Tetapi jika kalimat menggunakan be, adverb ditempatkan setelah be (Lihat contoh 4). Walaupun disisipi adverb, bentuk verb tidak berubah. Artinya, jika subject-nya singular (orang ketiga tunggal), verbnya tetap singular (Lihat contoh 5). Selain adverbs, simple present tense juga sering disisipi modal auxilliary seperti can (dapat), may (boleh, mungkin), dan must (harus). (Lihat contoh 6). Dan ingat, gunakan plural verb setelah modal auxilliary. Singular verb tidak pernah digunakan setelah modal auxiliary (Lihat contoh 7). Penggunaan modal auxilliary akan dibahas secara khusus pada posting berikutnya. Contoh :

1. I usually watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya biasanya nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa Inggris saya). 2. They always arrive on time. (Mereka selalu tiba tepat waktu). 3. My children sometimes go to Kuta Beach to practice their English. (Anak-anak saya kadang-kadang pergi ke pantai Kuta untuk melatih bahasa Ingggrisnya).

Terkadang kita ragu dalam menentukan apakah kita harus gunakan simple present tense atau present continuous tense. Jika anda memiliki keraguan ini, pertama-tama silakan review kembali penggunaan simple present tense dan present continuous tense. So, penggunaan kedua tensis ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Simple present tense 1. Untuk menyatakan habitual action. 2. Untuk menyatakan regular Usages happening. 3. Untuk menyatakan teori. 4. Untuk menyatakan fakta saat sekarang Now, everyday, every week, every month, every year, Modifier of once a week, once in two time weeks, twice a week, daily, weekly, monthly, yearly, dst Adverbs of Always, usually, often, frequency sometimes, seldom, dst. 1. He jogs every day. 2. The full moon comes once in 30 days. 3. We all need oxygen to live. Examples 4. She is a nice person. 5. She looks beautiful in her newly bought dress. Present continuous tense 1. Untuk menyatakan bahwa aktivitas atau kejadian SEDANG dilakukan atau SEDANG berlangsung pada saat dibicarakan. Now, at the moment

1. He is jogging now. 2. The full moon is slowly rising in the east at the moment. 3. He is taking a deep breath. 4. She is being nice to me. 5. She is looking for her newly bought dress.

Dari tabel di atas, perbedaan yang paling mendasar dari kedua tensis ini adalah: 1. Verb dalam simple present tense hanya menggambarkan aktivitas atau kejadian yang berulang, atau rutinitas yang telah terjadi/dilakukan oleh subject kalimat dari dulu sampai sekarang, besok, dan mungkin sampai seterusnya. (Hal ini sudah dibahas secara detail di

simple present vs past tense). Sebaliknya, dalam present continuous tense, verb tersebut sedang in action atau in progress (sedang terjadi atau sedang dilakukan oleh subject kalimat). Tambah bingung? Well, sekarang begini: Kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bertanya : Kamu biasanya ngapain malam Minggu? Kemudian, kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bilang :Malam Minggu aku biasanya nonton TV di rumah, Aku ketemu pacarku tiap malam Minggu, Aku kadangkadang nengok temen-temen, dst? Kalimat-kalimat yang memiliki kesan seperti ini dalam bahasa Ingris kita nyatakan dengan simple present tense.
y y y y

What do you usually do on Saturday night? I usually watch TV at home on Saturday night. I meet my girlfriend every Saturday night. Sometimes I visit my friends. dst

Sebaliknya, kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bertanya: Kamu lagi (sedang) ngapain?. Kemudian, kesan apa yang ada di pikiran kita ketika kita bilang : Aku sedang nonton TV, Aku lagi baca koran neh, Aku lagi nulis cerpen, dst? Kalimat-kalimat yang memiliki kesan seperti ini dalam bahasa Ingris kita nyatakan dengan present continuous tense.
y y y y

What are you doing? I am watching TV. I am reading newspapers. I am writing a short story. dst

2. Stative verbs tidak pernah digunakan dalam present continuous tense, dan tensis-tensis progressive lainnya. Why? Karena sative verbs bersifat pasif, hanya menyatakan (stating) fakta: apa yang ada di otak (pikiran), apa yang dirasakan, dan apa yang ditangkap panca indera. Verbs ini tidak aktif melakukan aksi. (Kata-kata yang tergolong stative verbs dapat dilihat di topik simple present tense). Misalnya: hear (pasif : mendengar) vs listen (aktif: mendengarkan).
y y y

I sometimes hear bad gossips about her. (pasif) I sometimes listen to this song. (aktif) I am listening to the song now. INCORRECT jika : I am hearing to the song now.

Yang perlu diperhatikan adalah beberapa stative verbs tersebut juga merupakan verbs yang aktif melakukan aksi. Misalnya: Pasif think (fikir/kira) Aktif think (memikirkan)

look (tampak/terlihat) smell (tercium/baunya) taste (terasa) feel (terasa/merasa) Contoh:


y y

look (melihat) smell (menciumi) taste (merasakan/mencicipi) feel (merasakan)

I think you will understand the difference between the simple present tense and the present continuous tense soon. (pasif) I am confused and I am still thinking of how to differentiate between the simple present tense and the present continuous tense now. (aktif) She looks beautiful in her new dress. (pasif) She is looking for her new dress hurriedly. (aktif) The jasmine smells very fragrant. (pasif) She is smelling the jasmine passionately. (aktif) The food tastes good. (pasif) The chef is tasting the food he is cooking. (aktif) The silk feels so soft. (pasif) I am feeling the softness of the silk. (aktif)

y y y y y y y y

3. Sebagian besar stative verbs (khususnya yang terkait dengan panca indera) adalah juga linking verbs atau copulatives verbs. Linking verbs (termasuk to be: is, am, are, was, were, be, been) diikuti oleh adjectives (bukan oleh adverbs), dan adjectives ini menerangkan subject kalimat. Di sini, linking verbs hanya berfungsi menjembatani adjectives dengan subject, bersifat pasif, dan tidak aktif melakukan aksi. Dan seperti halnya stative verbs, linking verbs tidak digunakan dalam present continuous tense, dan tensis-tensis progressive lainnya. Contoh:
y y y y y y y y y y

She is smart, beautiful, and kind. John looks very nervous when girls approach him. This fried rice tastes delicious. Andre always gets mad every time we talk about his being rejected by girls. Adams apple becomes obvious when boys reach 17, doesnt it? Dont panic! Please stay calm! I want you to remain silent. I love the sound of Balinese gamelan. It sounds great. She seems very happy. Most people appear relaxed after vacation.

Note: Semua verb yang dicetak tebal adalah linking/copulative verb dan diikuti oleh adjective (bukan oleh adverb).

She is being nice to me? Benarkah kalimat ini? Bukankah sebaiknya ditulis :
She is nice to me? Kedua kalimat ini grammatically correct, tapi memiliki makna yang berbeda. Pada kalimat pertama, subject she aktif berupaya agar tampak nice/baik hati di mata me atau agar object me merasa senang. Upaya itu SEDANG dilakukan oleh she pada saat kalimat ini diucapkan. She has disliked me since we were kids. She always says bad things about me. Shes always mean to me. I dont understand why she is treating me as if I were a prince now. I guess she is just being nice to me. Sebaliknya, kalimat kedua lebih menyatakan pada fakta/ kesan nice yang ada pada she terhadap me. Kesan nice ini ada sejak waktu tertentu di masa lampau, sampai sekarang dan mungkin sampai seterusnya. We have been friends since we were kids. She always says good things about me. She always treats me well. She is always nice to me. She is the best. I hope were friends forever.

Kesimpulan
1. Gunakan simple present tense jika kita membicarakan habitual actions, regular happening, theories, dan facts. Sebaliknya, gunakan present continuous tense jika ingin menyatakan bahwa aktivitas sedang dilakukan atau kejadian sedang terjadi/berlangsung. 2. Jangan gunakan present continuous tense jika verb-nya bersifat pasif (i.e. stative verbs dan linking verbs).

You might also like