You are on page 1of 6

APAKAH TANAMAN BISA DITANAM DI MEDIA SEPERTI AIR, STYROFOAM DAN HIDROGEL?

RUMUSAN MASALAH Apakah pertumbuhan tanaman yang ditanam di media selain tanah sama dengan tanaman yang ditanam di tanah? Apakah ada perbedaan dalam hal perawatan? Apakah penanaman tanaman di media selain tanah akan lebih memberi manfaat atau justru mengakibatkan kerugian? Apakah semua jenis tanaman bisa ditanam di media selain tanah? Apakah dengan ditanam di air tanaman bisa mendapatkan cukup nutrisi? Apakah styrofoam tidak mengganggu kesehatan tanaman?

LANDASAN TEORI Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan: Gen adalah faktor pembawa sifat keturunan pada tumbuhan. Gen itu letaknya di dalam kromosom yang di dalam terdapat inti sel pada tumbuhan. Hormon yaitu suatu zat yang sangat dibutuhkan sekali dalam suatu proses yang akan dilakukan dalam tubuh tumbuhan. Cahaya, terutama Cahaya Matahari, yang diperlukan sekali dalam proses pembuatan makanan dalam tumbuhan atau fotosintesis. Jika kekurangan cahaya matahari, maka akan menghambat CO2 untuk bereaksi sehingga menghambat proses fotosintesis dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Suhu. Suhu diperlukan oleh tumbuhan agar tumbuhan bisa tumbuh dan dapat berkembang dengan baik disebut suhu optimum. Air sangat penting bagi tumbuhan karena merupakan syarat wajib dalam proses fotosintesis untuk menjaga tanaman tetap tumbuh dan menjaga kelembapan pada tumbuhan ,serta dapat membantu perkecambahan biji yang terjadi pada tumbuhan.

AIR Karakteristik air: Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia. Sifat sebagai pelarut yang baik ini memungkinkan unsur hara terlarut dapat diangkut ke seluruh jaringan tubuh.

Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan STYROFOAM Styrofoam sering digunakan dengan dicampur dengan media tanah agar media tanam tidak menyimpan banyak air yang mengakibatkan pembusukan akar tanaman. Styrofoam sifatnya tidak mudah menyerap air, bisa menahan panas. Styrofoam juga digunakan dalam sistem tanam hidroponik. Caranya adalah dengan menancapkan tanaman di styrofoam kemudian diapungkan diatas larutan air dan larutan nutrisi. HIDROGEL Fungsi hidrogel dalam penanaman tanaman adalah sebagai penyedia suplai air secara kontinyu. Dengan penambahan hidrogel ke dalam media tanamnya, maka dipastikan suplai air akan terjaga dengan baik walaupun kita tidak setiap hari melakukan penyiraman terhadap tanaman tersebut. Dengan penambahan hidrogel yang cukup, kita hanya perlu menyiram 1 minggu sekali. Jika dibutuhkan oleh lingkungan sekitarnya, hidrogel bisa melepas perlahan lahan cadangan airnya untuk dipakai oleh lingkungan sekitarnya. Jika lingkungan sekitar hidrogel cukup kering, maka hidrogel akan cepat melepas cadangan airnya dan bentuknya akan menyusut dengan cepat. Jika kemudian dilakukan pemberian suplai air kembali, maka hidrogel kembali akan menyerap air dan bentuknya akan mengembang kembali seperti semula.

KERANGKA BERPIKIR Yang paling dibutuhkan oleh tanaman adalah air karena di dalam air terdapat mineral dan nutrisi. Bisa dilakukan di media air, styrofoam, dan hidrogel dengan maksud sebagai tanaman hias (bentuknya kerdil). Penggunaan styrofoam (menghambat panas) bisa menjaga air tetap dalam suhu optimum dan menjaga kejernihan air.Selain itu styrofoam susah nyerap air sehingga kelembaban tanaman bisa di atur. Tanaman terlalu banyak air juga sering menimbulkan pembusukan. Tanaman hias bagusnya kerdil jadi bisa di taruh di meja, makanya sering d taruh di dalam ruangan untuk mengurangi intensitas pencahayaan,

Jika ingin tanaman tumbuh tinggi memang baiknya di media tanah karena tanah mengandung banyak nutrisi dan pupuk serta di taruh di luar rumah supaya kena panas matahari. Tumbuhan tumbuh tinggi, pemakaian hidrogel dicampur tanah. Jika hanya memakai hidrogel, maka tumbuhnya kerdil (tidak tinggi normalnya).

HIPOTESIS Tanaman yang di tanam di air, styrofoam, dan hidrogel kurang bisa tumbuh setinggi dan selebat tanaman yang ditanam di tanah karena banyak dijumpai tanaman di air bentuknya kerdil dan yang ditanam di tanah bisa menjalar, bertumbuh tinggi dan lebat. Dalam hal perawatan, sepertinya penanaman di tanah lebih rumit karena harus memberi pupuk,menyirami, dan sering juga terkena virus tanaman akibat kelembaban tanah yang kurang baik. Sedangkan terhadap media air dan styrofoam hanya mengganti air saja. Penanaman di media selain tanah :

(+)1. Kita bisa mengurangi sampah sytofoam dan kita tahu bahwa styrofoam adalah bahan yang sulit di daur ulang. 2. Kita bisa menaruh tanaman di kamar atau di dalam ruangan karena tidak berceceran tanah. 3. Penggunaan hidrogel akan memperindah penampilan tanaman dan hidrogel adalah bahan penyerap air yang bagus sehingga kita hanya perlu menyirami seminggu sekali. (-) 1. Bentuk tanaman kerdil . 2. Air dalam toples bisa menjadi sarang nyamuk. Yang paling mudah di tanam di media air, styrofoam dan hidrogel adalah tanaman yang berakar serabut. Tanaman yang ditanam di air akan mendapatkan cukup nutrisi karena di dalam air banyak terdapat mikroba-mikroba yang mati. Penggunaan styrofoam tidak mengganggu kesehatan tanaman karena styrofoam merupakan bahan anorganik.

VARIABEL Besar kecilnya wadah untuk menanam. Intensitas penyinaran Jenis tanaman Kebersihan air, styrofoam dan toples.

PERCOBAAN A. Media air: Alat: Toples kaca Bahan: 1. Batu 2. Air 3. Tanaman sirih belanda Cara: Masukkan semua bahan ke dalam toples kaca. Tata tumbuhan supaya tetap tegak. B. Media styrofoam Alat: 1. Drei 2. Wadah kaca. Bahan: 1. Styrofoam 2. Tanaman sri rejeki 3. Air Cara: 1. Cacah styrofoam menjadi butir-butir atau remuk. 2. Masukkan tanaman ke dalam gelas dan timbun akarnya dengan styrofoam. 3. Tata tanaman supaya tegak. 4. Sirami dengan air secukupnya.

C. Media hidrogel Alat: Wadah kaca Bahan: Tanaman, gel, dan air. Cara: 1. Rendam gel selama 4 jam sampai bentuknya sebesar kelereng. 2. Tempatkan tanaman ke dalam wadam dan timbun akarnya dengan gel-gel tadi.

GAMBAR PERCOBAAN

Diletakkan dekat jendela. Percobaan maksimal seminggu.

HASIL PERCOBAAN Setelah seminggu masa percobaan didapatkan hasil sebagai berikut: A. Media air Tanaman tidak layu. Akarnya tumbuh.

Tanaman tidak kering. Tanaman tidak terserang jamur. Tinggi awal tanaman 13cm, dan seminggu setelahnya tetap 13 cm. Muncul lumut di dinding-dinding batu (penyedia nutrisi). Ada beberapa semut mati mengapung di air=tamanan bebas dari gangguan semut. Belum ada jentik-jentik nyamuk dalam air. Tanaman hidup.

B. Media styrofoam Suplai air terjaga. Daun tidak layu tapi sedikit menggulung. Tidak muncul daun muda. Akar bertambah panjang sedikit. Tanaman mulai menyesuaikan wadah dan styrofoam. Tanaman mulai kokoh tapi tetap kerdil. Tumbuh lumut di styrofoam (penyedia nutrisi). Tanaman hidup.

C. Media hydrogel Tanaman tetap kokoh. Hidrogel lebih mudah menyusut karena tanaman diletakkan di dalam ruangan yang cenderung kering. Saat di letakkan di ruang AC, ada beberapa gel yang menggembung kembali. Akar tumbuh. Tanaman hidup.

KESIMPULAN Ketiga media selain tanah memungkinkan tanaman tetap hidup namun dengan kekurangan tertentu. Semua hipotesis diterima karena sesuai dengan hasil percobaan, survey, pengalaman dan landasan teori.

You might also like