You are on page 1of 7

Menghargai persamaan kedudukan warga negara

Maret 24, 2009 Disimpan dalam Uncategorized Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Budaya dan Suku. Sebagaimana kita ketahui, semboyan bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan yang ada hendaknya tidak dianggap sebagai ancaman tetapi lebih merupakan anugerah. Untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan diantara semua komponen bangsa, maka perbedaan itu harus disikapi sedemikian rupa sehingga terjalin keserasian hidup. A. Perbedaan Ras Dalam pasal 26 ayat 1 UUD 1945 tentang warga Negara dan penduduk, disebutkan bahwa yang menjadi warga Negara dan penduduk ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan UU sebagai warga Negara. Perbedaan ras yang ada hendaknya jangan dijadikan masalah yang mengancam disintegrasi bangsa. Sesungguhnya bangsa Indonesia selain masyarakat pribumi, terdiri dari banyak ras, misalnya : 1. Ras keturunan Tionghoa atau etnis Tionghoa 2. Ras keturunan Belanda atau etnis Belanda 3. Ras keturunan Arab atau etnis Arab Semua adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang bangsa Indonesia asli dalam mewujudkan kejayaan bangsa dan Negara Indonesia dimata dunia internasional. Kita harus saling menghormati dan saling menghargai. B. Perbedaan Agama Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Untuk itu maka pemerintah membentuk lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan adalah suatu organisasi yang mengatur, mengurus, serta membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan. Adapun fungsi dari lembaga keagamaan adalah : 1. Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan 2. Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa. 3. Wahana silahturahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan 4. Tempat berdialog antara sesame anggota antarkelompok agama. Untuk membina sikap saling menghormati dalam kehidupan Bergama maka dalam lingkungan masyarakat harus diciptakan : 1. Toleransi antarumat beragama; 2. Kemerdekaan beragama dilaksanakan dengan adil dan benar; 3. Menumbuhkan kerukunan dalam pergaulan 4. Menumbuhkan saling pengertian dalam pergaulan 5. Tidak bersikap reaktif dan menentang Untuk meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia dan demi tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa maka setiap warga Negara hendaknya menjalankan agama masing-masing dan saling menghormati, misalnya dengan sikap sebagai berikut :

1. Memberi kesempatan pemeluk agama lain yang akan melaksanakan kegiatan keagamaannya dan tidak menggangu atau berbuat gaduh/kacau terhadap agama lain. 2. Saling membantu dalam bidang kemanusiaan atau social, seperti gotong royong, membantu korban bencana dan lain-lain. 3. Mengadakan musyawarah wakil-wakil agama yang berbeda secara mandiri maupun dengan pihak pemerintah demi kepentingan bersama. Di Indonesia ada lima lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui oleh pemerintah, yaitu 1. MUI (Majelis Ulama Indonesia)-Islam 2. PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia)-Kristen 3. KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia )-Khatolik 4. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia)-Budha 5. PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia)-Hindu Peran serta lembaga keagamaan bagi pembangunan kehidupan diri, bangsa, dan Negara, yaitu : 1. Bagi kehidupan pribadi untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bagi lembaga lembaga keagamaan untuk membina kerukunan umat beragama dan menyelesaikan masalah intern umat seagama. 3. Bagi kehidupan masyarakat untuk membina kerukunan antarumat beragama dan kerjasama dalam masalah yang bersifat kemanusiaan. C. Perbedaan Gender Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Setiap warga Negara baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kedudukan yang sama. Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk duduk di lembaga pemerintahan serta berbagai bidang kehidupan lainnya. Diskriminasi gender pada zaman dahulu sering terjadi di masyarakat, dikaitkan dengan kekuatan fisik, sifat, dan kemampuan. Saat ini diskriminasi gender sudah dapat dihilangkan dan perempuan memiliki akses yang sama dalam politik, social, dan ekonomi dengan laki-laki. D. Perbedaan Golongan Sosial Golongan social adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh cirri-ciri tertentu serta mempunyai ikatan identitas social. Golongan sosial juga dapat diartikan sekumpulan orangorang yang berdasarkan atas beberapa hal yang merasa satu kesatuan hingga masing-masing anggota menumbuhkan dan mengidentifikasi diri sendiri, misalnya golongan wanita, golongan pria, golongan buruh, golongan pemuda, dan lain-lain. Di Indonesia terdapat berbagai golongan sosial. Setiap warga Negara Indonesia hendaknya menyadari bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama sebagai warga Negara, tanpa memandang dari golongan sosial mana ia berasal. E. Perbedaan Budaya Menurut pendapat Selo Soemardjan dan Soelaiman, kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan antara lain : 1. Lingkungan 2. Pertemuan antarbangsa 3. Kepercayaan yang kuat dan mengakar Di Indonesia terdapat berbagai kebudayaan, baikyang berasal dari budaya daerah maupun

budaya bangsa lain. Setiap orang hendaknya menyadari bahwa perbedaan budaya tersebut merupakan kekayaan bangsa dan tidak menjadikan sebagai faktor yang akan memecah-belah persatuan bangsa. F. Perbedaan Suku Suku adalah golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang lebih besar. Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Kebahagiaan hidup dapat dicapai apabila hidup terdapat keselarasan, keserasian, dan keseimbangan sesuai yang diajarkan dalam pancasila. Keserasian dalam hidup berarti kesesuaian diri dengan berbagai lingkungan. Upaya-upaya dalam membina keserasian : 1. Menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam pergaulan hidup. 2. Saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain 3. Tenggang rasa dan tepo seliro 4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan Diskriminasi merupakan tindakan yang tidak adil terhadap individu akibat adanya karakteristik tertentu pada individu tertentu. Karakteristik tersebut bisa berupa agama gender, golongan, suku, budaya, pendidikan, status sosial ekonomi. Untuk itu ada beberapa upaya yang bisa dilakukan guna mewujudkan prinsip persamaan kedudukan warga Negara antara lain : 1. Secara pribadi menunjukan sikap empati terhadap mereka yang diperlakukan secara diskriminatif; 2. Secara sosial menumbuhkan sikap bersedia menerima adanya kesederajatan diantara keragaman budaya. 3. Keteladanan dari aparat Negara dalam mewujudkan tegaknya prinsip persamaan kedudukan warga Negara 4. Semua pihak berusaha menumbuhkan buday multi cultural dan gerakan anti diskriminasi di berbagai bidang kehidupan

Indikator 2 : Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. 1.Persamaan kedudukan WN dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara: a.Persamaan kedudukan WN dalam bidang hukum dan pemerintahan terdapat pada pasal 27 ayat 1 UUD 1945. b.Persamaan kedudukan WN dalam bidang politik terdapat pada pasal 28 UUD 1945. c.Persamaan kedudukan WN dalam bidang sosial-budaya terdapat pada pasal 29 ayat 2 dan pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945. d.Persamaan kedudukan WN dalam bidang ekonomi terdapat pada pasal 27 ayat 2 dan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 2.Persamaan kedudukan WN dalam kehidupan berbangsa a. Pasal 26 ayat 1 ddan 2 UUD 1945 b. Pasal 32 UUD 1945 c. Pasal 35 UUD 1945 d. Pasal 36 UUD 1945 3.Persamaan kedudukan WN dalam kehidupan bernegara:

a. pasal 30 ayat 1 dan 2 UUD 1945 b. Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 c. Pasal 34 UUD 1945 Pasal-pasal 30,33 dan 34 memberikan gambaran jelas bahwa negara dan warga negara memiliki hak dan kewajiban yang saling mengisi dan mendukung. KD 3 : Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,agama,gender,golongan,budaya dan suku. Indikator 1 : Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,agama,gender,golongan,budaya dan suku. 1.Latar belakang pemikiran Persamaan kedudukan WN tanpa membedakan ras,agama,gender,golongan,budaya dan suku telah menjadi topik yang sering di bicarakan setelah berakhirnya masa orba. Gerakan reformasi telah berhasil menumbangkan tatanan mapan pemerintah orba. Gerakan reformasi menuntut dilakukannya amandemen terhadap UUD 1945 ,terutama masalah HAM. Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, penghormatan dan penghargaan atas HAM dan WN telah dilakukan sejak awal kemerdekaan RI.Akan tetapi pada praktiknya perlakuan diskriminasi terhadap WN masih kerap kali dilakukan,misalnya perlakuan terhadap WNI keturunan asing. 2. Pengertian diskriminasi secara umum adalah membedakan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit,golongan,suku,agama dan jenis kelamin. Diskriminasi dapat dibedakan menjadi : 1. diskriminasi legal 2.diskriminasi ilegal Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,agama,gender,golongan,budaya dan suku terdapat didalam UUD 1945. Pasal 28 A UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak hidup. Pasal 28 B UUD 1945,Hak asasi manusia berkaitan dengan hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Pasal 28 C UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak mengembangkan diri. Pasal 28 D UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak keadilan. Pasal 28 E UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak kemerdekaan. Pasal 28 F UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak atas kebebasan informasi. Pasal 28 G UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak keamanan. Pasal 28 H UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan hak kesejahteraan. Pasal 28 I UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan perlindungan dan kemajuan. Pasal 28 J UUD 1945,hak asasi manusia berkaitan dengan kewajiban. Indikator 2 : Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,agama,gender,golongan,budaya dan suku. Dalam kehidupan bangsa Indonesia,secara ideal sesama warga negara memiliki kedudukan,hak dan kewajiban yang sama,meskipun dalam kenyataannya masih terdapat perlakuan yang belum sesuai dengan harapan. Untuk itu kita perlu saling menghargai persamaan kedudukan warga negara tersebut secara nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih memahami:

1. Kebhinekaan bangsa Indonesia a. Perbedaan ras yang di tandai dengan ciri-ciri fisik atau tubuh yang khas tertentu (warna kulit,bentuk mata,bentuk hidung dll),apabila telah jadi WNI mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama karena masing-masing memiliki kesempatan dan mengembangkan potensi dalam segala bidang. b. Perbedaan Agama yang ditandai denga kerukunan antar umat beragama. c. Gender adalah pandangan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan,terbukti dalam sejarah Indonesia pernah terdapat presiden wanita,menteri wanita dan profesi serta jabatan lain yang dipegang wanita. d. Golongan dalam masyarakat,baik atas dasar profesi,tingkat pendidikan dan sebagainya mempunyai kedudukan yang sama dalam kehidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Penggolongan atau pengelompokan terjadi karena para anggota memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. e. Budaya dan suku yang masing-masing berhak mengembangkan kebudayaannya selaras dengan nilainilai harkat dan martabat manusia yang sesuai dengan kemajuan zaman dan peradaban yang luhur serta bernilai kemanusiaan. Akibat penerapan kesamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Rangkuman Kewarganegaraan menyangkut masalah hubungan antara warga negara dan negara. WNI secara umum adalah setiap orang yang memiliki status hukum sebagai WNI karena kelahiran,pewarganegaraan atau karena terdaftar sebagai WNI. Setiap negara di dunia berhak menerapkan persyaratan menjadi warga negara bagi setiap orang yang ingin mendapatkan kewarganegaraan. Terdapat tiga buah asas kewarganegaraan secara umum yaitu asas ius soli,asas ius sanguinis dan asas campuran. Menurut stelsel aktif,seseorang harus melakukan tindakan tertentu untuk menjadi warga negaradalam suatu negara. Menurut stelsel pasif seseorang tidak perlu melakukan tindakan tertentu untuk menjadi warga negara. Proses permohonan warga negara asing untuk memperoleh kewarganegaraan di sebut naturalisasi. Diskriminasi adalah membedakan perilaku terhadap sesama warga negara berdasarkan ras,golongan,agama,gender dan suku. Persamaan kedudukan di atara warga negara dapat dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Cara warganegara menghargai warganegara lainnya yang berjuang untuk negaranya.


Posted by Mardoto on 26/05/2009 Posted in: bLog, country, eKsekutif, eValuasi, global, hAm, indonesia, informasi, kEpemimpinan, kEwarganegaraan, mAhasiswa, nUrani, pEndidikan, sumber daya, teknologi, tEknologi iNformasi. Tagged: budaya, Hak Asasi Manusia, indonesia, kEwarganegaraan. Leave a Comment Kalau kita pernah ziarah ke Taman Makam Pahlawan ataupun Taman Bahagia, seringkali kita hanya dapat melihat dan mengenali pusara bernama, dengan tanggal lahir dan tanggal kematian. Lebih dari itu? Nggak banyak informasi yang dapat diperoleh. Sehingga peziarah sering lewat saja dalam memahami perjuangan dan pengabdian yang dilakukan para pejuang/pahlawan yang diziarahi. Ini untuk para pahlawan/pejuang yang umum. Namun kalau yang punya sejarah ketokohan kuat memang masih mudah kita dapatkan informasinya perihal kematian dan pengabdiannya.

Kalau kita sudah baca Interactive map tool creates online memorial to U.S., coalition troops dan Map the Fallen launched! kita jadi tahu ternyata ada diantara warganegara Amerika Serikat yang punya cara tersendiri menghargai sesama warganegara Amerika Serikat yang berjuang/berperang untuk negaranya. Khususnya yang menjalankan pengabdiannya ke Irak dan Afghanistan. Bagaimana? Ternyata mereka menyiapkan memory online terhadap orang-orang yang dianggap pahlawannya itu dengan menyediakan data online secara interaktif perihal kelahirannya, sebab kematiannya, tempat dan waktu, dan daerah asalnya. Sehingga informasi ini dapat memberikan gambaran yang agak jernih dan jelas kepada orang-orang yang berziarah dan ingin mengetahui lebih lanjut, lebih jauh soal orang yang diziarahi. Siapakah dia dan kiprahnya? Hebatnya layanan ini bekerja secara interaktif dan berdasarkan timeline berbasis peta (Google).

Itulah sedikit berita terbaru bagaimana warganegara saling menghormati warganegara lain dari suatu negara (Amerika Serikat) dengan cara yang apa mereka bisa lakukan. Bagaimana di Indonesia? Barangkali kita perlu banyak merenung. Cara menghormati pahlawan/pejuang kita dengan cara bagaimana yang terbaik? Ada yang bisa memberikan ide .

You might also like