You are on page 1of 14

BIOTEKNOLOGI MODERN

Disusun Oleh : XII IA - 1 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

SMA NEGERI 1 SEMARANG Jalan Taman Menteri Supeno 1 Semarang

BIOTEKNOLOGI MODERN

1. Pengertian Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa untuk kepentingan manusia. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas suatu bahan. Bioteknologi modern ini memanfaatkan prinsip prinsip ilmiah melalui penelitian. 2. Tujuan Untuk menghasilkan makhluk hidup yang baru dengan sifat yang diinginkan atau diharapakan. 3. Penerapan Bioteknologi Modern a. Rekayasa Gen Rekayasa gen merupakan suatu cara untuk memanipulasi gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa ini disebut juga dengan pencangkokan gen atau rekombinasi gen. Dalam rekayasa ini digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA mempunyai struktur yang sama sehingga dapat direkombinasikan. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan cara : i. Transplantasi Inti Pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang diterimanya. ii. Fusi Sel Peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk sel bastar atau hibridioma. Fusi sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan sitoplasma dan peleburan inti sel. Manfaat fusi sel : untuk pemetaan kromosom, membuat antibody monoclonal, dan membentuk spesies baru. Di dalam fusi sel diperlukan adanya :  Sel sumber gen  Sel wadah  Fusigen

iii. Teknologi Palsmid Palsmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat sifat plasmid :  Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu  Dapat beraplikasi diri  Dapat berpindah ke sel bakteri lain  Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk iv. Rekombinasi DNA Proses penggabungan DNA DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut :  Struktur DNA setiap makhluk hidup sama  DNA dapat disambungkan b. Bioteknologi di Bidang Kedokteran i. Antibody Monoklonal Antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaatnya adalah :  Untuk mendeteksi kandungan hormone kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil  Mengikat racun dan menonaktifkannya  Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain ii. Pembuatan Vaksin Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut. iii. Pembuatan Antibiotika Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organism terntentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. iv. Pembuatan Hormon Dengan rekayasa DNA, telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormone. Hormon hormone yang telah diproduksi misalnya : insulin, hormone pertumbuhan, kortison, dan testosterone. Tahapan pembuatan hormone insulin :  Penyediaan gen insulin dari DNA manusi  Menyisipkan gen tersebut ke dalam bakteri E.Colli  Melakukan seleksi sel bakteri yang memiliki gen insulin yang telah disisipkan

 Menginduksi sel bakteri untuk mengekspresikan gen insulin sehingga menghasilkan hormone insulin tersebut  Mengisolasi dan memurnikan hormone insulin tersebut  Menyuntikan pada penderita diabetes melitus c. Bioteknologi di Bidang Pangan Ditemukan tanaman pangan dengan sifat unggul yang tidak dijumpai secara alami. Contoh : tanaman transgenic yang dapat menghasilkan buah berukuran besar, buah tanpa biji,dan buah tahan lama (tidak mudah membusuk), jagung, sifat baru : toleran terhadap hebrisida. Tanaman transgenic digunakan untuk mendapatkan sifat baru yang sesuai dengan keinginan kita.

Tanaman transgenik adalah merupakan aplikasi bioteknologi pada tanamanyang telah direkayasa bentuk maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan tertentu. Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan gen dari organisme lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain seperti bakteri, virus, hewan, atau tanaman lain. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, yaitu :  Dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).

 Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Ada 3 metode pada transgenetik pada tanaman :  Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil. Metode ini sering digunakan pada spesies jagung dan padi.Untuk melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikroproyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman.Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung.  Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing.Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti.[14] Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman.Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.  Metode elektroporasi.Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel).Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman.Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman. Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing.Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati.

d.

Bioteknologi di Bidang Sandang Contoh : meningkatkan mutu serat kapas, melalui teknik DNA rekombinasi, tanaman kapas mampu menghasilkan serat kapas berwarna dan bersifat lebih kuat. Cara atau tahapan untuk menghasilkan kualitas suatu barang atau benda dengan baik sesuai dengan keinginan kita adalah dengan cara proses kultur jaringan dan cloning tanaman. Kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-inginkan. Lalu kita mencari eksplan, mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah tanaman baru. Nama lain dari kloning pada tumbuhan adalah kultur jaringan, yaitu suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali. Dalam kultur jaringan ada beberapa factor yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya, yaitu : 1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio somatiknya 2. Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Yang penting dalam eksplan ini adalah factor varietas, umur, dan jenis kelaminnya. Bagian yang sering menjadi ekspan adalah pucuk muda, kotiledon, embrio, dan sebagainya. 3. Media tumbuh, karena di dalam media tumbuh terkandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. 4. Zat pengatur tumbuh tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat ini adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu. 5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.

Skema proses Kultur Jaringan

e.

Bioteknologi di Bidang Pertanian  Kultur jaringan Kultur jaringan merupakan sebuah proses perbanyakan tanaman secara vegetative dengan memanfaatkan sifat titopotensi sel. Semua sel mempunyai kemampuan penuh mewariskan informasi genetic tanpa berubah sedikitpun meskipun telah mengalami defferensiasi. Sel yang diisolasi akan berkembang potensi dasarnya,tumbuh dan berkembang manjadi jaringan dewasa, membentuk organ dan bahkan menjadi tanaman baru. Manfaat : y Mendapatkan bibit yang identik dengan induknya y Dapat dibuat tanaman dengan sifat sifat yang dikehendaki y Mendapatkan hasil metabolit sekunder Teknik : Memilih eksplanat memilih medium persiapan eksplanat, medium dan alat sterilisasi penanaman ekspalant multipikasi ekspalant aklimatisasi (pemindahan ketempat pembibitan) pemindahan ke lapangan tempat penanaman.

f.

Bioteknologi di Bidang Peternakan Dihasilaknnya hewan transgenic melalui teknologi cloning dan bayi tabung.  Kloning Kloning berasal dari kata klon dari bahasa Yunani yang berarti tunas muda. Pada dasarnya kloning adalah teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan yang sama sifat baik dari segi hereditasnya maupun penampakannya. Dari referensi lainnya, dikatakan kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Sumber lainnya lagi mengatakan bahwa kloning adalah teknik

perbanyakan sel, jaringan atau organisme secara aseksual, bias melibatkan dua induk atau satu induk. Sehingga dapat disimpulkan,, bahwa kloning adalah suatu cara atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk hidup untuk membentuk turunan baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki materi genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya yang prosesnya merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual. Tahapan-tahapan dalam mengkloning suatu gen adalah sebagai berikut :  Suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan dikloning pertama-tama diinsersikan dulu pada molekul DNA sirkular yang disebut sector untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan atau chimoera.  Vektor kemudian bertindak sebagai pembawa DNA rekombinan tersebut untuk masuk ke dalam tuan rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang bisa digunakan. Kemudian vector mengadakan replikasi dalam sel tuan rumah yang menghasilkan banyak turunan-turunan identik, baik vektornya sendiri, maupun gen yang dia bawa.  Ketika sel tuan rumah membelah, kopi molekul DNA rekombinan diwariskan pada progeny dan terjadi replikasi vektro selanjutnya. Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan koloni atau sel kloningan yang identik. Tiap-tiap sel dalam klon mengandung satu atau lebih kopian molekul DNA rekombinasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, gen yang dibawa oleh molekul rekombinasi telah diklon. Kloning merupakan salah satu bentuk penemuan dari para ilmuwan untuk dalam rangka perolehan keturunan yang sampai sekarang, detik ini juga, terus menerus mendapat pro dan kontra dari masyarakat. Diawali dari lahirnya dolly sebagai hewan hasil kloningan pertama, sampai munculnya isu-isu tentang bayi perempuan bernama Eve yang dikatakan merupakan manusia kloningan pertama yang pernah dibuat oleh manusia. y KLONING PADA HEWAN Contoh : Domba Dolly (Mamalia yang pertama kali dikloning melalui sel induk dewasanya) Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari satu sel yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk individu baru yang identik sama. Artinya, hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat dan penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.

Di alam, sebenernya kloning bisa saja terjadi. Reproduksi aseksual pada beberapa jenis organisme dan penemuan mengenai munculnya sel kembar dalam satu telur juga merupakan apa yang disebut dengan kloning.

Skema kloning pada Hewan Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan Dolly. Kloning dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba dewasa ini dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur pendek, walau tidak sependek hewan lain hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio. Proses kloning hewan melalui tahap berikut, yaitu :  Mengekstrak nukleus DNA dari suatu sel embrio  Kemudian ditanamkan dalam sel telur yang sebelumnya intinya sudah dihilangkan. Kadang-kadang proses ini distimulasi oleh manusia menggunakan alat dan bahan-bahan kimia.  Sel telur yang sudah dibuahi ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh sel hewan inangnya dan membentuk sifat yang identik.

y KLONING PADA MANUSIA Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan bayi tabung atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma sang suami dicampur ke dalam telur sang istri dengan proses in vitro di dalam tabung kaca.

Gambar kloning manusia Setelah sperma tumbuh menjadi embrio, embrio tersebut ditanamkan kembali ke dalam tubuh si ibu, atau perempuan lain yang menjadi ibu tumpang. Bayi yang lahir secara biologis merupakan anak suami-istri tadi, walaupun dilahirkan dari rahim perempuan lain. Proses kloning manusia dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :  Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.  Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel.  Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.  Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur

 Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.  Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.  Bayi Tabung : Tahapan Bayi Tabung Bayi tabung ini terjadi karena spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu dan melebur karena alasan suatu hal. In Vitro Fertilisasi (IVF) merupakan suatu teknik reproduksi berbantu atau tehnik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan ovum (sel telur) matang dari istri dengan spermatozoa dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi. Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) merupakan suatu teknik reproduksi berbantu atau teknik rekayasa reproduksi dengan cara menyuntikkan satu spermatozoa langsung ke dalam sitoplasma oosit agar dapat terjadi fertilisasi. Tahapan Program bayi tabung akan dilakukan dalam 3 tahap sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Petik Ovum (Pre-OPU) Pada tahap ini akan dilakukan Terapi Down Regulation dan Terapi Stimulasi. Down Regulation adalah suatu fase dimana rangsangan otak terhadap ovarium dihentikan dengan penggunaan obat tertentu. Pada fase ini kita ingin menciptakan seperti keadaan menopause dengan tujuan untuk mempersiapkan indung telur menerima terapi stimulasi. Terapi Down Regulation dimulai pada H21 dengan dosis tertentu. Sebelum dimulainya terapi ini terlebih dahulu pada siklus hari ke 21 dilakukan tindakan trial sounding , yaitu pemeriksaan untuk menilai keadaan anatomi rahim. Pemeriksaan di tahap pertama ini yaitu pada siklus hari ke 2-5, diawali dengan pemeriksaan hormon LH, FSH, Prolaktin dan Estradiol. Alternatif lain yang dapat dilakukan juga untuk istri yang siklus menstruasinya tidak teratur dilakukan Pill Cross Over , sehingga memudahkan pemberian terapi injeksi Buserelin Acetate. Terapi Stimulasi

Terapi Stimulasi dilakukan untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur sehingga jumlahnya bertambah banyak dan meningkatkan kemungkinan memperoleh sel telur matang pada saat operasi petik ovum dilakukan. 2. Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up/OPU) Operasi Petik Ovum dapat dilakukan jika sudah terdapat 3 atau lebih folikel dengan diameter 18 mm. Kadar E2 juga terus dipantau dan harus mencapai 200pg/ml/folikel. 3. Tahap Post OPU Tahap yang terakhir dalam program bayi tabung adalah Tandur Alih Embryo (Embryo Transfer) yang kemudian dilanjutkan dengan Terapi Obat Penunjang Kehamilan. Tandur Alih Embryo adalah proses memasukan 2 atau maksimum 3 embryo yang sudah diseleksi ke dalam rahim dengan cara menyemprotkannya secara perlahan ke dalam rahim melalui leher rahim dengan menggunakan alat bantu kateter dan USG. Prosesnya biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Sebagai acuan pada pasien berusia sama atau <= 30 tahun maka biasanya jumlah embrio yang ditandur alihkan adalah 2. Jika usia lebih dari 30 tahun maka jumlah embrio yang dtandur alih adalah 3. Proses ini merupakan proses yang sederhana sehingga tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan pasien seperti halnya operasi petik ovum, karena pada tandur alih embryo ini pasien tidak perlu melalui proses anastesi. Tahap selanjutnya adalah Terapi Obat Penunjang Setelah proses tandur alih embryo berhasil dilakukan, pasien diberikan terapi obat penunjang. Terapi ini bertujuan untuk mempersiapkan rahim menerima implantasi dari embryo yang sudah ditanamkan sehingga embryo dapat berkembang dengan normal. Pada tahap ini pasien diberikan suntikan hCG . Selain pemberian hCG, pasien juga dapat diberikan progesterone secara oral selama 15 hari atau penggunaan vagina gel yang digunakan tiap malam sebelum tidur. TAHAPAN BAYI TABUNG SECARA SINGKAT  Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan

suatu alat dan disimpan pada tabung yang berisi medium, seperti kondisi yang ada pada kondisi rahim wanita hamil.

 Sel telur dipertemukan dengan sperma dibwah mikroskop dan diamati

sehingga terjadi fertilisasi. Setelah sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembangkan ke dalam tabung.
 Jika sel telur yang sudah dibuahi disebut zigot. Zigot berkembang

menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disusun kembali ke dalam rahim induknya semula.
g. Bioteknologi di Bidang Pertambangan Contoh : untuk memperoleh biji tembaga dikerahkan bakteri Throbacillus ferrokidans. Thiobacillus ferrooxidans adalah salah satu dari spesies khemolititrof (bakteri pemakan batuan) yang berperan dalam mengekstrak berbagai jenis logam. Khemolitotrof memperoleh energinya dari oksidasi zat organik karena dapat mengekstrak karbon secara langsung dari karbondioksida di atmosfer. Bakteri ini hidup dari zat-zat anorganik, seperti besi dan belerang, dan memperoleh energi dari pemecahan bahan kimia tersebut. Energi tersebut digunakan untuk sintesis karbon dioksida dan air menjadi zat-zat organik. Proses sintesis ini dikenal dengan sebutan kemosintesis. Salah satu contoh bakteri pemisah logam ini adalah bakteri Thiobacillus ferooxidans yang digunakan untuk mengekstraksi tembaga dari bijih tembaga. Bakteri ini tumbuh subur dalam suasana asam dan tanpa zat organik. Proses pemisahannya sebagai berikut: i. Bijih logam tembaga berkualitas rendah yang dikenal sebagai larutan peluluh, ditimbun. Disinilah banyak ditemukan bakteri. ii. Kemudian, ke dalam larutan itu ditambahkan larutan asam sulfat sehingga terjadi reaksi antara tembaga dan asam sulfat membentuk tembaga sulfat (CuSO4). iii. Setelah itu, logam besi ditambahkan ke dalam larutan tersebut sehingga besi akan bereaksi dengan tembaga sulfat untuk melepaskan tembaga tersebut. iv. Melalui proses tersebut diperoleh tembaga murni yang telah terpisah dari bijihnya. Seluruh proses itu dibantu oleh bakteri Thiobacillus ferrooxidans. h. Bioteknologi di Bidang Lingkungan  Contoh : penggunaan bakteri transgenic Pseudomonas pulida untuk mendegradasi limbah kimia di perairan. Beberapa dari pengembangan penggunaan mikroorganisme yang lebih mutahir membantu melindungi lingkungan dari kerusakan yang serius. Misalnya, kerusakan lingkungan akibat penyemprotan ladang pertanian dengan bahan kimia pestisida yang beracun. Pestisida biologi, berupa mikroorganisme yang mengurangi populasi hama, mulai mengganti bahan-bahan kimia dalam perang melawan insekta pemakan

tumbuhan pertanian yang setiap tahun merusak sepertiga dari persediaan makanan manusia di bumi ini. Pengolahan limbah secara biologis merupakan pengolahan limbah dengan menggunakan bakteri untuk mencerna limbah tersebut. Pengolahan limbah dengan cara ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan lebih ramah lingkungan. Limbah industri harus diolah terlebih dahulu melalui Unit Pengolahan Limbah (UPL) sebelum dikeluarkan ke lingkungan agar tidak terjadi pencemaran. Dalam UPL biologis, bakteri pencerna dimasukkan ke dalam bak berisi limbah yang diberi aerator (alat pemasok udara) untuk memasukkan oksigen yang berguna untuk pernapasan bakteri secara aerobik. Limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan setelah air dipisahkan dari endapan limbah yang tidak berbahaya.  Penghasil Energi Saat ini, persediaan bahan bakar makin menipis. Oleh karena itu, para ahli berusaha mencari solusi untuk menyelesaikan masalah energi melalui bioteknologi sehingga dapat diperoleh energi yang aman dan tersedia secara lestari. Salah satu energi yang dikembangkan melalui bioteknologi saat ini adalah biogas. Biogas merupakan gas metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak. Kotoran ternak dicerna oleh mikroorganisme menjadi gas metana yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi. Sedangkan, limbahnya dapat digunakan sebagai pupuk. Cara pembuatannya adalah campuran kotoran ternak dan air dimasukkan pada tangki pengumpul, kemudian diaduk. Setelah rata, tangki pengumpul dimasukkan ke dalam tangki pencerna.

You might also like