You are on page 1of 19

Tata Boga

Font Size

Latar Belakang Prodi Tata Boga adalah salah satu prodi yang berada di SMK Negeri 3 Kota Tangerang dan satu-satunya prodi negeri yang ada di Provinsi Banten . Berdiri pada tanggal 13 September 1975 seiring berdirinya Sekolah Kejuruan sebagai filial II SKKA Jakarta berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral Menengah Kejuruan Nomor : 0298/O/1978 yang berlokasi di Jl. Moh Yamin, SH Tangerang. Lulusan Prodi Tata Boga dirancang khusus dan profesional sebagai lulusan yang dibutuhkan dunia kerja/Industri berstandar Nasional dan Inernasional dengan pembekalan pelatihan di dunia usaha/ industri ( Prakerin) Dalam dan Luar Negeri serta didampingi oleh Tim Pengajar yang berpengalaman dan profesional yang telah bersertifikat Nasional dan Inernasional.

Profil Tamatan Prodi Tata Boga


Tantangan para lulusan diperhitungkan akan semakin meningkat, untuk itu para siswa perlu dipersiapkan secara serius dalam berbagai program kejuruan dengan mempertajam kemampuan adaptif, sejalan dengan kebutuhan kompetensi baik yang bersifat personal maupun sosial. Adapun kompetensi personal itu meliputi kreatifitas, ketekunan, kemampuan memikul tanggung jawab, memiliki sikap profesional, memiliki kemampuan kejuruan, dan memiliki rasa percaya diri serta memiliki kecerdasan emosional. Sedangkan kompetensi sosial ialah kemampuan untuk bekerja secara efisien dalam kelompok. Para lulusan diharapkan secara bertahap dimasa yang akan datang dapat menguasai kualifikasi kompetensi tersebut di atas.

Keunggulan dan Fasilitas


o o o o o

Prodi Tata Boga memiliki dapur latih yang memadai serta memiliki peralatan pengolah yang sesuai dengan standar industri Didukung oleh tenaga pengajar yang profesional dan berpengalaman dibidangnya Menggunakan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan ( KTSP ) 2010 - 2011 Didukung dunia usaha dan dunia industri berstandar Nasional dan Internasional Menjurai lomba kompetensi dari tingkat provinsi sampai tingkat nasional

Kwalifikasi Pendidikan Prodi Tata Boga


Berdasarkan Spektrum 2008, Prodi Tata Boga memiliki kompetensi keahlian Jasa Boga dan Patiseri. Yang memiliki kwalifikasi pendidikan sebagai :
o o o o

Cook helper Steawerd Waiter/Waitres Asisten Baker

Dunia Usaha / Dunia Industri


Seiring dengan visi dan misi Smk Negeri 3 Kota Tangerang, yaitu melaksanakan pendidikan menengah kejuruan dengan standar Internasional yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dunia usaha dan industri, maka dalam rangka mewujudkan misi tersebut prodi tata boga berusaha untuk meningkatkan kwalitas pendidikan dengan mempertahankan kerjasama dengan berbagai dunia usaha / industri yang tersebar diseluruh kota Tangerang dan Jakarta serta beberapa industri di Luar Negeri, baik industri Restoran yang ada di Hotel maupun industri Catering Aerowisata. Jumlah industri yang saat ini tergabung sekitar 25 ( Dua puluh lima ) industri, tempat tersebut dimanfaatkan oleh para siswa prodi Tata Boga untuk menimba ilmu pengetahuan yang ada di lapangan kerja, sehingga dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di sekolah. Pelaksanaan prakerin dalam bentuk magang tersebut di kelas XI cawu 4 sesuai dengan kondisi dan kesediaan tempat yang terdapat di dunia usaha / industri, sekolah membantu memfasilitasi penempatannya. Lama Praktek Kerja Industri dilaksanakan selama 4-6 bulan sesuai dengan kompetensi siswa. Untuk pelaksanaan PKL atau PSG dalam bentuk magang ini diatur sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah

Tata Boga
Program yang sudah dijalankan 1. Ketrampilan Tata boga memberikan pelatihan kepada siswa yang siap ajar untuk diberikan ketrampilan memasak sesuai dengan silabus dan rpp yang dibuat pada semester ini.hal ini agar anak bias terampil dalam hal memasak untuk kehidupan sehari-hari,berkeluarga dan bermasyarakat. Ketrampilan lainnya adalah membuat produk produk home industri.hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya dan dapat mengandalkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.ketrampilan ini diberikan secara maksimal dari penyediaan bahan mentah,proses pembuatan dan sampai dengan cara pendistribusian kekonsumen.dengan begitu praktek nyata dapat diterapkan dan hal ini dapat menjadikan anak-anak bersemangat. jenis ketrampilan yang sudah dapat menghasilkan adalah telur asin yang dipasarkan di dayu park,kantin kantor,kantin pabrik dan kantin sekolah.produksi relur sain ini sudah rutin seminggu dua kali dengan system pemasaran yang baik

1. Katering Tata boga melayani pesanan catering berupa snack dan nasi dus untuk rapat,syukuran,pernikahan,aqiqoh, dan jamuan prasmanan.harapan kedepan tata boga catering ini dapat berkembang dengan maksimal dengan memberikan pelayanan,hasil yang baik dan menawarkan inovasi menu makanan yang baik dan bervariasi. Jadi hal-hal yang dapat ditemp-uh dengan mengikuti pelatihan dan pembekalan untuk wira usaha katering Gbr display catering Gbr nasi dus 3. Membuat buku atau bendel resep Mengumpulkan berbagai resep yang ada di internet sebagai bahan ajar,dan sumber informasi untuk umum yang dikelompokkan dengan jenis dari resep masakannya.contoh kumpulan makanan ringan,makanan pokok,makanan selingan,makanan kering,makanan

basah(kudapan),aneka minuman dingin/ panas dan bermacam macam kenis ketrampilan membuat makanan untuk home industri.hal ini untuk menambah pembedaharaan materi dan perpustakaan di SLB Negeri Sragen.

PROGAM YANG AKAN DATANG

1. Home industri Unit tata boga berencana untuk memproduksi makanan untuk disetorkan ke market,pasar,kantin,koperasi dan stand sebagai media pemasarannya.selain itu melayani pesanan dalam jumlah besar dan kecil.produk yang akan dibuat berbahan local yaitu dari bahan umbi-umbian.kendalanya adalah unit tata boga belum mempunyai ijin depkes yang dapat berguna untuk melegalkan produk yang akan kami produksi.dengan adanya ijin produksi kepercayaan konsumen akan lebih bertambah. Produk yang kami hasilkan adalah kue semprong dari sukun,waluh,dan umbi2an.

Alat yang digunakan

Gbr cetakan kue semprong electrik

1. Pelatihan /kursus (CITRA BOGA BAKING CENTER)

Unit tata boga memberikan progam pelatihan yang bertujuan memcetak wira usaha baru yang bersifat edukasi dan pelayanan kepada pelangan citra boga baking center.untuk itu disiapkan instruktur yang sesuai dengan basicnya untuk program yang ditawarkan.selain itu untuk memberikan kemandirian kepada peserta pelatihan dalam kehidupan berwira usaha mereka. Sasaran: Dharma wanita,ibu pkk,siswa sekolah smu dan smkk,dan masyarakat umum. Program yang ditawarkan:

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bread making Cake making Noodle making Oriental cooking klass Kontinental cooking klass Aneka kudapan

Untuk menunjang program ini diperlukan intruktur dari luar atau dari tata Boga dapat mengikuti pelatihan atau workshop di bidang ketrampilan terkait di lembaga pendidikan ketrampilan yang berkompeten dan releva Alat yang digunakan adalah:

1. KONSULTASI GIZI

Unit tata boga membuka program konsultasi diet sehat anak autis.progaram ini dibuat untuk menunjang terapi anak autis yang harus ditangani secara holistic.dan sangat erat hubungannya dengan pola makan yang sehat untuk anak auntus dengan berhasilnya terapi pada anak autis.karena anak autis tidak dapat mencerna dengan baik zat yang mengandung kasein(protein susu )dan gluten yaitu protein tepung.jadi perlukan pengetahuan pengaturan menu yang baik sesuai dengan bahan yang aman yang diperlukan oleh anak autis.jadi disini akan diberikan variasi menu sehat dari jenis makanan yang berat sampai dengan makanan ringan.

PEMBELAJARAN BIDANG BOGA SEBAGAI UPAYA PERINTISAN HOME INDUSTRI BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI SPESIALISASI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PKK FPTK UPI AGNES SRI WARSITANINGSIH ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi pada kenyataan bahwa output Jurusan PKK Program Studi Spesialisasi pendidikan Tata Boga tidak dapat selalu mengandalkan pada profesi guru sebagai bidang pekerjaan yang ditekuninya, tetapi ternyata upaya penciptaan lapangan kerja dengan merintis usaha Home Industri bidang boga merupakan peluang yang cukup menjanjikan. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa PKK Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga, sedangkan yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah angkatan 2003 yang berjumlah 41 orang. Instrumen penelitian menggunakan teknik angket untuk memperoleh data pendapat mahasiswa tentang manfaat setelah menyelesaikan pembelajaran bidang boga selama 4 semester dan teknik observasi untuk memperoleh data tentang mahasiswa yang merintis usaha Home Industri bidang boga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : mahasiswa Program Studi Spesilisasi Pendidikan Tata Boga merasakan manfaat pembelajaran bidang boga yang telah diterimanya karena lebih dari setengahnya sudah mulai merintis usaha home industri. Kurang dari setengahnya, walaupun berminat merintis usaha home industri namun merasa belum berani dan kurang percaya diri. Oleh karenanya salah satu rekomendasi yang ditujukan pada Jurusan PKK adalah menambahka mata kuliah Kewirausahaan dalam struktur kurikulumya agar dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada magasiswa. Kata Kunci : Bidang boga, home industri I. Pendahuluan Dalam era UPI BHMN, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) memiliki misi memenuhi kebutuhan pembangunan khususnya dalam menghasilkan tenaga kependidikan teknologi dan kejuruan dengan berorientasi pada keterpaduan pendidikan akademis dan profesional. Pendidikan akademis ditekankan pada penguasaan bidang teknologi dan kejuruan sedangkan pendidikan profesional pada penguasaan bidang kependidikan, nilai dan sikap sebagai tenaga kependidikan teknologi dan kejuruan. Upaya yang dilakukan untuk mencapai misi tersebut, FPTK memiliki empat jurusan, salah satunya adalah jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jurusan PKK sebagai bagian dari FPTK bertujuan mendidik mahasiswa menjadi tenaga pengajar dan pendidik yang memiliki kemampuan akademik dan profesional. Selain itu, lulusan jurusan PKK sebagai tenaga ahli diharapkan siap memasuki era industrialisasi seperti mampu bekerja di bidang industri boga atau mampu membuka usaha sendiri di bidang boga, salah satunya adalah merintis usaha Home Industri bidang boga. Dengan demikian jurusan PKK harus mampu menghasilkan tenagatenaga yang memiliki daya adaptabilitas dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan seni sehingga mereka dimungkinkan untuk feksibel dalam menghadapi bermacam-macam pekerjaan serta siap memasuki era globalisasi. Jurusan PKK menyelenggarakan dua program studi yaitu Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga dan Spesialisasi Pendidikan Tata Busana. Mahasiswa jurusan PKK telah dipersiapkan untuk menghadapi berbagai macam pekerjaan dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan yang sangat diperlukan oleh setiap mahasiswa untuk mengantisipasi semakin tingginya tingkat persaingan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. Jurusan PKK tidak hanya mempersiapkan individu yang mampu mengisi lapangan kerja tetapi juga menyiapkan idividu yang mampu menciptakan lapangan kerja baru. Berbagai pengetahuan dan keterampilan tersebut, diwujudkan dalam berbagai Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) dan Mata Kuliah Pendalaman dan Perluasan (MKPP) yang merupakan mata kuliah paket pilihan, disamping Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) Mata Kuliah Dasar Keguruan (MKDK) dan Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM). II. Pembelajaran Bidang Boga bagi Mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga Pencapaian tujuan jurusan PKK yang dijabarkan melalui struktur kurikulum meliputi MKDU, MKDK, MKPBM, MKBS dan MKPP dan sudah dipaparkan pada bagian pendahuluan, MKPP berfungsi untuk mengembangkan penguasaan serta kemampuan yang lebih dalam dan luas. MKPP terdiri dari dua paket pilihan yaitu Paket Usaha Patiseri dan Paket Jasa Katering. Mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih salah satu paket sesuai minatnya. Setiap paket pilihan MKPP terdiri dari lima mata kuliah dengan bobot 10 sks. a. Tujuan Pembelajaran Bidang Boga Penyusunan tujuan pembelajaran dilakukan untuk menentukan arah dan sasaran kegiatan belajar agar dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Tujuan pembelajaran dapat tersusun menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pembelajaran bidang boga adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta membina sikap mahasiswa agar mampu dan terampil melaksanakan serta mengembangkan program pembelajaran bidang boga, sedangkan tujuan khususnya merupakan penjabaran dari tujuan umum yang mengacu pada karakteristik setiap mata kuliah bidang boga (MKBS dan MKPP). b. Pada umumnya MKBS dan MKPP merupakan mata kuliah yang terdiri dari materi teori dan materi praktikum dengan perbandingan 60% teori dan 40% praktikum. Sesuai dengan tujuan khusus yang mengacu pada karakteristik setiap mata kuliah bidang studi (MKBS), materi pembelajaran bidang boga yang termasuk dalam MKBS diantaranya adalah :

Pengetahuan Dasar Tata Laksana Makanan, Ilmu Gizi, Pengetahuan Bahan Makanan, Teknologi Peralatan Boga, Makanan Indonesia dan Daerah, Makanan Kontinental, Makanan Oriental, Kimia Umum, Kimia Makanan, Dietetika, Teknologi Makanan, Mikrobiologi, Mencipta Resep, Manajemen Usaha boga, Sanitasi dan higiene bidang boga, sedangkan materi MKPP Paket Pilihan Usaha Patiseri adalah : Manajemen Usaha Patiseri, Patiseri I (Cake & Pastry), Patiseri II (Bread & Convenience Food), Patiseri III (Cookies & Small Cake), Patiseri IV (Candy). MKPP Paket Pilihan Usaha Katering adalah : Manajemen Usaha Katering, Katering Pelayanan Rumah Tangga, Katering Pelayanan Lembaga, Katering Pelayanan Industri, Katering Pelayanan Pesta. c. Metoda Pembelajaran Metoda pembelajaran diperlukan guna menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metoda mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam meng-adakan hubungan dengan siswa saat berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana, 1997 : 76). Berdasarkan kutipan tersebut, diharapkan bahwa metoda pembelajaran yang digunakan dalam memberikan MKBS dan MKPP, akan terjadi interaksi edukatif yaitu :dosen berperan sebagai penggerak dan pembimbing, sedangkan mahasiswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik jika mahasiswa lebih aktif dibandingkan dengan dosen. Metoda pembelajaran yang baik bila dapat menumbuhkan kegiatan belajar mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sifat mata kuliah bidang boga yaitu materi teori dan materi praktikum, metoda pembelajaran yang biasa dilakukan untuk materi teori adalah metoda ceramah bervariasi yang dipadukan dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Keberhasilan metoda pembelajaran ini sangat tergantung pada teknik dosen dalam memberikan informasi dan mengajukan pertanyaan. Metoda pembelajaran yang biasa dilakukan untuk materi praktikum adalah metoda pemberian tugas dan latihan (drill) serta praktek lapangan. Metoda tersebut digunakan untuk memperoleh suatu keterampilan dan memberikan pengalaman nyata yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Selain ketiga metoda pembelajaran tersebut, dilakukan pula metoda demonstrasi dan eksperimen sehingga mahasiswa dapat meg-analisis kegagalan dan keberhasil-an dalam menghasilkan produk boga yang mereka lakukan. d. Media Pembelajaran Media pembelajaran sangat berperan sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Penggunaan media bertujuan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara tepatguna dan berdayaguna sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan serta dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar. Manfaat media pengajaran yang diungkapkan dalam Ency-clopedia of Education Research yang dikutip oleh M. Uzer Usman (1993 : 31) sebagai berikut : a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk mengurangi verbalisme b. Memperbesar perhatian siswa Membuat pelajaran lebih menetap dan tidak mudah dilupakan. c. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa d. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu e. Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu kemampuan berbahasa Jenis media pembelajaran yang biasa digunakan untuk materi teori adalah papan tulis, white board dan perlengkapan tulis menulis, OHP (Overhead Projector) dengan transparansinya, gambar-gambar, resep-resep, bagan-bagan dan sebagainya, sedangkan media untuk materi praktikum adalah benda-benda nyata yaitu bahan makanan dan peralatan mulai dari peralatan persiapan, pengolahan, penyajian dan berbagai kemasan. e. Sumber Pembelajaran Sumber pembelajaran adalah semua fasilitas yang diperlukan dan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sumber pembelajaran bidang boga di jurusan PKK FPTK UPI meliputi : Dosen : Semua dosen Tata Boga memiliki latar belakang pendidikan S2 bidang kependidikan dan ilmu murni. Disamping itu mereka pun ditingkatkan keterampilannya dalam bidang boga dengan mengikuti pelatihanpelatihan di bidang boga. Tamu Sumber : Guna meningkatkan mutu pembelajaran, didatangkan tamu sumber dari para praktisi bidang boga, seperti pengusaha katering dan pengusaha home industri bidang boga. Laboratorium Boga : Jurusan PKK memiliki dua buah laboratorium dengan perlengkapan dan peralatannya yaitu laboratorium Patiseri untuk mata kuliah Paket Usaha Patiseri dan laboratorium Tata Boga untuk mata kuliah Paket Jasa Katering. Bahan Ajar : Sebagai bahan ajar, digunakan berbagai literatur baik literatur berbahasa Indonesia maupun berbahasa asing khususnya bahasa Inggris. Selain itu, dosen diwajibkan membuat hand out, modul dan job sheet sebagai kelengkapan program pembelajar-an disamping penyusunan silabus dan SAP. Laboratorium Komputer dan Perpustakaan : Sebagai kelengkapan fasilitas agar dapat meningkatkan mutu lulusan, mahasiswa diwajibkan melakukan pengayaan diri dengan cara mencari sumber bacaan dari internet dan perpustakaan. f. Evaluasi Pembelajaran Menurut Oemar Hamalik (1990 : 259) bahwa Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Evaluasi menduduki peran yang sangat penting karena prestasi mahasiswa akan diketahui setelah menyelesaikan proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu serta berfungsi sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi bidang boga diberikan dalam bentuk tes tertulis dalam UTS dan UAS serta tes unjuk kerja setelah

mahasiswa menyelesaikan program praktikumnya. III. Home Industri Bidang Boga Usaha home industri atau industri rumah tangga bidang boga memiliki prospek yang cerah karena selama orang masih membutuhkan pangan untuk kelangsungan hidupnya, maka kesempatan untuk membuka usaha bidang boga sangat luas. Dua jenis usaha bidang boga yaitu : usaha produk boga dan usaha jasa boga. Dalam perkembangannya saat ini, berkembang pula jenis usaha campuran yaitu usaha produk boga yang juga memberikan jasa pelayanan dalam bidang boga. Usaha industri rumah tangga ini dapat melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pengelolaan, produksi dan pemasarannya. Ciri-ciri home industri menurut M. Tohar (2000 : 73) antara lain adalah : Peralatan produksi pada umum-nya sederhana Pada usaha masih bersifat tra-disional Struktur usaha bersifat tradisi-onal Melayani pasar lokal Masih memerlukan bimbingan kewirausahaan Masih memerlukan bantuan pengadaan dan pemasaran Mengkaji kutipan tersebut, dapat dikatakan bahwa home industri bidang boga termasuk industri kecil tradisional yang masih menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun. Jenis usaha bidang boga yang dapat dipilih dalam bentuk home industri diantaranya : a) Usaha produk boga : pabrik roti, kue kering, cake, dsb pabrik kerupuk, opak, rangginang (kue tradisional), dsb pabrik permen, coklat, dsb b) Usaha Jasa Boga : Katering yang melayani rumah tangga Katering yang melayani lembaga misalnya asrama, kostan, dsb Katering yang melayani industri (perusahaan) Katering yang melayani syukur-an/pesta Warung nasi s/d rumah makan Cafe Kantin c) Usaha boga campuran : toko kue kering toko kue tradisional toko kue kontinental, dsb IV.Perintisan Home Industri Bidang Boga oleh Mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga Mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga angkatan 2003 yang berjumlah 41 orang, 31 orag diantaranya memilih Paket Jasa Katering dan sisanya berjumlah 11 orang memilih Paket Usaha Patiseri. Mahasiswa tersebut baru menjalani semester V dan rata-rata sudah menyelesaikan 80 sks, sedangkan MKPP, Paket Usaha Patiseri dan Paket Jasa Katering baru dijalani pada semester ganjil tahun 2005 ini dengan satu mata kuliah yaitu mata kuliah Manajemen Usaha Patiseri atau mata kuliah Manajemen Usaha katering. Walaupun MKPP baru dijalani satu mata kuliah saja, namun ternyata para mahasiswa sudah merasakan manfaat yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran bidang boga. Secara lebih ter-perinci pendapat mahasiswa ter-sebut akan dipaparkan sebagai berikut : 1. Tujuan pembelajaran bidang boga. Pada umumnya setuju dan telah dapat dirasakan manfaatnya. 2. Materi pembelajaran bidang boga. Sesuai dengan mata kuliah bidang boga yang telah ditempuh sebanyak 19 mata kuliah, sebagian besar merupakan mata kuliah yang diarahkan pada kemampuan dasar bidang boga seperti mata kuliah pengetahuan dasar tata laksana rumah tangga, makanan Indonesia daerah, ilmu gizi, teknologi peralatan boga, pengetahuan bahan makanan, dasar tata hidang, teknologi pembuatan minuman, pengetahuan makan-an siap hidang, patiseri dasar, makanan kontinental, makanan oriental dan seni dalam TLM. Manfaat kognitif yang dirasakan oleh mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga setelah menempuh mata kuliah-mata kuliah tersebut adalah : a). mengetahui berbagai jenis bahan makanan dan caracara memilih berbagai jenis bahan makanan, b). mengetahui dan memahami berbagai jenis peralatan boga dan cara memilihnya disesuaikan dengan sifat bahan makanan yang akan diolah, c). mengetahui dan memahami persyaratan penyusunan menu, tata cara menghidangkan, teknik pembuatan minuman dan aneka makanan siap hidang serta teknik dasar pembuatan aneka adonan, d). mengetahui dan memahami berbagai jenis hidangan dari daerah-daerah di Indonesia dan negara-negara orienttal dan kontinental serta table set up dan Table manner nya masing-masing. e). Mengetahui dan memahami teknik dan seni mendekorasi hidangan agar menjadi lebih menarik dan indah. Manfaat afektif yang dapat diterapkan adalah : a). bersikap hati-hati dan teliti dalam pemilihan bahan makanan, alat, penyusuan menu. b). cermat dan cekatan dalam menghidangkan pembuatan minuman dan aneka makanan siap hidang, c). kreatif dalam menentukan, memadukan serta menyajikan berbagai jenis hidangan daerah dan hidangan dari negara-negara kontinental dan oriental, d). disiplin dalam melakukan table

set up, table manner dan seni mendeko-rasi hidagan, c). tertib dalam cara mengolah berbagai jenis hidangan. Manfaat psikomotor yang dilakukan adalah : a). lebih terampil dalam pemilihan bahan makanan dan peralatan untuk berbagai keeperluan, b). terampil merencanakan, mengolah da menghidangkan utuk berbagai keperluan, c). terampil melayani makanan dan minuman untuk tamu, d) terampil menentukan jenis dekorasi hiding-an untuk berbagai kesempatan. Dari segi perintisan home industri bidang boga, mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga merasakan manfaatnya terutama dari mata kuliah-mata kuliah manajemen usaha boga (MUB), teknologi makanan, mikrobiologi dan manajemen usaha patiseri/manajemen jasa katering (paket pilihan), disamping kemampuan dasar bidang boga yang telah dimiliki dari MKBS. Manfaat kognitif yang dirasakan setelah menempuh empat mata kuliah tersebut adalah : a). mengetahui dan memahami ber-bagai jenis usaha boga, b). mengetahui dan memahami berbagai cara pengawetan makanan, c). Mengetahui dan memahami berbagai jenis jamur, kapang, bakteri dan benda-benda lainnya yang dapat mencemari makanan, d). Mengetahui dan memahami cara mendeteksi makanan yang tercemar, e). mengetahui dan memahami tahapan dalam mengelola usaha boga baik dalam skala kecil maupun skala besar. Manfaat afektif yang dapat diterapkan adalah : a). bersikap rasioal dalam memilih dan menentukan jenis home industri yang akan dirintis, b). bersikap kritis dalam menentukan jenis produk yang akan dijual waktu merintis home industri, c) teliti dalam menentukan kemasan pada usaha home industri yag akan dirintis, d) teliti dan hati-hati dalam mengemas produk agar tetap aman dikonsumsi bila merintis home industri, e). cermat dalam merancang home industri yang akan dirintis. Manfaat psikomotor yang dapat dilaksanakan adalah : a). terampil memilih dan menentukan jenis home industri sesuai dengan modal material dan non material yang dimiliki, b). terampil menentukan jenis produk yang akan dijual sesuai dengan pangsa pasarnya, c). terampil membuat resep-resep standar untuk keperluan merintis home industri kelak, d) terampil mengemas produk dengan berbagai jenis kemasan agar tampil menarik, e). terampil dalam merencanakan usaha home industri yang akan dirintis dengan matang dan lengkap. 3. Metoda Pembelajaran Bidang Boga Metoda yang digunakan oleh dosen dalam memberikan pembelajaran bidang boga dirasakan cukup efektif karena telah meng-gunakan berbagai metoda baik untuk pembelajaran materi teori maupun praktikum, diantaranya ceramah dan tanya jawab, kadang-kadang diskusi, simulasi, pemberian tugas, mendatangkan tamu sumber, demonstrasi dan latihan pada waktu praktikum. 4. Media Pembelajaran Bidang Boga Media yang digunakan oleh dosen waktu menyampaikan pembelajaran bidang boga seluruhnya menggunakan white board dengan alat tulisnya, OHP dengan transparansinya, benda nyata, peralatan boga mulai peralatan persiapan, pengolahan dan penyajian, resep, gambar-gambar, bagan dan sebagainya disesuaikan dengan mata kuliah masing-masing. 5. Bahan Ajar Selain literatur wajib, mahasiswa ditugaskan untuk pengayaan dengan mencari bahan dari internet dan perpustakaan serta membaca majalah atau sumber lain yang membahas tentang bidang boga 6. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk tertulis pada waktu UTS dan UAS, sedangkan penilaian praktikum dilakukan dalam bentuk tes ujuk kerja. V. Kesimpulan dan Saran Atas dasar paparan yang telah dikemukakan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Mahasiswa Program Spesialisasi pendidikan Tata Boga berpendapat bahwa sejumlah 19 mata kuliah bidang boga yang telah ditempuh sangat bermanfaat dalam membekali mereka dengan kemampuan dasar bidang boga dan pengembangannya sehingga menumbuhkan minat untuk merintis usaha home industri bidang boga. 2. Dosen bidang boga dengan metoda, media, bahan ajar, fasilitas dan evaluasi yang digunakan telah dapat memberikan motivasi dan semangat untuk merintis usaha home industri bidang boga. 3. Dari 41 orang mahasiswa Program Studi Spesilisasi Pendidikan Tata Boga lebih dari setengahnya telah mulai merintis usaha home industri bidang boga dengan mulai mengumpulkan resep baik masakan, kue-kue, makanan sepinggan dan sebagainya, mengujicoba resep makanan yang sedang trend, mengumpulkan peralatan dan menerima pesanan baik masakan maupun kue-kue untuk kesempatan tertentu, bahkan telah ada mahasiswa yang membuka usaha cafe. 4. Kurang dari setengahnya mahasiswa Program Studi Spesilisasi Pendidikan Tata Boga, walaupun berminat merintis usaha home industri, mereka merasa belum berani, kurang percaya diri dan tidak berani menanggung resiko bila mengalami kegagalan dalam mengelola usaha home industri. Atas dasar paparan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, disampaikan beberapa saran sebagai berikut; 1. Bagi mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga, diharapkan terus memupuk minatnya dalam merintis usaha home industri dengan membaca buku tentang kiat-kiat usaha, berlatih mengolah berbagai jenis produk boga, mengujicoba sampai berhasil salah satu produk boga yang diminati untuk dijadikan produk usaha home industri. 2. Bagi dosen Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga, diharapkan selalu mendorong mahasiswanya agar lebih percaya diri dengan membimbing dan memberikan penguatan bila mereka berhasil ataupun mengalami kegagalan 3. Bagi Jurusan PKK, dalam struktur kurikulumnya perlu ditambahkan mata kuliah Kewirausahaan agar dapat lebih memotivasi mahasiswa sehing-ga dapat menumbuhkan jiwa wirausaha.
Daftar Pustaka

Hamalik, O (1990), Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung, Tarsito Nana Sudjana (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Slameto (1995), Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta, Rineka Cipta Tohar, M (2000),industri Kecil. Bandung, Remaja Rosdakarya Usman, U (1993), Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung, PT. Remaja Rosdakaryas Dian Andriani (2003), Penerapan Hasil Belajar Manajemen Usaha Katering pada Pelaksanaan Praktek Katering Pelayanan Rumah Tangga. Skripsi Jurusan PKK FPTK tidak diterbitkan Nina Ariani (2003), Pendapat Alumni Sanggar Kegiatan Belajar Tentang Pembelajaran Bidang Boga sebagai Kesiapan Usaha Home Industr Bidang Pastry. Skripsi Jurusan PKK tidak diterbitkan Tim Penyusun Kurikulum Jurusan PKK (1993), Struktur Kurikulum. Bandung, Jurusan PKK FPK UPI tidak diterbitkan

Biodata
Agnes Sri Warsitaningsih, Dra. M.Pd. Dosen pada Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Gol/NIP: IV-b/130 543 820 Pangkat/Jabatan : Pembina Tk. I/Lektor Kepala Bidang Keahlian: Pendidikan Tata Boga

Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli
Tue, 09/05/2006 - 12:58am godam64 Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli 1. Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lainlain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna : - Jumlah penjual dan pembeli banyak - Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain - Penjual bersifat pengambil harga (price taker) - Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) - Posisi tawar konsumen kuat - Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata - Sensitif terhadap perubahan harga - Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar 2. Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbedabeda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik : - Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda - Mirip dengan pasar persaingan sempurna - Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda - Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga - Relatif mudah keluar masuk pasar 3. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli : - Harga produk yang dijual relatif sama - Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses

- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar - Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain 4. Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli : - Hanya terdapat satu penjual atau produsen - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli - Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak - Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat - Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan - Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses Tambahan : - Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan. - Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harga jual suatu produk ditentukan dari penentuan harga pokok produksi. Jika perhitungan harga pokok produksi tidak tepat maka akan mempengaruhi penentuan harga jual produk yang tidak tepat juga. Misalnya perhitungan harga pokok produksi yang tinggi, maka akan menghasilkan penentuan harga jual yang tinggi pula. Akibatnya suatu produk tidak mampu bersaing di pasar. Begitu juga sebaliknya, jika perhitungan harga pokok produksi rendah maka akan menghasilkan penentuan harga jual yang rendah pula akibataya perusahaan tidak mencapai laba yang maksimal walaupun harga jual dapat bersaing di pasar. Seperti diungkapkan oleh Rudianto, bahwa salah satu persoalan rumit yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan adalah menetapkan harga jual produk perusahaan. Harga jual produk perusahaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Namun, penetapan harga jual yang dianggap tepat bukan perkara mudah. Penetapan harga suatu produk memerlukan analisis pasar, analisis pesaing, dan analisis produksi. Itu berarti memerlukan koordinasi di antara bagian pemasaran, bagian penelitian, bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian produksi serta beberapa bagian yang terkait. Penetapan harga jual produk memerlukan berbagai pertimbangan yang terintegrasi. Mulai dari biaya produksi, biaya operasional, target laba yang diinginkan perusahaan, daya beli masyarakat, harga jual pesaing, kondisi perekonomian, elastisitas harga produk dan sebagainya. Karena itu, penentuan harga jual produk perusahaan haruslah merupakan kebijakan yang harus benar-benar dipertimbangkan secara matang dan terintegrasi. Walaupun terdapat banyak aspek yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk, tetapi seringkali faktor biaya dijadikan titik tolak dalam penetapan harga jual produk. Kebijakan harga jual produk dan biaya akan selalu berubahubah sesuai dengan perubahan biaya produk dan kondisi pasar. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk di dalam suatu periode akan dijadikan dasar untuk menetapkan harga jual produk. Persoalannya, berapa besar marjin laba yang diinginkan perusahaan untuk setiap unit produk yang dihasilkannya. Penetapan marjin laba di atas biaya yang dikeluarkan perusahaan memerlukan suatu keahlian khusus dengan pertimbangan dari berbagai aspek yang kompleks sebagaimana disebutkan di atas. Dalam penentuan harga pokok produksi kaitannya dengan harga jual produk, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Secara garis besar terdapat dua pendekatan pokok yaitu:

1. Pendekatan biaya. Terbagi ke dalam beberapa metode, yaitu: a. Penetapan harga biaya plus, b. Penetapan mark-up, dan c. Penetapan harga breakeven. 2. Pendekatan pasar atau persaingan. PT Sam Putra Inti, Bekasi yang bergerak di bidang produksi dengan produk utama Polyform, melakukan penentuan harga pokok produksi 6 bulan sebelum produksi berjalan. Penentuan harga pokok produksi tersebut bertujuan untuk menetapkan harga jual Polyform yang dihasilkan. Hal ini akan mengakibatkan perhitungan harga pokok produksi yang kurang akurat, karena penentuan harga pokok produksi tersebut bersifat prediksi (perkiraan). Dari perkiraan tersebut bisa saja terjadi penentuan biaya produksi yang tinggi sehingga membawa dampak pada harga jual yang tinggi tetapi pada kenyataannya biaya produksi sesungguhnya adalah rendah sehingga produk tidak mampu bersaing di pasaran. Begitu juga sebaliknya dengan penetapan biaya-biaya produksi yang rendah akan membawa pengarah harga jual yang rendah. Tetapi setelah waktu berjalan, ternyata biaya produksi yang diperkirakan mengalami kenaikan yang melonjak, sehingga perusahaan mengalami kerugian. Berdasarkan paparan di atas, dalam skripsi ini penulis tertarik untuk mengangkat masalah di atas, dengan mengambil tema ANALISA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PT SAM PUTRA INTI, BEKASI. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul yang terkait dengan masalah penelitian sebagai berikut:

tata boga Empat Sehat Lima Sempurna / 4 Sehat 5 Sempurna Pada Makanan Pokok, Lauk-Pauk, Sayur-Mayur, Buah, dan Susu :: Pelajaran Tata Boga
Tue, 30/05/2006 - 11:56pm godam64 Empat Sehat Lima Sempurna adalah terdiri dari berbagai unsur makanan yang biasa dimakan orang setiap hari, yaitu : 1. Makanan Pokok Makanan utama berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat mampu malakukan aktifitas sehari-hari. Contohnya seperti nasi, jagung, oat, kentang, gandum / tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya.

tata boga Read more

Pengaruh Zat Gizi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuh Manusia - Pendidikan Tata Boga
Tue, 30/05/2006 - 11:57pm godam64 Secara umum zat gizi yang berasal dari makanan yang kita konsumsi setiap hari akan mempengaruhi keadaan fisik / jasmani dan juga kondisi mental / rohani seseorang. Zat gizi diperlukan oleh setiap makhluk hidup di seluruh muka bumi seperti binatang dan tumbuhan, namun pada artikel kali ini akan kita bahas zat gizi pada manusia.

tata boga Read more

Macam, Jenis dan Definisi / Pengertian Peralatan atau Alat-Alat Dapur untuk Masak-Memasak Keterampilan Tata Boga
Tue, 30/05/2006 - 11:58pm godam64 A. Alat Untuk Memasak Bagian Bawah 1. Tungku Tungku adalah alat yang dipergunakan untuk memasak dengan bahan bakar kayu bakar. Anglo adalah alat pemasak yang termasuk tradisional dan masih banyak dipakai di daerah pedalaman dan daerah miskin. Tungku pada umumnya terbuat dari bahan tanah liat atau batu bata.

tata boga Read more

Macam dan Jenis Sendok, Garpu, Pisau, Piring dan Gelas Makan - Alat Hidang Masakan Keterampilan Tata Boga
Tue, 30/05/2006 - 11:59pm godam64 1. Macam dan Jenis Sendok - Sendok makan - Sendok sayur - Sendok teh - Sendok kopi - Sendok nasi - Sendok sop - Sendok sirup - Sendok es krim - Sendok kue tart 2. Macam dan Jenis Garpu - Garpu makan

tata boga Read more

Nilai / Kandungan Gizi Pada Mi Instan Indomie, Supermi, Sarimi, Kare, Pop Mie, Mie Sedap, Dll
Mon, 09/07/2007 - 12:11am godam64 Tahukah anda jikalau mi instant yang sudah mendarah daging dan menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia ternyata memiliki kandungan kadar gizi yang cukup banyak dan berguna bagi tubuh.

tata boga Read more

Hidup Dengan Pola Makan Sehat Untuk Kesehatan Tubuh Fisik Dan Mental
Mon, 07/04/2008 - 12:47am godam64 Sehat itu rasanya nikmat sekali dan sakit itu rasanya sangat menyengsarakan baik lahir maupun batin. Apa pun yang masuk ke dalam tubuh kita dapat memberikan manfaat dan juga dampak negatif pada kesehatan.

tata boga 3 comments Read more

Berbagai Jenis/Macam Bumbu Dasar Warna, Resep & Bahan Masakan Khas Indonesia
Tue, 14/04/2009 - 12:18am godam64 Negara kita Indonesia memiliki kekayaan resep masakan tradisional serta rempah-rempah yang berlimpah ruah yang siap memuaskan dahaga kita atas makanan yang enak-enak. Ada empat jenis warna bumbu dasar yang biasa dipakai pada masakan khas indonesia yaitu bumbu berwarna merah, oranye, kuning dan putih.

tata boga 3 comments Read more

Tips Cara Memilih Telur/Telor Segar Untuk Kebutuhan Masak Di Dapur


Sat, 11/12/2010 - 11:54pm godam64 Dalam membeli telur ayam, telur bebek, telur puyuh, dan telur-telur lainnya perlu memperhatikan cara pemilihan telur yang berkualitas baik agar telur yang kita beli dari penjual telur bagus kondisinya, tahan lama, bisa dimasak menjadi makanan enak, enak dilihat, dan lain sebagainya. Walaupun harga telur relatif murah, namun kita tetap harus pilih telor-telor dengan kualitas terbaik.

tata boga Add new comment Read more

Tips Cara Mengawetkan Tahu Kedelai Agar Tahan Lama Bisa Berhari-Hari
Sun, 12/12/2010 - 1:01am godam64 Daripada menggunakan metode teknik pengawetan tahu kedele yang mahal, susah dan ribet, lebih baik menggunakan cara-cara sederhana agar umur tahu bisa panjang tahan lama. Tahu biasa yang tidak diberi bahan pengawet berbahaya seperti formalin hanya bisa bertahan segar selama satu atau dua hari saja dari hari pembuatan tahunya. Oleh sebab itu kita perlu untuk mengetahui tehnik-tehnik sederhana supaya tahu yang kita beli bisa disimpan lama untuk digunakan di kemudian hari.

tata boga Add new comment Read more

Arti Definisi/Pengertian Gizi Seimbang Pada Manusia (Zat Tenaga, Pengatur & Pembangun)
Tue, 26/07/2011 - 10:52pm godam64 Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan seharihari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

You might also like