You are on page 1of 66

TAHUN XL EDISI 407 OKTOBER 2008

REORGANISASI
DJBC
MEWUJUDKAN
ORGANISASI YANG
EFEKTIF DAN EFISIEN

PROFIL WAWANCARA
UNTUNG BASUKI KAMIL SJOEIB
“RASA SOSIAL, EMPATI, KEJUJURAN AKAN SELALU “REORGANISASI SEJALAN DENGAN REFORMASI
DITUNTUT DARI KITA...” KEPABEANAN DAN REFORMASI BIROKRASI...”
DARI REDAKSI

Keluarga Besar TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968


WARTA BEA CUKAI IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
mengucapkan :
PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:

SELAMAT
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:

HARI RAYA
Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan
Ir. Agung Kuswandono, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar

IDUL FITRI
Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
Drs. R.P. Jusuf Indarto
Direktur Audit

1429 H
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
Mohon Maaf Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
Lahir dan Batin Edy Setyo
Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
Susiwijono, SE
KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
Drs. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
Ir. Harry Mulya, MSi,
Drs. Patarai Pabottinggi,
Drs. R. Syarif Hidayat, M.Sc,
Muhamad Purwantoro
Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Lupi Hartono, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
` Hulman Simbolon (Medan),
Ian Hermawan (Pontianak), Donny
Eriyanto (Makassar), Bambang Wicaksono
(Ambon), Muqsith Hamidi (Balikpapan)
KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
TATA USAHA
Shinta Dewi Arini
Untung Sugiarto
IKLAN
Kitty Hutabarat
SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 478 65608, 478 60504,
4890308 Psw. 154
Fax. (021) 4892353
majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO a/n :
PITER PASARIBU
BANK BRI KANTOR KAS
DITJEN BEA DAN CUKAI JAKARTA
Nomor Rekening : 1256.01.000001.30.5
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 12.500,-

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 1


NOMOR INI DAFTAR ISI
1

3
DARI REDAKSI

KARIKATUR
4-20
Laporan Utama
35 SEPUTAR BEA CUKAI Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 87/PMK.01/
43 OPINI 2008 tentang organisasi dan
tata kerja instansi vertikal DJBC,
- Pengawasan Internal KITE serta PMK nomor: 100/PMK.01/
2008 tentang organisasi dan
- Seputar fasilitas KITE tata kerja Depkeu (reorganisasi
tingkat pusat) DJBC akan
48 KEPABEANAN kembali menata organisasinya
melalui reorganisasi yang
dilakukan baik vertikal maupun
Rapat Koordinasi
pada tingkat pusat.
Implementasi

50
Skema Preferensi Tarif

MITRA
21-23
Wawancara
Temu Wicara Asakindo Menurut Sekretaris Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, Kamil
Tentang Notul dalam Sjoeib, dalam reorganisasi kali
ini terjadi beberapa
Pelayanan Kepabeanan penyempurnaan organisasi.
Apa saja penyempurnaan
51 INFO PEGAWAI reorganisasi kali ini, dan apa
tujuan dalam reorganisasi kali
ini. Penuturan selengkapnya
- Pegawai Pensiun Per 1 dapat disimak pada Rubrik
Wawancara
Oktober 2008.

23-28
- Birokrasi Award 2008

Untuk Dirjen Bea dan


Daerah ke Daerah
Cukai
Rubrik Dearah Ke Daerah kali
54 RUANG KESEHATAN ini, menurunkan berita-berita
seperti peresmian KPPBC
Tipe Madya Pabean Tanjung
Tetap Fit dan Aktif Di Bulan
Perak, peresmian KPPBC Tipe
Madya Cukai Kediri, juga
Puasa berita dari Kanwil DJBC Jawa
Barat Bandung, KPPBC Kuala
55 RUANG INTERAKSI Langsa, KPPBC Belawan, dan
dari Kanwil DJBC Sumatera
Dendam dalam Kehidupan Utara

yang Indah

57 PERISTIWA 60-63
Inkado Jawa Barat Gelar Profil
Hidup prihatin sejak kecil
Kejurda menjadikan dirinya sebagai
sosok yang selalu tampil
58 RENUNGAN ROHANI dengan sederhana,
banyaknya rintangan yang
Hikmah Dibalik Silaturahim dihadapinya sebagai
seorang perantau,
64 PENGAWASAN menjadikan
pengemblengan anak
Ribuan Kalung dan Gelang pegawai negeri ini untuk
selalu tegar dan matang
Titanium Disita dalam menjalani hidup.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


KARIKATUR

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 3


LAPORAN UTAMA

MENATA KEMBALI
Reorganisasi masih terkait mi negara RI, yakni sebagai :
dengan reformasi birokrasi di 1. Penghimpunan Penerima-
Departemen Keuangan. an (Revenue Collector);

D
2. Pelindung Masyarakat
irektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali menata (Community Protector);
organisasinya melalui reorganisasi yang dilakukan, baik 3. Fasilitator Perdagangan
ditingkat vertikal terhitung 11 Juni 2008 maupun tingkat (Trade Facilitator);
pusat, 11 Juli 2008. Reorganisasi yang dilakukan DJBC 4. Dukungan Industri (Indus-
belum lama ini tertuang melalui PMK Nomor 87/PMK.01/ trial Assistance);
2008 tentang Organiasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat 5. Meningkatkan hubungan
Jenderal Bea dan Cukai, serta PMK Nomor 100/PMK.01/2008 ten- kemitraan dan kepatuhan
tang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan (reorganisasi mitra kerja DJBC serta
tingkat pusat). meminimalkan biaya pe-
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang menuhan kewajiban kepa-
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik beanan dan cukai (compli-
Indonesia dan perubahannya, serta menunjuk Peraturan Menteri ance cost)
Keuangan nomor 131/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, Direktorat Untuk melaksanakan pe-
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memiliki tugas pokok yaitu ran dan fungsinya yang stra- HARRY MULYA. Dari reorganisasi
ini masing-masing direktorat
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis tegis di atas dan guna menja- memiliki sasaran strategis yang
di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan kebijakan yang dite- min tercapainya tugas pokok harus dipenuhi atau istilahnya Key
tapkan oleh Menteri Keuangan dan peraturan perundang-undangan DJBC maka diperlukan Performance Indicator.
yang berlaku. organisasi yang solid, sistem
Dalam melaksanakan tugas tersebut DJBC memiliki fungsi, pe- dan prosedur yang efektif dan efisien serta sumber daya organisasi
nyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang yang kapabel termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang
kepabeanan dan cukai, pelaksanaan kebijakan di bidang kepabean- profesional dan terpercaya.
an dan cukai, perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan Oleh karenanya, peningkatan dan pengembangan mutu sumber
prosedur di bidang kepabeanan dan cukai, pemberian bimbingan daya manusia DJBC yang dilaksanakan secara integral dan berkesi-
teknis dan evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai, serta pelaksa- nambungan merupakan kebutuhan bagi perbaikan organisasi DJBC,
naan administrasi Direktorat Jenderal. yang dewasa ini dilaksanakan sebagai bagian dari reformasi birokrasi
Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan dengan berpedoman pa- di bidang kepabeanan dan cukai.Terkait dengan hal itu, DJBC mela-
da ketentuan dan peraturan perundang-undangan di bidang Kepa- kukan kembali penataan organisasinya. Kepala Bagian Organisasi
beanan dan Cukai, yang secara prinsip hukum memberikan dan Tatalaksana, Sekretariat DJBC, Harry Mulya, menuturkan, tuju-
kewenangan dan tanggung jawab kepada DJBC sebagai institusi pe- an dilakukannya reorganisasi terkait dengan reformasi birokrasi di
merintah yang bertugas: (1) memungut penerimaan negara berupa Departemen Keuangan (Depkeu) tahun 2008. Dimana dalam prog-
Bea Masuk dan Cukai; (2) memberikan pelayanan impor, ekspor dan ram reformasi ini salah satunya melakukan penataan kembali pada
cukai; serta (3) mengawasi lalu lintas barang yang keluar dan masuk organisasi, proses bisnis, sumber daya manusia terkait dengan ada-
wilayah Republik Indonesia. nya assesment center, Key Performance Indicator, monitoring dan
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya di atas maka DJBC lain-lainnya yang berkaitan dengan reformasi birokrasi di Depkeu.
memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekono- “Untuk reorganisasi di Kantor Pusat pokok-pokok perubahannya
FOTO-FOTO : DOK. WBC
tidak terlalu signifikan, hanya
terdapat beberapa penambahan
Subdirektorat antara lain Sub-
direktorat Registrasi Kepabean-
an dibawah Direktorat IKC.
Sebelumnya registrasi berada di
audit, sekarang dinaikkan seting-
kat eselon III, alasannya kare-
na registrasi terkait dengan ma-
salah database dan masalah pe-
ngolahan data, karena itu ditem-
patkan di Direktorat IKC.
Kemudian pembentukan unit
baru yang lain yaitu Subdirektorat
Narkotika dan Seksi Tempat
Tahanan. Dan yang paling pen-
ting dari reorganisasi ini masing-
masing direkorat memiliki sasar-
an strategis yang harus dipenuhi
atau istilahnya Key Performance
Indicator (KPI),” demikian penje-
lasan Harry.
PEMBAHARUAN DAN PERBAIKAN MUTU LAYANAN harus dilaksanakan secara menyeluruh tidak terbatas hanya Terkait dengan pembentuk-
dengan pembentukan KPU DJBC saja, melainkan secara berkelanjutan akan dilaksanakan menyeluruh ke an Seksi Tempat Tahanan, Harry
seluruh unit di lingkungan DJBC. menjelaskan bahwa saat ini

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


ORGANISASI DJBC
DJBC cukup banyak menerima tahanan dengan kasus pelanggaran meningkatkan efektifitas pengawasan dan efisiensi pelayanan berda-
peraturan kepabeanan dan cukai. Dengan adanya perkembangan ini sarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan berlan-
maka diperlukan pihak yang bertanggung jawab penuh mengenai daskan pada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
masalah rumah tahanan. Karena itu, dengan adanya pembentukan Dalam pelaksanaannya pembaharuan dan perbaikan mutu laya-
Seksi Tempat Tahanan akan lebih mudah mengaksesi tugas dan nan ini dilaksanakan melalui pembentukan organisasi berdasarkan
fungsi rumah tahanan. fungsi, penyempurnaan proses bisnis (sistem dan prosedur pelayan-
“Jadi ada yang mengaturnya termasuk soal pengamanan terha- an), penerapan teknologi informasi, perbaikan sistem remunerasi dan
dap orang-orang yang ada di tahanan. Posisi Seksi ini berada diba- sumber daya manusia yang profesional dan berdedikasi tinggi.
wah Subdit Penyidikan. Pembentukan seksi Ini juga terkait dengan Dengan demikian KPU akan mempunyai dampak positif terhadap
disetujuinya rumah tahanan Bea dan Cukai sebagai cabang Rumah peningkatan kepatuhan, mengamankan hak-hak negara, dan profesi-
Tahanan Salemba, sehingga harus dikelola secara professional. onalisme aparat kepabeanan dan cukai.
Makanya kita implementasikan dengan pembentukan seksi rumah Namun demikian, pembaharuan dan perbaikan mutu layanan
tahanan supaya lebih terfokus,” demikian ujarnya. tersebut harus dilaksanakan secara menyeluruh tidak terbatas hanya
Reorganisasi dilakukan secara vertikal dan di tingkat pusat. Ter- dengan pembentukan KPU DJBC saja, melainkan secara berkelan-
kait dengan implementasi Kantor Pelayanan Utama (KPU) dan Kan- jutan akan dilaksanakan menyeluruh ke seluruh unit di lingkungan
tor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Madya, reorganisasi DJBC. Untuk mewujudkan hal tersebut khususnya terhadap perbaik-
lebih dulu dilakukan ditingkat vertikal, hal ini bisa dilihat dengan an dan peningkatan kualitas kompetensi dan integritas pegawai
Peraturan Menteri Keuangan mengenai reorganisasi vertikal yang DJBC maka perlu dibentuk sebuah organisasi kepatuhan internal (KI)
ditandatangani pada tanggal 11 Juni 2008. Sedangkan reorganisasi di tataran strategis di lingkungan DJBC yang memiliki fungsi
tingkat pusat ditandatangani sebulan kemudian yaitu pada tanggal 11 perumusan kebijakan dan strategi, pemberian bimbingan, dan pelak-
Juli 2008. sanaan kepatuhan internal di seluruh unit di lingkungan DJBC guna
“Semestinya reorganisasi dilakukan di pusat dulu baru vertikal, mengintegrasikan dan melembagakan sistem kepatuhan internal ke
tetapi hal ini dilakukan dengan pertimbangan, beberapa KPPBC dalam sistem nilai organisasi.
Madya bisa segera dilakukan launching, karena kalau menunggu re- “Sehubungan dengan itu, dalam waktu dekat DJBC akan me-
organisasi tingkat pusat akan memakan waktu lama, dan bisa meng- nambah direktorat yang baru yaitu Direktorat Kepatuhan Internal.
hambat waktu penerapan KPPBC Madya, baik Tipe Kepabeanan Sedangkan struktur organisasinya telah disusun. Hanya saja tidak
maupun Tipe Cukai,” ujar Harry. bisa digabungkan dengan reorganisasi kali ini karena masih
membutuhkan waktu untuk proses pengesahan dari pemerintah,”
LANJUTAN DARI REFORMASI KEPABEANAN imbuh Harry.
Sejak tahun 2002, DJBC telah melakukan reformasi kepabean- Menurut Harry, pembentukan organisasi pengendalian internal di
an. Reformasi kepabeanan dewasa ini merupakan bagian dari tataran strategis (Direktorat KI) ini dimaksudkan untuk mengefektifkan
reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Departemen Keuangan se- tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan internal dan
cara berkesinambungan. penilaian terhadap setiap unsur satuan kerja dan pelaku organisasi,
Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan Tahun 2008 yang melalui suatu mekanisme yang sistematik untuk mengevaluasi dan
dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 24/ meningkatkan efektifitas dari manajemen risiko, pengendalian serta
KMK.01/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Reformasi Birokrasi proses pelayanan dan pengawasan.
Departemen Keuangan Tahun Anggaran 2008. Salah satu amanat “Pembentukan direktorat ini dalam rangka mencapai tujuan or-
dalam Keputusan Menteri Keuangan nomor 24/KMK.01/2008 ganisasi DJBC serta melaksanakan penegakan kode etik dan
tersebut, bahwa setiap unit eselon I diwajibkan untuk membentuk Tim integritas pegawai sebagai bagian dari reformasi birokrasi di bidang
Reformasi Birokrasi Unit, yang tugasnya menyusun kegiatan yang kepabeanan dan cukai,”tandas Harry.
disesuaikan dengan program reformasi birokrasi Depkeu tahun
anggaran 2008. Dalam pelaksanaannya, saat ini telah dibentuk Tim PEMBENTUKAN KPPBC MADYA
Percepatan Reformasi Kebijakan Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Terkait dengan lanjutan program pemerintah untuk mewujudkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor 14/BC/ pelayanan yang cepat, efisien dan transparan oleh Bea dan Cukai,
2008 tanggal 4 Februari 2008. selain telah di bentuknya KPU, dalam tahun 2008 ini telah dibentuk
Reformasi Kepabeanan dan Cukai yang dilakukan oleh DJBC un- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Madya (KPPBC)
tuk menyesuaikan organisasi dengan perkembangan industri, sosial- Madya, yaitu KPPBC Tipe Madya Pabean dan KPPBC Tipe Madya
ekonomi dan teknologi yang ada di masyarakat, diharapkan dapat Cukai.
memenuhi tuntutan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakehold- Dibentuknya KPPBC Madya memiliki tujuan yaitu :
ers) yang menghendaki adanya perbaikan dan peningkatan kualitas l Terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien, responsif dan
proses dan hasil layanan kepabeanan dan cukai yang dilaksanakan transparan
melalui tata kelola pemerintahan yang baik. Selain itu secara internal l Tercapainya pengawasan yang efektif
reformasi ini diarahkan juga untuk meningkatkan kompetensi dan pro- l Tercapainya KPPBC yang bebas KKN, didukung oleh sumber
fesionalitas pegawai DJBC dalam melaksanakan tugas seiring dengan daya manusia (SDM ) yang professional dan berintegritas tinggi
adanya peningkatan sistem remunerasi pegawai berbasis kinerja. l Terciptanya hubungan kemitraan dengan pengguna jasa
Tuntutan dan harapan akan peningkatan kinerja organisasi terse- l Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi yang optimal untuk
but telah mendorong DJBC untuk melakukan berbagai upaya serius mendukung pelayanan dan pengawasan
dan menempuh langkah-langkah strategis guna melakukan l Terwujudnya organisasi yang efektif dan efisien
perbaikan secara sistemik dengan melakukan reformasi di bidang
pengawasan dan pelayanan khususnya di bidang kepabeanan dan KPPBC Tipe A1 merupakan transformasi KPPBC Madya Tipe
cukai, yang salah satunya diwujudkan dengan upaya pembentukan Pabean yang meliputi KPPBC Tanjung Perak, KPPBC Soekarno-
Kantor Pelayanan Utama (KPU) DJBC. Hatta dan KPPBC Belawan.
Perwujudan kantor ini merupakan salah satu bentuk pembaharu- Sedangkan KPPBC Tipe A3 merupakan transformasi Madya
an dan perbaikan mutu layanan administratif yang bertujuan untuk Tipe Cukai yang meliputi KPPBC Malang, KPPBC Kudus dan
meningkatkan kinerja pelayanan dan kemampuan DJBC dalam KPPBC Kediri. ris

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA

RENCANA Ketiga, pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (Good


Governance). Perkembangan masyarakat dewasa ini kian menuntut

PEMBENTUKAN
agar organisasi sektor publik yang dibiayai oleh anggaran negara
melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai salah satu

DIREKTORAT
bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana publik kepada
masyarakat. Reformasi yang dilakukan oleh DJBC untuk menghasil-
kan kualitas hasil layanan yang lebih baik kepada stakeholders juga
dituntut untuk menghadirkan proses layanan yang lebih baik melalui

KEPATUHAN
peningkatan profesionalitas dan integritas pegawai DJBC. Eksistensi
organisasi KI diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap janji
pemberian proses layanan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola

INTERNAL
pemerintahan yang baik melalui mekanisme pengawasan kepatuhan
internal terhadap penegakan kode etik (code of conduct) pegawai
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keempat, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pe-
ningkatan sistem remunerasi dan Sistem Informasi Manajemen
Arah strategis dari Direktorat Kepegawaian. Peningkatan sistem remunerasi berbasis kinerja
Kepatuhan Internal (KI) adalah untuk yang dilaksanakan sebagai bagian dari reformasi birokrasi mem-
peningkatan integritas dan berikan tuntutan logis akan adanya peningkatan kinerja pegawai
profesionalisme SDM Direktorat dibandingkan sebelumnya. Untuk melakukan analisis kinerja pa-
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), efek- ra pegawai maka diperlukan suatu unit kepatuhan internal yang
tivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan bertanggung jawab melaksanakan fungsi pengukuran performa
tugas-tugas pelayanan dan pegawai dan mengawasi pelaksanaan pelayanan dan
pengawasan kepabeanan dan cukai. Selain itu, hasil monitoring
pengawasan kepabeanan dan cukai dan evaluasi yang dilakukan oleh unit kepatuhan internal terha-
serta adminstrasi di lingkungan DJBC. dap kinerja pegawai akan menghasilkan output berupa rekomen-

P
dasi internal yang dapat menjadi masukan juga bagi
embentukan unit kepatuhan internal di lingkungan organi- pemutakhiran data manajemen kepegawaian guna pembinaan
sasi DJBC merupakan salah satu bentuk revitalisasi dan pengembangan karir pegawai serta pengembangan sistem
organisasi yang akan memberikan penguatan terhadap remunerasi DJBC. Hal ini merupakan bentuk upaya penguatan
upaya peningkatan integritas dan profesionalitas SDM FOTO-FOTO : DOK. WBC
DJBC melalui mekanisme sistem kepatuhan internal. Sis-
tem ini akan melakukan penilaian terhadap setiap unsur satuan kerja
dan pelaku organisasi melalui mekanisme yang sistematik untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, pe-
ngendalian serta proses pelayanan, pengawasan dan administrasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Perlunya Unit KI bagi DJBC dilandasi oleh pertimbangan-pertim-
bangan sebagai berikut ;
Pertama, sebagai bagian dari dukungan sistem dan kelembaga-
an bagi tercapainya tujuan perubahan organisasi. Reformasi
kepabeanan dan cukai yang dilaksanakan oleh DJBC merupakan
bentuk perubahan (change) yang dilakukan untuk mewujudkan ki-
nerja organisasi yang lebih baik, yaitu implementasi sebuah
perubahan harus dibarengi oleh adanya mekanisme pengawasan
dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Agar perubah-
an yang dilaksanakan tersebut dapat terlembagakan (institutional-
ized) dengan baik ke segenap unit di lingkungan DJBC, maka unit
yang yang melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi tersebut
haruslah merupakan bagian dari sistem organisasi. Unit ini tidak ha-
nya bertugas melaksanakan pengawasan internal namun
membangun sistem pengukuran kinerja, melakukan bimbingan dan
komunikasi tentang perubahan organisasi secara sistematis kepada
para pegawai, evaluasi terhadap keseluruhan proses perubahan dan
memberikan rekomendasi penyelesaian masalah yang timbul.
Kedua, upaya pemenuhan janji layanan yang lebih baik bagi
stakeholders (quality assurance). Sebagai sebuah organisasi yang
modern, DJBC berupaya memberikan janji layanan yang lebih baik
dari segi waktu, biaya, transaparansi mengenai prosedur dan
persyaratan administrasi berupa standar pelayanan dan pengawasan
kepabeanan dan cukai yang telah ditentukan dan terukur melalui
penciptaan Key Performance Indicator (KPI) untuk setiap unit kerja
dan tolok ukur lainnya. Organisasi KI akan melaksanakan
pengawasan kepatuhan internal dan pengukuran kinerja berdasarkan
KPI dan tolok ukur lain yang telah ditentukan (misalnya, kode
etik, performance measurement dsb.) untuk memastikan janji layan-
an publik yang diberikan dapat terpenuhi. Unit ini juga akan melaku-
kan monitoring dan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempe-
ngaruhi pencapaian kinerja organisasi, seperti SDM, sistem dan
prosedur serta sarana dan prasarana yang dimiliki sehingga PEMBENTUKAN DIREKTORAT KI juga dimaksudkan sebagai antisipasi
pemanfaatannya berjalan optimal guna memenuhi janji layanan. tren pembentukan KPU dan KPPBC Madya lingkungan DJBC.

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


DI DEPARTEMEN KEUANGAN sendiri telah terdapat yurisprudensi pembentukan organisasi KI setingkat eselon II di jajaran eselon I yakni di
Direktorat Jenderal Pajak.

positif (positive reinforcement) yang dilakukan untuk mengarah- kinerja pelayanan dan pengawasan, serta peningkatan integritas
kan perilaku pegawai/pejabat DJBC agar sesuai dengan nilai-nilai SDM, DJBC harus melakukan pembenahan SDM, perbaikan
organisasi. sistem remunerasi, penyederhanaan sistem dan prosedur, moder-
Kelima, tuntutan kesetaraan kepatuhan dan akuntabilitas proses nisasi dan otomasi sistem, serta revitalisasi organisasi. Melalui
organisasi sebagai dampak perkembangan masyarakat madani (civil pembenahan tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat
society). Perkembangan masyarakat madani dewasa ini menuntut korupsi, mengurangi diskresi kebijakan, meningkatkan moral dan
terjaminnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik oleh integritas SDM, serta akuntabilitas organisasi, yang pada akhirnya
aparatur negara. Sebagai organisasi yang dilaksanakan secara mo- dapat memperbaiki persepsi masyarakat terhadap citra DJBC.
dern, maka proses organisasi harus dapat meningkatkan tingkat
kepatuhan (compliance level) terhadap peraturan perundangan-un- KEPATUHAN INTERNAL SEBAGAI SEBUAH DIREKTORAT
dangan yang berlaku secara setara dan berimbang, yakni tidak hanya KI adalah sebuah organisasi di lingkungan DJBC yang ber-
oleh pihak pengguna jasa kepabeanan dan cukai (eksternal), tanggung jawab atas perumusan kebijakan dan strategi, imple-
melainkan juga oleh para pegawai DJBC (internal). Unit Kepatuhan mentasi, pemantauan dan evaluasi atas sistem kepatuhan internal
Internal dibentuk untuk memenuhi prinsip check & balances yang akan yang akan dilaksanakan oleh unit-unit vertikal di lingkungan
melakukan pengawasan internal terhadap para pegawai DJBC DJBC dan melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi atas
sehingga para pegawai DJBC senantiasa menegakkan peraturan dan pelaksanaan pelayanan, pengawasan dan administrasi
profesionalitas dalam melaksanakan tugas. Termasuk di dalamnya kepabeanan dan cukai yang dilakukan pada tataran tertentu di
melakukan investigasi internal atas laporan masyarakat maupun DJBC.
melakukan tindak lanjut atas temuan aparat pengawasan fungsional. Organisasi KI nantinya akan ditangani oleh pegawai-pegawai
Keenam, perbaikan citra aparatur negara yang bersih, berwibawa yang profesional, berintegritas tinggi, dengan didukung sistem
dan bebas dari KKN. Selain dari berbagai pertimbangan tersebut di tatalaksana yang memadai untuk melaksanakan sistem kepatuhan
atas, DJBC juga menghadapi tantangan lain yang berkaitan dengan internal, sistem penjaminan kualitas berdasarkan monitoring dan
citra (persepsi masyarakat) terhadap organisasi. Hasil survei yang evaluasi terhadap kinerja para pegawai DJBC. Dengan demikian
diadakan oleh Transparency International Indonesia (TII) pada tahun diharapkan unit KI nantinya akan menjadi unit yang menyebarluas-
2004 terhadap persepsi masyarakat umum dan pengalaman mereka kan perubahan (baca: reformasi) melalui tugas dan fungsinya
terkait masalah korupsi, menunjukkan bahwa DJBC menduduki kepada seluruh pegawai DJBC agar bekerja secara efektif, efisien
peringkat pertama sebagai institusi pemerintahan yang paling korup dan profesional.
dengan nilai 4,3 (skala 5). Dari hasil survei serupa terhadap kinerja Mengenai tujuan dari organisasi KI adalah ; memberikan
pelayanan dari berbagai instansi pemerintah dan lembaga negara, dukungan terhadap tercapainya tujuan reformasi di bidang ke-
yang dikeluarkan dalam bentuk Indeks Kinerja Pelayanan (Service pabeanan dan cukai, melaksanakan penjaminan kualitas atas
Performance Index), DJBC menduduki peringkat 3 terbawah dengan janji layanan yang diberikan DJBC, menegakkan pelaksanaan
nilai 3,93, diatas lembaga peradilan (3,67) dan polisi (3,79). tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan DJBC, pena-
Kajian yang dilakukan oleh Tim Percepatan Reformasi Kebijakan jaman fungsi pengawasan internal organisasi dalam rangka
Pelayanan Kepabeanan dan Cukai menunjukkan bahwa menjalankan prinsip-prinsip organisasi modern yang akuntabel.
permasalahan pelayanan, pengawasan, dan korupsi yang melekat Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dari pembentuk-
pada DJBC dipengaruhi oleh faktor-faktor SDM, sistem dan prosedur, an organisasi KI meliputi;
dan organisasi. Dalam rangka perbaikan citra dan untuk peningkatan l Terwujudnya pelaksanaan tugas-tugas pelayanan, pengawasan

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

penghargaan, seperti promosi, pendidikan, insentif khusus, mutasi ke


bidang tugas yang lebih menarik dan sebagainya. Rekomendasi ini
akan efektif apabila rekomendasi tersebut merupakan produk dari
organisasi KI setingkat eselon II.
Keempat, penajaman fungsi kepatuhan internal di lingkung-
an Direktorat Jenderal ini akan membawa konsekuensi pengalih-
an beban pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa seksi di lintas
eselon III dan II di lingkungan DJBC. Hal ini tentunya
memerlukan struktur organisasi yang lebih tinggi mengingat
potensi beban pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dengan
baik di tingkat eselon III. Sebagai ilustrasi secara historis dapat
disajikan sebagai berikut:
l Sebelumnya, di tingkat kantor pusat fungsi kepatuhan inter-
nal ini telah ada dan dilaksanakan secara parsial oleh
Bagian OTL dan Bagian Kepegawaian pada Sekretariat
DJBC.
l Saat ini, telah ada Bidang Kepatuhan Internal setingkat ese-
lon III di Kantor Pelayanan Utama (KPU) yang melakukan
SALAH SATU SASARAN dari pembentukan organisasi KI adalah
tercapainya organisasi DJBC yang bebas KKN yang didukung oleh SDM mekanisme pengawasan internal bagi SDM di KPU.
profesional dan berintegritas tinggi sesuai kode etik pegawai DJBC. l Ke depan, pelaksanaan pengawasan internal yang telah
dilaksanakan di KPU Tanjung Priok dan Batam ini perlu
dan administrasi kepabeanan dan cukai yang efektif dan efisien diperluas hingga ke seluruh unit di lingkungan DJBC. Untuk
oleh pegawai DJBC yang dilaksanakan sesuai tata kelola peme- alasan itulah maka diperlukan pembentukan organisasi
rintahan yang baik berdasarkan peraturan perundang-undangan kepatuhan internal setingkat direktorat di kantor pusat DJBC
yang berlaku; yang akan melakukan pemantauan dan koordinasi
l Tercapainya organisasi DJBC yang bebas korupsi, kolusi dan pelaksanaan KI dengan bidang-bidang KI di KPU dan unit-
nepotisme yang didukung oleh sumber daya manusia yang unit vertikal di lingkungan DJBC sehingga akan tercipta
profesional dan berintegritas tinggi sesuai kode etik pegawai standardisasi pelaksanaan kepatuhan internal di setiap unit
DJBC dalam rangka mewujudkan aparatur negara yang ber- (satu hal yang akan kurang berjalan efektif apabila
sih dan berwibawa; organisasi KI di kantor pusat DJBC hanya setingkat eselon
l Membantu terwujudnya organisasi DJBC yang efektif dan III). Demikian juga Direktorat KI ini akan dapat
efisien. melaksanakan pengawasan internal di kantor pusat DJBC
dan unit-unit vertikal lain di DJBC apabila diperlukan.
PERTIMBANGAN PEMBENTUKAN DIREKTORAT KI
Mengingat sasaran organisasi KI yang strategis yakni tercipta- Pembentukan Direktorat KI ini juga dimaksudkan sebagai
nya kualitas pegawai DJBC yang ideal pada skala Direktorat antisipasi tren pembentukan KPU dan KPPBC Madya di
Jenderal melalui penciptaan sistem kepatuhan internal, maka sudah lingkungan DJBC. Pembentukan KPU (awalnya dilaksanakan di
sepatutnyalah organisasi KI berada pada tataran direktorat setingkat Tanjung Priok dan Batam) itu sendiri yang didalamnya terdapat
eselon II. Hal ini dilandasi juga oleh pertimbangan-pertimbangan Bidang Kepatuhan Internal, berdasarkan survei yang dilakukan
sebagai berikut: tahun 2007 oleh lembaga independen Hay Group, terbukti
Pertama, penciptaan sistem kepatuhan internal yang dilaksana- efektif menurunkan pungutan tidak resmi (unofficial fund) yang
kan oleh unit-unit vertikal di lingkungan DJBC terhadap seluruh terjadi. Hal yang positif ini perlu kiranya diteruskan momentum-
pegawai DJBC memerlukan eksistensi organisasi setingkat Direktorat nya dengan pembentukan lebih banyak KPU dan KPPBC Madya
yang memiliki fungsi perumusan kebijakan dan strategi, standardisasi yang di dalamnya terdapat unit-unit KI. Dengan demikian
dan bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi atas Direktorat KI nantinya akan mengkoordinasikan, memonitor dan
pelaksanaan sistem kepatuhan internal yang dilaksanakan oleh unit- mengevaluasi pelaksanaan sistem kepatuhan internal yang ada
unit kepatuhan internal di lingkungan DJBC. di KPU dan KPPBC Utama di seluruh Indonesia.
Kedua, pelaksanaan kepatuhan internal termasuk di dalam- Pembentukan Direktorat KI ini juga tidak akan tumpang
nya pelaksanaan investigasi internal atas dugaan pelanggaran tindih dengan tugas dan fungsi aparat pengawasan fungsional
yang dilakukan oleh pegawai/pejabat di lingkungan kantor pusat yang ada (misalnya, Inspektorat Jenderal Departemen), meng-
DJBC memerlukan penguatan level organisasi hingga setingkat ingat fungsi kepatuhan internal itu sendiri tidak terbatas
Direktorat sehingga tidak diragukan lagi kapasitasnya dalam melakukan investigasi internal di lingkungan DJBC. Lebih dari
melakukan tugas dan fungsinya. Dengan kata lain, kedudukan itu, Direktorat KI juga akan melakukan fungsi preventif yang di-
KI hingga setingkat direktorat akan mewujudkan kondisi yang laksanakan sehari-hari (day to day basis) untuk melakukan bim-
minimal setara kedudukan dan tingkatnya antara pihak yang me- bingan dan penyuluhan kepatuhan internal serta mengembang-
lakukan pengawasan dengan pihak yang diawasi untuk seluruh kan sistem kepatuhan internal yang dapat meningkatkan
level di lingkungan DJBC. Hal ini konsisten dengan konsep motivasi pegawai dan mengurangi resistensi pegawai DJBC ter-
birokrasi yang efektif menurut Max Weber, yaitu: (a) setiap fung- hadap perubahan (reformasi) organisasi. Hal ini dilakukan masih
si organisasi memiliki tugas yang jelas dan mempunyai dalam koridor untuk mengarahkan perilaku SDM DJBC agar
wewenang (otoritas) yang seimbang dengan tugas yang harus sesuai dengan nilai-nilai yang dikehendaki dan mengarahkan
dijalankannya, dan (b) tingkatan yang lebih rendah diawasi oleh perilaku para pegawai agar tidak melakukan hal-hal yang tidak
tingkatan yang lebih tinggi. dikehendaki melalui pencipataan upaya modifikasi perilaku SDM
Ketiga, pelaksanaan kepatuhan internal tidak hanya melakukan (operant conditioning).
pengawasan ataupun investigasi internal (negative reinforcement) Apabila diperlukan Direktorat KI juga dapat melakukan
terhadap para pegawai dalam melaksanakan kepatuhan pelaksana- upaya pembinaan tertentu kepada pegawai DJBC yang ter-
an tugas, namun lebih dari itu Direktorat KI juga bertanggung jawab bukti melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai
untuk mengarahkan perilaku SDM DJBC agar termotivasi untuk DJBC dengan memberikan bimbingan konseling dan
berperilaku sesuai dengan kode etik dan integritas pegawai DJBC psychology assessment –sesuatu lembaga yang belum dimi-
yang profesional. Hal ini dicapai dengan upaya penguatan positif liki oleh DJBC– sebagai bagian dari upaya operant conditi-
(positive reinforcement) secara sistematis terhadap pegawai oning kepada pegawai dimaksud sehingga diharapkan tidak
yang mencapai kinerja baik dengan memberikan rekomendasi akan mengulangi pelanggaran tersebut.

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


Di Departemen Keuangan sendiri telah terdapat yurispruden-
si pembentukan organisasi KI setingkat eselon II di jajaran
eselon I yakni di Direktorat Jenderal Pajak. Sebagaimana yang
telah diuraikan sebelumnya bahwa pembentukan unit KI ini dila-
kukan sebagai bagian upaya revitalisasi organisasi yang dijalan-
kan dengan prinsip-prinsip organisasi modern yakni melakukan
penajaman fungsi pengawasan (controlling) terhadap SDM orga-
nisasi.

TUGAS POKOK KI
Sebagai sebuah direktorat, Direktorat KI nantinya akan me-
laksanakan tugas pokok berupa penyiapan rumusan kebijakan,
standardisasi dan bimbingan teknis, dan evaluasi pelaksanaan
kepatuhan pelaksanaan tugas, evaluasi kinerja, analisis dan
tindak lanjut kepatuhan internal, serta pelaksanaan pengawasan
kepatuhan internal unit kerja di lingkungan kantor pusat DJBC,
dan pemberian rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat KI akan
memiliki fungsi meliputi:
l perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,
dan evaluasi pelaksanaan kepatuhan pelaksanaan tugas;
l perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,
dan evaluasi pelaksanaan evaluasi kinerja;
l perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,
dan evaluasi pelaksanaan analisis dan tindak lanjut
kepatuhan internal;
l pengawasan kepatuhan pelaksanaan tugas unit kerja di ling-
kungan kantor pusat;
l evaluasi kinerja unit kerja di lingkungan kantor pusat;
l penelitian, pemeriksaan, serta penyiapan bahan tanggapan
dan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan
fungsional dan masyarakat;
l pemberian rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas;
l pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka diproyeksikan Direk-


torat KI akan memiliki beban kerja yang cukup padat, yakni :
l Melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan
bimbingan teknis, dan evaluasi pelaksanaan kepatuhan
pelaksanaan tugas, evaluasi kinerja dan analisis dan tindak
lanjut kepatuhan internal yang akan dilaksanakan oleh unit-
unit eselon III dan eselon IV KI di KPU dan KPPBC Utama;
l Melakukan pengawasan kepatuhan pelaksanaan tugas dan
evaluasi kinerja unit kerja di lingkungan kantor pusat DJBC
yang meliputi 9 unit eselon II, 32 unit eselon III dan 105 unit
eselon IV (termasuk seksi Humas) serta pengawasan
penegakan kode etik dan disiplin terhadap 982 pegawai di
lingkungan kantor pusat DJBC;
l Melakukan penelitian, pemeriksaan, serta penyiapan bahan
tanggapan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat
pengawasan fungsional dan masyarakat atas kinerja unit
kerja di lingkungan DJBC;
l Melakukan investigasi internal atas dugaan pelanggaran
kode etik dan disiplin pegawai yang dilakukan oleh pegawai/
pejabat di lingkungan kantor pusat DJBC.
l Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepatuhan internal
kepada pegawai/pejabat DJBC khususnya di lingkungan
kantor pusat.
l Melakukan pemberian rekomendasi peningkatan
pelaksanaan tugas dengan melakukan kerja sama dan
koordinasi dengan unit-unit terkait di lingkungan kantor
pusat.
l Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. Secara keseluruhan, keberhasilan dari program reformasi di
bidang kepabeanan dan cukai ini sangat ditentukan oleh
Sebagai gambaran akan padatnya beban kerja, berikut disa- komitmen dari seluruh pegawai DJBC untuk meningkatkan pro-
jikan data pelaksanaan tugas evaluasi kinerja, penelitian, fesionalitas dan integritasnya dalam melaksanakan tugas.
pemeriksaan, serta penyiapan bahan tanggapan dan tindak lan- Karena itu diperlukan suatu unit di lingkungan DJBC yang akan
jut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan menilai dan mengukur kinerja serta melaksanakan fungsi peng-
masyarakat atas kinerja unit kerja di lingkungan DJBC dan in- awasan internal terhadap para pegawai DJBC dalam melaksa-
vestigasi internal yang telah dilakukan selama periode 2006 s.d nakan tugas-tugas pelayanan dan pengawasan kepabeanan dan
2007, yang nantinya akan menjadi sebagian tugas Direktorat KI. cukai. ris

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA

REORGANISASI INSTASI VERTIKAL DJBC 2008


Dalam reorganisasi instansi vertikal DJBC tahun 2008
sesuai dengan PMK 87/PMK.01/2008 tanggal 11 Juni 2008, tentang
Organiasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, terdapat beberapa penyempurnaan.
Di tingkat eselon II dalam PMK 68/PMK.01/2007 tidak ada perubahan pada peraturan baru yaitu PMK87/PMK.01/2008, dimana unit
organisasi vertikal tingkat eselon II yaitu :
l Kanwil,
l Kanwil Khusus,
l KPU Tipe A
l KPU Tipe B.
Sedangkan untuk tingkat eselon III di unit instansi vertikal terdapat beberapa penambahan kantor yaitu :
PMK 68/PMK.01/2007 terdapat : PMK 87/PMK.01/2008
l KPPBC Tipe A1 l KPPBC Tipe Madya Pabean
l KPPBC Tipe A2 l KPPBC Tipe Madya Cukai
l KPPBC Tipe A3 l KPPBC Tipe A1
l KPPBC Tipe A4 l KPPBC Tipe A2
l KPPBC Tipe A3
l KPPBC Tipe A4
Untuk unit eselon IV di instansi vertikal tidak ada perubahan antara peraturan yang lama (PMK 68/PMK.01/2007) dengan yang baru
(PMK 87/PMK.01/2008) , dimana KPPBC Tipe B tetap di Kepalai oleh seorang pejabat eselon IV. Untuk lebih jelasnya berikut ini
adalah diuraikan mengenai pokok reorganisasi pada instansi vertikal DJBC tahun 2008.

POKOK-POKOK REORGANISASI INSTANSI VERTIKAL DJBC TAHUN 2008


Semula Menjadi
No Unit Materi (PMK-68/PMK.01/2007) (PMK-87/PMK.01/2008)

1 Kantor 1. Bagian Umum :


Wilayah
Bea dan l Perubahan nomenklatur Bagian Umum Bagian Umum Bagian Umum dan Kepatuhan
Cukai pada Kantor Wilayah a. Subbagian Kepegawaian Internal
l Perubahan nomenklatur Subbagian b. Subbagian Keuangan a. Subbagian Kepegawaian dan
Kepegawaian dan reposisi tupoksi c. Subbagian Tata Usaha dan Kepatuhan Internal
masing-masing subbagian pada Bagian Rumah Tangga b. Subbagian Tata Usaha dan
Umum dan Kepatuhan Internal Keuangan
c. Subbagian Hubungan Masya-
rakat dan Rumah Tangga
2. Bidang Kepabeanan dan Cukai :
l Penggabungan Seksi Kepabeanan Seksi Kepabeanan; Seksi Kepabeanan dan Cukai (2);
dengan Seksi Cukai; Seksi Cukai; Seksi Keberatan dan Banding;
l Pengurangan jumlah maksimal Seksi Seksi Keberatan dan Banding Seksi Informasi Kepabeanan dan
Keberatan dan Banding (2); Cukai.
Seksi Informasi Kepabeanan
dan Cukai.
3. Bidang Fasilitas Kepabeanan :
Perubahan jumlah maksimal Kepala Seksi Seksi Kemudahan Impor Tujuan Seksi Kemudahan Impor Tujuan
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Ekspor paling banyak 3 (tiga) Ekspor paling banyak 4 (empat).

4. Bidang Penindakan dan Penyidikan :


Perubahan jumlah maksimal Kepala Seksi Seksi Penindakan paling Seksi Penindakan paling banyak 2
Penindakan banyak 1 (satu) (dua).
Perubahan nomenklatur Seksi Penyidikan dan Barang Seksi Penyidikan dan Barang
Bukti Hasil Penindakan.
5. Bidang Audit :
Perubahan jumlah maksimal Kepala Seksi Seksi Perencanaan Audit paling Seksi Perencanaan Audit paling
Perencanaan Audit dan Kepala Seksi banyak 3 (tiga) banyak 2 (dua)
Evaluasi Audit Seksi Evaluasi Audit paling Seksi Evaluasi Audit paling banyak
banyak 3 (tiga) 1 (satu)

2 Kantor 1. Bagian Umum : Bagian Umum Bagian Umum dan Kepatuhan


Wilayah Internal
Bea dan a. Perubahan nomenklatur Bagian Umum a. Subbagian Kepegawaian a. Subbagian Kepegawaian dan
Cukai pada Kantor Wilayah b. Subbagian Keuangan Kepatuhan Internal
Khusus b. Perubahan nomenklatur Subbagian c. Subbagian Tata Usaha dan b. Subbagian Tata Usaha dan
Kepegawaian dan reposisi tupoksi Rumah Tangga Keuangan
masing-masing subbagian pada Bagian c. Subbagian Hubungan
Umum dan Kepatuhan Internal Masyarakat dan Rumah
Tangga
2. Bidang Kepabeanan dan Cukai : Seksi Kepabeanan;
a. Penggabungan Seksi Kepabeanan Seksi Fasilitas Kepabeanan (3); Seksi Pabean dan Cukai (2);
dengan Seksi Cukai; Seksi Cukai; Seksi Fasilitas Kepabeanan (3);
b. Pengurangan jumlah maksimal Seksi Seksi Keberatan dan Banding Seksi Keberatan dan Banding;
Keberatan dan Banding. (2); Seksi Informasi Kepabeanan dan
Seksi Informasi Kepabeanan Cukai.
dan Cukai.

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


3. Bidang Penindakan dan Sarana
Operasi :
Perubahan jumlah maksimal Kepala Seksi Kepala Seksi Penindakan Kepala Seksi Penindakan 2
Penindakan. (dua).

4. Bidang Penyidikan dan Barang Bukti :


Perubahan nomenklatur Bidang Penyidikan dan Barang Bidang Penyidikan dan Barang
Bukti Hasil Penindakan Seksi Barang
Seksi Barang Bukti Hasil Penindakan

3 Pembentukan 1. Pembentukan Seksi Penyuluhan dan (KPPBC Tipe A1)


KPPBC Tipe Madya Layanan Informasi - Subbagian Umum; - Subbagian Umum;
Pabean 2. Pembentukan Seksi Kepatuhan Internal. - Seksi Administrasi Manifes; - Seksi Penindakan dan
(Benchmark 3. Penggabungan Seksi Kepabeanan dan - Seksi Perbendaharaan; Penyidikan;
KPPBC Tipe A1) Cukai dengan Seksi Tempat Penimbunan. - Seksi Kepabeanan dan - Seksi Administrasi Manifes;
4. Penghapusan Subseksi pada Seksi DTDD. Cukai (8); - Seksi Perbendaharaan;
- Seksi Tempat Penimbunan - Seksi Pelayanan
(2); Kepabeanan dan Cukai (9);
- Seksi Penindakan dan - Seksi Penyuluhan dan
Penyidikan; Layanan Informasi;
- Seksi Dukungan Teknis dan - Seksi Kepatuhan Internal;
Distribusi Dokumen. - Seksi Dukungan Teknis dan
Distribusi Dokumen.

4 KPPBC Tipe Utama 1. Pembentukan Seksi Intelijen dan (KPPBC Tipe A3)
Cukai Penindakan.
(Benchmark KPPBC 2. Pembentukan Seksi Penyidikan dan Barang - Subbagian Umum; - Subbagian Umum;
Tipe A3) Hasil Penindakan - Seksi Perbendaharaan; - Seksi Intelijen dan
3. Pembentukan Subseksi Administrasi dan - Seksi Kepabeanan dan Penindakan;
Distribusi Pita Cukai. Cukai; - Seksi Penyidikan dan
4. Reposisi Tupoksi dan Penghapusan Seksi - Seksi Tempat Penimbunan; Barang Hasil Penindakan;
Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen. - Seksi Penindakan dan - Seksi Perbendaharaan;
5. Penggabungan Seksi Kepabeanan dan Penyidikan; - Seksi Pelayanan
Cukai dengan Seksi Tempat Penimbunan. - Seksi Dukungan Teknis dan Kepabeanan dan Cukai (2);
6. Pembentukan Seksi Penyuluhan dan Distribusi Dokumen. - Seksi Penyuluhan dan
Layanan Informasi. Layanan Informasi;
7. Pembentukan Seksi Kepatuhan Internal. - Seksi Kepatuhan Internal.

5 KPPBC Tipe A1 Penggabungan Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan dan
dengan Subseksi Sarana Operasi, serta Subseksi Sarana Operasi Sarana Operasi
perubahan nomenklatur pada Seksi Subseksi Penyidikan dan Barang Subseksi Penyidikan dan
Penindakan dan Penyidikan; Bukti Barang Hasil Penindakan.

Reposisi Tupoksi Subseksi pada Seksi


Perbendaharaan;

Perubahan jumlah maksimal Seksi 8 7


Kepabeanan dan Cukai;

Perubahan Jumlah maksimal Seksi Tempat 2 3


Penimbunan

Penghapusan Subseksi pada Seksi DTDD

6 KPPBC Tipe A2 Penggabungan Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan dan
dengan Subseksi Sarana Operasi, serta Subseksi Sarana Operasi Sarana Operasi
perubahan nomenklatur pada Seksi
Penindakan dan Penyidikan; Subseksi Penyidikan dan Barang Subseksi Penyidikan dan
Bukti Barang Hasil Penindakan
Reposisi Tupoksi Subseksi pada Seksi
Perbendaharaan;

Perubahan Jumlah maksimal Seksi Tempat 2 8


Penimbunan

Penghapusan Subseksi pada Seksi DTDD

7 KPPBC Tipe A3 Penggabungan Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan dan
dengan Subseksi Sarana Operasi, serta Subseksi Sarana Sarana Operasi
perubahan nomenklatur pada Seksi Operasi
Penindakan dan Penyidikan;
Subseksi Penyidikan dan Barang Subseksi Penyidikan dan
Reposisi Tupoksi Subseksi pada Seksi Bukti Barang Hasil Penindakan
Perbendaharaan;

8 KPPBC Tipe A4 Penggabungan Subseksi Subseksi Penindakan Subseksi Penindakan dan


Penindakan dengan Subseksi Sarana Subseksi Sarana Operasi Sarana Operasi
Operasi, serta perubahan
nomenklatur pada Seksi Penindakan Subseksi Penyidikan dan Barang Subseksi Penyidikan dan
dan Penyidikan; Bukti Barang Hasil Penindakan
Reposisi Tupoksi Subseksi pada Seksi
Perbendaharaan;
Penghapusan Subseksi pada Seksi DTDD

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA

9 KPPBC Tipe B Penggabungan Subseksi Perbendaharaan Subseksi Perbendaharaan Subseksi Perbendaharaan dan
dengan Subseksi Kepabeanan dan Cukai Subseksi Kepabeanan dan Cukai Pelayanan

10 Perubahan Tipe KPPBC Sunda Kelapa Tipe A4 Tipe A3


KPPBC
KPPBC Yogyakarta Tipe A4 Tipe A3

Relokasi KPPBC Bintuni ke Babo Tipe B KPPBC Bintuni menjadi Pos


Pengawasan di bawah KPPBC
Tipe B Babo

KPPBC Kalabahi Tipe B Kantor Bantu di bawah KPPBC


Tipe B Atapupu

11 Pembentukan Pos Pengawasan Pos Pengawasan Enarotali di


bawah KPPBC Tipe B Nabire

Pos Pengawasan Waren di bawah


KPPBC Tipe B Biak

Pos Pengawasan LNG Tangguh di


bawah KPPBC Tipe B Babo

Pembentukan Kantor Bantu Pos Pengawasan Dobo Kantor Bantu di bawah KPPBC
Tipe B Tual
Rencana Implementasi KPPBC Tipe Madya :
a. Tanjung Perak Tipe A1 Madya Pabean : September 2008
b. Soekarno-Hatta Tipe A1 Nopember 2008
c. Belawan Tipe A1 Desember 2008

a. Malang Tipe A3 Madya Cukai : Juli 2008


b. Kudus Tipe A3 Agustus 2008
c. Kediri Tipe A3 Oktober 2008

REORGANISASI
KANTOR PUSAT DJBC
Sesuai dengan PMK.100/PMK.01/2008, dalam rangka manajemen resiko, mengantisipasi kebutuhan
tentang Organisasi dan Tata Kerja organisasi di masa mendatang dan tuntutan kerja.
Departemen Keuangan (reorganisasi 2. Subdirektorat Narkotika.
tingkat pusat), terdapat likuidasi,
Yang mendasari pemikiran pembentukan Sudirektorat
Narkotika antara lain, unit yang fokus pada narkotika.
reposisi dan penambahan fungsi di Narkotika sudah menjadi isu nasional dan krusial
beberapa direktorat. sehingga DJBC dituntut memiliki peran yang lebih besar

D
dalam penanganan narkotika, apalagi saat ini narkotika
ari hasil reorganisasi yang dilakukan di tingkat mendapat perhatian yang lebih pada instansi lain.
Kantor Pusat, terdapat pembentukan unit baru Disamping itu juga, tuntutan beban kerja dari unit yang
dan penyempurnaan struktur organisasi dan tu- sudah ada sekarang sehingga perlu pembentukan seksi
gas pokok organisasi (tupoksi). khusus untuk dukungan operasi narkotika.
Sedangkan untuk tugas operasional, pada 3. Seksi Tempat Tahanan.
Direktorat Teknis, Fasilitas, P2 dan Audit masih terdapat Bertujuan untuk mengaksesi tugas dan fungsi rumah tahanan
tugas-tugas operasional. Tugas-tugas operasional yang da- yang dimiliki DJBC saat ini dan mengingat semakin banyak-
pat dilakukan oleh Direktorat, diatur lebih lanjut dengan nya tahanan yang dititipkan di rumah tahanan milik DJBC. Hal
Keputusan Direktur Jenderal. ini juga terkait dengan disetujuinya rumah tahanan bea cukai
Hal itu didasari, Kantor Pusat saat ini masih memerlu- sebagai cabang dari rumah tahanan Salemba, karena itu
kan adanya tugas operasional terutama tugas yang rumah tahanan bea cukai perlu dikelola secara profesional,
melingkupi lebih dari satu wilayah kerja dan tugas dengan maka itu perlu diimplementasikan dengan pembentukan seksi
karakteristik khusus yang tidak dapat didelegasikan kepada yang lebih fokus dengan masalah tersebut.
instansi vertikal. Contoh, audit bersama dengan Direktorat
Jenderal Pajak dan audit investigasi penyidikan tindak pid- PENYEMPURNAAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI
ana yang terjadi pada lebih dari satu wilayah kerja. Tugas- Terdapat penyempurnaan struktur organisasi dan tupoksi da-
tugas operasional yang dapat dilakukan oleh direktorat di- lam reorganisasi pada Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat
atur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. Teknis Kepabeanan, Direktorat Fasilitas Kepabeanan, Direktorat
Cukai, Direktorat Penindakan dan Penyidikan, Direktorat Audit,
PEMBENTUKAN TIGA UNIT BARU Direktorat Kepabeanan Internasional, Direktorat Penerimaan dan
Dalam hal pembentukan unit baru terdapat tiga unit ba- Peraturan Kepabeanan dan Cukai (PPKC) dan Direktorat Infor-
ru yang melengkapi struktur organisasi Kantor Pusat, yaitu : masi Kepabeanan dan Cukai (IKC), yang akan dijabarkan seba-
1. Subdirektorat Registrasi Kepabeanan. gai berikut :
Yang mendasari pemikiran pembentukan Subdirektorat Re-
gistrasi Kepabeanan antara lain ; untuk menyatukan proses 1. Sekretariat Direktorat Jenderal
registrasi kepabeanan pada satu unit, pengumpulan data Subbagian Rumah Tangga dan Humas

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


l Reposisi tugas Hubungan Masyarakat ke Direktorat
PPKC menjadi Subdit Hubungan Masyarakat dan
Penyuluhan. Yang mendasari pemikiran pembentukan
Subdit ini dikarenakan adanya peningkatan yang
signifikan pemberitaan di bidang kepabeanan dan cu-
kai, pengelolaan berita harus ditangani secara khusus,
peningkatan citra DJBC serta tuntutan beban kerja
dan kebutuhan organisasi.
l Subbagian Gaji dan Kesra. Membentuk Subbagian
gaji pada Bagian Keuangan dan mengubah
nomenklatur Subbagian Gaji dan Kesra menjadi Sub-
bagian Kesejahteraan.

2. Direktorat Fasilitas Kepabeanan


l Seksi Tempat Penimbunan III dilikuidasi, tupoksi dire-
posisi ke Dit. Teknis Kepabeanan.
l Penambahan Seksi Pembebasan I dan Seksi Pembe-
basan II (reposisi Seksi Pembebasan Mutlak dari
Direktorat Teknis Kepabeanan).

3. Direktorat Cukai
Terdapat desentralisasi tupoksi ke instansi vertikal dalam
hal perijinan dan perusakan pita cukai dihapus. Terdapat
penyesuaian nomenklatur obyek cukai sehingga nomenklatur
hasil tembakau berubah menjai cukai hasil tembakau.
Sedangkan untuk istilah “penukaran” diubah menjadi “pe-
ngembalian”.
Selanjutnya, di Direktorat Cukai terdapat penyesuaian
dengan Undang-Undang No.39/2007 sehingga istilah
pelunasan cukai menjadi pelunasan cukai dengan pelekatan
pita cukai dan tanda pelunasan cukai lainnya.
Adanya beban kerja yang tinggi sehingga perlu pemecah-
an Seksi Analisis Tarif, Harga dan Produksi Aneka Cukai
menjadi 2 seksi yaitu Seksi Aneka Cukai II dan Seksi Aneka
Cukai III.
Begitu juga di Seksi Analisis Tarif, Harga dan Produksi
Hasil Tembakau karena beban kerja yang tinggi sehingga
dilakukan pemecahan menjadi 2 Seksi yaitu Seksi Cukai Ha-
sil Tembakau II dana Seksi Cukai Hasil Tembakau III.
Di Seksi Penyediaan dan Penukaran juga demikian, de-
ngan alasan beban kerja yang tinggi maka dilakukan peme-
cahan seksi, yaitu Seksi Penyediaan dan Seksi Pengembalian.

4. Direktorat Kepabeanan Internasional


Terdapat perubahan nomenklatur eselon III menjadi Sub-
direktorat Kerjasama Multilateral, Subdirektorat Kerjasama SALAH SATU FAKTOR YANG MENDASARI pembentukan Sudirektorat
Narkotika adalah unit yang fokus pada narkotika, narkotika sudah
Bilateral, dan Subdirektorat Kerjasama Regional berdasar menjadi isu nasional dan krusial sehingga DJBC dituntut memiliki
pengelompokan yang lebih sesuai dengan tugas dan beban peran yang lebih besar dalam penanganan narkotika.
kerja.
Menambah tupoksi “pelaksanaan kerjasama teknis luar berdasar peraturan baru tentang kawasan berikat
negeri” dan terdapat perubahan tupoksi pada eselon III dan l Mengubah istilah tempat penimbunan menjadi
IV berdasar pengelompokan yang disesuaikan dengan beban tempat penimbunan berikat
kerja. l Mereposisi Seksi Pembebasan Mutlak dari Direkto-
rat Teknis ke Subdirektorat Pembebasan
5. Direktorat Teknis Kepabeanan l Membagi Seksi Pembebasan Mutlak menjadi dua
l Mereposisi Seksi Pembebasan Mutlak ke Direktorat Seksi, yaitu Seksi Pembebasan I dan Seksi Pembe-
Fasilitas Kepabeanan. basan II
l Menambah satu Seksi yaitu Seksi Tempat Penimbun- l Menggabungkan 3 Seksi Pembebasan Relatif
an Sementara (TPS) dan Tempat Penimbunan Pabean (I,II,III), menjadi Seksi Pembebasan IV
(TPP ) bukan merupakan fasilitas kepabeanan. l Perubahan nomenklatur dan penyesuaian tupoksi
l Penetapan tarif pada Subdit Klasifikasi semula Seksi Pembebasan Proyek Pemerintah menjadi
terhadap tarif Bea Masuk dan Bea Masuk anti dump- Seksi Pembebasan III
ing/ imbalan bertambah dengan tarif Bea Masuk Peng-
amanan, Bea Masuk Pembalasan, dan Bea Keluar 7. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC)
sesuai Undang-Undang Kepabeanan Nomor 17/2006 l Pembentukan Subdit Registrasi Kepabeanan

6. Direktorat Fasilitas Kepabeanan 8. Direktorat Penindakan dan Penyidikan


l Melikuidasi Seksi Tempat penimbunan III karena l Pembentukan Subdirektorat Narkotika
reposisi tupoksi ke Direktorat Teknis Kepabeanan l Pembentukan Seksi Tempat Tahanan
l Menambah jenis tempat penimbunan berikat yaitu l Perubahan nomenklatur Seksi Barang Bukti menjadi
tempat daur ulang berikat dan tempat lelang berikat Seksi Barang Hasil Penindakan. ris

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA

KANTOR PUSAT DJBC Penimbunan Berikat (Seksi Kemudahan Impor Tujuan


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TERDIRI DARI : Ekspor, Seksi Tempat Penimbunan Berikat I, Seksi Tempat
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Penimbunan Berikat II)
l Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Subbagian Kelembagaan, l Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tatalaksana, Subbagian Evaluasi Kinerja dan l Kelompok Jabatan Fungsional
Pembakuan Prestasi Kerja, Subbagian Evaluasi Laporan Hasil
Pemeriksaan) 4. Direktorat Cukai
l Bagian Kepegawaian (Subbagian Umum Kepegawaian, l Subdirektorat Cukai Hasil Tembakau (Seksi Cukai Hasil Tem-
Subbagian Mutasi Kepegawaian, Subbagian Pemberhentian dan bakau I, Seksi Cukai Hasil Tembakau II, Seksi Cukai Hasil III)
Pemensiunan Pegawai, Subbagian Pengembangan Pegawai) l Subdirektorat Aneka Cukai (Seksi Aneka Cukai I, Seksi Aneka
l Bagian Keuangan (Subbagian Penyusunan Anggaran, Cukai II, Seksi Aneka Cukai III)
Subbagian Perbendaharaan, Subbagian Akuntansi dan l Subdirektorat Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya
Pelaporan, Subbagian Gaji) (Seksi Penyediaan Pita cukai dan Tanda Pelunasan Cukai
l Bagian Perlengkapan (Subbagian Pengadaan, Subbagian Penyim- Lainnya, Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai
panan dan Distribusi, Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan) dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya, Seksi Pengembalian Pita
l Bagian Umum (Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan, Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya)
Subbagian Rumah Tangga, Subbagian Kesejahteraan, l Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha Direktur Jenderal) l Kelompok Jabatan Fungsional

2. Direktorat Teknis Kepabeanan 5 Direktorat Penindakan dan Penyidikan


l Subdirektorat Impor dan Ekspor (Seksi Impor, Seksi Ekspor, l Subdirektorat Intelijen (Seksi Intelijen I, Seksi Intelijen II, Seksi
Seksi Penangguhan Bea Masuk, Seksi Tempat Penimbunan Intelijen III, Seksi Pangkalan Data Intelijen)
Sementara dan Tempat Penimbunan Pabean) l Subdirektorat Penindakan (Seksi Penindakan I, Seksi
l Subdirektorat Klasifikasi Barang (Seksi Klasifikasi I, Seksi Penindakan II, Seksi Penindakan III)
Klasifikasi II, Seksi Klasifikasi III, Seksi Klasifikasi IV) l Subdirektorat Narkotika (Seksi Narkotika dan Psikotropika,
l Subdirektorat Nilai Pabean (Seksi Nilai Pabean I, Seksi Nilai Seksi Prekursor. Seksi Dukungan Operasi Narkotika)
Pabean II, Seksi Nilai Pabean III, Seksi Nilai Pabean IV) l Subdirektorat Penyidikan (Seksi Penyidikan I, Seksi Penyidik-
l Subbagian Tata Usaha an II, Seksi Barang Hasil Penindakan, Seksi Tempat Tahanan)
l Kelompok Jabatan Fugsional l Subdirektorat Sarana Operasi (Seksi Sarana Operasi I, Seksi
Sarana Operasi II, Seksi Sarana Operasi III).
3. Direktorat Fasilitas Kepabeanan l Subbagian Tata Usaha
l Subdirektorat Pembebasan (Seksi Pembebasan I, Seksi l Kelompok Jabatan Fungsional
Pembebasan II, Seksi Pembebasan III, Seksi Pembebasan IV).
l Subdirektorat Fasilitas Pertambangan (Seksi Fasilitas Minyak 6 Direktorat Audit
dan Gas Bumi, Seksi Fasilitas Aneka Tambang) l Subdirektorat Perencanaan Audit (Seksi Perencanaan Audit I,
l Subdirektorat Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Tempat Seksi Perencanaan Audit II, Seksi Perencanaan Audit III)

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


l Subdirektorat Pelaksanaan Audit (Seksi Pelaksanaan Audit I, Hubungan Masyarakat, Seksi Penyuluhan dan Layanan
Seksi Pelaksanaan Audit II, Seksi Pelaksanaan Audit III) Informasi, Seksi Publikasi dan Dokumentasi)
l Subdirekroat Evaluasi Audit (Seksi Evaluasi Hasil Audit I, Seksi l Subdirektorat Keberatan dan Banding (Seksi Keberatan dan
Evaluasi Hasil Audit II, Seksi Evaluasi Hasil Audit III) Banding I, Seksi Keberatan dan Banding II)
l Subbagian Tata Usaha l Subbagian Tata Usaha
l Kelompok Jabatan Fungsional l Kelompok Jabatan Fungsional

7 Direktorat Kepabeanan Internasional 9 Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai


l Subdirektorat Kerjasama Multilateral (Seksi Multilateral I, Seksi l Subdirektorat Manajemen Risiko (Seksi Pemantauan Risiko,
Multilateral II, Seksi Multilateral III). Seksi Pengendalian Risiko)
l Subdirektorat Kerjasama Bilateral (Seksi Bilateral I, Seksi l Subdirektorat Registrasi Kepabeanan (Seksi Registrasi
Bilateral II, Seksi Bilateral III) Kepabeanan I, Seksi Registrasi Kepabeanan II, Seksi
l Subdirektorat Kerjasama Regional (Seksi Regional I, Seksi Registrasi Kepabeanan III)
Regional II, Seksi Regional III) l Subdirektorat Otomasi Sistem dan Prosedur (Seksi Otomasi
l Subbagian Tata Usaha Sistem dan Prosedur Impor dan Ekspor, Seksi Otomasi
l Kelompok Jabatan Fungsional Sistem dan Prosedur Cukai, Seksi Otomasi Sistem Penyajian
Data, Seksi Otomasi Sistem Administrasi)
8 Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai l Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Sarana Otomasi
l Subdirektorat Penerimaan (Seksi Pemantauan Penerimaan, (Seksi Perencanaan Sistem Dan Sarana Otomasi, Seksi
Seksi Penagihan dan Pengembalian) Pemeliharaan Sistem, Seksi Pemeliharaan Sarana Otomasi)
l Subdirektorat Peraturan dan Bantuan Hukum (Seksi Peraturan l Subdirektorat Pengelolaan Data dan Pelayanan Informasi
Kepabeanan, Seksi Peraturan Cukai dan Peraturan Lainnya, (Seksi Pengelolaan Data, Seksi Pelayanan Informasi)
Seksi Bantuan Hukum Kepabeanan dan Cukai) l Subbagian Tata Usaha
l Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan (Seksi l Kelompok Jabatan Fungsional

KANTOR WILAYAH DJBC MELIPUTI : 8. Kanwil DJBC Jawa Tengah & D.I Yogyakarta-Semarang
1. Kanwil DJBC Nanggroe Aceh Darusalam-Banda Aceh 9. Kanwil DJBC Jawa Timur I-Surabaya
2. Kanwil DJBC Sumatera Utara - Medan 10. Kanwil DJBC Jawa Timur II-Malang
3. Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat-Pekanbaru 11. Kanwil DJBC Bali, NTB & NTT-Denpasar
4. Kanwil DJBC Sumatera Bagian Selatan-Palembang 12. Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat-Pontianak
5. Kanwil DJBC Banten-Serang 13. Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur-Balikpapan
6. Kanwil DJBC Jakarta 14. Kanwil DJBC Sulawesi-Makassar
7. Kanwil DJBC Jawa Barat-Bandung 15. Kanwil DJBC Maluku, Papu dan Irian Jaya Barat-Ambon

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 15


LAPORAN UTAMA

KANWIL KHUSUS DJBC KEPULAUAN RIAU


· Kanwil Khusus DJBC Kepulauan Riau-Tanjung
Balai Karimun

KANTOR PELAYANAN UTAMA (KPU) TIPE A


· Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe A Tanjung Priok-Jakarta

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


KANTOR PELAYANAN UTAMA (KPU) TIPE B
· Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai
Tipe B Batam

KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA


DAN CUKAI (KPPBC) TIPE MADYA CUKAI
· KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus
· KPPBC Tipe Madya Cukai Malang
· KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 17


LAPORAN UTAMA

KANTOR PENGAWASAN DAN


PELAYANAN BEA DAN CUKAI (KPPBC)
TIPE MADYA PABEAN
· KPPBC Tipe Madya Pabean Belawan
· KPPBC Tipe Madya Pabean Soekarno-
Hatta
· KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung
Perak

KPPBC TIPE A1
· KPPBC Tipe A1 Tanjung Emas

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN
BEA DAN CUKAI (KPPBC) TIPE A2
· KPPBC Tipe A2 Merak · KPPBC Tipe A2 Purwakarta
· KPPBC Tipe A2 Tangerang · KPPBC Tipe A2 Bandung
· KPPBC Tipe A2 Jakarta · KPPBC Tipe A2 Pasuruan
· KPPBC Tipe A2 Bekasi · KPPBC Tipe A2 Juanda
· KPPBC Tipe A2 Bogor

KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI (KPPBC) TIPE A3


· KPPBC Tipe A3 Medan · KPPBC Tipe A3 Palembang · KPPBC Tipe A3 Gresik
· KPPBC Tipe A3 Pekanbaru · KPPBC Tipe A3 Jambi · KPPBC Tipe A3 Ngurah Rai
· KPPBC Tipe A3 Dumai · KPPBC Tipe A3 Bandar · KPPBC Tipe A3 Pontianak
· KPPBC Tipe A3 Teluk Bayur Lampung · KPPBC Tipe A3 Balikpapan
· KPPBC Tipe A3 Tanjung Balai · KPPBC Tipe A3 Sunda Kelapa · KPPBC Tipe A3 Samarinda
Karimun · KPPBC Tipe A3 Surakarta · KPPBC Tipe A3 Banjarmasin
· KPPBC Tipe A3 Tanjung Pinang · KPPBC Tipe A3 Yogyakarta · KPPBC Tipe A3 Makasar

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 19


LAPORAN UTAMA

KANTOR PENGAWASAN DANPELAYANAN


BEA DAN CUKAI (KPPBC) TIPE A4
· KPPBC Tipe A4 Sabang
· KPPBC Tipe A4 Banda Aceh
· KPPBC Tipe A4 Lhok Seumawe
· KPPBC Tipe A4 Teluk Nibung
· KPPBC Tipe A4 Tembilahan
· KPPBC Tipe A4 Bengkulu
· KPPBC Tipe A4 Pangkal Pinang
· KPPBC Tipe A4 Cirebon
· KPPBC Tipe A4 Cilacap
· KPPBC Tipe A4 Mataram
· KPPBC Tipe A4 Kupang
· KPPBC Tipe A4 Entikong
· KPPBC Tipe A4 Sintete
· KPPBC Tipe A4 Sampit
· KPPBC Tipe A4 Bontang
· KPPBC Tipe A4 Tarakan
· KPPBC Tipe A4 Nunukan
· KPPBC Tipe A4 Kotabaru
· KPPBC Tipe A4 Kendari
· KPPBC Tipe A4 Bitung
· KPPBC Tipe A4 Gorontalo
· KPPBC Tipe A4 Ambon
· KPPBC Tipe A4 Ternate
· KPPBC Tipe A4 Sorong
· KPPBC Tipe A4 Jayapura
· KPPBC Tipe A4 Amamapare

KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN


BEA DAN CUKAI (KPPBC) TIPE B
· KPPBC Tipe B Meulaboh
· KPPBC Tipe B Kuala Langsa
· KPPBC Tipe B Pangkalan Susu
· KPPBC Tipe B Pematang Siantar
· KPPBC Tipe B Sibolga
· KPPBC Tipe B Kuala Tanjung
· KPPBC Tipe B Selat Panjang
· KPPBC Tipe B Bengkalis
· KPPBC Tipe B Bagan Siapi-api
· KPPBC Tipe B Siak Sri Indrapura
· KPPBC Tipe B Sambu Belakang Padang
· KPPBC Tipe B Dabo Singkep
· KPPBC Tipe B Tarempa
· KPPBC Tipe B Tanjung Pandan
· KPPBC Tipe B Kantor Pos Pasar Baru
· KPPBC Tipe B Tasikmalaya
· KPPBC Tipe B Pekalongan
· KPPBC Tipe B Purwokerto
· KPPBC Tipe B Tegal
· KPPBC Tipe B Kalianget
· KPPBC Tipe B Bojonegoro
· KPPBC Tipe B Tulung Agung
· KPPBC Tipe B Blitar
· KPPBC Tipe B Madiun
· KPPBC Tipe B Panarukan
· KPPBC Tipe B Banyuwangi
· KPPBC Tipe B Probolinggo
· KPPBC Tipe B Benoa
· KPPBC Tipe B Bima
· KPPBC Tipe B Atapupu
· KPPBC Tipe B Maumere
· KPPBC Tipe B Ketapang
· KPPBC Tipe B Jagoi Babang
· KPPBC Tipe B Pangkalan Buun
· KPPBC Tipe B Pulang Pisau
· KPPBC Tipe B Sangata
· KPPBC Tipe B Pare-pare
· KPPBC Tipe B Malili
· KPPBC Tipe B Bajo’e
· KPPBC Tipe B Pomalaa
· KPPBC Tipe B Pantoloan
· KPPBC Tipe B Poso
· KPPBC Tipe B Luwuk
· KPPBC Tipe B Manado
· KPPBC Tipe B Tual
· KPPBC Tipe B Manokwari
· KPPBC Tipe B Babo
· KPPBC Tipe B Fak-Fak
· KPPBC Tipe B Kaimana
· KPPBC Tipe B Biak
· KPPBC Tipe B Nabire
· KPPBC Tipe B Merauke

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


WAWANCARA

Drs. Kamil Sjoeib MA


SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI

“IMPLEMENTASI
REORGANISASI
JUGA DIBARENGI
DENGAN
MONITORING DAN
EVALUASI…”
Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) kembali
melakukan reorganisasi di
tubuhnya. Dalam reorganisasi
kali ini, terjadi beberapa
penyempurnaan organisasi,
antara lain dengan
pembentukan tiga unit baru
yaitu Subdirektorat
Registrasi Kepabeanan,
Subdit Narkotika dan
Seksi Tempat Tahanan,
termasuk rencana dalam
waktu dekat dengan
membentuk satu unit baru
setingkat eselon II, yaitu
Direktorat Kepatuhan
Internal. Apa sasaran yang
hendak dicapai dalam
reorganisasi kali ini dan apa
yang menjadi harapan
dengan adanya reorganisasi
ini ? Bagaimana pula
dengan rencana adanya unit
baru yaitu Direktorat
Kepatuhan Internal ? Berikut
penjelasan Sekretaris
Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, Kamil Sjoeib
Sjoeib,
kepada Redaktur
WBC, Aris Suryantini.

Dari hasil identifikasi masalah yang


dilakukan oleh Tim Reorganisasi tahun
2008, faktor apa saja yang
melatarbelakangi sehingga
dilakukannya reorganisasi di DJBC, baik
vertikal maupun pusat?
Pada dasarnya reorganisasi dilakukan
sebagai upaya organisasi untuk menyesuaikan
dirinya dengan dinamika dan perkembangan
lingkungan organisasi baik internal maupun
eksternal. Hal yang sama dilakukan juga oleh
DJBC. Beberapa diantaranya dapat saya ke-
mukakan disini antara lain :
Pertama, Beberapa hal baru yang diama-
natkan oleh Undang-undang No. 17 Tahun
2006 memerlukan pembentukan unit khusus

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 21


WAWANCARA

yang menangani masalah tertentu, seperti misalnya unit yang termasuk SDM. Mengenai pemenuhan kebutuhan SDM
menangani registrasi kepabeanan; bagaimana mekanisme pemenuhannya?
Kedua, perkembangan kebutuhan peningkatan koordinasi Pemenuhan kebutuhan SDM harus menyesuaikan
dan pelaksanaan dalam penegakan hukum di bidang masalah dengan kebutuhan organisasi, syarat dan kompetensi jabatan
narkotika memerlukan pengembangan unit di lingkungan DJBC yang ada. Berpijak dari pemikiran ini, maka pemenuhan
yang selama ini menangani masalah narkotika; kebutuhan SDM memerlukan adanya proses analisis jabatan
Ketiga, adanya kebutuhan untuk meningkatkan image organi- dan assessment terhadap pegawai yang akan ditempatkan.
sasi di mata masyarakat memerlukan penajaman fungsi humas di Sehingga diharapkan para pegawai yang akan menduduki
lingkungan DJBC; jabatan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksa-
Keempat, adanya perubahan pada sistem dan prosedur pela- nakan tugas-tugas yang diberikan. Sedangkan analisis
yanan, perubahan kebijakan di bidang pengawasan, serta jabatan diharapkan mampu memberikan informasi tentang
adanya perubahan kebijakan di bidang sumber daya manusia, kebutuhan SDM yang diperlukan organisasi.
dimana pada akhirnya menuntut perubahan pada beberapa infra-
struktur pelayanan dan pengawasan yang belum dapat Kendala apa saja yang ditemui dalam proses
ditampung pada struktur organisasi dan tata kerja instansi vertical perumusan dan penyusunan reorganisasi?
sebagaimana sebelumnya telah ditetapkan dalam PMK No. 68/ Secara umum dapat saya katakan tidak ada kendala yang
PMK.01/2007. Pertimbangan serupa yang juga menjadi hasil ka- berarti dalam proses perumusan dan penyusunan reorganisasi.
jian Tim Percepatan Reformasi (TPR) DJBC. Namun demikian, proses perumusan dan penyusunan
reorganisasi merupakan proses yang melibatkan institusi lain di
Langkah apa saja yang dilakukan Sekretariat DJBC luar DJBC sehingga memerlukan waktu yang cukup signifikan
dalam rangka reorganisasi ini? untuk menyamakan persepsi dalam proses pembahasan
Sebagai langkah persiapan dilakukan pengkajian secara aka- rumusan reorganisasi dan tahapan persetujuan reorganisasi
demik mengenai tugas pokok dan fungsi dari unit organisasi yang DJBC yang harus dipenuhi.
akan dibentuk atau yang akan ditata kembali.
Lalu dari kajian akademik yang dibuat tersebut dijadikan pe- Apa yang menjadi ukuran keberhasilan dari reorganisa-
doman untuk melakukan penataan organisasi, tugas pokok dan si ?
fungsi unit-unit di lingkungan Kantor Pusat DJBC maupun di ins- Reorganisasi dianggap berhasil jika organisasi mampu
tansi vertikal DJBC, yang prosesnya turut me- mengantisipasi dan menjawab tuntutan
libatkan unit teknis terkait, pihak Departemen
Keuangan dan Kementrian Negara PAN.
Selanjutnya, menyusun uraian jabatan ber-
dasarkan analisis jabatan, SOP dan mengeva-
luasi peringkat jabatan untuk diusulkan kepada
Menteri Keuangan. Kemudian menyiapkan
SDM, sarana dan prasarana, anggaran serta
berkoordinasi dengan TPR terkait dengan pe-

“PADA DASARNYA
REORGANISASI
DILAKUKAN SEBAGAI
UPAYA ORGANISASI
lingkungan organisasi. Dan terkait dengan
hal tersebut kita dapat melihat ukuran
keberhasilannya pada aspek-aspek yang
dapat diukur misalnya dengan indeks kepu-
asan masyarakat terhadap pelayanan DJBC
serta indikator-indikator kinerja utama yang
semakin meningkat.

nyiapan sisdur dan teknologi informasi. UNTUK MENYESUAIKAN Tujuan dari reorganisasi adalah
penyempurnaan organisasi namun pada
Dalam pembahasan penyempurnaan DIRINYA DENGAN saat reorganisasi yang baru berjalan,
organisasi, apa saja peran Sekretaris DINAMIKA DAN ternyata terjadi inefisiensi, bagaimana
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai? mengatasinya ?
Berdasarkan tugas dan fungsi DJBC, Sek- PERKEMBANGAN..” Sebagaimana umumnya proses manaje-


retaris DJBC secara prinsip bertanggungjawab men organisasi, maka implementasi reorga-
terhadap peningkatan kapasitas DJBC. Dalam nisasi tersebut juga dibarengi dengan kegi-
kaitannya dengan reorganisasi DJBC, Sekretaris Direktorat atan monitoring dan evaluasi. Dari evaluasi tersebut segala
Jenderal menjalankan fungsinya sebagai unit yang bertanggung permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi dan dicarikan
jawab dalam proses perumusan organisasi dan tata kerja DJBC alternatif penyelesaiannya.
sampai dengan proses penyelesaian Peraturan Menteri
Keuangan. Dalam merumuskan reorganisasi tersebut, Sesditjen Setelah organisasi yang baru ini berjalan yaitu vertikal
meminta masukan dan tanggapan dari semua unit kerja terkait sesuai dengan PMK-87/)MK.01/2008 dan PMK-100/
termasuk para Tenaga Pengkaji di lingkungan DJBC, yang dalam PMK.01/2008 tentang organisasi pusat, bagaimana
mekanismenya dilakukan secara koordinatif dan komunikatif agar dengan pelaksanaan evaluasi untuk mengetahui
terwujud struktur organisasi dengan tata kerja yang ideal sesuai efektifitas dan keberhasilan pelaksanaan reorganisasi
dengan yang yang diharapkan. ini ? Apakah evaluasi itu dilaksanakan secara berkala ?
Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan oleh unit-unit yang tugas
Apa tujuan dan sasaran yang dicapai melalui pokok dan fungsinya terkait dengan organisasi dan evaluasi
reorganisasi? kinerja. Dan tentunya hal tersebut dilaksanakan secara berkala
Secara umum reorganisasi bertujuan untuk menyelaraskan sehingga dapat diketahui perkembangan (progress) maupun
struktur, tugas pokok dan fungsi organisasi dengan perkembang- potensi permasalahan yang mungkin timbul.
an lingkungan organisasi agar berjalan lebih efektif dan efisien.
Dewasa ini,reorganisasi yang dilakukan oleh DJBC di- Dari hasil evaluasi itu nantinya apa saja tindak
arahkan sejalan dengan program reformasi kepabeanan dan lanjutnya ?
reformasi birokrasi yang ada. Seperti yang telah saya jelas- Hal itu sangat tergantung dari hasil evaluasi itu sendiri.
kan tadi maka sasaran dari reorganisasi DJBC adalah untuk Sebagai contoh, apabila terkait dengan masalah organisasi
mewujudkan pelaksanaan tugas-tugas pelayanan, maka dapat ditindaklanjuti dengan reorganisasi kembali,
pengawasan dan administrasi kepabeanan dan cukai yang apabila terkait dengan sisdur maka akan dilakukan penyem-
efektif dan efisien yang dilaksanakan sesuai tata kelola purnaan sisdur oleh unit-unit terkait, dan apabila menyangkut
pemerintahan yang baik berdasarkan peraturan perundang- kinerja SDM maka akan ditindaklanjuti dengan hal-hal yang
undangan yang berlaku. terkait dengan ketentuan kepegawaian. Jadi secara umum
segala hal yang didapat dari hasil evaluasi tersebut akan
Setelah dilakukannya reorganisasi tugas selanjutnya ditindaklanjuti oleh unit-unit terkait sesuai karakteristik dan
adalah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, skala permasalahan yang dihadapi.

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


Sudah ada usulan bahwa akan ditambah sebuah unit norma-norma kepatuhan internal yang menjadi dasar dalam me-
setingkat eselon dua yang baru yaitu Direktorat laksanakan tugas dan fungsi pengendalian internal, seperti :
Kepatuhan Internal (KI). Apa yang melatarbelakangi integritas, komitmen yang tinggi, kompetensi dan profesionalisme.
sehingga perlu dibentuk Direktorat KI ? Saya juga memiliki harapan bahwasannya SDM pada unit KI
Sebelum menjawab hal tersebut, perlu saya sampaikan nantinya bersama-sama dengan segenap unsur DJBC yang lain
terlebih dahulu sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dapat senantiasa dan mengawal semangat reformasi di lingkung-
bahwa proses reorganisasi ini perumusan dan penyusunan- an DJBC dan menjadi unsur perubahan (agent of change)
nya melalui pembahasan dengan Departemen Keuangan dan kepada pembentukan DJBC yang lebih meningkat dari sisi kinerja
Kementerian Negara PAN. Dalam proses itu DJBC telah dan profesionalisme pegawainya.
mengusulkan perlunya dibentuk Direktorat Kepatuhan
Internal (KI). Pembentukan Direktorat KI itu akan menambah Apa tujuan yang hendak dicapai dari organisasi KI ini ?
jumlah direktorat yang sudah ada sehingga diperlukan Tujuan dari organisasi atau unit KI ini adalah ; memberikan
perubahan Peraturan Presiden. Nah ini akan membutuhkan dukungan terhadap tercapainya tujuan reformasi di bidang
waktu yang cukup lama karena harus melalui Sekretariat kepabeanan dan cukai, melaksanakan penjaminan kualitas atas
Negara. Apabila ini ditempuh maka akan menghambat proses janji layanan yang diberikan DJBC, menegakkan pelaksanaan
reorganisasi yang sedang dilakukan oleh unit eselon I lainnya tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan DJBC dan
di Departemen Keuangan, karena penetapan reorganisasi penajaman fungsi pengawasan internal organisasi dalam rangka
tesebut nantinya dalam satu Peraturan Menteri Keuangan menjalankan prinsip-prinsip organisasi moderen yang akuntabel.
(PMK). Dengan demikian, hingga saat ini usulan pembentuk-
an Direktorat KI tersebut masih dalam proses dengan Kemen- Sasaran apa saja yang akan dicapai dengan adanya
terian Negara PAN. Direktorat KI ?
Sasaran strategis dari organisasi KI meliputi :
Pertimbangan-pertimbangan apa saja sehingga diben- Pertama, terwujudnya pelaksanaan tugas-tugas pelayanan,
tuk Direktorat KI ? pengawasan dan administrasi kepabeanan dan cukai yang efektif
Kebutuhan akan pentingnya Direktorat KI bagi DJBC dan efisien oleh pegawai DJBC yang dilaksanakan sesuai tata
dilandasi oleh pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : kelola pemerintahan yang baik berdasarkan peraturan perun-
l Sebagai bagian dari dukungan sistem dan kelembagaan dang-udangan yang berlaku
bagi tercapainya tujuan perubahan organi- Kedua, tercapainya organisasi DJBC yang
sasi.
l Upaya pemenuhan janji layanan yang lebih
baik bagi stakeholders (quality assurance).
l Pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance) .
l Merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari peningkatan sistem remunerasi dan
sistem informasi manajemen kepegawaian.

“PEMBENTUKAN
DIREKTORAT KI INI
DIHARAPKAN TIDAK
AKAN TUMPANG TINDIH
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme yang
didukung oleh SDM yang professional dan
berintegritas tinggi sesuai kode etik pegawai
DJBC dalam rangka mewujudkan aparatur
negara yang bersih dan berwibawa.
Ketiga, membantu terwujdunya organisasi
DJBC yang efektif dan efisien.

l Tuntutan kesetaraan kepatuhan dan akun- DENGAN TUGAS DAN Apakah pembentukan Direktorat KI
tabilitas proses organisasi sebagai dampak tidak akan tumpang tindih dengan tugas
perkembangan masyarakat madani (civil FUNGSI APARAT dan fungsi aparat pengawasan
society). PENGAWASAN fungsional yang ada (misalnya,
l Perbaikan citra aparatur negara yang Inspektorat Jenderal Departemen) ?
bersih, berwibawa dan bebas dari KKN FUNGSIONAL….” Pembentukan Direktorat KI ini diharapkan


l Unit- unit KI di instansi vertical DJBC tidak akan tumpang tindih dengan tugas dan
memerlukan eksistensi organisasi setingkat fungsi aparat pengawasan fungsional yang ada
direktorat yang memiliki fungsi perumusan kebijakan dan stra- mengingat fungsi kepatuhan internal itu sendiri tidak terbatas
tegi, standardisasi dan bimbingan teknis, serta pemantauan hanya melakukan pengawasan pelaksanaan tugas pelayanan,
dan evaluasi atas pelaksanaan sistem KI. pengawasan dan administrasi.
Lebih dari itu, Direktorat KI juga akan melakukan fungsi
Apa tugas dan fungsi Direktorat KI jika nantinya preventif kepatuhan internal yang dilaksanakan sehari-hari untuk
dibentuk ? melakukan bimbingan dan penyuluhan kepatuhan internal serta
Apabila terbentuk, Direktorat KI ini nantinya akan melaksana- mengembangkan sistem kepatuhan internal yang dapat
kan perumusan kebijakan dan strategi, standardisasi dan memperkuat dan meningkatkan motivasi pegawai serta mengu-
bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi atas pelaksa- rangi resistensi pegawai DJBC terhadap perubahan (reformasi)
naan sistem kepatuhan internal. Selain dari hal tersebut, unit KI ini organisasi. Hal ini dilakukan masih dalam koridor untuk
nantinya juga bertanggung jawab atas pengembangan sistem mengarahkan perilaku SDM DJBC agar sesuai dengan nilai-nilai
kepatuhan internal yang bersifat preventif yang secara positif positif yang dikehendaki dan mengarahkan perilaku para pegawai
mampu memberikan dorongan motivasi kepada para pegawai agar tidak melakukan hal-hal negatif yang tidak dikehendaki
DJBC agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. melalui penciptaan upaya modifikasi perilaku SDM (operant con-
Demikian juga sebaliknya, sistem tesebut juga dapat menimbul- ditioning). Dan yang perlu senantiasa diingat bahwa Direktorat KI
kan efek penangkal yang bersifat disinsentif (discouragement) ini merupakan bagian dari organisasi DJBC itu sendiri, yang
kepada para pegawai agar tidak melakukan perbuatan dan sama-sama dengan unit lain di lingkungan DJBC bertanggung
perilaku negatif yang tidak diinginkan dalam melaksanakan tugas- jawab atas keberhasilan pelaksanaan tugas yang diemban DJBC
tugas yang diembannya. secara keseluruhan.

Bagaimana organisasi baru ini nantinya bekerja, dan Dengan reorganisasi yang baru saja dilaksanakan ini,
bagaimana kapasitas SDM yang akan mengisi apa yang menjadi harapan Bapak ?
organisasi ini ? Saya berharap dengan reorganisasi yang baru ini dapat me-
Sebagai sebuah unit yang akan bertanggung jawab terhadap ningkatkan kinerja organisasi DJBC pada umumnya dan secara
penegakan sistem kepatuhan internal di lingkungan DJBC, Direk- khusus bisa memberikan dorongan motivasi bagi para pegawai
torat KI ini nantinya akan bekerja sesuai dengan tugas pokok dan untuk bekerja lebih baik. Secara eksternal reorganisasi ini dapat
fungsinya yang sedemikian strategis. Oleh karenanya, SDM yang memenuhi harapan masyarakat untuk memperoleh layanan yang
melaksanakannya harus memiliki kapasitas dan kapabilitas serta mudah dan sesuai ketentuan yang berlaku.

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 23


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO : MUDJIONO

PERESMIAN KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak, Surabaya, DALAM SALAH SATU SAMBUTANNYA Kepala Kantor, Agus Sudarmadi
ditandai dengan pembukaan tirai disambut dengan tepuk tangan dari menyerukan slogan “Bersama Kita Bisa” untuk melakukan semua
para pegawai. perubahan ke arah yang lebih baik.

PERESMIAN
A
cara peresmian berjalan dengan lancar, sekaligus dilanjut-
kan acara berbuka puasa bersama karena bertepatan

KPPBC TIPE MADYA


dengan hari pertama puasa ramadhan tahun ini. Hadir da-
lam acara tersebut pengguna jasa kepabeanan, instansi

PABEAN
terkait serta para pejabat dan pegawai dilingkungan Kan-
wil Bea Cukai Jawa Timur I, Kantor Pusat DJBC dan kantor-kantor
Madya dan Utama lainnya.
TANJUNG PERAK Dalam acara peresmian tersebut tema yang diambil adalah “Meng-
arungi Perubahan Bersama KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung
Perak”. Hal ini dimaksudkan bahwa tanggal 1 September 2008
Setelah melalui proses persiapan merupakan langkah awal Bea dan Cukai Tanjung Perak dalam proses
yang cukup panjang, tepat perubahan budaya kerja, konsep pelayanan dan pengawasan yang
1 September 2008, Direktur Jenderal accountable, transparan, terukur dan berkinerja tinggi, yang tidak lain
Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi merupakan kebijakan reformasi yang dilakukan oleh Direktorat Jende-
ral Bea dan Cukai.
meresmikan penerapan KPPBC Tipe Keberhasilan KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak kede-
Madya Pabean Tanjung Perak. pan tentunya tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif dari
semua pihak. Untuk itu
dalam salah satu sambutan-
nya Kepala KPPBC Tipe
Madya Pabean, Agus Su-
darmadi menyerukan
slogan “Bersama Kita Bisa”
untuk melakukan semua
perubahan ke arah yang
lebih baik.
Mengawali acara, Ka-
kanwil DJBC Jawa Timur I,
Djasman Sutedjo menyam-
paikan sambutannya, dilan-
jutkan dengan presentasi
mengenai KPPBC Tipe Ma-
dya Pabean Tanjung Perak
oleh Agus Sudarmadi.
Setelah itu sambutan dan
peresmian KPPBC Tipe
Madya Pabean Tanjung
Perak oleh Direktur Jende-
ral Bea dan Cukai, Anwar
Supriadi.
Setelah dilakukan pe-
resmian, acara dilanjutkan
dengan apresiasi kepada
pihak-pihak yang mendu-
kung KPPBC Tipe Madya
Pabean Tanjung Perak.
Acara kemudian diakhiri
dengan ramah tamah dan
FOTO BERSAMA Dirjen Bea dan Cukai bersama Kakanwil DJBC Jawa Timur I,Djasman Sutedjo, Sekditjen Bea dan Cukai, Kamil buka puasa bersama.
Sjeib, Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean, Agus Sudarmaji serta jajaran dilingkungan Bea Cukai Jawa Timur I. mujiono, surabaya

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


KPPBC BELAWAN PERLOMBAAN
OLAH RAGA
TEGAH HANDPHONE DAN PEMBERIAN
DAN LAPTOP PENGHARGAAN
DI KANWIL DJBC
Sebanyak 152 unit handphone (HP) dan 16 unit
laptop, yang rencananya akan diedarkan di SUMATERA UTARA
Sumatera Utara, berhasil ditegah petugas Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Jika dapat kita bayangkan
(KPPBC) Belawan, melalui kegiatan boatzoaking. betapa pahitnya perjuangan
para pendahulu kita untuk

P
engawasan yang ekstra ketat di pelabuhan laut internasional Belawan Su- merebut kemerdekaan dari
matera Utara, selalu dilakukan oleh petugas KPPBC Belawan. Dari
pengawasan tersebut, petugas sering menegah berbagai barang larangan
tangan penjajah dengan
dan pembatasan yang dibawa oleh penumpang maupun para awak kapal. mengorbankan jiwa raga
Salah satu hasilnya adalah berhasil ditegahnya barang elektronik berupa serta meneteskan keringat
HP dan Laptop. Tegahan ini diawali ketika petugas KPPBC Belawan melakukan darah, sudah barang tentu
boatzoaking terhadap kapal ferri Kenangan 3 yang baru tiba dari Penang Malayasia, kita mungkin merasa sedih
pada 25 Agustus 2008. bahkan mungkin menangis
Saat memeriksa badan kapal yang membawa 156 penumpang itu, petugas mene- jika negara yang kita
mukan bungkusan yang mencurigakan sebanyak 10 koli, yang terdiri dari 4 koli tas
plastik berisikan kotak HP, dan 4 koli berisikan 16 laptop, serta 2 koli dalam bentuk cintai ini tidak dipelihara
bungkusan plastik hitam yang berisikan HP. sebagaimana layaknya demi
Atas kecurigaan tersebut, petugas langsung melakukan penegahan, dan kedapat- persatuan yang abadi.

T
an barang-barang elektronik itu merupakan HP dan laptop dengan model terbaru,
seperti Nokia tipe N77, N781, dan A96i dengan 36 psc battery, 97 pcs kabel data, 22 etapi, sesungguhnya kita yang
pcs charger, dan 15 unit earphone. Sementara itu laptop yang berhasil ditegah adalah, mengisi kemerdekaan ini tidak se-
seperti BEN-Q 52, HP Pressario 3500, dan Compaq Pressario. penuhnya dapat merasakan
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2) KPPBC Belawan, Agus- bagaimana pahitnya perjuangan
tinus Djoko P, barang-barang yang ditegah saat kegiatan boatzoaking, merupakan pendahulu, sehingga muncul ke-
barang-barang milik nahkoda dan ABK kapal, yaitu Chaerun dan Fakhrizal. Hal ini tidak konsistenan kita dalam memelihara
dapat dibuktikan dari hasil penyelidikan sementara, diketahui kalau merekalah yang kemerdekaan dimaksud. Adalah lebih
membawa barang-barang tersebut. indah dan bijaksana, jika kita dapat mem-
“Sebenarnya setiap hari ada saja barang bawaan penumpang yang kita tegah, pertahankan kemerdekaan dengan meme-
namun jumlahnya tidak signifikan dan umumnya barang-barang tersebut di bawa oleh lihara dan mengisi sesuatu yang berarti
TKI sebagai oleh-oleh karena masa kontraknya telah habis. Namun, untuk kali ini kami bagi bangsa ini.
merasa ada pihak lain yang dengan sengaja menitipkan barangnya kepada nahkoda Sudah barang tentu sebagai Pegawai
atau ABK agar barang elektronik tersebut dapat lolos dari pemeriksaan kami,” Negeri Sipil khususnya pegawai Direkto-
“Kasusnya kini masih dalam proses penyidikan untuk melihat lebih lanjut kemung- rat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
kinan lainnya, karena kemungkinan kegiatan ini sudah sering mereka jalankan dengan merupakan salah satu unsur aparatur ne-
cara melalui jalur tidak resmi yang ada di pelabuhan Belawan. Karena pelabuhan ini gara yang bertugas memelihara dan meng-
hanya satu hari sekali melayani kedatangan luar negeri, setelah itu pelabuhan pun isi kemerdekaan ini melalui tugas yang
DOK. KPPBC BELAWAN ditutup, kemungkinan saat diembannya. Selayaknya mencurahkan se-
itulah mereka mengeluar- luruh pikiran dan tenaga bagaimana me-
kan barangnya. Sedang- wujudkan agar tercapai suatu tujuan yang
kan untuk HP dan laptop mulia yaitu suatu masyararakat yang adil
yang ditegah, kini disita dan makmur.
sebagai barang bukti,” ujar Sebagai bagian dari wujud kepedulian
Agustinus dan rasa cinta tanah air, Kantor Wilayah
Walaupun pelabuhan DJBC Sumatera Utara dalam rangka me-
laut internasional Belawan meriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdeka-
lebih sering menjadi lalu lin- an RI ke-63 mengadakan perlombaan
tas para TKI namun petu- olah raga yang diikuti pegawai di lingkung-
gas KPPBC Belawan tidak an wilayah kerja Kanwil DJBC Sumatera
pernah lengah, karena tidak Utara. Untuk itu, pada apel olah raga
menutup kemungkinan tanggal 8 Agustus 2008, bertempat di ha-
adanya barang larangan laman kantor wila yah, Kepala Kanwil
dan pembatasan yang di- DJBC Sumatera Utara, Achmad Riyadi
bawa oleh penumpang bia- memberikan pengarahan kepada seluruh
sa dan mengaku sebagai peserta agar perlombaan olah raga dilak-
TKI. Hal ini dapat saja terja- sanakan dengan penuh semangat dalam
di, seperti kasus narkoba rangka memupuk rasa persatuan dianta-
yang terjadi pada bulan ra sesama pegawai. Acara ini sendiri
Februari 2008 lalu dan ber- mengambil tema: Dengan Olah Raga
hasil ditegah petugas KPP- Kita Wujudkan Sehat Jasmani dan Roha-
BC Belawan, dimana pemi- ni Menuju Kebersamaan Dalam Kinerja
DITEGAH. Sebanyak 152 HP dan 16 unit Laptop berhasil liknya berbaur dengan TKI dan Disiplin.
ditegah petugas KPPBC Belawan saat melakukan boatzoaking. agar tidak terdeteksi. adi Setelah berlangsung selama kurang le-

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH

APEL OLAH RAGA. Dipimpin oleh Kakanwil DJBC Sumatera Utara, Achmad Riyadi, diikuti oleh pegawai di lingkungan kanwil, dalam rangka HUT RI ke-63.

bih satu minggu, pada apel penutupan tanggal 15 Agustus RI yang ke-63 melalui pertandingan olah raga di ling-
2008 di halaman Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara, kungan Kanwil DJBC Sumatera Utara.
Widodo Lestariono selaku ketua panitia memberikan laporan l Walaupun tidak semua pegawai yang ada di wilayah
pelaksanaan kepada pimpinan upacara, sebagai berikut : kerja Kanwil DJBC Sumatera Utara dapat mengikuti
l Pelaksanaan olah raga dimulai tanggal 8 Agustus 2008 kegiatan olah raga di Belawan, namun dengan melihat
dan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2008. partisipasi pegawai yang ada di Belawan/Medan,
FOTO-FOTO : HULMAN SIMBOLON

SUASANA PERLOMBAAN. Tampak olah raga bola voli yang dipertandingkan (kiri) dan acara hiburan (kanan).

l Peserta yang ikut berpartisipasi adalah pegawai


Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara, KPPBC Tipe
A1 Belawan, KPPBC Tipe A3 Medan, dan BPIB
Medan
l Sumber dana yang dipergunakan adalah Dana
Kesejahteran Pegawai (DKP) dari masing-masing unit
peserta.
l Pelaksanaan kegiatan olah raga berjalan aman, tertib
dan sesuai dengan rencana walaupun tahap persiapan
relatif singkat
l Juara umum adalah KPPBC Tipe A1 Belawan, Juara 2
adalah Bidang P2 Kanwil dan Juara 3 adalah BPIB
Medan

Selanjutnya, Kepala Kantor Wilayah sebelum menutup


secara resmi memberi pesan dengan mengingatkan
beberapa hal antara lain :
l Bahwa para pendahulu yang memperjuangkan kemer-
dekaan Republik Indonesia mengorbankan jiwa
raganya dengan keringat darah. Untuk itu, pantas ki-
ranya segenap pegawai Kanwil DJBC Sumatera Utara
mengisi dan memelihara kemerdekaan ini dengan ba-
ik. Wujudnya dengan merayakan Hari Kemerdekaan

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


dapat diasumsikan bahwa semangat para pegawai
di seluruh wilayah kerja Kanwil DJBC Sumatera
Utara patut diberi apresiasi. Walaupun ada keter-
batasan waktu namun dengan adanya kerjasama
dan pengertian semua pihak akhirnya pelaksanaan
olah raga dapat berjalan aman tertib dalam suasa-
na kekeluargaan.
l Keberhasilan Kepala Kantor Wilayah tidaklah ber-
arti apa-apa tanpa dukungan dari semua pegawai
yang ada di lingkungan Kantor Wilayah DJBC
Sumatera Utara. Sinergi kinerja seluruh pegawai
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kinerja Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara.
Untuk itu diharapkan kedepannya agar tetap diper-
tahankan dan ditingkatkan.

Penyerahan hadiah dilaksanakan selesai Apel


Olah Raga kepada masing-masing juara. Kepala
Kantor Wilayah Achmad Riyadi berkenan memberikan
hadiah kepada juara umum yaitu Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A1
Belawan yang diterima Kepala Sub Bagian Umum
Junaidy Noor, yang kemudian dilanjutkan dengan
acara hiburan yang diikuti para pejabat dan pegawai
yang hadir.

PEMBERIAN PENGHARGAAN
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah DJBC Su-
matera Utara Achmad Riyadi memberikan pengharga- DIRESMIKAN. Dirjen Bea dan Cukai saat pemukulan gong yang menandai
an kepada 6 orang pegawai dan pejabat pada KPPBC peresmian peluncuran pengoperasian KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri.
Tipe A4 DJBC Teluk Nibung yang berprestasi luar

PERESMIAN
biasa dalam melaksanakan tugas yaitu penggagalan
penyelundupan 35.340 butir obat-obatan psikotropika
jenis ekstasi di Pelabuhan Teluk Nibung.
Pemberian Penghargaan diberikan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah DJBC Suma-
tera Utara Nomor Kep-156/WBC.02/2008 tanggal 17 KPPBC KEDIRI MENJADI
Agustus 2008 Tentang Pemberian Penghargaan
Kepada Pegawai Yang Berprestasi Luar Biasa, pada
KPPBC TIPE MADYA CUKAI
upacara tanggal 29 Agustus 2008 di Aula KPPBC Tipe Sebagai Kantor Pengawasan dan Pela-
A4 DJBC Teluk Nibung.
Mewakili Kakanwil, penyerahan penghargaan di- yanan Bea dan Cukai (KPPBC) pe-
berikan oleh Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan nyumbang penerimaan cukai terbesar,
Internal Kanwil DJBC Sumatera Utara, Sudirman, dan terhitung 27 Agustus 2008 KPPBC
disaksikan oleh Kepala KPPBC Tipe A4 DJBC Teluk Kediri resmi menjadi KPPBC Tipe Madya
Nibung, Yakobus Agus Wahyudiono. Cukai. Dengan peresmian ini, diharapkan
Hulman Simbolon Koresponden Daerah WBC dapat meningkatkan kinerja pelayanan
Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara
dan pengawasan, optimalisasi tugas
pokok dan fungsi organisasi, dan pelaksa-
naan prinsip-prinsip good governance.

M
egahnya bangunan baru yang dihiasi dengan rangkaian
tanaman hias, membuat gedung KPPBC Kediri tampak
lebih indah dan menjanjikan akan pelayanan yang
modern, penuh dengan kepastian, dan bebas dari semua
kegiatan KKN. Selain itu, gedung KPPBC Kediri yang
merupakan gedung terindah kedua di kota Kediri, yang dibuat dengan
gaya arsitektur modern, membuktikan kota Kediri sebagai kota
administratif di Jawa Timur yang mampu berkembang dengan pesat
baik dari sisi ekonomi mapun dari sisi pariwisata.
Dengan selesainya pembangunan gedung KPPBC Kediri yang
baru, maka pada 27 Agustus 2008, Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
Anwar Suprijadi, meresmikan pengoperasian KPPBC Kediri sebagai
KPPBC Tipe Madya Cukai. KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri merupa-
kan kantor yang ditetapkan menjadi Kantor Pelayanan Utama (KPU)
KPPBC Tipe Madya yang keempat, setelah KPU Tipe A Tanjung Priok,
PEMBERIAN PENGHARGAAN. Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan KPU Tipe B Batam, dan KPPBC Tipe Madya Cukai Malang.
Internal Kanwil DJBC Sumatera Utara, Sudirman (kiri) mewakili Peresmian pengoperasian KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri oleh
Kakanwil menyerahkan penghargaan kepada pegawai dan pejabat
KPPBC Tipe A4 DJBC Teluk Nibung yang berprestasi menggagalkan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, selain dihadiri oleh seluruh penggu-
penyelundupan obat-obatan psikotropika jenis ekstasi, dalam na jasa yang ada di wilayah kerja KPPBC Kediri, juga dihadiri oleh
upacara di KPPBC Teluk Nibung (kanan) Walikota Kediri, Drs. Maschut, pejabat di lingkungan Pemda Kediri,

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO WBC/ATS
DPRD, instansi swasta, dan pejabat eselon II, di lingkungan DJBC, se-
perti Direktur P2, Direktur IKC, Direktur Audit yang juga sebagai Ketua
Tim Percepatan Reformasi (TPR), Direktur Cukai, Tenaga Pengkaji
DJBC, Kepala kantor Wilayah (Kakanwil) Jawa Timur II, dan Kakanwil
Jawa Timur I.
Selain itu, peresmian ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Tanjung
Perak, Kudus, Tanjung Mas, Malang, dan beberapa pejabat eselon III
dan IV yang ada di lingkungan Kantor Wilayah Jawa Timur II.

75 PERSEN TARGET PENERIMAAN CUKAI SUDAH TERCAPAI


Acara peresmian yang berlangsung di aula KPPBC Tipe Madya
Cukai Kediri, diawali dengan sambutan selamat datang oleh Kakanwil
Jawa Timur II, C.F. Sidjabat, yang menjelaskan, pembentukan dua
KPPBC Tipe Madya Cukai di wilayah kerja Kanwil Jawa Timur II meru-
pakan tanggung jawab yang sangat besar sekaligus kehormatan yang
cukup tinggi dari negara atas kepercayaan dalam pelayanan cukai.
“Pembentukan KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri sesuai dengan
SIAP MENGAWASI DAN MELAYANI. KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor: Kep-50/BC.01/ dalam pengawasan dan pelayananya kini dapat lebih siap, karena sisdur
2008 tangal 15 Agustus 2008, merupakan jawaban atas tantangan du- yang telah tertata dengan baik.
nia usaha yang menginginkan pelayanan yang lebih baik dan profesio-
nal. Hal ini dapat dilihat dari target penerimaan yang dibebankan Cukai Kediri, Dirjen dalam sambutannya menyatakan penerapan ujico-
kepada KPPBC Kediri, yang merupakan target terbesar untuk cukai ba KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri sudah dimulai sejak awal Juni
atau sekitar Rp. 14 triliun dimana saat ini 75 persen dari target itu 2008, dan dengan adanya peluncuran ini diharapkan hal-hal yang se-
sudah terlampaui,” ujar Sidjabat. lama ini sudah berjalan dapat ditingkatkan kinerjanya.
Sementara itu Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri, Iyan Ru- “Kediri merupakan penyumbang terbesar pendapatan dari sektor
bianto, dalam sambutannya menyatakan segala persiapan telah dilaku- cukai rokok di seluruh Indonesia. Target pendapatan negara dari
kan oleh KPPBC Kediri untuk menjadi KPPBC Tipe Madya Cukai, mu- penerimaan cukai rokok di wilayah Kediri pada tahun 2008 mencapai
lai dari pembenahan SDM, ujicoba tugas penyuluhan dan layanan in- Rp.14 triliun. Target penerimaan cukai rokok sebesar Rp.14 triliun itu
formasi kepada pengguna jasa, serta ujicoba tugas kepatuhan internal. sama dengan anggaran yang diperlukan pemerintah untuk memberi-
“Terhadap sarana dan prasarana kami juga telah menyiapkannya kan subsidi rakyat miskin melalui program bantuan tunai langsung ba-
jauh-jauh hari, sehingga dapat mendukung kinerja dan layanan dari gi 19,1 juta jiwa penduduk di seluruh nusantara,” ungkap Dirjen.
KPPBC Tipe Madya Cukai. Pembangunan gedung yang tepat waktu, Lebih lanjut Dirjen menjelaskan, pelayanan di bidang cukai saat ini
sarana pengawasan yang cukup menunjang, hingga kesamaan visi belum sepenuhnya mengedepankan pelayanan prima yang berbasis
oleh seluruh pegawai di lingkungan KPPBC Kediri, membuat proses teknologi informasi yang terintegrasi satu sama lain dan real time atau
kelahiran KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri menjadi semakin sempur- on-line real time, baik dalam internal organisasi bea cukai sendiri, ma-
na karena mampu secara bersama-sama menyelesaikan segala ken- upun dengan penguna jasa. Meningkatnya tuntutan good governance
dala yang dihadapi,” akan transparansi dan akuntabilitas organisasi mendorong DJBC
Untuk lebih jelasnya mengenai proses awal persiapan penerapan untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi yang
KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri, pada acara peluncuran pengopera- efisien, cepat, dan akurat dalam pengawasan dan pelayanan cukai.
sian ini juga ditayangkan film dokumenter berbagai tahapan yang Oleh sebab itu, pada KPPBC Tipe Madya Cukai mulai diperkenal-
dilakukan KPPBC Kediri yang diakhiri dengan demontrasi pelayanan kan komputerisasi sistem prosedur pelayanan dan administrasi serta
pemesanan pita cukai dengan dokumen CK-1 secara elektronik yang sistem pelaporan yang terintegrasi dengan tujuan untuk penyederha-
hanya membutuhkan waktu 5 menit. naan prosedur, tanggung jawab yang tegas dan jelas, efisiensi,
Dengan mulai dijalankannya pemesanan, perijinan, permohonan optimalisasi SDM, dan transparansi. Untuk tahap awal komputerisasi
merk dan HJE, serta penyediaan dan pengambilan pita cukai secara ini, meliputi pelayanan perijinan, permohonan penetapan merk dan
elektronik, beberapa pihak asosiasi pengusaha yang ada di wilayah ker- HJE, serta pemesanan, penyediaan, dan pengambilan pita cukai.
ja KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri menyatakan sangat puas dan men- “Kami menyadari bahwa implementasi tahap awal KPPBC Tipe
dukung sekali perubahan ini, karena dengan adanya sistem elektronik Madya Cukai Kediri ini dilaksanakan ditengah skeptisme, rasa pesimis,
yang sudah dijalankan oleh KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri, para peng- dan ketidakpercayaan yang mendalam dari pihak eksternal terhadap
usaha baik hasil tembakau, MMEA, maupun EA pelayanannya akan upaya perubahan yang dilakukan oleh DJBC. Oleh sebab itu, upaya
semakin cepat dan kepastian akan produksi pun akan semakin baik. yang dilakukan DJBC melalui pembentukan KPPBC Tipe Madya Cu-
kai harus didukung dengan rasa turut memiliki dari para pengguna ja-
PENERAPAN SISTEM ELEKTRONIK sa, perilaku yang produktif dan positif, serta perbaikan dan peningkat-
Sebelum acara peresmian pengoperasioan KPPBC Tipe Madya an kinerja dari instansi dan pihak-pihak yang terkait,” papar Dirjen.
Sebelum pemukulan gong yang menandai diresmikannya pengo-
perasian KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri, Dirjen berharap dengan
upaya yang dilakukan oleh DJBC khususnya di Kediri ini, dapat mem-
berikan dampak yang positif dan signifikan bagi perbaikan dan pe-
ningkatan iklim investasi di Kediri.
“Saya mengucapkan selamat dan terimakasih kepada seluruh
jajaran pimpinan dan pegawai KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri, dan
juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam pembangunan gedung ini,
yang pada waktunya nanti akan diresmikan penggunaannya oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia,”
“Saya juga berpesan saat ini eranya sudah berbeda, oleh sebab
itu mari secara sungguh-sungguh dan konsisten melakukan perbaik-
an, penegakan disiplin dan kode etik, serta peningkatan kinerja, integri-
tas, dan profesionalisme. Karena, kita harus mampu menjawab berba-
SAMBUTAN YANG ANTUSIAS. Dengan diresmikannya KPPBC Tipe Madya gai masalah, pandangan negatif, dan harapan dunia usaha terhadap
Cukai Kediri, seluruh pengguna jasa, instansi terkait, dan Pemda setempat institusi bea cukai yang bersih, memberikan pelayanan yang cepat,
sangat mendukung dan menyambutnya dengan sangat antusias. murah, responsif, transparansi, dan akuntabel,” tandas Dirjen. adi

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KANWIL DJBC
SULAWESI

KANTOR PELAYANAN UTAMA MAKASSAR


BEA DAN CUKAI TIPE A

TANJUNG PRIOK
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3
PEKANBARU
Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPPBC TIPE A3
KPPBC TANJUNG PINANG
TIPE MADYA PABEAN

TANJUNG PERAK
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3
GRESIK
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A1 KPPBC TIPE A3
BELAWAN JAMBI

MOHON MAAF LA
Pimpinan Pimpinan dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE A3
BENGKULU BANDAR LAMPUNG
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A2 KPPBC TIPE A3 KPPBC TIPE A4
MERAK NGURAH RAI KENDARI
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A2 KPPBC TIPE A3 KPPBC TIPE B
TANGERANG PONTIANAK FAK-FAK
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE B KPPBC TIPE B
CIREBON PANGKALAN BUN KUALA LANGSA
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE B KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A4
PEMATANG SIANTAR PARE-PARE TEMBILAHAN

AHIR DAN BATHIN


Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A2 KANWIL DJBC
BEKASI JAKARTA
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3 KANWIL DJBC JAWA TIMUR II
BALIKPAPAN MALANG
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4 PANGKALAN SARANA OPERASI TIPE B
TELUK NIBUNG TANJUNG PRIOK
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC JAWA TIMUR I PANGKALAN SARANA OPERASI TIPE B
SURABAYA PANTOLOAN
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A3 KPPBC TIPE B


PROBOLINGGO TELUK BAYUR SANGATA

MOHON MAAF LA
Pimpinan Pimpinan dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A2
MERAUKE JUANDA
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
BPIB TIPE A KPPBC TIPE A1 KPPBC TIPE B
JAKARTA TANJUNG EMAS TAREMPA
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE A2
POMALAA MATARAM JAKARTA
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE A1 KPPBC TIPE A2
KOTABARU SOEKARNO HATTA BOGOR
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A2
NUNUKAN POSO PURWAKARTA

AHIR DAN BATHIN


Pimpinan
dan Seluruh Staf
DIREKTUR JENDERAL KANWIL DJBC
NANGGROE ACEH DARUSSSALAM

BANDA ACEH
BEA DAN Pimpinan
dan Seluruh Staf

CUKAI KANWIL DJBC


JAWA TENGAH & D. I. YOGYAKARTA

SEMARANG
Pimpinan
dan Seluruh Staf
Sekretaris KANWIL DJBC
dan Seluruh Staf KALIMANTAN BAGIAN TIMUR

BALIKPAPAN
SEKRETARIAT Pimpinan
DIREKTORAT JENDERAL dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC
BEA DAN CUKAI KALIMANTAN BAGIAN BARAT

PONTIANAK
Direktur Direktur Kepala
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf

DIREKTORAT DIREKTORAT PUSDIKLAT


FASILITAS KEPABEANAN CUKAI BEA DAN CUKAI

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN


Pimpinan Direktur dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE MADYA CUKAI DIREKTORAT


KEDIRI PENINDAKAN & PENYIDIKAN
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KANTOR PELAYANAN UTAMA
KPPBC TIPE A3 KPPBC TIPE A4
SAMARINDA BITUNG
BEA DAN CUKAI TIPE B

BATAM
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE A2


BENOA BONTANG PASURUAN
Pimpinan Direktur Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3 DIREKTORAT KANWIL DJBC


PENERIMAAN & PERATURAN
BANJARMASIN
SUMATERA UTARA

KEPABEANAN DAN CUKAI MEDAN

MOHON MAAF
LAHIR DAN BATHIN
SEPUTAR BEACUKAI

JAKARTA. Bertempat di aula juanda gedung Departemen Keuangan (Depkeu) pada 12 September 2008 berlangsung acara silaturrahmi dan buka puasa bersama
Menteri Keuangan/Plt Menko Bidang Perekonomian, Sri Mulyani. Acara yang dihadiri para pejabat eselon I dan II di lingkungan Depkeu ini, diawali dengan
pembacaan ayat-ayat suci Al-qur’an. Setelah kata sambutan dari Menkeu, dilanjutkan dengan siraman rohani yang dibawakan oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam
Departemen Agama, DR. Nasaruddin Umar dengan tema “Puasa dan Tantangan Etos Kerja”. Usai buka puasa bersama, Sri Mulyani didampingi Sekretaris
Departemen Keuangan Anwar P Nasution serta pejabat lainnya mengadakan acara dialog santai dengan para wartawan.

JAKARTA. Panitia Gema Ramadhan Masjid Baitut Taqwa KP-DJBC, dalam peringatan Nuzulul Qur’an pada 27 September 2008 menyelenggarakan buka puasa bersama Dirjen
Bea dan Cukai di auditorium gedung utama KP-DJBC. Dalam acara ini Dirjen menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu yang berada di lingkungan KP-DJBC dan petugas
cleaning service. Acara selanjutnya mendengarkan siraman rohani oleh Ustaz Bali Pranowo dengan tema “Melalui Ramadhan Allah SWT Mengajak Kita Kembali Ke Al-qur’an”.
Turut hadir Direktur P2 Jusuf Indarto, Kepala Kanwil DJBC Jakarta, Heru Santoso, Direktur Audit Thomas Sugijata, Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur Fasilitas Kepabeanan,
Kusdirman, Direktur PPKC Hanafi Usman, Kepala Kanwil DJBC Banten, Bachtiar dan Tenaga Pengkaji Bambang Prasodjo dan Erlangga Matik.

SURAKARTA. Dalam peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-63 seluruh pegawai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A3 Surakarta pada
17 Agustus 2008 mengikuti upacara bendera dihalaman kantor yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor, Arwansjah yang sekaligus membacakan sambutan
Gubernur Jawa Tengah. Usai upacara dilakukan foto bersama seluruh pegawai KPPBC Tipe A3 Surakarta. Kiriman Wira AW, KPPBC Surakarta

SURAKARTA. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A3 Surakarta menerima kunjungan Direktur Cukai, Frans Rupang dan Kasubdit
Aneka Cukai Soegito pada Senin 25 Agustus 2008. Tampak pada gambar kiri, Direktur Cukai memberikan pengarahan kepada seluruh pegawai serta melakukan
inspeksi langsung ke ruangan Seksi Kepabeanan dan Cukai dan Seksi Perbendaharaan terkait dengan kegiatan dibidang cukai. Pada gambar kanan, dalam
kunjungan tersebut dilakukan foto bersama. Kiriman Wira AW, KPPBC Surakarta

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 35


SEPUTAR BEACUKAI

SURABAYA. Pada 20 Agustus 2008, KPPBC Juanda mengadakan lelang barang milik negara berupa Handphone hasil tegahan sebanyak 1721 pcs berbagai merek dan
tipe. Lelang diselenggarakan di Aula Batalyon Arhanudse - 8 Sidoarjo. Tampak pada gambar kiri, panitia lelang, petugas KPKNL Sidoarjo dan petugas Balai Lelang
sedang memberikan penjelasan kepada peserta lelang, dan pada gambar kanan, suasana pada saat lelang berlangsung . Kiriman: Panitia Lelang KPPBC Juanda)

PEMATANG SIANTAR. Di akhir kegiatan perayaan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-63 di KPPBC Pematang Siantar, dilakukan penyerahan hadiah yang telah
disiapkan panitia yakni BAPOR Bea Cukai Pematang Siantar. Pada gambar kiri, juara lomba yaitu tim panjat pinang gabungan pegawai dan PKD Pematang Siantar
sedang melepas lelah sejenak dalam acara lomba Panjat Pinang yang digelar di KPPBC Tipe B Pematang Siantar. Pada gambar kanan, tim bola voli KPPBC
Pematang Siantar melakukan foto bersama dengan tim bola voli Kantor Pelayanan Pajak Pematang Siantar sebelum dimulainya pertandingan. Pertandingan
berlangsung dalam suasana ceria dan penuh kekompakan. Kiriman Rogers, KPPBC Tipe B Pematang Siantar

NUNUKAN. Pada 28 Agustus 2008 bertempat di ruang Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Nunukan diadakan coffe morning yang
dihadiri antara lain oleh Dandim Nunukan, Wakapolres Nunukan, Danlanal Nunukan, DanPamtas 613, Kepala Imigrasi, Kepala Pelindo, Adpel Nunukan, Karantina
Hewan dan Tumbuhan, dan INSA Nunukan. Coffe morning diselenggarakan dalam rangka menjalin silaturahim dan meningkatkan koordinasi antar instansi terkait
khususnya antar instansi vertikal di Kabupaten Nunukan. Acara dilanjutkan dengan peninjauan ke Pelabuhan Tunontaka untuk menyaksikan soft opening penggunaan
mesin x-ray untuk penumpang kedatangan dari luar negeri (Tawau). Tampak foto bersama Kepala KPPBC Nunukan (nomor dua dari kanan depan) didampingi oleh
DanPamtas 613 , Dandim Nunukan, dan Kepala Pelindo Nunukan. Kiriman KPPBC Nunukan

MAKASSAR. Dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-63, Kanwil DJBC Sulawesi kembali menggelar acara ’Fun Games’ bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan
Kanwil DJBC Sulawesi dan KPPBC tipe A3 Makassar. Acara yang dilangsungkan pada 22 Agustus 2008 di areal halaman Kanwil DJBC Sulawesi ini dibuka dan diikuti langsung
oleh Kakanwil DJBC Sulawesi, Teguh Indrayana. Fun games diisi dengan perlombaan makan kerupuk, roda tank, balap karung, bakiak, dll. Namun sebelumnya, diadakan
terlebih dahulu jalan santai dengan rute Kanwil DJBC Sulawesi menuju KPPBC Makassar.Tampak dalam foto, salah satu aksi peserta lomba balap karung dan foto bersama di
areal pelabuhan ketika acara jalan santai. Don’s, Makassar - Foto : Donny Eriyanto

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


MAKASSAR. Dalam rangka implementasi kerjasama ekonomi/perdagangan antara Indonesia dengan Jepang dan sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 95/PMK.011/2008 tentang Tarif Bea Masuk dalam rangka persetujuan antara Republik Indonesia dan Jepang mengenai suatu kemitraan ekonomi (IJ-EPA),
pada 26 Agustus 2008 Tim Tarif/Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan bersama tim teknis terkait, bekerjasama dengan Kanwil DJBC Sulawesi
menyelenggarakan sosialisasi Tarif Bea Masuk IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement) di Hotel Imperial Aryaduta Makassar. Sosialisasi tersebut
dibuka Kakanwil DJBC Makassar, Teguh Indrayana dengan dihadiri oleh sekitar 50 orang yang berasal dari market forces dan para pejabat eselon III dan IV di
lingkungan Kanwil DJBC Sulawesi. Don’s, Makassar Foto : Donny Eriyanto

BONTANG. Pada 27 Agustus 2008 KPPBC Tipe A4 Bontang menyelenggarakan sosialisasi “Pengawasan dan Pelayanan Perizinan Tempat Penjualan Eceran Minuman
Mengandung Etil Alkohol” di Auditorium Tanjung Laut, Bontang. Acara dibuka Kepala KPPBC Tipe A4 Bontang Djanurindro Wibowo, didampingi oleh Kasi P2 Husni
Mawardi selaku pembicara Pengawasan Perizinan, dan Pjs. Kasi Kepabeanan dan Cukai Agus Cahyono selaku pembicara Pelayanan Perizinan (foto kanan).
Sosialisasi dihadiri perwakilan dari unsur Muspida, Pejabat dari Dinas Sosial, Dinas Perdagangan dan Satpol PP Kota Bontang, pimpinan hotel berbintang dan
restoran serta stakeholder lainnya di Kota Bontang (foto kiri). Kiriman Agus Cahyono, Ka Sie DTDD/Pjs. Kasie Pabean dan Cukai

BALIKPAPAN. Menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke-63, pada 16 Agustus 2008 bertempat di aula Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur, Dharma
Wanita Persatuan (DWP) Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur dan KPPBC Tipe A3 Balikpapan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain, lomba senam ibu-ibu
pengurus DWP serta pemberian bantuan dana pendidikan kepada anak-anak pegawai honorer, cleaning service dan PKD (security-red.) yang diserahkan langsung
oleh Ketua DWP KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Ny. Iskandar. Tampak pada gambar kiri, foto dengan para juara lomba senam, dan pada gambar kanan, foto Kepala
KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Iskandar beserta isteri didampingi Kepala Bagian Umum Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, Sunarto beserta isteri bersama dengan
anak-anak yang menerima bantuan dana pendidikan. Muqsith Hamidi, Balikpapan - Foto : Muqsith Hamidi

BALIKPAPAN. Memasuki bulan Ramadhan 1429 H, pada 17 Agustus 2008 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur dan KPPBC Tipe A3
Balikpapan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain pemberian bantuan berupa sembako kepada Panti Asuhan Al Hasanah yang langsung diserahkan oleh Ny. Iskandar
sebagai Ketua DWP KPPBC Tipe A3 Balikpapan beserta pengurusnya. Tampak pada gambar kiri, secara simbolis bantuan diserahkan oleh Ny. Iskandar kepada pengurus panti
asuhan, dan pada gambar kanan foto bersama pengurus DWP dengan pengurus panti asuhan. Muqsith Hamidi, Balikpapan - Foto : Muqsith Hamidi

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 37


SEPUTAR BEACUKAI

SEMARANG. Bertempat dilapangan Simpang Lima Semarang berlangsung upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-63. Upacara ini dihadiri oleh
berbagai unsur pemerintahan antara lain seluruh jajaran TNI (AL, AU, AD), Brimob, Departemen Perhubungan, Satpol PP, Sekolah Tinggi Perhubungan dan perwakilan
dari Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Tampak pada gambar kiri perwakilan peserta upacara dari Kanwil DJBC Semarang, dan pada gambar kanan, foto
bersama pegawai Kanwil DJBC Semarang usai upacara. Kiriman Fairuz Fiedausy, Kanwil Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

SEMARANG. Bertempat di aula lantai 1 (bagi pegawai golongan II) dan lantai 3
(bagi pegawai golongan III keatas dan pejabat struktural), gedung fakultas
MALANG. Para pejabat dan pegawai KPPBC tipe Madya Cukai Malang ekonomi Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, berlangsung assesment
mengikuti acara penyuluhan oleh Direktur Monitor Komisi Pemberantasan calon pegawai KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Emas. Peserta yang
Korupsi (KPK), Romi Ihram Maulana pada Kamis 21 Agustus 2008. Acara yang mengikuti tercatat sebanyak 333 orang, dan selain dari pegawai KPPBC Tanjung
diselenggarakan di aula KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, diikuti dengan Emas, assessment ini juga diikuti pegawai dari KPPBC Yogyakarta, KPPBC
penuh antusias oleh peserta dan dalam suasana dialogis. Kiriman Kasubag Tegal, KPPBC Pekalongan dan KPPBC Cilacap. Kiriman Fairuz Fiedausy,
Umum KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, Bambang Wahyudi Kanwil Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

PEKANBARU. Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-I dilingkungan Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat diselenggarakan di ruang aula kanwil pada 3 - 4 September
2008. Rakerwil yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau dan Sumatara Barat, Djoko Sutojo Riyadi ini dihadiri seluruh pejabat eselon III dan
Kepala KPPBC yang membahas permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat, dan juga membahas upaya-upaya yang
telah dilaksanakan selama satu tahun ini dan yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan. Kiriman Kanwil DJBC Riau dan Sumbar.

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


PALU. Dalam rangka peringatan HUT RI Ke-63 Kantor Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Pantoloan menyelenggarakan beragam kegiatan yang diikuti para
pegawai serta dharma wanita, diantaranya lomba sepak bola dangdut wanita dan lomba memasak. Untuk lomba sepak bola dangdut wanita diikuti oleh klub DWP
Pangsarops BC Pantoloan dan 6 klub sepak bola lainnya dari masyarakat sekitar. Pada gambar kanan, tampak klub sepak bola Dharma Wanita Pangsarops BC
Pantoloan sesaat sebelum melaksanakan pertandingan. Untuk lomba memasak diikuti oleh ibu-ibu DWP Pangsarops Bea dan Cukai Pantoloan. Seperti pada gambar kiri,
foto bersama lomba memasak dari kelompok VI yang keluar sebagai juara 1. Kiriman Trilabali, Kantor Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai - foto Trilabali

PALU. Masih dalam rangka peringatan HUT RI Ke-63, pada 18 agustus 2008 diadakan jalan santai yang diikuti oleh seluruh pegawai Kantor Pangsarops Bea dan Cukai
Pantoloan beserta keluarga. Pada malam harinya diadakan acara penutupan dan pemberian hadiah bagi para pemenang lomba. Tampak pada gambar kiri, Kepala Kantor
Pangsarops BC Pantoloan Andri Waskito ketika melepas para peserta jalan santai. Sedangkan pada gambar kanan, pemberian hadiah kepada para pemenang lomba. Kiriman
Trilabali, Kantor Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai - foto Trilabali

JAKARTA. Sehubungan dengan adanya mutasi pejabat eselon III dilingkungan DJBC Kanwil Jakarta, pada 20 Agustus 2008 diselenggarakan serah terima jabatan
(sertijab) ketua DWP KPPBC dan pisah sambut pengurus DWP dilingkungan Kanwil Jakarta. Selain sertijab, dalam rangka memasuki bulan ramadan 2008 diadakan
siraman rohani oleh Ustazah Endang Pramono. Tampak pada gambar kiri, Ketua DWP KPPBC Tipe A2 Jakarta Ny. Fadjar Donny Tjahjadi diserahkan ke Ny. Untung
Budi Karya, dan Ketua DWP KPPBC Tipe A3 Sunda Kelapa Ny. Heru Pambudi diserahkan kepada Ny. Henry Siahaan dengan disaksikan Ketua DWP Kanwil Jakarta
Ny. Heru Santoso. Kiriman Kanwil DJBC Jakarta.

PURWAKARTA. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A2 Purwakarta pada Jumat 22 Agustus 2008 melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) di
halaman parkir gedung KPPBC Tipe A2 Purwakarta (gambar kiri). SKJ yang dilakukan setiap hari jumat ini diikuti oleh Kepala KPPBC Tipe A2 Purwakarta Martediansyah dan seluruh
pegawai dilingkungan KPPBC Purwakarta. Usai melakukan senam, pada hari tersebut diselenggarakan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba tenis meja dalam rangka
memeriahkan HUT RI ke-63. Tampak pada gambar kanan para pemenang melakukan foto bersama dengan Kepala KPPBC Purwakarta Martediansyah. Kiriman KPPBC Purwakarta

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 39


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO: WBC/ATS

BAZAAR DAN BAKTI SOSIAL dibuka oleh Kabag Umum dan KI Kanwil DJBC NY. JODY KOESMENDRO (ketiga dari kanan) meninjau salah satu
Jawa Barat, Oentarto Wibowo. stand yang ada.

BAZAAR DAN BAKTI SOSIAL paket sembako tersebut seharga hampir Rp. 80 ribu. Untuk masyara-
kat sekitar, kupon pembelian paket sembako ini dibagikan di enam RT
DI PERUMAHAN KANWIL DJBC yang masing-masing RT mendapatkan jatah 20 kupon/paket. Total
JAWA BARAT, BANDUNG paket yang disediakan berjumlah 200 paket.
“Dalam kondisi sekarang ini dimana masyarakat mengalami kesu-
litan (ekonomi), kami warga komplek ingin mencoba berbuat sesuatu
Sabtu pagi (30/8), perumahan dinas untuk meringankan warga, dan (pembelian) ini memang diambil dari
pegawai Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC donasi para pegawai sehingga kami bisa turunkan serendah-rendah-
Jawa Barat yang terletak di kawasan nya harga barang-barang tadi,” tutur Oentarto.
Cijawura Girang, Buah Batu, Bandung, Pada pukul 10.00, paket sembako mulai dibagikan. Masyarakat
yang telah memiliki kupon, berdiri dan antri secara tertib menunggu
tampak lebih meriah dari biasanya giliran menukarkan kuponnya. Pembagian paket sembako ini disaksi-

P
kan oleh Ny. Jody Koesmendro.
ada hari tersebut, para pegawai di perumahan Kanwil DJBC Masyarakat yang telah menerima paket sembako terlihat sangat
Jawa Barat menyelenggarakan Bazaar Sandang dan senang, salah satunya adalah Pak Herman, warga sekitar yang juga
Sembako, serta Bakti Sosial dalam rangka memperingati bekerja serabutan di perumahan dinas, ketika ditemui WBC usai acara
Kemerdekaan RI ke-63. Menurut Kepala Bagian Umum dan pembagian. Sayangnya, tidak semua warga bisa menikmati
Kepatuhan Internal (KI) Kanwil DJBC Jawa Barat, Oentarto sembako murah. Beberapa warga yang datang menanyakan bagai-
Wibowo, selaku ketua panitia acara, pihaknya mencoba mencari mana caranya bisa mendapatkan paket sembako tersebut. Oentarto
alternatif kegiatan, selain dari pertandingan olah raga yang biasanya mengakui keterbatasan kemampuan panitia dalam menyediakan
diselenggarakan di kantor-kantor bea cukai setiap memperingati Hari paket sembako. Diharapkan pada penyelenggaraan berikutnya, pem-
Kemerdekaan RI di bulan Agustus. bagian sembako murah bisa menjangkau warga masyarakat sekitar
“Sebetulnya acara hari ini intinya kegiatan aksi sosial. Selain ada yang lebih banyak lagi.
bazaar untuk menampung kreativitas pegawai dan warga kompleks,
juga kami memberikan bantuan sembako kepada warga masyarakat BAZAAR
sekitar perumahan dinas, tenaga keamanan di GKN (Gedung Keuang- Acara bazaar yang dimulai pada pukul 08.30 pagi, dibuka oleh Ka-
an Negara) dan anggota Hansip di lingkungan rumah dinas,” ujarnya. bag Umum dan KI Oentarto Wibowo, dan diikuti 16 stand yang men-
Namun, Oentarto kembali menjelaskan, pembagian sembilan jual berbagai macam barang kebutuhan dengan harga yang relatif
bahan pokok tersebut tidaklah gratis. Warga masyarakat yang telah terjangkau. Barang-barang tersebut diantaranya tas, sepatu, baju
terdata sebelumnya membeli kupon seharga 30 ribu rupiah untuk anak-anak, baju muslim, batik, makanan dan minuman. Tempat penju-
kemudian ditukarkan dengan satu paket sembako yang terdiri dari 5 alan (stand) yang terbilang laris manis yaitu yang menjual barang-
kg beras, 2 kg minyak goreng, 1 kg gula pasir, 2 sachet margarine 500 barang kebutuhan rumah tangga seperti sabun, odol, sabun cuci dan
gram, 1 kg tepung terigu, dan 10 bungkus mi instan. Adapun nilai satu sejenisnya. Sementara itu, di salah satu stand yang ada diisi oleh

PELATIHAN daur ulang kertas dari kelompok Lorong Terang diminati oleh
anak-anak PEMBAGIAN paket sembako murah

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


KPPBC
KUALA LANGSA
MUSNAHKAN
410 BALLES
PAKAIAN BEKAS
ILEGAL
Setelah melalui proses pendekatan
persuasif selama satu tahun lamanya,
STAND yang menjual sabun cuci, odol, dan sejenisnya diminati oleh akhirnya seluruh instansi terkait
masyarakat sekitar. yang ada di Kuala Langsa, Nanggroe
anak-anak muda yang menamakan diri mereka Lorong Terang.
Aceh Darussalam dapat memahami dan
“Kami bekerja sama dan memberi kesempatan kelompok menerima pemusnahan pakaian
anak jalanan yang mereka namakan Lorong Terang. Mereka me- bekas illegal sebanyak 410 balles, hasil
manfaatkan limbah kertas dan plastik untuk dijadikan sesuatu yang tegahan Kantor Pengawasan dan
bisa bernilai harganya,” kata Oentarto. Hasil daur ulang limbah Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)
kertas bekas kemudian mereka buat menjadi kertas surat , amplop, Tipe B Kuala Langsa.
pigura, kotak tisu, lukisan serta asesoris lainnya. Di stand lorong

T
terang ini diajarkan pula cara memanfaatkan limbah kertas menjadi
berbagai macam dan bentuk asesoris. Pelatihan singkat ini ternya- egahan pakaian bekas yang dilakukan pada 9 April
ta menarik minat anak-anak pegawai serta masyarakat sekitar. 2007 tersebut, diawali adanya informasi yang
Ada satu stand menarik yang dibuka oleh pegawai dan diberi diterima KPPBC Kuala Langsa, bahwa telah terjadi
nama Warung Jejaka Jujur. Menariknya, warung yang menjual kegiatan bongkar muat pakaian bekas asal Malay-
makanan dan minuman ringan ini tidak dijaga oleh siapapun. sia sebanyak 410 balles di dermaga PT.API. Dari
Makanan dan minuman yang ada telah dilabeli harganya. “Kalau informasi tersebut, KPPBC Kuala Langsa langsung menin-
mau membeli, dia akan melihat sendiri harganya berapa, dia akan daklanjuti untuk melakukan penegahan.
taruh uang di kotak yang telah tersedia, kalau ada kembalian dia Setelah berhasil melakukan penegahan, KPPBC Kuala
akan ambil sendiri. Jadi kami melatih kejujuran. Ini idenya Langsa kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
memang dari kami baca di kantor KPK ada warung semacam ini. untuk memeriksa keamanan dari pakaian bekas tersebut, dan
Kemudian kami mencoba tampilkan, barangkali bisa menjadi kedapatan pakaian bekas tersebut tidak layak pakai karena
inspirasi,” lanjut Oentarto. Meskipun tidak banyak dagangan di banyak mengandung kuman yang dapat mengganggu kese-
warung ini yang terjual, namun dari hasil perhitungan diperoleh hatan para pemakainya.
jumlah uang yang lebih banyak dari harga dagangan yang terjual. Menurut Kepala KPPBC Tipe B Kuala Langsa, Unang
Dalam rangkaian acara bazaar, dilakukan demo pengelolaan DOK. KPPBC KUALA LANGSA
sampah rumah tangga yang dibawakan oleh Tabloid Rumah.
Tampak Ny . Jody Koesmendro, anggota DWP di lingkungan Kan-
wil Jabar, ibu-ibu PKK dari wilayah sekitar perumahan, serta para
pengunjung bazaar mengikuti pelajaran dan pelatihan tentang
bagaimana mengelola dan memanfaatkan sampah rumah tangga
menjadi lebih berguna. Oentarto menjelaskan, melalui demo
tersebut diharapkan bisa membantu mengatasi masalah sampah
di setiap rumah tangga, baik di perumahan dinas maupun di ling-
kungan masyarakat sekitar. “Kami ingin turut berpartisipasi dalam
pelestarian lingkungan agar tetap terjaga lestari,” jelas Oentarto
sambil memperlihatkan ratusan pohon yang telah ditanam sejak
komplek ini berdiri.
Acara bazaar berakhir dengan tertib, lancar dan sukses dan
ditutup pada pukul 13.00. Masyarakat sekitar berangsur-angsur
meninggalkan lokasi acara. Menurut Oentarto, penyelenggaraan
acara ini selain bertujuan untuk refreshing bagi para pegawai, juga
dimaksudkan untuk menjaga kekompakan antar pegawai, serta
yang tidak kalah pentingnya, terus menjalin hubungan yang baik
dengan masyarakat di sekitar perumahan dinas.
“Dengan masyarakat sekitar hubungannya sangat baik. Ru-
mah dinas disini cukup diterima di lingkungan masyarakat. Disini
ada fasilitas bermain anak-anak yang memang bisa dimanfaatkan
warga”.
Perumahan dinas pegawai Kanwil DJBC Jawa Barat diresmi-
kan Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi pada 23 Februari 2008.
Berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 2,6 hektar, di kompleks ini
terdapat 84 rumah yang terdiri dari 12 rumah untuk eselon II, III,
dan IV, serta sisanya untuk para pelaksana di lingkungan Kanwil MENANDATANGANI. Kepala KPPBC Unang Sunardi saat menandatangani
termasuk beberapa pegawai di KPPBC Bandung. ky berita acara pemusnahan pakaian bekas.

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 41


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO DOK. KPPBC KUALA LANGSA

BERSAMA-SAMA. Seluruh pejabat daerah Langsa secara bersama-sama


menyulutkan api untuk memusnahkan pakaian bekas illegal. (Sebelah
Kanan) api membakar pakaian bekas.

Sunardi, pakaian bekas merupakan barang yang termasuk


kategori larangan dan pembatasan, untuk itu importasinya
juga dilarang. Dari tegahan tersebut, setelah dilakukan
penyidikan dan penyelidikan, akhirnya KPPBC Kuala Langsa
menetapkan menjadi milik negara berdasarkan Surat Menteri
Keuangan c.q. Dirjen Kekayaan Negara Nomor: S-344/MK.6/
2007 tanggal 29 Nopember 2007.
“Dari keputusan tersebut, dan berdasarkan Surat
Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2) Nomor: S-1176/
BC.5/2007 tanggal 6 Desember 2007, kami melakukan
pemusnahan pakaian bekas dengan cara dibakar. Acara
pemusnahan kami laksanakan di areal persiapan kawas-
an industri Langsa, Desa Kuala Langsa, Kecamatan
Langsa Barat, Nanggroe Aceh Darussalam,” ujar Unang
Sunardi.
Masih menurut Unang, sebenarnya pemusnahan ini
sempat mengalami hambatan, karena dari pihak masya-
rakat maupun pihak pemda setempat, menginginkan
pakaian bekas tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat
sekitar. Dengan melakukan pendekatan secara persuasif
selama kurang lebih satu tahun, serta dibantu oleh pihak
Dinas Kesehatan Langsa yang menerangkan akibat yang
akan ditimbulkan jika menggunakan pakaian bekas,
SAMBUTAN. Wali KotaLangsa, Zulkifli Zainon saat memberikan
masyarakat dan instansi terkait akhirnya dapat memaha- sambutan yang intinya berterimakasih atas kinerja KPPBC Kuala Langsa
mi dan menerima sekaligus mendukung pemusnahan pa- yang berhasil menegah pakaian bekas.
kaian bekas tersebut.
Acara pemusnahan yang berlangsung pada 17 Juli menjaga wilayah Langsa dan sekitarnya dari kegiatan pe-
2008 mendapat sambutan yang cukup baik dari seluruh nyelundupan, karena penyelundupan yang masuk ke
lapisan masyarakat dan pejabat pemerintah daerah. Hal wilayah kami tentunya akan sangat berpengaruh buruk,
ini dapat dilihat dari para undangan yang hadir, yaitu Wali bukan hanya pada perekonomian tapi juga berpengaruh
Kota Langsa, Drs. Zulkifli Zainon, Komandan Kodim buruk pada masyarakat Langsa,” ujar Wali Kota.
0104 Langsa-Aceh Timur, Letkol. Bambang S, Kapolres Sementara itu Kepala KPPBC Kuala Langsa dalam
Langsa yang diwakili oleh Wakapolres Langsa, Kompol. sambutannya berharap agar barang-barang yang merupa-
Joko Heri, Kepala Kejaksaan Negeri Langsa, Raja, SH, kan larangan dan pembatasan yang masuk ke wilayah
Ketua Pengadilan Negeri Langsa, Suwono, SH, dan Ko- Langsa dapat ditegah oleh seluruh aparat penegak
mando Distrik Militer 0104 Langsa-Aceh Timur. hukum, dengan tetap berpegang pada peraturan yang
Acara pemusnahan ini juga dihadiri Kepala Bidang P2 berlaku.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai “Pemusnahan ini juga merupakan contoh kepada ma-
(DJBC) Nanggroe Aceh Darussalam, Tjoek Martono, Ke- syarakat untuk mau membantu petugas bea cukai dalam
pala Seksi Penindakan, Kurnia Saktiyono, Kepala Seksi memberantas upaya penyelundupan. Dan menggunakan
Penyidikan, Ardiyanto, dan seluruh pegawai di lingkungan pakaian bekas tanpa diketahui asalnya, tentunya akan
KPPBC Tipe B Kuala Langsa. mengundang berbagai penyakit yang dibawa dari negara
Dalam sambutannya, Wali Kota mengucapkan rasa teri- asal pakaian tersebut,” ungkap Unang Sunardi.
ma kasihnya kepada KPPBC Kuala Langsa, karena telah ber- Pemusnahan yang mendapat pengamanan secara
hasil menggagalkan upaya penyelundupan barang larangan ketat oleh Kepolisian Resor Langsa, diawali dengan
dan pembatasan berupa pakaian bekas, yang ternyata bukan penandatanganan berita acara pemusnahan oleh Kepala
saja memiliki dampak kerugian negara, tapi juga dampak pe- KPPBC Kuala Langsa dengan Wali Kota Kuala Langsa,
nyebaran penyakit yang berasal dari pakaian bekas tersebut. dilanjutkan dengan penyulutan api secara bersama-sama
“Kami berharap KPPBC Kuala Langsa dapat terus oleh seluruh undangan. adi/ahmad naudin

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


O P I N I
Oleh : Sisi Pengawasan
Bambang Agus Warjoko 1. Berdasar praktek selama ini, sebelum NIPER diterbitkan, atas
DIPER yang diterima, unit KITE akan melakukan penelitian
kebenaran pengisian DIPER dan dokumen yang dilampirkan.
Selanjutnya akan dilakukan verifikasi lapangan atas data-data yang
terdapat pada DIPER. Menyadari NIPER, adalah dasar pemberian
fasilitas, dengan berbagai kemungkinan risiko di kemudian hari, verifi-
kasi lapangan membutuhkan kecermatan, kewaspadaan dalam

PENGAWASAN
rangka menyatakan DIPER diterima. Verifikasi lapangan atas DIPER,
menyangkut lokasi (kantor, pabrik, gudang), kapasitas produksi,

INTERNAL
proses produksi dan hal lain yang dianggap perlu. Hal ini adalah

KITE
dalam rangka penilaian performance perusahaan. Bilamana DIPER
diterima, selanjutnya Kantor Wilayah akan menerbitkan NIPER;
2. Terhadap perusahaan yang telah mempunyai NIPER, secara ber-
kala dilakukan penelitian administrasi/penelitian lapangan. Ini
dilaksanakan dalam rangka pemutakhiran DIPER. Dengan demi-
kian manakala terjadi perubahan data, dapat segera dilaksanakan
tindakan seperlunya (rekomendasi ke unit Audit, unit P2). Praktek
ini terbukti telah membantu unit KITE mengetahui lebih dini
adanya perubahan data. Hal ini sebagaimana telah diamanatkan

D
KEP-205/BC/2003 pasal 38;
irektorat Jenderal Bea dan Cukai adalah unit instansi 3. Berkaitan dengan NIPER, unit KITE Kanwil Bea dan Cukai Jawa
yang melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen Barat, telah melakukan :
Keuangan di bidang Kepabeanan dan Cukai, berdasar- - Penerbitan NIPER atas DIPER yang layak diterima;
kan peraturan/keputusan yang ditetapkan oleh Menteri - Pencabutan NIPER atas hasil penelitian administrasi/
Keuangan. Tugas tersebut selanjutnya dapat dirinci, penelitian lapangan.
yaitu melaksanakan Penerimaan Negara (revenue collector), men-
jadi institusi penyedia berbagai layanan kepabeanan dalam rang- PENERBITAN SK FASILITAS PEMBEBASAN
ka memperlancar arus barang (industrial assistant), menciptakan Surat Keputusan (SK) Fasilitas Pembebasan serta PPN dan
suasana yang kondusif bagi perdagangan dan investasi (trade PPnBM tidak dipungut adalah Surat Keputusan yang diberikan kepada
facilitator), dan melindungi masyarakat dari produk-produk yang perusahaan pengaju, yang berisi rencana importasi, baik mengenai
membahayakan moral dan kesehatan (community protector). nama bahan maupun kuantitasnya. Artinya nantinya perusahaan
Implementasi fungsi industrial assistant dan trade facilitator, salah dapat melakukan importasi, hanya terbatas pada jenis dan jumlah
satunya adalah penyediaan fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan kuntitas bahan yang tercantum pada SK.
Ekspor). Dasar hukum penyediaan fasilitas KITE adalah, Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003, tanggal 31 Desember Sisi Pengawasan
2003, dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP- 1. Berdasarkan permohonan yang diajukan oleh perusahaan (self-
205/BC/2003, tanggal 31 Desember 2003. assesment), unit KITE akan melakukan penelitian terhadap isi
Meski kebanyakan orang menggunakan terminologi “pelayanan”, permohonan dan dokumen lampiran pendukungnya ;
namun sesungguhnya kedua keputusan tersebut telah mengamanat- 2. Penelitian atas permohonan menyangkut, kebenaran pengisian
kan “pengawasan”, mengingat tugas yang diemban Bea dan Cukai formulir, nomor HS dan konsisitensi terhadap DIPER. Dengan
adalah tugas “Pemeriksaan dan Pengawasan. Pada Keputusan Men- melihat DIPER, dapat diketahui apakah jenis bahan, penanggung
teri Nomor 580/KMK.04/2003, pasal 19, 20, 21 dan Keputusan Dirjen jawab, kapasitas produksi sesuai dengan DIPER. Selain sales
Nomor 205/BC/2003, pasal 37, 38 . contract, kapasitas produksi pada DIPER, akan menjadi pertim-
Kata “pelayanan” berorientasi pada terpenuhinya kepuasan pihak bangan jumlah kuantitas pada SK.
yang dilayani. Sebuah perusahaan yang ingin memuaskan
konsumennya (Consumer Satisfaction), selalu akan berusaha mencari PENERBITAN STTJ (Surat Tanda Terima Jaminan)
dan melayani apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Bukan hal Berdasarkan SK Fasilitas Pembebasan, bilamana importasi akan
yang tidak mungkin, policy (aturan) yang selama ini dijalankan bilama- dilaksanakan, maka perusahaan wajib menyampaikan jaminan sejumlah
na perlu akan diubah, demi tercapainya kepuasan pelanggan. nilai BM dan/atau cukai serta PPN dan PPnBM yang tercantum pada
Sedangkan “pengawasan”, berorientasi pada terpenuhinya peratur- PIB. Bilamana jaminan diterima, maka akan diterbitkan STTJ, yang nan-
an/ketentuan yang ada. Dengan demikian pada aktivitas pengawas- tinya berfungsi sebagai bukti bahwa Pungutan Negara sebuah PIB telah
an, akan lebih mengedepankan dipatuhinya sebuah peraturan/keten- dijaminkan, sehingga bahan/barang dapat dikeluarkan dari pelabuhan.
tuan dibanding kepuasan pihak yang dilayani. Berdasarkan KEP-205/BC/2003, pasal 9, jaminan dapat berupa
Menurut hemat penulis, pengawasan atas Fasilitas KITE, selama jaminan bank yang diterbitkan oleh Bank Devisa, Custom Bonds atau
ini telah dilaksanakan oleh unit Penindakan dan Penyidikan, unit Fasili- Surety Bonds yang diterbitkan oleh Asuransi yang ditunjuk oleh
tas KITE, dan unit Audit. Ketiga lapis pengawasan tersebut, dalam Menteri Keuangan, dan Surat Sanggup Bayar (SSB). Jangka waktu
rangka terciptanya kepatuhan terhadap peraturan, mengamankan berlakunya jaminan diatur pada pada pasal 11, KEP-205/BC/2003.
hak-hak Negara, dengan cara mengupayakan para pengguna Fasili- Perusahaan pengguna SSB, adalah perusahaan yang telah me-
tas KITE memahami ketentuan, dan untuk selanjutnya mematuhinya. menuhi syarat berdasarkan pasal 10 KEP-205/BC/2003. Dengan
Unit KITE bukanlah unit pengawas, namun berdasarkan peng- demikian selama sebuah perusahaan masih berstatus pengguna SSB,
amatan atas praktek selama ini, sesungguhnya pada praktek tersebut maka selama itu pula perusahaan tersebut berhak atas penggunaan
terkandung aktivitas pengawasan yang dilaksanakan oleh unit KITE, SSB. Oleh karena itu, pada lembar SSB tidak terdapat jangka
yang dapat penulis uraikan sebagai berikut: waktu masa berlakunya. Masa berlakunya berakhir, manakala hak
penggunaan SSB tersebut telah dicabut.
NIPER (Nomor Induk Perusahaan) Secara tersirat hal tersebut juga terdapat pada pasal 28 (3) KEP-
Berdasarkan KEP-205/BC/2003, Bab II, bagi perusahaan yang 205/BC/2003, yaitu ketika sebuah laporan pertanggungjawaban (BCL-
akan menggunakan/memanfaatkan Fasilitas KITE, diwajibkan KT01) telah diterima, maka jaminan dapat diganti dengan jaminan
mengajukan DIPER (Daftar Induk Perusahaan). Bilamana DIPER bank atau custom bonds dengan nilai yang lebih rendah (setelah
diterima, NIPER (Nomor Induk Perusahaan) akan diterbitkan, dikurangi sejumlah nilai yang telah dilaporkan). Pada pasal 28 (3)
kemudian disampaikan kepada perusahaan pengaju. Atas dasar tidak disebutkan penggantian SSB, hal tersebut menyiratkan bahwa
NIPER tersebut, perusahaan dapat mengajukan Fasilitas KITE. pada sebuah SSB tidak terdapat jangka waktu masa berlakunya.

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 43


Sisi Pengawasan pengguna KITE, belum memberi kontribusi yang cukup dalam
1. Terhadap jaminan yang disampaikan perusahaan, unit KITE akan rangka penyelesaian BCL-KT01;
melakukan penelitian terhadap kebenaran perhitungan Pungutan 2. Penelitian selanjutnya adalah lampiran-lampiran yang terdapat
Negara, hal ini menyangkut tarif dan Nomor HS. Penelitian juga pada BCL-KT01. Penelitian berkenaan dengan keaslian (bilamana
mencakup uraian barang yang terdapat pada PIB, apakah sesuai disyaratkan oleh ketentuan), kronologis urutan tanggal pada satu
dengan SK Fasilitas Pembebasan atau tidak. Kuantitas suatu set dokumen pertanggungjawaban termasuk penelitian apakah PIB
jenis bahan/barang pada PIB yang diajukan, akan dihitung secara yang dilaporkan melebihi 12 bulan atau tidak, jumlah pembayaran
kumulatif, dengan demikian akan terhindar adanya importasi yang Pungutan Negara, denda dan bunga pada dokumen SSPCP;
melebihi kuantitas yang tercantum pada SK; 3. Penelitian atas relevansi bahan baku terhadap barang jadi.
2. Bilamana PIB dan jaminan dianggap telah benar/sesuai, maka Artinya akan diteliti apakah bahan baku yang dilaporkan secara
disket yang berisi data PIB perusahaan pengaju akan diloading ke rasional memang berkaitan dan layak dipergunakan terhadap
dalam komputer KITE. Nantinya data tersebut akan dimanfaatkan barang jadi yang dilaporkan;
oleh aplikasi KITE, pada saat perusahaan yang bersangkutan 4. Penelitian atas rasio berat kumulatif barang ekspor dibanding
menyampaikan laporan pertanggungjawaban; berat kumulatif bahan baku. Lazimnya bobot barang jadi lebih
3. Monitoring PIB 12 bulan. Aktivitas ini dilaksanakan dalam rangka berat dibanding bahan bakunya, hal ini dimungkinkan, manakala
terpenuhinya, ketentuan pasal 13 dan 15, KEP-205/BC/2003. barang jadi tersebut terdapat kandungan bahan lokal. Namun
demikian tentunya terdapat kekecualian atas kondisi tersebut.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN FASILITAS (BCL-KT01) Pendeknya, ingin diketahui dalam satu barang jadi, apakah jumlah
Laporan Pertanggungjawaban Fasilitas (BCL-KT01), adalah bahan baku yang dipergunakan rasional atau tidak;
laporan yang harus disampaikan perusahaan pengguna fasilitas KITE, 5. Penelitian atas rasio nilai kumulatif barang ekspor dibanding nilai
atas Fasilitas Pembebasan bahan baku yang telah diterimanya. kumulatif bahan baku. Penelitian ini dimaksudkan untuk menge-
Pertanggungjawaban atas bahan asal impor tersebut dapat berupa tahui seberapa besar nilai tambah (added value), yang terdapat
Ekspor, Penyerahan ke KB, Pembayaran sisa bahan dan Pemusnah- pada sebuah BCL-KT01. Tentunya, manakala nilai kumulatif
an sisa hasil produksi yang rusak. ekspor lebih kecil dibanding nilai kumulatif bahan baku, unit KITE
Berdasarkan pasal 13, 18 KEP-205/BC/2003, importasi bahan/ akan konfirmasi terhadap perusahaan pengaju BCL-KT01, untuk
barang dengan fasilitas KITE wajib dipertanggungjawabkan/diselesaikan mendapat penjelasan seperlunya. Jawaban yang diperoleh, akan
dalam tempo 12 bulan sejak tanggal pendaftaran PIB, kecuali terhadap menentukan apakah sebuah BCL-KT01 dapat diterima atau tidak.
perusahaan yang mempunyai masa produksi lebih dari 12 bulan dapat
diberi pengecualian oleh Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri (Catatan : butir 3 s.d. butir 6, tidak diatur dalam KEP-205/BC/
Keuangan. Artinya dalam kurun waktu itulah, perusahaan pengguna 2003, hal tersebut dilaksanakan dalam rangka pengawasan atas
fasilitas KITE diperkenankan untuk mempertanggungjawabkan laporan pertanggungjawaban fasilitas, dan meningkatkan
importasinya. Pelanggaran atas ketentuan tersebut diatur pada pasal 15. kualitas pemeriksaan BCL-KT01).
Pasal 21 KEP-205/BC/2003, mewajibkan perusahaan untuk me-
nyampaikan laporan pertanggungjawaban minimal tiap 6 (Enam) bu- REKOMENDASI
lan sekali, namun demikian bilamana kita cermati KEP-205/BC/2003, Dalam rangka meningkatkan kualitas Pengawasan Internal KITE,
pada pasal-pasal berikutnya tidak terdapat sanksi atas pelanggaran penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
ketentuan tersebut. Hal ini berbeda dengan ketentuan pasal 13 dan 1. Hendaknya aplikasi KITE dirancang mampu mendeteksi peru-
18. Dengan demikian sulit, atau bahkan tidak mungkin memberi sahaan pengguna KITE yang tidak aktif selama 12 bulan, se-
sanksi atas pelanggaran ketentuan pasal 21, mengingat tidak menjak NIPER diterbitkan atau 12 bulan semenjak importasi
terdapat ketentuan yang mengaturnya. Akibatnya unit KITE ber- terakhir atau eksportasi terakhir, dan aplikasi secara otomatis
pandangan sepanjang PIB tidak melewati 12 bulan, akan menerima mencetak surat pencabutan NIPER. Hal ini dalam rangka
(tidak memberi sanksi) laporan pertanggungjawaban yang disampai- membantu unit KITE yang pada saat ini melakukannya secara
kan, meski telah melewati masa 6 bulan. manual dan demi terpenuhinya ketentuan pasal 5 (3a);
2. Untuk menghindari adanya importasi yang melebihi kuantitas pada
Sisi Pengawasan SK, hendaknya aplikasi KITE, dirancang untuk mampu mendetek-
1. Penyelesaian BCL-KT01 (disampaikan dengan hardcopy dan si saldo jenis bahan pada sebuah SK. Sehingga manakala sebuah
softcopy), dimulai dengan pemeriksaan validitas isi laporan melalui PIB yang memuat jenis barang tertentu diajukan, secara otomatis
aplikasi KITE. Aplikasi akan memeriksa konsistensi isi laporan aplikasi meneliti saldo kuantitas jenis bahan tersebut pada SK yang
dengan data PIB yang pernah diloading, pada saat perusahaan dirujuk, bilamana saldo tidak cukup, STTJ tidak akan tercetak;
menyampaikan jaminan. Proses ini memeriksa apakah Nomor 3. Monitoring PIB 12 bulan hendaknya dilakukan secara aplikasi.
PIB, tanggal PIB, satuan barang, No. HS yang tercantum pada Dengan demikian manakala aplikasi KITE menemukan sebuah
BCL-KT01, sesuai dengan data PIB hasil loading (sudah ada pada PIB telah lebih 12 bulan, langsung akan tercetak surat penagihan,
database KITE). Manakala BCL-KT01 yang disampaikan perusa- dan NIPER tersebut juga terblokir;
haan, terjadi ketidaksesuaian satu digit saja, maka proses penye- 4. Hendaknya aplikasi KITE, dirancang mampu menghitung nilai
lesaian secara aplikasi tidak dapat dilanjutkan. Hal ini selanjutnya tambah (added value) pada sebuah BCL-KT01, yang nantinya
harus diperbaiki lagi oleh perusahaan, dan dimulai lagi dengan dapat dihitung kumulatif untuk NIPER tertentu, dan pada akhirnya
loading data BCL-KT01. Aplikasi mensyaratkan data PIB pada dapat dihitung kumulatif untuk seluruh NIPER;
BCL-KT01 harus sama dengan data PIB yang telah dijaminkan. 5. Dalam rangka terpenuhinya ketentuan pasal 21 KEP-205/BC/
Hal ini menurut hemat penulis, adalah bentuk pengamanan yang 2003, yang mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan la-
telah disiapkan oleh aplikasi KITE. poran pertanggungjawaban minimal tiap 6 (enam) bulan
Penyelesaian BCL-KT01 dengan aplikasi KITE, sesungguhnya sekali, yang tidak disertai dengan pasal-pasal yang mengatur
adalah proses pengambilan keputusan dengan dibantu oleh pelanggarannya, hendaknya segera dipikirkan jalan keluarnya,
komputer (decision support system). Namun demikian manfaat/ sehingga tidak menyulitkan unit KITE, selaku pihak yang me-
kehandalan sebuah aplikasi, sangat ditentukan oleh laksanakan ketentuan tersebut.
validitas data yang diolah. Manakala data yang diolah tidak
valid, maka penggunaan komputer dengan tujuan lebih cepat Menurut hemat penulis pengawasan internal KITE mempunyai
dalam pengambilan keputusan, menjadi tidak tercapai. kontribusi dan membantu tugas pengawasan yang selama ini telah
Berdasarkan pengalaman, sebagian besar BCL-KT01 yang pernah dilakukan oleh unit Penindakan dan Penyidikan, maupun unit Audit.
diselesaikan penulis, 90% tidak langsung valid. Kesalahan ini dila- Demikian yang penulis ketahui, semoga bermanfaat, khususnya
kukan oleh perusahaan. Manakala terjadi kesalahan, unit KITE ti- buat penulis, dan umumnya buat pembaca.
dak dapat merubah, mengingat pelaporan bersifat self-assesment. Penulis adalah Pelaksana Bidang Fasilitas Kepabeanan
Kesimpulan penulis, penyampaian BCL-KT01 oleh perusahaan pada Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


O P I N I
Oleh : pengajuan skep fasilitas yang begitu penting bagi pemeriksa di
Sumardiono KITE dan auditor, ternyata belum terdapat dasar hukumnya baik
dalam Kep Dirjen Nomor: KEP-205/BC/2003 maupun Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 580/KMK.04/2003.
Oleh karena itu, persyaratan-persyaratan yang memang
harus dilampirkan dalam pengajuan skep fasilitas seharusnya
dimasukkan dalam ketentuan yang mengatur fasilitas KITE. KITE
juga harus menyimpan data konversi tersebut dengan baik agar

SEPUTAR
saat diperlukan data tersebut mudah untuk didapatkan. Karena
kadangkala perusahaan mempunyai beberapa data konversi dan

FASILITAS
yang diberikan kepada pihak yang membutuhkan sesuai

KITE
kepentingannya (tentunya yang menguntungkan perusahaan).

PENGAJUAN LAPORAN EKSPOR


Dalam laporan ekspor/BCL-KT01 yang disampaikan perusa-
haan terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yaitu
pertama, menurut hemat penulis selama ini banyak perusahaan
yang melaporkan laporan ekspor (BCL-KT01 untuk laporan
penggunaan barang dan/atau bahan asal impor yang mendapat
pembebasan BM dan/atau Cukai serta PPN dan PPnBM tidak

F
dipungut asal ekspor) tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
asilitas KITE oleh beberapa penulis telah dibahas di ma- Dalam laporan ekspor, pemakaian bahan baku umumnya
jalah ini, bahkan dalam edisi bulan Maret lalu Fasilitas senantiasa dilaporkan 100% habis terpakai, padahal terdapat sisa
KITE menjadi topik utama. Opini dari beberapa penulis bahan baku dan bahan baku yang rusak (waste). Karena sisa ba-
tersebut diharapkan dapat membuka cakrawala han baku dan bahan baku yang rusak ikut dilaporkan dalam
pengetahuan pegawai bea cukai dan dapat memberikan laporan ekspor, maka saat laporan ekspor disetujui oleh KITE
masukan yang positif bagi tim yang ditunjuk untuk mengadakan (terbit SPPJ), maka sudah tidak ada saldo bahan baku lagi yang
penyempurnaan peraturan atas fasilitas KITE. Tentunya, berbagai harus dipertanggungjawabkan perusahaan (menurut KITE), maka
pendapat itu perlu dikaji dan ditelaah lebih mendalam untuk pe- jaminan pun dikembalikan ke perusahaan.
nyempurnaan fasilitas ini. Padahal, realita di perusahaan masih ada fisik atas sisa ba-
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin memberikan penda- han baku dan bahan baku yang rusak. Sesuai aturan dalam Kep
pat seputar fasilitas KITE dengan harapan ada manfaatnya bagi Dirjen, seharusnya perusahaan melakukan laporan tersendiri atas
Tim penyempurna peraturan KITE, pegawai bea cukai (khusus- penyelesaian sisa bahan baku dan bahan baku yang rusak yaitu:
nya bagi pegawai yang terlibat langsung dalam pemberian 1. Apabila dijual, perusahaan membuat laporan BCL-KT01
fasilitas KITE dan juga bagi Auditor), maupun bagi pelaku bisnis untuk laporan penggunaan barang dan/atau bahan asal impor
(pengusaha). yang mendapat pembebasan BM dan/atau Cukai serta PPN
dan PPnBM tidak dipungut asal penjualan hasil produksi yang
PENGAJUAN SKEP FASILITAS PEMBEBASAN rusak, bahan baku yang rusak, hasil produksi sampingan,
Fasilitas Pembebasan (pembebasan bea masuk dan/atau sisa hasil produksi ke DPIL.
cukai serta PPN dan PPnBM tidak dipungut) dapat 2. Apabila dimusnahkan, perusahaan membuat


dinikmati oleh perusahaan (importir, produsen dan laporan BCL-KT01 untuk laporan penggunaan
eksportir) tentunya terlebih dahulu dengan mengaju- barang dan/atau bahan asal impor yang menda-
kan permohonan Skep Pembebasan (BCF-KT01) PENATAUSAHAAN pat pembebasan BM dan/atau Cukai serta PPN
kepada Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai. Dalam dan PPnBM tidak dipungut asal pemusnahan
pengajuan skep pembebasan ini salah satu syarat JAMINAN DI KITE hasil produksi yang rusak, bahan baku yang ru-
yang harus dilampirkan perusahaan adalah melam- HARUS sak, hasil produksi sampingan, sisa hasil pro-
pirkan daftar konversi. Daftar konversi pemakaian duksi ke DPIL.
bahan baku menjadi lampiran yang sangat penting DILAKUKAN 3. Apabila sisa bahan baku diselesaikan dengan cara
bagi pemeriksa di KITE karena digunakan untuk SEBAIK MUNGKIN membayar saldo yang masih harus dipertanggung-
menghitung besarnya jumlah bahan baku yang akan jawabkan, perusahaan membuat laporan BCL-


diberikan kepada perusahaan. KT01 untuk laporan penyelesaian bahan baku asal
Kalau ditelaah lebih lanjut, sebenarnya data kon- impor yang belum diselesaikan ekspornya.
versi bagi KITE tidak hanya untuk pemberian persetujuan skep Pada umumnya atas pemakain bahan baku mesti terdapat
fasilitas KITE yang diminta perusahaan, namun juga penting bagi sisa bahan baku dan bahan baku yang rusak, maka KITE dapat
pemeriksa laporan ekspor/BCL-KT01. Bagi pemeriksa (desk meminta data tersebut (prosentase waste) saat pengajuan skep.
audit), data konversi tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk Penulis pernah mendapati perusahaan yang telah melaporkan
menguji kebenaran/kewajaran laporan ekspor perusahaan. KITE seluruh penggunaan bahan baku dalam laporan ekspornya dan
hendaknya tidak serta merta menyetujui Laporan Ekspor yang karena terdapat ada sisa bahan baku dan bahan baku yang ru-
dibuat perusahaan dengan alasan self assessment. Pemeriksa sak, maka perusahaan melakukan pemusnahan atas sisa bahan
seharusnya menilai kewajaran laporan ekspor perusahaan baku dan bahan baku yang rusak sesuai prosedur (membuat
dengan menggunakan data konversi yang diajukan perusahaan dokumen BC 2.4, pemusnahan disaksikan pejabat Bea dan
saat pengajuan skep. Selama ini, KITE “terlalu” mengandalkan Cukai dari KPPBC yang mengawasi dan dibuatkan berita acara
proses audit untuk menguji kebenaran laporan ekspor. Padahal pemusnahan).
terdapat perusahaan yang belum diaudit oleh bidang audit, Setelah itu, perusahaan melaporkan pemusnahan ke KITE
namun sudah tidak aktif (tutup) atau karena sesuatu hal data-data dengan membuat laporan BCL-KT01 untuk laporan penggunaan
tersebut hilang (akibat kebakaran/kebanjiran/pergantian pegawai barang dan/atau bahan asal impor yang mendapat pembebasan
dan arsip perusahaan tidak bagus, serta sebab lainnya). BM dan/atau Cukai serta PPN dan PPnBM tidak dipungut asal
Selain itu, bagi bidang audit data konversi tersebut mutlak pemusnahan hasil produksi yang rusak, bahan baku yang rusak,
diperlukan untuk menghitung kewajaran pemakaian bahan baku hasil produksi sampingan, sisa hasil produksi ke DPIL. Setelah
(mutasi bahan baku) dan menghitung tagihan jika terdapat selisih beberapa lama, laporan ekspor perusahaan disetujui semuanya
kurang barang jadi atau penjualan lokal barang jadi. (jaminan bank dikembalikan seluruhnya karena tidak ada lagi sal-
Namun demikian, kewajiban melampirkan daftar konversi saat do yang harus dipertanggungjawabkan). Selanjutnya atas laporan

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 45


O P I N I
pemusnahan yang sudah diterima oleh KITE, perusahaan diminta Kalau nilai ekspor diberitahukan fee atas jasa pengerjaan di-
untuk mencabut laporan tersebut karena sudah tidak terdapat tambah nilai barang impor (dibuat dua invoice; satu untuk
saldo yang harus dipertanggungjawabkan. kepentingan Bea dan Cukai/fee ditambah nilai bahan baku, satu
Atas kasus tersebut, perusahaan ‘jujur’ dalam melakukan pe- invoice untuk penerima barang di luar negeri/nilai fee saja), maka
nyelesaian atas sisa bahan baku dan bahan baku yang rusak, data ekspor Indonesia tidak akan sesuai dengan riel devisa yang
namun tidak ‘jujur’ dalam laporan ekspornya. Dengan adanya ke- akan diterima bahkan untuk uji nilai transaksi atas barang ekspor
salahan laporan ekspor seperti itu, dalam aturan KITE belum pada saat dilakukan audit pun kedapatan tidak akan sesuai.
terdapat sanksi administrasi yang seharusnya dikenakan kepada Untuk itu, menurut hemat penulis perlu ada aturan khusus yang
perusahaan. Dalam SPPJ memang terdapat klausul bahwa jika mengatur tentang perusahaan yang hanya menerima upah/jasa
terdapat kesalahan dalam laporan ekspor (laporan ekspor lebih pengerjaan tanpa membeli bahan baku impor.
besar dari yang seharusnya), perusahaan diwajibkan membayar Kelima, adanya kesalahan input data pada PEB seringkali
BM dan/atau Cukai, PPN/PPnBM ditambah denda 100% BM dan KITE atau perusahaan meminta bidang audit untuk melakukan
sanksi bunga 2%. audit sehingga PEB tersebut dapat dipakai untuk mempertang-
Menurut hemat penulis, sanksi tersebut dapat dikenakan bagi gungjawabkan fasilitas yang diterima atau untuk meminta haknya
perusahaan yang salah dalam laporan ekspor dan tidak ada (fasilitas pengembalian).
dokumen BC 2.4, pemusnahan tanpa disaksikan pejabat Bea dan Sebenarnya dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 145/
Cukai dari KPPBC yang mengawasi dan tanpa ada berita acara PMK.04/2007 tentang Ketentuan Kepabeanan dibidang Ekspor
pemusnahannya. telah jelas aturannya yaitu terhadap kesalahan pemberitahuan
Kedua, untuk menguji kebenaran/kewajaran laporan ekspor pabean ekspor berupa jenis/kategori ekspor dan /atau jenis fasili-
(BCL-KT01) dan menghindarkan terjadinya laporan pemakaian tas yang diminta tidak dapat dilakukan perubahan. Jika aturan
bahan baku yang senantiasa habis 100% (tanpa ada waste), dalam PMK seperti itu, adakah aturan yang sederajat atau yang
hendaknya pemeriksa di KITE menggunakan data konversi yang lebih tinggi hirarkinya yang memungkinkan bidang audit dapat
dilampirkan perusahaan saat pengajuan SKEP. Jika mekanisme merekomendasikan dilakukannya updating atas data/kesalahan
tersebut tidak dilakukan, maka akan ditemukan ku- PEB.


antitas pemakaian bahan baku yang berbeda-beda Menurut hemat penulis, belum/tidak ada aturan
dalam setiap laporan ekspor meskipun jenis barang hasil audit dapat meng-updating kesalahan PEB
jadinya sama. UNTUK sehingga permohonan dari perusahaan untuk me-
Mengingat format laporan ekspor di BCL-KT01 makai PEB yang salah dapat langsung ditolak oleh
tidak dapat ditrasir satu barang jadi menggunakan MENGAMANKAN KITE. Lain halnya, jika ada ketentuan bahwa audit
jenis bahan baku apa saja dan dalam jumlah HAK-HAK dapat merevisi atas kesalahan PEB, maka audit da-
berapa sebagaimana dalam laporan BCL-KT02 (fa- pat dijadikan sebagai jalan keluarnya.
silitas pengembalian), maka pemeriksa di KITE mau NEGARA, KITE
tidak mau untuk menguji kebenaran/kewajaran HARUS SEGERA PERHITUNGAN SANKSI ATAS PENJUALAN LOKAL
laporan ekspor/BCL-KT01 dengan menggunakan Dalam Kep. Dirjen dan Kep. Menkeu diatur
data konversi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan MEREKAPITULASI tentang penjualan lokal atas fasilitas KITE yang
disertai syarat pada dokumen laporan ekspor diser- PERUSAHAAN diberitahukan sesuai prosedur (menggunakan
takan detail barang jadi (spek dan tipe) dan dalam dokumen BC 2.4 dan maksimal 25% dari jumlah
data konversi juga diuraikan secara detail. PENERIMA ekspor/penyerahan ke KB), perusahaan wajib
Ketiga, dalam Kep. Dirjen dan Kep. Menkeu FASILITAS DAN membayar BM, Cukai, PPN/PPnBM dan sanksi
juga disebutkan bahwa Laporan Ekspor/BCL-KT01 bunga 2% dan jika penjualan lebih besar dari 25%,
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali, namun jika hal JUGA PENJAMIN maka selain membayar BM, Cukai, PPN/PPnBM,
tersebut tidak dilakukan perusahaan ternyata tidak YANG TIDAK bunga 2% ditambah dengan denda sebesar 100%
terdapat sanksi yang mengaturnya. Jadi kewajiban dari Bea Masuk.
hanya kewajiban tanpa ada sanksi bagi MELUNASI Namun jika penjualan lokal tidak diberitahu-
pelanggarnya. Oleh karena itu, hendaknya setiap KEWAJIBANNYA kan sesuai prosedur (tanpa dokumen BC 2.4)
aturan yang dilanggar jika tidak ditaati seyogyanya dan jumlahnya lebih dari 25%, menurut hemat


ada sanksinya. penulis belum ada aturan yang mengaturnya.
Keempat, diantara parameter yang dipakai oleh Kalau penjualan lokal diketahui saat audit dan
KITE untuk menyetujui atau menolak laporan ekspor adalah de- tim audit menganggap sebagai selisih kurang barang jadi,
ngan membandingkan nilai ekspor dengan nilai impor atau mem- maka perusahaan hanya dikenai sanksi membayar BM, Cu-
bandingkan berat barang ekspor dengan berat barang impor. Nilai kai, PPN/PPnBM dan denda 100% dari BM tanpa ada bunga.
ekspor atau berat barang ekspor harus lebih besar atau minimal Menurut hemat penulis, seharusnya ada aturan yang memuat
sama dengan nilai/berat impor. Perbandingan nilai ekspor dengan sanksi atas selisih kurang barang jadi karena penjualan lokal
nilai impor tidak menjadi masalah tatkala barang impor tanpa diberitahukan lebih berat sanksinya daripada yang
merupakan hasil pembelian perusahaan. Namun bagi perusaha- memberitahukan.
an yang hanya mendapatkan ‘fee’ atas jasa pengolahan bahan
baku menjadi barang jadi dan pada PEB nilai ekspor yang diberi- SANKSI 12 BULAN BELUM EKSPOR
tahukan hanya jasanya, maka syarat tersebut tidak dapat Atas PIB jatuh tempo (PIB lebih dari 12 bulan belum di-
dipenuhi oleh perusahaan sehingga dapat mempengaruhi proses ekspor), maka yang dilakukan KITE sesuai aturan yang ada
persetujuan laporan ekspornya. adalah menerbitkan surat pemberitahuan/tagihan PIB >12
Belum lagi kalau semua komponen bahan bakunya berasal bulan dan melakukan protek atas pelayanan perusahaan.
dari impor (PIB Fasilitas) dan terdapat waste, maka berat ba- Menurut hemat penulis, seharusnya atas PIB jatuh tempo
rang ekspor pun akan lebih kecil dari berat barang/bahan baku aturannya disamakan dengan monitoring jaminan yaitu dila-
impor. Semestinya parameter perbandingan berat dan nilai kukan pencairan jaminan yang ada di KITE. Karena kalau
dapat digunakan jika barang impor merupakan hasil pembelian diterbitkan surat pemberitahuan/tagihan PIB >12 bulan dan
dan barang jadi berasal dari bahan baku impor (fasilitas KITE) perusahaan tidak mau melunasi tagihan tersebut, sanksinya
dan impor bayar serta mengandung komponen bahan baku hanya protek fasilitas di KITE. Sedangkan pelayanan atas
lokal. Jika memang perusahaan tidak melakukan pembelian ekspor impor tetap dilayani.
bahan baku maka parameter tersebut tidak harus dipaksakan Jika atas PIB jatuh tempo dilakukan pencairan jaminan, se-
karena kenyataannya terdapat beberapa perusahaan yang mestinya pihak yang berkewajiban membayar atas tagihan
memang hanya menerima fee ‘ongkos jahit’ baik untuk per- sebesar nilai yang dijaminkan (BM dan PPN/PPnBM) adalah pen-
usahaan penerima fasilitas KITE ataupun Kawasan Berikat. jaminnya (bank devisa/perusahaan asuransi) bukan perusahaan.

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


Disinilah fungsi penjamin, dia bertanggungjawab atas pihak yang KITE tidak perlu menunggu PIB lewat waktu 12 bulan tetapi
dijaminnya, jangan sampai terjadi pencairan jaminan dilakukan dilakukan saat perusahaan tidak melakukan perpanjangan
oleh KITE ditujukan kepada penjamin tetapi pihak penjamin tidak jaminan banknya.
mau bertanggungjawab atas kewajibannya. Oleh karena itu, penatausahaan jaminan di KITE harus dila-
Namun sepengetahuan penulis, selama ini setiap pencair- kukan sebaik mungkin, jangan sampai terjadi pencairan jaminan
an yang dilakukan oleh KITE kepada penjamin, pihak yang seharusnya dilakukan belum dilakukan dan dilakukan sete-
penjamin memberitahukan perihal pencairan tersebut kepada lah jaminan tidak berlaku.
perusahaan penerima fasilitas KITE dan yang melakukan Permasalahan belum terealisasinya penerimaan negara dari
pembayaran adalah pihak perusahaan bukan penjamin. Me- pencairan jaminan dan tagihan PIB jatuh tempo, seharusnya
mang dalam tagihan KITE selain ada BM dan PPN/PPnBM dapat diminimalkan dengan mengadakan koordinasi antara KITE
terdapat pula sanksi bunga 2% dari pungutan sehingga kalau dengan KPPBC yang mengawasi. Setiap penerbitan Surat
jaminan dicairkan hanya dapat menutup Bea Masuk dan Keputusan Pencairan Jaminan dan Surat Pemberitahuan/Tagihan
PPN/PPnBM. Untuk masalah sanksi bunga 2%, perlu ada PIB Jatuh Tempo, KITE memberikan tembusan ke KPPBC yang
aturan yang menyebutkan bahwa KITE dapat menerbitkan mengawasi, jika belum dilunasi oleh perusahaan KPPBC dapat
surat pemberitahuan/tagihan atas sanksi bunga kepada peru- menerbitkan surat paksa dan mengusulkan pemblokiran pelayan-
sahaan. an kepabeanan secara nasional.
Dengan dilakukan pencairan jaminan kepada penjamin Bagi perusahaan yang dalam waktu 12 bulan belum mela-
dan pihak yang bertanggungjawab penjamin, tidak terdapat kukan realisasi ekspor diwajibkan membayar BM, Cukai, PPN
lagi tagihan/pencairan jaminan yang tidak dapat terealisasi dan PPnBM yang terutang serta bunga sebesar 2% dari
(minimal untuk Bea Masuk dan PPN/PPnBM pasti terbayar). pungutan yang seharusnya dibayar setiap bulan maksimal 24
Persoalan yang selama ini dihadapi oleh KITE adalah KITE bulan, dengan catatan barang masih ada dalam persediaan.
tidak punya senjata/power untuk menerbitkan surat paksa Jika barang tidak berada dalam persediaan/tidak dapat diper-
baik kepada penjamin maupun kepada perusahaan yang tanggungjawabkan, maka kewajiban perusahaan adalah
tidak melunasi tagihan/pencairan yang dilaku- membayar BM ditambah denda 100% dari BM


kan oleh KITE. Sehingga terdapat banyak pen- serta membayar PPN dan PPnBM ditambah sank-
cairan/surat pemberitahuan tagihan yang tidak si sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
tertagih. Fasilitas KITE adalah fasilitas yang MENURUT Permasalahannya, bagaimana kalau tariff BM
diberikan oleh DJBC, seharusnya perlakuan ter- atas barang tersebut 0%, apakah total kewajiban
hadap pelanggar fasilitas KITE yang tidak HEMAT PENULIS, yang harus dibayar lebih kecil daripada perusaha-
melunasi kewajibannya dalam batas waktu ter- SANKSI DAPAT an yang barangnya masih terdapat dalam
tentu seharusnya diperla kukan sama dengan persediaan ataukah ada sanksi administrasi yang
SPKPBM. DIKENAKAN dapat dikenakan. Untuk memberikan rasa
Jika aturan atas PIB jatuh tempo masih tetap BAGI keadilan, perlu ada aturan atau penegasan yang
dengan menerbitkan surat pemberitahuan/ mengatur pengenaan sanksi administrasi terse-
tagihan PIB >12 bulan (sesuai aturan yang ada) PERUSAHAAN but.
dan perusahaan tidak melunasi tagihan tersebut, YANG SALAH Dalam Kep. Dirjen dan KMK disebutkan ekspor
seharusnya sanksinya adalah tidak hanya protek barang atau penyerahan barang hasil produksi ke
atas pelayanan fasilitas di KITE saja tetapi atas DALAM kawasan berikat harus terlaksana dalam jangka wak-
seluruh pelayanan dibidang kepabeanan tidak LAPORAN tu 12 bulan sejak tanggal pendaftaran PIB, namun
dilayani (dilakukan blokir secara nasional) dan jika tidak terlaksana maka pengusaha wajib
dapat diterbitkan surat paksa melalui KPPBC EKSPOR DAN membayar BM, Cukai, PPN dan PPnBM serta bunga
Untuk mengamankan hak-hak negara, KITE TIDAK ADA 2% sepanjang barang masih ada dalam persediaan.
harus segera merekapitulasi perusahaan peneri- Permasalahannya adalah jika perusahaan sudah
ma fasilitas dan juga penjamin yang tidak melu- DOKUMEN merealisasikan ekspor (PEB) dalam waktu 12 bulan,
nasi kewajibannya. Atas perusahaan penerima BC 2.4 ... namun belum membuat laporan ekspor/BCL-KT01
fasilitas, KITE harus sesegera mungkin minta ke KITE apakah perusahaan juga tetap diwajibkan


bidang audit untuk melakukan audit agar hak-hak membayar BM, PPN/PPnBM serta bunga 2% atau-
negara dapat diselamatkan karena perusahaan kah pengertian antara belum terealiasi ekspor dan
tersebut ‘tenang-tenang saja’ atas protek yang dilakukan belum adanya laporan ekspor dianggap hal yang berbeda.
KITE. Hal tersebut terjadi karena perusahaan sudah tidak Menurut hemat penulis perlu ada penyempurnaan atas
aktif lagi menggunakan fasilitas KITE. Untuk penjamin aturan tersebut yaitu pengenaan sanksi membayar BM,
yang tidak memenuhi kewajibannya, harus dikenakan sanksi Cukai, PPN dan PPnBM serta bunga 2% dikenakan kepada
yang tegas (tidak sekedar di black list tidak dapat ditunjuk perusahaan jika dalam waktu 12 bulan belum menyampaikan
sebagai penjamin). laporan ekspor ke KITE. Karena kalau aturannya masih
Penyebab lain pencairan jaminan tidak dapat direalisasi- seperti saat ini, maka SK Pencairan Jaminan atau Surat
kan adalah pencairan dilakukan setelah masa berlaku jamin- Pemberitahuan Tagihan PIB Jatuh Tempo yang diterbit oleh
an telah habis (out of date). Sebagaimana diketahui, periode KITE akan tidak ada artinya jika perusahaan menyampaikan
jaminan ada yang masa berlakunya 6 bulan dan 1 tahun. dokumen ekspor atau dokumen penyerahan ke Kawasan
Atas jaminan yang masa berlakunya 6 bulan dan sudah jatuh Berikat, meskipun mekanisme pembuktian ekspor atau
tempo (perusahaan belum membuat laporan ekspor atas PIB penyerahan ke kawasan berikat menggunakan bahan baku
tersebut serta perusahaan belum memperpanjang jaminan fasilitas KITE belum diatur.
tersebut), maka KITE akan melakukan protek/tidak memberi- Demikian juga jika atas hasil audit memang dapat dibukti-
kan pelayanan apapun kepada perusahaan penerima fasi- kan bahwa realisasi ekspor/penyerahan ke kawasan berikat
litas sampai perusahaan memperpanjangnya. menggunakan bahan baku eks fasilitas KITE, maka akan ada
Proses pencairan oleh KITE tidak dilakukan pada saat pembatalan SK Pencairan Jaminan/Tagihan PIB Jatuh Tempo
bersamaan dengan protek tetapi menunggu PIB lewat waktu bahkan tidak menutup kemungkinan munculnya rekomendasi
12 Bulan, akibatnya pencairan yang dilakukan oleh KITE perusahaan dapat melakukan restitusi jika perusahaan/
sudah melewati batas waktu pencairan (untuk jaminan bank penjamin telah melunasi/membayar tagihan tersebut.
maksimal 1 bulan sejak tanggal jatuh tempo dan untuk Demikian diantara hal-hal yang perlu menjadi perhatian
customs bond 3 bulan sejak tanggal jatuh tempo) sehingga kita semua dan perlu segera diadakan penyempurnaan atas
penjamin pun tidak bersedia mencairkan jaminan yang aturan KITE sehingga tidak timbul kerugian negara. Wallahu
mintakan pencairan tersebut. Seharusnya, pencairan oleh a’lamu Penulis adalah Auditor pada Kanwil Jakarta

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 47


KEPABEANAN

RAKOR SKA DAN DBH. Untuk menyempurnakan kebijakan tentang DBH dan pemahaman SKA oleh petugas di lapangan, Direktorat Teknis Kepabeanan
menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan seluruh Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai.

RAPAT KOORDINASI FTA, Asean-Korea FTA, dan Indonesia-Japan Economic Partnership


Agreement (IJ-EPA).
IMPLEMENTASI SKEMA SURAT KETERANGAN ASAL BARANG
PREFERENSI TARIF Menurut Bambang Untung, SKA adalah dokumen yang seca-
ra sah semata-mata memberikan penjelasan tentang negara asal
barang yang selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk membe-
Masih minimnya pengetahuan petugas rikan fasilitas preferensi tariff bea masuk. SKA juga berkaitan
bea cukai di lapangan akan dokumen langsung dengan penetapan tarif dalam rangka impor barang.
surat keterangan asal (SKA) atau cer- Dalam hal hasil penelitian bea dan cukai tidak diragukan kebenar-
tificate of origin, dan kurangnya annya maka preferensi tarif diberikan.
kegiatan updating database harga oleh “Ada empat jenis SKA, yaitu Form D untuk Asean-CEPT, Form E
DJBC, menyebabkan penentuan nilai untuk Asean-China FTA, Form AK untuk Asean-Korea FTA, dan Form
pabean oleh pejabat bea cukai tidak
JIEPA untuk Indonesia-Japan EPA. Sementara itu, dari masing-
masing SKA tersebut menurut operational certification procedures for
memiliki kesamaan antara pejabat yang the rules of origin, memiliki perbedaan yang cukup signifikan namun
satu dengan yang lainnya. mudah untuk dikenali,” ujar Bambang.

U
Perbedaan tersebut adalah, pada Form D, ukuran kertas A4,
ntuk menyempurnakan pengetahuan petugas akan SKA bahasa Inggris, lembar asli ultra violet, lembar ketiga orange, nomor
dan database harga, Direktorat Teknis Kepabeanan referensi terdapat pada kanan atas Form, terdapat 12 kolom isian.
mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Bidang Pada Form E, ukuran kertas A4, bahasa Inggris, lembar asli warna
Kepabeanan dan Cukai diseluruh Indonsia. Rapat yang beige, lembar ketiga light green, nomor referensi terletak pada kanan
dipimpin langsung oleh Direktur Teknis Kepabeanan, atas Form, terdapat 12 kolom isian. Pada Form AK, ukuran kertas A4,
Agung Kuswandono, bahasa Inggris, lembar asli FOTO-FOTO WBC/ATS
berlangsung di ruang rapat warna putih, nomor referensi
Mentri Keuangan Kantor terletak pada kanan atas Form,
Pusat Diretorat Jenderal Bea terdapat 13 kolom isian. Dan
dan Cukai (DJBC) pada 29 pada Form JIEPA, ukuran ker-
Agustus 2008. tas A4, warna putih kotor (krem
Dalam rapat tersebut diba- muda), logo dengan tulisan
has dua tema yaitu, SKA dalam EPA Japan-Indonesia, dan no-
skema preferensi tarif, dan mor referensi di kanan atas
penyusunan dan pemuktahiran Form, terdapat 10 kolom isian.
database harga (DBH). Pada
sesi SKA, materi disampaikan DATA BASE HARGA
oleh Kepala Seksi Klasifikasi, Sementara itu untuk sesi
Bambang Untung, yang penyusunan dan pemuktahiran
memaparkan mengenai SKA database harga (DBH), materi
terkait dengan adanya kebijak- disampaikan oleh Kepala Sub-
an kerjasama antara negara direktorat Nilai Pabean, Fajar
AGUNG KUSWANDONO. Saat ini masih Asean khususnya dalam hal Donny. Dalam pemaparannya BAMBANG UNTUNG. Ada empat jenis
banyak pengguna jasa yang bermain- tarif bea masuk, seperti Asean dijelaskan mengenai perlunya SKA yang dikenal saat ini, yaitu Form D,
main dengan nilai pabean. CEPT for AFTA, Asean-China pemutakhiran database karena Form E, Form AK, dan Form JIEPA.

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


TARIF
dalam rangka uji kewajaran nilai pabean, sering kali tidak ditemukan
data pembanding. Selain itu, masih kurangnya data dengan uraian

IKLAN
jenis dan klasifikasi barang yang lengkap pada sistem aplikasi impor
(SAI) yang dapat dijadikan sumber untuk pemutakhiran dan pengaya-
an DBH.
“Untuk itu perlu adanya data harga yang lengkap untuk pelak-
sanaan penetapan nilai pabean dalam rangka audit kepabeanan.
Karena, DBH memiliki dua fungsi. Pertama DBH I, sebagai para-
meter dalam pengujian kewajaran pemberitahuan nilai pabean,
dan sebagai data yang tersedia yang dapat dipakai sebagai dasar
penetapan nilai pabean berdasarkan dalam satu metode VI.
Kedua DBH II, sebagai test value, dan sebagai salah satu sumber
A. B e r w a r n a ( F C )
data DBH I,” ujar fajar Donny.
Lebih lanjut Fajar Donny menjelaskan, untuk saat ini sebenarnya
kondisi yang diinginkan terhadap database harga adalah, DBH II dapat
disusun dan dimutakhirkan secara periodik, serta DBH II dapat dijadi- 1 x Edisi 6 x Edisi 12 x Edisi
kan tools untuk test value. Selain itu DBH II merupakan salah satu Ukuran
sumber data untuk penetapan nilai pabean, dan DBH II dapat diguna- (Cm) Tarif Tarif/edisi Total Tarif/edisi Total
kan sebagai salah satu sumber data untuk penyusunan DBH I. (Rp) Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Ketika ditemui WBC, Direktur Teknis Kepabeanan, Agung Kus-
wandono, menyatakan DJBC memiliki tiga tugas pokok dalam
pelayanan, yaitu klasifikasi barang, nilai pabean dan sisdur kepabean- Cover II
an. Untuk itu Direktorat Teknis akan selalu berkoordinasi baik internal (Hal Dalam 6.000.000,- 5.500.000,- 33.000.000,- 5.000.000,- 60.000.000,-
maupun eksternal, untuk menyamakan visi yang ada, sehingga segala depan)
kendala di lapangan dapat terselesaikan dengan baik.
“Yang perlu diberdayakan saat ini adalah teman-teman di Cover III
lapangan, untuk itu kami melakukan rapat koordinasi dengan para (Hal dalam 5.000.000,- 4.500.000,- 27.000.000,- 4.000.000,- 48.000.000,-
Kabid Kepabeaan dan Cukai seluruh Indonesia, untuk melihat
Belakang
sejauh mana masalah yang mereka hadapi di lapangan dan
bagaimana pemahaman mereka terhadap kebijakan saat ini yang
begitu banyaknya,” ujar Agung Kuswandono. Cover IV
(Hal 7.000.000,- 6.500.000,- 39.000.000,- 6.000.000,- 72.000.000,-
KENDALA DI LAPANGAN Belakang)
Masih menurut Agung Kuswandono, saat ini rapat kordinasi
menitikberatkan pada SKA dan DBH, karena belum lama ini ada 1 Hal
suatu permasalahan di lapangan yang cukup serius dan memiliki 4.500.000,- 4.250.000,- 25.500.000,- 4.000.000,- 48.000.000,-
dampak yang cukup luas terkait dengan SKA, dan setelah diteliti (21 x 28)
ternyata memang perangkat kebijakan pendukungnya yang be-
lum ada. 1/2 Hal
3.500.000,- 3.250.000,- 19.500.000,- 3.000.000,- 36.000.000,-
Untuk itu pada rapat koordinasi kali ini, Direktorat Teknis Kepa- (12 x 18)
beanan meminta masukan dari seluruh Kabid Kepabeanan dan Cukai
karena merekalah yang tahu sesungguhnya kondisi di lapangan, baik 1/4 hal
yang terkait dengan SKA maupun DBH. 2.500.000,- 2.250.000,- 13.500.000,- 2.000.000,- 24.000.000,-
“Jadi saat ini ada dua aspek, yaitu aspek reaksi dengan ada- (8,5 x 12)
nya keluhan itu, dan aspek antisipasi. Nah, dari sini kami bisa
melihat dari mana sebenarnya kesalahan itu berasal, apakah ber-
asal dari pihak kami, atau pihak pengusaha, atau dari B. H i t a m P u t i h ( B W )
pelaksanaannya di lapangan. Dengan rakor ini kami harap dapat
menemukan titik terang akan permasalahan SKA dan DBH,” 1 x Edisi 6 x Edisi 12 x Edisi
“Saat ini masih banyak pengguna jasa yang bermain-main dengan Ukuran
nilai pabean, untuk itu yang penting saat ini adalah membuat berlaku (Cm) tarif Tarif/edisi Total Tarif/edisi Total (Rp)
jujur dan kepatuhan terhadap peraturan, jadi update nilai pabean se- (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
benarnya adalah tools untuk uji
kewajaran. Namun, yang harus
digarisbawahi adalah penggu- 1 Hal
3.500.000,- 3.250.000,- 19.500.000,- 3.000.000,- 36.000.000,-
na jasa harus jujur dalam nilai (21 x 28)
pabean dan harus tahu cara
menghitungnya, karena nilai pa- 1/2 Hal
bean tidak sama dengan harga,” 2.500.000,- 2.250.000,- 13.500.000,- 2.000.000,- 24.000.000,-
(12 x 18)
ungkap Agung Kuswandono.
Dengan dilaksanakannya
rakor tentang SKA dan DBH 1/4 hal
1.500.000,- 1.250.000,- 7.500.000,- 1.000.000,- 12.000.000,-
ini, Direktorat Teknis Kepa- (8,5 x 12)
beanan berharap, akan ada
kesamaan pemahaman dan
visi terhadap kebijakan SKA Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
dan DBH, serta pemecahan tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
permasalahan di lapangan dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
yang tentunya didukung de- sesuai pada kolom redaksi.
ngan peraturan yang lebih FAJAR DONNY. Perlu adanya data
mencapai sasaran dari segala harga yang lengkap untuk Informasi hubungi :
persoalan di lapangan. adi pelaksanaan penetapan nilai pabean. K i t t y , t e l p (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 49


MITRA

WBC/ATS
SERING DIKELUHKAN. Kasubdit Nilai Pabean saat menjelaskan kepada para peserta temu wicara mengenai penetapan nilai pabean oleh pejabat bea
cukai, yang saat ini masih sering dikeluhkan oleh pihak importir dan PPJK.

TEMU WICARA
keluar dalam waktu 24 jam setelah laporan hasil pemeriksaan diteri-
ma, jika jumlah dan jenis barang yang diberitahukan sesuai, serta nilai

ASAKINDO
transaksi yang diberitahukan dapat diterima sebagai nilai pabean.
Kenyataannya, yang sering terjadi bukan SPPB yang terbit me-
lainkan Notul dengan penetapan kesalahan klasifikasi barang sehing-

TENTANG NOTUL DALAM


ga kurang tambah bayar bea masuk dan pajak impor lainnya.”Dengan
dikeluarkannya Notul maka menjadi hambatan dan tertundanya
PELAYANAN KEPABEANAN proses pengeluaran barang, sementara argo biaya gudang berjalan
seiring waktu kita membuat bank garansi atau customs bond yang
Pelayanan kepabeanan tentang
memerlukan waktu 2 hari,” ujar Jonker.
Sementara itu dengan dikenakannya Notul, maka kegiatan cus-
penetapan nota pembetulan (Notul) yang toms bond pun menjadi terhambat. Hal ini disampaikan oleh Kepala
akhirnya menerbitkan surat pemberita- Bagian Surety & Customs Bond, PT. Askrindo, Pudji Santoso. Menu-
huan kekurangan pembayaran bea rutnya, panjangnya birokrasi pembukaan blokir yang dikeluarkan oleh
masuk (SPKPBM) oleh pejabat bea cukai bea cukai, mengakibatkan Askrindo tidak dapat menerbitkan customs
sering dikeluhkan oleh masyarakat im- bond untuk client lainnya, padahal penjaminannya telah dibayarkan
portir. Untuk menjawab keluhan itu Aso- oleh Askrindo.
“Kami berharap, jangan karena satu importir yang sedikit telat
siasi Pengusaha Pengurus Jasa Kepa- pencairan jaminannya, langsung terjadi pemblokiran, karena kami juga
beanan Indonesia (ASAKINDO) mengada- ada prosedur yang harus dilalui,”
kan temu wicara antar anggotanya. Menanggapi banyaknya keluhan akan penetapan nilai pabean

K
oleh Pejabat Funfsional Pemeriksa Dokumen (PFPD) menurut
egiatan yang berlangsung di auditorium gedung Asosia- Hermiyana, penetapan kebijakan yang telah dikeluarkan saat ini me-
si PT. Kredit Indonesia (Askrindo) Jakarta ini, mang berkaitan dengan peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2008.
dilaksanakan pada 28 Agustus 2008 dengan mengha- Untuk itu, acara ini sekaligus mensosialisasikannya dengan harapan
dirkan pembicara dari Direktorat Jenderal Bea dan dapat menjembatani persoalan yang terjadi di lapangan.
Cukai (DJBC), yaitu Kepala Subdirektorat Nilai Pabean, “Kritikan yang diberikan oleh Asakindo merupakan masukan bagi
Direktorat Teknis Kepabeanan, Fajar Donny, Kepala Subdirek- kami, karena tanpa peran mereka kami pun tidak dapat melakukan
torat Manajemen Risiko, Direktorat IKC, Hermiyana, dan Kepala apa-apa. Sejauh ini dari pertanyaan yang kami terima umumnya ten-
Seksi Kepabeanan dan Cukai KPPBC Bontang, Anang Bagus tang keluhan nilai pabean, namun itu tidak serta merta kami jatuhkan
Giarto. Acara ini dipandu oleh Jonker Hamonangan selaku Ke- kepada pihak PFPD, disini kami berusaha memahami dan melihat
tua DPW Asakindo Jakarta. seberapa jauh pengetahuan dan kejujuran mereka (pengguna jasa)
Pada temu wicara kali ini juga sekaligus mensosialisasikan Pera- dalam penetapan nilai paben sehingga pihak bea cukai dapat menen-
turan Pemerintah Nomor: 28 tahun 2008 tentang Pengenaan Sanksi tukan nilai bea masuknya,” papar Hermiyana.
Administrasi Berupa Denda di Bidang Kepabeanan, yang saat ini Masih menurut Hermiyana, untuk masukan yang diberikan pihak
sering dikeluhkan baik oleh importir maupun oleh PPJK selaku pengu- asosiasi kepada DJBC, selanjutnya akan disampaikan kepada tim
rus barang impor maupun ekspor. yang telah ditunjuk untuk menetapkan kebijakan nilai pabean yang
Dari sesi tanya jawab yang berlangsung pada temu wicara, sebentar lagi akan dikeluarkan.
umumnya para anggota mengeluhkan adanya perbedaan penetapan Para peserta temu wicara terlihat antusias dalam menyampaikan
nilai pabean antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya, keluhan maupun masukannya kepada DJBC, hal ini menggambarkan
padahal menurut importir, barang yang diimpor baik jenis maupun masih perlunya komunikasi yang lebih intensif antara DJBC dengan
jumlahnya selalu sama. pengguna jasa dalam hal sosialisasi kebijakan dalam pelaksanaan
Menurut Jonker Hamonangan, Notul menjadi penghambat proses kegiatan ekspor-impor. Dengan komunikasi diharapkan adanya
pengeluaran barang, karena jika terjadi penetapan jalur merah, pemahaman yang cukup baik dari pihak penguna jasa akan segala
seharusnya surat pemberitahuan pengeluaran barang (SPPB) dapat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. adi

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


INFO PEGAWAI

P E G A W A I P E N S I U N
T. M. T. 0 1 O K T O B E R 2 0 0 8
NO N A M A NIP GOL J A B A T A N K E D U D U K A N

1 Drs. Soegito 060044378 IV/b Kasubdit Aneka Cukai Direktorat Cukai

2 Drs. Murjady 060044466 IV/b Kasubdit Penyuluhan Direktorat PPKC


dan Publikasi

3 Drs. Amin Shofwan 060044464 IV/b K e pa l a B a g i a n U m u m Kanwil Jawa Timur II


d a n K e pa t u h a n I n t e r n a l

4 Drs. Surendro Suprijadi, M.M. 060035493 IV/b Kepala Kantor KPPBC Tipe A3 Bandar Lampung

5 Soesilo 060035377 IV/a P e l a k s a n a KPPBC Tipe A4 Tarakan

6 Kaseger Christian 060050133 III/d Kasi Fasilitas Kanwil DJBC Sumut

7 Zulkifli 060041669 III/d Kasi Kepabeanan dan Cukai I KPPBC Tipe A2 Bekasi

8 Samsul Mu’arif 060035992 III/d Kasi P2 Kanwil Jawa Timur I

9 Ilham Hudaja 060041489 III/d Kasubbag Kepegawaian Kanwil Jawa Timur II

10 A.M. Sukardi 0600400249 III/b P e l a k s a n a Direktorat Audit

11 Prawoto 060046286 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

12 Endjun Djumaeni 060041499 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A3 Surakarta

13 Suparman 030159792 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

14 Nursyiwan 060040276 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

15 Abdullah 060041498 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Jakarta

16 Wawan Djanuri 060043220 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

17 Abdul Aziz 060045643 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Tangerang

18 Wasidi 060041168 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Tangerang

19 Ato Subandi 060041127 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

20 R. Agus Soemarsono 060050207 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

21 Firman Pandiangan 060046578 III/a K o r l a k Ad m I m p o r KPPBC Tipe A3 Pekanbaru

22 Sri Haryono 060051401 III/a P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

23 Mulyadi Rachmadialis Achmad 060052078 III/a P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi

24 Nirwan 060045273 III/a P e l a k s a n a Pangsarops Tipe A TBK

25 Marjam Musa 060052310 II/d P e l a k s a n a KPPBC Tipe A4 Gorontalo

26 Eddy Winarno 060049046 II/c P e l a k s a n a KPPBC Tipe B Tulung Agung

27 Muh. Kasim Thalib 060057814 II/c P e l a k s a n a KPPBC Tipe A3 Makassar

28 Djasri 060057497 II/c P e l a k s a n a KPPBC Tipe B Sambu Belakang


Padang

29 Soenarto 060040257 II/c P e l a k s a n a Kanwil DJBC Jakarta

30 Ngaidi 060041166 II/b P e l a k s a n a Kanwil Jakarta

31 Wilter Madellu 060058654 II/a P e l a k s a n a KPPBC Tipe A4 Bitung

32 Asmara Dewi 060045286 II/a P e l a k s a n a Kanwil DJBC Kep. Riau

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 51


INFO PEGAWAI
FOTO-FOTO WBC/ATS

WAKIL PRESIDEN, JUSUF KALLA. Memberikan sambutan pada acara


penganugrahan birokrasi award 2008

BIROKRASI
Iskandar, Dirjen Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan
Informatika. Sedangkan Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi me-
nerima penghargaan dengan kategori Kompetensi Teknis.

AWARD 2008
Kategori integrity diberikan kepada Herry Soetanto, Dirjen Kerja
Sama Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan.
Kategori leadership diraih Herry Purnomo, Dirjen Perbendaharaan
Departemen Keuangan. Dan, kategori followership diraih I Nyoman
UNTUK DIRJEN BEA CUKAI Kandun, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan.
Delapan Direktur Jendral (Dirjen) Sedangkan, Agoes Widjanarko, Sekjen Departemen Pekerjaan
dan Deputi penerima Birokrasi Award
Umum, untuk kategori kompetensi manajerial. Dan, yang terakhir,
kategori kompetensi sosial diraih Benny Wachyudi, Dirjen Industri Agro
dinilai memiliki dua kriteria unggul yaitu dan Kimia Departemen Perindustrian.
integritas, dan berkompeten. Acara penganugrahan ini disaksikan oleh Wakil Presiden RI,

B
Jusuf Kalla yang juga dilibatkan sebagai Tim Penilai Akhir. Hadir pula
ertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, pada 11 September Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D., Menteri Pendayagunaan
2008 dilaksanakan penganugrahan Birokrasi Award yang Aparatur Negara Taufiq Effendi, Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud,
diselenggarakan oleh Institute Reformasi Birokrasi Indo Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Wakil Gubernur DKI Jakarta
Post-Jawa Post Group (IRB-IPJP). Prijanto, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, mantan Mendagri
Ada delapan tokoh yang dianugrahi Birokrasi Award ka- Soerjadi Soedirdja, para pejabat eselon I dari seluruh Departemen,
rena dinilai memiliki dua kriteria unggul sebagai birokrat. Kriteria dan pemimpin media massa di Jakarta.
birokrat berintegritas didasarkan pada lima parameter, yang pertama Dalam sambutannya Wapres mengatakan bangga dan berterima
Negarawan (statesmanship). Berikutnya, seorang Dirjen atau kasih bahwa di tengah kritik kepada pejabat dan anggota DPR, masih
pemangku jabatan tertinggi pada tingkat departemen haruslah memi- banyak birokrat yang patut mendapatkan penghargaan karena kinerja-
liki pemikiran jangka panjang (visionary), bukan pemikiran jangka pen- nya. Ia mengharapkan para pejabat yang menerima penghargaan
dek. Kemudian seorang Dirjen haruslah berpegang teguh pada prinsip untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan pada masyarakat.
(integrity), memiliki kepemimpinan (leadership), dan mampu jadi peja- “Penghargaan ini bukan titik akhir dari kinerja para pejabat eselon
bat/staf yang baik bagi pimpinannya (followership). I, upaya mereka untuk dapat merebut atau mempertahankan penghar-
Sementara itu untuk kriteria kompetensi, didasarkan pada tiga ka- gaan ini haruslah melalui perjalanan yang panjang dengan berbagai
tegori yaitu kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi kendala yang siap menghadapi mereka. Untuk itu, sebagai seorang
sosial. birokrat sudah sepantasnya mereka dapat membuka diri untuk
Penerima Birokrasi Award untuk kategori kenegarawanan atau menerima masukan dan kritikan, sehingga apa yang selama ini masih
statesmanship diberikan kepada Massnellyarti Hilman, Deputi Konser- menjadi hambatan bagi masyarakat dapat dicari solusinya dengan
vasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup. Kategori baik,”ujar Wapres.
visionary atau berpikir ke depan diberikan kepada Basuki Yusuf “Birokrasi memiliki satu musuh laten, yakni dirinya sendiri. Ham-

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


FOTO BERSAMA. Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi bersama Wapres dan Mentri BUMN beserta tujuh dirjen dari beberapa Instansi lainnya usai menerima
penghargaan dalam Birokrasi award

batan internal inilah penyebab birokrat terlambat menyelesaikan ga ahli Menteri PPN/Bappenas bidang desentralisasi dan otonomi da-
masalah, takut mengambil keputusan, serta gemar memperpanjang erah), dan Mohammad Jafar Hafsah (mantan Dirjen Bina Produksi
penerbitan izin,” demikian ia menilai. Tanaman Pangan Departemen Pertanian). Pelibatan Wapres sebagai
Sementara itu Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, yang dite- Tim Penilai Akhir merefleksikan tanggung jawab atas salah satu fungsi
mui WBC seusai penganugrahan mengatakan, penganugrahan ini politik eksekutif, yaitu kepemimpinan birokrasi dan kegiatan pengawasan.
sebenarnya bukan hasil karya dirinya semata, semua ini adalah hasil CEO Indo Post dan Jawa Post, Dahlan Iskan, sebagai penggagas
karya dari seluruh pegawai di lingkungan DJBC. Untuk itu, seharusnya IRB-IPJP yang didirikan pada tanggal 7 Maret 2007 menjelaskan, ide
merekalah yang pantas untuk menerima ini. Pemberian Birokrasi award ini dari diskusi yang terus menerus agar
“Saya ini hanyalah sebagai motivator dan pendorong bagi kinerja bisa memberikan optimisme pada pemerintah untuk memajukan negara.
bea cukai, jika ternyata saya terpilih pada birokrasi award ini, maka “Bahwa sebuah negara akan maju sekali kalau seluruh unsur ma-
yang pantas menerimanya adalah seluruh pegawai bea cukai. Mereka syarakatnya sudah dewasa. Rakyat sudah dewasa, media sudah
inilah yang bekerja dengan gigih dalam menjalankan kebijakan mau- dewasa, pengusaha sudah dewasa namun ada yang belum dewasa
pun melaksanakan segala peraturan titipan dari seluruh departemen,” yaitu parpol dan birokrasi, jangan sampai salah satu dari unsur terse-
tandas Dirjen. but menghambat negara menjadi maju,” demikian menurut Dahlan.
“Untuk kedepan nanti saya berharap bea cukai dapat memperta- Penghargaan ini rencananya akan tetap diadakan setiap tahunnya
hankan penghargaan ini, baik pengganti saya maupun seluruh guna mendapatkan negarawan-negarawan yang memiliki pemikiran
pegawai bea cukai,memelihara tentunya lebih sulit daripada mempe- jangka panjang tanpa intervensi dari parpol. Tahun ini penilaian baru
rebutkan, karena memlihara reputasi adalah tantangan yang sangat diberikan pada dirjen-dirjen dilingkungan kementrian yang strategis
berat, dan mempertahankannya dapat dilihat dengan cara bagaimana yang menyangkut kepentingan ekonomi dan kepentingan rakyat banyak.
kita merawat reputasi ini,” lanjutnya. “Belum efektifnya reformasi birokrasi khususnya pada pelayanan
dan pemberdayaan masyarakat,menyebabkan masyarakat
PENGHARGAAN SETIAP TAHUN beranggapan birokrasi sebagai penyebab utama dari berbagai kesulit-
Penerima penghargaan ini sudah dinilai melalui studi yang mema- an bangsa ini. Untuk itu, menjadi sangat penting adanya suatu
kan waktu lebih dari satu tahun oleh IRB-IPJP dan dilakukan secara gambaran konkret dan objektif atas persoalan-persoalan di lingkungan
metodis dan sistematis. Mulai perumusan konsep, sampling untuk uji birokrasi Indonesia,”ujar Dahlan.
konsep, verifikasi dan clustering (konfigurasi), diskusi kelompok ter- “Alasan mengapa penghargaan birokrasi ini hanya diberikan pada
arah (focus group discussion), hingga deteksi tipologi pejabat eselon I Dirjen bukan Sekjen atau Irjen, karena sekjen atau irjen adalah tangan
tingkat pusat yang dianggap bisa mewakili. Selain itu, beberapa kegi- kiri dan kanan Menteri. Sedangkan Dirjen adalah pejabat yang betul-
atan juga dilakukan guna menunjang objektifitas penilaian lembaga ini betul secara operasional menerapkan kebijaksanaan pemerintah un-
yaitu seperti diskusi dengan para ahli dan praktisi, seminar untuk pim- tuk kepentingan rakyat,” imbuh Dahlan.
pinan atau pejabat daerah, serta kampanye publik tentang reformasi Di masa mendatang IRB berupaya untuk membuat Dirjen la-
birokrasi. yaknya CEO dalam suatu perusahaan sehingga memiliki integri-
Didalam IRB-IPJP terdapat Steering Committee IRB yang terdiri tas, kemampuan yang tinggi dan yang ada dibenaknya adalah
atas Siti Nurbaya (Sekjen Dewan Perwakilan Daerah), Hardijanto (man- kepentingan rakyat bukan kepentingan menterinya yang memba-
tan Kepala Badan Kepegawaian Negara), Son Diamar (mantan tena- wa kepentingan partai. ip

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 53


RUANG KESEHATAN

TETAP FIT Anda


Anda Bertanya
Bertanya
DokterMenjawab
Dokter
Dokter Menjawab
Menjawab
DAN AKTIF DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC
DI BULAN PUASA
Rukun Islam mensyaratkan umat Islam menyebabkan rasa kantuk yang lebih berat dan hal ini jelas
agar berpuasa sebulan penuh di bulan akan mempengaruhi efektifitas pekerjaan kita.
Ramadhan. Sebagai muslim tentu kita Faktor lain yang juga turut mendukung vitalitas tubuh se-
akan berupaya untuk memenuhi lama puasa adalah cara memilih dan mengolah makanan
yang tidak menggunakan zat pengawet. Makanan segar akan
kewajiban tersebut. Dan sebagai banyak membantu tubuh agar tetap fit. Buah dan sayur
karyawan yang harus tetap bekerja di dalam porsi yang banyak dan bervariasi, sangat dianjurkan.
kantor dengan beban kerja yang relatif
sama, maka kita dituntut untuk selalu fit JANGAN DIPENGARUHI OLEH RITME
dan aktif selama Ramadhan ini. Kendati ritme kantor berubah di bulan puasa, jangan
mengubah kebiasaan, misalnya menunda pekerjaan dengan

P
alasan bahwa pagi hari masih mengantuk oleh karena jam
adahal rasa ngantuk, lapar, haus dan lemas menjadi tidur berkurang akibat harus bangun makan sahur. Semakin
gejala yang sangat umum dialami pada orang yang siang kita memulai pekerjaan, yang ada justru rasa lelah dan
sedang berpuasa. Apalagi jika teringat sabda Nabi lapar. Enam sampai tujuh jam setelah makan, rasa lapar
kita Muhammad saw “ tidur orang yang berpuasa akan mulai muncul. Jika kita baru mulai bekerja pada pukul 9
pada saat Ramadhan termasuk ibadah “, rasanya pagi dan di saat yang sama rasa lapar mulai menyerang,
kita ingin segera pulang dan tidur siang di rumah. Tetapi tun- sudah pasti malaspun meyergap.
tutan profesionalisme membuat kita bertahan di kantor dan Semakin siang, metabolisme tubuh semakin turun, mu-
tidak ada alasan untuk tidak menyelesaikan tu- lai lemas, lesu, makin lapar dan makin haus.


gas dan pekerjaan. Jika kondisi ini mulai terasa, laksanakan sho-
Banyak cara bisa dilakukan agar kondisi ba- lat dhuhur, yang kebetulan bertepatan waktu-
dan kita tetap sehat dan segar selama berpuasa. BANYAK ORANG nya dengan saat istirahat. Air wudhu yang kita
Waktu dan frekwensi makan memang berubah usapkan akan membuat rasa segar di tubuh
dari tiga kali, pagi – siang – malam, menjadi ha- SALAH PERSEPSI kita. Bagaimana jika rasa kantuk sangat berat
nya dua kali, dini hari dan malam hari. dan tidak tertahankan lagi ? Pejamkan mata
Perubahan ini pasti mempengaruhi nafsu makan
TENTANG dan upayakan tertidur selama 5 – 10 menit.
kita tetapi satu hal yang harus diingat bahwa ma- SUPLEMEN. Dengan kualitas tidur yang baik, meskipun
kanan yang kita konsumsi harus tetap memenuhi hanya 5 – 10 menit mampu menghilangkan kan-
syarat kesehatan, empat sehat lima sempurna
MEREKA tuk yang menyerang.
sehingga semua zat yang dibutuhkan tubuh BERANGGAPAN
tercukupi. Dengan memenuhi kebutuhan zat gizi PERLUKAH SUPLEMEN ?
makro dan mikro, maka keluhan-keluhan ngan- SUPLEMEN Suplemen adalah makanan ( bukan obat lho!
tuk, lemas, lapar, gemetar, keringat dingin, pu- MAMPU ) yang mengandung zat gizi dan non gizi dalam
sing, dan lain-lain dapat diminimalisir.
MENGGANTIKAN bentuk kapsul, tablet, bubuk, atau cairan yang
berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi
MAKAN SECUKUPNYA MAKANAN yang dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga
Rasulullah tidak pernah makan hingga ke-
nyang. Beliau selalu berhenti sebelumnya untuk POKOK, DAN INI vitalitas tubuh agar tetap prima. Suplemen hanya
makanan pelengkap dan bukan pengganti (sub-
memberi ruang bagi air dan udara didalam lam- JELAS KELIRU. stitusi) makanan sehari-hari.
bung. Dari contoh tersebut terlihat bahwa Rasul Banyak orang salah persepsi tentang suple-


kita selalu makan secukupnya, sekedar untuk men. Mereka beranggapan suplemen mampu
memenuhi kebutuhan tubuh agar dapat berfungsi menggantikan makanan pokok, dan ini jelas ke-
dengan baik. Dia tidak pernah mengikuti hawa nafsu meski liru. Sebagai makanan tambahan / pelengkap, tentunya harus
makanan yang terhidang sangat menggugah selera. benar-benar dikonsumsi dalam kondisi dan indikasi yang
Lambung manusia hanya berukuran sekepalan tangan, dapat tepat, sesuai kondisi tubuh seseorang. Bila makanan yang
dibayangkan betapa kita akan mendzaliminya jika makan se- kita makan sudah memenuhi prinsip empat sehat lima sem-
cara berlebihan. Hipocrates, bapak kedokteran dunia menga- purna, maka penambahan suplemen tentu tidak dianjurkan,
takan makan makanan yang merugikan tetapi jumlahnya karena kebutuhan gizi sudah terpenuhi. Sebaliknya, jika
sedikit masih lebih baik daripada makan makanan sehat tapi kecukupan zat gizi kita tidak terpenuhi, misalnya sedang sakit
terlalu banyak. atau nafsu makan turun, maka konsumsi suplemen patut di-
Mengapa harus secukupnya ? oleh karena organ pencer- pertimbangkan.
naan hanya mampu bekerja optimal selama 4 jam saja, jika Jangan tergiur iklan yang terlalu gencar di media cetak
terlalu banyak makanan dalam lambung menimbulkan resiko maupun elektronik. Selama ini iklan suplemen di berbagai
tidak semua makanan tersebut dicerna dengan baik, akibat- media menderung mengajarkan hal yang salah.
nya terjadi pembusukan dan hal ini berdampak tidak baik Digambarkan bahwa suplemen adalah makanan pengganti
bagi tubuh. Disamping itu, proses pencernaan memerlukan dengan berbagai kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh,
oksigen dalam jumlah yang cukup, maka selama proses itu ini tidak benar, suplemen hanya pelengkap. Apalagi jika
berlangsung, sebagian besar oksigen terkonsentrasi di organ disebutkan bahwa kalau tidak mengkonsumsi suplemen
pencernaan. Asupan oksigen di organ lainnya menjadi sedikit tersebut, orang akan jatuh sakit. Jadi, harus pandai memilih
berkurang. Berkurangnya oksigen di otak menimbulkan sesuai kebutuhan tubuh anda. Selamat berpuasa !
keluhan mengantuk pada mata. Jadi, makan berlebihan akan dr. S . Anggapratiwi, MKes, Poliklinik Kantor Pusat DJBC

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

DENDAM
DALAM KEHIDUPAN YANG INDAH
ada anarki meski beda pendapat. In-
dah sekali bila orang tersenyum satu
sama lain, menyapa dalam ketulusan,
membantu yang tak berdaya dengan
ikhlas.
Dendam tak hanya tampil dalam
bentuk kekerasan fisik, kekerasan
seksual ataupun kekerasan verbal,
tetapi juga tampil dalam berbagai ben-
tuk pemilihan filosofi hidup, cita-cita,
dan perilaku sehari-hari. Dendam ter-
nyata dapat dikonversi menjadi
pikiran, perasaan, dan perilaku positif.

MANUSIA DAN PENGALAMAN


HIDUPNYA
Manusia lahir membawa bakat-ba-
kat dan ciri-ciri khusus yang lekat
pada kromosomnya. Artinya, ia men-
dapat tanda genetik yang diturunkan
dari orangtua kandungnya atau dise-
but juga orangtua biologisnya. Bakat
dan ciri ini berkembang terangsang
oleh bentuk interaksi individu selama
menjalani kehidupan. Rangsangan
pertama datang dari interaksi orang-
tua yang mengasuhnya, yang tak
selalu orangtua biologis.
Tokoh-tokoh psikologi perkembang-
an mengatakan, kontak pola asuh
INDAH SEKALI bila orang tersenyum satu sama lain, menyapa dalam ketulusan berinteraksi dengan ciri dan bakat sa-
ngat intens sejak bayi baru lahir sam-
Jika seseorang dibesarkan dengan pai balita. Balita (bawah lima tahun) merupakan kesempatan
cara menyenangkan, ia akan membuat emas pembentukan fondasi kepribadian seorang manusia.
persepsi menyenangkan Fondasi kepribadian adalah landasan bertumbuhnya ke-
pribadian yang kemudian dibangun oleh cara diri bersikap
atas dunia dan orang sekitarnya dan berperilaku di masyarakatnya. Dimulai dari interaksi

M
orang-orang di rumah, kehidupan bertetangga, teman-teman
emasuki bulan Ramadhan orang-orang yang ber- dan guru di sekolah, sepanjang jalan tempatnya bermain atau
iman mempunyai kewajiban berpuasa, berkontak dengan orang-orang lain, dewasa maupun kanak-
sebagaimana diwajibkan pada orang-orang di era kanak .
sebelumnya Dalam puasa dimaksudkan mengo- Anak yang cengeng atau memiliki hal yang tidak sesuai
songkan diri dari segenap dendam, purbasangka, dengan pertumbuhan anak pada umumnya, seperti cepat
iri, dengki dan semua hal yang merusak diri secara mental marah, akan banyak diganggu keusilan, geregetan, bahkan
emosional serta fisik. kekerasan dari ringan sampai berat. Anak yang lucu akan
Penelitian kedokteran di banyak negara dan sumber mem- mengundang banyak canda dan interaksinya lebih banyak
buktikan dendam yang tersimpan dalam diri memunculkan menyenangkan. Anak yang kurang beruntung, misalnya anak
gejalanya melalui beberapa penyakit fisik dan gangguan laki keperempuanan atau sebaliknya, lebih banyak diolok-
kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa misalnya, olok, diejek, suatu kekerasan verbal atau mungkin reaksi
gangguan tidur, gangguan cemas, reaksi panik, depresi dan anak akan menimbulkan kekerasan seksual. Beranjak dewa-
masih banyak lagi. Sementara gangguan fisik menjelma sa makin berinteraksi dengan lingkungan atas dasar penga-
menjadi penyakit fisik yang bersumber pada suasana mental lamannya.
emosional seperti kambuhnya sakit maag, asma, darah Setiap orangtua menginginkan pertumbuhan dan perkem-
tinggi, kelelahan, nyeri otot meski tidak bekerja dengan otot, bangan anaknya optimal. Ciri dan bakat tertentu adalah
dsb. anugerah yang sudah lekat dengan diri. Orangtua berkewa-
Di Jakarta kita temui banyak spanduk atau banner bertu- jiban memberi asuhan yang mengembangkan ciri dan bakat
liskan “Damai Itu Indah”. Bayangkan kehidupan damai dima- ke arah positif dengan tulus tanpa banyak kejengkelan dan
na tak ada dendam, syak wasangka, sakit hati yang dendam masa lalu orangtua sendiri atau dendam akibat
berakibat pembunuhan diri dan pembunuhan orang lain, tak hubungan tak harmonis dengan pasangan atau keluarga.

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 55


RUANG INTERAKSI

Jika seseorang dibesarkan dengan cara menyenangkan, dari modelling perilaku dan sikap orang yang mengasuh
ia akan membuat persepsi menyenangkan atas dunia dan anak.
orang sekitarnya, suatu daya tahan mental yang siap berta- Sebagai contoh, seorang ayah melarang anaknya mero-
han atas banyak tantangan hidup. kok, namun sebenarnya ia mengajari anaknya merokok.
Setiap kali rokoknya habis, ia menugaskan anaknya membeli
DENDAM POSITIF rokok dan ia merokok didepan anaknya. Maka tidaklah pelak,
Menyaksikan tayangan Kick Andy, 7 Agustus 2008, kita anaknya menjadikan model dirinya untuk merokok.
akan lihat dendam dialihkan ke arah positif. Dua orang ibu
kakak beradik tidak disekolahkan orangtuanya, dan diminta DENDAM MERUGIKAN
orangtuanya untuk bekerja membantu ekonomi keluarga se- Dendam dapat merugikan untuk jangka panjang seperti
lepas mereka dari SR (sekarang disebut SD). Dendam tidak apa yang dialami oleh teman-teman saya sebagai berikut :
disekolahkan, membuat ibu bakul jamu tradisional yang
sehari-hari berkeliling bersepeda di Jakarta, bertekad bulat Seorang dalam posisi jabatan cukup baik sebagai direktur
menyekolahkan anaknya setingi-tingginya. Dua orang salah satu institusi, sebut saja Bapak Amat, begitu marahnya
anaknya lulus S2, seorang diantaranya sekolah di salah satu pada seorang direktur dari institusi lainnya, sebut saja Ibu
universitas di Jepang. Bukan hanya dua ibu ini, dalam Lika, atas urusan pekerjaan. Kemarahannya meledak-ledak
tayangan tersebut beberapa keluarga sederhana, tukang jual diluar arena pertemuan dan dendamnya sangat besar pada
air keliling dan tukang bakso, mampu memberikan pendidik- ibu Lika. Peristiwa ini terjadi beberapa tahun lalu. Kemudian
an sarjana bagi anak-anaknya. karir Ibu Lika meningkat dan dipindahkan menjadi atasan
Meski para orangtua ini marah tidak diberi pendidikan se- Bapak Amat. Dapat anda bayangkan apa perasaan Bapak
kolah yang cukup, nampaknya mereka dibesarkan dalam Amat, meski Ibu Lika tidak pernah menunjukkan sikap per-
suasana kerja keras bersama dalam pengertian berupaya musuhan. Bapak Amat kemudian berhenti dari pekerjaannya.
menggapai sukses dengan penuh pengertian dari


kedua orangtua yang membesarkannya. Karena itu Teman saya sangat membenci seorang kawan yang
dendam mereka dimodifikasi melalui pengalaman kita beri nama Badu. Begitu bencinya sehingga
sepanjang hidupnya sehingga tampillah dalam ben- DENDAM menyapapun ia tak sudi. Seiring berjalannya waktu,
tuk mendorong dan mengupayakan generasi teman saya menjadi kerepotan ketika anaknya jatuh
berikutnya menjadi lebih berpendidikan jauh daripa- TERNYATA cinta dan minta dilamarkan anak Bapak Badu. Luar
da orangtua asalnya. DAPAT biasa, iapun mengusir anaknya dan tak pernah me-
restui pernikahan anaknya sampai beranak pinak.
DENDAM NEGATIF DIKONVERSI
Masih berkisar pada tayangan televisi yang di- MENJADI MENGARAHKAN DENDAM
warnai cerita pembunuhan oleh mereka yang Mengingat dendam negatif begitu merugikan
tertangkap aparat keamanan. Seorang terpidana PIKIRAN, secara lahiriah maupun batiniah, fisik maupun
mati di wilayah Banyumas dikatakan mudah tersing- mental, maka tips dibawah ini mungkin dapat mem-
gung, dendam yang amat kuat untuk menghabisi
PERASAAN, bantu :
orang lain sampai seorang teman satu selnya pun DAN
dibunuh. Nampaknya dendamnya diarahkan ke arah
mengakhiri kehidupan orang lain karena
PERILAKU 1. utama Jika panca indera kita menangkap sesuatu ter-
mata dan telinga, dan kita tersinggung
kemarahannya yang dahsyat akibat dendam yang POSITIF olehnya, tanyakan pada diri sendiri perasaan
tidak dapat dipadamkan dan tidak dialihkan pada apa yang ada pada diri kita atas rangsangan


cara menghadapi tantangan secara lebih dapat dite- penglihatan atau pendengaran tadi. Rasa marah,
rima masyarakat. iri, benci, tersaingi dan seterusnya. Nilailah se-
Dendam negatif juga dilampiaskan seorang ibu tiri dengan cara jujur, karena hanya anda yang tahu.
mengakhiri kematian anak suaminya di suatu wilayah di Ja- 2. Pikirkan apa yang anda akan lakukan untuk melampias-
wa Tengah. Dendam juga ditumpahkan seorang teman kerja kannya. Mencela, marah, melakukan aktivitas kekerasan
yang mati-matian menghambat laju karir teman lainnya di- fisik atau kata-kata ?
tempat saya pernah bekerja. 3. Timbang untung ruginya tindakan yang akan anda lampi-
askan. Lega dihati namun berurusan dengan hukum ma-
MENGALIHKAN DENDAM syarakat?
Setiap orang pernah sakit hati, dan bertekad membalas- 4. Timbang untung-ruginya jika tidak dilampiaskan. Terham-
kan dendamnya dengan berbagai cara dan kemampuan serta bat energi dendam keluar dan hati makin sakit ? Energi
keberaniannya. Energi dendam ini oleh Freud disebut dendam membakar dan menimbulkan nyeri dada, lam-
sebagai menghancurkan atau menumbuhkan kehidupan. Pe- bung, sesak nafas ?
milihan ke arah menumbuhkan atau mematikan terletak pada 5. Jika butir 3 dan 4 tetap merugikan dampaknya bagi
nurani dan bakat. Bakat sulit digantikan namun dapat diarah- masa depan anda, pikirkan memodifikasi dendam da-
kan. lam bentuk memilih aktivitas yang membuat anda
Seorang dengan bakat aggresivitas kuat, ada keingin- menonjol, yang membuat anda sukses. Dendam nega-
an menjagal, dapat dialihkan melalui pengasuhan, pendi- tif diarahkan menjadi hal yang positif. Tersenyumlah
dikan, dan tuntunan menjadi dokter bedah misalnya. Se- dan bertekadlah untuk memiliki kelebihan di bidang
orang dengan aggresivitas kuat ingin mengalahkan orang yang anda minati
lain melalui perdebatan, dapat diarahkan untuk menjadi 6. Kesuksesan anda adalah perujudan kemenangan mela-
seorang pengacara, politikus, sutradara film horor, penu- wan dendam.
lis novel kriminal. Mereka dengan kekuatan besar
melawan dengan ototnya dapat diarahkan menjadi petinju SIMPULAN
dan olahraga lainnya. Ajaran mengosongkan diri dari dendam negatif, mem-
Nurani dapat dibangun melalui contoh model perilaku bawa manusia kembali pada kejadiannya yang fitri. Puasa
orangtua pengasuh. Orangtua dapat membentuk anak, membawa kita pada perubahan berpikir cerdas, bertindak
sebab ia sehari-hari ditiru gerak-geriknya oleh anak. Mes- tepat, menuju kemajuan.
ki ia mengajarkan hal positif bila gerak-geriknya ke arah Selamat Idul Fitri.
negatif maka anak dapat meniru negatifnya. Nurani tak Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,
dibentuk dari ajaran nasehat saja, ia lebih banyak diambil pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui ratwika@yahoo.com

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


PERISTIWA

FOTO-FOTO WBC/ADI
RANTING KHUSUS. Setelah Armed TNI AD menjadi ranting khusus Inkado, kini Infantri
TNI AD bergabung dengan Inkado dan menjadi ranting khusus yang kedua di Pulau Jawa.

INKADO JAWA BARAT


GELAR
KEJURDA
Indonesia Karate-Do (Inkado) korda
Jawa Barat (Jabar) mengadakan seleksi SELEKSI. Untuk mempertahankan gelar juara umum, Inkado korda
Jabar mengadakan seleksi dengan ketat melalui kejurda.
untuk para atletnya dengan mengadakan
Kejuaraan Daerah (Kejurda). “Kalau dilihat dari jalannya pertandingan baik pemula

P
maupun senior, mereka memang masih memerlukan latihan
ersiapan sebagai tuan rumah pada Kejurda Inkado wilayah yang cukup banyak lagi, namun saya menilai saat ini mereka
barat tahun 2009, sejak kini telah dilaksanakan oleh korda sudah menyumbangkan kemampuannya semaksimal mung-
Jabar, khususnya persiapan para atlet yang akan mewakili kin, dan nanti sebelum kejurwil dimulai, kami akan memperta-
korda Jabar. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah jam lagi kemampuan mereka,” ujar Agustinus.
dengan mengadakan kejurda Inkado Jabar yang berlang-
sung pada 24 Agustus 2008, di Aula Ateleri Medan (ARMED) TNI AD, RANTING KHUSUS
Bekasi Jabar. Sementara itu pada 31 Agustus 2008, Pengurus Besar
Kejurda yang diikuti oleh 250 atlet dari 12 ranting yang tergabung Inkado mengadakan latihan bersama antara korda DKI Jaya
dalam korda Jabar, mempertandingkan seluruh kelas mulai dari kelas dengan korda Jabar, sekaligus meresmikan ranting Infantri
pra-pemula hingga kelas senior, baik kata, kadet maupun komite. TNI AD sebagai ranting khusus. Acara yang berlangsung di
Kejurda yang berlangsung selama satu hari ini, dibuka oleh Ketua De- lapangan Infantri TNI AD Bumi Serpong Damai, Banten, diha-
wan Guru Inkado, GA. Pesik. diri oleh Ketua Umum Inkado, Yoris, Ketua Dewan Guru
Menurut Ketua Inkado Korda Jabar, Agustinus Djoko P, yang ju- Inkado, GA. Pesik, Ketua Bidang Pembinaan Inkado/Ketua
ga sebagai Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor Korda DKI, Maman Anurachman, yang juga sebagai Kasubdit
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Belawan, Ke- Intelijen Direktorat P2 DJBC, Ketua korda Jabar, Agustinus
jurda ini merupakan seleksi tahap awal untuk kejurwil, sedangkan Djoko P, dan beberapa anggota dewan guru dan pengurus
seleksi tahap keduanya akan dilaksanakan pada awal tahun depan Inkado lainnya.
dengan bentuk kejurda juga. Menurut Maman Anurachman, ranting khusus ini
“Inkado Korda Jabar tahun 2009 mendapat kehormatan sebagai merupakan ranting kedua TNI AD untuk Pulau Jawa setelah
tuan rumah pada event Kejurwil Barat Inkado. Dan, Jabar selama dua ranting Armed di Bekasi. Dengan ranting khusus Infantri ini,
kali Kejurwil keluar sebagai juara umum. Untuk itu, kami berupaya diharapkan pembinaan Inkado akan semakin baik lagi, dan
mempertahankan gelar tersebut dengan menurunkan atlet-atlet ter- dapat melahirkan atlet-atlet karate dari TNI AD.
baik kami yang merupakan hasil dari seleksi kejurda ini,” papar Agus- “Saat ini jumlah anggota Inkado seluruh Indonesia sudah
tinus. mencapai 3 juta anggota, dengan jumlah itu Inkado berharap
Dari hasil kejurda Inkado korda Jabar tersebut, keluar seba- dapat melahirkan atlet-atlet nasional yang mampu bertanding
gai juara umum adalah ranting Depok dengan memperoleh 5 baik pada event nasional maupun event internasional. Dan,
medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Disusul kemudian ranting untuk membuktikan itu, saat ini kami sedang konsentrasi
Pondok Gede dengan 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Dan pa- untuk persiapan event Kasad Cup yang akan berlangsung di
da posisi ketiga diraih oleh ranting GKN Bandung dengan 3 emas, Jakarta, dan kami berencana menurunkan sebanyak 20 atlet
5 perak, dan 1 perunggu. terbaik kami,” kata Maman Anurachman. adi

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 57


RENUNGAN ROHANI

HIKMAH DIBALIK SILAT


“Barang siapa suka silaturahim maka yang kepada kepada kerabat dan saudara kita. Dengan de-
akan diluaskan rizkinya dan mikian, hidup kita penuh kasih dan sayang. Itulah tanda-tan-
dipanjangkan sebutan baiknya, maka da orang-orang yang beriman.
hendaklah ia menghubungi kerabatnya
Jika setiap muslim mencintai saudaranya yang seagama,
maka kasih sayang Allah akan memancar di tengah-tengah
(rahimnya)”. (HR Bukhari). umat ini. Sebaliknya, jika yang terwujud adalah kebencian

P
dan permusuhan, tentulah kehidupan kita dipenuhi dengan
ada sepuluh pertama bulan suci Ramadhan digam- kesulitan, tantangan dan hambatan-hambatan. Itulah yang
barkan dengan hari-hari yang penuh rahmat. Puluh- digambarkan Allah dalam al-Quran sebagai kehidupan yang
an keduanya digambarkan hari-hari yang penuh terkutuk. Firman Allah SWT menyatakan : “Orang-orang yang
dengan ampunan (maghfirah) dan puluhan ketiga merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan
terakhir, sebagai hari-hari yang akan melepaskan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihu-
orang yang puasa dari azab api neraka. Oleh karena ini, mari bungkan dengan mengadakan kerusakan di bumi. Orang-
kita bersyukur kepada Allah terhadap segala rahamt-Nya itu, orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tem-
dengan puasa yang lebih berkualitas, sehingga kita semua pat kediaman yang buruk”. (QS. 13:25).
mendapatkan janji-janji Allah yang Maha Besar itu. Secara garis besar, umat ini akan mengalami kesulitan
yang disebabkan oleh menjauhkan diri dari ajaran Allah.
ARTI SILATURAHIM Rahmat Allah itu turun kepada hamba-Nya yang patuh. Seb-
Silaturahim artinya menyambung (tali) rahim, atau tali ka- aliknya kutukan Allah turun kepada mereka yang menentang-
sih sayang, diantara Nya, termasuk meng-
kita para hamba Allah. abaikan hubungan si-
Tampaknya kasih laturahim.
sayang itu berawal dari Silaturahim sering
Allah. Firman Allah da- dipahami sebagai
lam hadits Qudsi me- usaha seseorang untuk
nyatakan : “Akulah berbuat kebajikan
Allah, Akulah rahman, terhadap kerabat atau
Aku ciptakan rahim itu keluarga, baik dalam
dan Aku ambil ia dari bentuk memenuhi hajat
nama-Ku. Maka barang dan keperluan mereka,
siapa menghubunginya, maupun dalam
pastilah Aku akan menghadapi berbagai
menghubunginya. Dan kejahatan yang
barang siapa memutus- menimpa kaum kerabat
kan perhubungan de- tersebut.
ngan Ku niscaya Allah
akan memutuskan APLIKASI SILATURAHIM
hubungan dengan diri- DALAM MASYARAKAT
nya”. (HR. Bukhari Sesungguhnya, ra-
Muslim). sa kasih sayang itu
Ketika kita saling sudah ditanam oleh
menjalin hubungan ba- Allah dalam dada seti-
ik antara satu dengan ap insan. Seperti
lainnya, maka lahirlah kasih sayang seorang
rasa kasih sayang, ibu terhadap anak-
keinginan saling mem- anak yang dilahirkan-
bantu, serta saling se- nya. Bahkan kasih
sama. Apalagi jika itu sayang seekor induk
dilakukan semata-ma- terhadap anak-anak-
ta karena kerelaan (rid- nya juga tercurah pa-
ha) Allah semata, ma- da anak-anak mereka.
ka Allah akan memberikan rahmat kepada mereka, lebih ba- Maka ketika seseorang mencintai kerabat dan saudara-
nyak dari kebaikan yang diberikan oleh mereka terhadap nya, maka kecintaan itu tidaklah lahir karena direkayasa
sesamanya. atau karena kepura-puraan.
Kita akan memandang aneh jika ada orang yang mem-
SILATURAHIM SEBAGAI TANDA KEIMANAN benci orang tua atau saudara-saudaranya sendiri, kecuali
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman ada hal-hal tertentu yang luar biasa telah terjadi diantara me-
kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia memuliakan reka.
tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Kasih sayang kepada keluarga, kerabat atau famili
kemudian hendaklah ia menghubungi silaturahim. Barang merupakan kewajiban yang harus diwujudkan oleh setiap
siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, orang beriman. Mereka yang lebih dekat kepada kita lebih
hendaklah ia berkata yang baik atau berdiam diri saja”. (HR. besar haknya dari yang jauh. Baik yang menyangkut
Bukhari Muslim). dengan kewajiban memberi nafkah atau memperhatikan
Mengingat tali persaudaraan itu bagian dari iman dan hal-ihwalnya, maupun dalam hal memaafkan kesalahan-
mungkin karena kasih sayang itu berawal dari nama dan sifat kesalahan mereka. Memutuskan silaturahim dengan
Allah, maka Allah sayang kepada kita, sehingga kitapun sa- mereka dapat membawa akibat kepada kemurkaan Allah.

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


INFO PERATURAN

TURAHIM
Dalam hubungannya dengan kerabat, Nabi SAW ber-
sabda :” Rahim itu kayu yang rimbun, barangsiapa meng-
hubunginya Akupun akan menghubunginya. Barang siapa
yang memutuskannya, Akupun akan memutuskannya”.
Dalam hadits ini kelihatannya kasih sayang di antara
anggota keluarga, terutama di antara mereka yang mam-
pu dan mereka yang kurang mampu. Hal ini diumpama-
kan bagaikan tempat berteduh di sebuah pohon yang
rimbun. Yang kaya dapat membantu yang miskin, dengan
harta bendanya. Ini bagaikan pohon yang memberikan
kerimbunan untuk tempat berteduh. Sebaliknya yang mis-
kin dapat menolong mereka yang kaya dengan kasih
sayang mereka. Ini bagaikan pohon yang dipelihara dan
dijaga oleh mereka yang berlindung di bawahnya, agar
tidak ditebang orang atau dirusakkan kerimbunannya.
Begitu besarnya hak kerabat kepada kita, sehingga
dapat digambarkan dalam hadits berikut : “Allah tidak
menerima amalan sedekah seseorang, jika yang bersang-
kutan mempunyai kerabat yang lebih membutuhkan
bantuan sedekahnya itu. Demi Allah yang nyawaku ada
dalam genggamannya, sungguh Allah tidak akan meliha
mereka pada hari kiamat”. (HR.al-Daruquthni).
Dalam hidup ini kita harus memilih mana yang perlu
dan wajib dan mana yang tidak wajib. Misalnya, kita lebih
mendahulukan membantu saudara yang sakit di pemba-
ringannya daripada memberi hidayah kepada seseorang
yang lain karena prestasinya. Jika setiap orang kaya dan
mampu memperhatikan kerabatnya masing-masing maka
akan banyak orang miskin yang terlepas dari kesengsara-
an hidup ini.
Demikian juga jika setiap orang miskin merasa cukup
dengan apa yang dianugerahkan Allah kepada mereka,
maka kejahatan manusia yang tidak puas dngan apa
yang dimilikinya akan berkurang. Bukankah sebagian
besar dari koruptor itu didasari oleh sikpa dan rasa tidak
cukup dengan gaji dan pendapatannya yang diperoleh
secara halal.
Dalam hadits lain Nabi menyatakan bahwa orang yang
menghubungi silaturahim akan dilimpahkan riski kepada-
nya dan dipanjangkan sebutannya (nama akan harum).
Oleh karenanya, Nabi meminta agar kita mempererat tali
silaturahim. “Barang siapa suka silaturahim maka akan
diluaskan riszkinya dan dipanjangkan sebutan baiknya,
maka hendaklah ia menghubungi kerabatnya (rahimnya)”.
(HR Bukhari).
Kasih sayang itu tidak hanya kepada kerabat dekat
yang mempunyai hubungan darah dan keluarga semata,
tetapi juga kepada semua kaum muslimin. Bahkan, terha-
dap seluruh umat manusia yang bukan muslim sekalipun
kita harus bersilaturahim. Sebab mencintai sesama
makhluk Allah dalam bentuk kasih sayang merupakan
bahagian dari keimanan. “Tiada sekali-kali kamu beriman
hingga kamu saling mengasihi. Para sahabat menjawab :
Ya Rasulullah semua kami rahim penuh kasih sayang”.
Nabi menjawab “Yang saya kehendaki adalah, bukan
kasih saying kamu kepada sahabatnya, tetapi yang saya
kehendaki adalah kasih sayang kamu kepada manusia
pada umumnya”.
Demikianlah, sekelumit ajaran Allah tentang silaturahim
yang diajarkan Allah kepada Nabi-Nya Muhammad SAW
yang kemudian kita menerimanya dari para guru dan
pendidik. Semoga Allah mengizinkan kita memasuki kehi-
dupan Islam secara lebih mantap. Selamat Hari Raya
Idhul Fitri 1429 Hijriah, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon
Maaf Lahir dan Bathin.
DR. H. Mukhtar Aziz, MA. Titian Dakwah

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 59


P R O F I L
UNTUNG BASUKI, SE manya juga baru lulus, lalu ada teman yang mengajak saya
ke Jakarta untuk coba-coba daftar ke STAN-Prodip Keuang-
KEPALA BAGIAN KEUANGAN KANTOR PUSAT DJBC an. Berangkatlah kami, waktu itu empat orang termasuk saya
mendaftarkan diri untuk tes masuk STAN-Prodip Keuangan di

MENJALANKAN
jalan Purnawarman, Kebayoran Baru. Jadi tidak jauh dari
Blok S rumah tempat kami menumpang.”
Setelah segala persyaratan terpenuhi, tibalah waktu untuk

AMANAH
melaksanakan tes penerimaan mahasiswa baru STAN-Prodip
Keuangan. Tes ketika itu dilaksanakan di Stadion Utama
Senayan. Melihat antusias para peserta yang memadati kursi

DENGAN
stadion, timbul perasaan gamang dan tidak yakin kalau
dirinya akan diterima di STAN-Prodip Keuangan mengingat
begitu ketatnya persaingan. Begitu juga yang dirasakan oleh

TANGGUNG
ketiga temannya yang sama-sama berangkat dari
Purwokerto. Beberapa waktu kemudian tibalah pengumuman
hasil saringan penerimaan mahasiswa STAN-Prodip Keuang-

JAWAB
an. Antara percaya dan tidak percaya, diantara keempat
rombongan dari Purwokerto itu hanya Untung yang diterima
di STAN-Prodip Keuangan.
“Saya yang justru semula mendaftar ke STAN-Prodip Ke-
uangan karena ajakan teman saya dan hanya ikut-ikutan saja
Baginya setiap pekerjaan pasti ada malah keterima, Alhamdulillah akhirnya saya masuk STAN-
risikonya, apapun itu, bahkan sekecil Prodip Keuangan dan masuk ikatan dinas,” kenang Untung.
apapun, namun sebuah pekerjaan adalah Diterima sebagai mahasiswa ikatan dinas di STAN-Prodip
amanah yang memang semestinya Keuangan merupakan anugerah tidak terkira bagi Untung
dilakukan dengan suka hati.
yang diberikan oleh Allah, dan anugerah itu baginya
merupakan suatu amanah yang harus dijaga dan dijalankan

U
dengan penuh tanggung jawab. “Artinya kalau saya meraih
ntung Basuki yang lahir di Purwokerto, Jawa Te- sarjana tidak cukup hanya sekedar lulus ujian dan membuat
ngah pada 28 Mei 1970 merupakan anak ke-6 dari skripsi, tetapi kelulusannya haruslah dengan proses belajar
tujuh bersaudara pasangan Muslim dan Sri yang benar. Di sinilah, amanah menuntut kesejatian, bukan
Hardijati. Mengaku menghabiskan masa kecil hing- hanya esensinya tetapi juga prosedurnya,” ujar Untung yang
ga beranjak dewasa di kota kelahirannya, menjadi- menyukai berbagai jenis bacaan, terutama bertema memoti-
kan ia sebagai sosok yang sederhana. Makanya, ketika WBC vasi diri.
ingin mewawancarai untuk profil, ia merasa tidak ada hal Sebagai anak perantauan tentunya perjuangannya tidak
khusus yang bisa diceritakan. Ia menjalani masa kecil selalu mulus. Sempat tinggal di rumah keluarga kakak
layaknya anak-anak seusianya yang jika pulang sekolah lalu iparnya dan bermodal kiriman dari orang tua sebesar Rp. 30
bermain dengan teman sebayanya sama seperti yang dialami ribu sebulan,Untung menjalani hari-harinya sebagai
anak-anak lainnya ketika itu. mahasiswa yang serius dalam menimba ilmu. Ia tidak mau
“Saya enggak neko-neko karena merasa anak pegawai menyia-nyiakan kesempatan sekalipun dengan segala
negeri, apalagi kami keluarga besar, jadi bagaimana saya keterbatasan terutama untuk biaya hidup. Setelah memasuki
bisa menjalankan tugas sebagai anak yang tidak mau semester dua, ia pun mendapat uang saku dari tempatnya
mengecewakan dan bikin susah orang tua saya,” ujarnya berkuliah, maka hidup mandiri mulai ia jalani yaitu dengan
mengawali pembicaraan. mengontrak sebuah rumah yang dekat dengan kampus.
Ayahnya yang berprofesi sebagai guru dan kemudian Dengan bekal tekad yang tinggi dan komitmen yang kuat
menjadi penilik sekolah berpedoman bahwa pendidikan ada- untuk tetap memberikan yang terbaik dan tidak ingin menge-
lah bekal utama bagi ketujuh anaknya. Sang ayah membe- cewakan kedua orang tuanya, Untung akhirnya berhasil
baskan ketujuh anaknya untuk memilih sekolah sesuai menyelesaikan pendidikan, tepatnya pada tahun 1992 ia lulus
dengan minat dan bakatnya masing-masing, asalkan ketujuh dari Prodip III Keuangan Spesialisasi Bea dan Cukai
anaknya bisa bersekolah di sekolah negeri. Angkatan V.
Begitupun ketika Untung, demikian panggilannya, memilih
untuk merantau ke Jakarta selepas SMA, kedua orang tuanya MENJADI PNS
mendukung segala keinginan anaknya selama hal itu dirasa Lulus kuliah praktis ia akan mengabdi sebagai Pegawai
untuk kebaikan dan masa depan anaknya. Untung, yang baru Negeri Sipil (PNS) yang siap ditempatkan dimana saja sesuai
saja menamatkan pendidikan di SMA Negeri 2 Purwokerto, dengan janji dan sumpah pegawai negeri sipil. Dan sesuai
berpikiran praktis saja, bahwa orang tuanya, terutama ayah- dengan pendidikan ikatan dinas Untung mendapat
nya sang kepala keluarga usianya sudah semakin tua meski penempatan pertamanya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal
ketika Untung lulus SMA, ayahnya belum pensiun. Namun Bea dan Cukai (DJBC) pada Direktorat Pabean sebagai pe-
Untung lebih tertarik untuk melanjutkan kuliah yang memiliki laksana dimana ketika itu TL Yousuf menjabat sebagai Di-
program ikatan dinas dengan tujuan tidak ingin membebani rektur Pabean hingga tahun 1998. Pada tahun inilah ia meng-
kedua orang tuanya dalam hal biaya kuliah. ikuti pendidikan ekstension untuk S1-nya di Universitas Indo-
“Lulus SMA pikiran saya praktis saja, saya berpikir orang nesia (UI) yang diselesaikannya pada tahun 1997.
tua sudah tua, makanya saya memilih untuk masuk ikatan “Tahun 1997 tepatnya bulan April saya diwisuda, sebelum
dinas saja. Saya masuk program diploma di Sekolah Tinggi bulan Oktober langsung ada Diklat Penyesuaian Ijasah (DPI)
Akuntansi Negara (STAN) Prodip Keuangan Spesialisasi Bea saya pun langsung mendapat pangkat III/a per 1 Oktober
dan Cukai,” ujar Untung. 2007 barangkali itu salah satu keberuntungan saya, “ imbuh
Menceritakan kembali menjelang keberangkatannya ke Untung yang juga pernah terlibat dalam tim pembuatan Buku
Jakarta tahun 1989 untuk coba peruntungan melalui tes Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI).
ikatan dinas, Untung mengaku kalau ia hanya diajak kawan- Tahun 1998 ia dipindahkan sebagai pelaksana pada Di-
nya yang memiliki kerabat yang tinggal di Jakarta tepatnya di rektorat Fasilitas Kepabeanan hingga tahun 1998. Lalu pada
Blok S Jakarta Selatan. “Sebelumnya saya sama sekali tahun 1999, Untung dipindahkan ke Kantor Pelayanan Bea
belum berpikiran akan meneruskan pendidikan kemana, na- dan Cukai Tipe A Bandar Lampung sebagai Kepala Subseksi

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 61
P R O F I L
dalam bidang tersebut tetapi belum tentu untuk bidang yang
lain. Makanya kalau kita mempelajari berbagai bidang justru
akan menambah wawasan kita. Semua saya pikir ada manfa-
atnya, sekecil apapun pekerjaan itu,” imbuh Untung yang
terhitung mulai 1 Agustus 2008 menjabat sebagai Kepala
Bagian Keuangan pada Sekretariat DJBC.

MENJALANKAN TUGAS SEBAGAI AMANAH


Bagi Untung, sebuah pekerjaan takkan berarti banyak
bagi kita kalau hanya sekedar sebagai mengisi waktu atau
hanya sekedar aktifitas penunggu waktu gajian.
Pekerjaan adalah langkah awal untuk berpikir lebih dewa-
sa, karena kita akan bersentuhan dengan banyak orang
untuk menyelesaikannya. “Rasa sosial, empati, kejujuran
akan selalu dituntut dari kita. Dan hanya diri kita sendiri yang
bisa memutuskan, apa langkah yang terbaik untuk pekerjaan
kita. Karena pekerjaan adalah amanah maka sebaiknya kita
mencintai setiap pekerjaan kita dan melaksanakannya de-
ngan sebaik-baiknya.”
Begitu juga jabatan, merupakan sebuah amanah yang
harus dipegang teguh. Dengan didasari keikhlasan dan
tanggung jawab, semua pekerjaan pasti bisa dinikmati dan
ada hikmahnya. Terkait dengan amanah dan pekerjaannya
tersebut, Untung mengaku tidak lepas dari bantuan dan kerja
sama dengan teman kerjanya.
Kendati pekerjaannya cukup padat dan menyita waktu,
Untung berusaha membagi waktu antara kepentingan
keluarga dengan pekerjaannya. Sebab itu, di saat hari libur
Sabtu-Minggu, ia berusaha menghabiskan waktu bersama
keluarga apakah itu menghabiskan waktu libur dengan
berjalan-jalan atau mengunjungi toko buku. Kecuali kalau ada
pekerjaan yang mendesak untuk diselesaikan, hari libur pun
terpaksa dihabiskan untuk kesibukan kerja.
Untung menikah pada tahun 1999 dengan Alfita
Yustrianingtyas gadis kelahiran Jember yang tinggal di Solo,
Jawa Tengah. Pertemuannya dengan Alfita, demikian
panggilannya, terjadi ketika Alfita yang seorang mahasiswi
jurusan Komunikasi dari Universitas Negeri Sebelas Maret,
sedang melakukan praktek kerja di sebuah harian di Jakarta.
BERSAMA KELUARGA. Dari pernikahanUntung Basuki-Alfita
Pertemuan Untung dan Alfita kemudian berlanjut sampai ke
Yustrianingtyas, mereka telah dikaruniai sepasang anak, M Alif Wijdani pelaminan dan kini mereka telah dikaruniai sepasang anak,
(8) dan Syafiqa Nuraini (5). M Alif Wijdani (8) yang kini duduk di kelas tiga sekolah dasar
dan Syafiqa Nuraini (5) yang sudah duduk di bangku TK-B.
Kepabeanan IV dan pada tahun 2000 sebagai Kepala Sub- FOTO-FOTO DOK. PRIBADI
seksi Hanggar I masih di kantor yang sama hingga tahun
2002.
Dari Bandar Lampung tepatnya tahun 2002, Untung men-
dapat promosi eselon IV sebagai Kepala Subbagian Pemba-
kuan Prestasi dan Sarana Kerja pada Bagian Organisasi dan
Tatalaksana Sekretariat DJBC. Tahun 2003 tepatnya di bulan
Desember ia mendapat penempatan sebagai Pejabat
Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD) di Tanjung Priok.
Tahun 2005, ditugaskan ke Makassar, sebagai Kepala
Subbagian Kepegawaian Kanwil DJBC Makassar. Januari
tahun 2007 mendapat promosi eselon III sebagai Kepala
Bidang Kepabeanan dan Cukai di Kanwil DJBC Jawa Timur II
yang berkedudukan di Malang.
Tak lama kemudian pada Juni 2007, ditugaskan kembali
ke Makassar sebagai Kepala Bidang Penindakan dan Penyi-
dikan Kanwil DJBC Sulawesi. Meski belum pernah
berkecimpung di bidang P2 tetapi Untung menjalankan tugas
itu sebagai amanah dengan sebaik-baiknya, begitupun
sewaktu ditugaskan di Kanwil Jawa Timur II, ia lebih banyak
berkecimpung di bidang cukai.
Dari perjalanan karirnya sebagai pegawai Bea dan Cukai
terlihat bahwa Untung telah mengalami penempatan dibebe-
rapa tempat khususnya di luar Jakarta. Tentunya banyak
pengalaman yang bisa ia ceritakan, namun ketika WBC
mewawancarainya ia lebih suka menceritakan tentang prinsip
dalam bekerja dan filosofinya dalam menjalani hidup.
“Prinsipnya saya banyak belajar, cari peraturannya. Ka- KETIKA MENGIKUTI OUTBOUND LEADERSHIPTRAINING, di Kopeng Jawa
lau saya hanya stuck pada satu bidang bisa jadi kita capable Tengah, April 2008 lalu.

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


Disetiap penempatan tugas terutama di luar
Jakarta, Untung selalu memboyong keluarganya.
Hal itu dilakukannya semata-mata karena Untung
selalu ingin melihat perkembangan anak-anaknya
dari waktu ke waktu. Disamping itu, Untung
merupakan tipikal orang yang selalu merindukan
keluarganya (home sick) dan ingin selalu cepat
berkumpul dengan keluarga sepulangnya dari be-
kerja.
Dalam menjalankan hidup , Untung berpedo-
man menjalani kehidupan ini seperti air mengalir,
apa yang telah diperintahkan oleh Tuhan Yang
Maha Kuasa dilaksanakan dengan sebaik-baik-
nya. Hidup ini ibarat berada dalam aliran air
sungai , pada saatnya nanti akan bermuara dan
berhenti. Tugas manusia hanya menerima hidup
sebagai kesempatan dan melaluinya dengan ke-
mampuan dan kehendak yang terbatas, baik saat
aliran “deras atau tenang” untuk sampai kepada
“kebenaran”.
“Manusia itu tinggal menjalani, adanya musi-
bah maupun kejayaan itu sudah hukumnya, dilalui PESERTA TRAINING Course Harmonized System & Classification Japan Customs .
saja. Toh roda kehidupan itu ada yang memutar (Untung Basuki baris belakang nomor 4 dari kanan)
dan masih berputar, sedangkan air mengalir bisa
dimaknai tempat kita hidup, yaitu bumi atau dunia. Semua itu nyak diberi kesempatan oleh DJBC tempatnya ia mengabdi
berjalan seiring berubahnya waktu, bahkan mungkin juga tem- sebagai aparatur negara, keinginannya khususnya untuk
pat. Ini kehendak Allah yang tidak bisa kita campuri, semua kemajuan organisasi ini pastinya sama dengan yang lainnya,
diciptakan dengan batas waktu. Kita tidak bisa mengembali- yaitu agar DJBC bisa bekerja sesuai dengan fungsi, visi dan
kan atau mengurangi bahkan menambah waktu yang sarat misinya. Untung, sesuai dengan namanya, merasa beruntung
dengan peristiwa dan warna,”demikian mengenai filosofinya. dan bersyukur sekali dengan apa yang telah ia dapatkan
Selain dengan keluarga, kata Untung, ia juga berusaha selama ini, karena sudah banyak diberikan kesempatan dan
memberikan loyalitas yang tinggi kepada atasannya. Tidak peluang mengembangkan diri oleh DJBC.
hanya itu, ia juga melakukan pendekatan dengan sesama te- “Karena itu malu rasanya saya kalau sering-sering meminta
man kerja di kantor. “Mereka sering meminta masukan tentang dan menuntut pada DJBC, karena sudah banyak kemudahan
pekerjaan. Saya juga sering belajar dari mereka. Termasuk diberikan organisasi ini kepada saya. Untuk itu bentuk pengabdi-
dari yang lebih senior, semua ilmunya bisa diserap. Soalnya, an saya sesuai amanah yang diberikan pada saya saat ini
bagaimana pekerjaan bisa berjalan dengan baik, kalau kita sebagai Kabag Keuangan, saya ingin sebisa mungkin membantu
tidak melakukan koordinasi. Sedangkan staf-staf saya anggap organisasi ini sesuai kapasitas, misalnya kebutuhan mengenai
sebagai partner dalam bekerja. Bahkan dengan penampilan anggaran, kalau memang butuh efisiensi, ya akan kita efisienkan,
saya yang irit (awet muda.red) ini, keuntungannya barangkali tetapi kalau memang butuh dana yang cepat yang nantinya
membuat setiap orang terutama staf saya mudah butuh alokasi anggaran yang tepat, ya bagaimana caranya kita
menganggap saya sebagai teman, jadi tidak terlalu formal.” bisa mengadakannya sesuai dengan anggaran pemerintah seca-
Sebagai pegawai yang merasa telah dibesarkan dan ba- ra prosedur yang telah ada,” tandas Untung. ris

SAAT MENGIKUTI PERTEMUAN WCO Regional Seminar On The Revised Kyoto Convention (22-26 September 2003) di Jakarta. (Untung Basuki baris
ketiga nomor dua dari kiri).

EDISI 407 OKTOBER 2008 WARTA BEA CUKAI 63


PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/KY

KALUNG dan gelang titanium serta HP ilegal ketika BARANG-BARANG ILLEGAL tersebut dikemas ke dalam beberapa karton dan dikirim
diperlihatkan Kasi P2 KPPBC SH, Eko Darmanto. menggunakan jasa EMS.

RIBUAN KALUNG harus dibayar pemilik bayar sekitar Rp. 100 juta, dan juga harus me-
menuhi peraturan larangan pembatasan.
DAN GELANG TITANIUM “Kalau gelang dan kalung itu kita bicara penerimaan negara, se-

DISITA
dangkan HP itu kita bicara larangan pembatasan. Impor telepon
selular hanya boleh dilakukan oleh badan hukum yang sudah memiliki
izin dari instansi tertentu,” tutur Eko.
Dengan adanya peningkatan terhadap pelaksanaan tugas penga-
wasan yang dilakukan KPPBC Soekarno Hatta, diharapkan penerima-
Petugas Kantor Pengawasan dan an negara dari sektor bea masuk dan pajak dalam rangka impor dapat
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe meningkat. ky
A1 Soekarno Hatta berhasil menegah
ribuan gelang dan kalung magnet
berbahan titanium yang berfungsi seba-
gai alat kesehatan, serta puluhan HP PELUANG BISNIS
ilegal. Hasil tegahan tersebut diper- PEGAWAI / KELUARGA / MITRA /
lihatkan kepada pers pada 28 Agustus KOPERASI PEGAWAI
2008 di KPPBC Soekarno Hatta. DI SELURUH INDONESIA

P
etugas menahan 2100 gelang dan 1150 kalung yang dike- MENJADI DISTRIBUTOR :
mas ke dalam beberapa karton dan dikirimkan dari
Hongkong melalui Kantor Pos Bandara Soekarno Hatta (SH) u Kalung Kesehatan Biofir
dengan menggunakan jasa express mail service (EMS). u Pulsa Isi Ulang
Pengiriman ribuan kalung dan gelang ini dalam dokumen u Propolis Gold dan Melia Biyang
hanya diberitahukan sebagai shackle (alat penyangga) dengan nama
penerima Ar yang berdomisili di Pluit Timur, Jakarta Utara.
Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Soekarno Hatta, Mudah Layanan Kami :
Eko Darmanto mengatakan, menurut perkiraan harga kalung yang di- bergabungnya l Bebas ongkos kirim
tegah tersebut di pasaran bebas berkisar Rp. 1,5 juta, sedangkan gelang ke seluruh Indonesia
mencapai Rp. 1 juta. Dengan demikian nilai keseluruhan barang Murah l Konsultasi dan
mencapai kurang lebih Rp. 3,825 milyar, dan berdasarkan asumsi nilai biayanya panduan Online
tersebut, maka bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka impor (PDRI)
Banyak l Iklan Online di http://
yang seharusnya dibayar si pemilik barang mencapai Rp. 1,3 milyar.
“Kami menduga pengirim sengaja menghindarkan diri dari manfaatnya, iklan.guskun.com
kewajiban membayar bea masuk dan pajak-pajak,” ujar Eko. Ia juga l Domain dan Hosting
menyatakan bahwa penyitaan barang impor berupa gelang titanium itu Besar murah di http://
baru pertama kali di bandara Soekarno Hatta. keuntungannya hosting.guskun.com
Selain gelang dan kalung, dari hasil operasi selama seminggu se-
belumnya, petugas juga berhasil menegah telepon seluler (HP) merek
Nokia tipe N95 sebanyak 90 buah. Puluhan HP yang diberitahukan http://www.guskun.com
sebagai adaptor, dikirimkan dari Singapura juga dengan mengguna-
kan jasa EMS, dengan nama penerima AS, J dan S yang berdomisili
info@guskun.com
di Jakarta Pusat. id YM : gus5kun
Harga total HP tersebut diperkirakan mencapai Rp. 450 juta, se- Hp 08988818201
hingga bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka impor (PDRI) yang

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008


PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/KY

KALUNG dan gelang titanium serta HP ilegal ketika BARANG-BARANG ILLEGAL tersebut dikemas ke dalam beberapa karton dan dikirim
diperlihatkan Kasi P2 KPPBC SH, Eko Darmanto. menggunakan jasa EMS.

RIBUAN KALUNG harus dibayar pemilik bayar sekitar Rp. 100 juta, dan juga harus me-
menuhi peraturan larangan pembatasan.
DAN GELANG TITANIUM “Kalau gelang dan kalung itu kita bicara penerimaan negara, se-

DISITA
dangkan HP itu kita bicara larangan pembatasan. Impor telepon
selular hanya boleh dilakukan oleh badan hukum yang sudah memiliki
izin dari instansi tertentu,” tutur Eko.
Dengan adanya peningkatan terhadap pelaksanaan tugas penga-
wasan yang dilakukan KPPBC Soekarno Hatta, diharapkan penerima-
Petugas Kantor Pengawasan dan an negara dari sektor bea masuk dan pajak dalam rangka impor dapat
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe meningkat. ky
A1 Soekarno Hatta berhasil menegah
ribuan gelang dan kalung magnet
berbahan titanium yang berfungsi seba-
gai alat kesehatan, serta puluhan HP PELUANG BISNIS
ilegal. Hasil tegahan tersebut diper- PEGAWAI / KELUARGA / MITRA /
lihatkan kepada pers pada 28 Agustus KOPERASI PEGAWAI
2008 di KPPBC Soekarno Hatta. DI SELURUH INDONESIA

P
etugas menahan 2100 gelang dan 1150 kalung yang dike- MENJADI DISTRIBUTOR :
mas ke dalam beberapa karton dan dikirimkan dari u Kalung Kesehatan Biofir, kalung ajaib, bukan magic,
Hongkong melalui Kantor Pos Bandara Soekarno Hatta (SH) bukan mistis. Efektif membantu penderita berbagai
dengan menggunakan jasa express mail service (EMS). penyakit.
Pengiriman ribuan kalung dan gelang ini dalam dokumen u Pulsa Isi Ulang dari bonus pulsa, menjadikan HP
hanya diberitahukan sebagai shackle (alat penyangga) dengan nama anda sebagai mesin isi ulang pulsa. Merubah biaya
penerima Ar yang berdomisili di Pluit Timur, Jakarta Utara. komunikasi menjadi potensi pendapatan.
Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Soekarno Hatta,
Eko Darmanto mengatakan, menurut perkiraan harga kalung yang di-
tegah tersebut di pasaran bebas berkisar Rp. 1,5 juta, sedangkan gelang Mudah Layanan Kami :
mencapai Rp. 1 juta. Dengan demikian nilai keseluruhan barang bergabungnya l Bebas ongkos kirim ke
mencapai kurang lebih Rp. 3,825 milyar, dan berdasarkan asumsi nilai seluruh Indonesia
Murah l Konsultasi dan
tersebut, maka bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka impor (PDRI) biayanya
yang seharusnya dibayar si pemilik barang mencapai Rp. 1,3 milyar. panduan Online
“Kami menduga pengirim sengaja menghindarkan diri dari Banyak l Iklan Online di http://
kewajiban membayar bea masuk dan pajak-pajak,” ujar Eko. Ia juga manfaatnya iklan.guskun.com
menyatakan bahwa penyitaan barang impor berupa gelang titanium itu l Domain dan Hosting
baru pertama kali di bandara Soekarno Hatta. Besar murah di http://
Selain gelang dan kalung, dari hasil operasi selama seminggu se- keuntungannya hosting.guskun.com
belumnya, petugas juga berhasil menegah telepon seluler (HP) merek
Nokia tipe N95 sebanyak 90 buah. Puluhan HP yang diberitahukan
http://www.guskun.com
sebagai adaptor, dikirimkan dari Singapura juga dengan mengguna-
kan jasa EMS, dengan nama penerima AS, J dan S yang berdomisili info@guskun.com
di Jakarta Pusat. id YM : gu5kun
Harga total HP tersebut diperkirakan mencapai Rp. 450 juta, se- Hp 08988818201
hingga bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka impor (PDRI) yang

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 407 OKTOBER 2008

You might also like