You are on page 1of 30

Nomor kode/sks : 202/2

13 Agustus 2010

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Materi Pendahuluan (Lingkungan hidup hewan avertebrata air dan Klasifikasi hewan avertebrata air) Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Rhynchocoela, Entoprocta, Kinorhyncha, Gastrotricha, Bryozoa Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Echiura, Brachiopoda, Sipuncula dan Urinamia Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Filum Chelicerata, Chaetognata dan Hemichordata Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Annelida Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Crustacea Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Chordata Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Chordata MID Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Protozoa, Porifera dan Platyhelminthes Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Filum Coelenterata dan Filum Ctenophora Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Nematoda dan Rotifera Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Echinodermata Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Echinodermata Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Moluska Sistematika, Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Distribusi dan Ekologi Moluska UAS

Penilaian. MID = UAS = Tugas = Quiz = Absen =

30% 35% 20% 10% 05%

Kelompok Besar

Jumlah Spesies

Filum/Kelas/Campuran Protozoa Porifera Coelenterata platyhelminthes Nematoda Campuran Echinodermata Mollusca Annelida Crustacea Arachnida Kelompok kecil Chilopoda Diplopoda Insecta Campuran Osteichthyes Amphibia Reptilia Aves Mammalia 50.000 10.000 10.000 10.000 12.000 8.000 5.500 80.000 8.700 26.000 57.000 4.600 3.000 8.000 900.000 2.000 30.000 3.500 6.500 8.700 4.060

Berbagai Macam Avertebrata

194.000

Berbagai Macam Arthropoda

100.600

Insecta

900.000

Chordata

54.000

y Peranan avertebrata air yang secara langsung

terkait dengan ikan, yaitu:


1)

Sebagai makanan ikan, ex: cladocera, Tubifex, dan rotifera. 2) Sebagai parasit ikan, ex: Tricodina (Protozoa), Gyrodactylus (Plathyhelminthes) dan Lernaea (Crustacea) 3) Sebagai pemangsa ikan, ex: Octopus, ubur-ubur dan beberapa serangga air. 4) Sebagai kompetitor ikan, ex: larva Chironomidae dan bryozoa di kolam ikan.

y Avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh

manusia antara lain, yaitu:


Konsumsi, ex: udang, kepiting, cumi, kerang dan teripang 2) Usaha budidaya, ex: pembudidayaan udang ditambak, tiram mutiara, dan oyster dilaut 3) Sebagai indikator biologi, ex: cacing dari tubificidae dan larva chironomus 4) Penduga kualitas (kesuburan) perairan
1)

y Salinitas air laut : 34 35 y Memiliki kestabilan lingkungan yang tinggi y Berdasarkan bentuk dasar laut dan kedalamannya, dasar laut

dibedakan menjadi 4 macam : 1) Continenthal shelf merupakan daerah tepi benus dengan kemiringan landai ke arah laut sampai kedalaman 150-200 m 2) Continental Slope kemiringan curam sampai kedalaman 3.000 m atau lebih 3) Continental rise : kemiringan lebih landai 4) Abysal plain dasar samudra dengan kedalaman 3.000-5.000 m

y Pembagaian laut secara horizontal :

Intertidal zone bagian dari tepi pantai yang tergenang air pada waktu air pasang namun kering pada waktu air surut 2) Neritic zone wilayah perairan di atas continental shelf yang selalu tergenang air 3) Oceanic zone wilayah perairan ke arah laut lepas
1)

y Pembagian wilayah perairan laut secara vertikal

berdasarkan penetrasi cahaya matahari: 1) Euphotic zone wilayah yang masih menerima cahaya matahari mencapai kedalaman 200 m (terjadi proses fotositesis) 2) Transition zone wilayah ini fotosistesis masih dapat berlangsung, tetapi kecepatan prosesnya tidak melebihi proses perombakan melalui respirasi 3) Aphotic zone wilayah dimana sama sekali tidah ada cahaya matahari dan gelap

y Termasuk dalam lingkungan ini adalah perairan

danau, sungai, waduk, rawa dan estuaria y Salinitas air tawar : 0,01 -0,5 y Salinitas perairan payau/ estuaria : 0,5 - 32

y Perairan laut lebih stabil apabila dibandingkan dengan

perairan darat y Salah satu penyebabnya adalah karena massa air laut yang demikian besarnya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Sebaliknya perairan air tawar umumnya mempunyai massa yang lebih kecil sehingga sangat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, baik karena faktor alam maupun ulah manusia, maka dapat menghasilkan lingkungan yang ekstrim atau tidak lazim (Atypical freshwater habitat)

y Berikut ini diberikan beberapa contoh bentuk-bentuk

perairan tawar yang memiliki kondisi ekstrim:


1. Danau alkali atau danau garam

pH > 8,8 - Salinitas 0,05-25 - Mengandung garam kalium (K), natrium (Na)/kalsium (Ca) yang bersenyawa dengan khlorida (Cl2), sulfat (SO4)/ karbonat (CO3) - Jumlah spesiesnya terbatas, jenis planktonnya khas, yaitu beberapa spesies copepoda dan Brachionus serta Pedalia
-

2. Perairan tercemar - Perairan yang tercemar bahan organik, seperti limbah rumah tangga dan limbah pasar akan memiliki kadar oksigen yang rendah dan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut. - Perairan tercemar limbah industri beracun seperti logam berat, dapat mengakibatkan perairan tersebut secara biologis menjadi tandus
3. Perairan dibawah tanah Pada tipe perairan ini biasanya gelap tidak ada cahaya matahari, sehingga tidak terjadi proses fotosintesis 4. Mata air dingin - Biasanya memiliki suhu 4C - Terdapat didaerah empat musim - Hewan penghuninya biasanya stenothermal dingin

5. Mata air panas - Suhu > 35C - Mengandung gas karbondioksida (CO2), sulfida (H2S), / sulfat (SO2) - Suhu yang mematikan (thermal death) bagi kebanyakan avertebrata air adalah 30C- 40C, namun adakalahnya pada suhu 60C masih dijumpai nematoda dan rotifera. 6. Perairan phreatik - Ialah perairan yang terdapat di antara butir-butir pasir atau kerikil - Terdapat di tepi pantai atau pinggiran danau yang masih lembab namun tidak terendam air, kira-kira berjarak sampai 50 m dengan kedalaman 10-15 cm

y Perbedaan salinitas air laut dan salinitas air tawar yang

begitu besar, mengakibatkan beberapa perbedaan mendasar antara avertebrata yang hidup di air laut dan di air tawar. y Beberapa perbedaan tersebut adalah:
1.

Alat ekskresi - Alat ekskresi hewan avertebrata air tawar lebih berkembang dan kompleks dari pada hewan avertebrata air laut - Cairan tubuh avertebrata laut lebih kurang isotonik terhadap air laut - Cairan tubuh hewan avertebrata air tawar biasanya bersifat hipertonik terhadap lingkungannya

2. Telur

Jumlah telur yang dihasilkan avertebrata laut lebih banyak daripada avertebrata air yang di air tawar - Telur avertebrata laut umumnya berukuran lebih kecil, tanpa pelindung dan melayang sebagai plankton - Sedangkan telur avertebrata tawar umumnya berukuran lebih besar, berat, tenggelam dan biasanya dilindungi selaput agar atau cangkang, pembuahan didalam, kuning telur lebih besar dan dierami. 3. Larva - Laut kaya akan larva avertebrata yang hidup sebagai plankton, dan 70% dari zooplankton laut adalah meroplankton - Di perairan tawar hanya terdapat beberapa spesies larva avertebrata yang hidup sebagai plankton dan dalam jangka pendek.
-

4. Perbedaan filogenik
Secara filogenik, laut lebih kaya akan spesies avertebrata air daripada air tawar, juga populasinya lebih besar, kecuali beberapa kelompok yang berasal dari air tawar atau darat. 5. Ukuran Pada hewan yang serupa, ukuran tubuh avertebrata laut lebih besar daripada avertebrata air tawar. ex.: udang karang dan kepiting bakau lebih besar daripada udang sawah dan kepiting sungai 6. Warna Warna avertebrata air laut bervariasi, cerah dan menarik, sedangkan avertebrata air tawar umumnya berwarna suram, kelabu atau hitam.

7. Alat khusus untuk mengatasi lingkungan buruk - Umumnya tidak terdapat pada avertebrata yang hidup di air laut, kecuali beberapa jenis penghuni daerah pasang surut - Avertebrata yang hidup di air tawar banyak spesies yang membentuk telur dorman, siste atau melakukan estivasi 8. Neuston Lapisan permukaan air tawar kaya akan neuston sedangkan laut tidak. 9. Bioluminescence - Bioluminescence adalah cahaya yang dihasilkan oleh organisme perairan yang erat kaitannya untuk keperluan hidupnya. - Bioluminescence ini biasanya dimiliki oleh kebanyakan spesies laut, sedangkan spesies air tawar hanya sedikit

10. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahanperubahan lingkungan lingkungan perairan air tawar lebih bervariasi dan bersifat lebih labil bila dibandingkan dengan lingkungan air laut

y Klasifikasi adalah

penyusunan jenis-jenis hewan menjadi kelompokkelompok besar dan kecil dalam suatu aturan.
y Nomenklatur

meliputi tata cara pemberian nama jenis hewan atau kelompok hewan yang disusun dalam klasifikasi.

Secara garis besar, makhluk hidup di bumi dikelompokkan ke dalam 5 kelompok besar sebagai berikut: 1. Kingdom Monera atau Mychota
- uniseluler dan/atau koloni - tidak mempunyai inti sel (prokaryotik) - reproduksi aseksual dengan pembelahan - ex: ganggang biru dan bakteri 2. Kingdom Protista - uniseluler dan/atau koloni - mempunyai intiseluler (eukaryotik) - reproduksi seksual maupun aseksual - ex: protozoa, ganggang hijau, ganggang merah, ganggang coklat dan diatom

3. Kingdom Plantae - multiseluler dan sudah membentuk jaringan - eukaryotik - reproduksi seksual maupun aseksual - ex: tumbuhan tingkat tinggi 4. Kingdom Fungi - eukaryotik - reproduksi seksual maupun aseksual - ex: jamur dan kapang

5. Kingdom Animalia (Metazoa) - multiseluler - eukaryotik - reproduksi umumnya seksual - semua jenis hewan termasuk metazoa, kecuali protozoa

y Kingdom Animalia dibagi menjadi 3 golongan besar: 1.

Branch Parazoa-filum Porifera 2. Branch Mesozoa Filum Mesozoa 3. Branch Eumetazoa

Branch Eumetazoa mencakup sekitar 31 fila dan dibagi menjadi 2 kelompok atas dasar tipe simetrisnya: 1. Grade (divisi) Radiata filum 1. coelenterata filum 2. ctenophora 2. Grade (divisi) Bilateria

Berdasarkan perkembangan embrionya, grade Bilateria dibagi menjadi 2, yaitu:


a.

Protostomia berdasarkan rongga tubuhnya dibagi menjadi 3: 1. Acoelomata filum 3. platyhelminthes filum 4. Gnathostomulida filum 5. Nemertia 2. Pseudocoelomata filum 6. Enropracta filum 7. Rotifera filum 8. Kinorhyncha filum 9. Gastrotricha filum 10. Nematoda filum 11. Nematomorpaha

3. Eucoelomata filum 12. Acanthocephala filum 13. Bryzoa filum 14. Phoronida filum 15. Branchiopoda filum 16. mollusca filum 17. Annelida filum 18. Sipunculida filum 19. Echiura filum 20. Priapulida filum 21. Pogonophora filum 22. Onichopora filum 23. Chelicerata filum 24. Uniramia filum 25. Crustacea filum 26. Tardigrada filum 27. Pentastomida

b. Deuterostomia filum 28. Chaetognatha filum 29. Echinodermata filum 30. hemichordata filum 31. chordata

You might also like