You are on page 1of 8

TUGAS MANDIRI

BIMBINGAN BACA QURAN

OLEH: NAMA NPM PRODI : JUNDRAWATI : 11220052 : PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2011

AKHLAK

A. Pengertian Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkahlaku, perangai, tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Quran dan Sunnah Rasul. Di samping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan. Misalnya berpakaian minim di pantai Kuta Bali itu biasa saja,dianggap tidak melanggar norma karena budaya itu diterima masyarakat. Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum. B. Perbedaan Antara Akhlak, Moral dan Etika Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu

masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana

disabdakannya: Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. (Hadits Riwayat Ahmad) Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan syariat akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syariat Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah. C. Akhlak kepada Allah, Sesama manusia, dan Lingkungan. 1. Akhlak kepada Allah a. Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah. b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati. c. Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdoa merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas

hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah. d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan. e. Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. 2. Akhlak kepada sesama manusia a. Akhlak kepada diri sendiri 1) Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah. 2) Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan

memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya. 3) Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang . D. Akhlak kepada Orang Tua Kepergian orang yang kita cintai untuk menghadap Allah tentu amat menyedihkan. Apalagi jika kematian itu adalah orang tua kita. Karena dengan

begitu kita sudah tidak bisa lagi untuk berbakti mengambil secangkir teh hangat, membelikan makanan kesukaan dan juga memberikan kasih dan sayang secara langsung. Banyak hadis Nabi saw yang menyatakan tentang betapa pentingnya untuk berbakti kepada orang tua. Telah datang seorang laki-laki menghadap Rasulullah saw lalu bertanya. "Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan cara bagus? Jawab beliau. Ibumu!. Kemudian ia bertanya lagi "Sesudah itu siapa?" Jawab beliau Ibumu!. ia bertanya lagi"Sesudah itu siapa ?" Jawab beliau Ibumu!. Ia bertanya lagi "Sesudah itu siapa?" Jawab beliau Bapakmu! (HR Bukhari Muslim) Al-Quran bahkan secara tegas mewajibkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang .tuanya lu/ 1723). Berbakti kepada kedua orang tua (binrul walidain) merupakan al-khoir. yakni nilai kebaikan yang secara universal diwajibkan oleh Allah. Artinya nilai kebaikan berbakti kepada orang tua itu berlaku sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan masyarakat. Allah pun menjadikan kedua orang tua sebagai tambatan kebahagiaan, taman yang penuh kasih sayang, dan curahan perhatian. Oleh karena Itu. hak mereka amatlah besar dan kebaikan mereka tidak mungkin dibalas, jasa baik mereka tumbuh dan berkembang pada setiap pribadi yang baik. Manusia yang paling berjasa pada diri seseorang adalah orang tua. Sehinga berbakti kepadanya merupakan kewajiban. Berbakti sudah termasuk kategori al manif, yakni nilai kebaikan yang secara sosial diakui oleh masyarakat pada suatu zaman dan suatu lingkungan. Begitu besar Jasa orang tua, sehingga akhlak untuk berbakti kepada orang tua merupakan akhlak para nabi dan perangai orang-orang shaleh. Allah berfirman tatkala menyifati Nabi Yahya as. "Dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka." (QS. Maryam 14).AlQuran pun memberi rambu-rambu untuk berbakti kepada orang tua. Misalnya, seperti yang disebutkan dalam surat al Isra, bahwa seorang anak tidak boleh berkata kasar apalagi menghardik kepada kedua orang tuanyalQ/ 1723). Seorang anak juga harus menunjukkan sikap berterima kasihnya kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Di mata Allah sikap terima kasih anak kepada orang tuanya dipandang sangat penting, sampai perintah itu
4

disampaikan senafas dengan perintah bersyukur kepadaNya (anlsykur li wa liwa lidaika) (QS. 3114)). Ulama besar. Syeikh Nawawi menyebutkan beberapa contoh praktis akhlak anak terhadap orang tua, misalnya Mematuhi perintahnya selama perintah itu bukan dalam mendurhakai Allah. Tidak berjalan di depan keduanya, tetapi disamping atau dibelakangnya. Jika ia berjalan didepannya karena sesuatu hal. maka tidaklah mengapa ketika itu. Menjawab panggilan mereka dengan Jawaban yang lunak. Berusahalah keras untuk mencari keridhaan kedua orang tua dengan perkataan dan perbuatan. Bersi-kaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua seperti melayani mereka, menyuap! makan dengannya bila keduanya tidak mampu dan mengutamakan keduanya di atas diri dan anakanaknya. Janganlah bermuka cem-berut kepada keduanya. Janganlah bepergian, kecuali dengan izin keduanya.Adapun jika orang tua sudah meninggal, maka kewajiban anak kepada orang tua adalah (a) melaksanakan wasiatnya. (b) menjaga nama baiknya, (c) meneruskan cita-citanya, (d) meneruskan silalurahmi dengan handai tolannya. (e) mc-mohonkan ampun kepada Allah. Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua dibatasi dengan kepatuhannya kepada Allah. Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap harus menghormatinya secara patut (maruf) sebagai orang tua (QS. 3115). Seorang anak, oleh Nabi juga dilarang berperkara secara terbuka dengan orang tuanya di forum pengadilan, karena hubungan anak orang tua bukan semata-mata hubungan hukum yang mengandung dimensi kontrak sosial melainkan hubungan darah yang bernilai

sakral.Memperlakukan orang tuadengan baik termasuk amalan besar dan yang paling dicintai oleh Allah. Dari Abdullah bin Masud. "Aku pernah bertanya kepada Nabi saw, Amal yang manakah yang paling dicintai oleh Allah ? Jawab beliau Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi Kemudian amal apa ? Jawab beliau Berbuat baik pada orang tua. Aku bertanya kagi Sesudah itu amal apa? Jawab beliau Jihad di Jalan Allah." (HR Bukhari Muslim). (Rudhy Suharto, rudhy rs yahoo.com)
5

Akhlak kepada Orang Tua. Begitu besar Jasa orang tua, sehingga akhlak untuk berbakti kepada orang tua merupakan akhlak para nabi dan perangai orangorang shaleh. "Dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka." Adapun jika orang tua sudah meninggal, maka kewajiban anak kepada orang tua adalah (a) melaksanakan wasiatnya. Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua dibatasi dengan kepatuhannya kepada Allah. Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap harus menghormatinya secara patut (maruf) sebagai orang tua (QS. Seorang anak, oleh Nabi juga dilarang berperkara secara terbuka dengan orang tuanya di forum pengadilan, karena hubungan anak orang tua bukan semata-mata hubungan hukum yang mengandung dimensi kontrak sosial melainkan hubungan darah yang bernilai sakral. E. Akhlak kepada ibu bapak Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentukbentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha. F. Akhlak kepada keluarga Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih saying di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komuniksai. Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua pihak dalam keluarga. Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan

batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota keluarga dan menghapuskan


6

kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya. G. Akhlak kepada lingkungan Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah di muka bumi,yaitu sebagai wakil Allah yang bertugas mamakmurkan, mengelola dan melestarikan alam. Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya.

You might also like