You are on page 1of 27

TUGAS TERSTRUKTUR ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Makalah Ini Diajukan Sebagai Sarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester Pada Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam Tahun 2012

DISUSUN OLEH : NAMA : NELA KURNIATY NBP : 10.5.03.72

DOSEN PEMBIMBING : SUHARDIMAN M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SULTAN ABDURRAHMAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012 1

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Beriring salam tidak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari yang tidak tahu menjadi tahu sehingga kita bias membedakan anara baik dan buruk. Terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam Bapak SUHARDIMAN, M.Pd yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Semoga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tentunya memiliki nilai-nilai kebaikan yang sangat tinggi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan agar makalah ini lebih sempurna kedepanya.

Tanjungpinang, 9 Januari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................i Daftar Isi .........................................................................................................ii

BAB I : Pendahuluan A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Tujuan Penulisan.........................................................................................1 BAB II : Pembahasan A. Pengertian, Ruang Lingkup, & Kegunaaan Ilmu Pendidikan Islam ..............2 B. Dasar-dasar Pendidikan Islam .....................................................................4 C. Tujuan Pendidikan Islam .............................................................................6 D. Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam ...........................................10 E. Peserta Didik dalam Pendidikan Islam .......................................................13 F. Alat-alat dalam Pendidikan Islam ................................................................15 G. Kurikulum Pendidikan Islam .......................................................................17 H. Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam...................................................19 I. Lingkungan Pendidikan dalam Pendidikan Islam ........................................21 J. Tanggung Jawab Kelembagaan Pendidikan Islam .......................................22 BAB III : Penutup A. Kesimpulan .................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................iii

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Pendidikan islam mempunyai sejarah yang panjang dan pendidikan islam juga berkembang seiring dengan kemunculan islam itu sendiri. Pada masa awal itu tentu saja pendidikan formal yang sitematius belum terselenggara. Dan pendidikan yang berlangsung dapat dikatakan pendidikan informal karena pendidika islam pertama kali berlangsung dirumah sahabat ( daaral arqam ). Dalam UU system pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta diddik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dikatakan bukan sebagai persoalan yang mudah karena pendidikan itu memiliki tanggungjawab yang besar baik itu kepada Allah SWT maupun kepada alam. Tanggungjawab yang besar itu terwujud dalam hal membentuk kepribadian individu. Dengan terciptanya individu yang berkepribadian seperti yang tercanun dalam kedua tujuan pendidikan diatas maka akan memberikan manfaat yang besar umumnya bagi bangsa dan Negara. Agar pendidikan itu sesuai dengan tujuannya semula maka diperlukan sebuah kerjasama antara orang tua, masyarakat, sekolah dan pemerintah. Mereka hendaknya bersama-sama memperhatikan pendidikan para generasi mudanya.

B. Tujuan Untuk Memperluas Pengetahuan tentang Ilmu Pendidikan Islam dan hal-hal Penting Apa saja yang di kaji di dalamnya.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ruang Lingkup dan Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam
1. Pengertian ilmu Pendidikan Islam Kata "pendidikan" yang dalam bahasa Arabnya ialah "tarbiyah" dengan kata kerja "rabba". Sedang kata "pengajaran" dalam bahasa arabnya ialah "ta'lim" dengan kata kerjanya "allama". Pendidikan dan pengajaran da!am bahasa Arabnya "tarbiyah wa ta'lim" sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa Arabnya "tarbiyah Islamiyah Jadi Ilmu Pendidikan Islam ialah Ilmu yang mempelajari cara-cara dan usaha untuk menuju berhasilnya pembentukan kepribadian muslim yang sempurna . Di bawah ini dikemukakan pendapat-pendapat dari para ahli tersebut a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam yaitu yang dari jasmani rohani, berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada tertentu nya kepribadian utama menurut ukuran islam1 b. Menurut Drs. Burlian Somad, Pendidikan Islam ialah pendidikan

yang membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah. c. Menurut Prof. Dr. Hasan LAngulung a. Menyiapkan generasi b. Memindahkan Ilmu Pengetahuan c. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat. d. Mendidik anak agar dapat beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
1

Drs. Ahmad D. Marimba, filsafat Pendidikan Islam, PT AI-Ma'arii,

Bandung, 1980, hal. 23-24. 2

2. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam 1. Perbuatan mendidik itu sendiri 2. Anak Didik yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam Pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk membawa anaik didik ke arah tujuan pendidikan Islam yang kita cita-citakan. 3. Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi

fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam itu dilakukan 4. Pendidik yaitu subjek yang Melaksanakan Pendidikan Islam, dan Pendidik ini mempunyai peranan penting terhadap berlangsungnya pendidikan 5. Materi pendidikan Islam yaitu bahan-bahan atau pengalaman-

pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedernikian rupa 6. Metode pendidikan Islam ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau rnateri pendidikan Islam kepada anak didik 7. Evaluasi pendidikan yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi/penilaian terhadap hasil belajaranak didik. 8. Alat-alat pendidikan Islam yaitu alat melaksanakan pendidikan islam 9. Lingkungan sekitar atau mileu pendiidkan islam yaitu keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam. 3. Kegunaan Pendidikan Islam Ilmu pendidikan Islam mempunyai fungsi yang bermacam-macam antara lain a. Menumbuhkan dan Memelihara Keimanan b. Membina dan menumbuhkan akhlah mulia c. Membina dan meluruskan ibadah d. Menggairahkan beramal dan melaksanakan ibadah e. Mempertebal rasa dan sikap serta mempertinggi solidaritas Sosial 3 yang digunakan selama

B. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam


1. Konsep Dasar Pendidikan Islam Manakah di antara keernpat aliran ( Progresivme, Esensialisme, Perenialisme, Rekonstruksionisme, ) tersebut yang ideal untuk dijadikan dasar filosofis bagi pengembangan kurikulum pendidikan Islami di Indonesia? Untuk menjawab persoalan ini diperlukan kajian yang lebih mendalam tentang bagaimana pandangan Islam tentang manusia, sebab pendidikan itu selalu berurusan dengan masalah mannusia. Dengan usaha ini diharapkan dapat tercapai adanya modifikasi dari keempat aliran yang lahir dari kebudayaan barat tersebut. Konsep pendidikan Islami sudah barang tentu berbeda dengan. konsep pendidikan barat .perbedaan yang menonjol pendidikan Islami sangat memerlukan intervensi wahyu (AL (Quran) dan AI-Hadits dalam menjawab masalah

Pendidikan , karena pngetahuan manus.ia sangat teratas dan nisbi, ssedangkan pengetahuan Allah mutlak clan tidak_terbatas.

Dengan demikian, pendidikan Islami memperhatikan ketiga unsure manusia, yaitu unsur tubuh (jasmani) , hati nurani (kalbu) dan akal. ketiga unsur tersebut sama diperhatikan dan dikembangkan. 2. Dasar-dasar Pendidikan Islam Dasar yaitu landasan atau fondamen tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut tegak kukuh berdiri. Demikian pula dasar pendidikan Islam. Dengan adanya dasar ini maka Pendidikan Islam akan tegak berdiri dan tidak mudah diombang ambing oleh pengaruh luar.2 a. Al Quran - Surah Al Baqarah Al-alaq ayat 1-5) Ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa (seolah-olah) Tuhan berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan pencipta manusia (dari segumpal darah). Selanjutnya, untuk memperkukuh

Drs. Muhaimin. MA., Konsep Pendidikan Islam, Ramadhani, Solo 1991, hal. 22

keyakinan

dan

memeliharanya

agar

tidak

luntur,

hendaklah

melaksanakan pendidikan dan pengajaran. b. As Sunah Rasulullah S.A.W menyatakan bahwa beliau adalah juru didik . praktik ini menunjukan kita suatu contoh terbaik , Rasul mendorong orang untuk belajar dan menyebarkan ilmu secara luas dan suatu pujian atas keutamaan juru didik 3 c. Perundang undangan yang berlaku di Indonesia - Uud 1945, Pasal 29 - GBHN - UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 11 Ayat 1 Pasal 11 ayat 6

3. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam Ilmu pendidikan Islam perlu dipelajari dan diajarkan kepada para peminat atas dasar hal-hal sebagai berikut : a. Hakikat pendidikan Islam ialah proses membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan islam. b. Asas Pendidikan Islam ialah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam prikehidupan yang berkeseimbnangan antara kehidupan duniawiyah dan ukhrawiyah. c. Modal dasar pendidikan islam ialah kemampuan dasar (fitrah) untuk berkembang bagi masing-masing pribadi manusia sebagai karunia Tuhan. d. Sasaran Strategis pendidikan islam ialah menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai ilmu pengetahuan secara mendalam dan meluas dalam probadi anak didik.

M. Athiyah Al Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1970 hal.

36-37

C. Tujuan Pendidikan Menurut Islam


1. Tujuan Pendidikan Menuru Sikrun Pribadi, tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan.4 Diantara para ahli didik ada yang berpendapat,, bahwa fungsi tujuan pendidikan ada tiga yang semua bersifat normatif. a. Konsep tujuan pendidikan Konsepsi tujuan pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai tersebut oleh Abdurrahman an Nahlawi disebut Afdahur Rabbani (tujuan yang bersifat ketuhanan) 5 b. Pentahapan Tujuan Pendidikan

Tujuan tertinggi /terakhir Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku umum, karena sesuai dengan konsep ilmiah mengandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tertinggi dan terakhir ini pada akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai ciptaan Allah yaitu menjadi Hamba Allah yang paling Takwa, mengantarkan Subjek didik menjadi Khalifatullah fil ard (Wakil tuhan di Bumi), untuk memperoleh kesejahteraan

Tujuan Umum Tujuan umum bersifat empiris dan realistis. Dikatakan umum karena berlaku bagi sisapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu dan juga menyangkuti subjek didik secara total.

Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah pengkhusussan atau operasionalisasi tujuan tertinggi dan terakhir dari tujuan umum pendidikan islam. Tujuan khusus bersifat relatif sehinga memungkinkan untuk berubah.
4

Pidato Sikun Pribadi dalam Kongres Ilmu Pengetahuan II dengan Judul Psycho

higinie
5

Abdurrahman An-Nahlawi. Usulut Tarbiyat wa As-Alibiha fil Baiti wal-Madrasari Wal-

Mujtama, Darul Fikri, dimsyqa, 1979, hal. 113

2. Tujuan Pendidikan Menurut Islam Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, fungsi tujuan ada empat yaitu : Mengakhiri usaha Mengarahkan usaha Merupakan titik pangkal Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu6 a. Tujuan Sementara Tujuan sementara disini yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis,

pengetahuan

ilmu-ilmu

kemasyarakatan,

kesusialaan,

keagamaan,

keterampilan, kedewasaan jasmani-rohani, dan sebagainya. Tujuan keagamaan (Al-Gardud Diny) Nilai yang terisi penuh nilai rohani islam dan berorientasi kepada bahagian hidup akhirat. Tujuan keduniaan (al-Gardud Duniawi) Tujuan ini lebih mengutamkan pada upaya untuk mewujudkan kehidupan sejahtera di dunia dan kemanfaatanya. b. Taksonomi Tujuan-tujuan Pendidikan Islam Tujuan pendidikan islam yang menitik beratkan kekuatan jasmaniah Jadi tujuanya ialah untuk membentuk manusia muslim yang sehat dan kuat jasmaninya serta memiliki keterampilan muslim yang tinggi. Tujuan pendidikan Islam yang menitik beraktan kekuatan Rohaniah Tujuan ini berkaitan dengan kemampuan manusia menerima agama Islam y ang ini ajaranya adalah keimanan dan ketaatan kepada allah, dengan tunduk terhadap nilai-nilai moralitas yang diajarkanya dengan mengikuti keteladanan Rasul-Nya adalah menjadi tujuan rohaniah pendidikan Islam.

Drs. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam PT. Al-Maarif,

Bandung, 1980, hal 45-46

Tujuan pendidikan yang memperhatikan segi lahir, batin, duniawi, dan ukhrawi secara sekaligus. Dapat dirumuskan tujuan akhir pendidikan Islam ialah merealisasikan manusia muslim yang beriman dan bertakwa serta berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada Khaliknya dengan sikap dan kepribadian yang merujuk kepada penyerahan diri kepada-Nya. 3. Tujuan Pendidikan Islam Ditinjau Dari Segi Dimensinya Nilai-nilai ideal yang mana hendak diinginkan, perlu dirumuskan dalam

bentuk tujuan pendidikan dalam perencanaan kurikulum. a. Di Seputar Prinsip Perumusan Tujuan Pendidikan Hilda Taba mengemukakan, bahwa prinsip-prinsip pokok dalam perumusan tujuan pendidikan adalah sebagai berikut : Rumusan tujuan hendaknya meliputi aspek bentuk kelakuany yang diharapkan Tujuan-tujuan yang kompleks harus ditata cukup analistis Dalam perumusan tujuan pendidikan harus diformulasikan dengan jelas Tujuan-tujuan itu harus realistis Tujuan-tujuan itu harus mencangkup semua aspek. b. Dimensi-dimensi tujuan pendidikan Tujuan hidup di dunia manusia ialah untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat. Sehubungan dengan itu Imam Al-Ghazali mengemukakan, bahwa pendidikan dan pengajaran berusaha mencapai dua tujuan, yaitu : Insan Paripurna yang bertujuan mendekatkan diri Kepada allahm dan Insan Paripurna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Untuk mencapai tujuan utama yang dicita-citakan islam, maka pendidikan islam harus mampu melahirkan kekuatan yang sarat dengan tiga dimensi yang saling berkaitan satu dengan lainya, sebagaimana dinyatkan oleh alamsyah Ratu Prawiranegara, sebagia berikut :

Dimensi Imanitas yang dapat mendudukan harkat manusia sebagai makhluk Allah yang tertinggi di dunia.

Dimensi Jiwa dan pandangan hidup Islam yang membawa cita-cita Rahmatan LilAlamin

Dimensi Kemajuan yang akan menempatkan manusia bertafaqquh terhadap apa yang dititahkan oleh allah dan terhadap segala kejadian serta perubahan yang ada.

D. Pendidikan Dalam Perspektif Islam


1. Pengertian dan Tugas Pendidik Dalam Islam Pendidik ialah mereka yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Tanggung jawab itu sekurang-kurangnya oleh dua hal pertama karena Kodrat; kedua adalah karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang yang berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya. Tugas Pendidik (termasuk guru) dirinci oleh Ag. Soejono (1982;62) adalah sebagai berikut : a. b. Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak didik Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang c. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai bidang keahlian d. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan. 2. Jenis-Jenis Pendidik Menurut Prof. Dr. Mohamad Athiyah Al-Abrasyi,pendidik itu ada tiga macam, yaitu : a. Pendidik Kutab Pendidiik yang mengajarkan al-Quran kepada anak-anak didik Kuttab. b. Pendidik Umum Ialah pendidik pada umumnya. Ia mengajar di lembaga-lembaga pendidikan yang mengelola atau melaksanakan pendidikan secara formal. c. Pendidik Khusus Sering disebut Mudib, yaitu pendidik yang memberi pelajaran khusus pada seseorang atau lebih, seperti pendidikan yang dilaksanakan di rumahrumah tertentu.

10

3. Syarat-syarat Untuk Menjadi Pendidik a. Tentang Umur, harus sudah dewasa b. Tentang Kesehatan, Harus sehat jasmani dan rohani c. Tentang Kemampuan Mengajar, ia harus ahli d. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi. Dalam Ilmu Pendidikan Islam, Secara umum untuk mejadi guru yang baik dan diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. a. Takwa Kepada Allah sebagai syarat menjadi guru b. Berilmu sebagai syarat untuk menjadi guru c. Sehat Jasmani sebagai sarat untuk mejadi Guru d. Berkelakuan baik sebagai Syarat menjadi Guru - Mencintai Jabatanya sebagai guru - Bersikap adil terhadap semua murid - Berlaku sabar dan tenang - Guru harus berwibawa - Guru harus gembira - Guru harus bersifat manusiawi - Berkerja sama dengan guru-guru lain - Berkerja sama dengan masyarakat. 4. Sifat Sifat yang Harus dimiliki Pendidik Adapun Sifat Sifat itu ialah : a. Memiliki Sifat Zuhud, tidak mengutamakan materi, dan mengajar karena mencari keridhaan Allah semata. b. Seorang guru harus bersih tubuhnya, jauh dari dosa besar c. Iklah dalam pekerjaan d. Bersifat pemaaf terhadap muridnya e. Harus mencintai murid-muridnya seperti cintanya terhadap anak sendiri. f. Harus mengetahui tabiat, pembawaan, adat kebiasaan.

11

g. Harus menguasai mata pelajaran yang akan diberikanya serta memperdalam pengetahuan tentang itu sehingga mata pelajaran itu tidak akan bersifat dangkal. 7 h. Tidak mengharapkan balas jasa i. j. Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik Jangan menimbulkan rasa benci pada murid terhadap suatu cabang ilmu k. Mengamalkan ilmunya dan jangan berlainan kata dengan perbuatanya8

5. Pendidik Dalam Perspektif Pendidikan Islam Dalam pendidikan islam, Pendidik memiliki arti dan peranan sangat penting. Hal ini disebabkan ia memiliki tanggung jawab dan menentukan arah pendidikan. Itulah sebabnya pula Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan dan bertugas sebagai pendidik. Bahkan Orang yang berilmu Pengetahuan dan maui mengajarkan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan akan disukai oleh Allah dan didoakan oleh penghuni langit serta penghuni bumi seperti semut dan ikan di dalam laut, agar ia mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan. Agar pendidik berhasil melaksanakan tugasnya, al-Ghazali menyarankan agar Pendidik memiliki adab yang baik. Al-Ghazali berkata Mata anak didik selalu tertuju padanya, telinganya selalu mendengarkan apa saja darinya, karena itu apabila ia menganggap baik berarti baik pula bagi mereka dan apabila ia menganggap jelek maka jelek pula bagi mereka.

M. Athiyah al-abrasyi, Dasar-dasar pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang Jakarta,

1970, hal. 131-134


8

M. athiyah al abrasyi, Op. Cit., hal. 150-151

12

E. Peserta Didik dalam Pendidikan Islam


1. Konsep Islam tentang Fitrah Dalam pandangan Islam kemampuan dasar/pembawaan itu disebut dengan Fitrah yang dalam pengertian etimologis mengandung arti kejadian karena kata fitrah berasal dari kata kerja Fatoro yang berarti menjadikan. Fitrah yang disebutkan dalam ( Q.S Ar-rum ; 30 ) mengandung implikasi kependidikan yang berkonotasi kepada paham nativisme, karnea fitrah mengandunga makna kejadian yang di dalamnya berisi potensi dasar beragama yang benar dan lurus yaitu Islam. 2. Lingkungan Pendidikan a. Keluarga b. Asrama - Asrama Tampungan ( orang Tua angkat ) - Asrama untuk anak-anak nakal (yang lainya mempunyai kelainan fisik/mental ) - Asrama yang didirikan untuk tujuan-tujuan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan dalam pendidikan rumah maupun sekolah - Asrama yang dibutuhkan untuk menunjang ketercapaian tujuan c. Perkumpulan remaja d. Lingkungan Kerja e. Sekolah Suasana Tanggung jawab Kebebasan Pergaulan 3. Pendidikan Seumur Hidup a. Hakikat Pendidikan Seumur Hidup dan Perkembanganya Ada beberapa istilah lain yang dipakai untuk menunjukan konsep pendidikan seumur hidup yang perlu diketahui. Adult Education 13

Out Of School Education Reccurent Education Continuing Education Konsep pendidikan semur hidup menjadi terkenal dalam dunia

pendidikan sejak terbitanya buku karya Paul Lengrand yang berjudul : an Introduction To Life Long Education pada tahun 1970. Pada tahun 1971 UNESCO membentuk Komisi International Pengembangan Pendidikan Pendidikan seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama anatara keluarga, masyarakat dan pemerintah Berdasarkan ketetapan MPR No. IV/MPR/19973 jo keterangan MPR No.IV/MPR/1978, tentang GBHN, Bab IV bagian Pendidikan Nomor d ini, maka Pendidikan seumur hidup di negara kita menjadi landasan oleh setiap penyelenggaran pendidikan. b. Penerapan Pendidikan Semur Hidup Pendidikan baca tulis Fungsional Pendidikan Vokasional Pendidikan Profesional Pendidikan ke arah perubahan dan perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan dan kedewasaan politik Pendidikan Kultural dan pengisian waktu luang c. Sasaran Pendidikan Seumur Hidup Para buruh dan petani Para remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya Para pekerja yang berketerampilan Para teknis danprofesional Para pemimpin masyarakat Para anggota masyarakat yang sudah usia tua.

14

F. Alat-Alat dalam Pendidikan Islam


1. Pengertian Metode dan alat Pendidikan Islam Metode Pendidikan Islam ialah jalan atau cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud kepribadian muslim pada dirinya Alat Pendidikan Islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Dengan demikian maka alat ini mencangkup apa saja yang dapat digunakan termasuk di dalamnya metode pendidikan Islam. 2. Pentingnya Metode dan Alat Pendidikan Islam Hal ini mempunyai peranan penting sebab merupakan jembatan yang menghubungkan pendidik dnegan anak didik menuju ke tujuan pendidikan Islam,yaitu terbentuknya kepribadian muslim. Berhasil atau tidaknya Pendidikan Islam dipengaruhi pleh seluruh faktor yang mendukung pelaksanaan pendidikan islam. 3. Jenis-jenis Metode dan Alat Pendidikan Islam Hal ini deserahkan metode mana yang paling cocok digunakan yang paling tepat. Metode Pendidikan Islam harus berlandaskan pada prinsip : a. Memudahkan dan tidak mempersulit b. Menggermbirakan dan tidak menyusahkan c. Memiliki kesatuan Pandangan. 8 metode Pendidikan Islam menurut Muhamad Quth : a. Pendidikan melalui teladan b. Pendidikan melalui nasihat c. Pendidikan melalui hukuman d. Pendidikan melalui cerita e. Pendidikan melalui kebiasaan f. Menyalurkan kekuatan g. Mengisi kekosongan h. Pendidikan melalui peristiwa-peristiwa

15

4. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam a. Metode Pembelajaran di kalangan anak-anak - Metode Pembelajaran al-quran, Syair, dan sajak - Metode Pembelajaran akhlak b. Metode Pembelajaran di Pendidikan Tingkat Tinggi - Sistem Muhadarah atau kuliah - Sistem diskusi dan berdebat

16

G. Kurikulum Pendidikan Islam


1. Kurikulum Fungsi Kurikulum dilihat dari 3 sudut : a. Bagi sekolah yang bersangkutan b. Bagi sekolah pada tingkatan di atasnya, dan c. Bagi masyarakat/pemakai lulusan sekolah tersebut. 2. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam a. Prinsip Pertama , Adanya pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran dan nilainya b. Prinsi kedua, prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan dan kandungan kurikulum. Maka kandunganya harus meliputi segala yang berguna untuk Pembina pribadi pelajar yang terpadu dan membina akhlak. c. Prinsip ketiga, adanya keseimbangan yang relatf antara tujuan dan kandungan kurikulum. d. Prinsip Keempat, berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, kebutuhan pelajar. Begitu juga dengan alam sekitar fisik sosial di mana pelajar itu hidup dan berinteraksi untuk memperoleh pengetahuan, kemahiran, pengalaman, dan sikapnya e. Prinsip Kelima, ialah pemeliharaan perbedaan individual di antara pelajardalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan dan masalahnya dan juga memelihara perbedaan serta kelainan di antara alam sekitar dan masyarakat. f. Prinsip Keenam ialah prinsip perkembangan clan perubahan islam yang menjadi sumber pengambiian falsafah, prinsip, dasar, kurikulum. Metode mengajar pendidikan Islam mencela keras sifat meniru (taklid) secara membabi buta clan membeku pada yang kuno, yang diwarisi serta rnengikut tanpa selidik.

17

3. Pola Organisasi Kuirikulum Pendidikan Islam Organisasi kurikulum merupakan struktur program yang berupa kerangka umum program-program pendidikan atau pengajaran yang hendak disampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran yang ditetapkan. Beberapa ahli menyebut istilah ini dengan desain kurilulum (curriclum design). Saylor dan Alexander menyatakan bahwa, yang dimaksud desain kurikulum ialah by curriculum design we mail the pattern of fram work or structural organization used in selecting, planning, and carrying for ward educational experiences in the school. Yakni pola atau kerangka atau organisasi struktural yang dipergunakan dalam menyeleksi, merencanakan, dan memajukan pengalaman-pengalaman pendidikan di sekolah. a. Subject Curriculum atau Separate Subject Kurikulum Kurikulum yang di susun dalam bentuk ini menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk subjek-subjek atau mata pelajaran tertentu. Bentuk kurikulum tersebut disusun berdasarkan pandangan jiwa asosiasi. b. Integrated Curriculum Menurut S. Nasution kurikulum tersebut membuka kesempatan yang lebih besar untuk mengadakan tugas kelompok, memanfaatkan masyarakat yang ada dan lingkungan sebagai sumber belajar . c. Curriculum based on Social Process and Life Function Yang dimaksud Social Process and life function atau the major social function of lifing. Itu adalah Scope atau ruang lingkup kurikulum. d. The Core Curriculum Menurut mengembangkan Hilda Taba, tipe kurikulum kebutuhan ini bertujuan didik,

integrasi,

melayani

peserta

mempromosikan belajar aktif dan hubungan yang signifikan antara kehidupan dan belajar.

18

H. PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM


1. Metode Pendidikan Yang dimaksud dengan metode pendidikan di sini ialah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Dalam literatur ilmu pendidikan, khususnya ilmu pengajaran, dapat ditemukan banyak metode mengajar. Adapun metode mendidik, selain dengan cara mengajar, tidak terlalu banyak dibahas oleh para ahli. Sebabnya, mungkin metode mengajar lebihjelas,lebih tegas, objektif, bahkan universal. Sedangkan metode medidik, selain mengajar lebih subjektif, juga kurang jelas, kurang tegas, dan lebih bersifat seni daripada sebagai sains. Jadi, sebenarnya untuk kepentingan pengembangan teori-teori Pendidikan Islam, masalah metode mengajar tidaklah terlalu sulit. metode mengajar yang dikembangkan di Barat dapat saja diambil untuk memperkaya teori tentang metode Pendidikan Islam. Karena itu, metode-metode tersebut tidak akan dalam buku . Yang perlu dibahas di sini ialah pelaksanaan cara itu sendiri. Cara yang kedua ialah, berbagai metode Pendidikan untuk mengembangkan aspek afektif menunjuknya pribadi muslim.

2. Cara melaksanakan Pengajaran urutan langkah mengajar ditentukan oleh banyak hal, antara lain : a. oleh tujuan pengajaran yang hendak dicapaipada jam pela jaran. b. oleh kemampuan guru. Ada guru yang pandai berbicara ia baiknya banyak rrenggunakan sistern ceramah.jika guru bisa bernyanyi, ia dapat menggunakan nyanyian sebagai cara mengajar. c. Oleh keadaan alat-alai yang tersedia. Dalam proses pengajaran sering digunakan alat-ala a. Oleh jumlah murid. Bila muridnya banyak katakanlah misal 100 orang dalam satu kelas, maka metode ceramah lebih baik daripada metode diskusi.

19

3. Metode Pembinaan Rasa beragama Menurut An-Nahlawi, metode untuk menanamkan rasa iman sebagai berikut : a. Metode Hiwar (percakapan) Qurani b. Metode kisah Qurani dan Nabawi c. Metode keteladanan d. Metode Pembiasaan e. Metode Ibrah dan Mauziah (nasihat yang lembut) f. Metode Targib dan tarhib.( janji dan ancaman)

20

I. Lingkungan Pendidikan Islam


1. Pengertian Lingkungan Yang dimaksud lingkungan (millieu) ialah sesuatu yang berada diluar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya. Lingkungan merupakan salah satu faktor dan faktor-faktor Pendidikan yang ada. Dengan demikian alam sekitar merupakan faktor penting pula bagi pelaksanaan pendidikan. Namun demikian alam sekitar jelas berbeda apabila dibandingkan dengan faktor Pendidik. Memang lingkungan berpengaruh besar kepada anak didik, meliputi lingkungan yang baik atau yang tidak baik. lebih-lebih lingkungan yang kurang baik mudah mempengaruhi anak didik. Mengingat lingkungan tidak

bertanggungjawab mempengaruhi anak didik, maka sudah sepantasnyalah jika pendidik bijaksana dalam bersikap dalam menghadapi lingkungan tersebut.

2. Macam-macam Lingkungan dalam Pendidikan Lingkungan Pendidikan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu

pengaruh lingkungan positif, pengaruh lingkungan negatif, dan lingkungan netral. Selanjutnya di bawah ini adalah beberapa lembaga yang tumbuh di dalam masyarakat serta mempunya pengaruh luas bagi kehidupan beragama. a. Keluarga b. Sekolah c. Tempat Ibadah d. Masyarakat

21

J. Tanggung Jawab Kelembagaan Pendidikan Islam


1. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Islam Tanggung jawab pendidikan dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban melaksanakan pendidikan. Karena itu tanggung jawab pendidikan dalam Islam adalah kewajiban melaksanakan pendidikan nenurut pandangan Islam. kewajiban melaksanakan pendidikan itu direalisasikan dalam wujud memberikan bimbingan baik pasif maupun aktif. a. Tanggung Jawab Orang Tua b. Tanggung Jawab Sekolah c. Tanggung Jawab Masyarakat 2. Tanggung Jawab Kelembagaan Pendidikan Islam a. Keluarga Kewajiban orang tua kepada anaknya yaitu memberi nama yang bagus, mengalari sopan santun, baca-tulis, berenang, dan memanah, serta mengawinkannya apabila ia telah dewasa. (HR. Hakim). b. Masjid / Mushola c. Madrasah Yang dimaksud dengan sekolah di sini ialah, lembaga yang menyelenggarakan Pendidikan dan pengajaran secara formal. Karena itu istilah sekolah di sini termasuk di dalamnya miadrasah. sehingga akhirnya timbulah sekolah sebagai Iernbaga pendidikan formal yang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan dan kecerdasan akal.9 d. Pesantren Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk Indigenous cultura atau bentuk kebudayaan asli Indonesia, sebab, lembaga Pendidikan ini dengan parta Kiai, murid dan asrama telah dikenal dalam kisah dan cerita rakyat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
10

Drs. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Aksara Baru, 1982, hal. 70. Timur Jaelani, MA. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pembangunan Perguruan

10

Agama, Demaga Jakarta, 1980.

22

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


pendidian Islam adalah usaha sadar untuk mengarahkan peserta didik menjadi pribadi muslim yang kamil dan berasaskan Islam.

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 4 komponen, yaitu 1) tujuan pendidikan, 2) peserta didik, 3) pendidik, 4) isi pendidikan dan 5) konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan, yakni lingkungan, sarana, metode dan sistem atau kurikulum pendidikan. Didalam proses pendidikan dalam lingkunagan keluarga masing-masing orang tua memiliki peran yang sangat besar dan penting.dala,hal ini,ada banyak aspek pendidikan sangat perlu diterapkan oleh masing-masing orang tua dalam hal membentuk tingkah laku atau kepribadian anaknya yang sesuai dengan tuntunan al-quran dan hadist rasulullahSAW.Diantara aspek-aspek tersebut adalah pendidikan yang berhubungan dengan penanaman atau pembentukan dasar keimanan(akidah),pelaksanaan ibadah,akhlak,dan sebagainya.dalam lingkunagan Dalam lingkungan sekilah tanggung jawab dalam mendidik anak dibebankan kepada guru.tugas guru tidak hanya mendidik tetapi juga menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya. Pemerintah memiliki juga andil yang cukup besar dalam pendidikan,karena pendidikan merupakan hak rakyat yang harus dipenuhi.yang dalam hal ini pemerintah hendaknya dapat menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dan atau yang menyangkut tentang pendidikan itu sendiri.hal ini bertujuan agar pendidikan yang diberikan itu sesuai denagn tujuan yang telah ditetapkan semula.

23

DAFTAR PUSTAKA
Marimba, Ahmad , filsafat Pendidikan Islam, PT AI-Ma'arii, Bandung :1980 Muhaimin Konsep Pendidikan Islam, Ramadhani, Solo : 1991 Al Abrasyi, Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta : 1970 An-Nahlawi , Abdurrahman, Usulut Tarbiyat wa As-Alibiha fil Baiti walMadrasari Wal-Mujtama, Darul Fikri, dimsyqa :1979. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Aksara Baru, 1982, Jaelani, Timur Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pembangunan Perguruan Agama, Demaga Jakarta, 1980.
Abdullah, Fadjar. 1991. Peradaban dan Tantangan Pendidikan Islam, Rajawali Pers, Jakarta Ahmad Izzuddin, al-Bayyanu. 1987. Pendidikan Agama Bagi Anak, Pustaka Amani, Jakarta.

1iii

You might also like