You are on page 1of 6

Hanna Dianawati (040710155) Sistem Informasi Manajemen , kelas : G

Nilai Bisnis Sistem Informasi


Manajemen menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan dan harapan atas investasi besar yang telah dilakukan. Alasan untuk menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam organisasi adalah untuk mendapatkan nilai bisnis melalui pengurangan biaya, efektivitas yang lebih besar, peningkatan efisiensi ditingkatkan dan meningkatkan kualitas layanan. Biasanya, tujuan manajemen dan tujuan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses bisnis meliputi: kerahasiaan, integritas, ketersediaan, keandalan dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan peraturan. Dasar Manajemen proyek TI Terdapat tiga konteks pemahaman dalam sebuah kerangka proyek, yaitu : a. Tujuan Manajemen Proyek, tujuan manajemen proyek TI mencakup empat komponen yaitu ruang lingkup, biaya, kualitas dan waktu. Ukuran keberhasilan proyekapabila ruang lingkupnya tercapai , kualitasnya terpenuhi, selesai sesuai jadwal dan menggunakan dana sesuai dengan yang disediakan. b. Proses manajemen proyek, manajemen proyek TI pelaksanaan proyek yang mencakup fase mengacu pada fase-fase

inisiasi proyek,

perencanaan proyek,

pelaksanaan proyek, pengendalian proyek dan penyerahan proyek. c. Pengetahuan manajemen proyek. Area pengetahuan (Knowledge area) yang

diperlukan dalam mengelola sebuah proyek, terdapat delapan aspek pengetahuan yaitu manajemen ruang lingkup, manajemen kualitas, manajemen waktu,manajemen biaya, manajemen komuni kasi, manajemen sumberdayamanusia,manajemen resiko Ketiga konteks tersebut dan manajemen pengadaan.

merupakan satu kesatuan dalam memahami proyek dan

menyatu dalam manajemen proyek terintegrasi (Integrated Project Management). Tujuan Proyek Terdapat empat komponen penting yang menjadi tujuan sebuah proyek, yaitu ruang lingkup (scope) , waktu, biaya dan kualitas. Empat komponen tersebut yang menjadi batasan terhadap pelaksanaan proyek. Bisa dikatakan bahwa kriteria yang harus dipenuhi dari produk yang

Hanna Dianawati (040710155) Sistem Informasi Manajemen , kelas : G

dihasilkan dari proyek meliputi kriteria atau batasan waktu, batasan ruang lingkup, batasan biaya dan batasan kualitas. Jadi terdapat empat keharusan dalam sebuah proyek yaitu: a. b. c. d. Proyek harus diselesaikan dan diserahkan tepat waktu. Proyek harus cukup dibiayai dengan dana yang telah ditentukan Proyek harus sesuai dengan ruang lingkup yang disepakati Proyek harus memiliki kualitas hasil sesuai kriteria yang disepakati antara pelaksana dan

pemberi proyek Batasan waktu Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk atau hasil akhir sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan dari sebuahproyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang telah direncanakan. Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya kredibelitas pelaksana proyekdimata user atau pemberi proyek, karena bagi user proyek tersebut bisa mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu merupakan faktor yang sangat penting dari sebuah proyek. Batasan Ruang lingkup Ruang lingkup menyatakan batasan pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam sebuahproyek. Ruang lingkup memberi gambaran sejauh mana yang menjadi tanggung jawab

pelaksana proyek dan hasil-hasil yang harus dilaporkan atau diserahkan kepada pemberi proyek. Batasan Biaya Biaya menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki potensi resiko

tinggi.Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati oleh penyandang dana yang harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan proyek. Manajer proyek harus memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap aktivitas proyek yang membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi biaya yang digunakan tidak melebihi dari yang telah direncanakan.

Hanna Dianawati (040710155) Sistem Informasi Manajemen , kelas : G

Batasan Kualitas Kualitas menjadi kriteria yang ditetapkan bersama antara pemberi dan penerima proyekuntuk dicapai oleh pelaksanan proyek sebagai standar kualitas dari produk yang dihasilkan. Berdasarkan standar kualitas pelaksana proyek berusaha untuk menetapkan target-target yang harus dipenuhi dari setiap tahap pelaksanaan proyek. Empat komponen dari proyek tersebut diatas menjadi faktor yang saling mempengaruhi. Sebagai contoh, untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi maka perlu menaikkan biaya, atau dengan pengurangan ruang lingkup, jika menginginkan waktu penyelesaianproyek dipercepat maka perlu biaya yang lebih besar, dan sebagainya. Proyek Sistem Informasi Sistem Informasi memiliki pengertian suatu sistem yang pihak user. memiliki Komponen fungsi yang

menghasilkaninformasi-informasi yang

dibutuhkan

termasuk sisteminformasi meliputi infrastruktur hardware, Software dan ketersediaan sumber daya manusia bidang teknologi informasi. Proyek sistem informasi mencakup sebagian atau keseluruhan dari rangkaian aktivitas rekayasa pembangunan sistem informasi.

Contoh-contoh proyek sistem informasi


y y y

Proyek sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan pemilu Proyek pembangunan infrastruktur E-Government di Jawa Tengah Proyek pengembangan sistem CRM (Customer Relationship Management) pada di PT Garuda. Proyek pembangunan sistem E-business pada PT. Global Jaya. Proyek penjualan elektronik (E-Commerce)

y y

Beberapa perbedaan karakteristik proyek sistem informasi dibandingkan denganproyek bidang lain adalah sebagai berikut : 1. Memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang bersifat intangible seperti perangkat

lunak, database, jaringan yang sulit untuk mengukur nilai manfaat dari produk tersebut. 2. 3. Melibatkan teknologi yang sangat cepat usang, karena perkembangan yang sangat cepat. Membutuhkan beragam sumber daya manusia dengan keahlian dan kompetensi yang
3

Hanna Dianawati (040710155) Sistem Informasi Manajemen , kelas : G

beragam 4. Ukuran yang dijadikan standar sulit dibakukan, karena sulit mengukur kualitas yang

dimengerti berbagai pihak secara seragam. Organisasi sering merasa perlu untuk meningkatkan nilai bisnis TI, tetapi dalam prakteknya mereka sering tidak mendapat cukup perhatian untuk topik ini. Organisasi TI sering terbebani oleh tekanan dari dalambisnis karena harus menghemat biaya dan memberikan layanan lebih baik atau lebih cepat. Mereka menemukan bahwa tekanan ini sulit untuk diatasi. Ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang dampak dari sifat-sifat unik pada bisnis ekonomi TI. Untuk tujuan ini, maka ada 3 hal yang dapat dikenali:
  

Nilai TI untuk bisnis (TI sebagai faktor produksi); Manfaat TI (membuat pilihan yang didasari nilai); Kinerja TI (return on IT).

Nilai TI untuk bisnis Kapan sebuah organisasi menciptakan nilai? Dari beberapa teori manajemen bisnis, teori labarugi rekening yang walaupun sangat tradisional masih menjadi kriteria dominan untuk menciptakan atau menghancurkan nilai bagi perusahaan: TI harus cara membuktikan untuk

kontribusinya dalam laba-rugi.

Berbagai

mewujudkan nilai tambah bisnis dengan nilai tambah TI mengarah pada:


  

Bertambahnya omset dengan biaya tetap, atau; Berkurangnya biaya proses bisnis dengan omset tetap, atau; Berkurangnya biaya aset TI dengan omset tetap.

Manfaat dari proyek-proyek dan layanan TI Organisasi TI menyediakan layanan TI bagi bisnis. Ketika bisnis memerlukan satu atau lebih layanan TI, dimulailah proyek untuk tujuan ini. Organisasi TI juga memprakarsai proyek, ketika

Hanna Dianawati (040710155) Sistem Informasi Manajemen , kelas : G

ia ingin menyediakan layanan TI dengan biaya yang lebih rendah atau dengan kualitas yang lebih baik. Manfaat dari proyek-proyek dan layanan TI, dapat diukur dengan:  Profitabilitas

Profitabilitas layanan TI ditentukan oleh rasio antara nilai layanan TI untuk bisnis dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menggunakan dan mengelola layanan tersebut.


Penggunaan relatif aset TI

Merupakan perbandingan antara penggunaan riil aset TI dan potensi maksimum yang dapat dicapai. Melalui perbandingan antara profitabilitas layanan TI dengan penggunaan relatif aset TI, maka organisasi dimungkinkan untuk membuat pilihan; pilihan ditujukan pada penciptaan nilai dan penggunaan optimal TI oleh bisnis. Manajemen Kinerja TI Pada dasarnya, manajemen kinerja memastikan bahwa kinerja bisnis yang ada tetap terkendali dan bahwa efek perubahan yang TI mempengaruhi pada hasil dapat diprediksi dan dan siklus pada

direalisasikan. Manajemen kinerja perencanaan bisnis TI. Di

berfokus

pelaksanaan TI

strategi juga

samping

itu, manajemen kinerja

berfokus

pembuatan nilai bisnis organisasi TI yang terkendali dan terukur, pada penyediaan layanan yang berkualitas tinggi, pada pembuatan aset TI dan pada pencapaian skala ekonomis. Sebuah bagian spesifik dari manajemen kinerja adalah kepatuhan atau kesesuaian. Kepatuhan berfokus pada pemantauan organisasi TI pada bukti perilaku yang baik. Alat utama adalah kunci kontrol, hal barang bukti, rencana pemeriksaan dan kontrol manajemen. Kunci kontrolnya, yang berasal dari undang-undang, adalah norma-norma yang harus dipatuhi oleh organisasi. Hal barang bukti membentuk dasar untuk menunjukkan bahwa organisasi berjalan sesuai dengan kunci kontrol. Akhirnya, rencana pemeriksaan menentukan seberapa sering pengecekan dilakukan. Penyimpangan yang ditemukan selama pemeriksaan diatur melalui proses pengendalian manajemen.
5

Hanna Dianawati (040710155) Sistem Informasi Manajemen , kelas : G

You might also like