You are on page 1of 1

Karya seni tari Nusantara dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari

berkelompok. Tari tunggal adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari. Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan secara berpasangan, dapat sesama jenis atau berlawanan jenis dengan penari yang berjumlah genap, dan melakukan gerakan berpasangan. Tari berkelompok adalah tari yang dibawakan secara berkelompok dengan jumlah penari tidak harus genap. Bila kita lebih mengidentifikasi mengenai tari Nusantara, kita dapat memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Nama tari Daerah asal tari Unsur-unsur tari (gerakan tari, kostum, properti, dan iringan musik) Peran tari Isi/tema tari

Contoh tari berpasangan/kelompok yang ada di Nusantara antara lain adalah Tari Saman dari NAD, Tari Campak dari Bangka-Belitung, Tari Legong dari Bali, Tari Cakalele dari Maluku, Tari Ajat Temuai Datai dari Kalimantan Barat, Tari Kanjar dari Kalimantan Timur, dan Tari Serampang dua belas dari Sumatera Utara.

Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua peran, diantara peran yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi atau ada kaitan yang erat di dalam koreografi nya baik berpasangan sejenis maupun berpasangan tidak sejenis. Contoh: Tari Bambangan cakil, Tarian ini menggambarkan adegan peperangan antara seorang kesatria Pandawa, melawan Cakil (seorang tokoh raksasa) Japin Bujang Merindu, menggambarkan kerinduan seorang kekasih setelah lama pergi merantau kemudian kembali ke kampung halaman. Tari Ganjur,untuk upacara penobatan raja, pesta perkawinan, penyambutan tamu kerajaan, kelahiran dan khitanan keluarga kerajaan

You might also like