Professional Documents
Culture Documents
Sumber Referensi : 1. Horne, Mima M, Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam Basa, Ed. 2, Jakarta, EGC, 2000 2. Harper, Biokimia, EGC, Jakarta 3. Sherwood, L, Fisiologi Manusia, Ed.2 EGC, Jakarta. 4. Hardjasasmita,P, Ikhtisar Biokimia Dasar, Fakultas Kedokteran UI, 2000. 5. Joyce James, Colin Baker & Helen Swain, Prinsip-prinsip Sains untuk Keperawatan, Erlangga, 2008 6. Ahmad Kadri, Kimia Fisik I, Fakultas Kedokteran USU, Medan, 2003 Dosen : Maniur A Siahaan, S.Si, M.Si
Pendahuluan
Untuk menghitung pH larutan : Tentukan konsentrasi ion hidrogen ( [H+]) Maka pH larutan sebesar hasil log [H+] Klasifikasi pH pH 7,0 adalah netral pH diatas 7,0 adalah basa (alkali) pH dibawah 7,0 adalah asam Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (14,0).
Darah memiliki pH antara 7,35 - 7,45 Kisaran/rentang pH yang memungkinkan kehidupan adalah 7,0 7,8 Sumber utama ion hidrogen terdapat dalam tubuh:
yang
qMetabolisme Seluler, Misalnya respirasi anaerobik asam laktat; metabolisme lemak badan keton ; Posfor dan Sulfur yang terdapat dalam asam amino dan lipid dimetabolisme asam posfat dan asam sulfat qRespirasi Seluler, Dalam 24 jam diproduksi 10-20 ribu mmol CO2 yang akan diubah menjadi asam karbonat sebelum dibuang oleh paru-paru
qNilai pH 7,35-7,45 akan dipertahankan oleh tubuh agar tidak berubah qPerubahan sedikit saja dari nilai normal dapat menimbulkan perubahan nyata kecepatan reaksi kimia dalam sel, dapat meningkat atau turun yang akan mengganggu kesehatan tubuh qHarus ada sistem tubuh yang dapat mengatur kadar/konsentrasi asam-basa atau pH tubuh
Sistem/Mekanisme dalam Tubuh untuk Menjaga pH Tetap Normal 1.Adanya sistem buffer dalam darah, limfe dan cairan intra seluler 2.Pengaturan kecepatan pengeluaran CO2 oleh paru-paru (sistem respirasi) 3.Pengeluaran asam dan basa yang terdapat dalam urine sesuai kebutuhan dan pembantukan amoniak (NH3) dalam ginjal (sistem renal)
A. SISTEM BUFFER
q Larutan buffer adalah larutan yang berasal dari asam lemah dengan garamnya (buffer asam), contohnya: H2CO3 dengan HCO3- atau larutan basa lemah dengan garamnya (buffer basa), contohnya NH3 dengan NH4+ q Jika pH turun, maka garam berperan sebagai basa yang akan mengikat ion hidrogen, Jika pH naik asam lemah mendonorkan ion hidrogen q Daya kerja sistem buffer dalam mempertahankan pH tubuh, cepat q Bila terjadi perubahan pH normal, sistem dapat mengembalikannya dalam waktu <1detik
q CO2 berdifusi ke dalam eritrosit, dan diubah menjadi H2CO3 oleh enzim karbonat anhidrase : H2O + CO2 H2CO3 q Hemoglobin dan ion hidrogen bergabung membentuk hemoglobin tereduksi H+ + HbO2HHb + O2
hemoglobin tereduksi
oksigen
q Saat ion HCO3- terbentuk dalam eritrosit, ion ini akan berdifusi keluar ke dalam plasma menjadi bagian cadangan alkali dan menyangga ion hidrogen q Saat HCO3- berdifusi keluar eritrosit, ion klorida akan berdifusi masuk ke dalam
qHarga Ka untuk Keempat Sistem Buffer diatas : 1. bikarbonat-asam karbonat : pKa = 6,1 2. posfat pKa = 6,8 3. protein pKa = 7,35 4. Hemoglobin pKa = 7,16 qNilai pH tubuh normal = 7,4, maka bila dilihat dari harga pKa, harusnya buffer protein paling efektif, tetapi pada kenyataannya buffer bikarbonat adalah yang paling efektif
qAlasan
mengapa buffer bikarbonat paling efektif dalam pengaturan konsentrasi H+ dalam tubuh : 1. Buffer bikarbonat sangat cepat kerjanya dan sangat banyak jumlahnya dalam tubuh 2. Bila tubuh kelebihan asam maka asam ini akan segera diikat bikarbonat membentuk H2CO3 yang segera terurai menjadi H2O dan CO2, dan CO2 yang diperoleh akan segera dibuang melalui paru-paru
B. SISTEM RESPIRASI
qKecepatan ventilasi diatur secara tepat sesuai kadar pCO2 dan pH dalam darah arteri qNilai normal pCO2 adalah 4,7 6,0 kPa atau 35 45 mmHg qReaksi sistem respirasi lebih lambat dibanding sistem buffer, dengan waktu sekitar 1-3 menit, tetapi sistem ini tidak mengeluarkan ion hidrogen dari tubuh sehingga tidak ada batasan kapasitas.
Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
C. SISTEM GINJAL
SISTEM GINJAL
qTerdapat sekitar 1,3 juta nefron pada setiap ginjal. Fungsi ginjal adalah filtrasi, sekresi dan reabsorpsi. Ginjal memfiltrasi darah 1,2 L/menit qJika pH darah menurun, ginjal akan meresponsnya dengan mensekresi ion hidrogen ke dalam tubulus ginjal sehingga konsentrasi ion hidrogen dalam darah menurun, pH meningkat, dan dengan mengangkut ion HCO3- ke dalam darah yang cenderung menggerakkan kesetimbangan ke arah produksi H2CO3
H2CO3 pada akhirnya qPeningkatan menghabiskan banyak ion H+ sehingga pH meningkat. qJika pH darah erteri diatas normal, ginjal mengeluarkan semua ion HCO3- dari darah dan menurunkan sekresi ion H+ sehingga dlm kestbngan, reaksi menuju pembentukan ion H+ sehingga pH darah menurun. qSistem ginjal bekerja dalam beberapa jam bahkan berhari-hari q
q Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah. q Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius. Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya.