You are on page 1of 6

AUDIT KECURANGAN

Dalam konteks audit atas laporan keuangan , kecurangan didefinisikan sebagai salh saji dalam laporan keuangan yang dilakukan dengan sengaja. 2 kategori utama kecurangan adalah kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset. Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji atau penghapusan terhadap jumlah atau pun pengungkapan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk mengelabui para penggunanya. Earning Management (Manajemen Laba) melibatkan tindakan-tindakan manajemen yang sengaja dilakukan untuk memenuhi target laba. Income Smoothing (Perataan Laba) merupakan salah satu bentuk manajemen laba dimana pendapatan-pendapatan dan beban-beban dipindahkan diantara beberapa periode untuk mengurangi fluktuasi laba.

Penyalahgunaan aset merupakan kecurangan yang melibatkan pencurian atas aset milik suatu entitas. 3 Kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset : Insentif/Tekanan  Manajemen atau pegawai lainnya memilih insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan Kesempatan  Situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan Sikap/Rasionalisasi  Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-nilai etika yang memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak jujur tersebut.

Mengukur Risiko Kecurangan Skeptisme Professional, dalam praktiknya menjaga sikap skeptisme professional dapat menjadi sulit karena meskipun terdapat beberapa contoh kasus kecurangan dalam laporan keuangan tingkat tinggi, kecurangan material jarang terjadi dibandingkan dengan jumlah audit atas laporan keuangan yang dilakukan setiap tahun.

Berpikir Kritis, menekankan pertimbangan atas kecendrungan klien untuk melakukan kecurangan, tanpa mempertimbangkan keyakinan auditor mengenai kemungkinan terjadinya kecurangan serata kejujuran dan integritas manajemen Evaluasi Kritis atas Bukti Audit, terhadap informasi yang ditemukan atau kondisikondisi lainnya yang mengindikasikan adanya salah saji material yang disebebkan oleh kecurangan mungkin telah terjadi auditor harus menginvestigasi masalahmasalah yang ada secara menyeluruh, mendapatkan bukti tambahan jika diperlukan dan berkonsultasi dengan anggota tim lainnya

5 Sumber informasi untuk mengukur risiko kecurangan : Komunikasi antara sesama tim audit  mengharuskan tim audit untuk melakukan diskusi untuk berbagi pemahaman dari anggota tim audit yang elah berpengalaman. Tanya jawab dengan klien  mengharuskan auditor untuk membuat tanya jawab spesifik seputar kecurangan dalam setipa pengauditan Faktor-faktor risiko  mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah faktorfaktor risiko kecurangan mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan, kesempatan untuk melakukan kecurangan atau sikap atau rasionalisasi digunakan untuk membenarkan tindakan kecurangan. Prosedur analitis  auditor harus melakukan prosedur analitis di speanjang fase perncanaan dan penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasi transaksitansaksi atau kejadian-kejadian yang tidak biasa yang dapat mengidentifikasikan adanya salah saji material dalam laporan keuangan. Informasi lainnya  auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang telah mereka dapatkan dalams etiap fase atau bagian pengauditan ketika mereka mengukur risiko kecurangan.

Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan tata kelola perusahaan dan prosedur pengendalian untuk meminimalisasikan risiko kecurangan, yang dapat dikurangi melalui kombinasi antara tindakan-tindakan pencegahan, antispasi dan pendeteksian. 3 Elemen untuk mencegah, mengantisipasi dan mendetksi kecurangan yang terdapat dalam panduan AICPA : 1. Budaya kejujuran dan etika yang bernilai tinggi, riset menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk mencegah kecurangan dan mengantisipasinya adalah dengan menerapkan program-program dan pengendalian-pengendalian

antikecurangan yang berdasrakan pada nilai-nilai utama yang dianut oleh perusahaan. Nilai-nilai tersebut membantu menciptakan suatu budaya kejujuran dan etika yang menjadi dasar bagi tanggung jawab. Dimana menciptakan suatu budaya kejujuran dan etika yang bernilai tinggi mencakup 6 elemen: - Teladan dari pemimpin Manajemen dan dewan direksi bertanggung jawab untuk memberikan teladan dalam perilaku yang beretika dalam perusahaan. Keujuran dan integritas dari manajemen mendorong kejujuran dan integritas pada seluruh pegawai dalam organisai tersebut. - Menciptakan lingkungan kerja yang positif Lingkungan kerja yang positif dapat menciptkan moral pegawai yang lebih baik, yang akan mengurangi kemungkinan para pegawai untuk melakukan kecurangan terhadapa perusahaan. - Mempekerjakan dan mempromosikan pegawai yang tepat Agar berhasil mencegah kecurangan, perusahaan yang telah berjalan dengan baik harus menerapkan kebijakan pemilihan yang efektif untuk mengurangi kemungkinan memperkerjakan dan mempromosikan orang-orang yang memiliki tingkat kejujuran yang rendah. - Pelatihan Para pegawai harus diajarkan bahwa mereka harus mengomunikasikan adanya tindakan kecurangan yang terjadi atau dicurigai telah terjadi dan cara yang tepat untuk mengomunikasikannya - Konfirmasi Para pegawai diminta untuk membuat pernyataan bahwa mereka memahami ekspektasi perusahaan dan telah mematuhi kode etik, serta bahwa mereka mewaspadai setiap bentuk pelanggaran - Disiplin Pemberian hukuman atas pelanggaran kode etik, tanpa mempertimbangkan jenjang pegawai yang melakukan tindakan tersbut, memnerikan pesan yang jelas pada semua pegawai bahwa kepatuhan terhadap kode etik dan standar etika lainnya sangat penting dan diharapkan.

2. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko-risiko kecurangan Manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko keucrangan, menjalankan langkah-langkah untuk menangani risiko-risiko yang teridentifikasi, dan mengawasi pengendalian internal yang dapat mencegah dan mendeteksi kecurangan. - Mengidentifikasi dan mengukur risiko kecurangan

Pengawasan terhadap kecurangan yang efektif dimulai dengan kesadaran manajemen bahwa kecurangan mungkin terjadi dan hampir setiap pegawai mampu melaukan tindakan yang jujur pada kondisi lingkungan yang normal. - Menangani risiko kecurangan Manajemen bertanggung jawab dalam merancang dan menerapkan programprogram dan pengendalian-pengendalian untuk menangani risiko-risiko kecurangan, dan hal tersebut dapat mengubah aktivitas dan proses bisnin yang rentan terhadap terjadinya kecurangan, untuk mengurangi insentif dan kesempatan terjadinya kecurangan. - Pengawasan dalam program-program dan pengendalian-pengendalian pencegahan kecurangan Manajemen secara berkala harus mengevaluasi apakah program-program dan pengendalian-pengendalian antikecurangan telah ditetapkan dan berjalan secara efektif 3. Pengawasann dari komite audit Komite audit bertanggung jawab utama untuk mengawasi proses penyusunan laporan keuangan dan pengendalian internal organisasi.

Menghadapi Risiko Kecurangan Respons auditor terhadap risiko kecurangan meliputi hal-hal berikut : 1. Mengubah keseluruhan pelaksanaan audit 2. Merancang dan melakukan prosedur audit untuk menghadapi risiko kecurangan tersebut 3. Merancang dan melakukan prosedur-prosedur untuk mengatasi dominasi menajemen terhadap pengendalian. Tiga prosedur yang harus dijalankan dalam setiap pengauditan : y Memeriksa ayat-ayat jurnal dan penyesuaian-penyesuaian lainnya sebagai bukti adanya kemungkinan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan y Menelaah estimasi akuntansi untuk setiap hal yang tidak wajar y Mengevaluasi rasionalitas bisnis untuk transaksi-transaksi yang tidak biasa

Kondisi kondisi yang harus di waspadai auditor saat melakukan pengauditan : y y Ketidakkonsistenan dalam pencatatan akuntansi Bukti audit yang bermasalah atau hilang

y y

Hubungan yang problematic atau tidak biasa antara auditor dengan manajemen Hasil dari pengujian subtantif atau penelaahan akhir dari prosedur analitis yang mengindikasikan adanya risiko kecurangan yang sebelumnya tidak diketahui Jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan di sepanjang pengauditan yang tidak jelas atau tidak masuk akal atau yang menghasilkan bukti yang tidak konsisten dengan bukti lainnya

Risiko Kecurangan dalam Laporan Keuangan untuk Akun Pendapatan Penyebab pendapatan rentan terhadap manipulasi adalah kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengakui pendapatan dalam berbagai situasi. 3 jenis manipulasi pendapatan : y y y Pendapatan fiktif bentuk kecurangan pendapatan yang paling fatal Pengakuan pendapatan yang premature perusahaan sering kali mempercepat waktu pengaakuan pendapatan untuk memenuhi proyeksi laba atau penjualan Manipulasi penyesuaian-penyesuaian pendapatan penyesuaian terhadap penjualan yang paling umum melibatkan retur penjuala dan pengurangan harga

Tanda-tanda peringatan kecurangan dalam pendapatan y Prosedur analitis Dalam beberapa kasus kecurangan seperti menciptakan pendapatan fiktif prosedur analitis tidak dapat berguna untuk mendeteksi kecurangan Ketidakcocokan dokumen transaksi-transaksi fiktif jarang memiliki tingkat keandalan bukti yang sama dengan transaksi-transaksi yang sah

Tidak dicatatnya sebuah penjualan merupakan salah satu kecurangan yang paling sulit untuk di deteksi. Pencurian Penerimaan Kas setelah Sebuah Penjualan Dicatat, Jika pembayaran pelangaan dicuri maka penagihan regular atas akun yang belum dibayar akan segera membongkar kecurangan. Akibatnya, untuk menyembunyikan pencurian, pelaku kecurangan harus mengurangi akun pelanggan dengan cara seperti : y y y Mencatat retur penjualan atau pengurangan harga Menghapus akun piutang pelanggan Memasukan pembayaran dari pelanggan lain ke akun pelanggan yang uannya ia curi, yang juga dikenal dengan lapping

Tanda-tanda Peringatan Penyalahgunaan Pendapatan dan Penerimaan Kas, untuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar, prosedur analitis dan perbandinganperbandingan lainnya dapat berguna untuk mendeteksi kecurangan tersebut

Risiko Kecurangan dalam Persediaan Persediaan fiktif menjadi inti masalah dalam kasus kecurangan laporan keuangan. Auditor diharuskan untuk memverifikasi keberadaan fisik persediaan tersebut Tanda-tanda Peringatan untuk Kecurangan dalam Persediaan Prosedur analitis berguna untuk mendeteksi kecurangan dalam persediaan

Risiko Kecurangan Laporan Keuangan untuk Akun Piutang Dagang Perusahaan-perusahaan dapat terlihat dalam usaha-usaha yang disengaja untuk mengurangsajikan utang dagang dan melebihsajikan laba. Hal tersebut dapat dicapai dengan tidak mencatat utang dagang hingga periode berikutnya atau dengan mencatat pengurangan fiktif dalam utang dagang.

You might also like