Professional Documents
Culture Documents
Bali dikenal dipelosok dunia sebagai lokasi wisata internasional, hamper setiap orang tahu. Sebagai tempat wisata banyak didatangi turis asing untuk menikmati wisata budaya maupun wisata alamnya. Suata ketika terjadi peristiwa yang unik di sepanjang terminal Ubung hingga Jalan Gajah Mada, Denpasar. Bali dikenal dipelosok dunia sebagai lokasi wisata internasional, hamper setiap orang tahu.
Sebagai tempat wisata banyak didatangi turis asing untuk menikmati wisata budaya maupun wisata alamnya. Suata ketika terjadi peristiwa yang unik di sepanjang terminal Ubung hingga Jalan Gajah Mada, Denpasar.
Kejadian secara kebetulan di angkutan kota yang terisi beberapa penumpang lokal, lalu tiba-tiba angkutan kota yang menuju ke Terminal Tegal Sari berhenti di depan SMK Negri 1. Penumpang di dalam angkutan kota tersebut melongok dari jendela kaca, ternyata yang dilihat seorang bule (untuk menyebutkan turis asing, orang kulit putih).
Sepontan ketika si Bule tersebut naik angkutan si sopir angkot menyambut dengan kata-kata antosang bojoke kar menek (nanti dulu monyetnya mau naik), dan si Bule tersebut diam saja.
Di sekitar jalan Gajah Mada tepatnya di depan Pasar Kumbasari, si Bule tersebut kemudian meminta si Sopir untuk menghentikan angkotnya dan berkata Sugra, alon-alon bojoke kar tuwun (maaf, pelan-pelan monyetnya mau turun).
Kontan beberapa penumpang di dalam bemo yang akan melanjutkan ke Terminal Tegal Sari tersenyum bahkan ada beberapa orang terbahak, ternyata orang bule tersebut mampu berbahasa Bali.
Pertanyaan!
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kasus di atas? 2. Bahasa bukan warisan biologi, setujukah anda? 3. Setujukah bila bahasa mencerminkan harga diri seseorang, beri alasanya! 4. Jelaskan fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari! 5. Jelaskan hakekat bahwa daerah wisata menjadi tempat pertemuan berbagai bahasa!
Penyampaian bahasa sebagai alat dan system komunikasi dapat dikelompokan menjadi :
1. Berdasarkan Pengucapannya 2. Berdasarkan Penggunaannya 3. Berdasarkan Tingkat Keformalannya
1. Berdasarkan Pengucapannya
a. Idiolek b. Dialek c. Kronolek / Dialek Temporal d. Sosiolek / Dialek Sosial
Idiolek
Variasi bahasa yang pertama kali kita lihat berdasarkan penuturnya adalah idiolek. Variasi idiolek berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan susunan kalimat.
Namun diantara kriteria tersebut yang paling dominan adalah warna suara, sehingga jika kita cukup akrab dengan seseorang hanya dengan mendengar suara bicaranya tanpa melihat objek atau orangnya kita dapat mengenalnya.
Dialek
Variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif dan berada pada suatu tempat, wilayah atau area tertentu. Variasi ini lazim disebut dialek area, dialek regional, atau dialek geografis, karena didasarkanpada suatu wilayah atau area. Meskipun setiap individu dalam suatu kelompok memiliki idiolek namun memiliki kesamaan ciri masing yang menandai bahwa suatu kelompok berada pada suatu dialek yang berbeda dalam kelompok penutur lain. Misalnya Bahasa Jawa dialek Banyumasan, Bahasa Bali dialek Tabanan, dialek Buleleng dll.
Kronolek/Dialek Temporal
Variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok social pada masa tertentu. Misalnya variasi bahsa Indonesia pada masa tahun 30-an, 50-an, dan variasi bahasa yang digunakan pada masa kini tentunya berbed baik dari segi lafal, ejaan, morfologi, maupun sintaksisnya.
Sosiolek/Dialek sosial
Sosiolek merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan setatus , golongan, dan kelas social penuturnya. Variasi jenis ini biasanya menyangkut masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, dan keadaan sosial ekonomi. Misal, berdasarkan perbedaan usia, kita bias melihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh kanak-kanak, para remaja, orang dewasa, dan orang-orang tergolong lansia.
2. Berdasarkan Penggunaannya
a. b. c. d. Ragam Sastra Ragam Jurnalistik Ragam Militer Ragam Ilmiah
Ragam Sastra
Variasi ragam ini biasanya menggunakan bahasa estetis sehingga dipilih dan digunakan kosakata estetis yang memiliki cirri eufoni serta daya ungkap yang paling tepat. Bahasa umum orang mengungkapkan pesan secara polos dan lugas, namun dalam ragam bahasa sastara diungkapkan secara estetis.
Ragam Jurnalistik
Ragam jurnalistik pada umumnya memiliki ciri bersifat sederhana, komunikatif dan singkat. Sederhana karena harus mudah dipahami; komunikatif karena pesan yang disampaikan harus tepat; dan ringkas karena dibatasi oleh ruang (dalam media cetak) dan dibatasi waktu (dalam media elektonik). Jika diperhatikan dengan cermat ragam bahasa jurnalistik sering menghindari awalan me- atau ber- yang dalam bahasa baku harus digunakan.
Ragam Militer
Ragam militer biasanya memiliki ciri ringkas dan tegas sesuai dengan tugas dan kehidupan militer yang penuh dengan disiplin dan instruksi. Ragam bahasa militer di Indonesia pada umumnya selain tegas dan ringkas juga dipenuhi dengan singkatan dan akronim. Bagi kalangan umum di luar kalangan militer, singkatan dan akronim terrsebut memang seringkali susah dipahami, tetapi bagi kalangan militer sendiri tidak menjadi pesoalan.
AJENDAM yaitu Ajudan Jendral KODAM KODAM yaitu Komando Daerah Militer DANRAMIL yaitu Komandan Rayon Militer
Ragam Ilmiah
Ragam ilmiah memiliki cirri lugas, jelas, dan bebas dari keambiguan serta segala bentuk metafora dan idiom. Bebas dari keambiguan artinya bahasa ilmiah harus memberikan informasi keilmuan yang jelas, tanpa keraguan makna, dan terbebas dari kemungkinan tafsiran makna yang berbeda, oleh karena itu tidak dijumpai metafora maupun idiom.
Laporan
Laporan adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang setelah melakukan percobaan, peninjauan, observasi, pembacaan buku (refrensi), dan sebagainya. Laporan disusun berdasarkan data yang ada dengan disertai penilaian secara objektif baik buruknya serta saran-saran seperlunya.
Makalah
Makalah merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dibicarakan dalam rapat kerja, symposium, seminar dan sejenisnya.
Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian ataupun telaah pustaka sebagai prasyarata untuk memperoleh gelar sarjana di perguruan tinggi dan dipertahankan di depan siding ujian.
Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang tarafnya lebih mendalam dan lebih metodis daripada skripsi. Tesis ini merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar sarjana strata dua (S2).
Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan gelar sarjana strata tiga (S3). Masalah yang dibahas dalam disertasi lebih kompleks dan detail disbanding dengan tesis atau sekripsi.
Buku/Diktat
Buku maupun diktat merupakan tulisan ilmiah yang menginformasikan factual tentang disiplin ilmu. Buku ini ditulis oleh pengaranganya untuk menjelaskan atau memperkenalkan isinya untuk keadaan yang lebih umum. Buku umumnya dicetak oleh salah suatu penerbit. Diktat ditulis dalam suatu keadaan tertentu untuk mengarahkan proses belajar mahsiswa ataupun siswa.
RAGAM USAHA/KONSULTATIF
Ragam Usaha atau konsultatif yaitu variasi bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa disekolah, dan rapatrapat atau pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Dapat dikatakan ragam usaha ini adalah ragam bahasa yang paling oprasional. Wujud dari ragam usaha berada di antara ragam formal dan ragam informal atau ragam santai.
RAGAM SANTAI/KASUAL
Ragam santai atau kasual adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi, digunakan untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu senggang atau istirahat, berolahraga, serta rekreasi. Penggunaan raga mini biasanya banyak menggunakan alergo, yaitu bentuk atau ujaran yang dipendekan. Pengucapanya banyak dijumpai kosakata dengan unsur leksikal dialek bahsa daerah. Struktur morrfologi dan sintaksis dalam ragam santai seringkali meninggalkan aturan (normative).
Idiom adalah suatu ungkapan (seperti istilah atau frase) yang maknanya tak dapat diturunkan dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu makna tak langsung yang hanya dikenal melalui penggunaan umum. Idiom dapat membingungkan orang yang belum terbiasa dengannya. Orang-orang yang belajar suatu bahasa baru harus mempelajari ungkapan idiom bahasa tersebut sebagaimana mereka mempelajari kosa kata lain dalam bahasa itu.
Fenomena mengenai bahasa dan dialek yang sekarang digandrungi sebagian masyarakat perkotaan mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan tren kebudayaan yang berkembang pada masyarakat. Bahasa dan dialek yang dimaksud seperti istilah-istilah akiakah (yang berarti aku) lambreta (berarti lambat) kemoneng (berarti kemana) jomblo (berarti tanpa pacar/kekasih).
Perkembangan dialek
a. Perkembangan Membaik Perkembangan dialek menju kearah lebih luas daerah pakainya dan bahkan mungkin menjadi baku. b. Perkembangan Memburuk Perkembangan memburuk yaitu semakin menyempitnya daerah pakai suatu dialek atau bahkan semakin lenyapnya suatu bahasa dan dialek.
Tugas 2
Bali dikenal dipelosok dunia sebagai lokasi wisata internasional, hampir setiap orang tahu. Sebagai tempat wisata banyak didatangi turis asing untuk menikmati wisata budaya maupun wisata alamnya. Suata ketika terjadi peristiwa yang unik di sepanjang terminal Ubung hingga Jalan Gajah Mada, Denpasar.
Kejadian secara kebetulan di angkutan kota yang terisi beberapa penumpang lokal, lalu tiba-tiba angkutan kota yang menuju ke Terminal Tegal Sari berhenti di depan SMK Negri 1. Penumpang di dalam angkutan kota tersebut melongok dari jendela kaca, ternyata yang dilihat seorang bule (untuk menyebutkan turis asing, orang kulit putih).
Sepontan ketika si Bule tersebut naik angkutan si sopir angkot menyambut dengan kata-kata antosang bojoke kar menek (nanti dulu monyetnya mau naik), dan si Bule tersebut diam saja.
Di sekitar jalan Gajah Mada tepatnya di depan Pasar Kumbasari, si Bule tersebut kemudian meminta si Sopir untuk menghentikan angkotnya dan berkata Sugra, alon-alon bojoke kar tuwun (maaf, pelan-pelan monyetnya mau turun).
Kontan beberapa penumpang di dalam bemo yang akan melanjutkan ke Terminal Tegal Sari tersenyum bahkan ada beberapa orang terbahak, ternyata orang bule tersebut mampu berbahasa Bali.
Pertanyaan!
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kasus di atas? 2. Bahasa bukan warisan biologi, setujukah anda? 3. Setujukah bila bahasa mencerminkan harga diri seseorang, beri alasanya! 4. Jelaskan fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari! 5. Jelaskan hakekat bahwa daerah wisata menjadi tempat pertemuan berbagai bahasa!
6. Jelaskan perbedaan antara idiolek dialek dan kronolek! 7. Amatilah ragam bahasa dan dialek yang ada di kampus, pasar, dan kantor! Kesimpulan apakah yang dapat Anda ambil? 8. Carilah beberapa contoh bahasa dialek gaul lainya yang bias Anda temukan! 9. Jelaskan menenai keragaman dialek dan bahasa yang ada di lingkungan STIKOM Bali, dan bagaimana sikap saling menghargai terhadap keragaman tersebut dapat terwujud! 10. Sebutkan contoh-contoh lain mengenai perkembangan dialek yang membaik dan memburuk!
Slamat Bekerja
selesai