You are on page 1of 61

Langkah-langkah Penulisan Karangan Ilmiah

Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah

Mahasiswa dapat melakukan



09/01/2012

pemilihan topik pembatasan topik pemilihan judul menentukan tujuan penulisan menentukan bahan penulisan dan menentukan kerangka karangan langkah-langkah penulisan ilmiah
STIKOM BALI/43103 2

Ciri Karangan Ilmiah


Memiliki ciri lugas, jelas, dan bebas dari keambiguan serta segala bentuk metafora dan idiom. Bebas dari keambiguan artinya bahasa ilmiah harus memberikan informasi keilmuan yang jelas, tanpa keraguan makna, dan terbebas dari kemungkinan tafsiran makna yang berbeda, oleh karena itu tidak dijumpai metafora maupun idiom.
STIKOM BALI/43103 3

09/01/2012

Jenis-jenis Karangan Ilmiah


laporan Makalah Sekripsi Tesis Desertasi Diktat

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

Laporan
Laporan adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang setelah melakukan percobaan, peninjauan, observasi, pembacaan buku (refrensi), dan sebagainya. Laporan disusun berdasarkan data yang ada dengan disertai penilaian secara objektif baik buruknya serta saran-saran seperlunya.
STIKOM BALI/43103 5

09/01/2012

Makalah
Makalah merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dibicarakan dalam rapat kerja, symposium, seminar dan sejenisnya.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian ataupun telaah pustaka sebagai prasyarata untuk memperoleh gelar sarjana di perguruan tinggi dan dipertahankan di depan siding ujian.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang tarafnya lebih mendalam dan lebih metodis daripada skripsi. Tesis ini merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar sarjana strata dua (S2).

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

Desertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan gelar sarjana strata tiga (S3). Masalah yang dibahas dalam disertasi lebih kompleks dan detail disbanding dengan tesis atau sekripsi.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

Buku/Diktat
Buku maupun diktat merupakan tulisan ilmiah yang menginformasikan factual tentang disiplin ilmu. Buku ini ditulis oleh pengaranganya untuk menjelaskan atau memperkenalkan isinya untuk keadaan yang lebih umum. Buku umumnya dicetak oleh salah suatu penerbit. Diktat ditulis dalam suatu keadaan tertentu untuk mengarahkan proses belajar mahsiswa ataupun siswa.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 10

Topik
Topik merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

11

Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi dalam Memilih Topik yang Baik


PERTAMA
Topik harus menarik perhatian penulis
Alasanya:
1. Pemilihan topik yang menarik dengan harapan dapat memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 2. Mendorong penulis menyelesaikan tulisan dengan sebaikbaiknya. Bila terdapat hambatan, penulis tidak akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. 3. Mengurangi kesalahan-kesalahan analisis, karena topik yang tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 12

KEDUA Diketahui oleh Penulis


Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya. Sehingga penulis akan mudah;
Mencari sumber-sumber data. Metode atau penerapan yang digunakan dalam mendapatkan data. Metode analisis yang akan digunakan. Buku-buku referensi yang digunakan.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

13

KETIGA
Jangan terlalu baru, jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Alasanya, 1. Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan. 2. Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. 3. Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

14

KEEMPAT Bermanfaat
Topik yang dipilih hendakanya bermanfaat yang ditinjau dari segi akademis maupun segi praktis.

KELIMA Jangan terlau luas


Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Artinya, penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

15

Cara-cara Pembatasan Topik


Perlunya pembatasan bermaksud membantu pengarang pada bidang-bidang yang belum diketahui penulis.
Pembatasann topik akan membantu pengarang dalam : 1.Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya. 2.Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

16

Cara pembatasan topik: 1. Tetapkanlah topik dalam kedudukan central. Contoh; Komunikasi. 2. Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila dapat tetapkanlah. 3. Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih. 4. Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

17

KERANGKA KARANGAN &


CONTOH FORMAT KK FORMAL

Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya yang memuat pokok-pokok yang akan dibicarakan, serta sebarai pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan Kerangka karangan dalam bentuk formalnya KK diungkapkan dalam bentuk kata kerangka karangan topik KK diungkapkan dalam bentuk kalimat kerangka kalimat Dalam beberapa kalimat kerangka alinea Dalam beberapa paragraf proposal (harus dilengkapi dana dan waktu yang diperlukan)
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 19

Contoh Kerangka Karangan (KK)


Topik Tema : Banjir di Perumahan Monangmaning Denpasar : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara mengatasi akibat banjir tsb : Penanggulangan Akibat Banjir di Perumahan Monangmaning Denpasar
STIKOM BALI/43103 20

Judul

09/01/2012

CONTOH 1 KERANGKA KARANGAN FORMAL


: Pengembangan Sistem Telekomunikasi : Pengembangan Sistem Telekomunikasi di Indonesia Tujuan : memperoleh jenis sistem telekomunikasi yang tepat dan cocok untuk dipakai di Indonesia Rumusan Masalah : Sistem telekomunikasi apa yang sesuai atau tepat digunakan di Indonesia untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi dapat terpenuhi. Aspek yang Diteliti : a. Keadaan wilayah Indonesia b. Kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 21

Topik Judul

CONTOH 1 KERANGKA KARANGAN FORMAL


c. Berbagai jenis sistem telekomunikasi d. Sistem-sistem telekomunikasi yang telah ada di Indonesia e. Keadaan telekomunikasi di Indonesia saat ini f. Hal-hal yang diperlukan untuk mengembangkan telekomunikasi di Indonesia g. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia. Metode penelitian : studi pustaka survey melalui wawancara Literatur : (min 5)
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 22

Rumusan Masalah, perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah sesuai dengan tujuan. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pertanyaan apa,mengapa, bagaimana, sejauhmana, upaya apa. Metode Penelitian - diperlukan dalam upaya memperoleh data. Data diperlukan untuk membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 23

Contoh 2 Kerangka Karangan Formal


: Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel : Pencegahan Polusi Karena Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel Tujuan : mengetahui penyebab tingginya tingkat polusi yang dihasilkan kendaraan bermesin diesel mencegah polusi karena penggunaan kendaraan bermesin diesel Rumusan Masalah : Langkah apa yang harus dilakukan agar polusi kendaraan bermesin diesel dapat dikurangi Aspek yang Diteliti : 1. komponen mesin diesel 2. cara kerja mesin diesel Topik Judul

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

24

Contoh 2 Kerangka Karangan Formal


gas buang dari proses pembakaran pada mesin diesel perawatan mesin diesel volume penggunaan kendaraan bermesin diesel penyebab tingginya tingkat polusi kendaraan bermesin diesel 7. pengaruh gas buang terhadap kondisi udara Metode Penelitian studi pustaka survey melalui observasi, wawancara, dan kuesioner Literatur (min 5) 3. 4. 5. 6.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

25

Contoh 3 Kerangka Karangan Formal


Topik : penggunaan kompor briket batubara Judul : Dilema Penggunaan Kompor Briket Batubara dan Penanggulangannya Tujuan : Memperoleh jalan keluar dari dilema penggunaan kompor briket batubara dengan meningkatnya pencemaran Rumusan Masalah : Upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar tanpa menimbulkan masalah baru. Aspek yang diteliti : 1. kebutuhan bahan bakar masyarakat Indonesia 2. sumber bahan bakar di Indonesia 3. cadangan bahan bakar di Indonesia 4. kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini berkaitan dengan kebutuhan dan penggunaan bahan bakar batubara sebagai bahan bakar alternatif 5. efek negatif batubara sebagai bahan bakar alternatif 6. jalan keluar atas dilema penggunaan kompor briket batubara

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

26

Contoh 3 Kerangka Karangan Formal


Metode Penelitian : studi pustaka survey melalui wawancara dan penyebaran angket Literatur : Cinningham, W.P. & B.W. Saigo. 1999. Environmental Science: a global concern. Fifth edition. Mc Graw, Boston Kupchella, C.E. & M.C.Hyland. 1993. Environmental Science: Living in the environment. BrooksCole Publishing company, Pacific Grove, CA. Raven, P.H., L.R. Berg & G.B.Johnsons. 1998. Environment. Second Edition.Saunders College Publishing, Forthworth, FL. Tribun Bandung, Minggu (16 Oktober 2005), hal. 2 www.wikipedia.com
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 27

: Pencarian sumber energi alternatif : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif Tujuan/Tema : memperkenalkan teknologi yang menggunakan energi matahari Rumusan Masalah : sejauhmana energi matahari dapat menggantikan sumber energi fosil Aspek yang diteliti : a. kebutuhan energi b. sumber energi yang akan digunakan c. keterbatasan sumber energi fosil d. matahari sebagai sumber energi e. penggunaan teknologi energi matahari dalam kehidupan sehari-hari Metode Penelitian a. studi pustaka b. survey melalui wawancara dan kuesioner
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 28

Contoh Lain Topik Judul

TEMA, JUDUL, UNGKAPAN MAKSUD


l

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

29

TEMA
Tema -- pendek bisa berupa kata atau frasa Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial, dsb. Tema -- panjang berupa kalimat (isinya bersifat umum) Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan... Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan ....
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 30

Tema berarti pokok pemikiran topik yang sudah mengandung tujuan Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan

Contoh :
Topik Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara : Penanggulangan Pencemaran Udara
melalui Pengurangan emisi kendaraan bermotor
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 31

Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan. Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengungkapkan satu ide (ide karangan).

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

32

Jadi.. Tema adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan.


Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang emisi kendaraan bermotor maka temanya: penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor.

Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

33

Ada cara pembatasan topik --- judul karangan Gunakan kata kunci dengan mengajukan pertanyaan; masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan. Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. (Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas).

JUDUL

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

34

Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 35

Syarat judul yang baik harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut. judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan. harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.

Judul karangan sedapat-dapatnya A. singkat dan padat, B. menarik perhatian, serta C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 36

Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional : Menanggulangi Mengurangi Menemukan Meningkatkan Mengoptimalkan Mengevaluasi Mengendalikan
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 37

Contoh penentuan judul dengan cara bertanya Masalah apa? Industri methanol Desain interior Mengapa? Mengembang Bermanfaat Judul karangan harus berbentuk frasa bukan kalimat. Kata-kata di atas dapat dijadikan kata benda judul. Mengembang -- pengembangan Bermanfaat -- manfaat Judul Pengembangan Industri Metanol Mengembangkan Industri Metanol Manfaat Desain Interior
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 38

Agar karangan ilmiah dapat berpijak pada suatu masalah yang terbatas dan ruang lingkup yang tidak terlalu mengambang, judul karangan harus dibatasi, misalnya dengan menyebut tempat. Di mana? Di Pulau Anu Perkantoran di Jakarta Kalau masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan dapat mempersempit suatu judul. Kapan? Tahun 2010-an Dewasa ini Pengembangan Industri Metanol di Pulau Anu Tahun 2010an Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta Dewasa ini Adakalanya pertanyaan di mana tidak diperlukan, tetapi pertanyaan kapan diperlukan, atau sebaliknya.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 39

Contoh : Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan : masalah apa, mengapa, kapan Persaingan Bangunan Tradisional dengan Bangunan Modern Saat ini Contoh : Judul yang cukup sempit walaupun tanpa menjawab pertanyaan di mana dan kapan Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah pembatasan judul dilakukan anak judul.

Anak judul berfungsi membatasi judul dan Sebagai penjelasan atau keterangan judul utama. Antara judul utama dan anak judul diberi titik dua.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 40

Contoh 1 PENINGKATAN PRODUKSI PUPUK DI KALIMANTAN TIMUR : SEGI KUALITAS DAN KUANTITAS Contoh 2 Topik : Polusi Air Judul : Pengendalian Polusi Air di Perairan Sungai Musi Topik Judul : Industri Baja : Peningkatan Industri Baja di PT Krakatau Steel Cilegon Periode 2000-2005

Persamaan dan Perbedaan Topik dan judul Persamaan : dapat menjadi judul karangan Perbedaan : topik adalah payung besar yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Judul lebih spesifik dan telah mengandung permasalaha yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

41

Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul. Topik merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan. Judul adalah nama karya tersebut. Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak; tema dapat dibagi-bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 42

Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi makksudnya berlainan, maka tema yang dihasilkan juga lain. Selanjutnya penggarapan dan materi-materi yang dipilih pun berbeda. Setelah topik ditetapkan, maksud topik diuraikan langkah selanjutnya membuat sebuah rumusan tentang masalah dan tujuan yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain adalah tema karangan. Tema karangan itu berbentuk satu kalimat, satu alinea.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 43

KK TOPIK/ISI
Fungsi dan peran kerangka isi karangan
sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara sistematis memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas/dianalisis dalam karangan

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

44

Perbedaan dan persamaan kerangka karangan topik dan daftar isi


sama-sama memuat unsur-unsur yang terdapat pada tubuh/isi karangan perbedaannya pada daftar isi semua unsur karangan dicantumkan disertai halaman tempat karangan perbedaannya cara/waktu pembuatan kerangka topik sebelum karangan selesai daftar isi sesudah karangan selesai
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 45

Dua cara menyusun kerangka karangan


cara langsung, ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurut urutan dan tingkatan pada bab-bab Cara bertahap/bertingkat, ide-ide lebih terinci dan tersusun

Cara Bertingkat/Bertahap a. curah ide/inventarisasi ide


berpatokan pada judul dan tujuan penulisan (tujuan objektif) tanpa disaring

b. penyeleksian ide/pengoreksian/penyempurnaan/inventarisasi ide


ide yang telah dikumpulkan dikoreksi bila ada yang menyimpang dibetulkan bila ada yang kurang ditambahkan
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 46

c. pengelompokkan ide (yang sejenis) ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan disusun per bab/anak bab diberi judul yang sesuai d. penyusunan urutan ide dalam kelompok,lalu diberi judul e. penyusunan urutan kelompok contoh : Judul Sistem Pengamanan yang Kurang efektif terhadap Meningkatnya kejahatan kita tidak objektif karena sudah mengecap negatif sebagai ilmuwan kita harus netral sehingga frase (yg kurang efektif) dihilangkan
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 47

Sistem Pengamanan dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kejahatan di Wilayah Bandara Ngurah Rai Bali Tujuan : 1. Mengetahui sistem dan keadaan keamanan di . 2. untuk memperoleh . Sistem pengamanan yang terbaik Curah ide : - jenis sistem keamanan - faktor alat - faktor manusia - moral - ketelitian - pengoperasian alat - masyarakat dst

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

48

CONTOH KK ISI/TOPIK
Cara langsung,
ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurut urutan dan tingkatan pada bab-bab (untuk bab II, dan III dibuat secara langsung berdasarkan judul yang terdapat pada setiap bab, kemudian ditulis topik-topik utama dan topik-topik pecahan). Contoh Bab II
2.1 .
2.1.1 . 2.1.2 .

2.2 2.3 .
2.3.1 . 2.3.2 .
2.3.2.1 2.3.2.2

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

49

Cara bertahap/bertingkat
KK topik untuk bab II dan III ini dibuat secara bertahap dengan berpedoman pada judul karangan penelitian dan tujuannya. Judul : Tujuan : .. . . Cara Bertingkat/Bertahap Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan, ditulis tanpa disaring Contoh : 1. .. 6. .. 11. .. 2. .. 7. .. 12. .. 3. .. 8. .. 13. .. 4. .. 9. .. 14. .. 5. .. 10. . Dst.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

50

Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan penyempurnaan ide dengan mengaitkannya kembali sesuai judul dan tujuan bila ada yang menyimpang dibetulkan, bila ada yg kurang ditambahkan Tahap III :Pengelompokan ide yang sejenis Misalnya, 1, 3, 7. 9, 20, 21 - judul/topik 2, 8, 15, 19 - judul 4, 5, 6, 17, 26 - judul dst.
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 51

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok Misalnya, 1, 20, 3, 9, 7, 21 - judul/topik 8, 15, 2, 19 - judul 4, 17, 26, 5, 6 - judul Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III Bab II -- berkaitan dengan teori Bab III -- berkaitan dengan data lapangan untuk dianalisis dan diuji

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

52

Contoh tahap-tahap pembuatan KK Judul : Penanggulangan Dampak Limbah Industri batik di Kelurahan Pedungan Denpasar Barat Tujuan : Menemukan cara yang efektif dan efisien untuk menanggulangi dampak limbah industri di Pedungan, Denpasar Barat.
STIKOM BALI/43103 53

09/01/2012

Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan Pengungkapan ide : dalam bentuk topik diungkapkan dan ditulis dengan spontan tanpa memikirkan urutan diberi nomor

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

54

1. jenis limbah 2. volume limbah 3. penanggulangan limbah 4. sistem distilasi 5. daur ulang 6. sistem pembuangan limbah 7. sistem pengelolaan limbah (lihat no. 33) X 8. alat-alat yang digunakan 9. mesin pengolah limbah 10. saluran pembuangan 11. a. akibat pembuangan limbah langsung b. tidak langsung 12. kepedulian pimpinan dan karyawan pabrik terhadap akibat bahaya limbah terhadap lingkungan 13. tingkatan dan jenis upaya yang telah dilakukan 14. keadaan lingkungan pabrik-pabrik 15. keadaan masyarakat sekitar 16. keadaan kesehatan 17. keadaan perekonomian 18. keadaan pendidikan 19. kontrol dan pengawasan dari pihak pimpinan pabrik 20. kontrol dan pengawasan dari pihak pemerintah
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 55

21. upaya masyarakat 22. upaya pemerintah 23. hasil upaya 24. analisis peneliti terhadap jenis pencemaran 25. a. kondisi pencemaran air b. kondisi pencemaran lingkungan 26. Berbagai sistem pengolahan limbah 27. cara yang efektif dan efisien yang ditemukan dan diusulkan oleh peneliti 28. sistem pengolahan limbah padat 29. sistem pengolahan limbah cair 30. cara memperoleh data dari pihak pabrik 31. cara memperoleh data dari masyarakat sekitar 32. cara memperoleh data dari pihak pemerintah 33. cara mengetahui keadaan masyarakat sekitar 34. cara mengetahui keadaan fisik lingkungan 35. cara menganalisis data limbah 36. cara menganalisis data kepedulian pihak pabrik dst.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

56

Tahap II : mengoreksi dan melengkapi ide mencoret ide yang tidak perlu, misalnya ide no. 7 menambah ide yang belum dikemukakan misalnya 37. jenis limbah padat 38. limbah kemasan bekas 39. limbah padat hasil olahan 40. limbah cairan 41. volume limbah padat 42. volume limbah cair 43. pencemaran udara 44. pencemaran air 45. pencemaran tanah
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 57

Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis 1, 40, 41, 42, 43 -- jenis limbah 2, 44, 46 -- volume limbah 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 27 -- penanggulangan limbah 11, 24, 25, 46, 47, 48 --- akibat pembuangan limbah secara langsung 11b, 16, 49 --- akibat pembuangan secara tak langsung
09/01/2012 STIKOM BALI/43103 58

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok jenis limbah
kondisi dan volume limbah padat
limbah kemasan bekas limbah padat hasil olahan

Kondisi dan Volume Limbah Cair


Kondisi Kandungan Zat dalam Limbah air Volume Limbah Cair

Dst.

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

59

Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III Ide-ide yang berkaitan dengan teori dan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh para pakar tentang sistem pengelolaan limbah cair ataupun limbah padat Bab II Landasan Teori mengenai Penanggulangan Limbah 2.1 Jenis Limbah 2.1.1 Limbah Padat 2.1.1.1 kaleng a. Kaca b. Kayu c. plastik 2.1.2 Limbah Cair 2.1.2.1 Kandungan Zat dalam Limbah Cair 2.1.2.2 Batas Aman Kadar Kandungan Jenis Zat

09/01/2012

STIKOM BALI/43103

60

2.1.3 Limbah Gas/Udara 2.1.3.1 Bau Gas/Udara 2.1.3.2 Kadar Gas dalam Udara 2.1.3.3 Batas Aman Kadar Gas dalam Udara 2.2 Sistem Pengelolaan Limbah 2.2.1 dst. Bab III Kondisi Limbah Pabrik Batik di Kelurahan Pedungan, Denbar 3.1 ..
. .dst

Bab IV Simpulan 4.1 Simpulan 4.2 Saran


09/01/2012 STIKOM BALI/43103 61

You might also like