Professional Documents
Culture Documents
Sumber Daya Alam Non Konvensional Adalah Sumber Daya Alam yang
Dapat Diperbaharui.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Non Konvensional
1.Energi Matahari-energi listrik
2.Energi panas bumi-energi gheothermal
3.Energi angin-energi listrik
4.Energi pasang surut-energi listrik
5.Energi biogas- gas
6.Energi biomassa- bahan bakar
3. Energi Angin
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Kincir angin
telah digunakan untuk menggiling tepung di Persia pada abad VII. Kincir angin di
negeri Belanda yang dipakai untuk menggerakkan pompa irigasi dan untuk
menggiling tepung hingga kini masih terkenal, walaupun pada saat ini masih banyak
berfungsi sebagai objek wisata. Akan tetapi, dalam rangka mencari bentuk-bentuk
sumber energi yang masih dan terbaru, kembali energi angin mendapat perhatian
yang besar.
Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas
dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya naik panas,
mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih
dingin misalnya daerah kutub. Sebaliknya daerah kutub yang dingin, udaranya
menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi perputaran udara
berupa perpindahan udara dari kutub-kutub.
Penggunaan tenaga angin diperkirakan dapat dilakukan untuk keperluan-
keperluan seperti menggerakkan pompa-pompa air untuk irigasi ataupun untuk
mendapatkan air tawar bagi ternak, menggiling padi untuk mendapatkan beras,
menggergaji kayu dan membangkitkan tenaga listrik.
5. Energi Biogas
Sejak berabad-abad tinja binatang amaupun tinja manusia dimanfaatkan untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan kesyburan dan produktivitas tanah. Dengan
kian banyak dipergunakannya pupuk buatan, sampah-sampah itu tidak lagi
dipergunakan untuk maksud-maksud tersebut, sehingga tanah ini tidak lagi
mendapatkan humus yang diperlukan organisme-organisme tanah secara
keseluruhannya, dan lambat-laun menjadi steril.
Dekomposisi bahan-bahan organik di bawah kondisi-kondisi anerobik
menghasilkan suatu gas yang sebagian besar terdiri atas campuran metan dan arang
dioksida. Ga sini dikenal sebagai gas rawa atau biogas. Campuran gas ini adalah
hasil fermentasi atau peranan anaerobik disebabkan sejumlah besar jenis organisme
mikro, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi ini adalah 30
derajat Celcius hingga kira-kira 55 derajat Celcius.
Prinsip kimia yang tersangkut dalam pembentukan biogas adalah prinsip
terjadinya fermentasi semua karbohidrat, lemak, dan protein oleh bakteri metan,
bilamana tidak tercampur dengan udara. Satu gram bahan selulosa menghasilkan 825
cm kubik gas tekanan atmosfer yang terdiri atas 50% CH4 dan 50% CO2.
Tergantung dari komposisi bahan-bahan yang dipakai, suhu, dan lama dekomposisi
dapat dicatat variasi yang besar mengenai komposisi gas yang diperoleh.
6. Energi Biomassa
Biomassa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian,
merupakan sumber daya energi dunia yang tertua. Di negara-negara yang telah maju
dengan berkembangnya industri, peranan biomassa sebagai sumber energi makin
berkurang dan diganti dengan energi komersial, mula-mula batubara, kemudian
minyak bumi.
Pemanfaatan biomassa untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Pemanfaatan kayu bakar dan limbah pertanian secara langsung
sebagai bahan merupakan contoh klasik yang masih dipakai. Suatu langkah yang
lebih maju adalah memberi biomassa itu bentuk yang lebih mudah untuk transportasi
dan pemanfaatan dengan mengubahnya menjadi arang kayu. Suatu cara lain untuk
pemanfaatan biomassa adalah dengan pirolisis, yaitu suatu proses memanaskan bahan
baku secara bebas udara, sehingga tidak ada dioksidasi. Cara ini menghasilkan suatu
benda padat, cair, dan gas. Bahan bakar padat akan berupa arang.