You are on page 1of 5

Pencarian Sumber Daya Alam Non Konvensional

 Sumber Daya Alam Non Konvensional Adalah Sumber Daya Alam yang
Dapat Diperbaharui.
 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Non Konvensional
1.Energi Matahari-energi listrik
2.Energi panas bumi-energi gheothermal
3.Energi angin-energi listrik
4.Energi pasang surut-energi listrik
5.Energi biogas- gas
6.Energi biomassa- bahan bakar

A. Sumber Daya Energi Non Konvensional


Minyak bumi termasuk sumber daya energi yang konvensional. Minyak bumi
merupakan sumber daya energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka
bumi ini, namun minyak bumi adalah sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui
dan jumlahnya pun terbatas, sehingga suatu saat akan habis. Oleh karena itu, untuk
mempertahankan eksistensi manusia di muka bumi ini, harus dicari sumber daya
energi alternatif pengganti minyak bumi, sehingga kehidupan manusia di masa yang
akan datang dapat dipertahankan. Di dalam memilih sumber daya energi alternatif
pengganti harus dipikirkan bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan dalam skala
besar dan tidak mengeluarkan polusi terlalu banyak atau bahkan tidak mengeluarkan
polusi sama sekali.
Adapun sumber daya energi non konvensional yang dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti minyak bumi adalah ;
1. Energi Matahari
Dalam hal ini dikaitkan dengan pemanfaatan energi matahari yang berasal dari
pancaran sinar matahari secara langsung ke bumi. Dalam pelaksanaan
pemanfaatannya dapat dibedakan tiga macam cara :
a. Prinsip Pemanasan Langsung
Dalam hal ini sinar matahari memanasi langsung benda yang akan dipanaskan
atau memanasi secara langsung medium, misalnya air yang akan dipanaskan.
Sebenarnya cara ini telah lama dikenal, misalnya menjemur pakaian, membuat
ikan kering, membuat garam dari laut. Dengan cara pemanasan langsung ini,
suhu yang akan diperoleh tidak akan melampaui 100 derajat Celcius. Cara ini
dapat lebih efektif bila mempergunakan pengumpul panas yang disebut
kolektor. Sinar matahari dikonsentrasikan dengan kolektor ini pada satu
tempat sehingga diperoleh suatu suhu yang lebih tinggi. Bentuk kolektor
parabolik bulat melandaskan prinsip kompor surya. Prinsipnya adalah sebagai
berikut : cahaya matahari ditampung dengan sebuah cermin cekung yang
bergaris tengah + 2 m, sehingga cahaya matahari akan terkumpul dalam satu
fokus. Pada fokus itu dipasang lempengan logam sehingga logam akan
menjadi panas sekali, kemudian di atas lempengan logam itulah kita
memasak.
b. Konversi Surya Termis Elektris (KSTE)
Pada cara ini yang dipanaskan adalah juga air, akan tetapi panas yang
terkandung dalam air itu akan dikonversikan menjadi energi listrik. Pada
prinsipnya, KSTE memerlukan sebuah konsentrator optik untuk pemanfaatan
radiasi surya, sebuah alat untuk menyerap energi yang dikumpulkan, suatu
sistem pengangkut panas, dan sebuah mesin yang agak konvensional untuk
pembangkit tenaga listrik. Diperkirakan bahwa sebuah unit KSTE dari 100
MW listrik akan mempunyai 12.500 buah heliostat dengan permukaan refleksi
masing-masing seluas 40 m2, sebuah menara penerima setinggi 250 m yang
memikul sebuah penyerap untuk membuat uap bagi sebuah turbin selama 6-8
jam.
c. Konversi Energi Photovoltaik
Pada cara ini energi sinar matahari langsung dikonversikan menjadi energi
listrik. Energi pancaran matahari dapat diubah menjadi arus searah dengan
mempergunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon atau bahan-bahan semi
konduktor lainnya. Sebuah kristal silinder silikon yang prolitis hampir murni
diperoleh dengan mencairkan silikon dalam tungku suhu tinggi dengan
tahanan atmosfer yang diatur. Sel surya silikon dikembangkan dalam tahun
1955 oleh Bell Laboratoris (USA) dan banyak dipergunakan bagi kendaraan-
kendaraan ruang angkasa dan satelit-satelit selama 20 tahun terakhir.
Keuntungan-keuntungan dari konversi energi photovoltaik
1. Tidak ada bagian-bagian yang bergerak
2. Usia pemakaian dapat melampaui 100 tahun sekalipun efisiensinya
sepanjang masa pemakaian menurun.
3. Pemeliharaan tidak sulit
4. Sistem ini mudah disesuaikan pada berbagai jenis pemanfaatannya.
2. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi sudah laam digunakan manusia. Orang-orang Romawi
menggunakan sumber air panas bumi untuk mengisi kolam pemandian panas bagi
kesehatan lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
Tenaga panas bumi pada umumnya tampak di permukaan bumi berupa iar
panas, fumarol (uap panas), geiser (semburan iar panas), dan sulfatora (sumber
belerang). Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan yang tinggi
dapat diambil dalam bumi dan dialirkan ke generator turbo yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik.
Di permukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber
uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batuan atau magma yang menerima panas
dari inti bumi.

3. Energi Angin
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Kincir angin
telah digunakan untuk menggiling tepung di Persia pada abad VII. Kincir angin di
negeri Belanda yang dipakai untuk menggerakkan pompa irigasi dan untuk
menggiling tepung hingga kini masih terkenal, walaupun pada saat ini masih banyak
berfungsi sebagai objek wisata. Akan tetapi, dalam rangka mencari bentuk-bentuk
sumber energi yang masih dan terbaru, kembali energi angin mendapat perhatian
yang besar.
Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas
dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya naik panas,
mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih
dingin misalnya daerah kutub. Sebaliknya daerah kutub yang dingin, udaranya
menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi perputaran udara
berupa perpindahan udara dari kutub-kutub.
Penggunaan tenaga angin diperkirakan dapat dilakukan untuk keperluan-
keperluan seperti menggerakkan pompa-pompa air untuk irigasi ataupun untuk
mendapatkan air tawar bagi ternak, menggiling padi untuk mendapatkan beras,
menggergaji kayu dan membangkitkan tenaga listrik.

4. Energi Pasang Surut


Banyak gaya dan kekuatan yang mempengaruhi lautan di permukaan bumi.
Salah satu kekuatan yang bekerja terhadap air bumi adalah pengaruh massa bulan
yang mengakibatkan adanya gaya tarik, sehingga menjelma sebagai suatu gejala yang
dikenal sebagai pasang dan surut laut yang terjadi secara teratur, meskipun bulan
terletak lebih dari 400.000 km dari bumi. Bila mengelilingi bumi, maka air laut akan
ditarik ke atas karena gaya tarik gravitasi bulan.
Pemanfaatan energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang dan
surut lautan antara lain dilakukan sebagai berikut. Misalnya, suatu teluk agak cekung
dan dalam. Teluk ini ditutup dengan sebuah bendungan, sehingga terbentuk suatu
waduk. Pada waktu laut pasang, maka permukaan air laut tinggi, mendekati ujung
atas bendungan. Waduk diisi dengan iar laut dengan mengalirkannya melalui sebuah
turbin air yang dihubungkan dengan sebuah generator pembangkit listrik tadi dan
menghasilkan energi listrik. Hal ini dapat dilakukan sampai tinggi permukaan air
dalam waduk sama tingginya dengan permukaan waduk. Pada waktu laut surut,
terjadi sabaliknya. Waduk dikosongkan, sehingga dengan sendirinya air mengalir
lagi melalui turbin air tadi yang akan memutar generator pembangkit listrik, sehingga
juga akan dihasilkan energi listrik.

5. Energi Biogas
Sejak berabad-abad tinja binatang amaupun tinja manusia dimanfaatkan untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan kesyburan dan produktivitas tanah. Dengan
kian banyak dipergunakannya pupuk buatan, sampah-sampah itu tidak lagi
dipergunakan untuk maksud-maksud tersebut, sehingga tanah ini tidak lagi
mendapatkan humus yang diperlukan organisme-organisme tanah secara
keseluruhannya, dan lambat-laun menjadi steril.
Dekomposisi bahan-bahan organik di bawah kondisi-kondisi anerobik
menghasilkan suatu gas yang sebagian besar terdiri atas campuran metan dan arang
dioksida. Ga sini dikenal sebagai gas rawa atau biogas. Campuran gas ini adalah
hasil fermentasi atau peranan anaerobik disebabkan sejumlah besar jenis organisme
mikro, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi ini adalah 30
derajat Celcius hingga kira-kira 55 derajat Celcius.
Prinsip kimia yang tersangkut dalam pembentukan biogas adalah prinsip
terjadinya fermentasi semua karbohidrat, lemak, dan protein oleh bakteri metan,
bilamana tidak tercampur dengan udara. Satu gram bahan selulosa menghasilkan 825
cm kubik gas tekanan atmosfer yang terdiri atas 50% CH4 dan 50% CO2.
Tergantung dari komposisi bahan-bahan yang dipakai, suhu, dan lama dekomposisi
dapat dicatat variasi yang besar mengenai komposisi gas yang diperoleh.

6. Energi Biomassa
Biomassa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian,
merupakan sumber daya energi dunia yang tertua. Di negara-negara yang telah maju
dengan berkembangnya industri, peranan biomassa sebagai sumber energi makin
berkurang dan diganti dengan energi komersial, mula-mula batubara, kemudian
minyak bumi.
Pemanfaatan biomassa untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Pemanfaatan kayu bakar dan limbah pertanian secara langsung
sebagai bahan merupakan contoh klasik yang masih dipakai. Suatu langkah yang
lebih maju adalah memberi biomassa itu bentuk yang lebih mudah untuk transportasi
dan pemanfaatan dengan mengubahnya menjadi arang kayu. Suatu cara lain untuk
pemanfaatan biomassa adalah dengan pirolisis, yaitu suatu proses memanaskan bahan
baku secara bebas udara, sehingga tidak ada dioksidasi. Cara ini menghasilkan suatu
benda padat, cair, dan gas. Bahan bakar padat akan berupa arang.

You might also like