You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini sudah selayaknya prestasi pendidikan secara kualitas semakin baik, baik secara intelektual maupun spiritual, namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Banyak faktor yang menciptakan sebuah sekolah yang berkualitas. Diantaranya adalah lingkungan, baik secara fisik maupun non fisik. Dengan tersediannya sarana yang lengkap dan juga guru yang profesional, bukanlah menjadi jaminan sebuah sekolah mendapatkan prestasi yang tinggi bagi peserta didiknya. Suasana yang baik sangat mendukung terciptanya sekolahan yang bermutu. Walaupun sarana prasarana lengkap dengan adanya guru yang profesional namun jika suasana nya kurang baik maka sulit sekali sebuah lembaga sekolahan tersebut menciptakan prestasi siswa yang baik. Pada dasarnya kewajiban dari sekola h adalah menciptakan iklim yang baik, menyena ngkan, serasi dan bertanggung jawab, serta didalamnya terkandung harapan siswa yang tinggi, sikap guru yang efektif dan disiplin, kurikulum yang

terorganisasi, sistem rewerd dan insentif bagi siswa dan guru, serta tuntutan belajar yang tinggi. 1 Dalam bidang pendidikan siswa menginginkan dari pendidikan sekolah sebagai tempat yang selalu dinamis dan tidak membosankan agar terciptannya suasana proses pembelajaran yang menyenangkan, karena proses pembelajaran merupakan inti dari aktifitas pendidikan sekolah, sehingga perlu adanya penataan iklim sekolah dalam rangka menciptakan situasi yang tenang dan baik untuk kegiatan belajar, disamping itu diperlukan adanya komunikasi yang harmonis antara siswa yang satu dengan yang lain serta dengan guru sebagai pendidik, agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tujuan pendidikan yang terancang dapat tercapai secara optimal, sehingga keberhasilan proses pembelajaran dapat diwujudkan. Adapun pengertian iklim sekolah menurut pendapat Hadiyanto adalah situasi atau suasana yang muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan peserta didik atau hubungan antara peserta didik yang menjadi ciri khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah. 2 Sedangkan iklim sekolah menurut pendapat Larsen mendefinisikan iklim sekolah merupakan suatu norma, harapan dan kepercayaan dari personal-personal yang terlibat dalam organisasi sekolah, yang dapat

Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leardership, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), hal 45 2 Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Di Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 179

memberikan dorongan untuk bertindak yang mengarah pada prestasi siswa yang tinggi. 3 Iklim sekolah yang positif itu merupakan suatu kondisi, dimana keadaan dan lingkungannya, dalam keadaan yang sangat aman, nyaman, damai, menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar. Iklim sekolah yang baik itu selalu terbebas dari segala kebisingan, keramaian maupun kejahatan, suasanya senantiasa dalam keadaan yang tentram, hubungan yang sangat bersahabat diantara para penghuninya, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa maupun para pegawai administrasinya. Bahwasanya sekolah itu membutuhkan lingkungan kerja yang kondusif, suatu lingkungan yang baik secara fisik maupun psikis dapat menumbuh iklim yang menyenangkan untuk melakukan kerja. Bekerja ditempat atau lingkungan yang nyaman akan membuat para pekerja menjadi betah dan mencintai kegiatan pekerjaannya. 4 Iklim sekolah dapat mempertinggi harapan siswa untuk meraih prestasi yang lebih baik, kepala sekolah, guru, dan karyawan lainnya, siswa dan orang tua, merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap iklim belajar di sekolah. Mereka merupakan agen dalam mengembangkan iklim belajar tersebut, yang dapat diartikan pula sebagai perilaku yang sesuai bagi warga sekolah. Apabila sekolah telah memiliki iklim sekolah yang positif, civitas sekolah harus

Moedjiarta, Sekolah Unggul Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan (Surabaya: Duta Graha Pustaka, 2001), hal 28 4 Naah, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dan Dewan Sekolah (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hal. 119

lebih tanggap terhadap eksistensi sekolah dan apa yang dimilikinya, yaitu iklim belajar yang baik. Akan tetapi harapan ini nampaknya sulit diperoleh apabila lokasi sekolah SDN Sidokumpul Sidoarjo yang lokasinya dekat sekali dengan kebisingan dan keramaian. Sebab secara rasional dapat dianalisa bagaimana KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) bisa berlangsung dengan lancar apabila sekolahan tersebut letaknya jauh dari kebisingan kendaraan bermotor, dan disebelah barat jalan tersebut dekat dengan keramaian seperti pasar bunga, terminal bayangan dan Mall Sidoarjo yang ada dilingkungan tersebut. Iklim sekolah yang ada di SDN Sidokumpul yang menyangkut tentang lingkungan sosial (non fisik) yang meliputi hubungan seluruh komponen yang terdapat di dalamnya, dalam berinteraksi antara satu dengan yang lain seperti hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan lain- lainnya. Dengan adanya hubugan yang baik antara personil sekolah maka tujuan sekolah ini akan mudah tercapai dan harapan prestasi belajar siswa yang baik juga dapat terwujud. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian ini dengan judul Studi Korelasi antara Iklim Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa Di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, sebagaimana tersebut diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana iklim sekolah di SDN Sidokumpul Sidoarjo? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa di SDN Sidokumpul Sidoarjo? 3. Bagaimana korelasi antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa di SDN Sidokumpul Sidoarjo?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui bagaimana iklim sekolah di SDN Sidokumpul Sidoarjo. 2) Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa di SDN Sidokumpul Sidoarjo. 3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa di SDN Sidokumpul Sidoarjo. 2. Kegunaan Penelitian 1) Sebagai sarana melatih diri bagi penulis dalam mencari dan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan.

2) Sebagai sumbangan terhadap pengembangan penelitian dalam bidang pendidikan, khususnya yang ada hubungannya dengan prestasi belajar siswa, dengan sasaran pengembangan iklim sekolah 3) Sebagai bahan informasi yang berguna bagi penulis dan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengakhiri studi program sarjana (S1) pada jurusan Kependidikan Islam di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya.

D. Definisi Operasional Definisi operasional ini dimaksud untuk menjelaskan dan mempertegas kata-kata atau istilah kunci yang terkait dengan judul penelitian, agar lebih mudah memahami, maka peneliti menyusun sebagai berikut: 1. Korelasi Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih. 5 Sedangkan pendapat Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA. Menjelaskan bahwa teknik korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel. 6 Jadi hubungan yang dimaksud di sini adalah hubungan antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo.

5 6

Anas Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), hal.179 Sutrisno Hadi, Statistik 2 (Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi UGM, 1987), hal. 289

2. Iklim Sekolah Iklim Sekolah adalah situasi atau suasana yang muncul karena adanya hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan peserta didik atau hubungan antara peserta didik yang menjadi ciri khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah. 7 Jadi iklim sekolah dis ini penulis lebih menekankan pada hubungan antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan orang tua siswa, siswa dengan para pegawai lainnya. 3. Prestasi Belajar Siswa Presatasi adalah Prestasi adalah Hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. 8 Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 9 Jadi prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di

Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Di Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 179 8 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), 19 9 Slameto, Balajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hal. 2

sekolah yang berupa nilai dari dalam buku raport semester genap ( II ) tahun 2007-2008.10 4. SDN Sidokumpul SD Negeri Sidokumpul adalah nama sebuah lembaga pendidikan sekolah dasar yang terletak di jalan diponegoro no.23 Sidoarjo dan yang menjadi lokasi penelitian. Dengan penjelasan istilah diatas yang dimaksud dengan judul Studi Korelasi Antara Iklim Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo adalah bagaimana korelasi (hubungan) antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan orang tua siswa, siswa dengan para pegawai lainnya dengan prestasi belajar (nilai raport) siswa kelas VI, V dan VI semester genap ( II ) tahun 2007-2008 di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo.

E. Hipotesis Penelitian Hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, ditolak bila salah dan diterima bila fakta- fakta membenarkannya. 11 maka penulis akan mengemukakan hipotesa penelitian sebagia berikut:

10 Tulus Tuu, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2004), hal. 75 11 Sumadi Surya Brata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), hal. 69

1. Hipotesa alternatif (Ha) Hipotesa yang menyatakan adanya hubungan antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa di SDN Sidokumpul Sidoarjo. 2. Hipotesa Nihil (Ho) Hipotesa yang menyatakan tidak adanya hubungan antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa di SDN Sidokumpul Sidoarjo.

F. Batasan Operasional Variabel Untuk memberi batasan masalah dalam penelitian disini, penulis akan menjelaskan tentang variabel menurut Suharsimi Arikunto Variabel adalah obyek yang diteliti, atau apa yang menjadi titik perhatian saat penelitian12 . Dalam suatu penelitian yang mempelajari pengaruh suatu treatment (perlakuan), maka ada vaeriabel yang mempengaruhi dan variabel terikat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variabel (X), sedangkan akibat disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau disebut juga dengan dependent variabel. 13 Variabel bebas (independent) atau variabel yang mempengaruhi, pada judul penelitian ini adalah iklim sekolah, sedangkan variabel tak bebas (dependent) atau variabel akibat adalah prestasi belajar siswa. Berikut ini kategori variabel dalam judul penelitian diatas sebagai berikut:

12 13

Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 96 Ibid., hal. 104

1. Variabel Bebas (X)

: Iklim Sekolah Hubungan siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan karyawan lainnya.

2. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Belajar Hasil belajar yang dicapai siswa atau sesuatu yang kongkrit tentang kemampuan yang dicapai siswa dalam proses belajar dalam hal ini berupa buku raport semester genap ( II ) tahun 2007-2008.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. Adapun pengertian dari pendekatan kuantitatif ini adalah penelitian yang bekerja dengan menggunakan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor, nilai, peringkat dan frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan satistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesa penelitian yang bersifat spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lain.

10

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan demikian penelitian ini mencoba untuk melihat korelasi (hubungan) antara variabel yang satu dengan yang lainnya melalui pengujian hipotesa. 2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data. Segala keterangan mengenai variabel yang diteliti disebut data. Data dalam penelitian pada dasarnya dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. 14 Dari keterangan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis memerlukan dua jenis data yaitu: 1) Data kualitatif Yang dimaksud data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat. 15 Adapun data kualitatif yang penulis butuhkan adalah data tentang gambaran umum obyek penelitian, keadaanguru, siswa dan karyawan, dan keadaan sarana prasarana. 2) Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan denganbentuk angka. Dalam hal ini adalah data yang berhubungan dengan nilai
14

Amrul Hadi Haryono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Ibid., hal126

hal. 126
15

11

prestasi siswa yang berupa buku (raport), jumlah guru, jumlah siswa, jumlah karyawan, keadaan sarana dan prasarana. b. Sumber data Yang dimaksud sumber data adalah sabyek dimana data diperoleh. 16 Sumber data itu dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Sumber data primer. Sumber data primer adalah sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti atau petugas-petugas lainnya dari sumber pertamanya. Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah siswa/peserta didik data tentang iklim sekolah dan data prestasi belajar siswa yang berupa buku raport. 2) Sumber data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. 17 Dalam penelitian ini sumber data sekundernya adalah kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya. 3. Populasi dan sampel penelitian Untuk memperoleh data yang valid, maka diperlukan adanya populasi yang diteliti, sebab tanpa adanya populasi penelitian maka mengalami kesulitan mengelolah data yang masuk.

16 17

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.., hal 107-108 Sumadi Surya Brata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1983), hal 93.

12

a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin melakukan penelitian kepada semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. 18 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V dan VI di SDN Sidokumpul Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2007 / 2008 yang berjumlah 396 siswa, dengan alasan bahwa murid kelas IV, V dan VI lebih faham dari pada kelas bawahnya, apabila diberikan suatu pertanyaan. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Kelas IV V VI Jumlah Laki-laki 60 72 74 206 Perempuan 58 68 64 190 Jumlah 118 140 138 396

b. Sampel Sampel adalah bagian dari suatu populasi. 19 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau populasi

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitia: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 108 19 Yatim Riyanto, Metodelogi pendidikan kualitatif dan kuantitatif, (Surabaya: Unesa University Press,2007), hal. 52

18

13

yang diteliti. 20 Suharsimi Arikunto juga mengatakan bahwa dalam penentuan sampel, apabila subyeknya kurang dari 100 maka dapat diambil semuanya. Apabila subyeknya lebih besar (lebih dari 100), maka dapat diambil sebagian dari populasi yaitu antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. 21 Adapun yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian skripsi ini adalah siswa kelas IV, V, VI yang berjumlah 396 yang penulis ambil dari tiap-tiap kelas 10% nya saja baik laki- laki atau perempuan, perinciannya adalah sebagai berikut: Kelas IV V VI Jumlah Jumlah populasi 118 140 138 396 Presentasi 10% 10% 10% 10% Jumlah 11,8 (12) 14 13,8 (14) 40

Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas penulis menetapkan besar jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 siswa dari 396 siswa yang ada dalam populasi diatas.

20 21

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.. hal. 109 Ibid., hal. 112

14

4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi (Pengamatan) Sebelum melakukan wawancara langkah awal yang harus ditempuh oleh penulis terlebih dahulu adalah melakukan observasi yaitu melakukan pengamatan secara mendalam terhadap obyek yang diteliti. 22 Dalam metode observasi ini merupakan teknik yang paling penting sebelum melakukan penelitian untuk memperoleh suatu data, dengan adanya metode observasi ini hasil yang diperoleh peneliti lebih jelas dan terarah sesuai dengan tujuan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang: letak georafis yang ada di SDN Sidokumpul Sidoarjo. b. Metode Interview (wawancara) Metode interview (wawancara) adalah metode pengempulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab untuk memperoleh keterangan dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara pewancaran dengan responden sambil bertatap mata.
23

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang: Gambaran umum obyek penelitian, sejarah berdirinya SDN

Sidokumpul Sidoarjo.

22 23

Cholid Narbuko, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal. 70. Sutrisno Hadi, Metode Researh 2 (Jogyakarta: Andi Office, 1980), hal. 193.

15

c. Metode Dokumentasi Berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, di dalam melaksanakan metode ini peneliti mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan transkrip, internet, notulen rapat, surat kabar, majalah, agenda, dokumen, buku-buku dan peraturanperaturan. 24 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang: Prestasi belajar siswa yang berupa buku raport, visi, misi dan tujuan, keadaan guru, siswa dan karyawan, struktur orga nisasi, keadaan sarana prasarana di SDN Sidokumpul Sidoarjo d. Metode Angket (koesioner) Angket adalah suatu daftar yang brisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. 25 Dan yang bertindak sebagai responden dalam metode ini adalah siswa kelas IV, V dan VI SDN Sidokumpul Sidoarjo. 5. Teknik Analisa Data Setelah semua data terkumpul yang dilakukan adalah analisis data, proses analisa data merupakan salah satu usaha untuk merumuskan jawaban dan pertanyaan dari perihal perumusan-perumusan dan pelajaran adalah hal- hal yang kita peroleh dari obyek penelitian.

24 25

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hal. 206. Cholid Narbuko, Metodelogi Penelitian......76.

16

Tujuan dari analisa data ini adalah untuk mencari kebenaran dari data-data yang telah diperoleh, sehingga dari sini bisa ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dialakukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik diskriptif kuantitatif, maka teknik analisa datanya menggunak tekni analisa data statistik, yang mana metode statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan,

menganalisis, dan memberi interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka agar dapat memberikan pernyataan dan makna tertentu. Untuk menbuktikan ada tidaknya korelasi atau hubungan iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa SDN Sidokumpul Sidoarjo. Maka dalam penelitian ini diperlukan teknik analisis data, adapun sebagai berikut; 1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama digunakan analisis diskriptif, data yang penulis peroleh dari angket yang disebarkan kepada siswa, setelah angket didapat dari siswa, maka selanjutnya adalah memprosentase tiap aitem kedalam tabel dengan rumus sebagai berikut:
26

P = f
N
26

x 100%

Anas Sudjana, Statistik Pendidikan, hal.43

17

Keterangan; P : Prosentase F : frekuensi dari jawaban responden N : Jumlah frekuensi Setelah hasil total prosentase diperoleh, langkah selanjutnya penulis menafsirkan hasil prosentase tersebut dengan menetapkan hasil standart dengan kalimat yang yang bersifat kualitatif sebagai berikut: a. 76%- 100% b. 56%-75% c. 40%-55% d. 0%-35% = kategori baik = kategori cukup = kategori kurang baik = kategori jelek 27

2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu tentang prestasi belajar siswa SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo, maka penulis menggunakan rumus mean sebagai berikut:28

M =
Keterangan: M

y N

: Mean yang dicari. : Jumlah dari skor-skor (nilai- nilai) yang ada.

y
27

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 246 28 Anas Sudjana, Statistik Pendidikan, hal.81

18

: Nomor Of Casses Setelah diketahui hasilnya dari nilai rata-rata tersebut, penulis

dapat melihat kategori baik tidaknya dari lriteria yang telah ditentukan dalam raport sebagai berikut: 10 9 8 7 6 : Istimewa : Baik Sekali : Baik : Lebih dari cukup : Cukup 5 4 3 2 1 : Kurang : Lebih Dari Kurang : Kurang Sekali : Buruk : Buruk Sekali

3. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu tentang ada tidaknya korelasi (hubungan) iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa SDN Sidokumpul Sidoarjo, digunakan rumus produk moment, rumusnya sebagai berikut:29 rXY =

XY ( X )( Y )
2 2

Keterangan : rXY : Angka indeks korela r Produk Moment

XY : Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan Y X2 : Jumlah dediasi skor X yang telah dikuadratkan terlebih dahulu

29

Ibid., 204.

19

Y2

: Jumlah dediasi skor Y yang telah dikuadratkan terlebih dahulu Tabel : Interpretasi Nilai r

Besarnya r Product Moment (rXY) 0,00 0,20

Interpretasi Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah dan sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y)

0,20 0,40

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 0,70

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan

0,70 0,90

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 1,00

Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

H. Sistematikan Pembahasan Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini digambarkan sebagai berikut : Bab I Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, dan sistematikan pembahasan yang dipakai dalam skripsi ini.

20

Bab II Berisi tentang landasan teori, yaitu tinjauan tentang iklim sekolah meliputi: pengertian iklim sekolah, iklim sekolah bagian dari lingkungan pendidikan, macam- macam lingkungan pendidikan. Tinjauan tentang belajar siswa meliputi: pengertian prestasi belajar, prestasi yang

faktor-faktor

mempengaruhi prestasi belajar, kemudian korelasi antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa. Bab III Beris i tentang laporan hasil penelitian, penyajian data tentang gambaran umum SDN sidokumpul Sidoarjo yang meliputi: sejarah singkat, letak geografis, visi, misi dan tujuan, struktur orgnisasi, keadaan siswa, keadaan guru dan keadaan karyawan, sarana prasarana. Penyajian data dan Analisis data. Bab IV Penutup memuat kesimpulan yang diambil dari permasalahan yang telah dibahas, juga disampaikan saran-saran dari penulis sebagai masukan agar yang baik dapat dipertahankan dan yang kurang dapat di perbaiki.

You might also like