You are on page 1of 6

LAPORAN AWAL

TUGAS-TUGAS ADMINISTRATOR,STARTUP DAN SHUTDOWN

NAMA NIM KELAS

: ASRI PUSPA RINI : 2010-31-078 :D

MATA KULIAH : PERANGKAT LUNAK JARINGAN 1

NAMA DOSEN : YESSY FITRIANI


SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA 2011

TUGAS-TUGAS ADMINISTRATOR

Bertanggung jawab untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem jaringan yang akan digunakan. Bertanggung jawab untuk mendesaindan mengimplementasikan sistem komputer yang akan digunakan. Pada tahapan mendesain, seorang admin perlu melihat servisservis apa saja yang perlu diaktifkan. Admin juga perlu mendesain berapa jumlah server yang akan digunakan dan kenapa harus digunakan server sebanyak itu Pada tahapan implementasi, admin harus mewujudkan desain nya sehingga sistem komputernya dapat bekerja dengan baik. Bertanggung jawab untuk mengelola berbagai resource yang ada dengan sebaik-baiknya, termasuk masalah hak akses dan keamanan. Bertanggung jawab untuk mengelola user dan group yang ada, termasuk hubungannya dengan masalah keamanan dan akses terhadap resource yang ada Bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan oleh user Dalam hal ini, aplikasi yang diperlukan, akses terhadap perangkat keras dan lain sebagainya Bertanggung jawab untuk menjaga agar sistem jaringan tetap dalam kondisi yang prima Bertanggung jawab untuk menjaga agar sistem komputer tetap dalam kondisi yang prima Bertanggung jawab untuk menjaga agar sistem bebas dari gangguan internal ataupun gangguan eksternal Bertanggung jawab untuk menjaga agar resource yang ada dapat tersimpan dengan baik (melakukan back-up) dan dapat dikembalikan apabila dibutuhkan. Termasuk menjaga agar resource yang tersimpan selalu hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan Bertanggung jawab untuk mengembalikan kondisi jaringan seperti sedia kala apabila terjadi bencana Bertanggung jawab untuk mengembalikan kondisi komputer seperti sedia apabila terjadi bencana Bertanggung jawab untuk mengembalikan resource seperti sedia kala apabila terjadi bencana Bertanggung jawab untuk mengembalikan data user seperti sedia kala apabila terjadi bencana Membantu bagian perencanaan/manajemen untuk menentukan teknologi yang akan digunakan. Dalam hal ini, admin harus sangat bijaksana Membantu atau melayani user untuk berbagai gangguan yang terjadi yang diakibatkan oleh sistem jaringan ataupun sistem komputer Membantu bagian perencanaan untuk menyediakan prosedur kerja memanfaatkan sistem komputer dan jaringan yang sesederhana mungkin bagi user. Membantu bagian perencanaan untuk menyediakan sistem komputer atau jaringan yang cukup skalabel Terus menjaga kode etik seorang admin

STARTUP DAN SHUTDOWN


Selama proses booting, Linux akan memanggil sebuah loader yang disebut dengan LILO (belakangan juga muncul loader bernama GRUB), yang kemudian akan memanggil sebuah program yang bernama dengan init. Program init inilah yang kemudian akan memeriksa file-file inisialisasi sistem, lokasi file-file tersebut berada, dan menjalankan Linux sesuai dengan default run level yang digunakan.

Proses Startup
Proses starup dimulai ketika sistem sudah memanggil LILO dan proses booting sudah diserahkan pada sebuah program induk yang disebut dengan init. Pada hampir kebanyakan distribusi Linux, proses startup mengikuti aturan-aturan seperti berikut. 1. Eksekusi LILO 2. LILO Memuat secondary loader pada /boot/chain.b. 3. /boot/chain.b menjalankan Kernel Linux. Sampai pada bagian ini, seorang pengguna akan melihat tampilan pesan pada layar seperti menjalankan daemon, memerika integritas perangkat keras, dan sebagainya. 4. Kernel menyerahkan tugasnya kepada init. 5. Init menjalankan berbagai program di belakang layar yang dibutuhkan oleh seorang user untuk login ke dala sistem. 6. Init memanggil program yang digunakan untuk login.

Proses Startup dan LILO Penggunaan boot manajer memungkinkan kita untuk menjalankan lebih dari sistem operasi pada satu komputer. Dengan boot manajer kita dapat memilih salah satu sistem operasi untuk dijalankan pada waktu proses booting pertama kali. Kebanyakan distribusi saat ini menyertakan LILO atau GRUB yang dapat diinstal pada waktu proses instalasi. Keberadaan boot manajer ini memungkinkan seorang user untuk dapat menggunakan harddisk berukuran pada lilo.conf. Untuk besar dengan menyertakan opsi linear mengkonfigurasikan lilo, dapat dilakukan dengan menggunakan tool-tool berbasis grafis, seperti RedHat dengan Linuxconf atau Webmin untuk Open Linux. Meskipun tersedia tool berbasis grafis, kita dapat mengkonfigurasikan lilo dengan menggunakan cara manual pada file /etc/lilo.conf. Jika pada satu komputer terdapat dua sistem operasi (misal Linux dan MS Windows), pada file lilo.conf terdapat dua baris utama yang menunjukkan opsi yang digunakan untuk menjalankan kedua sistem operasi tersebut. Pada kedua baris tersebut terdapat sebuah opsi label yang merupakan nama dari sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan salah satu sistem operasi yang digunakan.

Salah satu opsi yang digunakan pada lilo adalah pengaturan waktu yang digunakan untuk memberikan kesempatan user memilih salah satu sistem operasi yang digunakan sebelum nilai default yang digunakan lilo dijalankan. Opsi ini menggunakan timeout dan berisikan nilai dalam satuan detik. Misalkan kita akan mengatur timeout dengan satuan waktu 20 detik, tambahkan opsi berikut ke dalam lilo.conf. timeout = 200 opsi lainnya dalah default, yang digunakan untuk mengatur dafult sistem operasi yang akan dijalankan jika batas di atas sudah habis. Untuk timeout mengatur Linux sebagai default sistem operasi yang akan dijalankan, gunakan opsi berikut. default = linux Untuk menjalankan sistem operasi, dalam konfigurasi lilo harus dimasukkan opsi image yang digunakan untuk memanggil image dari kernel Linux. Contoh berikut digunakan untuk memanggil image kernel yang digunakan pada distribusi RedHat 7.2. image=/boot/vmlinuz-2.4.7-10 Setelah memuat image dari Kernel Linux, langkah berikutnya adalah menentukan label dari kernel Linux yang digunakan, termasuk partisi tempat file image tersebut berada. label=linux root=/dev/hda5 Langkah terakhir adalah dengan mengaktifkan perubahan yang dilakukan pada file lilo.conf dengan mengetikkan perintah lilo pada prompt Linux seperti berikut. #lilo Berikut ini adalah isi file lilo.conf yang penulis gunakan pada distribusi RedHat 7.2. prompt timeout=50 default=linux boot=/dev/hda map=/boot/map install=/boot/boot.b message=/boot/message

linear image=/boot/vmlinuz-2.4.7-10 label=linux read-only root=/dev/hda5

Shutting Down
Untuk mematikan Red Hat Enterprise Linux, root dapat masalah sbin / / perintah shutdown. Halaman manual shutdown yang memiliki daftar lengkap dari pilihan, tetapi dua penggunaan yang paling umum adalah: / Sbin / shutdown-h now / Sbin / shutdown-r now

Setelah menutup semuanya, menghentikan opsi-h mesin, dan-r reboot pilihan. PAM konsol pengguna dapat menggunakan perintah reboot dan menghentikan untuk mematikan sistem sementara di runlevel 1 sampai 5. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengguna PAM konsol, lihat Panduan Red Hat Enterprise Linux Deployment. Jika komputer tidak kuasa diri ke bawah, hati-hati untuk tidak mematikan komputer hingga muncul pesan yang menunjukkan bahwa sistem ini dihentikan. Kegagalan untuk menunggu pesan ini dapat berarti bahwa tidak semua partisi hard drive terpasang, yang dapat menyebabkan korupsi file sistem.

You might also like