You are on page 1of 10

DAMPAK KEMISKINAN TERHADAP PERILAKU SOSIAL

DI SUSUN OLEH : Nama : ANNISA KUSUMAWARDHANI NPM : 10111930 Kelas : 1KA40

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR DAMPAK KEMISKINAN TERHADAP PERILAKU SOSIAL

DISUSUN OLEH : Annisa Kusumawardhani Kelas : 1KA40 NPM : 18111691 Jurusan : Sistem Informasi Universitas Gunadarma Kampus J Kalimalang Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Tema : Dampak kemiskinan terhadap perilaku sosial Penyerahan Tugas : 29 Desember 2011

PERNYATAAN Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. PENYUSUN NPM 18111691 Nama Lengkap INSAN ALFATH Tanda Tangan

Program Sarjana S1 Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunia saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan keteladan sikap maupun tingkah laku kepada kita semua dalam kehidupan. Selesainya makalah ini yang berjudul Dampak Kemiskinan Terhadap Perilaku Sosial merupakan hasil kerja keras saya selama ini. Saya selaku penulis dan pembuat makalah ini mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen pembimbing mata kuliah ilmu sosial dasar Orang tua tercinta yang senantiasa selalu mendukung dan selalu memberikan doa sehingga terselesaikan makalah ini Teman teman yang selalu mendukung saya Dan pihak pihak yang telah terlibat dalam membantu pembuatan makalah ini yang saya tidak bisa saya sebutkan satu persatu

Saya menyadari penuisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi 28 Desember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..i Daftar Isi ..ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar ..1 1.2. Tujuan ...1 1.3. Sasaran .....................................................................................................................2 BAB II PERMASALAHAN 2.1. Kekuatan ...3 2.2. Kelemahan 3 2.3. Peluang .3 2.4. Tantangan .........................................4 BAB III PENUTUP 3.1. Rekomendasi .5 3.2. Kesimpulan 5 REFERENSI 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya sendirinya yang sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan juga tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga mental maupn fisiknya dalam kelempok tersebut. Menurut sejarah keadaan kaya dan miskin berdampingan tidak merupakan problema sosial sampai saat nya perdagangan berkembang pesat dan timbul nya nilai nilai social yang baru dengan berkembang nya perdagangan ke seluruh dunia dan di terapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat. Kemiskinan muncul sebagai problema social,pada waktu itu orang sadar akan kedudukan ekonominya sehingga mereka mampu mengatakan apakah dirinya miskin atau kaya? Kemiskinan di anggap sebagi problema social apabila perbedaan kedudukan ekonomi dan warga masyarakat di tetapkan secara tegas. Pada masyarakat yang masih sederhana susunansusunana dan organisasinya kemiskinan bukan merupakan problema social karena mereka menganggap semuanya sudah di takdirkan sehingga usaha usaha untuk mengatasinya mereka tidak terlalu memperhatikan keadaan tersebut kecuali apabila mereka betul betul menderita karenanya. Pada masyarakat modern yang kompleks kemiskinan menjadi problema social seorang merasa miskin bukan karena kurang makan ,pakaian atau perumahan tapi harta miliknya dianggap kurang cukup untuk memenuhi taraf taraf kehidupan yang ada.

1.2.

Tujuan Pengentasan kemiskinan telah menjadi tujuan pembangunan yang fundamental sehingga menjadi sebuah alat ukur untuk menilai efektivitas berbagai jenis program pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi instrumen yang sangat berpengaruh dalam penurunan kemiskinan pendapatan (income poverty), sehingga dibutuhkan caracara yang tepat dalam mengkaji dampak kemiskinan terhadap pertumbuhan. Tujuan dari seminar ini adalah untuk mengajukan program baru bagi pemberantasan kemiskinan dan membahas aplikasinya pada kasus Indonesia tahun 90-an.

Pendekatan awal yang digunakan memasukkan konsep elastisitas ke dalam metode evaluasi dampak sosial untuk mengkaji perbedaan pada kesejahteraan individu dan sosial yang merupakan hasil dari proses pertumbuhan ekonomi. Aplikasinya pada kasus Indonesia menunjukkan bahwa keberhasilan yang dicapai dalam pengentasan kemiskinan pada periode 1993-2002 ternyata masih jauh di bawah angka yang mungkin dapat dicapai jika menggunakan distributional neutrality. Kesimpulan ini meyakini pilihan akan standar kemiskinan diantara anggota kelas yang dapat dipisahkan. Pada periode 1999-2002 kami juga menemukan bahwa terdapat sejumlah kaum miskin yang berhasil mendapatkan keuntungan dari adanya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada periode tersebut, tapi tidak sebanding dengan kerugian yang dialami oleh sisanya. Terakhir, pergerakan dari komponen pembelanjaan pada periode yang sama menunjukkan bahwa lemahnya tingkat keberhasilan terutama disebabkan adanya perubahan pada pembelanjaan pangan. 1.3. Sasaran Dampak kemiskinan di indonesia ini mempunyai sasaran sebagai berikut : Mengurangi kemiskinan dan memperkuat tata pemerintahan daerah di tingkat lokal dalam RIS PNPM- Mandiri. Jumlah KK miskin berkurang dengan sekurang-kurangnya 20% dibandingkan baseline. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan dasar perekonomian meningkat sebesar minimal 20% dibandingkan baseline. Membuat program RIS-PNPM Mandiri adalah meningkatkan akses masyarakat miskin, dan kaum perempuan dalam pelayanan infrastruktur dasar. Pembangunan insfrastruktur yang terpenuhi untuk masyarakat miskin.

BAB II PERMASALAHAN

2.1. -

Kekuatan ( Strengh ) Bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Majalengka tersebut pada dasarnya untuk tahun 2009-2013 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menangah Daerah (RPJMD), dan sejak tahun 2009 untuk prioritas pembangunan selalu berkaitan dengan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Komitmen Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam penanggulangan kemiskinan yang berdampak positif bagi terlaksananya program dan kegiatan yang lebih berpihak pada kelompok-kelompok saranan dari keluarga miskin. Kemudian yang menjadi kekuatan lainnya dalam Penanggulangan kemiskinan bersumber dari dukungan sektor swasta, bentuk nyata dari sektor swasta diantaranya adalah pemberian dana alokasi CSR (Coorporate Sosial Responsibility) berupa bantuan ternak domba untuk kelompok tani, bibit ikan, rumah tidak layak huni, dan lain-lain. Kelemahan ( Weakness ) Kurang berkembangnya ekonomi lokal, dimana potensi-potensi perekonomian belum mampu dikembangkan untuk berkolaborasi dengan sub sistem pengolahan, serta pengembangan jalinan kemitraan yang diharapkan nantinya berdampak pada perluasan pemasaran dan peningkatan usahanya Rendahnya Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), walaupun Program Pendidikan Sembilan Tahun telah dilaksanakan lebih dari 20 tahun Kelemahan lainnya dalam upaya penanggulangan kemiskinan, berhubungan dengan lemahnya dalam mengevaluasi secara komprehensif angka kemiskinan Peluang ( Opportunity ) Faktor peluang (Opportunities) dalam ranah penanggulangan kemiskinan dapat berupa adanya dukungan Pemerintah. Dukungan tersebut tertuang dalam bentuk program dan kegiatan, seperti program JAMKESMAS dan JAMKESDA, beasiswa miskin, raskin, Program Keluarga Harapan (PKH), PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan program lainnya.

2.2. -

2.3. -

Dalam kontek perencanaan pengembangan wilayah, terdapat beberapa peluang yang diharapkan berdampak signifikan terhadap percepatan penanggulangan kemiskinan, seperti kawasan cepat tumbuh koridor Bandung-Cirebon, rencana jalan tol Cisundawu dan Cikopo-Palimanan, Pembangunan Waduk Jatigede, pengembangan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), rencana pembangunan BIJB. Nantinya diharapkan pengembangan pada pusat pertumbuhan wilayah tersebut akan berdampak positif pada pengembangan wilayah lainnya (trickling down effect), semuanya itu perlu perencanaan yang matang dan konsisten dalam realisasinya.

2.4.

Tantangan ( Threats ) Aspek lain yang harus dipertimbangkan dalam penanggulangan kemiskinan berhubungan dengan adanya faktor ancaman (Threats), diantaranya:

Tingkat inflasi yang fluktuatif pada skala nasional. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. Ujung permasalahannya, dimana semakin terpuruknya para keluarga miskin dan bahkan kemungkinan munculnya keluarga-keluarga miskin baru. Sebagai gambaran bahwa pada rentang waktu tahun 2005 sampai dengan 2009 tingkat inflasi nasional mengalami fluktuasi. Tingkat inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), dimana pada tahun 2005 sebesar 17,11% merupakan tingkat inflasi yang paling tinggi, sedangkan yang paling rendah tingkat inflasinya pada tahun 2009 sebesar 2,78%. Jay/SM

BAB III PENUTUP

3.1.

Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemiskinan itu dapat berpegaruh terhadap perilaku sosial manusia itu sendiri. Sudah tidak asing lagi kemiskinan yang terjadi di indonesia ini. Banyak orang yang tidak sanggup melawan tantangan dan jalan hidup ini. Akibatnya banyak orang orang kelaparan, pengemis yang bertebaran di jalanjalan itu semua karena dampak yang di timbulkan dari kemiskinan itu sendiri.

3.2. -

Rekomendasi Kemiskinan dapat dihindari asal kita mau mengikuti program-program yang telah dibuat pemerintah untuk menaggulangi kemiskinan. Kurang berkembangnya ekonomi lokal, dimana potensi-potensi perekonomian belum mampu dikembangkan untuk berkolaborasi dengan sub sistem pengolahan, serta pengembangan jalinan kemitraan yang diharapkan nantinya berdampak pada perluasan pemasaran dan peningkatan usahanya Adanya dukungan Pemerintah. Dukungan tersebut tertuang dalam bentuk program dan kegiatan, seperti program JAMKESMAS dan JAMKESDA, beasiswa miskin, raskin, Program Keluarga Harapan (PKH), PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan program lainnya. Rendahnya Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), walaupun Program Pendidikan Sembilan Tahun telah dilaksanakan lebih dari 20 tahun

REFERENSI

http://www.suarapembaruan.com/home/mengurangi-kemiskinan-bukan-hanya-soalangka/1655 http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan http://nugraha-gyar.blogspot.com/2011/05/mengkaji-dampak-kemiskinan-terhadap.html http://suaramajalengka.blogspot.com/2011/08/penanggulangan-kemiskinan-di.html

You might also like