You are on page 1of 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMASANGAN EKG DI UNIT GAWAT DARURAT RSUD KOTA SALATIGA Inisial pasien Diagnosa medis

No. Register : Ny. S : Nyeri Dada (Chest Pain) : 133128

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran Nyeri dada berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri koroner DS : Klien mengatakan merasa pusing dan mual Klien mengatakan kadang merasa sesak nafas dan menggigil P : Klien mengatakan nyeri timbul jika banyak bergerak dan hilang jika klien beristirahat Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk benda tumpul R : Klien mengeluh nyeri dibagian dada sebelah kanan dan ulu hati S : Skala nyeri 8 T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul DO: Klien tampak gelisah dan memegangi bagian dada sebelah kanan TD: 137/70 mmHg, N: 80x/menit, RR: 28x/menit, S: 38,30C.

Dasar Pemikiran : Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain). Nyeri dada merupakan gejala khas dari sakit jantung meskipun tidak semua nyeri dada mengindikasikan adanya gangguan pada organ jantung. Pemeriksaan EKG dilakukan untuk mengetahui ada / tidak adanya kelainan jantung pada pasien. 2. Tindakan keperawatan yang dilakukan Melakukan pemeriksaan EKG 12 Lead 3. Prinsip-prinsip tindakan a. Persiapan alat EKG b. Persiapan klien: menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien, klien harus berbaring terlentang c. Jaga privasi klien d. Pemasangan elektroda sesuai prosedur e. Perekaman Pada saat perekaman, klien diharap tenang dan perawat maupun orangorang yang berada di sekitar tempat tidur sebaiknya menjauh dari tempat tidur agar tidak mempengaharui hasil perekaman. f. Setekah selesai merekam, tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam

g. Lepaskan elektroda, kemudian bersihkan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya. 4. Analisa tindakan keperawatan 1) Posisi pasien diatur terlentang datar diatas bed Posisi ini digunakan untuk mempermudah pemasangan sandapan maupun elektroda. Klien tidak diperbolehkan menyentuh besi pada bed maupun benda logam lain karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. 2) Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam tangan, gelang, logam lain agar dilepas Sebelum membuka pakaian pasien, privasi dijaga dengan menutup rapat ruangan . 3) Membersihkan dengan menggunakan kapas alkohol pada daerah dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda 4) Menyambungkan kabel EKG pada kedua tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara : Warna merah pada pergelangan tangan kanan Warna hijau pada kaki kiri Warna hitam pada kaki kanan Warna kuning pada pergelangan tangan kiri

5) Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4, berwarna merah V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4, berwarna kuning

V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu

6) Pasang elektroda dada dengan menekan karet penghisap. 7) Melakukan kalibrasi. 8) Bila rekaman EKG telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula 9) Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam 5. Bahaya yang dapat terjadi Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran EKG yang tidak terbaca atau tidak sesuai kondisi klien. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan interpretasi EKG sehingga menghasilkan diagnosa yang keliru. Untuk mengatasinya, pastikan tidak ada kesalahan sebelum perekaman jantung dengan melakukan pengecekan ulang pada elektrodaelektroda yang terpasang. 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil rekaman EKG jelas dan dapat dibaca dengan hasil EKG normal axis/ regular/ sinus rhytem. Klien Kooperatif.

7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas (mandiri dan kolaboratif) a. Tirah baring (bedrest) dengan posisi fowler / semi fowler b. Mengobservasi tanda-tanda vital c. Kolaborasi pemberian O2 dan pemberian obat-obat analgesik d. Memasang infus dan memberi ketenangan pada klien 8. Kepustakaan Brunner & Suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta: EGC. Doenges E. Marlynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC Gallo & Hudak. 1997. Keperawatan Kritis, edisi VI. Jakarta: EGC Price, Sylvia Anderson. 1994. Patofisiologi Buku I. Jakarta: EGC 9. Evaluasi diri Diperlukan keterampilan khusus untuk bisa melakukan pemasangan EKG dan pembelajaran lebih lanjut untuk dapat menginterpretasikan hasil EKG.

Salatiga, Pembimbing Klinik

November 2011

Nama dan tanda tangan mahasiswa

(.)

Hernik Maharani/G2B008034

You might also like