Professional Documents
Culture Documents
FUNGSI
1. Pereaksi dan medium reaksi (mis. Reaksi hidrolisis) 2. Penentu indeks kestabilan selama penyimpanan mis : biji2an dengan kadar air 14% stabil selama penyimpanan 3. Penentu mutu bahan pangan mis : rasa dan keempukan daging (juicy) yang berhub. Dg WHC 4. Sebagai pengukur bagian bahan kering atau padatan
2.
3.
Pengaruh aktivitas air Reaksi dan Pertumbuhan Hubungan Aw dengan Keawetan Bahan
1. 2. 3. 4.
Oven: Oven udara, Oven vakum Desikasi kimia Metode Destilasi Titrasi Karl Fischer
terbentuk
Sumber panas : 1. Listrik : air menguap pada suhu 100OC 2. Pemanas inframerah. Radiasi inframerah mempunyai kekuatan penetrasi kuat sehingga air dari sampel dapat diuapkan pada suhu < 70OC dan cepat (sesuai untuk analisis kadar air secara rutin), Jenis Oven berdasarkan tekanan yang digunakan : 1. Pengeringan oven udara : tekanan udara (760 mmHg) , air menguap pada suhu 100OC (titik didih) 2. pengeringan oven vakum : tekanan udara vakum (25 - 100 mmHg) , air menguap pada suhu 60-70OC. Analisis sampel mengandung gula khususnya fruktosa yang mudah mengurai pada suhu tinggi (AOAC, 1984)
Faktor Penting yang memengaruhi ketelitian analisis : 1. Suhu pengeringan 2. suhu dan kelembaban dari ruangan pengeringan 3. kecepatan pergerakan udara dalam ruangan pengeringan 4. kondisi vakum, kedalaman dan ukuran partikel sampel 5. konstruksi oven 6. jumlah dan posisi sampel dalam oven 7. Karakteristik sampel
Pra Pengeringan
1. Penimbangan sampel Usahakan berat residu kering 1-2 g untuk menghindari kesalahan Berat sampel 2 g untuk Sampel k.a <10% seperti susu bubuk, biji2an dan bahan kering lainnya Berat sampel 20 g untuk daging, sayuran, buah segar yang k.a. tinggi 2. Perlakuan pendahuluan sampel
Sampel cair (kecap, sari buah dll) diuapkan sampai kental Sampel produk bakeri dikeringkan sampai krispi dan dihancurkan sampai 20 mesh Bahan padat dihancurkan sampai 20-40 mesh 3. Cawan : nikel, baja tahan karat atau alumunium. 4. 5-9 cm, tinggi 2-3cm
Persiapan oven : perlu ada thermostat agar suhu harus konstan (perubahan 0,5oC). Oven vakum : p= 100mmHg (buah2an, kacang2an, lemak, minyak); 50 mmHg (gula an produknya); 25 mmHg (biji2an, telur dan produknya)
Cawan didiginkan dalam desikator 10 20 menit , ditimbang ditimbang sampel pada cawan cawan berisi sampel dengan tutup dibuka, dikeringkan dalam oven T 100-105oC. Ulangi sampai berat konstan
Cawan berisi sampel didiginkan dalam desikator, ditimbang. S/d berat konstan selisih 0.0002 g
Perhitungan
Kadar Air (%berat basah) = b-(c-a) x 100 b Kadar Air (%berat kering) = b-(c-a) x 100 (c-a) Ket: a= berat cawan kering yang sudah konstan b = berat sampel awal c = berat cawan dan sampel kering yang sudah konstan
Cawan didiginkan dalam desikator 10 20 menit , ditimbang ditimbang sampel pada cawan cawan berisi sampel dengan tutup dibuka, dikeringkan dalam oven T 60-70oC., p = 25-100 mmHg .Ulangi sampai berat konstan
Cawan berisi sampel didiginkan dalam desikator, ditimbang. S/d berat konstan selisih 0.0002 g
Oven mikrogelombang
Pengeringan Inframerah
Penetrasi kalor ke dalam contoh yang dikeringkan. Lampu inframerah menghasilkan suhu filamen 2000-2500oK Waktu singkat : 10-25 menit. Faktor penting : jarak sumber inframerah dg bahan yang dikeringkan, ketebalan contoh Belum disetujui AOAC, untuk penggunaan kualitatif dalam proses
Metode Destilasi
Destilasi langsung Destilasi azeotropik
Azeotropik: Air diuapkan bersama-sama dengan pelarut imisibel pada suatu perbandingan yang tetap. Pelarut imisible: Toluene (Td=110,6oC, BJ=0.866 g/ml) Xilena (dimetil benzene) (Td=138,5144oC, BJ=0.866 0.87 g/ml) Tetra-kloroetilena (Td=121oC, BJ=1.62 g/ml Mudah dalam pembacaan bila BJ pelarut <BJ air Titik didih air + cairan imisible menurun, sehingga dapat diuapkan kondensasi air dan toluene terpisah volume air diukur Contoh: Td air: 100oC, Td toluene: 110oC, Td air + toluene (50:50): 85oC
xxX x x x X x x x x x x x
Prosedur penetapan
Alat-alat harus bebas lemak. Alat-alat gelas yang diperlukan untuk merakit alat destilasi dipasang seperti pada Gambar Labu didih dikeringkan pada oven T =105oC
Cold water
Cold
x x x xxX xx x X x x x x xx x
xx x xxxx x x x
Ke dalam labu dimasukkan sampel yang sehingga air yang dikandungnya sekitar 3-4 g . Untuk mencegah percikan, ditambahkan batu didih.
Pelarut (Toluene) sekitar 60 80 ml ditambahkan ke dalam labu sampel Campuran dipanaskan bertahap dengan pemanas listrik sambil direfluks T awal rendah 45 menit dan pada pemanasan tinggi selama 1-1 jam, sampai isinya mendidih dan biarkan destilasi berlangsung dengan kecepatan kondensasi sekitar 2-4 tetes kondensat per detik.
Prosedur penetapan
Destilasi dilakukan sampai tidak ada air lagi yang terkondensasi.
Cold water
Cold
x x x xxX xx x X x x x x xx x
xx x xxxx x x x
Konsenser dibilas dengan toluene untuk membilas air yang mungkin masih menempel di bagian dalam kondenser. Pemanas dimatikan dan tabung dibiarkan beberapa saat pada suhu ruang Air yang tertampung dalam gelas penampung dibaca volumenya. Kadar air ditetapkan dalam persen terhadap berat awal
Perhitungan
Faktor distilasi : faktor yang dapat melihat jumlah air yang benar-benar diuapkan dari air murni yang diketahui jumlahnya. Faktor destilasi ditetapkan dengan cara merefluks air sebanyak 3-4 g menggunakan alat dan kondisi yang sama dengan analisis sampel. Air direfluks sampai seluruhnya terdestilasi. Air yang tertampung dibaca volumenya. Kadar Air = Vs x FD x 100 Ws Ket: Vs = volume air yang didistilasi dari sampel (ml) Ws = berat sampel (g) FD = Faktor distilasi Faktor Distilasi (FD g/ml)= W V Ket: W= berat air yang akan didestilasi (g) V = volume air yang terdestilasi (ml)
1. N I2
+ N SO2
+ N
+ H2 O
2 N HI
+ N SO3
2. N SO3
Reaksi dimodifikasi dengan memasukan methanol and piridin untuk melarutkan iodine and SO2: C5H5N.I2 + C5H5N.SO2 + C5H5N + H2O C5H5N.SO3 + CH3OH 2C5H5N.HI + C5H5N.SO3
C5H5N(H)SO4.CH3
Setiap 1 mol air digunakan 1 mol iodin, 1 mol SO2, 3 mol piridin dan 1 mol metanol
Metode Karl Fischer (AOAC, 1984) Prinsip : Air dalam sampel produk2 coklat dititrasi dengan pelarut Karl Fischer yang terdiri dari sulfur diosida,piridin,iodium dan metanol anhidrat). Pereaksi distandardisasi dengan air kristal dan sodium asetat hidrat. Titik akhir titasi ditentukan secara elektrometrik yang menggunakan teknik dead stop
Campuran dititrasi dg pereaksi Karl Fischer Sampai mendekati titik akhir dan tambahkan 0.1 ml lagisampai titik akhir bertahan 1 menit
Dihitung berat H2O/ml pereaksi. Selisih antar ulangan < 0,1 mg H2O/ml pereaksi
Prosedur Keja
Sampel dalam kantong whirl pack ditempatkan dalam gelas piala 400 ml Dipanaskan pada oven T = 40 2 OC, 2 jam sampai cair
Sampel dihomogenkan dan Timbang Sejumlah sampel (mengandung 100 mg H2O) dengan syringe
Perhitungan
Kadar Air = V1 x F x 100 W1 Ket: KA V1 W1 F = Kadar air (%) = volume pereaksi Karl Fischer yang terpakai untuk titrasi sampel (ml) = berat sampel (g) = Faktor standarisasi pereaksi Karl Fischer (ml air/ml pereaksi) F = W x M x 2,5 Vs-Vb = persen kadar air sodium asetat(%) = berat sodium asetat trihidrat (g) = volume titran untuk standarisasi (ml) =
Ket: M W Vs Vb
Metode ini tidak bersifat destruktif karena dilakukan tanpa mengeluarkan air dari bahan pangan, waktu pengukuran cepat.
2. Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrik suatu bahan pangan (kadar air < 30%) berbanding lurus dengan kadar airnya Kenaikan kadar air 1% dalam setiap bahan akan menaikkan konstanta dielektrik sekitar 0,8 unit. Cara : sampel diletakkan diantara 2 elektroda. Arus atau tegangan yang terukur diubah menjadi angka kadar air yang dapat dilihat pada display instrument Faktor penting :distribusi air pada sampel, adanya elektrolit, kerapatan dan suhu sampel
Spektrum Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mempunyai sifat: gelombang elektromagnetik berkas partikel atau foton
= 10-10 m nm = 10-9 m
m = 10-6 m cm = 10-2 m
Infrared spectroscopy
Measurement of the absorption of different frequencies of IR radiation by foods. IR radiation is electromagnetic energy with wavelengths longer than visible light but shorter than microwaves (0.8-100Qm). A molecule can absorb IR radiation if it vibrates in such a way charge distribution and its electric dipole moment changes during the vibration.
Absorber
-OH -NH
Wavelength (Qm)
1.92-1.95 2.08-2.20 1.56-1.67
Lipid Carbohydrate
1.68-1.76 2.06-2.15
Infrared Spectroscopy
Water exhibits a number of absorption bands in the near infrared (IR) region of the spectrum. Based on measuring the absorption of OH groups. Bands at 0.97-1.95 mQ are widely used. For fruit, vegetable, flours. The sensitivity is 1 ppm The moisture content is determined by using a calibration curve
Q.
20
40
60
80
100
Infrared Method
Direct method: The ratio of reflected intensities of the 1.93 mQ and 1.45 mQ bands is used as a measure of water content. Indirect method: Water is extracted from a food by dimethylsulfoxide (DMSO), dimethylformamide or methanol before IR measurements are taken.
1. Diketahui data dari penetapan kadar air metode oven Berat Cawan kering =21,5000 g Berat sampel + cawan = 25,3000 g Berat cawan + sampel kering= 23,6000 g Hitung kadar air sampel tersebut dalam % berat basah dan % berat kering
2. Penetapan air dengan cara destilasi Berat sampel = 3 g Volume air yang terdestilasi dari sampel= 2 ml Berat air sebagai standar =1 g Volume air yang terdestilasi dari standar = 3 ml Hitung kadar air sampel!