You are on page 1of 23

APHRODISIAC AROMATHERAPY

I.

APHRODISIAC (AFRODISIAK)

Kata aphrodisiac atau afrodisiak berasal dari mitos kisah cinta Yunani. Konon, Aphrodite, sang dewi cinta yang cantik jelita menghampiri pacarnya, Dewa Ares. Selagi berjalan, bila kakinya menyentuh tanaman, maka tanaman itu segera berbunga. Ini terjadi berkat kekuatan cinta dan gairah seksual Aphrodite yang demikian besar. Secara umum, afrodisiak didefinisikan sebagai substansi yang mampu menambah atau menstimulasi gairah seksual. Pada dasarnya, tidak ada minyak esensial atau herbal atau makanan atau substansi kimia yang dengan seketika mampu membangkitkan gairah seksual pada seorang individu. Individu yang mengalami kelelahan fisik, kelelahan emosi, stress, gizi kurang / gizi buruk, depresi, ansietas, atau dalam keadaan sakit, tentunya akan merasa tidak bergairah dan sulit menikmati keintiman.1

II. MINYAK ESENSIAL SEBAGAI AFRODISIAK DAN MEKANISME KERJANYA

Salah satu manfaat aroma minyak esensial adalah sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah seksual atau libido. Substansi afrodisiak, termasuk minyak esensial, adalah substansi yang dapat membantu mengatasi atau menghilangkan penyakit atau gangguan atau kelelahan fisik, psikologis, atau emosi yang berpengaruh terhadap gairah seksual. Sebagai contoh, suatu minyak esensial dapat dianggap bersifat afrodisiak jika mampu membantu kondisi-kondisi di bawah ini:1
a. b. c. d. e. f. g.

Meringankan penyakit Mengurangi stress Menenangkan keadaan ansietas Memberi energi pada tubuh dan pikiran Meningkatkan/mengangkat mood Mengatasi depresi Menstimulasi panca indera

Secara umum, efek minyak esensial terhadap tubuh dapat dicapai melalui 3 aksi, yakni:2

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
1. Menginisiasi perubahan kimiawi dalam tubuh ketika minyak esensial masuk ke dalam peredaran darah dan bereaksi dengan hormon dan enzim. 2. Menimbulkan efek fisiologis pada sistem tubuh. 3. Menimbulkan efek psikologis ketika aroma minyak esensial dihirup.

Khasiat afrodisiak suatu minyak esensial umumnya didapatkan melalui aksi yang ketiga, yaitu melalui indera penciuman yang menghirup aroma minyak esensial (theory of olfaction atau teori penciuman). Secara ringkas, proses penciuman terhadap aroma minyak esensial terjadi melalui 3 tahap, yaitu:2 1. Resepsi a. Partikel menguap dari minyak esensial akan berevaporasi saat berkontak dengan udara (beberapa molekul tetap berada di udara dan beberapa masuk ke dalam hidung). b. Partikel odiferous dari minyak esensial akan melarut dalam mukus atau lendir yang terdapat pada rongga hidung bagian dalam, sebelum stimulasi pada tempat reseptor. 2. Transmisi a. Molekul aromatik yang tertarik oleh mukus akan ditangkap oleh silia yang menonjol keluar dari reseptor penciuman pada rongga hidung bagian atas. b. Pesan elektrokimiawi dari aroma akan ditransmisikan di sepanjang akson dari sel reseptor penciuman menuju saraf penciuman. c. Sinyal aroma akan dibawa oleh serabut saraf penciuman menuju bulbus olfaktorius di mana sinyal tersebut akan dikonversi secara kimiawi sebelum diteruskan ke otak. 3. Persepsi a. Begitu pesan mencapai bulbus olfaktorius, impuls penciuman melalui traktus olfaktorius akan mencapai korteks serebri di mana aroma atau bau diartikan. b. Lobus temporalis dari otak yang merupakan area penciuman primer akan berhubungan langsung dengan area limbik (sistem limbik).

Secara skematik, proses penciuman digambarkan melalui bagan sistem penciuman berikut ini:

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY

Gambar 1. Bagan Sistem Penciuman

Sistem limbik merupakan struktur kompleks yang merupakan pusat emosi yang behubungan dengan persepsi bau atau aroma, sensasi kenikmatan dan nyeri, emosi seperti kemarahan, ketakutan, kesedihan, dan sexual feeling.2 Efek dari stimulasi sistem limbik oleh minyak esensial yang bersifat afrodisiak akan tampak pada mood dan kebugaran mental dan emosi, salah satunya pada pikiran dan perasaan dalam aktivitas bercinta.3 Efek lain dari beberapa minyak esensial (misalnya minyak pala) adalah membantu menyeimbangkan hormon seksual dan hormon tiroid, sehingga minyak ini bekerja pada tingkatan fisik untuk memacu faktor biologis yang terkait dengan seks.4 Efek-efek ini terjadi karena pada sistem limbik terdapat bagian yang dinamakan septum pellicidum yang merupakan pusat kenikmatan, yang jika mendapat stimulasi akan mengintensifkan gairah seksual. Selain alasan tersebut, sistem limbik juga memiliki koneksi multipel dengan thalamus, hipothalamus, dan kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis), sehingga reseptor sensorik penciuman mampu mempengaruhi fungsi endokrin.2 Penggunaan minyak esensial dalam aromaterapi yang berfungsi sebagai afrodisiak biasanya dikombinasi dengan pemijatan sensual/erotis. Sentuhan yang merupakan stimulus sensorik yang diterima oleh reseptor di kulit juga akan menuju ke otak dan sistem limbik. Sehingga perrpaduan inhalasi atau penciuman dengan
2,3

sentuhan

sensual

akan

mengoptimalkan khasiat afrodisiak dari suatu aromaterapi.

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
Banyak minyak esensial yang memiliki sifat sebagai afrodisiak, baik minyak esensial yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri. Pada makalah ini, kami akan membahas beberapa minyak esensial Indonesia yang bersifat afrodisiak, yaitu minyak cengkeh, minyak cendana, minyak lada hitam, minyak pala, dan minyak jahe. Sedangkan minyak esensial dari luar negeri yang berkhasiat sebagai afrodisiak yang akan dibahas adalah minyak clary sage, minyak angelica, minyak cedarwood, minyak carnation, dan minyak oakmoss.

II.1. MINYAK CENGKEH

II.1.1. Uraian Singkat Tanaman Cengkeh dan Minyak Cengkeh Tanaman Cengkeh diklasifikasikan kedalam kerajaan Plantae, filum Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Myrtales, familia Myrtaceae, genus Syzygium, dan spesies Syzigium aromaticum.5 Cengkeh (Syzigium aromaticum atau Eugenia aromatica atau Eugenia caryophyllus) merupakan pohon yang telah dibudidayakan selama lebih dari 2000 tahun, dan merupakan tanaman asli Kepulauan Maluku Indonesia. Indonesia adalah produsen utama minyak cengkeh, diikuti oleh Madagaskar, Tanzania, Komoros, dan Srilanka.5-8 Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai batang berwarna abu-abu, halus, dan berpasangan. Daunnya besar berbentuk lonjong pada tangkai yang pendek yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar (umumnya pada musim penghujan). Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm, lalu dikeringkan.5,6

Gambar 2. Pohon cengkeh; daun, bunga, buah cengkeh; serta pucuk bunga cengkeh kering
INGGRID TANIA 4

APHRODISIAC AROMATHERAPY

Cengkeh adalah salah satu komoditas ekonomi yang penting pada abad ke-16 dan 17 di Eropa. Selain dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, juga digunakan dalam bentuk tingtur untuk mengatasi berbagai masalah kulit, keluhan pencernaan, dan sakit gigi. Saat ini cengkeh juga digunakan dalam parfum, liqueur, mulled wine, produk kesehatan gigi, antiseptik, dan love potion. Di Cina, minyak cengkeh dipakai untuk mengobati bronkitis, diare, dan hernia.6 Selama ribuan tahun, cengkeh, dalam hal ini pucuk bunganya atau clove bud (Eugenia caryophyllata), telah dimanfaatkan dalam berbagai bentuk, termasuk minyak esensialnya.5 Pucuk bunga cengkeh (clove bud) mengandung minyak esensial dalam kadar yang bervariasi antara 11% hingga 17%, bergantung dari tingkat kesegaran pucuk bunga cengkeh. Makin segar pucuk bunga cengkehnya, maka makin besar kadar minyak esensial yang terkandung di dalamnya. Sedangkan batang atau tangkai cengkeh (clove stem) mengandung 6% minyak esensial dan daun cengkeh (clove leaf) mengandung 2% sampai 3% minyak esensial.7,8 Minyak cengkeh merupakan minyak esensial yang memiliki banyak kegunaan, namun relatif lebih toksik dibandingkan minyak esensial lainnya. Oleh karena itu minyak ini harus diperlakukan secara hati-hati agar dapat digunakan secara aman dan benar.5

II.1.2. Jenis-jenis Minyak Cengkeh Di pasaran tersedia beberapa varian minyak esensial cengkeh, antara lain:6,7 a. minyak pucuk bunga cengkeh (clove bud essential oil) Clove bud essential oil digunakan pada industri parfum, industri farmasi, dan industri makanan (produk daging, saus dan acar, permen, serta produk roti). b. minyak batang/tangkai cengkeh (clove stem essential oil) Clove stem essential oil digunakan pada industri makanan (meat seasonings). c. minyak daun cengkeh (clove leaf essential oil) Clove leaf essential oil digunakan pada industri farmasi dan bahan baku produk kimia lainnya seperti vanillin. Jenis minyak cengkeh yang umumnya dipakai dalam aromaterapi, khususnya yang dimanfaatkan sebagai afrodisiak, adalah minyak bunga cengkeh (clove bud essential oil).

II.1.3. Kandungan Kimia Minyak Cengkeh Konstituen yang terkandung dalam minyak cengkeh diantaranya adalah eugenol, eugenyl acetate, caryophyllene, dan isocaryophyllene. Komponen utama clove bud oil adalah

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
fenilpropanoid, termasuk eugenol (4-allyl-2-methoxyphenol) dan carvacrol; thymol; cinnamaldehyde; eugenol acetate, -caryophyllene; acetyleugenol dan gallic acid,

sesquiterpene, furfural, vanillin, methyl-n-amyl ketone dalam jumlah kecil; serta konstituen lain seperti flavonoid, karbohidrat, lipid, oleanolic acid, rhamnetin, dan vitamin. Komponen clove stem oil yang utama adalah eugenol, eugenol acetate, dan caryophyllene dalam jumlah kecil. Sedangkan komponen utama clove leaf oil adalah eugenol, caryophyllene, humulene, dan eugenyl acetate.9,10 Kandungan yang terbesar adalah eugenol yang bersifat analgetik dan anestetik lokal,7 sehingga sangat bermanfaat dalam mengatasi sakit gigi. Bahkan eugenol digunakan oleh dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi.5 Eugenol dalam bentuk pasta sering digunakan sebagai dental cement, filler, dan bahan restorasi gigi.11

Gambar 3. Struktur Kimia dari -caryophyllene, eugenol, dan eugenol acetate

Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Eugenol dapat dikelompokkan ke dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol yang mempunyai warna bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak. Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kayu manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen dalam produk penyegar mulut.

II.1.4. Karakteristik dan Spesifikasi Minyak Cengkeh Berikut ini adalah karakteristik minyak esensial cengkeh:5-7,12 a. clove bud essential oil: tidak berwarna atau berwarna kuning dengan aroma manis-pedas, top-note, efek aromanya menghangatkan dan menstimulasi sehingga bersifat afrodisiak.

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
Jenis minyak esensial ini bernilai paling tinggi dalam penggunaan aromaterapi, karena mengandung eugenol dalam prosentase terendah (70-89%). b. clove leaf essential oil: berwarna coklat tua dengan aroma kayu, mengandung eugenol 90%. Jenis minyak esensial ini paling banyak diperdagangkan karena harganya paling murah dibandingkan 2 minyak cengkeh lainnya dan merupakan sumber utama eugenol yang dimanfaatkan sebagai analgetik. c. clove stem essential oil: berwarna kuning pucat dengan aroma kayu (kombinasi karakteristik clove bud essential oil dan clove leaf essential oil), mengandung eugenol 9195%.

Gambar 4. Clove bud essential oil, clove leaf essential oil, dan clove stem essential oil

Sedangkan spesifikasi Clove bud essential oil, clove leaf essential oil, dan clove stem essential oil ditampilkan dalam tabel berikut ini:9

Tabel 1. Spesifikasi Clove bud essential oil, clove leaf essential oil, clove stem essential oil

II.1.5. Cara Produksi Minyak Cengkeh Minyak esensial cengkeh dihasilkan dengan cara sebagai berikut:6,7,9

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
a. clove bud essential oil diperoleh dengan cara penyulingan/distilasi air (kadang-kadang dengan cara penyulingan uap langsung) dari pucuk bunga pohon cengkeh b. clove leaf essential oil diperoleh dengan cara penyulingan uap langsung (kadang-kadang penyulingan air dan uap atau penyulingan dengan pengukusan) dari daun pohon cengkeh c. clove stem essential oil diperoleh dengan cara penyulingan air dan uap dari batang/tangkai pohon cengkeh.

Gambar 5. Proses Penyulingan secara Umum

II.1.6. Sifat Farmakologis Minyak Cengkeh Minyak cengkeh memiliki sifat-sifat atau efek-efek farmakologis sebagai berikut:6,12
INGGRID TANIA 8

APHRODISIAC AROMATHERAPY
i. ii. iii. iv. v. analgetik antiseptik antivirus antibiotik vermifugal vi. vii. viii. ix. x. afrodisiak stimulan ekspektoran antioksidan karminatif

II.1.7. Kegunaan Minyak Cengkeh Minyak cengkeh umumnya digunakan untuk kondisi-kondisi di bawah ini:3,6,12 i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x. sakit gigi sariawan gangguan pencernaan luka yang terinfeksi luka bakar bronkitis asma selesma arthritis ketegangan otot dan saraf

Selain itu, minyak cengkeh juga sering dipakai sebagai obat kumur, insect repellent (khususnya nyamuk), pengharum ruangan, dan desinfektan atau fumigan (fumigasi ruangan).

II.1.8. Efek Samping Minyak Cengkeh Berikut ini adalah efek samping dari minyak cengkeh:10,11,14,15 a. konsumsi oral minyak cengkeh dalam dosis besar atau dalam bentuk yang belum diencerkan, dapat menurunkan kadar gula darah, menimbulkan muntah, nyeri tenggorokan, kejang, sedasi, kesulitan bernafas, edema paru, muntah darah, gangguan darah, gagal ginjal, dan kerusakan atau gagal hati. Orang-orang dengan hipoglikemia, gangguan ginjal atau gangguan hati atau memiliki riwayat kejang, sebaiknya menghindari minyak cengkeh. Efek samping serius dilaporkan lebih sering terjadi pada anak-anak, bahkan dalam dosis kecil. Sedangkan efek samping terhadap janin, ibu hamil dan menyusui, belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dihindari penggunaan oral minyak cengkeh pada anak-anak dan ibu hamil atau menyusui.

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
b. Minyak cengkeh dapat meningkatkan risiko perdarahan. Oleh karena itu, pemakaian oral minyak cengkeh perlu dihindari oleh pasien dengan gangguan pembekuan darah atau pasien yang akan menjalani pembedahan. c. Minyak cengkeh dapat bersifat iritan dan sensitizer, walaupun dilaporkan tidak adanya iritasi dan sensitisasi pada penggunaan minyak cengkeh dengan konsentrasi 5%. Pemakaian minyak cengkeh yang tidak diencerkan pada kulit dan mukosa mulut dapat mengakibatkan luka bakar, kehilangan sensasi atau timbulnya sensasi nyeri, kerusakan jaringan lokal, kerusakan pulpa gigi, meningkatkan risiko timbulnya lubang pada gigi atau sariawan pada bibir, dan meningkatkan risiko timbulnya dermatitis kontak. Pada tahun 1983 pernah dilaporkan kejadian anestesia lokal permanen dan anhidrosis pada seorang wanita berusia 24 tahun sebagai akibat dari tumpahnya minyak cengkeh ke wajah.12 d. Eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh dapat menurukan tekanan darah, menghambat estrogen, mengakibatkan infertilitas pada pria, dan memodulasi sistem imun.

II.1.9. Aspek Keamanan Minyak Cengkeh Pada pemakaian oral, kadar minyak cengkeh yang dipakai tidak boleh melebihi 0.06%.
14

Anak-anak sebaiknya tidak mengkonsumsi minyak cengkeh secara oral karena

dapat mengakibatkan efek samping yang serius seperti kejang, kerusakan hati, dan ketidakseimbangan cairan.16 Wanita hamil dan menyusui juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi minyak cengkeh. Sedangkan pada pemakaian intravena, minyak cengkeh sangatlah tidak aman, karena dapat mengakibatkan masalah pernafasan yang berat dan kerusakan paru-paru.14 Minyak cengkeh relatif lebih aman jika diaplikasikan secara topikal pada kulit dibandingkan pada mukosa, asalkan digunakan pada konsentrasi 1% atau kurang dari 1% dan jangan mengaplikasikannya pada kulit yang hipersensitif, kulit rusak, atau pada orang yang berpenyakit kulit.15,16 Untuk mengurangi risiko terjadinya iritasi kulit, sebaiknya dipilih clove bud oil daripada clove leaf oil atau clove stem oil.15

II.1.10. Kegunaan Minyak Cengkeh dalam Aromaterapi sebagai Afrodisiak Sejak berabad-abad yang lampau, terutama dalam Unani medicine dan Chinese Medicine, cengkeh dan minyak cengkeh digunakan untuk mengobati disfungsi seksual pada

INGGRID TANIA

10

APHRODISIAC AROMATHERAPY
pria maupun wanita, terutama mengobati impotensi, ejakulasi dini, dan feminine dryness. Pada individu yang sehat, minyak cengkeh digunakan sebagai afrodisiak dalam aromaterapi dan minyak pijat (massage oil).17,18 Minyak cengkeh bersifat menghangatkan tubuh dan menstimulasi organ seksual.19 Minyak cengkeh juga bekerja sebagai stimulan yang dapat mengeliminasi depresi, menambah gairah, dan meningkatkan kenikmatan seksual.20 Eugenol yang merupakan kandungan utama dalam minyak cengkeh, memberikan aroma khas yang dapat meningkatkan gairah seksual.21 Selain diinhalasi, minyak cengkeh juga dapat dipakai sebagai minyak pijat yang dicampur dengan minyak esensial lainnya (ditambah carrier oil) untuk memaksimalkan efek afrodisiaknya. Contohnya resep/formula Spicy and Sensual Massage Oil yang dibuat dengan mencampur 3/4 cangkir minyak zaitun, 4 tetes minyak jeruk, 6 tetes minyak kayu manis, 4 tetes minyak melati, dan 2 tetes minyak cengkeh; kemudian disimpan dalam kontainer yang kedap udara dan kedap cahaya. Sebelum digunakan sebagai minyak pijat, sebaiknya hangatkan minyak tersebut terlebih dahulu untuk meningkatkan efek sentuhan sensualnya.22

II.2. MINYAK CENDANA

II.2.1. Uraian Singkat Tanaman Cendana dan Minyak Cendana Tanaman Cendana , Santalum album, diklasifikasikan ke dalam kerajaan Plantae, divisio/filum Spermatophyta, kelas Dicotylodonae, ordo Santales, familia Santalaceae, genus Santalum, species : Santalum album Linn.23 Tanaman cendana merupakan tanaman asli Nusa Tenggara Timur (NTT) dan merupakan spesies endemik yang terbaik di dunia. Dari semua pohon cendana dari famili Santalaceae yang ada di dunia, hanya 29 spesies yang tumbuh secara alami yang tersebar di Indonesia, Australia, India dan negara-negara kepulauan Pasifik. Di Indonesia, cendana dijumpai terutama di propinsi NTT dan Maluku Tenggara Barat, juga di Gunung Kidul, Imogiri, Kulon Progo, Bondowoso dan Sulawesi.23,24 Genus Santalum yang dieksploitasi hanya 8 spesies, karena mempunyai aroma dan kadar minyak yang tinggi. Santalum album L. adalah salah satu spesies cendana yang menghasilkan kadar minyak dan volume kayu teras yang terbaik di dunia, sehingga beberapa negara sangat tertarik untuk mengembangkan spesies tersebut. India adalah salah satu negara

INGGRID TANIA

11

APHRODISIAC AROMATHERAPY
yang telah berhasil mengembangkan tanaman cendana dari spesies Santalum album L. yang bijinya didatangkan dari Pulau Timor.23 Cendana pada mulanya diperkirakan berasal dari India, karena dijumpai tegakan alami cendana di daerah Mysore dan daerah sekitarnya, di bagian selatan India. Namun kebanyakan pakar botani meyakini bahwa pohon cendana berasal dari kepulauan Indonesia, yaitu di Kepulauan Busur Luar Banda (The Outer Banda Arc of Islands) yang terletak di sebelah tenggara Indonesia, terutama di pulau Timor dan pulau Sumba. Sejarah perdagangan kayu cendana ribuan tahun yang lalu meyakinkan bahwa cendana berasal dari kepulauan NTT terutama pulau Timor dan pulau Sumba.25 Secara morfologis tanaman cendana memiliki ciri-ciri sebagai pohon kecil sampai sedang, menggugurkan daun, dapat mencapai tinggi 20 m dan diameter 40 cm, tajuk ramping atau melebar, batang bulat agak berlekuk-lekuk, akar tanpa banir, daun tunggal, berhadapan, agak bersilangan, bertangkai daun, gundul, bentuk elips, tepi rata, ujung runcing tetapi kadang-kadang tumpul atau bulat, perbungaan terminal atau eksiler, recimus articulatus, bunga pedicel 3-5 cm, gundul, tabung perigonium berbentuk campanulatus, panjang 3 mm dan diameter 2 mm, memiliki 4 cuping perigonium, bentuk segitiga, tumpul pada bagian ujung dan kedua permukaan gundul. Cendana memiliki buah batu dan bulat, waktu masak daging kulit buah berwarna hitam, mempunyai lapisan eksocarp, mesocarp berdaging, endocarp keras dengan garis dari ujung ke pangkal.23

Gambar 6. Pohon cendana; daun, bunga, buah cendana; serta kayu cendana

Tanaman ini bisa tumbuh pada ketinggian 50 -1200 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan 625 - 1625 mm/tahun dengan bulan kering 9-10 bulan. Saat ini populasi cendana di dunia sangat mengkhawatirkan karena terancam punah, termasuk di India dan di Indonesia. Dari tahun 1987 1997 populasi pohon Cendana di NTT mengalami penurunan hingga
INGGRID TANIA 12

APHRODISIAC AROMATHERAPY
53,96%; dan dari tahun 1990 2001 populasi pohon cendana di Kabupaten Sumba Timur mengalami penurunan hingga 88,34 %; sehingga diperlukan upaya konservasi dan budidaya tanaman cendana.24 Namun, budidaya tanaman cendana bukanlah hal yang mudah, mengingat kecambah atau anakan atau bibit tanaman cendana sangat peka terhadap kekeringan dan sinar matahari langsung dan perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Sehingga tanaman cendana memerlukan pohon inang sebagai peneduh dan untuk mendukung pertumbuhannya.Beberapa pohon inang yang lazim dipakai adalah akasia, sengon, dan kayumanis.25 Cendana (Santalum album Linn) atau East Indian Sandalwood sejak lama dikenal sebagai komoditas yang mahal dan mewah. Kayu terasnya (kayu bagian tengah atau hati kayu) banyak digunakan untuk kerajinan seperti patung, ukiran, kipas, tasbih, rosario, dan lain-lain. Cendana juga dikenal sebagai The King of Plant Perfume. Minyak cendana atau sandalwood oil atau East Indian sandalwood oil atau white sandalwood oil dipakai sebagai bahan baku utama pembuatan parfum, aromaterapi, serta sebagai kemenyan atau dupa (incense perfume) yang dipakai untuk keperluan meditasi pada beberapa upacara agama Hindu dan sering dihubungkan dengan dunia mistik. Minyak cendana juga digunakan untuk bahan kosmetik dan obat-obatan untuk mengatasi gangguan pencernaan, gangguan hati, jerawat dan penyakit kulit lainnya, gonore, ansietas, dan insomnia.26,27

II.2.2. Jenis-jenis Minyak Cendana Di pasaran tersedia beberapa varian minyak esensial cendana atau sandalwood oil, antara lain:12,28-33 a. Indian Sandal atau East Indian Sandal atau True Sandal (Santalum album) Minyak ini merupakan jenis sandalwood oil dengan kualitas terbaik nomor 1. b. Hawaiian Sandal (Santalum ellipticum, S. freycinetianum, S. haleakalae, dan S. paniculatum) Minyak ini merupakan jenis sandalwood oil dengan kualitas nomor 2. c. Australian Sandal (Santalum spicatum atau cendana jenggi dan S. lanceolatum) Minyak ini merupakan jenis sandalwood oil dengan kualitas nomor 3 dan paling banyak beredar di pasaran karena harganya lebih murah dibandingkan 2 jenis sandalwood oil di atas. Namun saat ini produksinya semakin menurun, sehingga semakin sedikit beredar di pasaran. d. Papua Sandal (Santalum macgregorii)

INGGRID TANIA

13

APHRODISIAC AROMATHERAPY
e. East African Sandal (Osyris lanceolata) f. West Indian Sandal (Amyris balsamifera) Minyak yang tumbuh di Haiti ini berasal dari genus dan famili (Rutaceae) yang berbeda dengan East Indian Sandal atau True Sandal, sehingga mempunyai sifat farmakologis yang berbeda dengan True Sandal. Di samping itu, West Indian Sandal memiliki aroma yang lebih lemah dibandingkan True Sandal. Namun sayangnya, para pedagang eceran seringkali melabel West Indian Sandal sebagai True Sandal. g. Minyak Sandal yang dihasilkan dari spesies S.yasi (Fiji dan Tonga), S.austrocaledonicum (Vanuatu dan New Caledonia) serta S.insulare (French Polynesia).33

II.2.3. Kandungan Kimia Minyak Cendana Beberapa kandungan utama minyak cendana adalah santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.34 Santalol yang terdiri dari -santalol dan -santalol merupakan komponen utama minyak cendana,35 dan digunakan sebagai tolok ukur utama dalam menentukan kualitas minyak cendana. Minyak cendana mempunyai kandungan senyawa santalol sekitar 80-90%. Standar perdagangan internasional minyak cendana menunjukkan bahwa minyak cendana dengan kandungan santalol minimal 90% merupakan kualitas utama.36 Berdasarkan ISO 2002, persyaratan kualitas minyak cendana sebaiknya diuji dengan menggunakan kromatografi gas dan spektrometri. Untuk itu, persyaratan kualitas minyak cendana utama yang disarankan berdasarkan hasil analisis kromatografi gas dan spektrometri adalah kadar -santalol minimal 43% sedangkan kadar -santalol minimal 18%.36

Gambar 7. Struktur kimia -santalol dan -santalol34

Minyak cendana dari pulau Timor yang merupakan minyak cendana kualitas terbaik di Indonesia, mempunyai kadar santalol 64,70% yang terdiri dari -santalol 45,59% dan santalol 19,11%. Selain santalol, ada senyawa kimia lainnya seperti -santalene, -trans bergamontene, -santalene, -curcumene, epi--santalol, -trans-bergamontenol, dan sinensal. Dengan demikian, minyak cendana asal pulau Timor memenuhi standar kualitas ISO 2002, namun tidak memenuhi standar perdagangan internasional.36
INGGRID TANIA 14

APHRODISIAC AROMATHERAPY

Gambar 8. Jalur Biosintesis Santalol (Sandalwood Oil)37

II.2.4. Karakteristik dan Spesifikasi Minyak Cendana Minyak cendana beraroma kayu, halus, manis, base-note, beraroma balsamik yang kuat (sangat harum), dan berupa cairan kental berwarna kuning.12,30 Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, standar perdagangan internasional minyak cendana menunjukkan bahwa minyak cendana dengan kandungan santalol (seskuiterpenalkohol) minimal 90% merupakan kualitas utama,36 dengan kadar -santalol berkisar antara 45-47% sedangkan kadar -santalol berkisar antara 20-30%.25,36

Gambar 9. Sandalwood Oil


INGGRID TANIA 15

APHRODISIAC AROMATHERAPY

II.2.5. Cara Produksi Minyak Cendana Pemanfaatan kayu untuk pembuatan minyak cendana dapat dilakukan dengan memanfaatkan batang kayu, ranting, cabang ranting, dan akar pohon cendana. Bagian

tanaman yang paling sering dimanfaatkan adalah kayu bagian tengah (kayu teras atau hati kayu) yang telah tua.38 Rendeman minyak cendana yang diperoleh dengan cara penyulingan uap langsung (steam distillation) dari batang pohon / kayu berkisar antara 4-8%, sedangkan dari akar kira-kira 10% dan ranting berkisar 2-4%.25,39 Di propinsi NTT, rata-rata rendemen minyak yang diperoleh berkisar antara 2-3%, dan paling banyak diperoleh dari pohon tua yang berusia 20-30 tahun,36 dan paling baik diperoleh dari pohon yang telah berusia 80 tahun. Cara penyulingan atau distilasi uap adalah sebagai berikut: rajangan atau serutan kayu cendana dikukus. Uap air yang bercampur dengan uap minyak yang naik akan diterima oleh pendingin, sehingga mengembun bersama. Setelah proses penyulingan selesai, minyak cendana dipisahkan dari air.36

Gambar 10. Bagan Penyulingan / Distilasi Uap40

II.2.6. Sifat Farmakologis Minyak Cendana Minyak berikut: i. ii. iii.


2,12,41,42

cendana

memiliki

sifat-sifat

atau

efek-efek

farmakologis

sebagai

afrodisiak antiseptik antidepresan

ix. x. xi.

insektisidal karminatif diuretik


16

INGGRID TANIA

APHRODISIAC AROMATHERAPY
iv. v. vi. vii. viii. sedatif antispasmodik astringent bakterisidal fungisidal xii. xiii. xiv. xv. xvi. ekspektoran tonik anti-inflamasi cicatrisant anti-phlogistic

II.2.7. Kegunaan Minyak Cendana Minyak cendana umumnya digunakan untuk kondisi-kondisi di bawah ini:2,12,27,43 i. ii. iii. iv. v. vi. vii. diare mual flu selesma laringitis bronkitis sistitis viii. ix. x. xi. xii. xiii. xiv. jerawat eksim selulit pre-menstrual syndrome ansietas insomnia depresi

Selain itu, minyak cendana juga sering dipakai sebagai bahan baku utama pembuatan parfum, aromaterapi (pengharum ruangan), dan sebagai kemenyan atau dupa atau hio (incense perfume).

II.2.8. Efek Samping Minyak Cendana Hingga saat ini belum banyak laporan mengenai efek samping minyak cendana. Berikut ini adalah beberapa efek samping dari minyak cendana yang permah dilaporkan:44-46 a. Minyak cendana dapat menyebabkan dermatitis kontak pada orang yang sensitif, walaupun minyak cendana tidak bersifat iritatif terhadap kulit manusia. Namun, minyak cendana dilaporkan dapat mengiritasi kulit mencit dan kelinci. b. Minyak cendana dapat menyebabkan fotoalergi pada orang yang sensitif.

II.2.9. Aspek Keamanan Minyak Cendana Pemakaian minyak cendana secara topikal terbilang relatif aman, walaupun belum dilakukan uji keamanan secara komprehensif.27 Untuk aplikasi secara topikal (misalnya untuk pijat), disarankan untuk menggunakan minyak cendana dengan konsentrasi 1% dan sudah diencerkan dengan carrier oil seperti minyak almond dan sebagainya.45 Secara umum, minyak cendana dapat bersifat toksik dan bahkan menimbulkan efek yang fatal pada dosis

INGGRID TANIA

17

APHRODISIAC AROMATHERAPY
normal atau takar layak jika dikonsumsi oleh anak-anak. Oleh karena itu sebaiknya anakanak tidak mengkonsumsi minyak cendana oral, begitupun wanita hamil atau menyusui, dan orang-orang dengan penyakit hati atau ginjal.27 Minyak cendana telah diizinkan oleh Germans Commission E untuk pengobatan komplementer atau suportif terhadap infeksi saluran kemih dengan dosis 11,5 gram perhari dalam bentuk enteric-coated.27 Namun pemakaian minyak cendana secara oral dalam dosis besar dapat merusak ginjal. Selain itu, pemakaian minyak cendana dalam dosis besar dan jangka waktu yang lama dapat menginduksi sitokrom P-450, sehingga menimbulkan toksisitas dan kerusakan hati.47

II.2.10. Kegunaan Minyak Cendana dalam Aromaterapi sebagai Afrodisiak Minyak Cendana telah lama terkenal sebagai
48

afrodisiak

yang

mampu

menyeimbangkan dan menguatkan organ reproduksi wanita.

Penelitian akhir-akhir ini

berhasil menemukan substansi kimia yang terkandung dalam minyak cendana yang bertanggung jawab dalam menimbulkan efek erotis, yakni substansi kimia yang struktur kimianya dan aroma musky-nya menyerupai andosterone atau -androstenol, suatu feromon yang ada dalam keringat pada ketiak laki-laki. Mungkin hal inilah yang menyebabkan aroma parfum cendana menjadi pilihan kaum pria agar dapat memikat lawan jenis.48,49 Selain itu, minyak cendana juga memiliki sifat sebagai regulator hormon dan mempengaruhi kelenjar pituitari.49 Selain diinhalasi, minyak cendana juga dapat dipakai sebagai minyak pijat yang dicampur dengan minyak esensial lainnya (ditambah carrier oil) untuk memaksimalkan efek afrodisiaknya. Contohnya resep/formula yang dibuat dengan mencampur 10 ml minyak jojoba, 3 tetes minyak lavender, 3 tetes minyak coriander, 5 tetes minyak cedarwood, dan 5 tetes minyak sandalwood.12

II.2.11.Pijatan Erotis Menggunakan Kombinasi Minyak Cengkeh dan Minyak Cendana Pijatan erotis dengan minyak cengkeh dan minyak cendana dapat memberikan efek sensual dan memberikan kenyamanan dalam bercinta. Karena kombinasi minyak cengkeh dan minyak cendana mempunyai efek melembutkan, mengalirkan pijatan, serta memungkinkan tangan Anda meluncur dengan mudah menjelajahi tubuh pasangan Anda.50 Kombinasi 2 minyak esensial ini memiliki khasiat sebagai berikut:50

INGGRID TANIA

18

APHRODISIAC AROMATHERAPY
i. Minyak cengkeh memberi kesan aromatik khas sebagai penggugah gairah saat pijatan berlangsung dan mampu meningkatkan suhu tubuh serta berefek sedatif yang menenangkan. ii. Minyak cendana memiliki fungsi sebagai pelembut pori-pori permukaan kulit yang dipijat, sehingga saat sentuhan tangan menekan bagian epidermis tidak menyebabkan iritasi. Saat minyak esensial telah meresap ke dalam pori-pori kulit dan terbawa aliran darah, maka seketika tubuh menjadi hangat. iii. Kombinasi 2 jenis minyak esensial Indonesia ini dengan air mawar memberikan efek campuran sempurna sehingga meminimalkan emulsinya. Contoh resep penggunaan praktisnya adalah sebagai berikut:50 1. Bubuhkan 3 tetes air mawar ke dalam kira-kira 200 ml air beserta 2 tetes minyak cengkeh dan 2 tetes minyak cendana. Tuangkan ke dalam wadah botol yang memiliki leher sempit dan lubang kecil. 2. Sebelum diusapkan ke tubuh pasangan Anda saat hendak memijat, hangatkan campuran minyak dengan cara menggosokkannya pada kedua telapak tangan. Minyak yang dingin justru akan menghentakkan sistem tubuh dan menghilangkan efek sensualnya. 3. Mulailah dengan pijatan ringan di bagian punggung pasangan Anda dengan mengusapkan tangan di kedua sisi tulang belakang dan telusuri sampai daerah pinggang. 4. Ulangi dengan teknik pijatan yang sama untuk bagian dada dimulai dari garis tengah tulang dada pasangan Anda. Saat memijat, jagalah agar minyak tetap berada dalam botol untuk menjaga agar tidak mudah tumpah atau tercurah terlalu banyak, dan jaga agar tetap berada dalam jangkauan tangan. 5. Anda dapat memilih teknik yang lebih lembut dengan meneteskan minyak tersebut ke kertas tisu tak beraroma. Biarkan aroma dari campuran minyak tersebut memenuhi ruangan selama lebih kurang 1 jam. Hal ini dapat Anda lakukan bersama pasangan sambil mendengarkan musik romantis untuk menikmati foreplay.

DAFTAR PUSTAKA

1. AromaWeb LLC. Aromatherapy and Aphrodisiacs. Diunduh dari: http://www.aromaweb.com/articles/aromatherapyaphrodisiacs.asp. Diakses 21/11/11.

INGGRID TANIA

19

APHRODISIAC AROMATHERAPY
2. McGuinness H. Aromatherapy Therapy Basics. 2nd Edition. London: Hodder Arnold; 2003. 3. Falsetto S. Top Five Essential Oils for Romance: Popular Aphrodisiac Oils Used in Aromatherapy. Diunduh dari: http://sharonfalsetto.suite101.com/top-five-essential-oilsfor-romance-a197883. Diakses 12/11/11. 4. Anisman-Reiner V. Love, Sex and the Sense of Smell. Diunduh dari: http://victoriaanisman-reiner.suite101.com/love-sex-and-the-sense-of-smell-a41711. Diakses 12/11/11. 5. Laitupa F, Susane H. Pemanfaatan Eugenol dari Minyak Cengkeh untuk Mengatasi Ranciditas pada Minyak Kelapa. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 6. Falsetto S. Clove Essential Oil Profile. Diunduh dari: http://www.aromatherapylibrary.com/cloveessentialoilprofile.html. Diakses 13/11/11. 7. Servotex Engineers. Profile on Production of Clove Oil. Mumbay India. Diunduh dari: www.southinvest.gov.et/. Diakses 12/11/11. 8. International Trade Centre U N C T A D / W T O. The Market of Cloves in European Union. Market Brief; 2006. 9. Nurdjannah N, Bermawie N. Clove. Dalam: Peter KV, Ed. Handbook of Herbs and Spices. Volume 1. Abington: Woodhead Publishing Limited; 2003. 10. Anonim. Clove. Diunduh dari: http://forevernow.net/iAnswers/rnp/fandc-np5096.html. Diakses 12/11/11. 11. Natural Standard. Clove (Eugenia aromatica) and clove oil (eugenol). Diunduh dari: http://www.naturalstandard.com. Diakses 11/11/11. 12. Wildwood C. The Bloomsbury Encyclopedia of Aromatherapy. Rochester: Grange Books; 2000. 13. Jason. Natural Aromatherapy Aphrodisiacs With 10 Romantic Essential Oils. Diunduh dari: http://www.herbalisthut.com/natural-aromatherapy-aphrodisiacs-with-10-romanticessential-oils/. Diakses 12/11/11. 14. Gautam A. Spices That Raise Sex Drive In Men And Women. Diunduh dari: http://www.articlesbase.com/sexuality-articles/spices-that-raise-sex-drive-in-men-andwomen-5381409.html. diakses 12/11/11. 15. Anonim. Clove Bud Essential Oil Benefits. http://naturecure.ygoy.com/2011/08/21/clovebud-essential-oil-benefits/. Diakses 12/11/11.

INGGRID TANIA

20

APHRODISIAC AROMATHERAPY
16. Ann T. Essential Oils With Sensual Qualities. Diunduh dari: http://theresaann.hubpages.com/hub/essential-oils-with-aphrodisiac-qualities. Diakses 12/11/11. 17. Priddy J. Spice Up Your Sex Life with Spicy and Sensual Massage Oil. Dunduh dari: http://www.associatedcontent.com/article/919699/spice_up_your_sex_life_with_spicy_an d.html. diakses 12/11/11. 18. History & Special Collections UCLA Louise M. Darling Biomedical Library. Spices as Aphrodisiacs. Los Angeles: UCLA; 2002. 19. Wolters Kluwer Health, 2009. Clove. Diunduh dari: http://www.drugs.com/npp/clove.html. Diakses 12/11/11. 20. Lyth G. Clove Bud Essential Oil. Diunduh dari: http://www.aromatherapylifestyle.com/2011/11/clove-bud-essential-oil-profile/. Diakses 12/11/11. 21. Natural Medicines Comprehensive Database. Clove. Diunduh dari: www.naturaldatabase.com. Diakses 13/11/11. 22. Wilder B. Cloves and Clove Oil. Diunduh dari: http://www.healingnaturallybybee.com/articles/anti1.php. Diakses 13/11/11. 23. Surata IK. Teknik Budidaya Cendana. Denpasar: Balitbang Kehutanan Bali dan Nusa Tenggara; No.21, 2006. 24. Minyak Atsiri Indonesia. Pengembangan Tanaman Cendana. Diunduh dari: http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/budidaya-cendana/artikel/. Diakses 30/11/11. 25. Trubus Info Kit. Minyak Asiri. Jakarta: PT Niaga Swadaya; Vol.07, Juni 2009. 26. Haryjanto L. Konservasi Sumber Daya Genetik Cendana (Santalum album Linn). Prosiding Gelar Teknologi Cendana Cendana untuk Rakyat : Pengembangan Tanaman Cendana di Lahan Masyarakat. Denpasar: Balitbang Kehutanan; 19 Desember 2006. 27. Anonim. Sandalwood. Diunduh dari: http://healthlibrary.epnet.com/GetContent.aspx?token=e0498803-7f62-4563-8d475fe33da65dd4&chunkiid=21864. Diakses 30/11/11. 27. Mukherjee A. Health Benefits of Sandal Wood Essential Oil. Diunduh dari: http://www.organicfacts.net/health-benefits/essential-oils/health-benefits-of-sandal-woodessential-oil.html. Diakses 30/11/11.

INGGRID TANIA

21

APHRODISIAC AROMATHERAPY
29. Falsetto S. Difference Between East Indian and West Indian Sandalwood Trees. Diunduh dari: http://sharonfalsetto.suite101.com/difference-between-east-indian-and-west-indiansandalwood-trees-a278664#ixzz1fMnrItCC. Diakses 30/11/11. 30. Forestry Department FAO Corporate Document Repository. Sandalwood Oil. Diunduh dari: http://www.fao.org/docrep/v5350e/V5350e08.htm. Diakses 30/11/11. 31. Merlin MD, Thomson LAJ, Elevitch CR. Santalum ellipticum, S. freycinetianum, S. haleakalae, and S. paniculatum (Hawaiian sandalwood) - Santalaceae (sandalwood family). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. Ver.4.I; April 2006. 32. Adity International. Sandalwood Essential Oil (Santalum album). Diunduh dari: http://aditiessentialoil.com/sandal.html. Diakses 30/11/11. 33. Forestry Department FAO Corporate Document Repository. Sandalwood Oil. Diunduh dari: http://www.fao.org/docrep/v5350e/V5350e08.htm. Diakses 30/11/11. 34. Sentra Informasi Iptek. Tanaman Obat Indonesia - Cendana. Diunduh dari: http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=284. Diakses 30/11/11. 35. Bieri S, Monastyrskaia K, Schilling B. Olfactory Receptor Neuron Profiling using Sandalwood Odorants. Chem. Senses Vol.29 No.6; 2004: 483487. 36. Waluyo TK. Rendemen Minyak dn Kadar Santalol Minyak Cendana dari Berbagai Lokasi Tempat Tumbuh (Timor, Bali, dan Alor). Prosiding Gelar Teknologi Cendana Cendana untuk Rakyat : Pengembangan Tanaman Cendana di Lahan Masyarakat. Denpasar: Balitbang Kehutanan; 19 Desember 2006. 37. Biswapriya. Sandalwood (Santalum album L.) Biotechnology Research. Diunduh dari: http://picasaweb.google.com/siku23mishra/SandalwoodSantalumAlbumLBiotechnologyR esearch#5372108764361235090. Diakses 30/11/11. 38. Wardayati KT. Minyak Cinta Menggugah Gairah. Dunduh dari: http://intisarionline.com/read/minyak-cinta-menggugah-gairah. Diakses 30/11/11. 39. Agusta, Andria, Yuliasri Jamal. Fitokimia dan Farmakologi Cendana (Santalum album L.). Berita Biologi 5 (5) : 561 569. 40. Pustekkom Depdiknas. Manfaat Minyak atsiri. Diunduh dari: http://118.98.214.163/edunet/PRODUKSI%202009/PENGETAHUAN%20POPULER/K ESEHATAN/manfaat%20minyak%20atsiri/materi2.html. Diakses 30/11/11. 41. Koensoemardiyah. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik, dan Aromaterapi. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2010.

INGGRID TANIA

22

APHRODISIAC AROMATHERAPY
42. Petres I. Herbal and Aromatic Aphrodisiacs. Diunduh dari: http://www.cherylsherbs.com/herbal_and_aromatic_aphrodisiacs.htm. Diakses 30/11/11. 43. Aditi International. Sandalwood Essential Oil (Santalum album). Diunduh dari: http://aditiessentialoil.com/sandal.html. Diakses 30/11/11. 44. Wolters Kluwer Health 2009. Sandalwood Oil. Diunduh dari: http://www.drugs.com/npp/sandalwood-oil.html. diakses 30/11/11. 45. Natural Standard. Sandalwood (Santalum album). Diunduh dari: http://www.healthline.com/natstandardcontent/sandalwood. Diakses 30/11/11. 46. Gupta R, Arora S. Contact dermatitis to Sandalwood. Indian J Dermatol Venereol Leprol 1994;60:292-293. 47. Caldecott T. Chandana. Diunduh dari: http://www.toddcaldecott.com/index.php/herbs/learning-herbs/379-chandana. Diakses 30/11/11. 48. Stiles KG. Sandalwood Oil Aphrodisiac. Diunduh dari: http://ezinearticles.com/?Sandalwood-Oil---Aphrodisiac&id=345886. Diakses 30/11/11. 49. Anonim. Aphrodisiacs: Herbal Teas And Oils For Lovers. Diunduh dari: http://www.anniesremedy.com/remedy_use41.php. Diakses 30/11/11. 50. Oktovina DM. Seri Home Spa - 20 Ramuan Afrodisiak Nusantara Pembangkit Gairah. Jakarta: Esensi; 2006.

INGGRID TANIA

23

You might also like