You are on page 1of 45

A.

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA SK/KD


MODEL INTEGRASI PENGEMBANGAN ASPEK DAN INDIKATORPENDIDIKAN LALU LINTAS PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KLS/ SMS ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI

1. Memahami 1.2 menjelaskan V/1 Pentingnya keutuhan pentingnya pentingnya Negara Kesatuan keutuhan Negara keutuhan Negara Republik Indonesia Kesatuan Kesatuan RI . Republik Indonesia.

1. Hukum : Para peserta didik tahu dan sadar, bahwa untuk a. Menaati rambu-rambu lalu lintas memperoleh kemerdekaan Negara Kesatuan b. Menaati marka jalan lalu lintas Republik Indonesia, harus dibayar dengan harga c. Menaati isyarat pengaturan lalu yang sangat mahal. Bukan hanya dengan harta lintas benda saja, tetapi banyak nyawa yang menjadi d. Melengkapi pengamanan diri korban. Negara ini oleh para pejuang diwariskan dalam berlalu lintas kepada kita generasi muda. Untuk itu maka 2. Sosiologi : menjaga keutuhan negara ini merupakan suatu a. Memberi kesempatan bagikeharusan bagi kita semua. Kita harus menjaga penyeberang jalan keutuhan negara ini. Caranya adalah, mengisinya b. Tidak menyalahgunakan fungsi dengan berbagai upaya penyelenggaraan jalan dan badan jalan . pembangunan, termasuk didalamnya bagi para 3. Ekonomi pelajar dengan belajar giat, tetap menjaga a. Menunjukkan sikap hemat dalam kerukunan antar sesama pelajar, tidak peduli perjalanan apapun sukunya, apapun agamanya, apapun b. Efektifitas p rjalanan e bahasa ibunya, dimanapun tempat tinggalnya 4. Psikologi: (sosiologi). a. Rasa aman b. Rasa nyaman. Kita harus tetap dapat mempertahankan

51

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI

5. Politik kesamaan dan kebersamaan. Kita masih ingat a. Membuat kebijakan lalu lintasapa yang telah diikrarkan oleh para tokoh pemuda didasarkan pada kepentingan pada tanggal 28 oktober 1928, yang dikenal umum/ bersama. dengan nama sumpah pemuda. Tiga hal yang b. Melaksanakan kebijakan lalu memang harus kita pertahankan sesuai dengan lintas berdasarkan kebenaran bunyi sumpah pemuda, yaitu satu bangsa, bangsa c. Melaksanakan pengawasan Indonesia, satu tumpah darah, tumpah darah kebijakan lalu lintas secara adil Indonesia, dan satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Inilah yang harus tetap kita jaga dan kita pertahankan. Dalam satu tumpah darah Indonesia itulah berlaku satu sistem hukum nasional kita. Kita harus mematuh -taati hukum nasional itu (hukum). Salah satu dari contoh hukum nasional kita itu adalah UndangUndang Nomor 22 tahun 2009 tentang LaluLintas dan Angkutan Jalan. 1.3 Menunjukkan V/1 Contoh perilaku dalam contoh-contoh menjaga keutuhan perilaku dalam Negara Kesatuan menjaga Republik Indonesia keutuhan NKRI 1. Hukum : Dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, banyak a. Menaati rambu-rambu lalu lintas contoh perilaku yang dapat kita wujudkan, b. Menaati marka jalan lalu lintas terutama di kalangan pelajar, misalnya rukun c. Menaati isyarat pengaturan lalu dengan sesama teman, dengan tidak membedalintas bedakan latar belakang ataupun lainnya, d. Melengkapi pengamanan diri bekerjasama dengan sesama (sosiologi) Selain itu dalam berlalu lintas tidak kalah pentingnya adalah dengan cara 2. Sosiologi : mematuhi segala peraturan perundang-undangan a. Memberi kesempatan bagiyang ada. Dengan mematuhi/menaati peraturan penyeberang jalan perundangan-undangan yang ada, berarti kita b. Tidak menyalahgunakan fungsi telah membantu untuk mewujudkan ketertiban di jalan dan badan jalan . dalam masyarakat. Salah satu di antara peraturan 3. Ekonomi perundang-undanganan yang ada adalah undanga. Menunjukkan sikap hemat dalam undang yang mengatur tentang lalu lintas dan perjalanan angkutan jalan. Ketika kita menggunakan jalan b. Efektifitas p rjalanan e raya, maka semua ketentuan yang berkenaan

52

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI

4. Psikologi: dengan penggunaan jalan raya harus kita patuhi a. Rasa aman (hukum). Jika masing-masing pengguna jalan raya b. Rasa nyaman. mematuh taati semua ketentuan yang ada, maka 5. Politik para pengguna jalan raya yang lainnya akan a. Membuat kebijakan lalu lintas merasa aman (psikologi). Misalnya, ketika kita didasarkan pada kepentingan sampai di sebuah perempatan jalan atau umum/ bersama. pertigaan jalan, di situ ada alat pemberi isyarat b. Melaksanakan kebijakan lalu lalulintas (APILL) yang berupa lampu pengatur lintas berdasarkan kebenaran jalan; jika lampu menyala merah, maka harus c. Melaksanakan pengawasan berhenti (hukum) kebijakan lalu lintas secara adil 2. Memahami 2.1 peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah Menjelaskan V/1 Peraturan perundangpengertian dan undangan tingkat pusat pentingnya dan daerah. peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah 1. Hukum : Mengapa setiap hari para peserta didik harus a. Menaati rambu-rambu lalu lintas berangkat ke sekolah? Mengapa para peserta b. Menaati marka jalan lalu lintas didik tidak boleh datang terlambat ke sekolah? c. Menaatialat pemberiisyarat lalu Mengapa pula para peserta didik harus lintas berpakaian rapi saat di sekolah? d. Melengkapi pengamanan diri antara kalian mungkin memiliki pertanyaan Di dalam berlalu lintas seperti demikian.itu. 2. Sosiologi : a. Memberi kesempatan bagiTahukah kalian jawabannya? Karena hidup itu penyeberang jalan harus tertib, harus teratur. Untuk dapat teratur, b. Tidak menyalahgunakan fungsi maka diperlukan peraturan. Itulah sebabnya, jalan dan badan jalan . maka di sekolah selalu dibuat peraturan tata tertib, 3. Ekonomi Ini untuk mengatur, agar di sekolah dapat a. Menunjukkan sikap hemat dalam diwujudkan ketertiban, keteraturan. Tanpa tata perjalanan tertib, maka tidak akan terwujud ketertiban. b. Efektifitas p rjalanan e (hukum) 4. Psikologi: a. Rasa aman Yang demikian ini juga berlaku dalam kehidupan b. Rasa nyaman. bernegara. Dalam kehidupan bernegara, supaya 5. Politik tertib dan teratur, juga diperlukan peraturan.

53

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI

a. Membuat kebijakan lalu lintasPeraturan untuk mengatur dalam kehidupan didasarkan pada kepentingan bernegara itulah yang dinamakan peraturan umum/ bersama. perundang-undangan. b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas berdasarkan kebenaran Peraturan perundang-undangan yang di buat di c. Melaksanakan pengawasan tingkat pusat namanya peraturan perundangkebijakan lalu lintas secara adil undangan tingkat pusat, dan yang dibuat di tingkat daerah namanya peraturan perundang-undangan tingkat daerah.(hukum) Pengertian Peraturan Perundang-undangan Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat, misalnya undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Presiden. Sedangkan peraturan adalah petunjuk tentang tingkah laku yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Misalnya tata tertib sekolah, peraturan peminjaman buku di perpustakaan. Seperti halnya peraturan perundang-undangan, peraturan tata tertib sekolah juga memiliki kekuatan mengikat. Peraturan di sekolah berfungsi untuk mengatur warga sekolah. Demikian pula dengan undang-undang atau peraturan perundang-undangan yang lainnya. Tujuan undang-undang dan peraturan perundangundanganan lainnya adalah untuk mengatur dan menertibkan perikehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan peraturan perundang-

54

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI undangan, termasuk undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan, kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih tertib (hukum). Sebagai peserta didik, kalian harus mematuhi peraturan tentang lalu-lintas dan angkutan jalan, baik yang berkenaan dengan rambu lalu-lintas, marka jalan, maupun cara aman berkendaraan.

Contoh peraturan 2.2 Memberikan V/1 perundang-undangan contoh peraturan tingkat pusat dan daerah perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok

1. Hukum : Contoh peraturan perundang-undangan a. Menaati rambu-rambu lalu lintas Banyak sekali peraturan perundang-undangan b. Menaati marka jalan lalu lintas yang diberlakukan di Indonesia. Jika kalian rajin c. Menaati isyarat pengaturan lalu membaca koran atau menonton berita di televisi, lintas kalian akan menemukan contoh-contohnya. d. Melengkapi pengamanan diri dalam berlalu lintas Contoh peraturan perundang-undangan tingkat 2. Sosiologi : pusat antara lain undang-undang tentang pajak, a. Memberi kesempatan bagiundang-undang antikorupsi, undang-undang penyeberang jalan pemilihan umum, undang-undang b. Tidak menyalahgunakan fungsi ketenagakerjaan, undang-undang tentang jalan dan badan jalan . pemerintahan daerah, undang-undang tentang 3. Ekonomi lalu lintas dan angkutan jalan. a. Menunjukkan sikap hemat dalam perjalanan Peraturan perundang-undangan memiliki b. Efektifitas p rjalanan e kekuatan mengikat, artinya, peraturan perundang4. Psikologi: undangan harus dilaksanakan. Seseorang yang a. Rasa aman melanggar peraturan perundang-undangan, akan b. Rasa nyaman. dikenai sanksi atau hukuman.(hukum) 5. Politik a. Membuat kebijakan lalu lintasMari kita cermati undang-undang lalu lintas dan didasarkan pada kepentingan angkutan jalan. umum/ bersama. Kita harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang b. Melaksanakan kebijakan lalu ada di dalam undang-undang lalu lintas dan

55

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI

lintas berdasarkan kebenaran angkutan jalan.(hukum). Jika semua pemakai c. Melaksanakan pengawasan jalan mematuhi ketentuan lalu lintas yang ada, kebijakan lalu lintas secara adil maka lalu lintas akan berjalan dengan lancar dan teratur (ekonomi, psikhologi, sosiologi). Kita harus mematuhi marka jalan, rambu lalu lintas, baik rambu peringatan, rambu petunjuk, maupun rambu larangan dan perintah. Jika semua itu dipatuhi oleh setiap pengguna jalan dalam berlalu lintas, maka semua akan berjalan secara lancar, tertib, dan aman ( ekonomi, sosiologi, psikhologi). Juga di dalam menggunakan jalan, harus mengetahui bagaimana cara aman mengendarai kendaraan di jalan, cara aman naik dan turun kendaraan, alat pemberi isyarat lalu lintas, kalau berkendaraan sepeda motor harus memakai helm SNI. naik mobil harus memakai sabuk keselamatan (hukum) TAHUKAH KALIAN APA MARKA JALAN ITU? Marka jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Macam-macam marka jalan: a. Marka membujur b. .marka melintang c. Marka serong d. Marka lambang e. Marka lainnya ( zebra cross, paku jalan

56

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI sebagai pemisah jalur). Di dalam berlalu lintas di jalan, maka marka itu harus dipatuhi. Jika setiap pengguna jalan mematuhi marka jalan itu, maka perjalanan akan lancar, tidak akan terjadi kemacetan ( sosiologi, psikologi, ekonomi). TAHUKAH KALIAN APA RAMBU LALU LINTAS ITU? Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. a. Rambu peringatan: rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan, dengan warna dasar kuning. b. Rambu larangan: rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan, dengan warna dasar merah. c. Rambu perintah: rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan, dengan warna dasar biru. d. Rambu petunjuk: rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dll bagi pemakai jalan, dengan warna dasar biru. Papan tambahan: papan/plat yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu.

57

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI Rambu sementara: rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan digunakan dalam keadaan dalam kegiatan tertentu. Semua itu harus dipatuhi oleh setiap pengguna jalan, agar ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dapat terwujud ( hukum, sosiologi, psikhologi).

4. Menghargai keputusan bersama

4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

Bentuk-bentuk keputusan bersama.

V/2

1. Hukum : a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengaturan lalu lintas d. Melengkapi pengamanan diri dalam berlalu lintas 2. Sosiologi : a. Memberi kesempatan bagi penyeberang jalan b. Tidak menyalahgunakan fungsi jalan dan badan jalan. 3. Ekonomi a. Menunjukkan sikap hemat dalam perjalanan b. Efektifitas perjalanan 4. Psikologi : a. Rasa aman b. Rasa nyaman. 5. Politik a. Membuat kebijakan lalu lintas didasarkan pada kepentingan umum/ bersama. b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas berdasarkan kebenaran

Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada. Dan setiap orang harus menentukan salah satu dari pilihan-pilihan yang ada itu. Ketika kita menentukan pilihan salah satu dari sekian banyak pilihan tersebut, berarti kita telah membuat keputusan. Dengan demikian keputusan dapat diartikan sebagai pilihan yang diambil oleh seseorang, untuk dilaksanakan. Di dalam menentukan pilihan ini, kita harus mempunyai kebebasan, tidak boleh didekte oleh orang lain, lebih-lebih dipaksa oleh orang lain untuk menentukan pilihan itu Di dalam setiap pengambilan keputusan, kita mengenal adanya dua macam cara, yaitu (1) secara musyawarah mufakat, dan (2) dengan pemungutan suara. Di dalam setiap pengambilan keputusan ini, setiap peserta musyawarah harus menentukan secara bebas mana yang menjadi pilihannya, bebas dari paksaan pihak lain, serta pihak lain tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada peserta musyawarah yang lainnya Termasuk hasil keputusan bersama yang merupakan hasil musyawarah adalah Undang-Undang Lalu-

58

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS

MODEL INTEGRASI

c. Melaksanakan pengawasan Lintas dan Angkutan Jalan. Karena ini kebijakan lalu lintas secara merupakan hasil keputusan bersama, maka adil kita, setiap warga negara Indonesia wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam undang-undang ini, baik yang mengenai rambu lalu lintas, marka jalan, maupun cara aman berkendaraan. 4.2 mematuhi keputusan bersama. Mematuhi bersama keputusan V/2 1. Hukum : Kita semua telah tahu bahwa ada dua macam a. Menaati rambu-rambu lalu lintas cara untuk mengambil keputusan bersama, yuaitu b. Menaati marka jalan lalu lintas dengan cara musyawarah mufakat dan dengan c. Menaati isyarat pengaturan lalu cara pemungutan suara. Apapun cara yang lintas ditempuh untuk mengambil keputusan bersama d. Melengkapi pengamanan diri kita boleh berbeda pendapat. Namun setelah itu, dalam berlalu lintas menjadi keputusan bersama, meskipun keputusan 2. Sosiologi : itu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, a. Memberi kesempatan bagi maka kita harus mematuhi dan melaksanakan penyeberang jalan keputusan itu. Kita tidak boleh berdalih, karena b. Tidak menyalahgunakan fungsi apa yang menjadi keputusan bersama itu tidak jalan dan badan jalan . sesuai dengan apa yang kita inginkan, lantas kita 3. Ekonomi menolak hasil keputusan bersama itu. Ketika a. Menunjukkan sikap hemat dalam semua itu telah menjadi keputusan bersama, cara perjalanan b. Efektifitas p rjalanan e apapun yang ditempuh, apakah dengan cara 4. Psikologi: musyawarah mufakat ataukah dengan cara a. Rasa aman pemungutan suara, maka semua terikat oleh b. Rasa nyaman. keputusan itu, dan harus melaksanakannya. 5. Politik a. Membuat kebijakan lalu lintasSalah satu wujud keputusan bersama itu adalah didasarkan pada kepentingan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan. umum/ bersama. Karena ini telah diputuskan bersama, maka kita, b. Melaksanakan kebijakan lalu setiap individu warga negara Indonesia harus lintas berdasarkan kebenaran c. Melaksanakan pengawasan mematuhinya.(hukum)

59

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KLS/ SMS

ASPEK DAN INDIKATOR PERILAKU BERLALU LINTAS kebijakan lalu lintas secara adil

MODEL INTEGRASI

Jakarta, 21 April 2011 Penyusun, Tim PLL Ditjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional RI.

60

B. PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA SILABUS


CONTOH PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN(PKn) SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi : : : : : SD/MI Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan V (lima) 1 (satu) 1. Memahami Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENC KOMPETENSI PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN 1.2 Menjelaskan 1. pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Menjaga 1. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Semboyan Negara Kesatuan Republik 2. Indonesia 3. Arti persatuan dan kesatuan 4. Cara membina persatuan dan kesatuan bangsa 5. Contoh-contoh 3. perbuatan menjaga

Membaca buku PKn 1. untuk SD/MI kelas V tentang pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Menggali informasi dan berdiskusi tentang cara-cara mempertahankan dan menjaga keutuhan Negara 3. Kesatuan Republik Indonesia. Menggali informasi dan berdiskusi

Menjelaskan cara- 1.Proses: 4JP @ 35 menit 1. Buku cara mempertaSekolah a.Pengamatan. hankan Negara Elekronik b. skala sikap. Kesatuan Mata Republik PelajaranPK c.membuat Indonesia. n SD kelas karangan Mendeskripsikan V bebas. cara-cara 2. Najib menjaga keutuhan 2. Hasil belajar Sulhan, Negara Kesatuan 2008, Mari a. Tes tertulis. Republik Belajar b. ter lisan Indonesia. Pendidikan Menjelaskan Kewargac.Tes Semboyan negaraan perbuatan. Negara Kesatuan Untuk Republik SD/MI Kelas Indonesia. V,

61

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN keutuhan NKRI. (kebersamaan, komitmen,konsekuen, hemat, 4. bijaksana, ikhlas, berbagi,sportif, tanggungjawab 6. Contoh-contoh kepatuhan 5. terhadap hukum nasional

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENC KOMPETENSI Menjelaskan arti persatuan dan kesatuan Menyebutkan cara-cara membina persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia Menunjukkan contoh perbuatan menjaga keutuhan NKRI Menunjukkan contoh kepatuhan terhadap hukum nasional kita. (Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR Departemen Pendidikan Nasional Bahan Pengajaran Pendidikan etika dan Budaya Keselamata n Berlalulintas untuk Sekolah Dasar/MI UU No.22 tahun 2009 Berbagai kasus dari Koran, majalah, buku Sumber lain yang relevan.

tentang Semboyan 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia Menggali informasi 5. dan berdiskusi tentang arti persatuan dan kesatuan Menggali informasi dan berdiskusi 6. tentang cara-cara membina persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia 7. 6. Menggali informasi dan berdiskusi tentang saat lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia 7. Berdiskusi mencari contoh perbuatan menjaga keutuhan NKRI. 8. Mencari berbagai contoh kepatuhan terhadap hukum nasional (UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan)

3.

4. 5.

6.

62

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN 1.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Peristiwa sejarah yang mengancam keutuhan NKRI 2. Cara menjaga keutuhan NKRI 3. Penerapan sikap rukun di lingkungan masyarakat. 4. Contohcontoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang menggambar kan menjaga keutuhan NKRI, dalam hal ini ketentuan yang ada di dalam UU No.22 tahun 2009: a. rambu lalulintas.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Menyanyikan lagu dari Sabang sampai Merauke. 2. Tanya jawab tentang perjuangan para pahlawan yang tidak mementingkan ambisi pribadi dan menguntungkan kelompok tertentu. 3. Memberikan contoh-contoh tentang pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti tidak bertindak diskriminatif, pemerasan terhadap orang lain, dan tidak melakukan

INDIKATOR PENC KOMPETENSI 1. Menyebutkan 1. peristiwa sejarah di dalam negeri yang mengancam 2. keutuhan NKRI. 2. Menjelaskan cara 3. menjaga keutuhan NKRI. 3. Melaksanakan sikap rukun di lingkungan masyarakat 4. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam kehidupan seharihari yang menggambarkan menjaga keutuhan NKRI, khususnya dalam melaksanakan ketentuan yang ada di dalam UU No.22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan : a. mematuhi rambu lalu lintas. b. mematuhi

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR 1. Buku Sekolah Elekronik Mata PelajaranPK n SD kelas V 2. Najib Sulhan, 2008, Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI KelasV, Departemen Pendidikan Nasional 3. Bahan pengajaran Pendidikan Etika dan Budaya Keselamata n Berlalulintas untuk SD/MI. 4. UU No 22 Tahun 2009.

Tes objektif 4 JP @ 35 bentuk menit menjodohkan. Non tes: skala sikap. Tugas membuat karangan bebas

63

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN (ps.1:17; ps.102:1,2,3) b. marka jalan (ps.1:18; ps.102:1, 2, 3) c. alat pemberi isyarat lalu lintas(ps1.19; ps.102: 1, 2, 3).

KEGIATAN PEMBELAJARAN persekongkolan demi kepentingan pribadi/kelompo knya 4. Melakukan kegiatan yang dapat mempersatukan kerukunan di masyarakat, seperti bersaing secara sehat, dan tidak melakukan suap untuk tujuan tertentu. 5. Mencari berbagai contoh mengenai rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalulintas.

INDIKATOR PENC KOMPETENSI marka jalan. c. Alat pemberi isyarat lalu lintas.

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR 5. Sumber lain yang relevan.

64

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN 2.1 Menjelaskan 1. pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat 2. pusat dan daerah

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENC KOMPETENSI

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU 4JP @ 35 menit

SUMBER BELAJAR

Peraturan 1. Membaca perundang buku PKn undangan tingkat untuk SD/MI pusat dan kelas V daerah. tentang Pentingnya peraturan peraturan perundangperundangundangan undangan tingkat tingkat pusat pusat dan dan daerah daerah. 2. Menggali informasi 3. Proses peraturan pembuatan perundangan tk peraturan pusat dan daerah perundang 3. Menggali informasi undangan dan berdiskusi 4. Beberapa materi tentang cara-cara penting di dalam pembuatan UU tentang peraturan Lalulintas dan perundangAngkutan Jalan undangan a. rambu 4. Menggali informasi lalilintas mengenai rambu b. marka jalan. lalu lintas, marka c. alat pemberi jalan, alat pemberi isyarat lalu isyarat lalu lintas. lintas

1. Menjelaskan 1. Tes bentuk pengertian objektif peraturan menjodohkan. perundangan 2. Non tes Sikap tingkat pusat dan dalam bentuk daerah skala sikap. 2. Mengemukakan 3. Tugas membuat alasan pentingnya karangan bebas peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah 3. Menjelaskan proses pembuatan peraturan perundangundangan. 4. Menunjukkan contoh-contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat.(a.l UU tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan)

5. Buku
Sekolah Elekronik Mata Pelajaran PKn SD kelas V 6. Najib Sulhan, 2008,Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas V, Departemen Pendidikan Nasional 7. Bahan Pengajaran Pendidikan Etika dan Budaya Keselamatan Berlalulintas, untuk SD/MI. 8. UU No.22 Th 2009. 9. Sumber lain yang relevan.

65

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN 2.2. Memberikan 1. contoh peraturan perundangundangan tingkat 2. pusat dan daerah seperti pajak, Antikorupsi, lalu lintas,larangan merokok. Perundangundangan tingkat daerah dan pusat Ketentuanketentuan penting di dalam UU No.22 th 2009 tetntang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: a. rambu lalu lintas. b. marka jalan. c. Alat pemberi isyarat lalu lintas. d. contoh rambu lalu lintas e. contoh marka jalan. f. contoh alat pemberi isyarat lalu lintas. g. .cara aman berlalu lintas.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENC KOMPETENSI

PENILAIAN 1. Tes objektif bentuk menjodohkan. 2. Non tes Sikap dalam bentuk skala sikap. 3. Tugas membuat berbagai contoh rambu lalu lintas 4. Tugas membuat contoh berbagai marka jalan.. 5. Tugas membuat contoh alat pemberi isyarat lalu lintas.

ALOKASI WAKTU 4 JP @ 35 menit

SUMBER BELAJAR

Menunjukkan contoh peraturan perundangundangan di tingkat pusat dan daerah. Menunjukkan ketentuanketentuan tertentu yang ada di dalam UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Menyebutkan peraturanperaturan yang ada di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Menyebutkan cara-cara 8.Menggali informasi menegakkan dan berdiskusi tentang peraturan cara-cara menegakkan perundangperaturan perundangundangan. undangan 5. Menunjukkan 3. Peraturan yang 9.Menggali informasi contoh perilaku ada di lingkungan dan berdiskusi tentang menaati peraturan rumah, sekolah nilai tanggung jawab perundangdan masyarakat dalam kehidupan undangan yang 4. Cara-cara sehari-hari berlaku di menegakkan 10.Mencari dari lingkungannya.

1.Membaca buku PKn 1. untuk SD/MI kelas V tentang peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2.Menggali informasi 2. peraturan perundangan tk pusat dan daerah 3.Mencari contoh rambu lalu lintas. 4.Mencari contoh marka jalan. 5.Mencari contoh alat pemberi isyarat lalu 3. lintas. 6.Menunjukkan contoh helm SNI.. 7.Menunjukkan contoh-contoh cara aman berlalu lintas. 4.

Buku

Sekolah Elekronik Mata Pelajaran PKn SD kelas V Najib Sulhan, 2008,Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas V, Departemen Pendidikan Nasional Bahan Pengajaran Pendidikan Etika dan Budaya Keselamatan Berlalu lintas untuk SD/MI. UU No. 22 Tahun 2009. Sumber lain yang relevan.

66

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN peraturan perundangundangan. 4.Contoh perilaku menaati peraturan perundangundangan yang berlaku di lingkungannya. 5. Contoh perilaku yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENC KOMPETENSI Menunjukkan contoh perilaku yang bertentangan dengan ketentuanketentuan yang berlaku sebagai perbuatan korupsi.

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

berbagai sumber 6. tentang peraturan yang ada di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat 11.Menceritakan perasaan setelah melanggar peraturan 12.Mendeskripsikan sanksi atau hukuman apabila melanggar peraturan 13.Menceritakan alasan/akibat setelah melanggar peraturan yang merugikan orang lain

4.1 Mengenal bentuk 1. Bentuk-bentuk keputusan keputusan bersama bersama 2. perbedaan musyawarah mufakat dengan voting 3. tata cara pengambilan keputusan bersama. 4. Produk keputusan bersama: a.l

1. Mengidentifikasi 1.Mencari 1. beberapa hal yang informasi tentang harus diperhatikan hal-halyang harus dalam mengambil diperhatikan dalam 2. keputusan mengambil bersama keputusan 3. 2. Membedakan 2.Diskusi tentang musyawarah perbedaan mufakat dan musyawarah voting mufakat dan voting 3. Mempraktikkan 3.Mensimulasikan tata cara tata cara mengambil pengambilan keputusan keputusan bersama bersama (mis.

Tes objektif bentuk menjodohkan. Non tes: skala sikap. Tugas membuat karangan bebas.

4 jp @ 35 menit

Buku Sekolah Elekronik Mata Pelajaran PKn SD kelas V Najib Sulhan, 2008,Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI

67

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN Undang-undang

KEGIATAN PEMBELAJARAN yang tidak memaksakan kehendak. 4.Mencari contohconttoh produk keputusan bersama a.l UU Antikorupsi.,UU Lalu lintas dan Angkutan Jalan.

INDIKATOR PENC KOMPETENSI konsekuen, tanggung jawab, jujur, adil, berani) 4. Menunjukkan produk keputusan bersama

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR Kelas V, Departemen Pendidikan Nasional Bahan Pengajaran Pendidikan Etika dan Budaya Keselamatan Berlalu lintas, untuk SD/MI. UU No.22 Tahun 2009. Sumber lain yang relevan.

4.2 Mematuhi keputusan bersama

1. Pelaksanaan keputusan bersama 2. manfaat penggunaan asas kekeluargaan dalam melaksanakan keputusan bersama 3. materi-materi terpilih dalam UU tentang Lalu lintas dan

1.Diskusi kelompok 1 Menyebutkan 1. tentang asas, nilaiasas, nilai-nilai nilai, dan dan 2. pertanggungjawaba pertanggungjawab n secara moral an secara moral 3. terhadap terhadap pelaksanaan hasil pelaksanaan hasil keputusan bersama keputusan 2.Menjelaskan bersama manfaat 2. Mengidentifikasi penggunaan asas manfaat kekeluargaan dalam penggunaan asas melaksanakan kekeluargaan keputusan bersama dalam

Tes bentuk uraian. Non tes: skala sikap. Pengamatan.

6 jp @ 35 menit

Buku

Sekolah Elekronik Mata Pelajaran PKn SD kelas V Najib Sulhan, 2008,Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

68

MATERI KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN Angkutan Jalan.: a. cara-cara aman berlalu lintas. b. Hak dan kewajiban pejalan kaki.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENC KOMPETENSI

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR Untuk SD/MI Kelas V, Departemen Pendidikan Nasional Bahan Pengajaran Pendidikan Etika dan Budaya Keselamatan Berlalu lintas, unt SD/MI. UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Sumbe r lain yang relevan.

3.Simulasi tatacara melaksanakan pengambilan keputusan keputusan bersama. bersama 4.Mengidentifikasi 3. Mematuhi cara-cara aman Undang-Undang berlalu lintas Lalu lintas yang 5.Mengidentifikasi merupakan salah hak dan kewajiban satu contoh pejalan kaki. produk keputusan bersama.

69

C. PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA RPP


CONTOH RENCANA PENGINTEGRASI PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA RENCARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP] PKn SD/ MI Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Jumlah Pertemuan I. : : : : SD Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan V (Lima) / I (Satu) 2 X (4 X 35 menit) perundang-undangan tingkat

Standar Kompetensi: 2. Memahami peraturan pusat dan daerah.

II. Kompetensi Dasar : 2.2.Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, Antikorupsi, UU tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, larangan merokok. III. Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan Pertama: Melalui kegiatan ekspositori, eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, peserta didik dapat/mampu: 1. Menyebutkan contoh perundang-undangan di tingkat pusat. 2. Menyebutkan contoh perundang-undangan di tingkat daerah. 3. Menyebutkan cara-cara menegakkan peraturan perundang-undangan. 4. Menunjukkan contoh-contoh marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana diatur di dalam UU tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan) 5. Menunjukkan contoh perilaku menaati Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan 6. Menunjukkan contoh perilaku yang bertentangan dengan Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pertemuan Kedua: Melalui kegiatan ekspositori, eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, peserta didik dapat/mampu: 1. Menjelaskan pengertian peraturan perundangan tingkat pusat dan daerah. 2. Mengemukakan alasan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 70

3. Menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-undangan. 4. Menunjukkan contoh perilaku menaati Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan 1. Menunjukkan contoh perilaku yang bertentangan dengan Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan IV. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama 1. Menyebutkan contoh perundang-undangan di tingkat pusat. 2. Menyebutkan contoh perundang-undangan di tingkat daerah. 3. Menyebutkan cara-cara menegakkan peraturan perundang-undangan. 4. Menunjukkan contoh-contoh marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana diatur di dalam UU tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. 5. Menunjukkan contoh perilaku menaati Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan 6. Menunjukkan contoh perilaku yang bertentangan dengan Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pertemuan Kedua Melalui kegiatan ekspositori, eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, peserta didik dapat/mampu: 1. Menjelaskan pengertian peraturan perundangan tingkat pusat dan daerah. 2. Mengemukakan alasan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 3. Menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-undangan. 4. Menunjukkan contoh-contoh marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana diatur di dalam UU tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan) 5. Menunjukkan contoh perilaku menaati Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan 6. Menunjukkan contoh perilaku yang bertentangan dengan Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.

71

V. Materi Ajar: 1. Contoh perundang-undangan tingkat pusat. 2. Contoh perundang-undangan tingkat daerah. 3. Pentingnya peraturan perundang-undangan. 4. Proses pembuatan peraturan perundang-undangan 5. Beberapa materi penting di dalam UU tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: a. Marka jalan. b. Rambu-rambu lalu lintas. c. Alat pemberi isyarat lalu lintas. 6. Contoh perilaku menaati Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. 7. Contoh perilaku yang bertentangan dengan Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. 8. Cara-cara menegakkan peraturan perundang-undangan. Integrasi Pendidikan Lalu Lintas Contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah yang harus ditaati oleh setiap masyarakat Indonesia antara lain membayar pajak, tidak melakukan korupsi (antikorupsi) Undang-Undang tentang lalu lintas dan Angkutan Jalan, dan larangan merokok di tempat-tempat tertentu. Agar masyarakat dapat memenuhi kewajibannya dengan baik, maka dalam menentukan peraturan perundang-undangan tersebut tidak boleh sewenangwenang. Sebagai warga negara yang baik, seyogyanya kitamematuhi dan menaati semua peraturan perundang-undangan yang ada. Misalnya Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, Di dalam undang-undang ini antara lain memuat tentang rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan alat pemberi isyarat lalu lintas. Pada alat pemberi isyarat lalu lintas, para peserta didik melihat di situ ada lampu pengatur jalan. Ketika lampu menyala merah, maka kita harus berhenti, tidak perlu melihat ada polisi atau tidak ada polisi. Demikian juga jika ada larangan untuk belok, meskipun keadaan aman dan sepi, maka kita tetap harus berhenti. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai warga negara yang baik, yang disiplin di dalam mematuhi peraturan perundang-undangan.

72

Peraturan perundang-undangan memiliki kekuatan mengikat, artinya, peraturan perundang-undangan harus dilaksanakan. Seseorang yang melanggar peraturan perundang-undangan, akan dikenai sanksi atau hukuman.(hukum). Mari kita cermati undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan. Kita harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan.(hukum). Jika semua pemakai jalan mematuhi ketentuan lalu lintas yang ada, maka lalu lintas akan berjalan dengan lancar dan teratur (ekonomi, psikhologi, sosiologi). Kita harus mematuhi marka jalan, rambu lalu lintas, baik rambu peringatan, rambu petunjuk, maupun rambu larangan dan perintah. Jika semua itu dipatuhi oleh setiap pengguna jalan dalam berlalu lintas, maka semua akan berjalan secara lancar, tertib, dan aman ( ekonomi, sosiologi, psikhologi). Juga di dalam menggunakan jalan, harus mengetahui bagaimana cara aman mengendarai kendaraan di jalan, cara aman naik dan turun kendaraan, alat pemberi isyarat lalu lintas, kalau berkendaraan sepeda motor harus memakai helm SNI. Naik mobil harus memakai sabuk keselamatan (hukum). TAHUKAH KALIAN APA MARKA JALAN ITU? Marka jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Macam-macam marka jalan: a. Marka membujur b. Marka melintang c. Marka serong d. Marka lambang e. Marka lainnya (zebra cross, paku jalan sebagai pemisah jalur). Di dalam berlalu lintas di jalan, maka marka itu harus dipatuhi. Jika setiap pengguna jalan mematuhi marka jalan itu, maka perjalanan akan lancar, tidak akan terjadi kemacetan (sosiologi, psikologi, ekonomi).

Cobalah perhatikan contoh marka jalan berikut ini: 73

Marka melintang

TAHUKAH KALIAN APA RAMBU LALU LINTAS ITU? Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. a. rambu peringatan: rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan, dengan warna dasar kuning. 74

b. rambu larangan: rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan, dengan warna dasar merah. c. rambu perintah: rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan, dengan warna dasar biru. d. Rambu petunjuk: rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dll bagi pemakai jalan, dengan warna dasar biru. Papan tambahan: papan/plat yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu. Rambu sementara: rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan digunakan dalam keadaan dalam kegiatan tertentu. Semua itu harus dipatuhi oleh setiap pengguna jalan, agar ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dapat terwujud ( hukum, sosiologi, psikhologi).

75

Perhatikan rambu-rambu lalu lintas berikut ini a. Rambu-rambu Larangan dan perintah

Tahukah kalian apa alat pemberi isyarat lalu lintas itu? Alat pemberi isyarat lalu lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan.

Perhatikan contoh isyarat lalu lintas berikut ini: 76

VI. Alokasi waktu: Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua VII. Metoda Pembelajaran Pendekatan pembelajaran aktif dengan menggunakan metode: Tanya jawab Diskusi Penugasan Pengamatan : 2 x 35 menit : 2 x 35 menit

VIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama 77

Tahap Kegiatan A. Pendahuluan (10 Menit)

Aktivitas Peserta didik/Guru 1. Guru mengamati kebersihan dan ketertiban kelas serta melakukan pengecekan kehadiran peserta didik. Tanya jawab tentang kegiatan piket dan kebersihan kelas. Guru menanyakan siapa yang tidak melaksanakan piket hari ini? Mengapa? dst. 2. Guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3. Apersepsi: guru menanyakan kembali materi pelajaran yang dipelajari pada minggu yang lalu kepada sejumlah peserta didik, sebagai jembatan memasuki pelajaran hari ini/materi ini. 1. Ekspositori: Guru membacakan tentang macam-macam peraturan yang ada di daerah dan di pusat. 2. Eksplorasi a. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. b. Masing-masing kelompok menelaah beberapa materi penting dari Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, dalam hal ini yang mengatur tentang marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, dan alat pemberi isyarat lalu lintas, dan mendiskusikan di dalam kelompok, bagaimana jika hal-hal itu dilanggar/tidak dipatuhtaati. Bagaimana sanksi yang seharusnya ditimpakan kepada para pelaku? 3. Elaborasi dan Konfirmasi a. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi. b. Guru mengklarifikasi apabila timbul permasalahan dan melakukan pelurusan c. Guru memberikan penjelasan dengan penegasan dalam menyikapi peraturan perundang-undangan. Misalnya, ketika kita semua sudah tahu bahwa peraturan perundang-undangan itu harus ditaati oleh seluruh warga Negara, maka kita juga memiliki tanggung jawab untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. d. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman.

B. Inti (50 Menit)

C. Penutup (10 Menit)

1. Guru

menyimpulkan kembali tentang inti pembelajaran dengan mengintegrasikan PENDIDIKAN LALU LINTAS dalam kehidupan seharihari. 2. Evaluasi: Tanya jawab secara lisan 3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

Pertemuan Kedua
Tahap Kegiatan A. Pendahuluan (10 Menit) Aktivitas Peserta didik/Guru

1. Guru mengamati kebersihan dan ketertiban kelas serta melakukan


pengecekan kehadiran peserta didik 2. Guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3. Apersepsi: Tanya jawab tentang pentingnya peraturan di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. 1. Ekspositori:

B. Inti

78

Tahap Kegiatan (50 Menit)

Aktivitas Peserta didik/Guru a. Guru menjelaskan mengenai marka jalan , rambu-rambu lalu lintas, dan alat pemberi isyarat lalu lintas. b. Guru menunjukkan berbagai gambar marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, dan alat pemberi isyarat lalu lintas. 2. Setelah melihat gambar peserta didik diminta untuk memberi komentar berbagai gambar tersebut. 3. Eksplorasi a. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. b. Masing-masing kelompok diminta untuk mencari makna dari : 1) Gambar-gambar mengenai marka jalan. 2) Gambar-gambar mengenai rambu-rambu lalu lintas. 3) Gambar mengenai alat pemberi isyarat lalu lintas.

4. Elaborasidan Konfirmasi
a. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi. b. Guru mengklarifikasi apabila timbul permasalahan dan melakukan pelurusan c. Guru mengintegrasikan nilai PENDIDIKAN LALU LINTAS d. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman. C. Penutup (10 Menit)

1. Guru

menyimpulkan kembali tentang inti pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai PENDIDIKAN LALU LINTAS dalam kehidupan sehari-hari 2. Evaluasi: Tanya jawab secara lisan 3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

VII. Penilaian (selengkapnya dalam lampiran) 1. Penilaian proses a. pengamatan b. presentasi 2. Penilaian hasil a. Tes tertulis bentuk uraian b. Tes perbuatan. VIII. Sumber Belajar: 1. Buku Sekolah Elekronik (BSE) mata pelajaranPKn SD kelas V 2. Najib Sulhan, 2008, Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas V, Departemen Pendidikan Nasional 3. Internet (situs-situs tentang contoh peraturan perundang-undangan pusat dan daerah). 4. Gambar contoh pelanggaran peraturan. 5. Sumber lain yang relevan ..............,...................... Mengetahui, 79

Kepala SD .......................................

Guru PKn Kelas V ..................................

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN

I.

Tes tertulis bentuk uraian 1. Sebutkan 2 contoh perundang-undangan di tingkat pusat! 2. Sebutkan contoh perundang-undangan di tingkat daerah! 3. Uraikan sacara singkat proses penyusunan Peraturan Daerah! 4. Bagaimana caranya menaati peraturan perundang-undangan? Jelaskan! 5. Apa yang kamu lakukan jika melihat seseorang melanggar peraturan? 6. Bagaimana perasaanmu apabila kamu ketahuan melanggar peraturan? 7. Tunjukkan beberapa materi penting yang dimuat di dalam UU tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang langsung berkaitan dengan ketertiban berlalu lintas! 8. Tunjukkan beberapa contoh mengenai: a. b. c. Rambu-rambu lalu lintas! Marka jalan! Alat pemberi isyarat lalu lintas!

9. Tunjukkan beberapa contoh perilaku menaati Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan! 10.Tunjukkan beberapa contoh perilaku yang melanggar Undang-Undang tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan! Pedoman Penskoran: 1. Bila jawaban tiap soal sangat sempurna diberi skor 4 2. Bila jawaban sempurna diberi skor 3 3. Bila kurang sempurna diberi skor 2 4. Bila tidak sempurna diberi skor 1 Skor maksimum tiap soal = 4 X 10 soal = 40 Skor minimum tiap soal = 1 X10 = 10 Nilai ideal = 100 Nilai =
Jum lah peroleh anskor Jum lah skor m aksim um X nilai idea

80

2. Format Penilaian Proses Diskusi Kelompok Petunjuk: Diskusikan secara kelompok dengan temanmu (tiap kelompok beranggotakan 4 peserta didik), bagaimana pendapatmu mengenai orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas! Selanjutnya buatlah laporan secara tertulis! INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF DISKUSI KELOMPOK
Indikator Perilaku yang dinilai No Nama peserta didik Tang Jawab Frita 4 Kerja sama 4 Kedisiplinan Kesodalam diskusi panan 4 3 Menghargai Kejupendapat juran teman 3 2 Jumlah skor 20

Keterangan: Indikator 1 Sangat bertanggung jawab Bertanggung jawab Tidak bertanggung jawab Indikator 2 Selalu bekerjasama Bekerjsama Kurang bekerjasama Tidak mau bekerjasama Indikator 3 Sangat disiplin dalam diskusi Disiplin dalam berdiskusi skor 4 skor 3 skor 1 skor 4 skor 3 skor 2 skor 1 skor 4 skor 3

Kurang bertanggung jawab skor 2

Kurang disiplin dalam berdiskusi skor 2 Tidak disiplin dalam bekerjasama skor 1, dst. Jumlah skor maksimum seluruh indikator perilaku = 4 X 6 = 24 Jumlah skor minimum seluruh indikator perilaku Nilai ideal = 100 81 =1X6=6

Misalnya Yuliani jumlah skor = 20, maka nilai afektif diperoleh Yuliani adalah:
20 X 100 = 83 ,33 24

Untuk mememperoleh generalisasi gambaran perilaku Yuliati, maka digunakan penggolongan atau menggunakan kelas inverval, misal: 90 - 100 80 - 89 70 - 79 60 - 69 = A (sangat baik) = B (baik) = C (cukup baik) = D (kurang baik).

Dari hasil penilaian tersebut disimpulkan Yuliani tergolong: Baik 3. Format Penilaian Proses Presentasi Petunjuk: Presentasikan hasil diskusi yang telah kalian susun, kelompok lain memperhatikan, menanggapi dan menanyakan materi yang dibahas. INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK PRESENTASI/DEMONSTRASI
Indikator Perilaku yang dinilai No Nama peserta didik Komuni Rasional -kasi Lisan Responsif Menghargai Jml Kerja Pengelolaan pendapat Nilai sama Emosi teman

Keterangan: Indikator 1 Sangat rasional Rasional Kurang rasional Tidak rasional Komunikasi lisan baik Komunikasi lisan kurang Indikator 3 Sangat bersemangat Bersemangat Kurang bersemangat skor 4 skor 3 skor 2 skor 1 skor 3 skor 2 skor 4 skor 3 skor 2 82

Indikator 2 Komunikasi lisan sangat baik skor 4

Komunikasi lisan kurang baikskor 1

Tidak bersemangat

skor 1, dst.

Misalnya Dhimas jumlah skor = 20, maka nilai afektif yang diperoleh Dhimas adalah:
20 X 100 = 83 ,33 24

Untuk mememperoleh generalisasi gambaran praktik Dhimas, maka digunakan pengkatagorian atau menggunakan kelas interval, misal: 90 - 100 80 - 89 70 - 79 60 - 69 = A (sangat baik) = B (baik) = C (cukup baik) = D (kurang baik).

Dari hasil penilaian tersebut disimpulkan Dhimas tergolong: Baik 4. Format Penilaian Sikap Proses Presentasi Petunjuk: a. Amatilah perilaku temanmu dengan cemat pada waktu melakukan diskusi kelompok. b. Berilah tanda () pada kolom yang sesuai (ya atau tidak) berdasarkan hasil pengamatanmu! c. Serahkan hasil pengamatan kepada ibu guru PKn mu ! Daftar Periksa Pengamatan Sikap Diskusi Kelompok Mata Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan Nama peserta didik yang diamati : ...............No. Absen: ..... kelas
Muncul/dilakukan Perilaku / sikap Ya Tidak

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat Memotong pembicaraan teman lain Menyampaikan pendapat dengan jelas Mau menerima pendapat teman Mau menerima kritik dari teman Memaksa teman untuk menerima pendapatnya Menyanggah pendapat teman dengan sopan

83

Muncul/dilakukan Perilaku / sikap 8. 9. 10. Mau mengakui kalau pendapatnya salah Menerima kesepakatan hasil diskusi Memberikan argumentasi berdasarkan keilmuan dan atau realita Ya Tidak

............. , ........................., 2010 Nama dan Tanda Tangan Pengamat

.........................................

Penskoran : 1. 6. 2. 3. Nomor 2 dan 6 apabila dijawab ya mendapat nilai 0, dan apabila dijawab tidak mendapat nilai 10 Jumlah nilai maksimal adalah 100. Setiap nomor apabila dijawab ya mendapat nilai 10kecuali nomor 2 dan

84

CONTOH PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PKn SD/MI

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Jumlah Pertemuan I.

: SD Indonesia : Pendidikan Kewarganegaraan : V/ II : satu kali pertemuan (2 X 35 menit )

Standar Kompetensi: 4. Menghargai Keputusan Bersama.

II. Kompetensi Dasar : 4.1 Mengenal Bentuk-Bentuk Keputusan Bersama. III. Indikator: 1. 2. 3. 4. Mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama. Membedakan musyawarah mufakat dan voting Mensumulasikan tata cara mengambil keputusan bersama Menunjukkan produk keputusan bersama.

IV. Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama 2. Peserta didik dapat membedakan keputusan yang diambil lewat musyawarah mufakat dan dengan pemungutan suara. 3. Peserta didik menerima dengan senang hati hasil keputusan yang diambil lewat musyawarah mufakat maupun dengan pemungtan suara. 4. Peserta didik dapat mensimulasikan tata cara mengambil keputusan bersama 5. Peserta didik dapat menemukan nilai-nilai positif dalam pengambilan keputusan bersama. 6 Peserta didik dapat menemukan nilai-nilai negatif di dalam pengambilan keputusan bersama. 7. Peserta didik dapat menunjukkan contoh produk keputusan bersama. 8. Peserta didik dapat menunjukkan contoh cara berlalu lintas yang benar/baik.

85

V. Materi Ajar: 1. Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam pengambilan keputusan bersama. 2. Cara-cara pengambilan keputusan bersama 3. Penerimaan terhadap hasil keputusan bersama. 5. Nilai-nilai positif dalam pengambilan keputusan bersama. 6. Nilai-nilai negatif di dalam pengambilan keputusan bersama 7. Contoh produk keputusan bersama. 8. Contoh berlalu lintas yang benar/ baik. Integrasi Pendidikan Lalu lintas Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada. Dan setiap orang harus menentukan salah satu dari pilihan-pilihan yang ada itu. Ketika kita menentukan pilihan salah satu dari sekian banyak pilihan tersebut, berarti kita telah membuat keputusan. Dengan demikian keputusan dapat diartikan sebagai pilihan yang diambil oleh seseorang, untuk dilaksanakan. Di dalam menentukan pilihan ini, kita harus mempunyai kebebasan, tidak boleh didikte oleh orang lain, lebih-lebih dipaksa oleh orang lain untuk menentukan pilihan itu (sosiologis, tidak memaksakan kehendak). Di sini siapa pun tidak dibenarkan untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain, agar orang itu menentukan pilihannya sesuai dengan kehendak orang yang memaksakan tadi. Di dalam setiap pengambilan keputusan, kita mengenal adanya dua macam cara, yaitu (1) secara musyawarah mufakat, dan (2) dengan pemungutan suara. Di dalam setiap pengambilan keputusan ini, setiap peserta musyawarah harus menentukan secara bebas mana yang menjadi pilihannya, bebas dari paksaan pihak lain, serta pihak lain tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada peserta musyawarah lainnya (sosiologis, memaksakan kehendak), apakah pihak lain itu sebagai pimpinan rapat, ataukah pihak lain itu sebagai anggota atau peserta rapat. Setiap peserta musyawarah harus memperhatikan dan mempertimbangkan mengenai apa yang akan diputuskan bersama itu. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah, apakah yang akan diputuskan itu membawa manfaat bagi peserta musyawarah dan bagi anggota yang akan dikenai keputusan hasil musyawarah itu. Selanjutnya juga perlu dipertimbangkan, apakah keputusan bersama hasil musyawarah itu nantinya dapat dilaksanakan oleh segenap anggota. Apakah 86

keputusan hasil musyawarah itu dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh anggota.. Hasil musyawarah harus dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam mengambil suatu keputusan bersama, seringkali dilakukan secara

musyawarah-mufakat. Keputusan bersama secara musyawarah mufakat bisa dilakukan di mana pun dan dalam forum apapun, termasuk di sekolah. MisaInya ketika pemilihan ketua kelas atau pengurus kelas. Namun ketika pemilihan ketua kelas atau pengurus kelas ini tidak dapat dicapai secara mufakat, maka dapat dilakukan dengan cara pemungutan suara. Pemilihan ketua kelas/ pengurus kelas ini harus dilakukan secara demokratis, tidak boleh dipaksakan. Tidak boleh calon ketua kelas memberi iming-iming kepada seluruh anggota kelas itu dengan sesuatu, sehingga terpilihnya bukan karena kemampuannya, tetapi karena iming-imingnya itu. Pengambilan dengan cara musyawarah juga dapat dilakukan misalnya ketika akan menghadapi liburan panjang, kelas merencanakan akan melakukan rekreasi misalnya. Semua peserta didik dalam kelas itu sepakat untuk mengadakan rekreasi. Akan tetapi mengenai tempatnya belum ada kesepakatan. Jika akhirnya tidak ada kesepakatan mengenai tempatnya, maka harus dilakukan dengan cara pemungutan suara. Dan untuk menentukan objek rekreasi sebagai tempat yang dipilih oleh peserta didik kelas itu maka ditempuh dengan pemungutan suara, dan tempat yang mendapatkan dukungan suara paling banyak, maka tempat itulah yang dipilih. Ketika hal ini telah diputuskan, maka semua peserta didik harus menaati keputusan itu. Tidak boleh ada peserta didik yang menolak keputusan itu, dengan alasan karena tidak sesuai dengan pilihannya. Apapun yang telah diputuskan lewat cara yang benar, maka seluruh peserta didik kelas itu harus menerimanya secara senang hati., dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab. Termasuk hasil keputusan bersama yang merupakan hasil musyawarah adalah Undang-Undang tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan. Karena ini merupakan hasil keputusan bersama, maka kita, setiap warga negara Indonesia wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam undang-undang ini, baik yang mengenai rambu lalu lintas, marka jalan, maupun cara aman berkendaraan.

87

Perhatikan gambar berikut ini 1. Menunggu pada tempat pemberhentian yang telah ditetapkan atau Halte

2. Apabila tidak ada tempat - tempat pemberhentian atau halte, janganlah memberhentikan kendaraan tersebut disembarangan tempat, terutama ditikungan atau jembatan, perempatan atau jalan jalan yang diberi tanda dilarang berhenti.

3. Jika hendak naik atau turun tunggu sampai benarbenar kendaraan tersebut berhenti

4. Naik

turun

kendaraan

atau

memberhentikan

kendaraan, lakukanlah disebelah kiri.

VI. Alokasi waktu: 2 X 35 menit. VII. Metoda Pembelajaran Pendekatan pembelajaran aktif dengan menggunakan metode: 88

Tanya jawab Diskusi Simulasi Penugasan Pengamatan VIII. Kegiatan Pembelajaran


Tahap Kegiatan A. Pendahuluan (10 Menit) Aktivitas Peserta didik/Guru 1. Guru mengamati kebersihan dan ketertiban kelas serta melakukan pengecekan kehadiran peserta didik, tentang kegiatan piket dan kebersihan kelas. Guru menanyakan siapa yang tidak melaksanakan piket hari ini? Mengapa? dst. 2. Guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3. Apersepsi: Guru menanyakan materi pembelajaran minggu yang lalu, yang terkait dengan materi pembelajaran minggu ini. 1. Ekspositori: Guru membacakan tentang macam-macam peraturan yang ada di daerah dan di pusat. 2. Eksplorasi a. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. b. Masing-masing kelompok diminta: 1). berdiskusi menemukan contoh keputusan yang diambil secara musyawarah mufakat, dan yang diambil dengan pemungutan suara. Juga untuk mencari nilai-nilai positif maupun nilai-niai negatif dalam pengambilan keputusan. 2). Mengamati gambar dan mendiskusikan apa yang ada di dalam gambar itu. c. Sebagian kelompok diminta untuk mensimulasikan cara-cara pengambilan keputusan. baik lewat musyawarah-mufakat maupun lewat pemungutan suara. 3. Elaborasi dan Konfirmasi 1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi. 2. Guru mengklarifikasi apabila timbul permasalahan dan melakukan pelurusan 3. Guru memberikan penjelasan dengan penegasan mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam pengambilan keputusan bersama; serta muatan nilai yang ada di dalam gambar. 4. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman. 1. Guru menyimpulkan kembali tentang inti pembelajaran dengan mengintegrasikan Pendidikan Lalu lintas dalam PKn dalam kehidupan sehari-hari. 2. Evaluasi: Tanya jawab secara lisan 3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

B. Inti (50 Menit)

C. Penutup (10 Menit)

89

IX. Penilaian (selengkapnya dalam lampiran) Tes tertulis bentuk uraian Non Tes: a. Tes proses b. Tes perbuatan X. Alat, Media dan Sumber Belajar: 1. Buku Sekolah Elekronik (BSE) mata pelajaranPKn SD kelas V 2. Najib Sulhan, 2008, Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas V, Departemen Pendidikan Nasional 3. Internet (situs-situs tentang contoh pengambilan keputusan bersama). 4. Gambar contoh pengambilan keputusan bersama, baik secara musyawarahmufakat maupun dengan cara pemungutan suara. 5. Gambar-gambar naik kendaraan umum. 6. Sumber lain yang relevan ------------, ---- - --- - ------Mengetahui, Kepala SD Guru PKn Kelas V

_________________

_________________

90

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN

I.

Tes tertulis bentuk uraian 1. Cobalah tunjukkan hal apa saja yang harus diperhatikan di dalam pengambilan keputusan bersama! 2. Sebutkan cara-cara pengambilan keputusan bersama! 3. Uraikan apa yang harus kalian lakukan terhadap keputusan bersama yang secara langsung melibatkan kalian! 4. Tunjukkan nilai-nilai positif yang terkandung di dalam proses pengambilan keputusan bersama! 5. Tunjukkan nilai-nilai negatif yang terkandung di dalam proses pengambilan keputusan bersama! 6. Tunjukkan contoh-contoh produk keputusan bersama! 7. Tunjukkan contoh-contoh cara berkendaraan yang benar/baik! Pedoman Penskoran: 1. Bila jawaban tiap soal sangat sempurna diberi skor 4 2. Bila jawaban sempurna diberi skor 3 3. Bila kurang sempurna diberi skor 2 4. Bila tidak sempurna diberi skor 1 5. Skor maksimum tiap soal = 4 X 7 soal = 28 6. Skor minimum tiap soal jika dijawab= 1 X 7 = 7 7. Nilai ideal = 100 8. Nilai =
Jum lah peroleh anskor Jum lah skor m aksim um X nilai idea

2. Format Penilaian Proses Diskusi Kelompok Petunjuk: Diskusikan soal/materi dalam kompetensi dasar 1 secara kelompok dengan temanmu, selanjutnya buatlah laporan secara tertulis!

91

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF DISKUSI KELOMPOK


Nama peserta didik Mandra Indikator Perilaku yang dinilai Tang Jawab 4 Kerja sama 4 Kedisiplinan Kesodalam diskusi panan 3 3 Menghargai pendapat teman 3 Kejujuran 3 Jumlah skor

No

20

Keterangan: Indikator 1 Sangat bertanggung jawab skor 4 Bertanggung jawab skor 3 Kurang bertanggung jawab skor 2 Tidak bertanggung jawab skor 1 Indikator 2 Selalu bekerjasama Bekerjsama Kurang bekerjsama Tidak mau bekerjasama Indikator 3 Sangat disiplin dlm diskusi Disiplin dalam berdiskusi skor 4 skor 3 skor 2 skor 1 skor 4 skor 3

Kurang disiplin dalam berdiskusi skor 2 Tidak disiplin dlm bekerjasama skor 1, dst. Jumlah skor maksimum seluruh indikator perilaku Jumlah skor minimum seluruh indikator perilaku Nilai ideal = 100 Misalnya Mandra jumlah skor = 22, maka nilai afektif diperoleh Mandra adalah:
20 X 100 = 83 ,33 24

= 4 X 6 = 24 =1X6=6

Untuk mememperoleh generalisasi gambaran perilaku Mandra, maka digunakan penggolongan atau menggunakan kelas inverval, misal: 90 - 100 = A (sangat baik) 92

80 - 89 = B (baik) 70 - 79 = C (cukup baik) 60 - 69 = D (kurang baik). Dari hasil penilaian tersebut disimpulkan Mandra tergolong: Baik 3. Format Penilaian Proses Presentasi Petunjuk: Presentasikan hasil diskusi yang telah kalian susun, kelompok lain memperhatikan, menanggapi dan menanyakan materi yang dibahas.

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK PRESENTASI/DEMONSTRASI


Indikator Perilaku yang dinilai No Nama peserta didik Rasional Komu nikasi Lisan Responsif Kerja sama Pengelolaan Emosi Menghargai pendapat teman Jml Nilai

Keterangan: Indikator 1 Sangat rasional Rasional Kurang rasional Tidak rasional Komunikasi lisan baik Komunikasi lisan kurang Indikator 3 Sangat bersemangat Bersemangat Kurang bersemangat Tidak bersemangat skor 4 skor 3 skor 2 skor 1 skor 3 skor 2 skor 4 skor 3 skor 2 skor 1, dst.

Indikator 2 Komunikasi lisan sangat baik skor 4

Komunikasi lisan kurang baikskor 1

93

Misalnya Hudi jumlah skor = 20, maka nilai afektif diperoleh Hudi adalah:
20 X 100 = 83 ,33 24

Untuk

mememperoleh

generalisasi

gambaran

praktik

Hudi,

maka

digunakan

pengkatagorian atau menggunakan kelas interval, misal: 90 - 100 80 - 89 70 - 79 60 - 69 = A (sangat baik) = B (baik) = C (cukup baik) = D (kurang baik).

Dari hasil penilaian tersebut disimpulkan Hudi tergolong: Baik 4. Format Penilaian Sikap Proses Presentasi Petunjuk: a. Amatilah perilaku temanmu dengan cemat pada waktu melakukan diskusi kelompok. b. Berilah tanda () pada kolom yang sesuai (ya atau tidak) berdasarkan hasil pengamatanmu! c. Serahkan hasil pengamatan kepada ibu guru PKn mu ! Daftar Periksa Pengamatan Sikap Diskusi Kelompok Mata Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan Nama peserta didik yang diamati : ...............No. Absen: ..... kelas
Perilaku / sikap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat Memotong pembicaraan teman lain Menyampaikan pendapat dengan jelas Mau menerima pendapat teman Mau menerima kritik dari teman Memaksa teman untuk menerima pendapatnya Menyanggah pendapat teman dengan sopan Mau mengakui kalau pendapatnya salah Menerima kesepakatan hasil diskusi Memberikan argumentasi berdasarkan keilmuan dan atau realita Muncul/dilakukan Ya Tidak

94

.................... , ....-.........-............, Nama dan Tanda Tangan pengamat

.........................................

Penskoran : 1. Setiap nomor apabila dijawab ya mendapat nilai 10kecuali nomor 2 dan 6. 2. Nomor 2 dan 6 apabila dijawab ya mendapat nilai 0, dan apabila dijawab tidak mendapat nilai 10 3. Jumlah nilai maksimal adalah 100.

95

You might also like