You are on page 1of 18

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah ruang yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita ubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.

Belajar Seumur Hidup | 1

BAB II Belajar Seumur Hidup

A. Pengertian dan Urgensi Belajar Seumur Hidup 1. Teori Belajar James O. Whittker: belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Drs. Slamet: belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. B. F. Skinner (Educational Psychology the Teaching-Learning Process): belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif, dan percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforce). Chaplin (Dictionary of Psychology): membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Hintzman: belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. With: belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Reber (Dictionary of Psychology): membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, biasanya sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperbuat. Untuk memahami proses belajar tersebut, ada empat istilah yang harus disoroti, yaitu: a. Relatively permanent, yang secara umum menetap b. Response potentiality, kemampuan bereaksi c. Reinforce, yang diperkuat d. Practice, praktek atau latihan
Belajar Seumur Hidup | 2

Belajar berarti membuka diri kita pada dunia yang maha luas ini. Belajar mengingatkan, sesungguhnya kita tidak mungkin tahu semua jawaban. Belajar mengajarkan pelajaran terpenting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya. 2. Konsep Belajar Seumur Hidup Ada beberapa kata kunci dalam menjelaskan pengertian belajar seumur hidup ini: a. Berusaha memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan. b. Memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. c. Orang-orang yang kompeten, selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan keterampilan mereka di sepanjang kehidupan kerja mereka. Mereka juga mendorong orang lain untuk belajar secara terus-menerus melalui contoh perbuatan/dorongan langsung. Belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah ruang yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita ubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal. Konsep belajar seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi dari buaian sampai liang lahat (meninggal dunia). Untuk indonesia sendiri, belajar seumur hidup sudah diperhatikan, yang lebih dikenal dengan istilah pendidikan seumur hidup. Di pemerintah kita, konsepsi pendidikan seumur hidup mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan Negara (Tap MPR No. IV/MPR/1970 jo. Tap No. IV/MPR/1978 Tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional. Tidak hanya di Indonesia saja, seluruh dunia juga mengakui pentingnya belajar seumur hidup ini. Ada pepatah dalam bahasa mandarin yang berbunyi xue hai wu ya huo dao lao xue dao lao sampai tua, belajar sampai tua". , yang diterjemahkan: "Belajar itu tiada batasnya, hidup yang artinya tuntutlah ilmu

Belajar Seumur Hidup | 3

Dengan demikian orang-orang zaman dahulu sebenarnya memiliki pandangan yang sangat luas & mendalam tentang belajar. Seseorang seumur hidupnya harus belajar karena belajar itu tidak mengenal tempat & waktu. 3. Proses Belajar Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar. Holistik memiliki arti lebih mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia selalu berusaha untuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam. Proses belajar ditunjukkan dengan adanya rasa ingin tahu yang dikemukakan dalam bentuk pertanyaan atau bertanya. Sehingga bisa dikatakan bahwa tidak bertanya atau tidak ingin tahu berarti tidak ada proses belajar. Semakin dewasa seseorang mestinya semakin canggih proses belajar yang berlangsung dalam dirinya, berarti semakin canggih caranya ia bertanya. Upaya sistematik setelah merumuskan rasa ingin tahu ke dalam bentuk bertanya adalah dengan mencari jawaban. Terdapat beberapa metode mencari jawaban untuk menjawab pertanyaan yang muncul dari rasa ingin tahu, yaitu: a. Berguru Komunikasi dengan guru sangat manusiawi karena diselenggarakan dengan nalar, rasa, bahasa, dan gerak yang telah sama-sama dipahami dan menganut paham seakan-akan makin banyak guru adalah semakin baik. b. Membaca buku Membaca buku adalah cara yang paling objektif untuk mengetahui berbagai informasi keilmuan yang merupakan kompilasi pengalaman manusia yang tertulisa secara sistematik. Membaca buku dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca, yaitu: 1) Kemampuan berbahasa 2) Kecepatan membaca 3) Kemampuan untuk memilih dan membaca buku ajar (text book) c. Praktikum Berdialog dengan alam tidak mudah, mungkin paling sulit. Oleh karena itu suatu cara sistematik perlu dikembangkan, yaitu dengan cara membawa fenomena alam itu ke dalam laboratorium untuk ditelaah. Praktikum pada dasarnya adalah latihan untuk memiliki kemampuan itu, kemampuan berdialog dengan alam.

Belajar Seumur Hidup | 4

B. Belajar Sebagai Upaya Perbaikan Diri (Countinous Improvement)


1. Perbaikan diri sendiri Perbaikan adalah upaya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, atau upaya melakukan sesuatu dengan lebih baik. Upaya ini akan muncul apabila seseorang telah memiliki kesadaran tentang pentingnya menjadi orang yang semakin baik. Agar dapat mencapai perbaikan diri diperlukan: a) Upaya untuk membangun atau memperbaiki keahlian, pengetahuan dan lain-lain. b) Upaya untuk melakukan sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. c) Upaya untuk menciptakan suatu situasi baru, yang lebih baik dari situasi sebelumnya.

d) Upaya untuk menemukan sesuatu yang baru, atau menjadi orang pertama yang menemukan sesuatu
hal yang penting. e) Upaya melakukan sesuatu yang baru yang dirancang dan diciptakan secara baru. Manfaat jika selalu memperbaiki diri adalah mampu mengantisipasi kejadian buruk menimpa kita. Memperbaiki diri akan memberi kita rasa percaya diri dan nyaman dengan keadaan diri sendiri. 2. Proses perbaikan diri Pengalaman pahit menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan kita, misalnya tidak dihargai, dilecehkan, difitnah, disakiti, gagal, dan lain sebagainya. Namun, pengalaman terpahit sekalipun dapat menjadi titik tolak mencapai puncak kejayaan dan kebahagiaan jika kita memiliki kekuatan memperbaiki diri terus menerus. Alangkah besar keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita mampu membuka kunci kekuatan tersebut. Self Improvement adalah tentang kebenaran, kasih sayang dan integritas kepada diri sendiri. Perbaikan diri adalah perjuangan terus-menerus untuk memperbaiki diri. Perbaikan diri dalam banyak hal adalah tindakan yang disengaja kita mengatasi diri kita sendiri dan situasi yang muncul dalam kehidupan kita. Ini mungkin melibatkan perubahan orang lain atau lingkungan sekitar kita untuk memperbaiki keadaan kita sendiri, tetapi pengembangan diri terutama difokuskan pada perubahan perilaku kita sendiri, keahlian, pikiran atau kognisi, proses tak sadar, atau perasaan. Jadi, itulah yang menjadi alasan kebanyakan orang cenderung berjuang dengan perbaikan diri. Berpikir positif adalah memelihara sikap positif sebagai teknik ketangguhan mental untuk mendorong pada tujuan kita. Berpikir positif adalah cara hidup. Berpikir positif atau afirmasi positif adalah alat yang sangat kuat mengalahkan pemrograman ulang pikiran diri dan pikiran bawah sadar. Berpikir positif adalah metode motivasi umum digunakan untuk meningkatkan sikap seseorang dan mendorong pertumbuhan diri. Syarat lain untuk dapat membuka kunci perbaikan diri adalah kegigihan. Jadi jangan mudah menyerah ketika menghadapi banyak tantangan atau selalu menghadapi kegagalan. Kegigihan akan mendorong Anda untuk memperbaiki diri terus menerus. Seiring dengan kualitas personal dan profesional Anda yang lebih baik, maka suatu saat tujuan Anda pasti tercapai.

Belajar Seumur Hidup | 5

Kunci kekuatan memperbaiki diri adalah mencintai diri sendiri, sebab masing-masing diantara kita pasti memiliki kelebihan. Disamping itu masing-masing diantara kita juga memiliki keunikan tersendiri, sebab tidak seorangpun di dunia ini yang sama persis segala-galanya. Dalam hal perbaikan diri, kita mengenal beberapa tipe perbaikan yaitu: a. Dari tahu menjadi tidak tahu; b. Dari tidak mengerti menjadi mengerti; c. Dari tidak bisa menjadi bisa; dan d. Dari tidak berguna menjadi berguna. Untuk dapat mencapai hal-hal tersebut diatas, maka kita harus bermuhasabah atau berintrospeksi diri, melihat kembali diri sendiri secara lebih jujur, tentang segala kebaikan dan keburukan, kekuatan dan kelemahan. mengakui secara jujur kesalahan kita tanpa ada lagi alasan-alasan yang kita gunakan untuk menutupinya ketika kita berdebat dengan orang lain. a. Jurnal harian Jurnal berguna untuk membantu mengklarifikasi pikiran, untuk berpikir lebih jelas dan untuk benar-benar melihat di mana pemikiran mungkin tidak begitu baik. b. Ibadah/Doa Beribadah, sembahyang, doa atau apapun namanya adalah cara terbaik dan paling efektif untuk mengurangi stres dan membersihkan sistem dalam diri. c. Mengharapkan untuk Menang Kita perlu mengubah pemikiran sehingga dapat menyetel diri untuk mengharapkan hasil yang positif. d. Menulis Tujuan dan Rencana Aktivitas Tujuan ditulis seperti peta. Saat melihat tujuan, kita melihat rencana aktivitas yang akan, sedang dan sudah dikerjakan. e. Bulatkan Tekad Anda Semua bidang kehidupan berkontribusi pada perbaikan diri kita. f. Afirmasi Positif Memiliki kekuatan untuk mengubah dialog batin dan alat yang kuat untuk mengingat banyak ketidakpuasan dalam hidup yang disebabkan oleh dialog batin. g. Mengajar untuk Belajar Dari 7 tips pengembangan diri, yang satu ini adalah salah satu yang akan membantu Anda menguasai perbaikan diri yang paling baik. Kita belajar sesuatu yang lebih baik ketika kita mengajarkannya. Ketika Anda mengajar, pikiran batin Anda akan terbuka sehingga Anda bisa mencerna dan mengirimkan informasi.

Belajar Seumur Hidup | 6

3. Teknik Belajar Efektif a. Pengaturan jadwal belajar Pengaturan Waktu adalah suatu cara membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajar Anda dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dan lain-lain. Pedoman: 1) Perhatikan waktu Anda. 2) Refleksikan bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda. 3) Sadarilah kapan Anda menghabiskan waktu Anda dengan sia-sia. 4) Ketahuilah kapan Anda produktif. b. Mengatur stres Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. c. Motivasi belajar Apa tujuan utama kita untuk belajar. d. Berpikir yang cerdik y Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti yang digunakan Aristoteles dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik: y Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!) y Bayangkan! y Hasilkan! Karakteristik yang membedakan anak jenius adalah produktivitas. y Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi, dan kombinasikan ulang, ide-ide, bayanganbayangan, dan pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran. y Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara persoalan-persoalan yang berbeda. y Berpikir secara berlawanan. y Berpikir secara metafor. y Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan. e. Menghindarkan Keraguan f. Berpikir Kritis g. Penyesuaian Pengambilan Keputusan h. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

Belajar Seumur Hidup | 7

4. Prinsip Belajar a. Mengenali betul apa yang menarik untuk kita Jika kita mengetahui betul apa sesungguhnya yang menarik bagi kita, tentu akan lebih mudah mencari ragam informasi penting yang akan kita pelajari. Tak ada seorang pun yang mampu memberikan informasi tentang apa yang menarik untuk kita pelajari kecuali diri kita sendiri. b. Kenalilah kepribadian diri sendiri. Jika kita tahu betul siap kita dan apa yang kita inginkan, maka mempelajari sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan kepribadian kita menjadi lebih mudah dilakukan. Sebab, apapun yang akan kita pelajari dan pahami, seringkali menjadi sia-sia jika ternyata tak sesuai dengan kepribadian kita. c. Rekam semua informasi dalam kata. Langkah yang paling mudah untuk memahami, mengingat dan mempelajari sesuatu adalah dengan kata. Jadi, langkah yang paling mudah dan bijaksana adalah bila kita terbiasa merekam semua informasi itu dengan cara menuliskannya kembali dalam bentuk apa saja. Gambar, coretan dan yang terbaik adalah catatan tertulis buatan tangan sendiri. d. Belajar bersama orang lain. Cara termudah untuk belajar sesungguhnya adalah bila kita melakukannya secara bersama-sama. Prinsip belajar ini hampir selalu efektif bagi setiap orang, apa pun karakter belajar yang dimilikinya. Selain itu, belajar juga menjadi terasa lebih menyenangkan dan ringan, bila dilakukan secara bersamasama. e. Hargai diri sendiri. Belajar memahami dan menyerap informasi akan menjadi lebih terasa bermanfaat dan berarti bila kita menghargainya. Jadi, rencanakan apa yang akan Anda pelajari dan pahami. Setelah itu, cobalah membuat jeda di antara waktu belajar yang Anda laklukan. Lihat seberapa besar tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari suatu informasi atau fakta tertentu. 5. Mengatasi Malas Belajar Kebanyakan orang akan merasa sangat malas jika diminta untuk belajar. Biasanya mereka akan berusaha menghindar dan lebih memilih untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti bermain, menonton televisi dan lain-lain. Jika hal ini terus menghinggapi anda, dampak yang fatal akan timbul dari kebiasaan ini. Anda menjadi orang yang kurang cakap, hasil studi yang bobrok, kegagalan dalam sekolah, dan sebagainya. Jika ditinjau lebih mendalam, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merasa enggan untuk belajar. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Tidak adanya minat, perhatian, dan motivasi dalam belajar. Minat dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk memenuhi kepuasan. Minat dapat timbul karena sebab maupun akibat. Minat sebagai sebab maksudnya minat muncul sebagai tenaga Belajar Seumur Hidup | 8

pendorong yang merangsang anda memperhatikan objek tertentu. Sedangkan minat sebagai akibat berarti suatu perasaan yang menyenangkan yang timbul akibat kehadiran suatu hal. Perhatian diartikan sebagai proses pemusatan pengerahan aktivitas tenaga psikis dan fisik terutama indra dan gerakan tubuh pada suatu hal. Kadar perhatian sangat ditentukan oleh kadar kesadaran seseorang. Semakin tinggi intensitas perhatian anda pada suatu kegiatan, akan semakin sukses kegiatan tersebut. Jika perhatian anda lemah maka akan menimbulkan aktivitas yang berkualitas rendah dan ketidakseriusan. ketidakseriusan inilah yang menyebabkan rasa malas dan bosan. Motivasi adalah dorongan atau usaha untuk mewujudkan perbuatan dalam bentuk aktivitas mencapai kebutuhan atau tujuan tertentu. Untuk menggerakkan motivasi anda, maka harus ada cukup alasan/motif tertentu yang merangsang perbuatan itu. Motivasi yang paling baik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri dan bukan dari luar, sehingga kita tidak bergantung pada faktor luar untuk mendapatkan dorongan untuk belajar. Tidak adanya minat, perhatian, dan motivasi dalam belajar akan menyebabkan pertentangan dalam diri anda sehingga menyebabkan anda secara sadar atau tidak sadar mengabaikan kegiatan belajar. Jika anda tetap memaksakan untuk belajar, maka akan timbul suatu keadaan yang tidak mengenakkan hati. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan rasa malas dan bosan.

b. Tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik Kesulitan dalam mengikuti pelajaran bagi orang dengan kemampuan intelegensia yang rendah atau sedang akan menimbulkan perasaan jenuh dan bosan dengan kegiatan belajar. Sebaliknya, bagi orang dengan kemampuan intelegensi yang tinggi juga dapat merasakan kejenuhan ketika menghadapi sesuatu permasalahan yang dianggap terlalu mudah karena tidak memberi anda tantangan dalam mengatasinya.

c. Kebiasaan mengatur waktu belajar yang salah Terkadang anda meyiapkan waktu belajar dimana anda tidak siap untuk belajar baik karena anda terlalu lelah atau karena anda dalam keadaan tergesa-gesa. Kondisi seperti ini akan menyebabkan anda susah untuk berkonsentrasi.

d. Cara belajar yang tidak efektif Seringkali kita tidak mengetahui langkah-langkah untuk mengaktifkan, mengendalikan, ataupun mengarahkan pikiran agar tetap fokus pada pelajaran. Hal ini akan membuat anda cepat jenuh dalam belajar.

e. Suasana yang tidak kondusif untuk belajar Suasana yang tidak nyaman akan membuat perhatian anda terbagi-bagi sehingga sulit fokus dalam belajar. Belajar Seumur Hidup | 9

f. Mengalami kesulitan beradaptasi di lingkungan sekolah Ketegangan atau konflik sosial yang terjadi di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi emosi serta gairah belajar anda.

g. Pandangan keliru tentang belajar akibat tekanan orang tua Mayoritas orang tua mengajak anaknya untuk belajar dengan pendekatan yang keliru dimana orang tua lebih sering memaksakan kehendaknya pada anak termasuk dalam hal belajar. Padahal yang lebih penting adalah bagaimana orang tua memahami kehendak pribadi anak, kesulitan anak, dan cara merangsang anak yang benar agar tertarik dan mau memahami apa makna yang dipelajarinya. Miskomunikasi ini menyebabkan anda merasa bahwa belajar merupakan suatu beban dan kewajiban, padahal untuk melakukan beban dan kewajiban itu akan terasa jauh lebih berat.

h. Pergaulan yang tidak searah Kondisi pergaulan akan sangat mempengaruhi pola pikir anda terhadap segala masalah termasuk masalah belajar, karena dalam pergaulan seseorang akan mudah terpengaruh tanpa adanya suatu proses pikir panjang. Inti permasalahan mengatasi malas belajar adalah bagaimana membuat proses belajar ini dapat mendatangkan cita rasa manfaat dan kegunaan utama yang dapat langsung merangsang, menantang, dan memuaskan anda. Anda harus mengubah mindset anda bahwa kegiatan belajar bukanlah suatu beban dan kewajiban, namun suatu hal yang menyenangkan dan menantang. Bangun stigma bahwa belajar adalah suatu kebutuhan. Untuk memotivasi, maka langkah-langkah yang harus anda lakukan sebagai berikut: 1) Berani membangun mimpi 2) keinginan untuk unggul 3) memiliki rasa percaya diri 4) antusias dan cinta pada pelajaran 5) menentukan target pencapaian tingkat prestasi jangka pendek maupun panjang 6) belajar aktif 7) mengatur waktu belajar yang efektif 8) menyiapkan suasana lingkungan yang kondusif untuk belajar 9) beradaptasi dengan lingkungan sekolah 10) mengembangkan kualitas pergaulan 6. Cara Membangun Konsentrasi Belajar Tanpa konsentrasi, proses belajar itu tidak akan berlangsung. Berdasarkan para ahli, penyebab rendahnya prestasi seseorang adalah akibat dari lemahnya orang tersebut untuk dapat berkonsentrasi Belajar Seumur Hidup | 10

dalam belajar. Konsentrasi belajar itu bukanlah merupakan bawaan atau bakat sejak lahir, namun harus diciptakan, direncanakan dan dijadikan kebiasaan. Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu obyek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan obyek yang dipelajari. Adapun penyebab timbulnya kesulitan dalam konsentrasi belajar adalah sebagai berikut: a. Lemahnya minat dan motivasi dalam pelajaran. b. Timbulnya perasaa negatif seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci, dan lain-lain. c. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan. d. Gangguan kesehatan jasmani. e. Bersifat pasif dalam belajar. f. Tidak memiliki kecapakapan dalam cara-cara belajar yang baik. Untuk dapat mengembangkan kemampuan konsentrasi belajar, maka dibutuhkan antara lain: a. Kesiapan belajar Sebelum melakukan kegiatan belajar, anda harus benar-benar dalam kondisi segar baik secara fisik (terhindar dari rasa lapar dan lelah) dan psikis (bebas dari konflik kejiwaan, tekanan masalah, atau tegangan emosional). b. Lingkungan belajar harus kondusif. c. Menanamkan minat dan motivasi belajar Dengan cara mengembangkan imajinasi berpikir dan aktif bertanya. Maksud dari imajinasi berpikir adalah membiasakan untuk berpikir menjelajah dengan berusaha membayangkan gambaran bentuk yang dipelajari. Kembangkan hasrat ingin tahu dengan aktif bertanya. d. Menerapkan cara belajar yang baik. Cara belajar yang baik tentu harus memuat tujuan yang harus dicapai dan cara-cara menghidupkan dan mengembangkan rasa ingin tahu anda hingga tuntas apa yang anda hendak pelajari. e. Belajar aktif. Belajar aktif maksudnya adalah berani untuk mengungkapkan ketidaktahuan anda kepada orang lain dengan harapan agar orang tersebut dapat mengajarkannya pada kita. f. Refreshing Perlu disediakan waktu untuk menyegarkan pikiran (refreshing) ketika menemui kejemuan belajar. 7. Mengatasi Gangguan Belajar Seseorang yang mengalami tekanan emosional atau frustasi bila dikaitkan dengan proses belajar akan menyebabkan orang tersebut semakin berada pada kelelahan mental. Hal ini dapat dilihat dari munculnya kelesuan dan rasa bosan sehingga orang tersebut kehilangan minat dan motivasi belajar sama sekali dan dorongan untuk tidak menghasilkan sesuatu. Suatu persoalan dapat menjadi suatu masalah jika Belajar Seumur Hidup | 11

terdapat ketidaksesuaian antara harapan dengan realita. Agar kita dapat menjadi pribadi yang tangguh dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik, maka anda mutlak memiliki keterampilan mengatasi masalah. Untuk dapat memiliki keterampilan mengatasi masalah, maka hal-hal yang perlu anda perhatikan dan lakukan adalah:

a. Jangan suka memendam masalah Untuk menghilangkan ekses negatif suatu masalah terhadap diri anda, maka jangan memendam suatu masalah. Menunda suatu masalah atau memendam masalah ibarat sedang menyimpan dan memelihara borok di mana borok tersebut lambat laun akan menggerogoti hati anda, seperti timbulnya perasaan gelisah, kesal, takut, benci, marah dan lain-lain.

b. Berusahalah untuk berpikir positif Untuk dapat memompa optimisme dalam diri kita dan menyingkirkan segala pikiran jelek, kita harus mampu berhenti mengeluh dan bersikap reaktif (suka memberi tanggapan negatif maupun kebiasaan berprasangka-buruk hanya akan membuat anda semakin terpuruk dengan suasana yang tidak menyenangkan), jangan menyerah pada perasaan (pikirkan apa yang masih dapat anda kerjakan dan jangan terpuruk karena masa lalu), bersikap terbuka (anda harus dapat melatih untuk menghadapi suatu masalah dengan rasional sehingga ketika anda menghadapi suatu masalah, anda dapat fokus untuk menemukan solusinya, bukan untuk terlalu terpengaruh pada ekses emosional yang menyertai masalah anda).

c. Percaya diri Bangun kepercayaan diri anda bahwa diri anda mampu untuk mengahdapi berbagai macam masalah. Anda memiliki kemampuan-kemampuan yang luar biasa sehingga tidak ada hal yang perlu ditakuti.

d. Menyusun strategi pemecahan masalah Setelah anda mampu mengambil keputusan dan kebijakan untuk mencari solusi atau pemecahan masalah yang anda hadapi, selanjutnya langkah-langkah tindakan pemecahan masalah yang dapat anda lakukan antara lain memahami masalah, rumuskan kemungkinan kerugian terburuk yang anda alami, terima dengan ikhlas jika kemungkinan terburuk itu terjadi, merumuskan tindakan alternatif untuk mengatasi masalah, temukan alternatif tindakan terbaik, tentukan waktu pelaksanaan alternatif tindakan terbaik secepat mungkin.

e. Strategi menghindari pertengkaran Pertengkaran adalah perbuatan orang-orang bodoh yang tidak intelek. Perkelahian hanyalah menimbulkan permusuhan, perasaan tidak nyaman, perasaan terkucil dan mengancam keselamatan jiwa sendiri. Belajar Seumur Hidup | 12

Dibutuhkan strategi untuk menghindari pertengkaran dan meredam kemarahan lawan. Yang anda harus lakukan adalah anda harus bersikap tenang dan dewasa (jangan panik dan jangan terprovokasi emosi lawan anda, anda harus dapat mengontrol dan menekan emosi anda sendiri), berusaha membuat lawan mengungkapkan penyebab kemarahannya secara tuntas (untuk menghindari sikap ofensif lawan, anda harus dapat membuat lawan sibuk berbicara dan mengungkapkan seluruh kemarahannya karena 99% orang yang telah mengungkapkan seluruh kejengkelannya tidak akan melakukan kekerasan fisik), jangan lawan kemarahan lawan kecuali demi keselamatan diri sendiri, jadikan musuh anda sebagai sahabat (sikap permusuhan lawan akan cair jika disambut dengan sikap penuh kekerabatan). 8. Membangun Dorongan Berprestasi Dalam hati kecil setiap orang pasti terdapat keinginan untuk dapat menjadi seorang idola atau orang yang dibanggakan. Harapan tersebut dapat terwujud jika anda menganggap diri anda mampu. Jangan suka meremehkan kemampuan diri anda sendiri sementara anda terlalu sibuk mengelu-elukan kehebatan dari diri orang lain. Percayalah bahwa anda lebih hebat dan memiliki kemampuan yang lebih besar dari orang yang anda kagumi. Anda harus ingat bahwa setiap manusia memiliki kelemahan dan sebaliknya memiliki keunggulan dalam beberapa hal. Kesuksesan seseorang tidak ditentukan berdasarkan keberuntungan seseorang, namun lebih pada dorongan berprestasi yang dimilikiorang tersebut melalui aksi dan perencanaan yang matang. Menurut J.P. Chaplin dorongan berprestasi diartikan sebagai : a. Kecenderungan untuk mencapai sukses atau memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki. b. Keterlibatan diri seseorang terhadap suatu tugas. c. Harapan untuk berhasil dalam suatu tugas yang diberikan. d. Dorongan untuk mengatasi rintangan-rintangan atau perjuangan untuk melakukan pekerjaanpekerjaan yang sulit secara cepat dan tepat.

C. Organisasi Pembelajar Organisasi pembelajar adalah suatu lingkungan organisasi yang telah mengembangkan kapasitas untuk belajar, menyesuaikan diri atau beradaptasi dan berubah secara berkesinambungan. Organisasi ini terlatih dalam menciptakan, meraih, dan mengubah pengetahuan atau informasi dan memperbaiki sikapnya untuk mencerminkan pengetahuan dan pandangan baru. Ada 3 gelombang mengenai pembelajaran (learning). Fase pertama adalah organisasi dan perusahaan berkonsentrasi pada peningkatan proses kerja (improve work process). Fase kedua memfokuskan pada peningkatan mengenai cara bekerja (improve how to work) yang berkutat pada improvisasi cara berpikir dan pembelajaran mengenai masalah-masalah sistem yang dinamis, kompleks dan mengandung konflik. Pada fase ketiga, konsep pembelajaran benar-benar tertanam dalam organisasi sebagai cara pandang dan berpikir para pimpinan dan pekerja. Belajar Seumur Hidup | 13

1. Karakteristik dan unsur organisasi pembelajar. Karakteristik suatu organisasi pembelajar: a. Tanggap terhadap perubahan. b. Terbuka terhadap ide-ide baru. c. Setiap orang dalam organisasi memperoleh kesempatan sama untuk belajar. d. Permasalahan yang dihadapi adalah ketika orang-orang dalam organisasi tidak belajar, dan tidak mau atau mampu untuk beradaptasi. e. Mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan untuk belajar, berpengetahuan dan juga berkeahlian. f. Pimpinan bertugas memampukan dan memberdayakan orang lain.

Unsur-unsur organisasi pembelajar: a. Desain organisasi 1) Tanpa pembatasan. 2) Tim. 3) Pemberdayaan. b. Berbagi informasi 1) Terbuka. 2) Pada waktunya. 3) Tepat. c. Kepemimpinan 1) Membagi visi. 2) Bekerja sama. d. Budaya organisasi 1) Hubungan setara yang kuat. 2) Perasaan komunitas. 3) Peduli. 4) Percaya.

2. Pilar organisasi pembelajar. Menurut Peter Senge ada lima disiplin (pilar) untuk membuat organisasi menjadi organisasi pembelajar: 1) Personal Mastery Belajar untuk memperluas kapasitas personal dalam mencapai hasil kerja yang paling diinginkan dan menciptakan organisasi yang menumbuhkan seluruh anggotanya untuk mengembangkan diri mereka menuju pencapaian sasaran dan makna bekerja sesuai dengan harapan yang mereka pilih. 2) Mental Models Belajar Seumur Hidup | 14

Proses bercermin secara berkesinambungan untuk memperjelas, meningkatkan gambaran diri kita tentang dunia luar dan melihat bagaimana mereka membentuk keputusan dan tindakan kita. 3) Shared Vision Membangun rasa komitmen dalam suatu kelompok, dengan mengembangkan gambaran bersama tentang masa depan yang akan diciptakan, prinsip dan praktik yang menuntun cara kita mencapai tujuan masa depan tersebut. 4) Team Learning Mentransformasikan pembicaraan dan keahlian berpikir (thinking skills), sehingga suatu kelompok dapat mengembangkan pemikiran dan kemampuan yang lebih besar dibanding ketika masing-masing anggota kelompok bekerja sendiri. 5) Systems Thinking Cara pandang, cara berbahasa untuk menggambarkan dan memahami kekuatan dan hubungan yang menentukan perilaku dari sistem. 3. Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) Manajemen pengetahuan mengusahakan budaya pembelajaran dimana anggota organisasi secara sistematis mengumpulkan pengetahuan dan berbagi dengan anggota lain dalam organisasi agar dapat mencapai kinerja yang terbaik. Manajemen pengetahuan dimaksudkan untuk menjamin penggunaan penuh dasar pengetahuan organisasi, ditambah keahlian, kompetensi, pemikiran, inovasi, dan ide individual potensial untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien dan efektif. Manajemen pengetahuan difokuskan untuk menjadikan seseorang atau sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di manajemen pengetahuan ini adalah competitiveness. Competitiveness tersebut diperoleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan efisien. Tema utama dari manajemen pengetahuan adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran b. Pengembangan/sharing c. Penempatan orang di tempat yang tepat dan waktu yang tepat d. Pembuatan keputusan yang efektif e. Kreativitas f. Membuat pekerjaan jadi lebih mudah g. Mendorong tumbuhnya bisnis baru dan nilai bisnis Adapun tahapan perkembangan manajemen pengetahuan dalam organisasi adalah sebagai berikut: a. Knowledge-chaotic: Tak sadar konsep, tak ada proses informasi, dan tak ada sharing informasi.

Belajar Seumur Hidup | 15

b. Knowledge-aware: Sadar akan kebutuhan manajemen pengetahuan, ada beberapa proses manajemen pengetahuan, ada teknologi, ada isu tentang sharing informasi. c. Knowledge-enabled: Memanfaatkan manajemen pengetahuan, mengadopsi standar, isu-isu berkaitan dengan budaya dan teknologi. d. Knowledge-managed: Kerangka kerja yang terintegrasi, merealisasikan manfaat, isu-isu pada tahap sebelumnya teratasi. e. Knowledge-centric: Manajemen pengetahuan merupakan bagian dari misi, nilai pengetahuan diakui dalam kapitalisasi pasar, manajemen pengetahuan terintegrasi dalam budaya. Di dalam manajemen pengetahuan ini juga dijelaskan tentang langkah-langkah menciptakan lingkungan belajar yang efektif: a. Formal Learning Merupakan kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan secara terencana.

b. Development Opportunity Dirancang sesuai kebutuhan setiap individu. Development opportunity ini terdiri dari mentoring, cognitive apprenticeship, dan internship.

c. Sharing Information & Experience Merupakan situasi yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi yang telah dimiliki. Selain itu ada juga atribut-atribut yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif: 1. Berkesinambungan. 2. Terintegrasi dengan pekerjaan. 3. Mengakomodasi kebutuhan. 4. Fokus kepada rencana strategis organisasi. 5. Dituntut untuk melakukan usaha yang keras.

Belajar Seumur Hidup | 16

BAB III Penutup

A. Kesimpulan Untuk dapat belajar seumur hidup, maka kita harus bermuhasabah atau berintrospeksi diri, melihat kembali diri sendiri secara lebih jujur, tentang segala kebaikan dan keburukan, kekuatan dan kelemahan. Belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita melainkan belajar dalam memaknai hidup ini.

Belajar Seumur Hidup | 17

DAFTAR PUSTAKA http://www.google.com/ http://www.wikipedia.com/ Lubis, Satria Hadi. Belajar Seumur Hidup.

Belajar Seumur Hidup | 18

You might also like