You are on page 1of 3

b. Media Komunikasi Modern 1).

Telegraf
Alat ini ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse, Sir William Cook, dan Sir Charles Wheatstone pada tahun 1837. Menurut sejarahnya, pada tahun 1793 ditemukannya jalur telegraf optic jarak jauh oleh Claude Chape. Kemudian tahun 1843, Samuel FB. Morse membuat jalur telegraf listrik jarak jauh. Telegraf adalah alat komunikasi yang menggunakan peralatan listrik untuk mengirimkan dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik. Di dalamnya terdapat kabel-kabel tembaga yang berguna untuk mengirimkan sinyal jarak jauh. Sinyal-sinya tersebut merupakan kodekode sederhana yang mewakili pesan yang dikirim. Kode tersebut dikenal dengan nama kode morse yaitu sebuah sistem pengiriman pesan dengan perpaduan suara yang panjang (diwakili dengan tanda garis penghubung) dan pendek (diwakili dengan tanda titiktitik) untuk mengkodekan bermacam-macam huruf, angka dan karakter yang lain. Secara garis besar, cara kerjanya adalah data dikirim oleh operator telegraf dengan cara menerjemahkan teks yang dikirim menggunakan peralatan telegraf, oleh peralatan tersebut data dikirim melalui kabel listrik berupa pulsa listrik dengan arus panjang dan pendek seperti pada kode morse. Pulsa listrik diterima oleh peralatan telegraf pada lokasi penerima, lalu diterjemahkan oleh operator menjadi barisan teks yang kemudian akan disampaikan kepada alamat yang dituju. Lama pengiriman data ditentukan oleh jauh dekatnya jarak antar lokasi. Meski sudah berkembang alat komunikasi yang lebih canggih, telegraf masih dipergunakan untuk keperluan navigasi pelayaran, pesawat udara, dan komunikasi di bidang kemiliteran.

2). Telepon
Beberapa puluh tahun yang lalu terjadi kontroversi tentang siapa yang telah menemukan pesawat telepon. Selama ini yang kita kenal adalah Alexander Graham Bell sebagai penemunya. Sebenarnya bukan, setelah berbagai kontroversi dan pengakuan para ilmuan jaman dulu, mulai dari Elisha Gray (Amerika), Philipp Reis (Jerman), dan Alexander Graham Bell (Amerika) ternyata dalam sebuah kongres di Amerika Serikat menyatakan bahwa yang menemukan pesawat telepon adalah seorang berkebangsaan Italia yang bernama Antonio Meucci (Dikutip dari Detikinet.com). Kalau kita lihat sejarah perkembangan telepon, dapat kita uraikan sebagai berikut: yTahun 1889, Almond Stroger menciptakan telepon yang dapat langsung berhubungan dengan nomor telepon yang lain tanpa melalui operator. yTahun 1906, Lee de Frost menemukan tabung vakum untuk menguatka gelombang suara pada telepon yTahun 19418, telah dilakukan panggilan telepon antar benua di dunia. yTahun 1948, Perusahaan Bell Telephone mengembangkan penggunaan transistor untuk telepon. yTahun 1962, Telstar satelit komunikasi pertama dikirim ke orbitnya untuk melayani telepon jarak jauh. yTahun 1980, penggunaan kabel serat optik sebagai saluran komunikasi antar benua lewat bawah laut. yPSTN, penggunaan telepon untuk Voice Chatting. Telepon adalah peralatan yang mengubah suara menjadi energi listrik dan mengirimkannya melalui kabel jaringan telepon dan sebaliknya mengubah energi listrik dari kabel jaringan telepon menjadi suara.

Telepon berasal dari bahasa Yunani, tele, berarti jauh dan phone berarti suara. Telepon terdiri atas empat bagian utama, yaitu mekanisme dialing, transmitter, ringer dan receiver. yMekanisme Dialing, bagian ini memungkinkan seorang penelpon memasukkan nomor telepon yang ingin dihubungi. Biasanya terdiri dari 12 tombol yaitu angka 10 tombol (dari 0 sampai 9), 2 tombol simbol yaitu bintang (*) dan tanda pagar (#). yTransmitter, disebut juga pemancar atau microfon yang berfungsi untuk mengubah suara menjadi arus listrik kemudian dikirimkan kembali melalui kabel telepon. Pemancar ini ada 2 jenis yaitu pemancar listrik (electric transmitter) dan pemancar karbon (carbon transmitter).

4). Telepon Genggam (Handphone)


Awal telepon dibuat hanya terbatas pada telepon tetap (fixed line telephone). Namun sejak 3 April 1973 telah dikenal suatu teknologi telepon genggam atau yang sekarang banyak orang sebut dengan nama handphone (HP). Saat ini handphone banyak digunakan oleh masyarakat luas, selain untuk berkomunikasi ternyata handphone juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, penampilan, tren, dan prestise (gengsi). Dengan kecanggihan teknologi, kini handphone dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran sehingga semakin menarik dan beragam. Fitur-fitur yang ditambahkan didalamnya juga sangat kompleks, mulai dari kamera digital, radio FM, pemutar MP3/MP4, video, dan berbagai jenis permainan yang menarik. Teknologi telepon genggam atau telepon seluler merupakan gabungan dari teknologi telepon dengan teknologi radio, yang mengirimkan sinyal suara melalui gelombang radio. Karena bersifat nirkabel (wireless), maka telepon tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi bergerak. Di Indonesia terdapat dua teknologi handphone yaitu Global System for Mobile Comunication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). Secara prinsip, beda antara keduanya adalah cara penggunaan kode dan pemancar frekuensi yang digunakan.

a. Global System Mobile Comunication (GSM)


GSM awalnya merupakan akronim dari Group Special Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli di Amerika yang melakukan studi bersama untuk menciptakan suatu standar GSM. Kemudian akronim GSM diganti dengan Global System for Mobile Comunication. GSM mempunyai pengertian sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem seluler telepon digital. Sistem ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan telepon tradisional. Diantaranya adalah suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spektrum atau frekuensi meningkat, mempunyai kemampuan optimal sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital. GSM menggunakan teknologi enkripsi (pengkodean) sebelum pesan suara dikirimkan sehingga keamanan data lebih terjamin. GSM beroperasi pada frekuensi 900 1800 MHz.

b. Code Division Multiple Access (CDMA)


Untuk pertama kalinya, Code Division Multiple Access (CDMA) digunakan pada Perang Dunia II oleh tentara sekutu untuk menggagalkan upaya Nazi Jerman dalam menyadap informasi dari mereka dengan cara mengacak pengiriman pesan. Informasi yang dikirim dan diterima biasanya berbentuk digital. Data digital ini kemudian dikirim sebagai sinyal radio melalui jaringan nirkabel dengan menggunakan kode unik untuk membedakan masing-masing panggilan. Dengan begitu, teknologi CDMA memungkinkan lebih banyak orang untuk berbagi gelombang udara pada saat bersamaan tanpa gangguan sinyal di udara. CDMA menggunakan konsep multipath fading yaitu ketahanan sinyal terhadap pantulan gedung-gedung sehingga CDMA mampu menerima dan menggabungkan sinyal menjadi lebih baik. Ada dua jenis telepon seluler yang mendukung penggunaan teknologi CDMA, yakni jenis pesawat yang dikatagorikan sebagai mobile handset dengan ukuran dan fungsi

seperti ponsel pada umumnya, dan jenis pesawat berupa fixed wireless terminal yang bentuknya menyerupai telepon tradisional rumah biasa, namun nirkabel. Salah satu kelemahan sistem CDMA adalah cakupannya yang terbatas karena menggunakan frekuensi 1900 Khz. Berbeda dengan GSM yang menggunakan frekuensi 900 1800 MHz. Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil jarak yang bisa di-cover oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS). Mulai tahun 2007 Indonesia sudah membuat standar frekuensi untuk system CMDA yaitu pada 800 Mhz. Operator seluler di Indonesia yang mendominasi penggunaa teknologi CDMA antara lain Telkom (Flexi), Bakrie Telekom (Esia), Mobile-8 (Fren), dan Smart. Telepon genggam dewasa ini berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, selain itu untuk mengirim dan merima pesan singkat atau SMS (Short Message Service). Untuk handphone kalangan menengah dan kelas atas, biasanya dilengkapi fitur untuk bertukar/berkirim foto/gambar melalui layanan MMS (Multimedia Message Service), browsing ke internet dengan layanan WAP (Wireless Application Protocol) dan GPRS (General

You might also like