Professional Documents
Culture Documents
y Financial
statement audit y Operational audit (economy, efficiency, effectiveness) y Compliance audit (e.g Tax audit)
Types of audits
Pemeriksaan
Serangkaian Kegiatan untuk Mencari, Mengumpulkan, Mengolah Data atau keterangan lainnya Obyektif, profesional berdasarkan standar pemeriksaan
* Pasal 1 angka 25 UU KUP Peraturan Menteri Keuangan no. 199/PMK.03/2007 tahun 2007
Latar Belakang
mendaftar
menghitung
S E L F
membayar
melaporkan
A S S E S S M E N T
Law enforcement
UU Perpajakan
Peraturan pelaksanaan
Tax Service
Tax/Law Enforcement
Deterrent effect
Tax Compliance
Penyidikan
Keterangan lain
Bandingkan
Tax Audit
Penagihan
SPT WP
Non Pidana
Pihak Ke III
Bank
Akuntan Publik
Notaris
Konsultan Pajak Kantor Administrasi Pihak III lain
WAJIB
Pihak ke III harus memberikan keterangan paling lama 7 hari sejak diterimanya surat permintaan keterangan atau bukti atau surat izin dari pihak yang berwenang
*Berdasarkan UU Pasal 35 dan PMK 199/PMK.03/2007
HARUS dilakukan jika Wajib Pajak mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak (Pasal 17 B UU KUP) >>> SPT lebih bayar
Rutin Kriteria Seleksi Khusus Wajib Pajak Lokasi Tahun Berjalan Bukti Permulaan
Pemeriksaan Rutin
Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan menyampaikan: SPT Tahunan/SPT Masa yang menyatakan Lebih Bayar; SPT Tahunan PPh yang menyatakan Rugi Tidak Lebih Bayar; SPT Tahunan PPh untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku atau metode pembukuan atau penilaian kembali aktiva tetap yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak; Wajib Pajak melakukan penggabungan, pemekaran, pengambilalihan usaha, atau likuidasi, penutupan usaha, atau akan meninggalkan Indonesia selama- lamanya. Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan tidak menyampaikan SPT Tahunan/ Masa dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan setelah ditegur secara tertulis tidak menyampaikan SPT pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan melakukan kegiatan membangun sendiri yang pemenuhan kewajiban PPN atas kegiatan tersebut patut diduga tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya
Pemeriksaan Khusus
Adanya dugaan melakukan tindak pidana di bidang perpajakan; Pengaduan masyarakat, termasuk melalui Kotak Pos 5000; Terdapat data baru atau data yang semula belum terungkap yang dilakukan melalui pemeriksaan ulang berdasarkan instruksi Direktur Jenderal Pajak; Permintaan Wajib Pajak; Pertimbangan Direktur Jenderal Pajak; Untuk memperoleh informasi atau data tertentu dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Dilakukan apabila ditemukan adanya indikasi tindak pidana di bidang perpajakan dari: y Hasil analisis data, y Informasi, y Laporan, y Pengaduan, y Laporan pengamatan atau y Laporan pemeriksaan pajak
Tujuan Lain
y y y y y y y y y y
Back
Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan; Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak; Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; Wajib Pajak mengajukan keberatan; Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto; Pencocokan data dan/ atau alat keterangan; Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil; Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN; Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak; Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan; dan/atau Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda.
Pelaksanaan Pemeriksaan
y
Pemeriksaan Lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak; Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak.
Menguji Kepatuhan 4 bulan dan dapat diperpanjang max menjadi 8 bulan sejak tgl SP3*
Pemeriksaan Kantor
3 bulan dan dapat diperpanjang max menjadi 6 bulan sejak WP mmenuhi panggilan
* jika ada indikasi transfer pricing atau rekayasa keuangan dapat diperpanjang max sd 2 tahun
SP3
WP
Memenuhi peminjaman?
Y
LPP dan SKP secara jabatan
(Norma Penghitungan PN atau cara lain cfm. KMK)
Y
Buku/Catatan/Dokumen yang diperlukan
(bila fotokopi, surat pernyataan sesuai dg aslinya)
Pemeriksa
Bukti Peminjaman/ Pengembalian
WP
Memberikan tanggapan?
T
Berita Acara Tidak Memberikan Tanggapan
Pemeriksa
Surat Panggilan I/II
(u/ pembahasan akhir)
Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan Berita Acara Persetujuan Hasil Pemeriksaan
Setuju seluruhnya?
Memenuhi panggilan?
T Tim Pembahas
T
LPP dan SKP
(cfm. Hasil Pembahasan Akhir)
Y
Pemeriksa membuat catatan ttg penolakan
Y
Pelaksanaan pemeriksaan Pemeriksaan Bukti Permulaan /penetapan pajak secara jabatan
Menolak menandatangani?
Y
Menolak diperiksa?
T
Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan Pajak
T
Penyegelan
Y
Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan Pajak Menolak menandatangani?
Penyegelan
Pemeriksa Pajak berwenang melakukan penyegelan dalam hal Wajib Pajak: Tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau Tidak memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan yang antara lain berupa tidak memberikan kesempatan untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik dan/atau membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak.
Penyegelan
Kepala UP3
SP3
Daftar Buku/Catatan/ Dokumen yang diperlukan
WP
Memenuhi panggilan?
Memenuhi panggilan?
Y
Buku/Catatan/Dokumen yang diperlukan
Pemeriksa
Bukti Peminjaman/ Pengembalian
WP
Memberikan tanggapan?
T
Berita Acara Tidak Memberikan Tanggapan
Pemeriksa
Surat Panggilan
(u/ pembahasan akhir)
Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan Berita Acara Persetujuan Hasil Pemeriksaan
Setuju seluruhnya?
WP
Memenuhi panggilan?
T Tim Pembahas
T
LPP dan SKP
(cfm. Hasil Pembahasan Akhir)
Y
Pemeriksa membuat catatan ttg penolakan
Hanya dapat dilakukan berdasarkan instruksi atau persetujuan Direktur Jenderal Pajak. y lnstruksi atau persetujuan Direktur Jenderal Pajak untuk melaksanakan Pemeriksaan Ulang Dapat diberikan:
y
a. Apabila terdapat data baru termasuk data yang semula belum terungkap; atau b. Berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak.
y
Penerbitan SKPKBT harus didahului dengan Pemeriksaan Ulang, dalam hal sebelumnya terhadap kewajiban perpajakan yang sama telah diterbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil Pemeriksaan.
Pemeriksaan Ulang
Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan harus dilaksanakan sesuai dengan standar Pemeriksaan, meliputi: y Standar umum y Standar pelaksanaan Pemeriksaan y Standar pelaporan hasil Pemeriksaan
2.
3.
Pelaksanaan Pemeriksaan harus didahului dengan persiapan yang baik, sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, dan mendapat pengawasan yang seksama; Luas Pemeriksaan (audit scope) ditentukan berdasarkan petunjuk yang diperoleh yang harus dikembangkan melalui pencocokan data, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi, teknik sampling, dan pengujian lainnya berkenaan dengan Pemeriksaan; Temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
Pemeriksaan dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim seorang atau lebih anggota tim; Tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud di atas dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian tertentu yang bukan merupakan Pemeriksa Pajak, baik yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak maupun yang berasal dari instansi di luar Direktorat Jenderal Pajak yang telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai tenaga ahli seperti peterjemah bahasa, ahli di bidang teknologi informasi, dan pengacara;
5.
Apabila diperlukan, Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukan secara bersamasama dengan tim pemeriksa dari instansi lain; Pemeriksaan dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak, tempat tinggal Wajib Pajak, atau ditempat lain yang dianggap perlu oleh pemeriksa Pajak; Pemeriksaan dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja;
7.
8.
pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan; Laporan Hasil Pemeriksaan digunakan sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak dan/atau Surat Tagihan Pajak.
10.
2.
3. 4.
5.
Menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tentang akan dilakukan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak; Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak pada waktu melakukan Pemeriksaan; Menjelaskan alasan dan tujuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak; Memperlihatkan Surat Tugas kepada Wajib Pajak apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan; Menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;
2. 3.
4. 5.
Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak pada waktu Pemeriksaan; Menjelaskan alasan dan tujuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak yang akan diperiksa; Memperlihatkan Surat Tugas kepada Wajib Pajak apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan; Memberitahukan secara tertulis hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak; Melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan apabila Wajib Pajak hadir dalam batas waktu yang telah ditentukan.
2. 3.
Melihat dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik; Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa: a. Menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus; b. Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau c. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak;
penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak; 6. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak; dan 7. Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan.
Memanggil Wajib Pajak untuk datang ke kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan surat panggilan; Melihat dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
2.
Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan; y Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan; y Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; y Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila susunan Tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
y
Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; y Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan; y Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas, dalam hal terdapat perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan y memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir kuesioner Pemeriksaan.
y
y y
Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; Memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik; Memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak;
Memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa: y Menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus; y Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau; y Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak. y Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;dan y Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.
y
BANDING
FISKUS
SPMP
GUGATAN
PENG. LELANG
Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang tidak sesuai dengan prosedur.
Back