You are on page 1of 2

Kolektif Kolegial : Seluruh kebijakan, kegiatan atau pun menjalankan suatu proses dalam berorganisasi, semuanya berpijak pada

kebersamaan, dimana seluruh pengurus dan anggota harus terlibat. Sedangkan menurut versi KPK, Kolektif Kolegial : dimana pengambilan keputusan di KPK berdasarkan kesepakatan bersama melalui musyawarah secara berjenjang, satu sama lain saling melengkapi, masalah internal dan eksternal diputuskan dalam pleno, fungsi koordinasi (tidak one man show), tidak bisa ditentukan oleh gaya atau karakter seseorang saja. Kolektif kolegial merupakan formulasi kepemimpinan dalam ikatan guna membangun kebersamaan dan satu ikatan, namun dalam implementasinya perlu kita pertimbangkan guna terciptanya iklim ikatan yang kondusif. Regulasi ini berasal dari dua kata yaitu kolektif dan kolegial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kolektif berarti secara bersama dan Kolegial yang mempunyai arti akrab seperti teman sejawat. Dari arti tersebut kita dapat menarik bahwa pengertian Kolektif Kolegial adalah kebersamaan seperti dalam pertemanan sejawat. Maksudnya adalah dalam berorganisasi perlu bersama dalam derap dan langkah seperti halnya pertemanan seseorang, Dalam regulasi kolektif kolegial ini semua anggota dinyatakan sama dalam setiap pengambilan keputusan begitu juga tanggung jawabnya. Artinya bahwa anggota mempunyai porsi sama dalam menyatakan pendapat terkait organisasinya. Dengan hal ini musyawarah adalah salah satu yang mutlak diperlukan demi kepentingan organisasi yang memakai regulasi ini. Selain musyawarah, dalam hal ini perlu juga anggota dari sebuah organisasi ini mempunyai ikatan emosi yang cukup kuat antar anggota. Dengan mengetahui hal ini, dapat kita ketahui bahwa peran ketua merupakan bukan hanya sebagai figur teladan dan simbol kekuasaan yang penuh. Namun ketua juga dikatakan sama dengan anggota lainnya. Dalam konsep ini dikatakan sama antara anggota dan ketua , namun dalam porsi tanggung jawab teknis setiap program kerja berbeda. Ketika dalam organisasi ditemukan sebuah kesalahan, bukan hanya ketua seorang yang dinyatakan bersalah dan dijadikan kambing hitam namun juga anggota lainnya.

Namun kelemahan dalam regulasi ini terbilang tidak cukup rumit. Kelemahan itu antara lain adalah : 1. Perlu waktu lama dalam pengambilan keputusan. Keputusan organisasi menjadi hal terpenting demi berjalannya roda organisasi. Dalam regulasi kolektif kolegial ini dinyatakan lamban. Kelambanan ini dikarenakan sebuah keadaan yang bisa kita lihat yaitu porsi sama dalam organisasi. Ketika seseorang beragumentasi mengenai keputusan organisasi bukan langsung diterima oleh seluruh anggota namun musyawarah menjadi patokan keputusan. Argumen ini tidak melihat siapa yang memberikannya, sekalipun ketua organisasi.

Jika ketua saja tidak dapat mengambil keputusan secara mutlak, maka yang terjadi argumenargumen baru yang tentu perlu banyak waktu untuk memilih argumen yang ditentukan oleh sekian anggota. 2. Terbelenggunya inovasi individu Diatas disebutkan bahwa setiap anggota dinyatakan sama dalam setiap keputusan maupun argumen. Dan ini berdampak pula pada individu-individu anggota yang mempunyai inovasi cemerlang guna kemajuan organisasinya. Ketika individu ini memberikan agumen yang cemerlang, namun kebanyakan anggota belum dapat menerimanya maka argumen ini dianulir oleh kebanyakan anggota. Kelemahan ini bukan tanpa solusi, ada beberapa solusi dalam mengurangi hal itu. Yang pertama yaitu mengurangi kesenjangan antar anggota. Dengan ini kita bisa mengatasi sebuah kejadian ide cemerlang tak dapat diterima. Artinya jika tidak ada kesenjangan kita akan menerima semua yang sama antar anggota termasuk argumen dan ide-ide anggota. Yang kedua adalah mengambil keputusan yang efektif guna terciptanya karakteristik organisasi yang cepat tanggap terhadap masalah. Ini berguna ketika pilihan terlampau lama dan banyak, ini menjadi hal terpenting dalam hal pengambilan keputusan.

KOLEKTIF KOLEGIAL : Mempunyai hak suara dan hak berpendapat sama serta berkewajiban sama. Kedudukan secara structural adalah setara yang berbeda adalah peran dan fungsinya.

You might also like