You are on page 1of 3

PERSIAPAN PENDERITA Biasanya tindakan bedah kulit tidak terlalu rumit sehingga persiapan penderita dapat sederhana saja.

walaupun demikian persiapan penderita dengan kelainan penyakit kronis,kaediovaskuler, sistem imunitas, dan kelainan hematologic harus diperhatikan.pemeriksaan laboratorium yang diperlukan harus dilaksanakan. Pertimbangan lain dalam persiapan penderita adalan penilain keadan psikologis.penderita dengan tumor kulit ganas hendaknya dimotivasi untuk pengobatan segera dan pada penderita dengan keluhan kosmetik harus diteliti lebih jauh alasanya.pendekatan yang baik,jujur,dan terus terang sangat penting dalam hubungan penderita dan dokter. Gawat darurat dalam bedah kulit juga harus dipahami.apalagi dokter spesialis IKKK sering melakukan tindakan bedah kulit dikamar operasi kecil.karena bedah kulit biasanya ringan dan sederhana.ketersediaan alat-alat gawat darurat dan latihan pertolongan gawat darurat perlu dilaksanakan. Misalnya alat peunjang pertolongan pertama gawat darurat contohnya alat resusitasi kardiovaskular,oksigen dan obat-obatan. PERSIAPAN DASAR BEDAH KULIT Fasilitas yang disisapkan dalam tindakan bedah kulit adalah ruangan bedah dan alat-alat yang diperlukan.lampu meja operasi yang terbaik terletak di langit-langit supaya tidak mengganggu dan mengambil ruangan.lampu ini jangan yang menimbulkan panas dan bayangan saat operasi.meja operasi dan kursi operator harus dapat diatur sedemikian rupa sehingga penderita nyaman dalam tiap posisi dan operator mudah dan tidak cepat lelah saat melakukan operasi. Fasilitas tambahan lainya adalah:alat bedah listrik, alat bedah beku, alat dermabrasi, dan alat bedah laser bila memungkinkan.alat hisap (suction) untuk gawat darurat maupun hisap darah lapangan operasi juga penting. Tidak semua fasilitas harus diadakan tetapi tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan fasilitas yang ada. Alat yang diperlukan untuk bedah kulit lebih sedikit jenisnya alat dasar adalah:tangkai scalpel, klem ,pinset, gunting dan pengait kulit (hook).beberapa bentuk khusus yang perlu dalam bedah kulit sesuai dengan fungsinya,anatara lain pinset adson, untuk jepitan yang kuat dan halus,pinset chalazion untuk kerja di kelopak mata atau bibir ,gunting iris dan gunting Gradle untuk potongan tajam dan halus, guntig metzenbaum untuk undermining, kuret dermal, serta sonde. PERSIAPAN KULIT YANG AKAN DIOPERASI Kulit yang akan dioperasi harus dipersiapkan sedemikian rupasehingga kemungkinan kontaminas dan infeksi dapat ditiadakan.antiseptik kulit yang digunakan hendaklah dapat membunuh semua mikroorganisme tanpa risiko.toksik ,iritsi ,dan alergi.kalau mungkin juga tidak

mahal dan mudah dipakai.pembersih dan antiseptic kulit yang ada antara lain: air dan sabun ,klorheksidin, iodofor (yodium povidon),alcohol dan benzalkoniun klorida. Operator harus mengunakan sarung tangan seteril sesudah mencuci tangan dengan sabun antiseptic dalam tiap tindakan. Tutup kepala dan gaun operasi dapat juga digunakan dalam operasi kulit,tetapi masker hidung dan mulut sangat penting mencegah kontaminasi kuman dari operator. Dalam bedah kulit biasaya perlu di buat garis perkiraan insisi yang akan di lakukan.garis ini sebaiknya di buat sebelum anastesi local diberikan.kulit dibersihkan dulu dari lemak dengan alcohol,garis bisa di buat dengan pena permanen biasa,kemudian dioleskan dengan zat antiseptic setelah itu meja operasi ditutup dengan kain atau kertas operasi. ANASTESI Anastesi local yang ideal mempunyai awitan yang cepat dan masa anastesi yang lama.zat anastesi local yang biasa digunakan terdiri atas 2 kelompok yaitu ikatan aster dan amida. Kelompok ester cepat diinaktivasi,jadi efek anastesinya lebih lama.kelompok ester terdiri atas prokain, tetrakain, benzokain dan kokai.kelompok amida terdiri atas iodokain, mepivakain, dibukain, bupivakain dan etidokain. Infiltrasi local. Zat anastesi yang sering digunakan adalah lidokain 0,5%-2% dengan atau tanpa epinefrin .epinefrin dapat mengurangi perdarahan dan memperpanjang efek anestesi karena vasokontriksi yang juga memperlambat absorbs penggunaan jarum kecil 30G mengurangi rasa nyeri karena tusukan jarum dan masuknya obat.efek anastesi biasanya cepat terjadi antara 12 menit. Blok saraf. Zat anastesi yang digunakan nyeri melalui saraf sensorik.cara ini dapat memperpanjang masa anastesi dan tidak mengganggu kelainan kulit.jarum yang dipakai lebih besar yaitu 25G-27G untuk menghindari tusukan intravaskuler yang dapat menyebabkan reaksi toksik sistemik waktu memblok saraf. Efek anastesi baru terjadi setelah 5-10 menit.pengetahun anatomi syaraf sensori dan area kulit yang dipersyarafinya sangat penting dalam anastesi blok. Anastesi topical. Dapat digunakan pada selaput lendir maupun kulit untuk anastesi rigan dan tindakan bedah permukaan .zat anastesi yang digunakan dapat berbentuk krim, salep, jel, cairan dan aerosol. Zat dingin juga dapat digunakan sebagai anastesi topical sementara dan singkat misalnya:etilklorida kloroform. Toksisitas sistemik dari anastesi harus diwaspadai .hal ini terjadi bila jumlah zat anastesi yang digunakan banyak daerah anastesi banyak vaskularisasi terjadi injeksi intravaskuler dan detoksifitas dan ekskresi yang rendah karena penyakit hati .reaksi yang dapat terjadi adalah reaksi toksik pada kardiovaskuler dan susunan saraf pusat dan reaksi alergik pada kulit. PERAWATAN LUKA PASCA OPERASI

Hemostasis local misalnya : subsulfatferat (cairan monsel) ,aluminium klorida dan perak nitrat, menghambat penyembuhan luka.yang aman adalah hemostasis dengan thrombin, dan paling aman adalah tekanan sementara sampai hemostasis terjadi alami.berbagai bahan antiseptic juga dapat menggangu jaringan luka, antibiotic topical lebih dianjurkan. Penutupan luka yang baik harus mempercepat pemyembuhan, mengurangi nyeri, menyerap cairan ,dan mudah ditukartukar. Tutup luka oklusif dan semioklusif memberi lingkungan yang lembab pada luka. Mencegah luka terbuka meningkatkan epitlisasi dan sintesis kolagen .beberapa tipe penutup oklusif ini anatara lain :lapis plastic berlubang ,vigilon, duoderm, tujuan lain perawatan luka adalah mengurangi kolonisasi bakteri.penderita dapat menggunakan antiseptic yang tidak iritasi atau sensitisasi. Bila perlu, air bersih dapat membersihkan luka dan setelah ini diberikan salap antibiotic lalu ditutup secara oklusif.

You might also like