You are on page 1of 20

MAKALAH

ILMU KEALAMIAHAN DASAR


(MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAM)

Oleh:

Gygas Juni Pratama Shalahudin Sadam Husein Fatkhur Rohman Arifandi R. Utama

(201010130311112) (201010130311131) (201010130311 (201010130311 ) )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011

Ilmu lingkungan adalah ilmu inter-disipliner untuk mengukur dan menilai perubahan dan dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem; sedemikian rupa sehingga manusia dapat mengelola ekosistem tersebut demi kelulushidupan (survival)-nya sendiri (Johnson 1977). Prinsip dasar Ilmu Lingkungan: Manusia pada hakekatnya adalah bagian dari lingkungan alam (ekosistem) dimana ia hidup Apabila kita ingin menanggulangi permasalahan lingkungan, maka kita perlu terlebih dahulu memahami sistem lingkungan dimana kita berada. Ekosistem adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai spesies makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (materi dan energi). Memiliki komponen dan menjalankan fungsi/proses tertentu yang saling berkaitan dan bergantung satu dengan yang lainnya. Bagi setiap makhluk hidup, komponen ekosistem: (1) Menyediakan sumber daya untuk kebutuhan hidup, dan (2) Membentuk kondisi lingkungan

A. Populasi Populasi merupakan kelompok organisme atau individu spesies yang sama, yang

mendiami satu tempat tertentu pada satu waktu tertentu. Secara definif populasi dibatasi ruang dan waktu (limited and defined) sedangkan lingkungan merupakan variabel fisik dan hayati yang mempengaruhi keberadaan populasi, termasuk interaksi antara individu di dalam populasi itu sendiri maupun dengan spesies yang berbeda. Sedangkan untuk deme adalah populasi setempat yang setiap pasangan (jantan dan betina) memiliki peluang yang sama untuk kawin. 1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah: a) Natalitas, Natalitas merupakan kemampuan suatu populasi untuk menambah jumlah anggotanya secara inheren/besar. Laju natalitas adalah sama dengan laju kelahiran dalam terminology ilmu kependudukan (demography). natalitas

maksimum adalah penambahan jumlah anggota populasi dalam kondisi ideal (tidak ada faktor eksternal yang membatasi). Sedangkan natalitas ekologi adalah pertambahan jumlah anggota populasi dalam kondisi alam senyatanya. b) Natalitas biasanya dinyatakan sebagai laju yang diperoleh dengan membagi jumlah individu baru yang dihasilkan dengan satuan waktu (dNt/dt, laju natalitas absolute) yang dapat juga dinyatakan dalam jumlah individu baru per-satuan waktu per-satuan populasi (dNt/Ndt) disebut natalitas spesifik). Untuk natalitas dNn menunjukkan jumlah individu baru yang ditambahkan kepada populasi. Laju natalitas dapat nol (0) atau positip, tetapi tidak pernah negatif. Tetapi untuk laju pertumbuhan dN menunjukkan jumlah bersih penambahan atau

pengurungan dalam populasi yang merupakan hasil bukan saja oleh natalitas tetapi juga oleh mortalitas, emigrasi. Jadi laju pertumbuhan mungkin negatip, nol atau positip karena populasi dapat berkurang atau tetap bertambah besar. c) Mortalitas, Mortalitas adalah pengurangan cacah individu suatu populasi. Laju mortalitas adalah sama dengan laju kematian dalam demografi manusia. Moralitas dapat dibedakan atas mortalitas fisiologik dan ekologik. Mortalitas fisiologik adalah pengurangan individu anggota populasi dalam kondisi yang ideal. Semua organisme dalam kondisi ideal sekalipun akan mengalmi kematian sekalipun dalam umur relatif tua, yang secara teoritis ditentukan oleh longivitas fisiologik. Sedangkan mortalitas ekologik adalah pengurangan individu anggota populasi dalam kondisi alam senyatanya. Angka kematian ini biasanya lebih besar dibandingkan dengan kematian dalam kondisi ideal dan bukan merupakan tetapan. d) Umurnya mortalitas spesifik dinyatakan sebagai persentase yang mati dalam waktu yang tertentu dari populasi permulaan. Karena kita sering tertarik kepada organisme yang hidup dari pada mati, maka sering mortalitas ditunjukkan dari segi kadar (persentase) survival. e) Migrasi (Imigrasi dan Emigrasi)

2.

Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah: a) Kompetisi b) Predasi c) Penyakit d) Cekaman atau stress

B. Komunitas Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi. Interaksi itu dapat bermacam-macam: a) Netral, diantara populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan lebah. b) Kompetisi, terjadi persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa c) Mutualisme, kalau hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara populasi semut dan kutu pohon. d) Predasi, jika anggota populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain , yang makan disebut predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa. e) Parasitisme, kalau salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara pohon dengan benalu f) Komensalisme, interaksi antar populasi , dimana yang satu untung yang lain tidak rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek. C. Ekosistem Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya 1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem a) Individu Adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon. b) Populasi

Adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja. c) Komunitas Adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus. d) Ekosistem Adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya. e) Bioma Adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. f) Biosfer Adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium.

2.

Komponen Ekosistem a) Komponen Biotik terdiri dari: y Produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia makanan untuk makhluk hidup yang lain. y Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal makanan. y Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati. Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.

b) Komponen Abiotik terdiri dari: y y y y y y Cahaya matahari Tanah Air Udara Suhu Kelembaban

Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

3.

Interaksi Antara Komponen Ekosistem Didalam ekosistem, komponen biotik dan abiotik merupakan komponen pokok

ekosistem yang dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Antara komponen biotik dengan abiotik saling mempengaruhi. Hubungan antarkomponen dalam ekosistem tersebut disebut hubungan ekologi. Di alam ekosistem terdapat pola interaksi sbb: a) Kompetisi, terjadi karena memperebutkan makanan yang sama, memperebutkan habitat yang sama atau memperebutkan pasangan untuk berkembang biak.

Kompetisi pada tumbuhan: perebutan air, mineral, oksigen antara rumput, semak dan alang-alang.

y y

Kompetisi pada hewan: perebutan rumput antara kambing, sapi dan kerbau. Kompetisi pada hewan sejenis: perebutan betina oleh hewan jantan.

b) Predasi, terjadi antara konsumen tingkat II dan konsumen tingkat I, misalnya harimau dan kijang (harimau sebagai pemangsa dan kijang sebagai yang dimangsa) c) Simbiosis, yaitu hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda dalam hubungan yang erat. Makhluk hidup yang bersimbiosis disebutsimbion Simbiosis dibedakan menjadi:

Simbiosis Mutualisme adalah hidup bersama yang saling menguntungkan antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda. Contoh: Lebah madu atau kupu-kupu dengan tanaman bunga (lebah mendapat madu sedangkan tanaman dapat mengalami penyerbukan), kerbau dan burung jalak (burung jalak mendapat makanan berupa kutu dari tubuh kerbau).

Simbiosis Komensalisme adalah hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda, salah satunya mendapat keuntungan sementara yang lainnya tidak mendapat keuntungan ataupun kerugian. Contoh: Epifit dan pohon-pohon tinggi, misalnya anggrek mendapat cahaya matahari karena berada di pohon yang tinggi, ikan remora dan ikan hiu, remora mendapatkan sisa-sisa makanan ikan hiu yang tercecer dan sekaligus mendapat perlindungan.

Simbiosis Parasitisme adalah hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda, salah satu makhluk hidup mendapat keuntungan sedangkan makhluk hidup lainnya dirugikan. Contoh: benalu dan tanaman inang (benalu mengambil air dan zat- zat makanan dari tanaman inangnya), tali putri dan tanaman pagar (tali putri mengambil air dan zat-zat makanan dari tanaman pagar), kutu kepala dan manusia (kutu mengisap darah dari kepala manusia).

d) Antibiosis, pola interaksi antara dua makhluk hidup yang berbeda, dimana salah satu makhluk hidup menghambat pertumbuhan makhluk hidup lainnya. Penicellium notatum dan bekteri, dimana Penicellium notatum menghasilkan antibiotik penisilin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

4.

Kondisi yang Memengaruhi Perubahan Ekosistem Pernahkah terbayang oleh kamu, seperti apakah keadaan bumi pada masa lalu?

Samakah dengan keadaan sekarang? Sejalan dengan perubahan waktu, lingkungan selalu mengalami perubahan. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu. Jika kita berada di sekolah, maka lingkungan kita adalah segala sesuatu yang berada di sekolah. Makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi antara makhluk hidup dan tak hidup dalam suatu tempat tertentu disebut ekosistem. Jika suatu lingkungan mengalami perubahan maka ekosistem yang terdapat di situ akan mengalami

perubahan juga. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. a) Perubahan Ekosistem secara Alamiah Akhir-akhir ini sering terjadi bencana alam berupa gunung meletus atau gempa bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan bencana alam gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan peristiwa alam yang terjadi, ekosistem akan berubah secara drastis. Dalam sebuah ekosistem, jika salah satu makhluk hidup berkurang makan akan mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa alam lain yang juga dapat merusak kesimbangan ekosistem adalah kebakaran hutan. Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan dapat memusnahkan makhluk hidup yang ada di dalamnya. b) Perubahan Ekosistem Akibat Perbuatan Manusia Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan akibatnya. Apa saja kegiatan manusia yang dapat menyebabkan perubahan ekosistem bahkan kerusakan ekosistem. y Pencemaran. (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. y Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. y y y y Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan) Perburuan liar. Merusak hutan bakau.

y y y

Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. Pembuangan sampah di sembarang tempat. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)

c) Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia terhadap Lingkungan Kerusakan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini sudah tergolong sangat parah. Pencemaran lingkungan sudah terjadi di hampir wilayah. Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi. Selain akibat dari peristiwa alam dan ulah manusia yang sengaja merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi, penggunaan bahan kimia di lingkungan sekitar kita, tanpa kita sadari dapat merusak lingkungan dan ekosistemnya. Misalnya, penggunaan pupuk buatan yang tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Petani biasanya menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Karena keinginan untuk menghasilkan produksi pertanian yang tinggi maka patani tidak jarang menggunakan pupuk secara berlebihan. Walaupun diberikan dalam jumlah banyak, namun tanaman pertanian memiliki kemampuan sendiri dalam menyerap pupuk. Akibatnya kelebihan pupuk tersebut akan mengendap di dalam tanah. Jika terjadi hujan, maka pupuk yang tidak digunakan itu akan ikut dalam aliran air. Misalnya, aliran air itu bermuara di sungai atau danau. Pada mulanya pupuk yang berada di dalam danau ini akan menyuburkan tanaman air. Namun, jika jumlahnya sangat banyak pertumbuhan tanaman air tersebut menjadi tidak terkendali. Dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dari tanaman air akan menutup perairan sehingga merintangi atau mengganggu transportasi air, mempercepat pendangkalan perairan, menyumbat saluran irigasi serta instalasi pembangkit listrik tenaga air.

D. Lingkungan Hidup Organisme Ada 2 yaitu: 1. Lingkungan biotik: Organisme lainnya (semua makhluk hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem)

Lingkungan biotik dibedakan 3 kelompok: a) Produsen: Makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. b) Konsumen: Kelompok makhluk hidup yang makanannya tergantung secara langsung maupun tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan manusia Konsumen dibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu: y Konsumen tingkat I, yaitu hewan-hewan yang memperoleh energi langsung dari produsen, meliputiHe rbivora (hewan pemakan tumbuhan misalnya kelinci, rusa, kambing) danOmnivora (hewan pemakan tumbuhan dan hewan misalnya ayam, tikus). y Konsumen tingkat II,yaitu hewan-hewan yang memperoleh energi dari konsumen tingkat I, meliputikarnivora dan Omnivora. Karnivora adalah hewan-hewan pemakan daging, misalnya serigala, ular sawah, harimau. y Konsumen tingkat III, yaitu hewan-hewan yang memperoleh energinya dari konsumen tingkat II, misalnya musang (memakan ayam), elang (memakan ular sawah). Konsumen yang tidak mempunyaipredator disebut konsumen puncak, misalnya komodo. c) Pengurai: Makhluk hidup yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati, dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan jamur. Contoh: bakteri pengurai dan jamur yang
bersifatsaprofit (jamur yang hidup pada sampah atau sisa-sisa makhluk hidup)

2.

Lingkungan abiotik: Tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll.

Hubungan antara komponen boitik dan abiotik y Komponen biotik bergantung pada komponen abiotik, contoh: 1) Manusia, hewan dan tumbuhan memerlukan oksigen untuk bernapas, 2) Tumbuhan hijau memerlukan karbondioksida, air dan cahaya matahari untuk proses fotosintesis,

3) Ikan hiu memerlukan air laut sebagai habitatnya. y Komponen biotik mempengaruhi komponen abiotik, contoh: 1) Cacing tanah dapat menggemburkan tanah, 2) Akar pepohonan dapat menyerap dan menahan air hujan.

 Rantai Makanan, adalah peristiwa makan dan dimakan dalam urutan tertentu yang membentuk rangkaian lurus sederhana dan tidak bercabang-cabang.

Perhatikan skema berikut:


Konsumen II
Produsen Konsumen III

Konsumen I

Pengurai

Contoh rantai makanan:  Fitoplakton pengurai  Padi  Daun tikus ulat ular sawah burung elang pengurai zooplakton ikan kecil penyu pemakan daging

elang

pengurai

 Jaring-jaring Makanan, adalah kumpulan beberapa rantai makanan yang saling berhubungan.

 Piramida Makanan, adalah komposisi rantai makanan yang makin ke atas jumlahnya makin kecil.

Burung Elang Burung Pemakan Serangga/Ulat

Konsumen Tingkat III

Konsumen Tingkat II

Serangga dan Ulat Pemakan Daun

Konsumen Tingkat I

Daun-daun Tumbuhan Hijau Sebagai Produsen

Produsen

 Arus Energi, adalah perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup yang lain dalam rantai makanan. Dalam ekosistem, energi mengalami perpindahan dari cahaya matahari konsumen pertama konsumen kedua konsumen ketiga. produsen

 Daur Zat, adalah perpindahan zat dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula. Controh: daur oksigen, daur nitrogen dan daur karbon E. Berbagai Bentuk Ekosistem Alami, Antara lain: a) Ekosistem darat. Ekosistem air tawar (danau dan sungai), terbagi menurut kedalamannya: y Litoral (Zona Tepi), paling kaya penghuni di tepi terdapat pohon yang akarnya mencapai dasar tepi danau, tumbuhan leli dan paku yang mengapung. Hewannya: arthropoda, larva nyamuk, cacing, katak, dan ular.

Limnetik (Zona Tengah),

masih bisa ditembus matahari, terdapat

fitoplankton, ikan karnivor, ikan herbivor dan ular. y Profundal (Zona Dasar), hanya terdapat jamur, bacteri pengurai, dan ikan pemakan sisa organisme mati. y Danau, merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Ekosistem air laut (estuari, pesisir dan lautan). Zona laut berdasarkan kedalamannya terbagi atas: y y y Litoral, daerah yang berbatasan dengan darat. Neritik, dalamnya 200m dpl. Batial, dalamnya 200-1500m dpl. Daerah ini masih dapat ditembus sinar matahari (daerah fotik) y Abisal, daerah yang kedalamannya lebih dari 1500m dan tidak dapat ditembus cahaya matahari (daerah afotik)

Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam. Faktor alam yang mempengaruhi ekosistem adalah lintang, letak geografis, angin dan arus air. y Habitat: Tempat hidup makhluk hidup tertentu, dengan keadaan tertentu. Habitat setiap jenis makluk hidup mempunyai status fungsional, kebiasaan makan dan menduduki tingkatan trofik tertentu. y Tingkat trofik: Tingkatan makanan di dalam ekologi, dimana setiap jenis makhluk hidup menempati tingkat tertentu dari sumber makanan/energi. y Nichia: Status fungsional atau jabatan dari suatu makhluk hidup di dalam ekosistem. (selain habitat juga meliputi cara makan dan perilakunya, misalnya apa makanannya dan hewan apa predatornya serta apa peranannya dalam ekosistem), jadi niche menggambarkan alamat, pekerjaan dan perilaku organisme dalam lingkungannya.

F. Siklus Materi dan Aliran Energi dalam Ekosistem Alami Siklus materi: Materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang abadi. Beberapa siklus materi: a) Siklus air: Pada makhluk hidup air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan. Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi air permukaan. Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut membentuk

awan lagi dan seterusnya. Hewan memperoleh air berupa air minum dan makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah melalui akar. b) Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis yang kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan konsumen. Jika makhluk hidup mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dan seterusnya. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll c) Siklus oksigen: Berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya pernafasan dan fotosintesis. d) Siklus nitrogen: Bila protein pada makhluk hidup yang telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam tanah, mis: Azotobacter yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2 menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi

senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh tumbuhan. Aliran energi: Makhluk hidup memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat berupa simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan. Hubungan antar komponen biasanya dibuat dalam bentuk piramida ekologis. Piramida ekologis: Bentuk diagram dari struktur trofik yang diukur dan dinyatakan dalam satuan besaran biomassa, energi maupun jumlah individu. Biomassa: Jumlah berat kering seluruh makhluk hidup permeter persegi. Piramida Ekologis ada 3: a) Piramida Jumlah Individu: menggambarkan jumlah individu dalam tingkat trofik. b) Piramida Biomassa: menggambarkan hubungan jumlah biomassa pada tingkat trofiknya. c) Piramida Energi: menggambarkan jumlah energi dari individu pada tingkat trofik. G. Macam-macam Bentuk Pola Kehidupan Deme: Populasi yang khas dalam daerah yang khas pula, contohnya pingguin di kutub selatan. Bioma: Kumpulan beberapa populasi (komunitas) yang khas, atau unit global utama dari fauna dan flora, atau macam komunitas utama yang terdapat pada sebuah benua yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenampakan)nya. Iklim yang sesuai menentukan keberadaan bioma tersebut, pemberian nama suatu bioma biasanya didasarkan pada vegetasinya.

Beberapa Bioma di Dunia: 1. Bioma Gurun: Pada daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Bioma ini terdapat di Afrika, Amerika, Australia dan Asia(china). Cirinya: y y y y Curah hujan sangat rendah ( 25 cm pertahun) Pancaran sinar matahari sangat terik, penguapan tinggi. Suhu malam hari rendah, siang sangat tinggi 40 oC, amplitudo besar sekali.

Tumbuhan semusim kecil-kecil, yang tahunan beradaptasi dengan kekurangan air dan penguapan tinggi, dengan bentuk daun seperti duri/ tak berdaun, akar panjang dan memiliki jaringan penyimpanan air. Contohnya kaktus, euphorbia purba, dan semak.

Hewan yang ada adalah unta, keledai, kambing, rusa, ibeks, tokek, katak gurun, tikus gurun, insekta, ular, kucing liar, rubah dan hyena.

2.

Bioma Padang Rumput: Terbentang dari daerah tropis - sub tropis. Cirinya:

y y

Curah hujan antara 25-50 cm pertahun, hujan turun tidak teratur. Penyebutan padang rumput berbeda tiap wilayah:  Di Argentina dan sebagainya: Pampas, hewan yang sama dengan prairi.  Di Amerika Utara dan sebagainya: Prairi, hewan yang khas bison, antelop, kuda, serigala, coyote, rubah, rhea, luak.  Di Hungaria dan sebagainya: Pustaz.  Di Rusia dan sebagainya: Steppa , hewan yang khas tupai tanah, hamster,, lemming, tikus mole.  Di Afrika dan sebagainya: Veld.

3.

Bioma Hutan Hujan Tropis (Hutan Basah): Terdapat pada daerah tropis - sub tropis. Cirinya: y y y Hujan setiap hari, curah hujan 200-400cm/tahun Kelembaban tinggi dan suhu tetap sepanjang hari 25 oC Di sini tumbuhan dapat mencapai beratus-ratus spesies, pohon-pohon tinggi berdaun lebar dan selalu hijau, ada juga yang berkanopi/tudung lebar. y Banyak terdapat tanaman epifit seperti anggrek, juga tanaman pemanjat seperti rotan dan liana. Karena tinggi pohon tidak sama maka terjadi stratifikasi.

4.

Bioma Hutan Gugur Daun (Deciduous Forest): Ciri khas daerah sub tropis. Cirinya:

y y

Curah hujan 75 100 cm/tahun Pohon tidak begitu rapat dan spesies sedikit 10-20 spesies, menjelang musim dingin pohon2 menyesuaikan diri dengan menggugurkan daunnya, karenanya sebelum musim dingin disebut musim gugur, biasanya pohon akan berhenti pertumbuhannya, tanaman semusim mati, yang tinggal hanya bijinya, yang akan berkecambah menjelang musim panas(disebut musim semi)

Jenis hewan yang hidup: tupai, rakun, beruang, burung warbler, burung walet, dormice, landak, rubah merah, luak, rusa dan babi liar

5.

Bioma Taiga: Terdapat pada daerah terdingin di belahan bumi utara dan di pegunungan tropik. Cirinya:

y y y

Curah hujan 40-60 cm /tahun. Jenis tumbuhan pinus, tusam, cemara. Suhu sangat rendah, mis di Siberia dapat mencapai -60oC, shg air membentuk salju.

Hewan yang ada berbulu tebal seperti: kucing salju/lynk, menjangan merah/elk, kelinci, rubah merah, serigala abu-abu, beruang hitam, berang-berang, dan burung (berimigrasi pada musim dingin, dan datang lagi pada musim panas).

6.

Bioma Tundra: Terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara dan di pegunungan tropis pada ketinggian diatas 2500m. Cirinya: y Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang lama serta terang terus menerus. Disini dijumpai tanah yang lapisan bawahnya es, sedang atasnya mencair disebut permafrost. y Tumbuhan yang ada: Pohon kerdil dan lumut kerak, tumbuhan semusim berbunga sangat menyolok dengan masa pertumbuhan yang pendek

7.

Bioma Savana: Terdapat di kedua sisi katulistiwa, berkembang di Afrika, Amerika selatan, Australia, dan Indonesia (NTB & NTT). Cirinya: y Kondisi lingkungan: Curah hujan sedang (hujan selama 4 bulan, selebihnya kemarau), iklim kering, musim kering panjang dan pengap. y y Tumbuhan didominasi oleh rumput, akasia (Afrika),eukaliptus (Australia) Hewan yang ada: Gajah, zebra, banteng, kijang, singa, serigala, burung pemakan bangkai, trenggiling, semut, kumbang dan rayap.

8.

Bioma Hutan Mangove: Terdapat di daerah yang berawa atau berair payau (tepi pantai atau daerah berair). Cirinya: y Tumbuhan yang hidup adalah Rhizospora, sonnaretia, mangrove putih (Avicenia) dan Brugulera, kebanyakan tumbuhan tersebut memiliki akar nafas (pneumatofora) dan berakar tunjang. y Hewan dengan habitatnya berbeda: Burung pemakan ikan dan monyet (Di puncak pohon), di dahan dan akar menempel kijing, remis, ketam dan siput. Di dasar terdapat udang, ular, katak dan insekta lain. Hewan khasnya adalah ikan glodok atau ikan paru-paru (Periophthalmus).

DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem Deateytomawin.wordpress.com Ridwanaz.com/biologi

You might also like