Professional Documents
Culture Documents
Tujuan
1.Memisahkan campuran dengan kromatogrfi kertas.
2.Menentukan Rf suatu senyawa.
3.Menentukan kandungan zat pewarna dalam minuman
B. Dasar Teori
Kromatografi ditemui oleh Michael Tswett, seorang ahli botani di
Universiti Warsaw (Poland), pada tahun 1906. Perkataan kromatografi berasal
daripada perkataan Yunani "warna" dan "tulis"
Kromatografi terbentuk apabila terdapat satu fasa diam dan satu fasa
bergerak. Fasa diam biasanya ialah padatan atau cairan manakala fasa
bergerak biasanya ialah cecair atau gas. Setiap molekul yang berbeza akan
terjerap kepada fasa pegun dengan kekuatan yang berbeza. Pada masa yang
sama, dua molekul yang berlainan juga mempunyai keterlarutan yang berbeza
dalam fasa bergerak.
E. Cara Kerja
1. Ekstraksi Pewarna
30 ml sampel
Zat warna
pembanding Di totolkan pada garis bawah
Dijenuhkan
F. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1 Sampel + asam asetat glasial + • Larutan menguap
benang wol dan dipanaskan berkurang menjadi 10
ml
• Benang wol menjadi
merah
2 Benang wol + amoniak encer •
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan proses kromatografi kertas
untuk mengetahui kandungan zat pewarna pada minuman. Pertama-tama kami
mencampurkan sampel minuman dengan benang wol dan asam asetat glasial,
disina asam astat glasial akan menarik zat pewarna dan kemudian akann
diserap oleh benang wol yang telah dicampurkan. Benang wol yang memiliki
serat akan menangkap zat pewarna yang telah terpisah dari minuman tersebut
dengan bantuan dari asam asetat glasial. Pemisahan ini dibantu dengan
pemanasan yang mengakibatkan semakin cepatnya pelepasan ikatan senyawa
pewarna dengan senyawa minuman.
Benang wol yang telah mengandung zat pewarna itu kemudian
ditambahkan dengan amoniak encer, hal ini bertujuan agar amoniak
melarutkan zat pewarna yang telah berada dibenang wol. Zat pewarna telah
larut ditunjukan dengan berubahnya warna benang wol dari berwarna merah
menjadi putih. Dalam penarikan zat warna ini dilakukan pemanasan diatas
penangas hal ini bertujuan agar komponen zat warna tidak rusak akibat panas
yang berlebihan.
Didalam chamber yang telah disi eluen, yang merupakan campuran
antara etanol, asama asetat glasial dan air. Eluen tersebut terlebih dahulu
dijenuhkan, disini cember ditutup rapat dengan tujuan agar meyakinkan bahwa
astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara
dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya
dengan pergerakan pelarut pada kertas. Karena pelarut bergerak lambat pada
kertas, komponen-komponen yang berbeda dari campuran zar warna akan
bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada
perbedaan bercak warna. Karena tidak adanya bercak warna seperti pada zar
pembanding rhodamin b maka dapat diartikan kalaw sampel yang kami pakai
tidak mengandung zat warna tersebut.
Pada saat terjadinya pergerakan kenaikan noda disini terjadi proses
kompleksitas atau terjandinya interaksi antara air di atmosper chember dengan
solulosa ( penyusun kertas saring ). Interaksi ini lah yang menjadi hal yang
sangat penting dalam pengerjaan kromatografi kertas.
H. Kesimpulan
Dalam sampel minuman top dringk tidak terdapat zar
pewarna rodamin b.
Jarak yang ditempuh pada rhodamin pembanding yaitu 6,3
I. Daftar Pustaka
Masriani. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan.
Pontianak : FKIP UNTAN
http://www.karyanet.com.my/knet/ebook/preview/p_Kromatografi_Asas.pdf
http://mahardika014.tripod.com/
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13_RodaminBdanMetanilKuning.pdf/13
_RodaminBdanMetanilKuning.html
http://www.wahdah.or.id/wahdah/index.php?option=com_content&task=view
&id=377&Itemid=0