You are on page 1of 31

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010

PENGARAH Prof. Dr. Ir. H. Sudjarwo (Rektor) Prof. Dr. Ir. SNO. Suwandyastuti, MS (Pembantu Rektor II) Drs. H. Nurul Anwar, M Si., PhD. (Pembantu Rektor I) TIM PENYUSUN Dra. Yulia Sistina, M Sc., PhD. (Ketua) Prof. Dr. Ir. FM Suhartati, MS. (Anggota) Prof. Drs. Agus Irianto, MSc., PhD. (Anggota) Dr.Ir. Wiludjeng Trisasiwi, MP (Anggota) Dr.Ir. Isdy Sulistyo, DEA (Anggota) Dr. Haryadi, M Sc. (Anggota) Drs. Achmad Sudjadi, M Si., PhD. (Anggota) Dr. Eko Hariyanto, M Si., Akt (Anggota) Drs. Bambang Agus Pramuka, MA., PhD., Akt (Anggota) Abdul Aziz Nasihuddin, SH., MH., MM (Anggota) Ir. Suparwi, MS. (Anggota) Dra. Dini Ryandini, M Si. (Anggota) Drs. Bambang Hariyadi, M Kes. (Anggota) Drs. Sigit Wibowo, MM (Anggota) Drs. Soediro, MM (Anggota) Drs. Waidi, MBA (Anggota) Suswati, SH (Anggota)

KATA PENGANTAR Perubahan status dosen sebagai tenaga profesional memberikan konsekuensi akan makin kuatnya tuntutan akuntabilitas. Dengan kata lain kualitas dosen menjadi tolok ukur, dan oleh karenanya sistem pembinaan profesionalisme dosen yang selama ini telah ada harus makin dipertajam, dikembangkan dan difokuskan untuk mencapai kualitas yang dibutuhkan. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen ditegaskan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan. Buku Pedoman ini sebagai lampiran Peraturan Rektor no. ..... tentang Sistem Pembinaan Profesionalisme Dosen Unsoed dimaksudkan untuk memberikan arah dan tatacara penetapan Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini berisi (1) rasional evaluasi yang ada pada bab pendahuluan, (2) Kompetensi dosen, bahan pembinaan profesionalisme dosen, tim pembina (3) beban kerja dan tugas utama dosen (4) prosedur evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan (5) instrumen-instrumen evaluasi beserta borang-borang dokumen pendukung. Diharapkan pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan tugas penetapan beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi bagi dosen Unsoed. Kami mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras dalam mewujudkan pedoman ini. Semoga program berjalan baik. Amien. Purwokerto, 21 April 2010 Rektor Unsoed, ttd Prof. Dr.Ir. H. Sudjarwo

NIP 19490218 197603 1 002

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan D. Prinsip Evaluasi Tugas Utama E. Periode Evaluasi F. Laporan Hasil Evaluasi G. Pelaksanan Tugas Evaluasi BAB II. KOMPETENSI, BAHAN DAN TIM PEMBINA A. KOMPETENSI DOSEN BAHAN PEMBINAAN PROFESIONALISME DOSEN TIM PEMBINA PROFESIONALISME DOSEN BAB III BEBAN KERJA DAN TUGAS UTAMA DOSEN A. Beban Kerja Dosen B. Tugas Utama Dosen C. Kewajiban Khusus Profesor D. Dosen Dengan Jabatan Struktural E. Tugas Utama Dosen Yang Sedang Tugas Belajar BAB IV PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERG. TINGGI A. Prosedur Evaluasi B. Rancangan Tugas Dosen C. Asesor LAMPIRAN-LAMPIRAN INSTRUMEN BORANG

B.

C.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan Indonesia, kehidupan meliputi bangsa, kualitas meningkatkan iman/takwa, kualitas akhlak manusia dan yang mulia,

penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Bab 1 Pasal 1 ayat 2). Sementara itu, profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik. Profesor atau guru besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai tugas khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan.

Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen. Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan, maka perlu dievaluasi setiap periode waktu yang ditentukan. Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan tatacara penetapan Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Tahun Universitas Jenderal Soedirman mulai tahun 2010. B. Landasan Hukum Landasan hukum penetapan Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999


tentang Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009


tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009


tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkngan Departemen Pendiidkan Nasional

8. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009


tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen

9. Surat Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang


Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya

10. Keputusan
Pendidikan

Direktur Dan

Jenderal

Pendidikan

Tinggi

Departemen No.

Kebudayaan

Republik

Indonesia

48/D3/Kep/1983 Tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar Pada Perguruan Tinggi

C. Tujuan Evaluasi tugas utama dosen bertujuan untuk (1) meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, (2) meningkatkan proses dan hasil pendidikan (3) menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi (4) meningkatkan atmosfer akademik di semua jenjang perguruan tinggi dan 5) mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional D. Prinsip Evaluasi Tugas Utama Dosen Prinsip penetapan Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut : 1. Berbasis evaluasi diri 2. Saling asah, asih dan asuh 3. Meningkatkan profesionalisme dosen 4. Meningkatkan atmosfer akademik 5. Mendorong kemandirian perguruan tinggi Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang dilaksanakan baik pada bidang (1) pendidikan dan pengajaran, (2) penelitian dan pengembangan karya ilmiah, (3) pengabdian kepada masyarakat maupun (4) kegiatan penunjang lainnya. Evaluasi ini diwujudkan dalam Laporan Kinerja sesuai dengan Format yang ditetapkan. Laporan sesuai format harus disertai atau didukung oleh semua bukti pendukung dan laporan tahun sebelumnya. Kemudian diserahkan kepada asesor untuk dinilai dan mendapatkan verifikasi. Asesor dalam menilai diharapkan memakai prinsip saling asah, asih dan asuh. Dosen yang kinerjanya kurang, perlu mendapatkan bimbingan dan penjelasan dari asesor, agar kinerja yang ditetapkan oleh peraturan perundangundangan dapat tercapai tanpa mengurangi kaidah akademik yang menjadi amanah undang-undang kepada asesor. Aktivitas ini sangta

diharapkan

bisa

mendorong

peningkatan

profesionalisme

dosen

Unsoed. Selanjutnya kegiatan evaluasi kinerja bila diterapkan untuk semua dosen maka akan berimplikasi kepada peningkatan atmosfer akademik yang berkelanjutan sehingga bisa mendorong terciptanya kemandirian Unsoed dalam meningkatkan daya saing bangsa.

E. Periode Evaluasi Evaluasi dilaksanakan secara periodik artinya evaluasi dilakukan pada setiap kurun waktu yang tetap. Hal ini untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan terkait dengan kinerja universitas. Masingmasing fakultas dapat menentukan sendiri periode evaluasi beban kerja dosen, fakultas dapat melakukan dalam semesteran dan atau tahunan. Bahkan pada keadaan khusus pemimpin fakultas dapat melakukan evaluasi beban kerja dosen setiap saat diperlukan. Namun demikian laporan kepada universitas harus dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan. F. Laporan Hasil Evaluasi Hasil evaluasi beban kerja dosen dilaporkan dan diserahkan oleh pemimpin fakultas kepada rektor sesuai jadwal. Rektor Tim universitas untuk merekapitulasi laporan semua fakultas. berwenang

memverifikasi laporan kinerja dosen. Setelah verifikasi universitas laporan akan dikirim ke Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi setiap tahun. Hasil evaluasi beban kerja dosen dapat memberikan gambaran kinerja dosen. Oleh karena itu laporan evaluasi merupakan salah satu bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada masyarakat. Hasil evaluasi ini dapat berimplikasi kepada keberlangsungan tunjangan profesi pendidik maupun tunjangan kehormatan dosen. Pemimpin universitas (bedasarkan laporan pimpinan fakultas) berkewajiban memberikan teguran lisan, peringatan tertulis, penghentian sementara maupun permanen tunjangan profesi pendidik maupun tunjangan kehormatan terhadap dosen atau sanksi lainnya sesuai dengan kewenangan pemimpin perguruan tinggi apabila berdasarkan hasil evaluasi beban kerja tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan.

Pemimpin perguruan tinggi bertanggung jawab penuh atas kebenaran

laporan dan ketepatan waktu melaporkan hasil evaluasi beban kerja dosen. G. Pelaksana Tugas Evaluasi Tugas dilakukan untuk melaksanakan sebagai evaluasi bentuk merupakan tugas yang terus-menerus akuntabilitas terhadap

pemangku kepentingan, oleh karena itu tidak dilakukan oleh suatu panitia ad hoc tetapi dilakukan oleh sebuah struktur kelembagaan yang ada dan melekat pada sistem di Unsoed (P3) yaitu Pusat Pengkajian menjadi dan Pengembangan Pendidikan yang segera Lembaga

Pengembangan Pembelajaran, Penjaminan Mutu, dan Kerjasama (LP3MK) Unsoed. Pelaksana tugas diharapkan selalu berkoordinasi dengan jurusan, departemen, fakultas maupun program studi untuk memaksimalkan proses kinerja dosen. Struktur organisasi pelaksana tugas di Unsoed dengan demikian merupakan bagian tak terpisah dari kelembagaan yang sudah ada di Unsoed.

BAB II
KOMPETENSI, BAHAN DAN TIM PEMBINA A. KOMPETENSI DOSEN Jenis-jenis kompetensi yang perlu dimiliki oleh dosen untuk mendapatkan sertifikat pendidik sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut. A. Kompetensi Pedagogik

1. Kemampuan Merancang Pembelajaran


a. Batasan Kemampuan tentang proses pengembangan mata kuliah dalam kurikulum, pengembangan bahan ajar, serta perancangan strategi pembelajaran b. Sub Kompetensi 1) Menguasai berbagai perkembangan dan isu dalam sistem pendidikan. 2) Menguasai strategi pengembangan kreatifitas 3) Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar dan pembelajaran. 4) Mengenal mahasiswa secara mendalam. 5) Menguasai beragam pendekatan belajar sesuai dengan karakteristik mahasiswa. 6) Menguasai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. 7) Mengembangkan mata kuliah dalam kurikulum program studi. 8) Mengembangkan bahan ajar dalam berbagai media dan format untuk mata kuliah tertentu. 9) Merancang strategi pemanfaatan beragam bahan ajar dalam pembelajaran. 10) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah. 11) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah berbasis ICT.

2. Kemampuan Melaksanakan Proses Pembelajaran


a. Batasan Kemampuan mengenal mahasiswa (karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa), ragam teknik dan metode pembelajaran, ragam media dan sumber belajar, serta pengelolaan proses pembelajaran. b. Sub Kompetensi 1) Menguasai keterampilan dasar mengajar.

10

2) Melakukan identifikasi karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa.

3) Menerapkan beragam teknik dan metode pembelajaran yang sesuai


dengan karakteristik mahasiswa dan tujuan pembelajaran. 4) Memanfaatkan beragam media dan sumber belajar dalam pembelajaran.

5) Melaksanakan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, aktif,


efektif, dan menyenangkan. 6) Mengelola proses pembelajaran. 7) Melakukan interaksi yang bermakna dengan mahasiswa. 8) Memberi bantuan belajar individual sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

3. Kemampuan Menilai Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Batasan Kemampuan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang sahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip, strategi, dan prosedur penilaian yang benar, serta mengacu pada tujuan pembelajaran. b. Sub Kompetensi

1) Menguasai standar dan indikator hasil pembelajaran mata kuliah


sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penilaian pembelajaran. 3) Mengembangkan beragam instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran. 4) Melakukan 5) Melakukan penilaian refleksi proses terhadap dan hasil pembelajaran pembelajaran secara secara berkelanjutan. proses berkelanjutan. 6) Memberikan umpan balik terhadap hasil belajar mahasiswa.

7) Menganalisis hasil penilaian hasil pembelajaran dan refleksi proses


pembelajaran. 8) Menindaklanjuti pembelajaran. hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas

11

4.

Kemampuan

Memanfaatkan

Hasil

Penelitian

untuk

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran a. Batasan Kemampuan melakukan penelitian pembelajaran serta penelitian bidang ilmu, mengintegrasikan temuan hasil penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran dari sisi pengelolaan pembelajaran maupun pembelajaran bidang ilmu. b. Sub Kompetensi

1) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penelitian pembelajaran


(instructional research) dalam berbagai aspek pembelajaran.

2) Melakukan penelitian pembelajaran berdasarkan permasalahan


pembelajaran yang otentik. 3) Menganalisis hasil penelitian pembelajaran.

4) Menindaklanjuti hasil penelitian pembelajaran untuk memperbaiki


kualitas pembelajaran. B. Kompetensi Profesional

1. Batasan
Profesionalisme merupakan sikap yang lahir dari keyakinan terhadap pekerjaan yang dipegang sebagai sesuatu yang bernilai tinggi sehingga dicintai secara sadar, dan hal itu nampak dari upaya yang terusmenerus dan berkelanjutan dalam melakukan perbaikan yang tiada hentinya. Jadi kompetensi profesional adalah suatu kemampuan yang tumbuh secara terpadu dari pengetahuan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu, keterampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengembangkannya secara berkelanjutan, dan disertai tekad kuat untuk mewujudkannya dalam kehidupan seharihari. Pendidik profesional berupaya untuk mewujudkan sikap (aptitude) dan perilaku (behavior) ke arah menghasilkan peserta didik yang mempunyai hasrat, tekad dan kemampuan memajukan profesi yang berdasarkan ilmu dan teknologi. Dengan sikap dan perilaku, dosen melakukan perbaikan yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi secara kreatif melalui upaya peningkatan produktivitas dan optimalisasi pendayagunaan sumbersumber yang ada di sekitarnya. Penelitian dan pengembangan merupakan

12

salah satu bentuk proses kreatif dosen dalam memajukan horison ilmu pengetahuan dan teknologi seyogyanya membawa pengaruh kepada kebudayaan dan peradaban. Hasil dari penelitian, eksperimen dan pengembangan itu diperkenalkan oleh dosen kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan pemecahan masalah masyarakat umum, peningkatan efisiensi dunia usaha dan industri, serta perbaikan mental masyarakat yang menunjang pembangunan watak dan kesejahteraan bangsa. Pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu upaya penyebarluasan dan penerapan hasil penelitian dosen sebagai kegiatan pengembangan untuk memajukan kebudayaan dan peradaban masyarakat melalui kemajuan teknologi, kiat, ataupun kebijakan yang berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dosen. Melalui kompetensi profesional, dosen secara dinamis mengembangkan wawasan keilmuan, menghasilkan ilmu, seni, dan teknologi berdasarkan penelitian, dan menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dari hasil penelitian, dan pada akhirnya mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakatnya sebagai pemangku kepentingan.

2. Sub Kompetensi
a. Penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Penguasaan dosen terhadap materi pelajaran dalam bidang ilmu tertentu secara luas diartikan sebagai kemampuan dosen untuk memahami tentang asal usul, perkembangan, hakikat dan tujuan dari ilmu tersebut. Sementara itu, penguasaan yang mendalam berarti kemampuan dosen untuk memahami cara dan menemukan ilmu, teknologi dan atau seni, khususnya tentang bidang ilmu yang diampunya. Selanjutnya, dosen juga mempunyai kemampuan memahami nilai, makna dan kegunaaan ilmu terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, sehingga mempunyai dampak kepada kebudayaan dan peradaban. Bersamaan dengan itu keterbatasan serta batasan materi pelajaran, dalam kaitannya dengan etika ilmu, tradisi dan budaya akademis merupakan yang perlu dikuasai dosen sebagai landasan moral untuk menghindari kerancuan dan kemudaratan (hazard) yang mungkin ditimbulkan. Dengan demikian, penguasaan materi yang luas dan mendalam dalam suatu bidang ilmu tertentu sangat erat berkaitan

13

dengan filosofi bidang ilmu yang ditekuni. Dalam hal ini, diharapkan dosen akan menyadari:

1) pentingnya memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang


bidang ilmunya, dan terus menerus terpacu untuk mencari lebih banyak pengetahuan yang berkenaan dengan bidang ilmunya;

2) pentingnya bergabung dan mengukur diri di dalam kelompok atau


asosiasi profesi, berpartisipasi aktif di dalamnya, sebagai wahana untuk mengembangkan diri secara professional;

3) pentingnya kemampuan menempatkan diri sebagai seseorang yang


bertanggungjawab terhadap perkembangan bidang ilmu dan seninya, dan siap mengambil langkah inisiasi untuk pengembangan maupun pemecahan masalah. b. Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian. Kemampuan ini berkaitan dengan pemahaman dan keterampilan dosen tentang metodologi ilmiah, rancangan penelitian dan atau percobaan, serta kemampuan mengorganisasikan dan menyelenggarakan penelitian bidang ilmu mulai dari perumusan masalah, penyusunan hipotesis, perancangan data dan alat yang akan digunakan, serta metode analisis yang mendasarinya. Selanjutnya dosen mampu menerapkan rancangan, metode dan analisis tersebut dalam melaksanakan penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Akhirnya semua itu dapat dituliskan dalam suatu laporan yang sistemik, bahkan dapat dikembangkan sebagai bahan utama dalam menyusun karya ilmiah untuk pertemuan ilmiah dan atau jurnal ilmiah. c. Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi. Dosen mampu mengembangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk kepentingan tertentu, misalnya berupa teknik, kiat, dan kebijakan. Seorang dosen seyogyanya mempunyai motivasi untuk menyebarluaskan temuan dan hasil penelitiannya itu. Oleh karena itu kemampuan dalam bidang ilmu, teknologi dan/atau seni yang berdasarkan penelitian seseorang dapat diukur dari kegiatan kesarjanaan dan menunjukkan kemampuan yang berkesinambungan dengan ketertarikan yang nyata terhadap kegiatan akademis dan intelektual. Hal itu nampak dari berbagai karyanya, antara lain, berupa penulis bersama

14

(co-authorship), serta memberi sumbangan yang bermakna dalam halhal; kajian dan laporan yang bersifat kependidikan, makalah kajian telaah atau tinjauan (review), menulis buku ajar atau sebagian bab dalam suatu buku ajar, melayani kegiatan penyuntingan (editorial), pendayagunaan media elektronik dalam penyebaran hasil penelitian, surat kepada penyunting majalah ilmiah (journal), menyusun bahan sillabus berdasarkan hasil penelitiannya, laboratorium. d. Kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai serta mengelola pertemuan ilmiah khusus dan

pengabdian kepada masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh lazimnya tak dapat langsung diterapkan, melainkan perlu dikembangkan lagi agar dapat diterapkan di kalangan masyarakat. Untuk itu seorang dosen yang profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan pengembangan sebagai bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal ini, dosen diharapkan memiliki kemampuan melaksanakan rancangan penerapan tersebut baik dalam tingkat percobaan maupun dalam tingkat penyebaran secara masif. Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompetensi dosen yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan teknologi masyarakat dan berdampak terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban. C. Kompetensi Sosial

1. Batasan
Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.

2. Sub Kompetensi
a. Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan b. Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas c. Kemampuan menghargai pendapat orang lain

15

d. Kemampuan membina suasana kelas. e. Kemampuan membina suasana kerja f. Kemampuan mendorong peran serta masyarakat D. Kompetensi Kepribadian

1. Batasan
Sejumlah nilai, komitmen, dan etika professional yang mempengaruhi semua bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara professional.

2. Sub Kompetensi a. Empati (empathy): Meletakkan sensitifitas dan pemahaman


terhadap bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar.

b. Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan


potensi yang dimiliki. Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka.

c. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan


potensi yang dimiliki. Mempunyai harga diri dan integritas diri yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realitis (positif) terhadap diri.

d. Genuine (authenticity): Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan


terbuka mudah dilihat orang lain.

e. Berorientasi kepada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan,


sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan. Kompetensi-kompetensi tersebut merupakan kompetensi minimal, dan harus dikembangkan oleh dosen secara berkelanjutan. B. BAHAN PEMBINAAN

16

Bahan menjadi dosen.

pembinaan LP3MK. Bahan Tim yang

profesionalisme pembianan

dosen

disesuaikan terdiri atas atau atau

kebutuhandosen dan disiapkan oleh Pusat P3 yang akan segera profesionalisme dapat beragam materi yang dibutuhkan untuk peningkatan profesionalisme Dosen, dosen Pembina, sedang dan/atau Pimponan dalam memilih Pilihan tim menentukan bahan yang mana yang harus segera dikuasai atau dipelajari kinerja pembinaan. dari penentuan kebutuhan itu berdasarkan hasil analisis atau hasil evaluasi dosen sendiri rekomendasi pembina berdasarkan hasil analisis alasan belum lulus dari program sertifikasi yang diikuti dosen dan atau kegagalan memenuhi ketentuan beban kerja dosen. Berikut adalah bahan-bahan pembinaan minimal yang harus disiapkan Pusat P3 yang segera menajid LP3MK. Bahan pembinaan diharapkan mudah atau dapat diakses dosen yang membutuhkannya. Dsoen yang membutuhkan dapat karena memiliki rekomendasi dari pimpinan, dari tim pembina dan/atau atas inisiatif dosen bersangkutan dalam rangka memelihara dan mengembangkan profesionalismenya :

1. KEBIJAKAN Perguruan Tinggi (PT) 2. PARADIGMA PEMBELAJARAN & DASAR HUKUMNYA 3. PEMBELAJARAN DENGAN TEKNOLOGI 4. TUGAS DOSEN SEBAGAI MOTIVATOR, FASILITATOR, EVALUATOR & SUMBER INFORMASI 5. MERANCANG PEMBELAJARAN SESUAI STANDAR AKADEMIK UNSOED 6. PERANCANGAN PRAKTIKUM 7. TEAM TEACHING 8. PENILAIAN HASIL BELAJAR 9. ASSESSMENT ALTERNATIVE 10. PENELITIAN TINDAKAN KELAS / PENELITIAN PENINGKATAN PEMBELAJARAN 11. PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 12. PENJAMINAN MUTU PEMBELAJARAN 13. STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIVE 14. STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) 15. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

17

16. PROJECT BASED LEARNING 17. LEARNING ASSESSMENT

C.

TIM PEMBINA PROFESIONALISME DOSEN Pembina berupa tim, yaitu kumpulan orang-orang yang memiliki kualifikasi akademik sebagai dosen profesional, memiliki sertifikat sebagai penatar nasional Pekerti dan/atau Applied Approach yang dikeluarkan Dikti dan/atau memiliki NIRA, nomor induk registrasi asesor, yang dikeluarkan Dikti. Pembina adalah sejawat dosen yang sekaligus juga berfungsi dan berperan sebagai konsultan dosen.

Definisi

18

BAB III BEBAN KERJA DAN TUGAS UTAMA DOSEN A. Beban Kerja Dosen Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) tugas melakukan pendidikan dan penelitian paling sedikit


sepadan dengan 9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan;

(2) tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat


dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang undangan;

(3) tugas

penunjang

tridarma

perguruan

tinggi

dapat

diperhitungkan sks nya sesuai dengan peraturan perundang undangan;

(4) tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas


penunjang paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS;

(5) tugas

melaksanakan

kewajiban

khusus

bagi

profesor

sekurang-kurangnya sepadan dengan 3 sks setiap tahun Pemimpin perguruan tinggi berkewajiban memberikan kesempatan

kepada dosen untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi sampai dengan tingkat jurusan diwajibkan melaksanakan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) sks.

19

B. Tugas Utama Dosen Tugas melakukan pendidikan merupakan dan tugas di bidang serta pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa :

(1) melaksanakan
keguruan, pengajaran;

perkuliahan/tutorial

menguji

menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik praktik bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi

(2) membimbing seminar Mahasiswa;

(3) membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN),
praktik kerja lapangan (PKL);

(4) membimbing

tugas

akhir

penelitian

mahasiswa

termasuk

membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir; (5) penguji pada ujian akhir; (6) membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan; (7) mengembangkan program perkuliahan; (8) mengembangkan bahan pengajaran; (9) menyampaikan orasi ilmiah;

(10) membina

kegiatan

mahasiswa

di

bidang

akademik

dan

kemahasiswaan; (11) membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya;

(12) membimbing mahasiswa bidang akademik; (13) mengikuti pelatihan profesionalisme dosen; (14) melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen;
(15) membuat rencana kerja periodik;

(16) membuat rancangan pembelajaran (GBPP/SAP, Kontrak, RPKPS)


matakuliah dan/atau blok. Tugas melakukan penelitian merupakan tugas di bidang penelitian dan pengembangan karya ilmiah yang dapat berupa : (1) menghasilkan karya penelitian; (2) menerjemahkan/menyadur buku ilmiah; (3) mengedit/menyunting karya ilmiah;

20

(4) membuat rancangan dan karya teknologi; (5) menjadi pembicara dalam pertemuan ilmiah; (6) membuat rancangan karya seni;

Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa :

(1) menduduki

jabatan

pimpinan

dalam

lembaga

pemerintahan/pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;

(2) melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian


yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; (3) memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;

(4) memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang


menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; (5) membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi dapat berupa : (1) menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi; (2) menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah; (3) menjadi anggota organisasi profesi; (4) mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; (5) menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional; (6) berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah; (7) mendapat tanda jasa/penghargaan; (8) menulis buku pelajaran SLTA kebawah; (9) mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial. Ekivalensi perhitungan SKS untuk berbagai tugas tersebut diatas disajikan pada Lampiran. C. Kewajiban Khusus Profesor Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor menurut Pasal 49 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah :

21

(1) menulis buku (2) menghasilkan karya ilmiah dan (3) menyebarluaskan gagasan Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor tidak menambah beban tugas profesor (12 SKS) tetapi merupakan bagian dari tugas yang wajib dipilh oleh profesor. Kewajiban khusus yang wajib dipilih ini paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS setiap tahun. Seorang profesor dalam tiga tahun wajib melaksanakan ketiga kewajiban khususnya. Profesor mempunyai kebebasan dalam melaksanakan kewajiban khususnya, artinya bisa setiap tahun melaksanakan kewajiban khusus paling sedikit sepadan dengan @ 3 SKS ; bisa dua dari tiga kewajiban khusus dilaksanakan dalam satu tahun, sehingga satu dari kewajiban khusus dilaksanakan pada salah satu tahun yang lain. Pada waktu melaksanakan dua kewajiban khusus maka beban kewajiban khusus tahun tersebut paling sedikit sepadan dengan 6 SKS dan tahun yang lain 3 SKS. Bisa juga semua tugas khusus dilaksanakan dalam tahun yang sama, sehingga kedua tahun yang lain profesor tersebut tidak perlu lagi melaksanakan kewajiban khusus. Pada waktu mengerjakan semua kewajiban khusus maka kewajiban khusus yang harus dikerjakan paling sedikit sama dengan 9 SKS. Kewajiban khusus profesor dalam membuat buku adalah berupa buku yang sesuai dengan rumpun keahliannya dan atau sesuai dengan jabatan yang pernah atau sedang diembannya (pengalaman menjabat), diterbitkan oleh lembaga penerbit baik nasional maupun internasional yang mempunyai ISBN (International Standard of Book Numbering System). Kewajiban khusus profesor dalam membuat karya ilmiah dapat berupa Keterlibatan dalam satu judul penelitian atau pembuatan karya seni atau teknologi (termasuk penelitian untuk disertasi dan atau thesis), memperoleh hak paten dan atau membuat karya teknologi atau seni. Kewajiban profesor dalam menyebarluaskan gagasan dapat berupa menulis jurnal ilmiah menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar, memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran kepada masyarakat dan mendifusikan (menyebar luaskan) temuan karya teknologi dan atau seni.

22

Perhitungan sks untuk masing-masing kewajiban tersebut disajikan pada Lampiran. Semua kewajiban khusus profesor harus dilaksanakan secara melembaga dan sesuai dengan rumpun ilmu yang ditekuni D. Dosen Dengan Jabatan Struktural Dosen perguruan tinggi yang sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau yang setara atas ijin pimpinan perguruan tinggi dan tidak mendapat tunjangan profesi pendidik maka beban tugasnya diatur oleh pemimpin perguruan tinggi mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku (lihat: UU No. 3 Tahun 1999, PP No. 37 Tahun 2009 dan Kepmenkowasbangpan No. 38 Tahun 1999). Profesor yang sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau yang setara atas ijin pimpinan perguruan tingginya dan tidak mendapat tunjangan kehormatan dibebaskan dari tugas khusus profesor. E. Tugas Utama Dosen Yang Sedang Tugas Belajar Dosen dengan status tugas belajar mempunyai tugas dan kewajiban belajar. Beban kerja dosen tugas belajar diatur dengan perturan perundang undangan tersendiri (lihat: Permendiknas No. 48 Tahun 2009; PP No. 37 Tahun 2009 dan Kepmenkowasbangpan No. 38 Tahun 1999; dan aturan lain ang berlaku).

23

BAB IV PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI A. Prosedur Evaluasi Prosedur evaluasi pelaksanaan beban kerja dosen dalam bentuk bagan alir (flowchart) dapat dilihat dalam lampiran, dapat dianggap sebagai suatu Manual Prosedur. Prosedur evaluasi pelaksanaan beban kerja dosen Unsoed diuraikan sebagai berikut :

1. Dosen membuat / mengisi laporan kinerja sesuai ketentuan yaitu


format softcopy program MS Access. Dosen dengan demikian harus dapat menggunakan menulis laboran sesuia format, pendampingan bagi dosen dapat diatur pimpinan facultas apabila dibutuhkan dosen.

2. Laporan kinerja ini adalah pelaksanaan rencana yang disusun dosen


bersangkutan, memuat semua aktivitas tridharma perguruan tinggi yang telah dilakukan dosen meliputi dharma pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan aktivitas penunjang lainnya dan untuk Guru Besar ditambah kewajiban khusus.

3. Softcopy laporan dosen terisi lengkap dan diprint (hardcopy)


rangkap dua diserahkan dosen kepada Dekan (atau atasannya, sesuai ketentuan fakultas);

4. Dekan, berdasarkan jumlah dosen di fakultasnya yang akan


dievaluais beban kinerjanya, mengirim daftar nama dosen untuk diverifikasi laporan kinerjanya kepada Tim Evaluasi Beban Kerja Dosen Universitas;

5. Tim Evaluasi Beban Kerja Dosen Universitas menyusun penugasan


asesor Beban Kerja Dosen (BKD) untuk tiap-tiap dosen untuk surat tugas rektor untuk asesor BKD Unsoed penerbitan

memverifikasi laporan kinerja dosen.

6. Tim universitas bersama Dekan atau Pembantu Dekan 2 menyusun


jadwal pelaksanaan verifikasi oleh asesor di fakultas masing-masing

7. Pada waktu verifikasi, dosen dengan membawa kelengkapan semua


bukti pendukung kinerja yang dilaporkan diserahkan kepada kedua asesor BKD. Karena laporan kinerja dosen merupakan aktivitas yang

24

berkelanjutan maka dosen juga perlu melampirkan hasil evaluasi pada periode sebelumnya.

8. Asesor seorang dosen berjumlah dua orang yang ditugaskan oleh


rektor, menilai ketercapaian prestasi SKS, dan memverifikasi kesesuaian dokumen pendukung dengan aktivitas tridharma perguruan tinggi yang telah dilakukan.

9. Laporan sesuai Format yang ditetapkan, dalam bentuk hardcopy


rangkap dua diserahkan dekan kepada asesor. Satu buah hardcopy nantinya dikembalikan kepada dosen yang bersangkutan sesudah disahkan oleh Dekan.

10. Apabila ketercapaian kinerja dosen tersebut telah memenuhi syarat


seperti ketentuan dan bukti pendukung sesuai dengan laporan yang dibuat, maka laporan kinerja dinilai lolos;

11. Bukti pendukung laporan yang telah lolos dikembalikan kepada


dosen yang bersangkutan untuk disimpan kembali dan dapat ditunjukkan apabila diperlukan;

12. Kedua asesor menandatangani laporan dan meneruskannya kepada


Dekan atau yang sederajat untuk mendapatkan pengesahan.

13. Apabila asesor menyatakan (a) ketercapaian kinerja dosen tidak


atau belum memenuhi syarat seperti yang ditentukan dan atau (b) bukti pendukung tidak sesuai dengan aktivitas yang dilaporkan, maka laporan kinerja dianggap gagal dan dikembalikan kepada dosen yang bersangkutan, untuk diperbaiki;

14. Dalam hal terjadi selisih pendapat antara asesor satu dengan
asesor yang lain maka tim universitas dapat menunjuk asesor ketiga;

15. Dekan mengesahkan hasil verifikasi asesor atas laporan individu


dosen sesuai format

16. Dekan mengkompilasi semua laporan kinerja dosen yang menjadi


tanggungjawabnya dalam format sesuai ketentuan;

17. Dekan bertanggung jawab dan berwenang untuk memverifikasi


kebenaran laporan yang telah dikoreksi oleh asesor;

18. Hasil kompilasi tingkat fakultas yang disusun dekan fakultas


tersebut kemudian dikirimkan kepada Rektor melalui Pusat P3 yang segera menjadi LP3MK, untuk disusun rekapitulais kinerja dosen

25

seluruh universitas dalam bentuk softcopy program MS Acess yang ditetapkan;

19. Dengan koordinasi Pusat P3 yang segera menajdi LP3MK, Tim


Universitas mengkompilasi semua laporan tingkat fakultas dan membuat rekap laporan tingkat universitas untuk diserahkan kepada Rektor;

20. Rektor bertanggung jawab dan berwenang untuk memverifikasi


kebenaran laporan yang telah disahkan oleh Dekan dan direkapitulasi Tim universitas dibawah koordinasi Pusat P3 yang segera menjadi LP3MK;

21. Rektor mengirim laporan kinerja dosen universitas dalam bentuk


hardcopy dan softcopy langsung kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi setiap tahun. B. Rancangan Tugas Dosen Pada setiap awal semester dosen diharapkan telah mempunyai rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada semester berjalan. Rancangan tersebut berguna baik bagi dosen, asesor maupun atasan untuk penyusunan alokasi waktu dan beban kerja dosen khususnya penting untuk keperluan fakultas kegiatan evaluasi atau dosen kelak. Dosen diharapkan dosen cita-cita juga mempunyai rancangan pengembangan profesi yang mengacu rencana pengembangan mengarahkan institusi untuk dimana bernaung. profesinya. Rancangan pengembangan profesi ini dapat menjadi acuan untuk mencapai Pimpinan perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para dosennya untuk menggapai cita-cita profesi tersebut. C. Asesor Beban Verja Dosen Asesor Beban Verja Dosen bertugas untuk menilai dan memverifikasi laporan kinerja dosen. Syarat menjadi asesor dan tatacara penilaian adalah sebagai berikut : 1. Dosen yang masih aktif

2. Mempunyai NIRA (Nomor identifikasi registrasi asesor) yang


diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 3. Telah mengikuti sosialisasi penilaian kinerja dosen 4. Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi

26

5. Dihindari terjadinya konflik kepentingan

6. Satu atau semuanya dapat berasal dari perguruan tinggi


sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain 7. Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai

8. Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat


pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai

9. Pemimpin perguruan tinggi dibantu tim universitas mengatur


agar asesor tidak menilai kinerja sendiri atau bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor menilai B sebagai dosen kemudian B sebagai asesor menilai A sebagai dosen)

27

LAMPIRAN

28

CHECKLIST Komponen Kinerja Dosen Profesional Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji praktik bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran; membimbing seminar Mahasiswa; membimbing kuliah kerja nyata (KKN), membimbing praktik kerja nyata (PKN), membimbing praktik kerja lapangan (PKL); membimbing penelitian & pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir; penguji pada ujian akhir; membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan; membimbing mahasiswa bidang akademik mengembangkan program perkuliahan; mengembangkan bahan pengajaran; menyampaikan orasi ilmiah; membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya; mengikuti pelatihan profesionalisme dosen; melaksanakan kegiatan detasering melaksanakan pencangkokan dosen; membuat rencana kerja periodik; membuat rancangan pembelajaran matakuliah dan/atau blok. Menyusun proposal penelitian Melaksanakan penelitian Menyunting karya ilmiah Menterjemahkan buku Mereview tulisan ilmiah Menyusun Paten hasil temuan Menjadi pembicara seminar / pertemuan ilmiah Menyusun proposal pengabdian kepada masyarakat Melaksanakan kegiatn pengabdian kepada masyarakat Menjadi penatar/fasilitator/nara sumber pelatihan/latihan/penyuluhan Menulis karya pengabdian kepada masyarakat contren g

29

Menyusun

teknologi

tepat

guna/hasil

penelitian

untuk contren g

digunakan masy Komponen Kinerja Dosen Profesional menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi; menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah; menjadi anggota organisasi profesi; mewakili Unsoed duduk dalam panitia antar lembaga; menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional; berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah; mendapat tanda jasa/penghargaan; menulis buku pelajaran SLTA kebawah; mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial menjadi asesor Serdos / menilai portofolio menjadi asesor BKD / memverifikasi BKD menjadi Auditor

30

RENCANA KEGIATAN DOSEN Nama : dosen WAKTU Jan PENDIDIKAN Blok MRP Nilai mk Menyusun Feb bahan ajar Menyusun Rancangan Pembelajara Maret n Memberi kuliah Membuat proposal Mereview usul n Menilai portofolio dosen; menjadi nara sumber workshop Mei Memberi kuliah Membimbing Praktikum Juni Juli Menilai hasil belajar mhs Menyerahka n nilai mahasiswa Menjadi fasilitator pelatihan Memonev pelakasanaan Hibah pembelajaran, PKPP Menjadi Auditor AMAI hibah pembelajara April Memberi kuliah Membimbing Praktikum Membuat proposal Memonev pelaksanaan program serdos Membuat proposal PENELITIAN Membuat proposal PENGABDIA N PENUNJANG Menyusun rencana kerja P3 2010 Menjadi nara Mengkoordinasik sumber an serdos Menilai portfolio program

31

You might also like