You are on page 1of 5

Artikel di Courier Mail hari ini mengupas rencana diajarkannya teori penciptaan di seluruh sekolah di Queensland sebagai bagian

dari kurikulum nasional. Teori penciptaan menjelaskan jika semua makhluk hidup diciptakan seperti apa adanya sekarang oleh Tuhan. Teori ini menentang teori evolusi yang menjelaskan makhluk hidup berasal dari proses seleksi alam di mana spesies yang unggul akan bertahan sementara yang lemah akan punah. Selebihnya silakan cek http://yalun.wordpress.com/2009/07/24/teori-penciptaan-dan-evolusi/

Lukisan The Creation of Adam oleh Michelangelo di langit-langit Sistine Chapel, Italy yang digambar tahun 1511. http://www.couriermail.com.au/news/queensland/intelligent-design-to-be-taught-in-queenslandschools-under-national-curriculum/story-e6freoof-1225872896736 Rencana ini menimbulkan pro dan kontra. Yang mendukung tentu dari kalangan gereja, sedangkan penentang dari para ilmuwan. Para ilmuwan di Australia sejak 5 tahun silam menyerukan larangan diajarkannya teori penciptaan ini (http://www.theaustralian.com.au/news/ban-design-theory-in-class-scientists/story-e6frgck61111112112298) karena dianggap tidak rasional dan membodohi anak-anak. Adapun ide dari kurikulum baru ini adalah mengajarkan kedua teori evolusi dan penciptaan. Siswa diharapkan mendapat wawasan dari kedua pihak yang saling berlawanan ini sehingga diharapkan mampu mengambil keputusan secara independent berdasarkan informasi yang menyeluruh. Perdebatan serupa juga di USA saat Texas mulai berencana memasukkan teori penciptaan di kurikulumnya tahun lalu dan juga di seluruh dunia(http://en.wikipedia.org/wiki/Creation_and_evolution_in_public_education). Di Pakistan, teori evolusi dilarang karena dianggap bertentangan dengan agama. Jadi pendekatan tiap negara berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. USA termasuk Western yang masih religius, sementara Inggris atau Australia misalnya cenderung sekular (banyak atheist). Saya pribadi sebagai seorang theistic evolusionist (http://en.wikipedia.org/wiki/Theistic_evolution) melihat diajarkan kedua teori di sekolah sebagai hal yang positif. Siswa harus belajar suatu hal dari kedua sisi koin agar mampu mengambil keputusan yang matang dan tidak bias. Walaupun kedua sisi koin bertolak belakang, namun sebenarnya adalah satu koin utuh.

Bagaimana pandangan ateis mengenai teori penciptaan?

1. Argumen kosmologis Inti dari argumen kosmologis secara adalah semuanya pasti memiliki penyebab, alam raya pasti punya penyebab. Dan satu-satunya penyebab yang dapat memenuhi tugas tersebut adalah Tuhan. Argumen ini berakhir dengan menghipotesiskan keberadaan Tuhan sebagai yang sederhana dan tanpa penyebab. Namun, argumen ini sangat lemah karena standar gandanya. Jika semua memiliki penyebab, maka begitu pula dengan Tuhan. Bahkan, penyebab keberadaan Tuhan jauh lebih kompleks daripada penyebab keberadaan alam semesta. Jika mungkin bagi Tuhan ada tanpa penyebab yang lebih agung dari Tuhan, kenapa alam raya tidak dapat ada tanpa sebuah sebab yang lebih hebat daripada alam raya sendiri?

2. Argumen Teologis Argumen ini membandingkan alam raya dengan sebuah mekanisme, contohnya adalah mekanisme jam. Kita sering menemukan argumen bahwa mekanisme rumit seperti jam tidak mungkin dapat ada hanya dengan kebetulan murni. Begitu pula dengan alam raya yang lebih rumit, maka lebih beralasan untuk menganggap alam raya tidak muncul karena kebetulan Sehingga, pasti ada suatu perancang atau arsitek agung di belakangnya, yaitu Tuhan. Analogi tersebut gagal karena alam semesta bukanlah mekanisme seperti jam. Saat kita melihat manusia kita tidak mencari pembuat manusia, tapi kita berpikirbahwa manusia memiliki ibu dan lalu memikirkan mekanisme evolusi. Evolusi menjelaskan kemunculkan rancangan yang kita temukan dengan mekanismenya yang perlahan dan dalam jangka waktu yang lama.

Apakah Ateis termasuk darwinian?

Sebelumnya orang tersebut harus mengerti terlebih dahulu tentang perkembangan teori Darwin. Pada "On The Origin of Species" dan hasil penelitian Darwin setelah penerbitan buku ini, Darwin telah mengajukan banyak teori. Ada 5 teori penting, terjadinya evolusi dan teori kesamaan leluhur telah diterima oleh peneliti biologi setelah "On The Orgin of Species" tahun 1859. Penerimaan ini sebagai sains merupakan Revolusi Darwinian pertama. Tiga teori lainnya, gradualisme, spesiasi, dan seleksi alam diterima sesudahnya, ketika terjadi sintesis Evolusioner 1940an. Penerimaan itu adalah Revolusi Darwinian kedua. Sekarang bukti2 evolusi sudah berkembang karena perkembangan biologi molekuler dan genetika.

Segala teori sains, termasuk Darwinian, dapat ditolak jika terbukti keliru. Itulah beda teori sains dengan dogma. Ada banyak kasus dalam kepustakaan evolusioner mengenai teori2 evolusi yang akhirnya ditolak karena terbukti keliru, seperti teori bahwa gen dapat menjadi objek langsung seleksi. Teori transformasionisme dan transmutasionisme juga ditolak.

Apakah ateis pasti darwinian?

Secara definisi, ateis bukan berarti pasti sepakat dengan teori evolusi. Namun, konsekuensi logis dari ateis yang berpikir kritis adalah mencari kebenaran ilmiah saintifik untuk pertanyaanpertanyaan dalam hidupnya. Penolakan ateis pada kepercayaan pada Tuhan biasanya dibarengi penolakan lebih luas,seperti tidak percaya pada keberadaan hidup setelah mati, teori penciptaan, hantu, atau kekuatan-kekuatan supernatural. Walaupun jika dibahas secara definisi ketat seorang ateis dapat percaya pada apapun juga dari hal-hal tersebut dan tetaplah seorang ateis.

Apakah Evolusi merupakan fakta?

Evolusi bukan hanya sekedar gagasan atau hipotesis, tapi sebuah proses alam yang dapat dibuktikan mekanisme dan buktinya. Sampai sekarang evolusi belum dapat dibantah oleh siapapun. Evolusi sendiri tidak dapat hanya dikatakan teori karena sudah ratusan tahun terakhir sudah ditemukan bukti yang menunjukkan kebenarannya. Bukti pendukung evolusi sudah sangat kuat. Berikut in adalah bukti2 mengenai evolusi.

1. Bukti fosil Salah satu bukti paling banyak adalah bukti fosil organisme di lapisan bumi yang tua. Tiap lapisan bumi yang lebih tua mengandung leluhut biota yang sekarang menjadi fosil di lapisan bumi yang lebih muda. Makin tua lapisan fosil ditemukan, makin jauh masa keberadaan biota, makin jauh pula perbedaan dengankerabat yang masih hidup sekarang. Yang paling meyakinkan dari bukti fosil adalah bahwa tiap tipe fosil ditemukan di lapisan yang umurnya sesuai dengan perkiraan. Kita dapat melihat tidak ada mamalia modern yang ditemukan du lapisan berumur 100-200 juta tahun lalu. Hal ini disebabkan karena peristiwa kepunahan alvarez yang mengakibatkan 80% spesies hewan punah.

2. Bukti kesamaan leluhur dari morfologi

Makin mirip organisme, makin dekat kekerabatan mereka. Morfologi ini membuat susunan klasifikasi berdasarkan kemiripan.Spesies yang mirip ditempatkan dalam satu genus, genus yang mirip ditempatkan dalam satu famili, dst.

3. Bukti Embriologi Kita mengetahui bahwa dalam perkembangan awal, embrio tiap hewan nampak sangat mirip, terutama yang kekerabatannya dekat. Embrio manusia pada awalnya tidak hanya mirip dengan embrio mamalia lain, tapi juga mirip dengan reptil, amfibi, dan ikan. Makin tua embrio, makin tampak kekhasan taksonominya.

4. Bukti Molekuler Biologi molekuler adalah salah satu sumber informasi paling pnting mengenai pertalian filogenetik. Semakin dekat kekerabatan organisme, semakin mirip molekul biologis mereka.Gen menjalani perubahan evolusioner sama seperti yang terjadi dengan struktur yang dapat kita amati langsung. Dengan membandingkan gen yang homologdari organisasi yang berbeda, dapat ditentukan kadar kemiripannya. Salah satu sumbangan biologi molekuler untuk evolusi adalah metode molekuler untuk mengetahui urutan DNA yang lengkap pada genom suatu organisme dan Jam molekuler. Tiap molekul mempunya laju perubahan konstan yang dapat menjadi jam molekuler. Berkat metode jam molekuler, kita dapat mengetahui bahwa waktu percabangan manusia dan simpanse adalah 5-8 juta tahun yang lalu.

Istilah ciptaanisme paling sering digunakan untuk menggambarkan keyakinan bahwa Penciptaan terjadi secara harafiah seperti yang digambarkan dalam Kitab Kejadian (untuk orang Yahudi maupun Kristen) atau Al Qur'an (untuk umat Muslim). Meskipun Kitab Suci Ibrani dapat secara bebas diterjemahkan untuk menyiratkan penyangkalan terhadap pemahaman "Penciptaan dari ketiadaan" (creatio ex nihilo) dan, menurut sejumlah pakar, mungkin bahkan mengajukan penjelasan-penjelasan yang berbeda tentang Penciptaan, beberapa orang Yahudi dan Kristen menggunakan Kitab Kejadian semata-mata untuk mendukung keyakinan mereka tentang asal usul segala sesuatu. Lihat Penciptaan menurut Kitab Kejadian. Di dalam komunitas [[ilmu pengetahuan]] [[biologi]], kreasionisme sebagai '[[teori]]' sudah tidak dipakai dan evolusi teori sebagai gantinya. Walaupun demikian, masih berlangsung perdebatan sengit di dalam beberapa kalangan, dan biasanya berhubungan dengan pandangan hidup. Beberapa pengikut kreasionisme mendasari pendapatnya berdasarkan keyakinan hidupnya. Ada pula pendukung kreasionisme yang mencoba menampilkan kreasionisme sebagai ilmu pengetahuan dan berusaha mendiskreditkan teori evolusi dengan menggunakan argumen ilmu pengetahuan (semu). Argumentasi ini menyerang kelemahan-kelemahan dari model-model di bidang evolusi dan [[geologi]]. Ada juga argumentasi yang berpendapat ada kesalahan interpretasi dari hukum alam maupun pengukuran waktu ke masa lampau. Para ilmuwan pendukung kreasionisme tidak terlibat secara langsung dalam laboratorium maupun studi lapangan; melainkan mereka menginterpretasikan kembali hasl study orang lain.

Kreasionisme sebagai 'ilmu pengetahuan' dianggap sebagai [[ilmu semu]] oleh kalangan [[ilmuwan]]. Sebabnya adalah argumen-argumen kreasionisme hanya melihat fenomena dari satu sudut, yaitu keyakinan hidup, dan tidak menggunakan [[metode ilmu pengetahuan]] yang sudah diterima. Di lain pihak, [[evolusi teori]] mendukung kesimpulan dari hasil temuan para ilmuwan.

You might also like