You are on page 1of 28

Identifikasi Masalah Pada Lansia dan Anak

Disusun Oleh :
1. 2. 3. 4. 5. 6. EVIANA SAPUTRI EVI EKA SAPUTRI EVI TRIJAYANTI FAIZATUL KHUMAIROH FARIDATUL AZIZAH INDAR TRISINANTI (02) (03) (04) (05) (06) (23)

LANSIA
Lansia adalah orang lanjut usia yang berumur diatas 50 tahun. Lansia dalam hal ini banyak mengalami gangguan baik secara fisik maupun sosial psikologi. Penyakit lansia ini berbeda dengan penyakit masa muda. penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainankelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Masalah Fisik
* Kurang bergerak: gangguan fisik, jiwa, dan faktor lingkungan dapat menyebabkan lansia kurang bergerak. Penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan penyakit jantung dan pembuluh darah. * Instabilitas: penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun faktor ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obat tertentu dan faktor lingkungan.

* Gangguan intelektual: merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari. * Beser: beser buang air kecil (bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati pada lansia, yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan kekerapan yang cukup mengakibatkan masalah kesehatan atau sosial. Beser bak merupakan masalah yang seringkali dianggap wajar dan normal pada lansia, walaupun sebenarnya hal ini tidak dikehendaki terjadi baik oleh lansia tersebut maupun keluarganya. * Infeksi: merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena selain sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan di dalam diagnosis dan pengobatan serta risiko menjadi fatal meningkat pula.

*Gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit: akibat prosesd menua semua pancaindera berkurang fungsinya, demikian juga gangguan pada otak, saraf dan otot-otot yang digunakan untuk berbicara dapat menyebabkn terganggunya komunikasi, sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal. *Sulit buang air besar (konstipasi): beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi, seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang kurang sekali mengandung serat, kurang minum, akibat pemberian obatobat tertentu dan lain-lain. Akibatnya, pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau isi usus menjadi tertahan. Pada konstipasi, kotoran di dalam usus menjadi keras dan kering, dan pada keadaan yang berat dapat terjadi akibat yang lebih berat berupa penyumbatan pada usus disertai rasa sakit pada daerah perut. *Kurang gizi: kekurangan gizi pada lansia dapat disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan. Faktor lingkungan dapat berupa ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi, isolasi sosial (terasing dari masyarakat) terutama karena gangguan pancaindera, kemiskinan, hidup seorang diri yang terutama terjadi pada pria yang sangat tua dan baru kehilangan pasangan hidup, sedangkan faktor kondisi kesehatan berupa penyakit fisik, mental, gangguan tidur, alkoholisme, obat-obatan dan lain-lain.

*Penyakit akibat obat-obatan: salah satu yang sering didapati pada lansia adalah menderita penyakit lebih dari satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebahagian lansia sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat pemakaian obat-obat yang digunakan. *Gangguan tidur: dua proses normal yang paling penting di dalam kehidupan manusia adalah makan dan tidur. Walaupun keduanya sangat penting akan tetapi karena sangat rutin maka kita sering melupakan akan proses itu dan baru setelah adanya gangguan pada kedua proses tersebut maka kita ingat akan pentingnya kedua keadaan ini. *Daya tahan tubuh yang menurun: daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu fungsi tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang walaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena berbagai keadaan seperti penyakit yang sudah lama diderita (menahun) maupun penyakit yang baru * Migrain : Migrain adalah gangguan yang ditandai oleh serangan berulang dari sakit kepala yang parah. Migren menyebabkan nyeri berdenyut-denyut, dan biasanya hanya menyerang pada satu sisi kepala. Sakit kepala ini sering dikaitkan dengan mual, muntah, dan kepekaan yang ekstrim terhadap cahaya dan suara, migrain biasanya berlangsung antara empat jam dan tiga hari

*Impotensi: merupakan ketidakmampuan untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan sanggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit 3 bulan.

Masalah Sosial Psikologi


* Gangguan intelektual: merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari. Kriteria derajat demensia/ gangguan intelektual : Ringan : walaupun terdapat gangguan berat daya kerja dan aktivitas sosial, kapasitas untuk hidup mandiri tetap dengan higiene personal cukup dan penilaian umum yang baik. Sedang : hidup mandiri berbahaya diperlukan berbagai tingkat suportivitas Berat : aktivitas kehidupan sehari-hari terganggu sehingga tidak berkesinambungan, inkoherensi.

*Depresi: perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan

berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia.
Gejala depresi pada lansia, yaitu : Gejala utama : - Afek depresi - Kehilangan minat - Berkurangnya energi (mudah lelah) Gejala lain : - Konsentrasi dan perhatian berkurang - Kurang percaya diri - Sering merasa bersalah - Pesimis - Ide bunuh diri - Gangguan pada tidur - Gangguan nafsu makan

Penyebab terjadinya depresi merupakan gabungan antara faktor-faktor psikologik, sosial dan biologik. Biologik : sel saraf yang rusak, faktor genetik, penyakit kronis seperti hipertensi, DM, stroke, keterbatasan gerak, gangguan pendengaran / penglihatan. Sosial : kurang interaksi sosial, kemiskinan, kesedihan, kesepian, isolasi sosial. Psikologis : kurang percaya diri, gaul, akrab, konflik yang tidak terselesaiAkan tetapi pada lansia sering timbul depresi terselubung, yaitu yang menonjol hanya gangguan fisik saja seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri pinggang, gangguan pencernaan dan lain-lain, sedangkan gangguan jiwa tidak jelas.

*Tidak punya uang: dengan semakin bertambahnya usia maka kemampuan fisik dan mental akan berkurang secara perlahan-lahan, yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaannya sehingga tidak dapat memberikan penghasilan. *Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang lain) : lansia pada umumnya kembali pada sifat anak-anaknya. Sebagian lansia berumur 60 tahun keatas sering memerlukan bantuan orang lain. *Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai sebab, diantaranya setelah menajalani masa pensiun, setelah sakit cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain.

* Skizofrenia : Gangguan halusinasi yang terjasi pada tahap lansia awal. Skizofrenia biasanya dimulai pada masa remaja akhir / dewasa muda dan menetap seumur hidup. Wanita lebih sering menderita skizofrenia lambat dibanding pria. Perbedaan onset lambat dengan awal adalah adanya skizofrenia paranoid pada tipe onset lambat.
Sekurang-kurangnya satu gejala berikut : 1. Thought echo, insertion, broadcasting. 2. Delution of control, influence, passivity, perseption 3. Halusinasi auditorik 4. Waham yang menetap Paling sedikit 2 gejala berikut : 1. Halusinasi panca indera yang menetap 2. Arus pikir yang terputus 3. Perilaku katatonik 4. Gejala negatif

* Gangguan Delusi : Onset usia pada gangguan delusi adalah 40 55 tahun, tetapi dapat terjadi kapan saja. Pada gangguan delusi terdapat waham yang tersering yaitu : waham kejar dan waham somatik. Pencetus terjadinya gangguan delusi adalah : - Kematian pasangan - Isolasi sosial - Finansial yang tidak baik - Penyakit medis - Kecacatan

*Gangguan Kecemasan : Gangguan kecemasan adalah berupa gangguan panik, fobia, gangguan obsesif konfulsif, gangguan kecemasan umum, gangguan stres akut, gangguan stres pasca traumatik * Gangguan Somatiform : Gangguan somatiform ditandai oleh gejala yang sering ditemukan apada pasien > 60 tahun. Gangguan biasanya kronis dan prognosis adalah berhati-hati. Untuk mententramkan pasien perlu dilakukan pemeriksaan fisik ulang sehingga ia yakin bahwa mereka tidak memliki penyakit yang mematikan.Terapi pada gangguan ini adalah dengan pendekatan psikologis dan farmakologis.

faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut:
Penurunan kondisi fisik Penurunan fungsi dan pontensi seksual Perubahan aspek psikososial Perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan Perubahan dalam peran sosial di masyarakat

Pelayanan Pada Lansia


Pelayanan Sosial
Bimbingan sosial
(a). Mengatasi masalah masalah lanjut usia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, khususnya keluarga. (b). Mengoptimalkan relaksasi antara sesame lanjut usia maupun dengan lingkungan

Bimbingan psikososial
Bimbingan psikososial diarahkan untuk mengatasi masalah psikososial yang bersumber dari tekanan-tekanan emosional, psikologis dan lingkungan sosial lanjut usia, menurunkan kecemasan mereka dan masalah-masalah lainnya.

Pelayanan Psikologis Pelayanan ini terutama ditujukan untuk memperbuat kondisi mental dan psikologis lanjut usia dan keluarganya dalam menghadapi berbagai tekanan.Pelayanan ini dilakukan melalui : 1. pelayanan konsultasi psikologis. 2. Pelayanan rekruitmen lanjut usia potensial yang masih ingin bekerja. 3. Pelayanan konseling dan lain-lain. c. Pelayanan Kerohanian Pelayanan kerohanian bertujuan untuk menciptakan kepuaan batin, mencapai ketenangan jiwa dan ketakwaan lanjut usia kepada Tuhan yang Maha Esa, yang dilakuakan melalui kegiatan pengajian, kebaktian, ceramah-ceramah agama dan ziarah.

b.

d. Pemeliharaan Fisik dan Kesehatan. Pelayanan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi dan keberfungsian fisik lanjut usia serta meningkatkan pemahaman dan partisipasi lanjut usia dalam upaya pemeliharaan fisik dan kesehatan. 1) Pelayanan makan dan gizi 2) Pelayanan Kesehatan 3) Pelayanan Kebugaran 4) penyediaan fasilitas olahraga e. Penyedian Tempat yang sehat dan aman Pelayanan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada lanjut usia yang memungkinkan mereka untuk beristirahat maupun melakukan aktivitas dengan penuh semangat. f. Pelayanan Rekreasi dan Penyaluran Hobi. Pelayanan ini ditujukan untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi usia lanjut kegiatan yang bersifat hiburan atau pengisian waktu luang.

MASALAH PADA ANAK-ANAK


Masalah fisik: Pada anak-anak, penyakit yang sering menjadi serius atau parah dalam waktu yang sangat cepat. Suatu penyakit yang memerlukan beberapa hari atau beberapa minggu untuk membuat orang dewasa menderita parah, mungkin dapat membunuh anak-anak hanya dalam beberapa jam saja. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda awal penyakit dan segera menangani anak-anak jika diketahui gejala awal sakit.

1. Kurang Gizi / Malnutrisi Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup makanan. 2. Diare dan Disentri Diare pada anak dapat ditandai dengan frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya terbesar bagi anak-anak dengan diare adalah dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh. Hal ini akan bertambah bahaya jika disertai muntah-muntah. 3. Demam Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5C waktu diukur dengan termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih dari 39C) dapat dengan mudah menyebabkan kejang atau kerusakan otak.

4. Kejang Penyebab dari kejang pada anak-anak antara lain demam tinggi, dehidrasi, epilepsi, dan meningitis. Jika anak mengalami demam tinggi, segera redakan agar tidak kejang. Periksa tanda-tanda dehidrasi dan meningitis. Kejang yang datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda lainnya mungkin epilepsi, terutama jika anak tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan ada gejala yang aneh. Kejang yang dimulai pada rahang dan kemudian seluruh tubuh menjadi kaku mungkin akibat tetanus. 5. Meningitis Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak, gondok, atau yang lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang memiliki TB mungkin mendapatkan meningitis TBC. Seorang anak yang sangat sakit yang terletak dengan cara kepala miring kembali, yang leher terlalu kaku untuk membungkuk ke depan, dan yang tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang) mungkin memiliki meningitis.

7. Cacing dan Parasit lain Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui menderita cacingan, semua anak dalam keluarga harus dirawat atau diobati untuk memastikan hilangnya cacing. Untuk mencegah infeksi cacing

6. Anemia Tanda-tanda umum pada anak-anak, antara lain: pucat, terutama di dalam kelopak mata, gusi, dan kuku lemah dan cepat lelah tampak seperti malnutrisi glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit) diare dan kehilangan nafsu makan Penyebabnya antara lain: kurang zat besi infeksi usus kronis cacing tambang malaria 8. Masalah kulit Masalah kulit yang paling umum dijumpai pada anak-anak antara lain: kudis terinfeksi luka dan impetigo kurap dan infeksi jamur lainnya 9. Sakit telinga dan Infeksi Telinga : Infeksi telinga adalah umum pada anak-anak kecil. Demam akan meningkat, dan anak sering menangis atau menggosok bagian samping kepalanya. Kadang-kadang nanah bisa dilihat di telinga.

Masalah sosial Psikologi


Masalah dengan keluarga : masalah yang dialami anak-anak dengan hubungannya dengan keluarga seperti, hubungan dengan keluarga, hubungan dengan saudara dan penyesuaian dengan norma dalam keluarga Masalah di sekolah : sebagian masalah pada anak berada disekolah. Seperti, cara belajar, hubungan dengan guru, hubungan dengan teman dan penyesuaian noram disekolah Masalah dengan dirinya sendiri : tidak jarang banyak anak-anak yang mengalami masalah dengan dirinya sendiri. Seperti, kesehatan, penggunaan waktu, keuangan, dan pertumbuhan jasmani. Anak mudah marah, Ada dua jenis ekspresi kemarahan Pertama, reaksi marah yang impulsif atau agresif, seperti perilaku menendang, melempar dan berguling-guling. Kedua, reaksi marah yang terhambat. Impulsif, Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan.

Minder : sebagian anak merasa minder karena beberapa faktor. Rasa minder ini dapt disebabkan oleh banyak hal. Dan sebagian karena kondisi fisik. Anak-anak yang terisolir, anak terisolir tersebut tidak terlihat oleh teman-temannya. Anak terisolir dapat disebabkan karena ia menarik dirinya dari teman-temannya. Atau anak tersebut memang dijauhi teman-temannya. Inatensi, Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain. Hiperaktif, Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.

Faktor-faktor penting yang mempengaruhi dalam status sosial anak Cara orang tua membina anak, binaan dari orang tua sangat berpengaruh. Orang tua yang membina anak mereka dengan baik dan tepat dapat membuat anak tersebut mampu menyesuaikan diri dalam hal apun dan dimanapun Cara ia diperlakukan keluarga, teman, saudara dan orang lain, sikap atau cara ia diperlakukan oleh orang lain sangat berpengaruh. Anak yang sering diperlakukan istimewa akan merasa kalau ia sangat penting dan slalu bersikap seperti raja. Dan pabila nak tersebut mendapat perlakuan yang kurang baik ada 2 hal yang akan terjadi. Anak tersebut akan selalu bersikap kasar atau ia akan minder dan menarik diri dari pergaulan.

Cara mengatasi masalah pada anak yDengan di bimbing dengan baik. Baik dalam hal norma, nilai, agam atau pendidikannya. yOrang tua selalu menjalin komunikasi yang baik dengan anak, agar hubungan anak dan orang tua dapat terjalin dengan baik. ySebaiknya anak diawasi dalam bermain dan memilih teman namun tanpa bersikap overprotective. yPastikan anak berteman dengan baik dan tidak merasa minder ySupport slalu kegiatan anak yang bersifat positif yJangan biasakan marah atau bertengkar didepan anak

Sekian Terima Kasih

You might also like