Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011
A. PENGKAJIAN I. Data Umum Keluarga 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. C : 60 tahun : Islam : SD : Petani : Lebak Peutag RT 05 RW 02 Desa Pasigaran Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Sumedang 7. Komposisi Keluarga Pendidikan Hubungan Pekerjaan Kesehatan Keluarga Imunisasi Keadaan Agama 2. Umur 3. Agama 4. Pendidikan 5. Pekerjaan 6. Alamat
Nama
Umur
L P
60 th 30 th 23 th 3 thn
SD SD SLTP -
Petani
Lengkap
Petani
L P
IRT -
Ket.
L/P
KB
No
8. Genogram
9. Tipe Keluarga Keluarga Tn. C termasuk dalam tipe extended family, dimana dalam rumah tidak hanya terdapat suami dan anak, tetapi ada juga cucu. 10. Suku Bangsa Keluarga Tn. C berasal dari suku Sunda. Keluarga menjunjung tinggi adat ketimuran. Tidak ada kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan. 11. Agama Keluarga Tn. C menganut agama Islam, tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan. Semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama. 12. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. C termasuk dalam keluarga tingkat ekonomi menengah ke bawah, dengan penghasilan < Rp 1 juta per bulan. Pendapatan keluarga diperoleh dari Tn. C yang berprofesi sebagai petani dan Tn. A yang berprofesi sebagai petani. 13. Aktivitas Rekreasi Keluarga Keluarga jarang pergi bersama ke luar rumah untuk berekreasi karena keadaan Tn. C yang kurang memungkinkan untuk bepergian. Biasanya keluarga menggunakan waktu luang dengan menonton TV bersama.
II. Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap keluarga dalam masa lansia. Tugas perkembangan yang harus dicapai dalam masa ini yaitu mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi, dan meneruskan untuk memahami eksistensi (penelaahan dan integrasi hidup). 2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. 3. Riwayat Keluarga Inti a. Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami Tn. C mengatakan sudah menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang lalu (tidak ingat pasti waktunya). Tn. C mengatakan belum pernah mengalami stroke atau pingsan mendadak. b. Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan) Di dalam keluarga besar tidak ada yang menderita penyakit keturunan. Tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki masalah kesehatan seperti yang dialami Tn. C. c. Keadaan Kesehatan Sekarang 4. Dalam keluarga Tn. C, yang mengalami masalah kesehatan yaitu Tn. C (hipertensi). Tn. C mengeluhkan adanya rasa panas di daerah patella kanan dan kiri dan rasa baal di kedua kakinya.. Tn. C mengatakan tidak mengetahui hal yang membuat nyerinya meningkat. Namun, untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya, Tn. C biasanya membalur kakinya dengan balsam otot. Nyeri dirasakan sepanjang waktu. Tn. C mengatakan sudah mengalami nyeri sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi tidak ingat pasti waktunya. Saat dikaji, Tn. C sedang beraktivitas dan bekerja di kebun belakang rumahnya . Tn. C memiliki dana kesehatan, yaitu jamkesmas. Jika mengalami gangguan kesehatan, Tn. C biasanya berobat ke puskesmas atau rumah sakit pemerintah. Tapi sudah 3 bulan Tn. C tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit pemerintah karena Tn. C mengatakan tidak mempunyai uang untuk berobat. Selain itu, akhir-akhir ini Tn. Cmengaku penyakitnya tidak pernah kambuh; Tn. C masih bisa menolerir rasa sakitnya. 5. Riwayat Keluarga Sebelumnya Orang tua dari pihak suami/istri tidak memiliki riwayat pemabuk ataupun berjudi. Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R dengan Hipertensi | 4
Tn. C mengatakan dahulu memiliki kebiasaan memakan makanan asin, bersantan, dan berlemak. Hal ini telah terjadi selama bertahun-tahun, sejak Tn. C masih muda.
Tn. C memiliki riwayat penyakit rematik. Tn. C tidak pernah melakukan pengobatan secara rutin ke rumah sakit pemerintah untuk riwayat penyakit rematiknya.
Tn. C memiliki riwayat penyakit hipertensi namun tidak ingat kapan mulai mengalami hipertensi.
III. Lingkungan 1. Karakteristik Rumah Luas rumah 48 m2, terdiri dari 5 ruangan, yaitu 1 ruang tamu + ruang keluarga, 2 ruangan kamar tidur, 1 ruangan untuk dapur, dan 1 gudang. Kamar mandi yang digunakan yaitu kamar mandi umum di belakang rumah Tn C. Jenis rumah: tidak permanen, lantai terbuat dari bilik (papan), dinding terbuat dari bilik. Halaman rumah tidak ditanami tanaman. Sumber air bersih yang digunakan yaitu sumur gali. Rumah klien terlihat kurang bersih dan kurang rapi. Tidak ada jendela di dalam rumah dan cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumah. Agar kondisi rumah terang, lampu dinyalakan sepanjang hari. Pintu terkadang dibuka. Ventilasi di rumah keluarga Tn. C kurang baik, karena tidak terdapat jendela dan luas ventilasi yang tersedia tidak sebanding dengan luas lantai. Jamban Jamban yang digunkan yaitu milik umum. Sumber air bersih berasal dari air gunung. Jarak antara sumber air dan sungai > 10 m. Sumber Air Minum Air minum berasal dari air gunung yang kemudian dimasak. Air tampak jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Pembuangan Air Kotor Air limbah rumah tangga dibuang ke tempat penampungan limbah rumah tangga secara komunal. Saluran air limbah tertutup dan mengalir dengan lancar. Pembuangan Sampah Sampah biasanya dibakar, baik sampah organic maupun sampah anorganik. Sumber Pencemaran Tidak ada sumber pencemaran di sekitar rumah Tn. C yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R dengan Hipertensi | 5
Denah Rumah:
K. mandi
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW RT 05 RW 02 termasuk kawasan dengan penduduk padat. Lingkungan fisik di komunitas RW tidak teratur, sampah berserakan. Beberapa area di RT 05 tidak dapat ditembus oleh sinar matahari karena kondisi lingkungan yang cukup padat. Pada umumnya masyarakat di RT 05 berprofesi sebagai petani. Kehidupan antar tetangga terjalin akrab. 3. Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat. Dari mulai menikah, Tn. C tinggal di rumah yang sekarang ditempati. 4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Keluarga biasanya berkumpul pada malam hari. Tn. C tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya karena Tn. C masih beraktivitas di kebunnya dan kembali ke rumah jika sudah sore. 5. Sistem Pendukung Keluarga Jumlah anggota keluarga yang sehat sebanyak tiga orang. Fasilitas kesehatan terdekat yang dapat digunakan oleh keluarga yaitu Puskesmas Tanjung Sari. 6. Pola Komunikasi Keluarga Keluarga berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Sunda. Keluarga saling terbuka satu sama lain. Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi. Semua anggota keluarga bebas menyatakan pendapatnya. 7. Struktur Kekuatan Keluarga Orang yang memegang power dalam keluarga adalah kepala keluarga, yaitu Tn. A (anak kandung Tn. C) Bila ada masalah, Tn. A yang biasanya memegang keputusan terakhir. Keluarga Tn. C saling menghargai satu sama lain, saling membantu, serta saling mendukung. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari Tn. C diberikan oleh Ny. S. Jika ada masalah, Tn. C berdiskusi dengan anak-anaknya. 8. Struktur Peran Menurut keluarga, setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing.
Tn. C adalah kepala keluarga dan saat ini masih bekerja. Walaupun Tn. C menderita hipertensi tapi Tn. C masih aktif membantu mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Ny. S adalah menantu Tn. C. Ny. S berperan sebagai seorang ibu rumah tangga dan merawat ayah mertua serta anak dan suaminya. Ny. S menyiapkan kebutuhan rumah tangga di keluarga.
Tn. A adalah anak Tn. C. Tn. A bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Tn. A menjadi tulang punggung dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah yang dirasakan keluarga.
9. Nilai dan Norma Keluarga Dalam keluarga, tidak ada nilai atau pun norma yang dianut keluarga yang bertentangan dengan kesehatan. Keluarga Tn. C menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam. IV. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif Dalam keluarga, terlihat bahwa sesama anggota keluarga mempunyai perasaan saling memiliki dan dimiliki yang kuat. Keluarga sangat peduli terhadap keadaan anggota keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga saling menghormati dan menghargai. 2. Fungsi Sosialisasi Hubungan antar anggota keluarga sangat baik. Tidak ada anggota keluarga yang berselisih. Setiap anggota keluarga sering berinteraksi terutama pada malam hari, dimana anggota keluarga berkumpul. Perilaku anggota keluarga tidak bertentangan dengan nilai, norma, dan budaya setempat. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan pada Tn. C. Keluarga mengetahui bahwa Tn. C menderita hipertensi dan membutuhkan pengobatan untuk mengatasinya. Namun, keluarga belum mengetahui tanda dan gejala serta faktor penyebab yang mempengaruhi hipertensi. Selain itu, keluarga juga belum mengetahui hal yang menyebabkan ekstremitas bawah Tn. C menjadi agak kaku dan Tn. C sering mengeluhkan bahwa kakinya baal.. Keluarga mengetahui bahwa hipertensi yang dialami Tn. C akan memberikan efek yang tidak baik jika tidak diobati. Keluarga juga merasakan masalah kesehatan yang dialami Tn. C. Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R dengan Hipertensi | 7
Sejak beberapa bulan yang lalu, Tn. C tidak lagi melakukan pengobatan ke rumah sakit karena Tn. C masih bisa menahan rasa sakit akibat hipertensi yang dideritanya. Keluarga tidak mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan yang dialami Tn. C. Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan terdekat, yaitu Puskesmas Tanjung Sari. Keluarga percaya terhadap tenaga kesehatan. Tidak ada informasi yang salah yang diterima keluarga. Keluarga belum mengetahui perkembangan perawatan yang diperlukan untuk menanggulangi masalah kesehatan Tn. C. Menurut Ny. S, Tn. C terkadang bersikap keras kepala dan tidak bisa diubah persepsinya mengenai penyakitnya. Menurut Ny. S, Tn. C memiliki persepsi bahwa perlu pergi ke dokter jika rasa sakit akibat penyakit hipertensi yang diderita Tn. C tidak dapat ditahan lagi oleh Tn. C. Oleh karena itu, setiap kali Tn. C merasa tidak sedang pusing, Tn. C sulit bahkan tidak mau jika diajak berobat. Keluarga kurang dapat melihat keuntungan pemeliharaan lingkungan rumah untuk masa yang akan datang. Hal ini ditandai dengan kondisi rumah yang tampak tidak rapi dan agak kotor. Keluarga belum mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan. Keluarga menyadari pentingnya fasilitas kesehatan bagi kesehatan Tn. C dan keluarga. Keluarga tidak merasa takut akan akibat dari tindakan pengobatan yang dilakukan. Keluarga berupaya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang makanan atau buah yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi Tn. C dan keluarga pun tak jarang melakukannya, seperti memberi Tn. C juice Mengkudu. Keluarga berupaya memodifikasi lingkungan dengan mendekatkan barang-barang yang diperlukan Tn. C agar mudah dijangkau oleh Tn. C. Keluarga akan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kondisi sakit yang dirasakan agak berat. 4. Fungsi Reproduksi Tn. C memiliki empat orang anak. Istri Tn. C sudah meninggal. Ny. S memiliki dua orang anak dan saat ini sudah bercerai dengan suaminya, sehingga tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi Tn. D memiliki satu orang anak. 5. Fungsi Ekonomi jika
Ny. S mengatakan bahwa penghasilan dari Tn. D dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan. Kebutuhan sandang dipenuhi setahun sekali, saat akan merayakan Hari Raya. Keluarga belum memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga. Hal ini ditandai dengan Tn. C yang tidak pernah dibawa ke Posbindu. V. Stres dan Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang Stresor jangka pendek dan panjang yang dialami oleh keluarga adalah adanya anggota keluarga (Tn. C) yang memunyai masalah kesehatan. 2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stresor Ketika ada stresor, biasanya keluarga berespon dengan berunding atau bermusyawarah untuk mencari pemecahan masalah. 3. Strategi Koping yang Digunakan Bila menghadapi permasalahan, keluarga lebih sering mendiskusikan dengan sesama anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalahnya. 4. Strategi Adaptasi Disfungsional Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.
VI. Pemeriksaan Fisik No. 1. Aspek yang Dinilai Penampilan tampak lemah Compos mentis y 170/120 mmHg y 84 x/menit y 20x/menit reguler y 76 kg y 155 cm Bersih Compos mentis y 130/90 mmHg y 76 x/menit y 20x/menit reguler y 65 kg y 160 cm Bersih Compos mentis y 120/80 mmHg y 80 x/menit y 20x/menit reguler y 85 kg y 165 cm 4. Kepala y y Bentuk Rambut y Simetris y Distribusi tidak merata y Simetris y Distribusi merata y Simetris y Distribusi merata y Simetris y Distribusi merata y Simetris y Distribusi merata Bersih Compos mentis y y 88x/menit y 20x/menit reguler Bersih Compos mentis y y y 86 x/menit y 20x/menit reguler Tn. C Tn. A Ny. S An. A An. P
2. Kesadaran 3. Tanda-tanda vital y y y y y Tekanan darah Nadi Respirasi Berat badan Tinggi badan
(beberapa area kepala tidak ditumbuhi rambut), rambut berwarna putih 5. Mata y y Bentuk Konjungtiva y y Simetris Pucat y y Simetris Merah muda y y Simetris Merah muda y y Simetris Merah muda y y Simetris Merah muda
y y
y y
y y
y y
y y
Putih Normal
y y
Putih Normal
6. Hidung
Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan
Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan
Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan
Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan y Simetris
Simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada perdarahan y Simetris y Baik
7. Telinga y y Bentuk Fungsi pendengaran y Simetris y Baik, baik terbukti dapat y Simetris y Baik, terbukti y Simetris y Baik, dapat menjawab pertanyaan dengan baik 8. Leher 9. Dada y y Bunyi nafas Bunyi jantung y Vesikuler y Reguler, S1-S2 y Vesikuler y Reguler, S1-S2 y Vesikuler y Reguler, S1-S2 y Vesikuler y Reguler, S1-S2 y Vesikuler y Reguler, S1-S2 Tidak teraba pembesaran KGB Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba pembesaran KGB pembesaran KGB pembesaran KGB pembesaran KGB terbukti y Baik
10. Ekstremitas
Atas
y Pergerakan bebas y dua jari di ekstremitas kanan dan tiga jari di ekstremitas kiri tampak melengkung y CRT <3 detik, ekstremitas
ekstremitas simetris, kekuatan 5 5, hangat y Pergerakan bebas y Akral hangat y Kekuatan otot 5 5 5 5 otot akral
ekstremitas simetris, kekuatan 5 5, hangat y Pergerakan bebas y Akral hangat y Kekuatan otot 5 5 5 5 otot akral
simetris, kekuatan otot 5 5, akral hangat y Bawah y Akral dingin, berjalan dengan perlahan dan diseret y Kaki kanan tampak bengkak. y Klien mengatakan kakinya
terasa berat. y Kaki klien terlihat tremor saat berjalan y Terdapat hiperrefleks patella dekstra dan sinistra y Kekuatan otot 5 2 5 2
y y 2. Minum y y 3. Tidur
Frekuensi Jenis
Jumlah Jenis
4. Aktivitas
1.
Emosi
Keadaan emosi relatif stabil. Keadaan emosi relatif Keadaan Klien dapat menerima stabil. Sosial relatif stabil. keadaannya dengan ikhlas
emosi
emosi
1.
Hubungan keluarga
antar Klien
harmonis
harmonis anggota
Klien dengan
harmonis
Klien
harmonis anggota
anggota dengan
dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan
VII. Harapan Keluarga Keluarga mengatakan bahwa keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan, keluarga dapat dibantu dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan memperbaiki kondisi kesehatan anggota keluarga yang sakit.
VIII. Pengkajian Khusus Lansia Tn. C (60 tahun) 1. Pengkajian Psikososial dan Spiritual a. Psikososial Klien dapat bersosialisasi dengan baik dengan anggota keluarga lainnya; klien juga bersikap ramah terhadap orang lain atau petugas kesehatan. b. Identifikasi Masalah Emosional : Pertayaan Tahap 1 o o o o Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak Apakah klien sering was-was atau khawatir ? ya Lanjutkan ke tahap 2 jika lebih dari 1 atau sama dengan satu jawaban ya Pertanyaan tahap 2 o o Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? ya Ada masalah atau banyak pikiran? klien mengatakan memikirkan penyakitnya o o o Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain? tidak Mengunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? tidak Cenderung mengurung diri ? tidak Jika lebih dari 1 atau sama dengan satu jawaban ya
Jenis : nasi, lauk-pauk 2 Minum 10 Frekuensi: ditentukan Jumlah: 1000 cc Jenis: air putih, teh manis 3 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya 4 Personal muka, toilet (cuci 5 Gosok gigi satu kali sehari, cuci muka setiap mandi (1-2 kali/hari), menyisir rambut dengan tangan 5 Keluar (mencuci menyikat menyiram) 6 7 8 9 10 Mandi Jalan di permukaan datar Naik turun tangga Mengenakan pakaian Kontrol bowel (BAB) 10 5 10 Frekuensi: 5 hari sekali Konsistensi: keras dan warna kuning pucat 11 Kontrol bladder (BAK) Olah raga / latihan Rekreasi pemanfaatan luang Total Score : / waktu 10 10 Frekuensi: 6-7 x / hari Warna : kuning 12 5 Klien tidak pernah berolah raga Menonton televisi 5 5 masuk toilet tubuh, 5 pakaian, menyisir 15 tidak dapat
13
105
3. Pengkajian Status Mental Gerontik a. Short Partable Mental Status Quisioner (SPMSQ) BENAR SALAH NO 1 2 3 4 5 6 7 7=8 7=2 8 PERTANYAAN Tanggal berapa hari ini ? Hari apa sekarang ? Apa nama tempat ini ? Di mana alamat anda ? Berapa umur anda ? Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir ) Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu sekarang ? Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu sebelumnya ? 9 10 Sebutkan nama ibu anda ? Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara menurun
Total Score :
o 2 Registrasi 3 3
Sebutkan
pemeriksa ) 1 detik untuk mengatakan masing-masing Kemudian tanyakan pada klien ketiga obyek tadi. ( Untuk disebutkan ) o o o 3 Perhatian Kalkulasi dan 5 2 Obyek (pulpen) Obyek (jam tangan) Obyek (buku)
Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali / tingkat. o o o o o 93 86 79 X 72 X 65 X
Mengingat
Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada no. 2 ( registrasi ) tadi. Bila benar 1 point untuk masing-masing obyek. o o o Obyek (pulpen) Obyek (jam tangan) Obyek (buku)
Bahasa
Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien. jam tangan pulpen
Minta klien untuk mengulang katakata berikut tak ada jika, dan, atau, tetapi. Bila benar nilai 1 point. Pernyataan benar 2 buah : tak ada , tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai. Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R dengan Hipertensi | 17
1
Perintahkan pada klien untuk hal berikut ( bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point ) o Tutup mata anda
Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar. o o Tulis satu kalimat X Menyalin gambar X
TOTAL NILAI
24
Kesimpulan: aspek kognitif dari fungsi mental baik 4. Pengkajian Keseimbangan untuk Klien Lansia LEMBARAN OBSERVASI KESEIMBANGAN KOMPONEN UTAMA DALAM BERGERAK A. Perubahan Posisi Gerakan Keseimbangan atau LANGKAHLANGKAH YANG DINILAI Bangun dari kursi. (mata terbuka) KRITERIA Tidak satu tetapi tubuhnya bangun kali dari NILAI 1
dengan tangan atau bergerak kedepan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali Duduk ke kursi (mata terbuka) Bangun dari kursi. (mata tertutup) Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah kursi Tidak satu tetapi bangun kali dari 1 tempat duduk dengan gerakan, mendorong 1
tubuhnya
keatas
dengan tangan atau bergerak kedepan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali Duduk ke kursi (mata tertutup) Menahan dorongan sternum (mata terbuka) pada Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah kursi Pemeriksa mendorong 1 strenum perlahan-lahan sebayak 3 kali. Klien mengerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya Menahan dorongan sternum (mata tertutup) pada Pemeriksa mendorong 1 strenum perlahan-lahan sebayak 3 kali. Klien mengerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya Perputaran leher Menggerakan mengenggam kaki, obyak 1 1
untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisisisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil Gerakan menggapai sesuatu Tidak mampu untuk mengapai dengan berdiri stabil, sesuatu bahu pada sesuatu fleksi ujung-
dukungan Membungkuk Tidak membungkuk mengambil memegang memerlukan usaha bangun B. Gaya Berjalan atau Gerak Minta klien untuk berjalan ketempat yang ditentukan Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) Ragu-ragu, tersandung, memegang untuk dukungan Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser menyeret mengangkat terlalu tinggi cm) Kontinuitas langkah (diobservasi samping klien) kaki dari Setelah langkah1 langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai satu kaki kaki mengangkat sementara lain 1 yang atau kaki), kaki ( >5 1 obyek 1 mampu untuk obyekobyek usaha1
obyek kecil dari lantai, untuk bisa berdiri lagi, multifel untuk
menyentuh lantai Kesimetrisan langkah (diobservasi samping klien) Penyimpangan jalur pada saat dari berjalan (diobservasi belakang klien) Berbalik Tidak berjalan dalam garis ke sisi Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan 1 lurus, bergelombang dari sisi 0 dari Langkah tidak semetris, terutama pada bagian yang sakit
B. ANALISA DATA No 1. Data DS: y Tn. C mengatakan nyeri di daerah lutut y Nyeri dirasakan seperti adanya rasa panas di daerah patella kanan dan kiri. y Nyeri dirasakan sepanjang waktu y Tn. C mengatakan sudah mengalami nyeri sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi tidak ingat pasti waktunya. DO: y Kaki kanan tampak bengkak. y Tn. R tampak memegang lututnya 2. DS: y Tn. C mengatakan kakinya terasa berat sehingga sulit menggerakkan kedua kakinya DO: y KATZ indeks C y Tn. R tampak dalam keadaan duduk di kursi/tempat tidur y dua jari di ekstremitas kanan dan tiga jari di ekstremitas kiri tampak melengkung y berjalan dengan perlahan dan diseret y kekuatan otot 2 2 y Kaki Tn. C terlihat tremor saat berjalan. 3. DS: y Tn. C mengatakan sudah menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang lalu y Tn. C mengatakan sering merasa pusing jika tekanan darahnya tinggi y Keluarga Tn. C mengatakan bahwa klien selalu meminum obat sakit kepala setiap kali merasa nyeri kepala DO: y TD : 170 / 120 mmHg y Konjungtiva pucat Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (74 tahun) anggota keluarga Tn. C Ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung Keterbatasan pergerakan pada (60 Tn. C Ketidakmampuan keluarga merawat anggota khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan Masalah Gangguan rasa nyaman: C (60 tahun) keluarga Tn. C Penyebab ketidakmampuan keluarga keluarga yang mengalami rheumatik
tahun) keluarga
keluarga Tn. C
C. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN No. 1. Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami rheumatik 2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan 3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung
D. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN No. Diagnosis 1. Kriteria Sifat masalah: aktual Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah: cukup 2/3 x 1 = 2/3 x2=1 Rasa nyeri dapat hilang jika penyebab dihilangkan Skor 3/3 x 1 = 1 Total 3,6 Pembenaran Rasa nyeri dirasakan klien.
Menonjolnya masalah: masalah berat, harus segera ditangani 2. Sifat masalah: aktual Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah
2/2 x 1 = 1
Masalah sangat dirasakan oleh Tn. C dan Tn. C ingin masalah tersebut segera diatasi.
3/3 x 1 = 1 x2=1
3,1
Keterbatasan gerak dirasakan klien. Perbaikan kondisi keterbatasan pergerakan memerlukan waktu yang cukup lama
2/3 x 1 = 2/3
Perburukan kondisi
menjadi kontraktur dapat dicegah jika klien mengoptimalkan fungsi tubuh yang masih baik
Menonjolnya masalah: ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 3. Sifat masalah: ancaman kesehatan Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah: cukup Menonjolnya masalah: masalah tidak dirasakan
1/2 x 1 =
Masalah sangat dirasakan oleh Tn. C dan keluarga ingin masalah tersebut segera diatasi.
2/3 x 1 = 2/3
2,3
x2=1
2/3 x 1 = 2/3
E. PENILAIAN KELUARGA MANDIRI Masalah kesehatan Masalah keperawatan 1 Hipertensi Gangguan rasa nyaman: nyeri Gangguan Mobilitas Fisik Risiko tinggi (KM II) 2 3 4 5 6 7 Kriteria Keluarga Mandiri Kategori masalah
(KM I)
(KM II)
Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. C termasuk pada kategori keluarga mandiri (KM II). Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R dengan Hipertensi | 24
F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami rheumatik 2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan 3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung
NO 1
Diagnosa Keperawatan Gangguan nyaman: tahun) Tn. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga mengalami rheumatik yang rasa Umum Setelah
Intervensi
keperawatan mampu: 1. Mengenal rheumatik - Menjelaskan pengertian rheumatik Respon verbal - Rheumatik adalah penyakit yang Berikan pendidikan kesehatan mengenai bagian dari tulang/sendi kepada akibat proses penuaan keluarga tentang rheumatik dengan cara - Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian rheumatic masalah
- Penyebab rheumatik: Respon verbal - Proses Penuaan - Kelelahan - Cedera atau Jatuh - Infeksi Kuman
- Penurunan daya tahan tubuh - Tidak diketahui dengan pasti - Tanda dan gejala rheumatic - Mudah lelah - Tidak nafsu makan - Demam - Bengkak dan nyeri pada sendi - Kemerahan pada sendi yang sakit - Gerak terganggu
- Menyebutkan rheumatik
Respon
- Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala rheumatic - Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala rheumatik - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan tanda
gejala rheumatik - Mengidentifikasi tanda dan gejala rheumatik Tn. C pada Respon verbal - Keluarga Tn. C dapat menyebutkan - Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala rheumatik yang dialami oleh Tn. C - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan tanda
gejala rheumatik
Respon
- Keluarga dapat mengungkapan - Diskusikan dengan keluarga kebutuhan dan harapannya mengenai harapan kesehatan - Motivasi yang keluarga positif untuk harapan terhadap mengungkapkan kesehatan kebutuhan keluarga dan tentang kesehatan tentang
dan verbal
mampu
Respon verbal
- Keluarga
untuk - Diskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi jika merawat Tn. A dengan masalah tidak melakukan tindakan rheumatik perawatan memutuskan - Bantu keluarga untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki - Diskusikan dengan keluarga tentang - Kaji konsekuensi dari setiap tindakan keinginan keluarga untuk merawat Tn. A dengan rheumatic
- Keluarga
dapat
memberikan - Diskusikan dengan keluarga tentang - Motivasi cara perawatan untuk klien pada klien dengan rheumatic keluarga pada menyebutkan kembali cara perawatan warna dengan rheumatik - Beri reinforcment positif jika keluarga perawatan pada mampu klien kepada cara pada dalam dalam nyeri menyebutkan kembali cara dengan rheumatik - Demonstrasikan keluarga mengurangi rheumatik - Awasi keluarga Tn. A melakukan kepada perawatan tentang
perawatan pada keluarga dengan masalah rheumatik. Dengan cara : CARA MENGURANGI NYERI 1. Kompres dingin Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan kemerahan. Cara nya basahi handuk kecil/waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada sendi yang sakit. 2. Kompres hangat Digunakan jika sendi yang sakit mengalami adanya Caranyabasahi handukkecil/waslap dengan air hangatlalu peras kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut bengkak warna tanpa kemerahan.
melakukan perawatan
CARA MENCEGAH KAMBUHNYA REMATIK 1. Istirahat yang cukup 2. Hindari kerja berat 3. Minum minuman yangtinggi kalsium seperti susu 4. Olahraga ringan secara teratur 5. Berjemur di panas Matahari pagi ( Jam 7.00 8.00 ) 6. Hindari makanan yang mengandung asam urat 7. Periksa kesehatan ke Puskesmas minimal 6 bulan sekali
CARA HIDUP SEHAT 1. Hindari merokok 2. Jalankan pola makan yang sehat yaitu menghindari lemak jenuh dan memperbanyak konsumsi bijibijian dan buah-buahan serta sayuran 3. Konsumsi multivitamin dan kalsium setiap hari
4. Mempertahankan berat badan yang ideal 5. Melatih daya pikir 6. Tetap aktif setiap hari 7. Lakukan upaya untukmellindungi penglihatan, 8. Aktif bersosialisasipendengaran dan kesehatan anda 9. Rutin kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika ada sesuatu yang tidak baik pada tubuh misalnya mengendalikan tekanan darah, mencegah osteoporosis atau menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
YANG
HARUS
MENGANDUNG
1. Golongan protein hewani seperti : sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat, limpa, bebek
dan burung 2. Makanan 3. Sayuran, yang mengandung alcohol : tape, durian kacang-kacangan, kembang kol, bayam dan jamur 4. minuman yang mengandung soda : coca cola, fanta, sprite 4. keluarga lingkungan mampu Respon verbal yang LINGKUNGAN YANG AMAN BAGI - Bantu keluarga untuk dapat mengidentifikasi sumberLANSIA 1. Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelapatau tidak remang-remang 2. Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan direkatkan 3. Perabot rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi 4. Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda 5. Pinggir dinding kamar mandi di karpet tepinya sumber daya yang dapat digunakan untuk keluarga dalam perawatan - Motivasi dapat lingkungan dalam perawatan memberikan kepada keluarga yang Tn.A untuk dapat
beri
pegangan,
lantai
kamar
memodifikasi
lingkungan
mandi tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi. 6. Tempat tidur kokoh 7. Alat dapur dan kompor aman
yang dapat digunakan untuk keluarga dalam memberikan perawatan kepada Tn.A dengan rheumatik
- Keluarga mengantarkan Tn. A ke - Anjurkan kepada keluarga fasilitas kesehtan yang ada secara rutin minimal 3 bulan sekali untuk untuk membawa Tn. A ke untuk kesehatan fasilitas pelayanan pemeriksaan secara teratur kesehatan yang dikehendaki
memanfaatkan
minimal 3 bulan sekali. 2 Keterbatasan Setelah Setelah intervensi dilakukan 10 kali pergerakan pada dilakukan lanjut usia (Tn. C, tindakan 60 keluarga dengan keluarga merawat anggota Tn. C selama hari pergerakan pada anggota
berhubungan
kesehatan bertambah dengan kriteria: Keluarga dapat Respon Menyebutkan pengertian Mobilisasi, 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang Mobilisasi pada klien menyebutkan
ketidakmampuan optimal
gerak
yang dan
Verbal
jenis mobilisasi dan tujuan mobilisasi Pengertian Mobilisasi Mobilisasi adalah kemampuan
post stroke 2. Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian, jenis, tujuan/manfaat mobilisasi.
merawat Tn. C
seseorang untuk bergerak secara 3. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya bebas, teratur untuk memenuhi kebutuhan kemandirian hidup sehat menuju tentang hal yang belum di mengerti tentang gangguan mobilisasi. Jenis Mobilisasi 1. Aktif Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang sendiri dapat tanpa dilakukan bantuan. 2. Pasif adalah latihan yang
diberikan pada klien berupa latihan pada tulang dan sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan
bantuan keluarga.
perawat
atau
Manfaat Mobilisasi Keluarga dapat Respon A. Gerakan Mobilisasi Klien menirukan gerakan dapat cara (ROM) maupun yang baik mobilisasi 1. Pergerakan bahu Pegang tangan penderita, pergerakan dan lalu siku angkat gerakan Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang Meningkatkan kekuatan otot 4. Ajarkan dan demonstrasikan cara melakukan mobilisasi (ROM) aktif dan pasif yang baik dan benar.
Keluarga n kembali
selebar bahu, putar ke luar dan ke dalam Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu kembali ke posisi awal Gerakan tangan dengan
dan benar.
lengan hingga
Buat sudut 90 0 pada siku lalu gerakan lengan membuat setengah keatas dan ke bawah dengan gerakan lingkaran
3. Pergerakan tangan Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar tangan Gerakan tangan sambil menekuk bawah Gerakan tangan sambil tangan ke pergelangan
menekuk tangan keatas 4. Pergerakan jari tangan Putar jari tangan satu persatu Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari telunjuk, lalu dekatkan pada jari jari yang lain. 5. Pergerakan kaki Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 putar Gerakan lutut kaki dengan lalu menekuknya sampai 90 o Angkat dekatkan kekaki yang satu kemudian gerakan menjauh Putar kaki ke dalm dan ke luar Lakukan penekanan
o
lalu
pada telapak kaki keluar dan kedalam Jari kaki di tekuk tekuk lalu di putar 6. Pergerakan Leher Pegang pipi pasien lalu gerakan kekanan Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
kekiri
dan
Keluarga dan klien Respon memiliki dorongan Verbal yang besar dalam Klien melatih melakukan mobilisai mobilisasi aktif pasif klien bersedia melakukan latihan (ROM) secara maupun mandiri yang baik
klien untuk Latihan mandiri dapat dilakukan 5. Anjurkan melakukan mobilisasi pasif oleh klien dengan masalah gangguan pergerakan pada kondisi post stroke. secara mandiri sesuai kemampuan 6. Libatkan anggota keluarga dalam melakukan latihan mobilisasi (ROM) aktif dan pasif.
7. Berikan
motivasi
pada
keluarga kesehatan.
untuk
kontrol
3.
Risiko
tinggi Setelah
Setelah menit,
kali keluarga masalah Respon verbal - Hipertensi adalah keadaan - Berikan tentang cara - Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi pendidikan hipertensi dengan
penurunan curah dilakukan jantung pada Tn. tindakan C Tn. berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal jantung penurunan curah (60 anggota keluarga
pertemuan selama 20
tahun) keperawatan mampu: selama 7 hari Mengenal hipertensi - Menjelaskan pengertian hipertensi penurunan curah jantung dapat risiko ditoleransi - Menyebutkan penyebab hipertensi Respon verbal - Penyebab hipertensi: - Obesitas - Perokok - Minum alcohol - Kurang olahraga - Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi - Motivasi keluarga untuk kembali menyebutkan penyebab hipertensi C gangguan dimana tekanan darah melebihi normal (systole >160 mmHg dan diastole > 95 mmHg) kesehatan kepada keluarga
- Makanan berlemak dan banyak garam - Keturunan - Stress tinggi - Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi Respon verbal - Tanda dan gejala hipertensi - Sakit kepala - Sukar tidur - Telinga berdengung - Mata terasa berat/ pandangan kabur - Mudah lelah - Dada berdebar - Berat pada tengkuk
- Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu penyebab menyebutkan hipertensi - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi - Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertensi - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan gejala hipertensi tanda
Respon verbal
- Keluarga Tn. C
dapat
menyebutkan - Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala hipertensi yang dialami oleh Tn. C - Berikan reinforcment positif jika keluarga mampu dan menyebutkan gejala hipertensi tanda
Respon
- Keluarga dapat mengungkapan - Diskusikan dengan keluarga kebutuhan dan harapannya mengenai harapan kesehatan - Motivasi yang keluarga positif untuk harapan terhadap mengungkapkan kesehatan kebutuhan keluarga dan tentang kesehatan tentang
dan verbal
- Keluarga hipertensi
memutuskan
untuk - Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan - Bantu keluarga untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki - Diskusikan dengan keluarga tentang - Kaji konsekuensi dari setiap tindakan keinginan keluarga untuk merawat Tn. R dengan hipertensi konsekuensi jika tidak melakukan tindakan
Respon verbal 7. keluarga merawat keluarga mengalami hipertensi mampu anggota yang - Keluarga dapat memberikan - Diskusikan dengan keluarga tentang - Motivasi perawatan cara perawatan untuk klien pada klien dengan hipertensi keluarga pada menyebutkan kembali cara dengan hipertensi - Beri reinforcment positif jika keluarga perawatan makanan ramuan penurun pada mampu klien menyebutkan kembali cara dengan hipertensi perawatan pada keluarga dengan masalah hipertensi. Dengan car non medis : 1. Menurunkan BB berlebihan buah-buahan. 3. Olahraga secara teratur. 4. Hindari stress 5. Mengurangi konsumsi aram dan kopi 6. Mengurangi berlemak 7. Menggunakan tradisional 8. Minum obat tekanan darah secara teratur dan sesuai dosis 9. Memeriksakan Respon verbal darah secara teratu Cara mengatasi hipertensi secara tradisional : tekanan 2. Mengkonsumsi sayuran dan
1. Daum salam - Cuci 7-10 lembar daun salam - Rebus dalam 3 gelas air amapai tersisa 1 gelas - Setelah dingin lalu disaring - Minum 2x/hari setengah gelas 2. Pepaya Muda - Parut 1 buah papaya - Peras ambil airnya - Air perasan diminum 2x/hari 3. Mentimun - Cuci mentimun, kupas lalu parut - Peras lalu minum 2x/hari 4. Seledri - 15 helai dicuci bersih lalu dirajang - Masukan ke dalam 2 gelas air panas sampai tinggal gelas. Lalu saring
kepada cara
- Minum 2x/hari 5. Rambut Jagung - Cuci segenggam rambut jagung - Rebus dalam 1 liter air lalu saring - Diminum 1x/hari 6. Labu Siam - Parut 1 buah labu siam - Peras di ambil airnya - Minum 2x/hari Respon psikomotor - Keluarga mendemonstrasikan cara pembatan obat tradisional untuk penderita hipertensi - Motivasi cara - Awasi keluarga pembuatan keluarga Tn. C untuk ulang obat dalam dalam
perawatan
melakukan perawatan
penderita hipentensi 1. Cahaya tidak terlalu terang atau gelap 2. Lantai tidak kotor dan sampah tidak berserakan 3. Perabot rumah diletakkan teratur 4. Kamar mandi selalu dibersihkan agar tidak licin 5. Tempat tidur tidak terlalu tinggi, ventilasi dan pencahayaan baik, tidak terlalu gelap dan terlalu terbuka Respon
- Tanyakan tentang keinginan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman - Berikan reinforcement positif pada keluarga
9. keluarga fasilitas
- Fasilitas kesehatan terdekat yang ada di lingkungan sekitar keluarga - Puskesamas Pasundan merupakan sarana yankes terdekat bagi keluarga untuk berobat
- Diskusikan dengan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang - Minta ada di lingkungan keluarga lingkungan sekitar keluarga kepada di untuk memutuskan fasilitas kesehatan sekitar keluarga yang akan
dipilih rutin
keluarga
untuk
Implementasi Membina hubungan saling percaya Melakukan pemeriksaan fisik terhadap Tn. O: C tanda rematik yang dialami Tn. C
Evaluasi
Paraf
TD Tn. C 170/120 mmHg Tn. C mengatakan lututnya terasa pegal dan sakit O: Tn. C tampak memegang kedua lututnya A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi
16.30-17.00 WIB
Mengkaji pengetahuan keluarga tentang S: mobilisasi pada klien dengan keterbatasan Tn. C mengatakan sulit melakukan mobilisasi pergerakan O: Tn. C tampak berjalan dengan diseret dan memegang dinding A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi
Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga S: tentang hipertensi Mengobservasi TTV Tn. C Tn. C mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi
O: y Keluarga hipertensi y TTV Tn. C: TD dalam batas yang dapat ditoleransi (190/100 mmHg), nadi 64 x/menit A: masalah tidak terjadi P: lanjutkan intervensi 31-5-2010 3 16.15-16.40 y Mendiskusikan hipertensi y Memberikan pengertian, y Memberikan yang belum gejala hipertensi kesempatan di mengerti pada tentang keluarga untuk bertanya tentang hal O: y Keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala stroke dengan benar y Keluarga dapat menyebutkan kembali hipertensi y Mengobservasi TTV penjelasan penyebab, mengenai tanda dan dengan keluarga S: y Keluarga klien mengatakan bahwa hipertensi disebabkan oleh makanan yang asin dan berlemak y Keluarga mengatakan bahwa tanda dan gejala hipertensi yaitu sakit kepala, berat pada tengkuk, pandangan kabur dapat menyebutkan pengertian
penyebab stroke dengan benar y TD 210/120 mmHg A: masalah tidak terjadi P: lanjutkan intervensi 1-6-2010 2 16.45-17.05 y Mendiskusikan dengan keluarga S:
pengertian,
jenis,
y Keluarga
mengatakan
mobilisasi
sulit
dilakukan pada kondisi Tn. C y Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa berat digerakkan O: y Keluarga dapat menyebutkan kembali tujuan mobilisasi dengan benar y Jari-jari Tn. C tampak melengkung A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi
keluarga untuk bertanya tentang hal gangguan mobilisasi. y Memotivasi klien untuk melakukan mobilisasi pasif secara mandiri sesuai kemampuan
y Memberikan motivasi pada klien dan S: keluarga untuk kontrol secara teratur Keluarga mengatakan bahwa saat ini Tn. C tidak ke pelayanan kesehatan y Memeriksa TTV Tn. C dalam pengobatan O: TD 180/100 mmHg A: masalah tidak terjadi P; pertahankan intervensi
3-6-2010
16.30-16.55
y Mendemonstrasikan cara melakukan S: mobilisasi (ROM) aktif dan pasif y Memotivasi klien untuk melakukan mobilisasi pasif secara mandiri sesuai kemampuan O: Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif A: masalah belum teratasi y Tn. C mengatakan sulit melakukan ROM y Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa berat jika digerakkan
P: lanjutkan intervensi 3 y Menjelaskan pada keluarga tentang S: cara pencegahan hipertensi y Memeriksa TTV Tn. C Keluarga mengatakan bahwa hipertensi dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat: menghindari makanan tinggi lemak dan garam O: y Keluarga benar y TD 190/100 mmHg A: masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi 8-6-2010 1 16.40-17.15 y Mendiskusikan dengan rheumatic y Memberikan informasi mengenai cara mengurangi 2 nyeri dan mencegah kambuhnya rematik y Membantu klien melakukan ROM pasif y Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif secara mandiri sesuai kemampuan dengan keluarga S: Tn. C mengatakan masih merasa nyeri O: Tn. C terlihat memegang lututnya A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi S: y Tn. C mengatakan sulit melakukan ROM tangan secara mandiri y Tn. C mengatakan bahwa jarinya terasa berat jika digerakkan dapat menjelaskan hipertensi cara dengan
pencegahan/perawatan
O: Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 3 y Memberikan motivasi pada keluarga S: untuk kontrol secara teratur ke Keluarga mengatakan tidak bisa membawa Tn. C kontrol ke dokter O: TTV: TD 190/120 mmHg, nadi 60x/menit) A; masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi 14-6-2010 1 13.30-14.15 y Mendiskusikan dengan rheumatic y Memberikan informasi mengenai cara mengurangi 2 nyeri dan mencegah kambuhnya rematik y Membantu klien melakukan ROM pasif y Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif secara mandiri sesuai kemampuan dengan keluarga S: Tn. C mengatakan masih merasa nyeri O: Tn. R terlihat memegang lututnya A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi S: y Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara mandiri y Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa sakit jika digerakkan O: pelayanan kesehatan y Memeriksa TTV
Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 3 y Memberikan motivasi pada keluarga S: untuk kontrol secara teratur ke Keluarga mengatakan akan membawa Tn. C kontrol ke dokter O: TTV dalam batas yang dapat ditoleransi (TD 170/90 mmHg, nadi 80x/menit) A; masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi 15-6-2010 15.30-16.00 2 y Melakukan ROM pasif pada klien y Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif O: Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif Tn. C tampak nyaman saat dilakukan ROM pasif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 16-6-2010 16.30-17.00 1 y Mendiskusikan dengan rheumatic y Memberikan informasi mengenai cara dengan keluarga S: Keluarga mengatakan memahaminya O: Keluarga tampak memperhatikan penjelasan S: y Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara mandiri sesuai kemampuan pelayanan kesehatan y Memeriksa TTV
mengurangi
nyeri
dan
mencegah
keluarga
cara S: y Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara mandiri y Keluarga O: Keluarga mempraktikkan ROM pasif dengan benar A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi mengatakan akan
melakukan ROM pasif y Memotivasi keluarga untuk melakukan ROM pasif pada klien
mempraktikkannya
y Memberikan motivasi pada keluarga S: untuk 53 kontrol secara teratur ke Keluarga mengatakan akan membawa Tn. C pelayanan kesehatan y Memeriksa TTV kontrol ke dokter O: TTV dalam batas yang dapat ditoleransi (TD 190/100 mmHg, nadi 80x/menit) A; masalah tidak terjadi P: pertahankan intervensi
19-6-2010
19.00