You are on page 1of 8

i PERSEPSI GURU SEKOLAH DASARTERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURUDI KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUNSEBAGAI DASAR PENGUATAN KEBIJAKAN PEMERINTAHTENTANG

SERTIFIKASI GURU TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratanUntuk mencapai derajad Sarjana S-2Program Studi Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Oleh

SUDARMAN NIM 05370056 PROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2007

ix DAFTAR ISI Hal.HALAMAN JUDUL ..................................................................................HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................HALAMAN MOTTO .................................................................................HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................KATA PENGANTAR ................................................................................DAFTAR ISI ...............................................................................................DAFTAR TABEL .......................................................................................ABSTRAK ..................................................................................................iiiiiiivvviviiixxiixiiiBAB I. PENDAHUL UANA. Latar Belakang ...B. Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian ..D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis .2. Manfaat Praktis ..E. Penegasan Istilah ...189991010 ix

xBAB II.BAB III.BAB IV.KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORIA. Kajian Pustaka .1. Penelitian Terdahulu ..2. Kebijakan Pemerintah B. Landasan Teori .1. Konsep Persepsi 2. Konsep Guru dan Peranannya ..3. Profesi Guru........................ ..4. Sertifikasi Guru ..METODE PENELITIANA. Rangcangan Penelitian ..B. Lokasi Penelitian dan Informan Penelitian ......................C.

Teknik Penelitian ..1. Teknik Pengumpulan Data .2. Teknik Pengolahan Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYAA. Gambaran Umum Pendidikan di Kecamatan Jiwan .B. Tanggapan Positif Guru Sekolah Dasar di KecamatanJiwan Terhadap Program Sertifikasi .................C. Tanggapan Negatif Guru Sekolah Dasar di KecamatanJiwan Terhadap Program Sertifikasi ..........D. Temuan-Temuan Penelitian................................................1111111313192328414142424347506469x

xiBAB V. PENUTUPA. Kesimpulan .......................................................................B. Saran .................................................................................7273DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7577

3bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa.Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah telah menetapkan tigarencana strategis yaitu (1) perluasan dan peningkatan akses, (2) peningkatanmutu, relevansi dan daya saing serta (3) peningkatan tata kelola pendidikan,transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pendidikan.Salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dalam rangkapelaksanaan rencana strategis tersebut adalah guru. Guru merupakankomponen pendidikan yang sangat menentukan dalam membentuk wajahpendidikan di Indonesia. Ujung tombak dari semua kebijakan pendidikanadalah guru. Gurulah yang akan membentuk watak dan jiwa bangsa, sehinggabaik dan buruknya bangsa ini sangat tergantung pada guru. Banyaknyakejahatan, pencurian, kerusuhan, pengangguran disebabkan oleh guru yangsalah dalam menerapkan pendidikan. Demikian juga bangsa yang malas,kurang kreatif, kurang berani mengambil resiko, kurang inovatif, culas,berjiwa korup, sering meyalahkan orang lain, semua itu sangat ditentukan olehperan guru.Karena peran guru yang begitu besar, maka diperlukan guru yangprofesional, kreatif, inovatif, mempunyai kemauan yang tinggi untuk terus 4belajar, melek terhadap teknologi informasi, sehingga mampu mengikutiperkembangan zaman.Tuntutan profesionalisme guru terus didengungkan oleh berbagaikalangan di masyarakat kita, termasuk kalangan guru sendiri melalui berbagaiorganisasi guru yang ada, di samping tuntutan perbaikan taraf hidup guru.Mereka berharap, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan diIndonesia, diperlukan seorang guru yang profesional dalam mendidik siswa-siswinya di sekolah.Sejalan dengan tuntutan profesionalisme guru itulah, maka pemerintahmengeluarkan UndangUndang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru danDosen. Dengan dikeluarkannya UndangUndang tersebut guru diposisikansebagai suatu profesi sebagaimana profesi dokter, hakim, jaksa, akuntan danprofesi-profesi lain yang akan mendapat penghargaan sepadan sesuai denganprofesinya masing-masing.Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasipeserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14/2005 : pasal 1).Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjangpendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UUNo. 14/2005 : pasal 2). Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga 5profesional seperti yang dimaksudkan di atas dibuktikan dengan sertifikasipendidik (UU No. 14/2005 : pasal 2).Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang tentunya tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang dan hanya bisa dilaksanakan olehorang-orang terdidik yang sudah disiapkan untuk menekuni bidangpendidikan. Pekerjaan khusus tersebut dilaksanakan dengan prinsipprinsip(1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme, (2) memilikikomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, danakhlak mulia, (3) memiliki kualitas akademik dan latar belakang pendidikansesuai dengan bidang tugasnya, (4) memiliki kompetensi yang diperlukansesuai dengan bidang tugasnya, (5) memiliki tanggungjawab atas pelaksanaantugas keprofesionalan, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuaidengan prestasi kerja, (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkankeprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat, (8)memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugaskeprofesionalan dan (9) memilik organisasi profesi yang mempunyaikewenangan mengatur halhal yang berkaitan dengan tugas profesi guru.Sebagai profesi guru wajib memiliki kualifikasi akademik,kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memilikikemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasiakademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus

mempunyaipendidikan sarjana atau diploma empat. Sedangkan kompetensi guru yangdipersyaratkan adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, 7 Tabel 1. Data Guru dan Kualifikasi Akademik di IndonesiaKualifikasi PendidikanNo Jenjang JumlahS 1 D 3 D 2 D 11. TK 137.069 5.318 7.539 124.1432. SLB 8.304 3.886 467 3.9513. SD 1.234.927 103.116 26.798 495.700 609.1894. SMP 466.748 197.621 117.154 999.557 52 .4165. SMA 230.114 168.167 55.043 4.349 2.5316. SMK 147.559 95.161 44.533 2.641 5.297Jumlah 2.224.721 573.269 243.995 609.786 797.527 Sumber : Depdiknas 2007 Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah guru SekolahDasar menduduki peringkat pertama diantara jenjang pendidikan lainnya.Dari 1.234.927 orang guru SD, hanya 103.116 (8,35 %) orang yangberpendidikan Sarjana dan sebanyak 609.189 (49,33 %) orang guru yangberpendidikan D1. Karena jumlahnya yang cukup banyak dan rata-ratatingkat pendidikan guru rendah, maka guru SD mengahadapi permasalahanyang sangat komplek.Persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yangtepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-cirifisik yang khas pada masing-masing rangsangan (Winkel 1996 : 249).Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkankesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulus) dan perbedaan antararangsangan-rangsangan yang ada. Persepsi termasuk ranah psikomotorik menurut klasifikasi Simpson, dengan kemampuan internal individu yaitumenafsirkan suatu rangsangan, kepekaan terhadap suatu rangsangan dankemampuan untuk membedakan suatu rangsangan 8Kepekaan, penafsiran dan kemampuan membedakan terhadaprangsang yang berupa informasi tentang aturan dan perundang-undangansangat diperlukan oleh guru, sehingga pada saat guru melaksanakan danmenjalani aturan tersebut benar-benar paham sesuai dengan aturan yangdikehendaki. Bearangkat dari situasi itulah maka persepsi terhadap programsertifikasi guru sangat penting bagi setiap guru.Di lain pihak belum semua guru di setiap jenjang pendidikanmemahami terhadap sertifikasi guru. Bagaimana aturan main danpersyaratan sertifikasi guru, peraturan-peraturan yang melandasi sertifikasiguru, Lembaga penyelenggara sertifikasi guru, belum banyak dimengerti olehguru. Apalagi guru-guru yang berada di daerah terpencil yang belumterjangkau oleh arus informasi dan komunikasi.Bertitik tolak dari hal tersebut di atas , maka penulis ingin melakukanpenelitian yang berjudul Persepsi Guru Sekolah Dasar Terhadap ProgramSertifikasi Guru Di Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Sebagai DasarPenguatan Kebijakan Pemerintah Tentang Sertifikasi Guru B. Fokus Penelitian Dalam pandangan penelitian kualitatif gejala dari suatu obyek bersifatholistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), oleh karena itu perluditetapkan suatu fokus. Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan batasan masalah. Dalam penelitian ini yang menjadi fokuspenelitian adalah sebagai berikut : Bagaimanakah tanggapan positif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwanterhadap program sertifikasi Bagaimanakah tanggapan negatif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwanterhadap program sertifikasi ?3. Temuan-temuan apakah yang dapat menjelaskan tanggapan positif dannegatif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan terhadap programsertifikasi ?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang :1. Tanggapan positif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan terhadapprogram sertifikasi.2. Tanggapan negatif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan terhadapprogram sertifikasi.3. Temuan-temuan yang dapat menjelaskan tanggapan positi dan negatif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan terhadap sertifikasi. D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoritik a. Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan ilmupengetahuan terutama di bidang pengembangan kebijakan pendidikan.b. Bagi para peneliti, penelitian ini dapat diajdikan referensi dalam penelitianlanjutan di bidang pengembangan kebijakan pendidikan a. Data Collection (Pengumpulan Data) Data dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data(Triangulasi), yaitu merupakan penggabungan dari berbagai macam teknik pengumpulan data baik wawancara, observasi maupun dengan menggunakanangket. Semakin banyak data yang terkumpul, maka hasil penelitian yangdidapat semakin bagus. b. Data Reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itumaka data perlu dicatat secara teliti dan rinci. Kemudian data dirangkum,dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting dan dicaritema serta polanya.Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelasdan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,dan mencari data berikutnya jika diperlukan. Data-data yang tidak terpakaidibuang, sehingga peneliti lebih fokus pada data yang telah tereduksi.Dalam penelitian ini data-data yang tereduksi adalah data-data yangada kaitannya dengan tujuan penelitian yaitu persepsi positif dan persepsinegatif guru terhadap sertifikasi guru serta temuan-temuan di lapangan yangada kaitanya dengan sertifikasi guru. Data yang tidak ada kaitannya denganpersepsi positif dan persepsi negatif guru terhadap sertifikasi guru dibuang.Karena reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yangmemerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan, makareduksi data dapat dilakukan dengan mendiskusikan pada teman atau orang 46lain yang dipandang ahli, misalnya Kepala Cabang Dinas Pendidikan, KepalaDinas Pendidikan atau para Pengawas pada Dinas Pendidikan KabupatenMadiun. Dari hasil diskusi akan diperoleh data yang benar-benar penting dansesuai dengan tujuan. c. Data display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalahmendispaykan data. Display data dapat dalam bentuk tabel, grafik, chard dansejenisnya. Melalui penyajian data dalam bentuk display, maka data

dapatterorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudahdipahami.Display data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraiansingkat, bagan, hubungan antar kategori dan flowchart. Penyajian data denganmenggunakan teks yang bersifat naratif. d. Verifying (Verifikasi) Langkah berikutnya dalam analisis data adalah verifikasi yaitumemverifikasi data dan menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil harusdidukung oleh data-data yang valid dan konsisten, sehingga kesimpulan yangdikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.Kesimpulan yang diperoleh merupakan jawaban dari fokus penelitianyang telah dirumuskan sejak awal dan dapat berkembang sesuai dengankondisi yang berada di lapangan. Kesimpulan yang diperoleh juga dapatberupa temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYAA. Gambaran Umum Pendidikan di Kecamatan Jiwan Kecamatan Jiwan merupakan salah satu bagian dari lima belaskecamatan yang ada di Kabupaten Madiun. Kecamatan Jiwan terletak disebelah barat daya wilayah Kabupaten Madiun. Batas wilayah KecamatanJiwan yaitu sebelah timur Kota Madiun, sebelah barat dan selatan berbatasandengan Kabupaten Magetan dan disebelah utara berbatasan denganKecamatan Sawahan.Perkembangan pendidikan di Kecamatan Jiwan ditinjau dari kuantitasmenunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Data jumlah sekolah diKecamatan Jiwan dapat di lihat pada Tabel 2.Tabel 2.Data Sekolah di Kecamatan JiwanNo. Jenis Sekolah Jumlah1.2.3.4.5.6.Sekolah Dasar (SD)Sekolah Menengah Pertama (SMP)Sekolah Menengah Atas (SMA)Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Sekolah Luas Biasa (SLB)Madrasah Tsanawiyah2821211Jumlah sekolah 35 BAB V PENUTUPAN. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada analisis data pada Bab IV dan fokus penelitiandapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Tanggapan positif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan terhadap programsertifikasi guru adalah sebagai berikut :a. Undang Undang No. 14 Tahun 2005 merupakan landasan hukum bagiguru dalam meningkatkan kualitas guru, meningkatkan kompetensi gurudan meningkatkan kesejahteraan guru.b. Kualifikasi akademik Sarjana/D IV bagi guru sudah sangat tepat, hal inisesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan ilmu serta teknologi.c. Guru harus memiliki empat kompetensi dasar yaitu kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensiprofesional.d. Sertifikasi Portofolio bagi guru dalam jabatan sangat menguntungkan,karena model ini menghargai masa kerja guru, kualifikasi akademik,pendidikan dan pelatihan, kepribadian guru, kinerja guru dan prestasi gurudi masa lalu.e. Tunjangan profesi bagi pendidik akan dapat terealisasi setelah guru dalam jabatan memperoleh sertifikat pendidik.

Tanggapan negatif guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan terhadap programsertifikasi guru adalah sebagai berikut :a. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 hanya merupakan janji pemerintahyang tidak mungkin dapat terealisasi.b. Guru tidak harus berkualifikasi Sarjana/D IV, tetapi yang penting adalahkreatifitas, loyalitas dan kecintaan guru terhadap profesinya.c. Dalam pelaksanaannya sertifikasi model portofolio kurang sosialisasi,sehingga banyak dokumen yang dimiliki oleh guru tidak dapat disertakandalam sertifikasi, karena rata-rata guru tidak menyimpannya secara rapi.d. Guru kurang yakin terhadap realisasi tunjangan profesi guru sesuai denganundang-undang.3. Temuan-temuan dalam penelitian yang masih terkait dengan sertifikasi guruadalah sebagai berikut :a. Guru di Kecamatan Jiwan kurang yakin dapat mencapai skor 850 sesuaiyang ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional.b. Masih ada guru yang bermoral kurang baik dalam melengkapi dokumensertifikasi, yaitu dengan cara menggandakan dokumen milik orang lain.c. Penentuan peserta sertifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan,masih terdapat beberapa peserta yang tidak sesuai dengan aturan yangditetapkan.

B. Saran 1. Bagi guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan dalam mengumpulkandokumen hendaknya benarbenar dokumen yang asli. 2. Bagi Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Jiwan, tanggapan positif maupun tanggapan negatif yang diberikan guru Sekolah Dasar, dapatdijadikan pijakan dalam mempersiapkan guru untuk menghadapisertifikasi guru dalam jabatan. Kepala sekolah juga harus terusmendorong para guru agar mempersiapkan dokumen-dokumen yangdibutuhkan dalam sertifikasi. 3.Bagi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Jiwan, sosialisasitentang sertifikasi harus lebih ditingkatkan, sehingga pemahaman guruterhadap sertifikasi guru dalam jabatan lebih meningkat.

You might also like