Professional Documents
Culture Documents
Shortcut : Menghitung tegangan ripple catu daya Analisa kerja penguat Kelas B/AB Komplementer Dari mana harus memulai Program Kalkulasi Contoh Aplikasi Seiring dengan semakin bertambahnya permintaan membuat trafo dari para rekan DIYer yang berniat membuat penguat daya Kelas B atau AB yang salah satunya adalah adalah Gain Clone (selanjutnya disebut GC) dari para DIYer maupun Gain Cloner, maka saya terdorong untuk membuat tulisan ini dengan tujuan agar para rekan DIYer bisa memahami bagaimana cara menghitung kapasitas dari trafo yang akan digunakan ataupun juga nilai kapasitor pada rangkaian power supply berkaitan dengan besarnya daya keluaran yang diinginkan. Menghitung Tegangan Ripple Pencatu Daya Sebagai awalan dari tulisan ini saya akan membahas bagaimana cara menghitung tegangan ripple atau singkatnya kemudian akan saya tulis sebagai Vr. Untuk memahami tujuan dari tulisan ini cobalah anda lihat Gambar 1 di bawah, yaitu sebuah gambar rangkain penyearah gelombang penuh yang mendrive sebuah beban resistor R.
Untuk memahami bagaimana pola tegangan listrik sebagagi fungsi waktu pada rangkain di atas bisa anda lihat gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2,
Bentuk gelombang listrik fungsi waktu dari sebuah penyearah gelombang penuh dengan beban RL
Pola tegangan listrik seperti pada gambar 2 di atas tentunya hanya bisa dilihat dengan osiloskop, dan jika menggunakan multimeter yang akan terukur adalah Vdcmin.
Vr = 0.5 x I x T / C.............................................Persamaan 1
Dimana : Vr = tegangan ripple dalam volt I = arus dalam ampere T = periode dalam detik, untuk Indonesia dengan F_PLN = 50Hz, maka T = 20 mS/0.02 S C = nilai kapasitor penyearah dalam farad Untuk memahami pemakaian formula tsb, kita akan coba membahas sebuah contoh berikut Sebuah rangkaian catu daya memiliki, tegangan sekunder trafo Vac =15V, menyerahkan tegangan dengan diode bridge dan kapasitor C= 1000uF, diberi beban RL = 1 kohm Berapakah nilai tegangan keluaran yang terukur Vdcmin dan juga tegangan ripplenya Vr
Jawab :
Tegangan dari trafo akan dikonversikan oleh diode bridge dan juga kapasitor menjadi tegangan searah dengan nilai Vdcmax = Vac x 1.4142 - 1.2V bridge) = 15 x 1.4142 - 1.2 = 20.013 volt (----> 1.2V adalah tegangan drop pada diode
Nilai tegangan ripple Vr = (0.5 x IL x T)/ C = (0.5 x 0.021213A x 0.02 )/ 0.001 F = 0.213 V Nilai Vdc min = Vdcmax - Vr = 20.013 V - 0.2013 V = 19.8117 V Dalam aplikasi yang sesungguhnya nilai yang akan didapat bisa jadi akan lebih kecil dari hasil perhitungan tsb, karena perhitungan tsb dilakukan dengan menganggap bahwa trafo yang digunakan adalah ideal dengan load regulation = 0% Jika ada memesan trafo dari saya, anda tidak perlu lagi memperhitungkan load regulation karena trafo saya sudah dibuat dengan memperhitungkan drop tegangan ketika bekerja pada beban penuh.
uraikan pada tulisan ini tentunya juga bisa digunakan sebagai pendekatan untuk mengkalkulasi konsumsi daya penguat B atau AB. Dalam sebuah penguat Kelas B Komplementer, ketika tidak ada sinyal yang masuk pada input amplifier maka tegangan keluaran pada output akan berada pada nilai nol terhadap ground. Ketika amplifier ini diberi sinyal maka tegangan output akan bergerak naik menuju Vpos, nilai maksimum atau Vpeak nya adalah pada suatu nilai tertentu yang mendekati Vpos, selanjutnya setelah mencapai Vpeak(+) maka sinyal akan turun mendekati tegangan negatif Vneg sampai pada sebuah nilai yang kita sebut Vpeak(-). Begitulah seterusnya hal ini akan terjadi. Untuk membantu memahami penjelasan ini, anda bisa lihat gambar3 di bawah ini
Gambar 3
Selisih antara Vpos dan Vpeak(+) maupun juga selisih antara Vneg dan Vpeak(-) setelah dikurangi tegangan ripple Vr adalah tegangan saturasi positif dan
negatif atau kita sebut Vsat(+) dan Vsat(-) dalam realitanya Vsat(+) dengan Vsat(-) ini bisa sama ataupun berbeda, akan tetapi dalam perhitungan kalkulasi daya harus dianggap sama dan mengacu pada nilai Vsat yang lebih besar. Pada data sheet LM3886 nilai Vsat ini disebut sebagai output drop Voltage dan besarnya adalah 3V.
Setelah kita menemukan daya keluaran yang diinginkan ( disebut Po) dan juga impedansi speaker (disebut RL), kita bisa menghitung daya keluaran RMS dari penguat dengan formula sbb
Program Kalkulasi
Untuk memudahkan anda melakukan perhitungan di atas saya telah menyiapkan untuk anda sebuah program sederhana dalam format xls, silahkan click di sini :
http://www.sap.or.id/Kalkulasi_Daya_Pe nguat_Kelas_B_AB.xls
Semoga tulisan ini bisa membantu anda untuk menghitung dengan cepat dan akurat akan kebutuhan daya sebuah penguat Kelas B/AB sehingga bisa menentukan trafo yang cocok dengan kebutuhan anda.
Contoh Aplikasi
Berikut saya akan memberikan sebuah contoh aplikasi untuk agar anda bisa memahami lebih jelas pemakaian metode perhitungan yang telah saya uraikan di atas. Seorang Gain Cloner hendak membuat power amplifier menggunakan LM3886, daya keluaran yang diinginkan adalah 50 watt dengan speaker berimpedansi 8 ohm, elco catu daya yang ingin digunakan adalah 10000uF, dan tegangan saturasi Vsat adalah 3V. Berapakah rating trafo yang harus disediakan
Gambar 4 Hasil perhitungan contoh aplikasi Dalam menyediakan trafo tentunya ada tidak perlu memesan dengan trafo dengan nilai persis seperti di atas tapi bisa dilakukan pendekatan sehingga trafo yang disediakan bisa menjadi 25V-0-25V, 2.6A. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa hasil perhitungan ini adalah untuk satu kanal amplifier atau mono, jika penguat yang hendak anda buat adalah stereo tentunya anda harus menyediakan trafo yang rating arusnya adalah dua kali hasil perhitungan di atas namun dengan tegangan yang sama, atau bisa juga menyediakan dua buah trafo terpisah untuk masing2 kanal.
Semoga tulisan ini bisa membantu anda untuk menghitung dengan cepat dan akurat akan kebutuhan daya sebuah penguat Kelas B/AB sehingga bisa menentukan trafo yang cocok dengan kebutuhan anda.