You are on page 1of 10

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA

1. PENGANTAR Dalam reaksi kimia perubahan-perubahan yang dialami suatu atom hanya bagian luar saja dari atom tersebut, sedangkan inti atom tidak mengalami perubahan. Dalam ilmu kimia terdapat banyak sekali aplikasi peristiwa inti seperti reaksi inti dalam bidang ilmu kimia. Reaksi ini menyangkut perubahan atom satu atau dua unsur menjadi satu atom atau lebih dari unsur atau unsur-unsur yang berbeda. Kimia inti menyangkut studi tentang struktur inti dan bagaimana struktur ini mempengaruhi kestabilan inti serta peristiwa inti seperti keradioaktifan alam dan transmutasi inti. 2. Tujuan Instruksional Umum Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami radiokimia, kestabilan inti, peluruhan radioaktif, transmutasi inti, energi ikatan inti dan reaksi fisi dan fusi. 3. Tujuan Instruksional Khusus a. b. c. d. e. f. 4. URAIAN 4.1 Perubahan Massa Pada Reaksi Kimia dan Proses Nuklir Dalam reaksi kimia, kekekalan massa dan kekekalan energi ditinjau secara terpisah. Akan tetapi massa dan energi saling berhubungan sesuai dengan persamaan Einstein. E = m c2 E adalah energi, m adalah ekivalen massa, dan c adalah kecepatan cahaya. Ekivalen massa dalam reaksi kimia sangat kecil. Pembakaran 1000 kg batu bara mempunyai ekivalen massa sekitar 1 mg, satu per milliar massa total. Tidak ada satu neraca yang pekapun yang dapat dipakai untuk menimbang massa sekecil ini. Oleh karena itu, hukum kekekalan massa berlaku untuk reaksi kimia. Sebaliknya perubahan massa pada proses nuklir dapat diukur. Pembelahan 1000 kg uranium dapat menghasilkan energi dengan ekivalen massa 900 gram atau satu per seribu massa total. Energi dalam peluruhan radioaktif berkisar di antara 0 dan 5 MeV, sesuai dengan perubahan massa 0,005 s.m.a. Dalam bidang nuklir perubahan energi dinyatakan untuk perubahan per atom 1 mol atom = 6,0225 x 1023 atom 1 s.m.a = 1,660 x 10-24 g Satuan energi dinyatakan dalam elektron volt per atom dengan singkatan eV, atau kilo elektron volt (keV) =103 eV dari mega elektron volt ( MeV) = 106 eV) Persamaan = E = m c2 c = 2,99 x 1010 cm/s Setelah mempelajari bahan ajar ini mahasiswa diharapkan dapat: Menyebutkan sifat-sifat nuklida stabil dan tak stabil. Memberikan dua contoh reaksi transmutasi inti. Menghitung waktu paruh dari persamaan laju peluruhan radioaktif. Membedakan reaksi fisi dan fusi dengan memberikan masing-masing contoh reaksinya. Menjelaskan kestabilan inti berdasarkan perbandingan neutron terhadap proton. Menghitung energi ikat inti per nukleon.

c2 = cm2/s2 =

(massa) cm2 (massa) s 2

1 MeV = 3,8 x 10-14 kal = 1,6 x 10-6 erg = 1,602 x 10-3 J 4.2. INTI DAN KESTABILANNYA A. Nuklida dan Nukleon

83

Pada tahun 1911 Rutherford menemukan teori inti untuk menjelaskan struktur atom berdasarkan hasil percobaan tentang penghamburan sinar alfa. Sampai dengan tahun 1920 Rutherford dapat menjelaskan bahwa muatan inti adalah Ze dengan Z adalah nomor atom unsur dan e adalah muatan elektron. Partikelpartikel dalam inti yang bermuatan positif ini diberi nama proton. Pada waktu itu W.D. Harkins, Ome Mason dan E. Rutherford secara terpisah tetapi pada waktu yang bersamaan mengemukakan suatu anggapan bahwa di dalam inti mungkin terdapat tak bermuatan yang bermassa satu satuan massa atom. Pada tahun 1932 Chadwick berhasil menemukan partikel neutron yang merupakan kebenaran dari anggapan Rutherford pada tahun 1920. Dengan penemuan neutron maka dapat disimpulkan bahwa neutron merupakan massa pengikat proton dalam inti sehingga menghasilkan gaya tarik menarik yang mengimbangi gaya tolak Coulomb antar proton yang bermuatan positif. Oleh kaena itu inti terdiri dari neutron dan proton. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah nomor atom (Z). Jumlah neutron dalam inti sama dengan bilangan neutron (N). Partikel- partikel penyusun inti yaitu proton dan neutron disebut nukleon. Jumlah nukleon atau jumlah proton dalam inti sama dengan bilangan massa (A), di mana A=N + Z Setiap spesi nuklir yang ditandai dengan bilangan massa A, nomor atom Z dan bilangan neutron N disebut nuklida.

A Z
Tanda N biasanya tidak digunakan kaena N = A - Z Ada beberapa macam nuklida 1. Nuklida stabil

XN

Nuklida ini stabil atau keradioaktifannya tidak terdeteksi

1 , H 1
2.

1, 2 C 6
238 92

1 4 7N

Radionuklida alam primer. Nuklida ini radioaktif dan dapat ditemukan di alam

U , waktu paro 4,5 x 109 tahun

3.

Radionuklida alam sekunder Nuklida ini radioaktif dan dapat ditemukan di alam. Waktu parohnya pendek dan dibentuk secara kontinyu dari nuklida alam primer.

4.

Nuklida alam terinduksi Misalnya


1 4 6

C yang terbentuk karena antaraksi sinar kosmis dengan nuklida

1 4 7

N di atmosfir.

Nuklida- nuklida dapat dikelompokkan menjadi tiga nuklida yaitu: 1. Isotop yaitu nuklida yang nomor atomnya (Z) sama tetapi N dan A berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh jumlah neutron yang berbeda. Oleh karena sifat- sifat kimia suatu unsur bergantung pada nomor atomnya, maka isotop isotop suatu unsur mempunyai sifat- sifat kimia yang sama.

3 4 1 1 2 4 H, H, 6 , 6 e e C C 2 2

15 1

5 0

S, n

17 1

5 0

S, n

19 1

5 0

S n

2. Isobar ialah nuklida- nuklida yang bilangan unsurnya sama tetapi nomor atomnya berbeda. Oleh karena nomor atom isobar-isobar berbeda, sifat-sifat kimia dan fisikpun berbeda.

84

10 10 10 3 3 3 T , 5 X, B e 4e a 5 2 5 6

20 1

T, P, h b 8 1
8 2

20 1

20 1 8 3

B P i, o
8 4

20 1

3. Isoton ialah nuklida-nuklida yang mengandung jumlah neutron yang sama. Oleh karena nomor atomnya berbeda maka isoton isoton sifat-sifat fisika dan sifat kimia berbeda.

3 0

S 1P S i, 5 , 1 4 1 6

3 1

3 2

Selain ketiga macam nuklida di atas dikenal juga isomer yaitu nuklida yang mempunyai yang mempunyai nomor atom dan nomor massa yang sama tetapi berbeda dalam sifat keradioaktifannya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan susunan tingkat energi proton dan neutron dalam inti. Proses keradioaktifan mula-mula ditemukan oleh Henry Becquerel pada tahun 1896. Ketika mempelajari sifat flourensensi garam uranium ia menemukan bahwa Garam-garam ini secara spontan memancarkan radiasi berenergi tinggi yan dapat menghitamkan pelat fotografi. Pada tahun 1898 Marie dan Piere Cure mempelajari keradioaktifan dari suatu biji uranium yang disebut pek blenda dan menemukan unsur baru yang sangat radioaktif yaitu radium. Ketika mempelajari keradioaktifan dari radium Rutherford menemukan sinar alfa dan sinar beta. Pada waktu yang sama, Villard seorang sarjana Prancis menemukan sinar gamma. Macam Peluruhan Radioaktif 1. Peluruhan Alfa Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari pancaran inti atom helium yang disebut partikel alfa dinyatakan dengan
4 2

He

. Setelah terpancar di udara beberapa cm, menangkap elektron dan

membentuk atom helium yang netral. Partikel alfa tidak dapat menembus kulit manusia, tetapi dapat merusak kulit.

20 1 P o 8 4
2. Peluruhan Beta

26 0 8 2

P b

4 H e 2

Pada peluruhan ini neutron berubah menjadi proton. Pada proses ini tidak terjadi perubahan jumlah nukleon. Ada tiga macam peluruhan beta. a). Peluruhan negatron Disini terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan pemancaran elektron negatif atau negatron.

1 n 0

1 0 1 H + -1

b). Peluruhan positron

44 Sc 21
0 44 Sc + -1e 22

44 Ca + 20
44 21

0 1

c). Penangkapan elektron

Sc

85

3. Peluruhan gamma

60 Co 27
2.

60 Co + 27

Proses ini sering disebut transisi isomer Pemancaran neutron

87 Kr 36
3.

86 Kr + 36

1 n 0

Pemancaran neutron terlambat

87 Br 35
4.

- 56 detik

87 cepat Kr 36

86 Kr 36

1 + 0n

Pembelahan spontan Proses ini hanya terjadi dengan nuklida- nuklida yang sangat besar dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yan massanya berbeda.

254 Cf 98

142 108 Mo + Ba 56 42

1 n 0

B.

Kestabilan Inti Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun ada beberapa aturan empiris

yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang radioaktif. 1). Semua inti yang mengandung 84 proton (Z = 84) atau lebih tidak stabil 2). Aturan ganjil genap Diamati bahwa inti yang mengandung jumlah proton yang genap dan jumlah neutron yang genap lebih stabil dari inti yang mengandung jumlah proton dan neutron yang ganjil. Jumlah Proton neutron Genap- genap Genap- ganjil Ganjil- genap Ganjil- ganjil 3). Bilangan Sakti (Magic Number) Dari berbagai pengamatan tentang kestabilan inti ditemukan bahwa inti itu stabil jika dalam inti tersebut terdapat jumlah proton dan jumlah neutron sama dengan bilangan sakti (magic number), atau konfigurasi kulit tertutup untuk proton dan neutron. Bilangan bilangan ini adalah, Untuk proton: = 2, 8, 20, 28, 50, dan 82 Untuk neutron : = 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126 Nuklida yang mempunyai neutron dan proton sebanyak bilangan sakti stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif. Isotop-isotop stabil, Inti yang stabil 157 52 50 5

4 He, 2

16 8 O,

40 Ca, 20

208 Pb 82

86

Bilangan sakti : 2, 8, 20, 82, dan 126 4). Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton, (N/Z). C. Pita Kestabilan Dari sekian banyak isotop yang dketahui, hanya kurang lebih seperempatnya yang stabil. Jika N dialurkan terhadap Z untuk semua isotop stabil diperoleh gambar sebagai berikut:

120 Jumlah Neutron (N) 100 80 60 40 20 0 0

Pita Kestabilan inti

20

40

60

80

100

Jumlah Proton (Z)


Inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, sama dengan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neuron terhadap proton sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika Z bertambah perbandingan nuetron terhadap proton bertambah sekitar 1,5. Jika jumlah proton makin bertambah (sangat banyak), tolak menolak antara proton sangat besar sehingga tidak mungkin terdapat nuklida yang stabil. Jadi tidak dikenal nuklida stabil dengan nomor atom lebih dari 83, sebaliknya semua unsur dengan Z kurang dari atau sama dengan 83 mempunyai lebih dari satu nuklida stabil kecuali unsur teknisium (Z=43) dan propetium (Z=61). Daerah di sekitar pita kestabilan di mana terdapat inti yang tidak stabil dapat dibagi dalam tiga daerah :

1.

Di atas pita kestabilan Z < 83, N/Z besar, atau daerah surplus neutron. Di daerah inti-inti mempunyai N/Z besar. Untuk mencapai kestabilan inti, a. Inti memancarkan neutron. Hal ini jarang diamati karena berlangsung sangat cepat. Memancarkan partikel . Dalam hal ini salah satu neutron dalam inti berubah menjadi proton disertai dengan pemancaran partikel . n p+ + e-

b.

2.

Di bawah pita kestabilan Inti di daerah ini, Z < 83 dan N/Z kecil. Untuk mencapai kestabilan inti, a. Memancarkan positron. Dalam hal ini proton berubah menjadi neutron disertai pemancaran positron.

22 Na 11
b.

22 Ne 10

0e 1

Penangkapan elektron

87

90 Mo 42
3.

EC

90 Nb 41

Daerah di atas pita kestabilan (Z > 83) Inti di daerah ini surplus massa atau proton dan neutron. Untuk mencapai kestabilan, inti memancarkan partikel .

226 Ra 88
C. Energi Pengikat Inti

222 Rn 86

4 He 2

Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya dan jumlah massa neutron penyusunnya disebut defek massa. Massa yang hilang ini merupakan ukuran energi pengikat neutron dan proton. Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti disebut energi pengikat inti. Atom
56 26

F mengandung 26 proton, 30 neutron dan 26 elektron. e

Massa dari partikel-partikel ini, p = 1,007277 n = 1,008665 e = 0,0005486 Massa


56 26

F menurut perhitungan e

= (26 x 1,007277) + (30 x 1,008665) + (26 x 0,0005486) = 56,4634 Massa


56 26

F menurut pengamatan 55, 9349 . e


56 26 56 26

Defek massa : 56,4634 - 55,9349 = 0,5285 Energi pengikat inti Energi pengikat inti 5.

F = 0,5285 x 931 MeV = 492 MeV e

F per nukleon = 492 MeV/56 = 8,79 MeV per nukleon e

Peluruhan radioaktif Peluruhan radioaktif mengikuti hukum laju reaksi orde kesatu. Laju peluruhan berbanding lurus dengan atom radioaktf yang tertinggal.

- dN = N dt
di mana N adalah jumlah atom radioaktif mengikuti hukum laju radioatif yang terdapat dan tetapan peluruhan. Persamaan di atas dapat diubah.

- dN = dt N
Setelah diintegrasikan,

- ln N = t + C
C adalah tetapan integrasi, dan dapat dihitung jika t = 0, maka jumlah atom radioaktif yang terdapat pada keadaan awal, yaitu No , jadi

C = - ln No
dan

88

- ln N = t - ln No
atau

No t N =
N = jumlah atom radioaktif pada waktu t No = jumlah atom pada awal. Sesuai dengan reaksi orde ke satu dapat ditunjukkan bahwa waktu paro ( t 1/2) untuk peluruhan radioaktif,

t1/2 =
Contoh soal 1.

2,30 log 2

0,393

Hitung waktu paro peluruhan bismut-210 yang radioaktif adalah 5,0 hari.

Hitung: a). tetapan peluruhan (dalam s-1 ) b). waktu yang diperlukan agar 0,016 mg bismut 210 meluruh menjadi 0,001 mg Jawab:

=
a).

0,693 = 1,6 x 10 -6 s -1 5,0 x 24 x 60 x 60

b). 2,303 log N/No = t t = 2,303 log 0,016/0,001 = 2,773 t = 2,773/(1,6 x 10-6 ) = 1733180,2 detik t = 20 hari C. PENGGUNAAN RADIOISOTOP Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan keradioaktifan telah dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop ialah isotop ssuatu unsur yang radioaktif yang memancaarkan ssinaar radioaaktif. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Pengguanaan radioaktif dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan penggunaan sebagai sumber radiasi. Sebagai perunut, radioisotop digunakan untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar pengganti sumber lain seperti sumber sinar-X. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama, kita tidak dapat6 membedakan antara garam NaCl dan 24NaCl secara kimia dalam suatu proses, misalnya dalam proses pengendapan AgCl jika ditambahkan garam AgNO3. Akan tetapi isotop 24Na bersifat radioaktif, proses pengendapan ini dapat diikuti dengan mendeteksi sinar radioaktif yang dipancarkan. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab sinar yang dipancarkan dan energi sinar serta waktu paronya merupakan sifat khas radioisotop tersebut. Pda contoh di bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan radioisotop baik sebagai perunut maupun sumber radiasi. 1. 1. Bidang Kimia Tehnik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Reaksi Esterifikasi Dengan oksigen- 18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. RCOOH + R,OH RCOOR, + H2O Dari hasil analisis spektroskopi massa dapat ditulis proses berikut ( isotop oksigen 18 digarisbawahi )
23

O R C OH +

HO R

89 R C O O

, R + H2O

Hasil analisi ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen 18 RCOOR, + H2O reaksi berikut: RCOOH + R,OH Pada reaksi ini digunakan air yang mengandung oksigen 18. Hasil analisis menunjukkan mekanisme

O R
OR,. 2.

, C O R + H O H

, R

, C O H + R O H

O Dari mekanisme reaksi di atas terlihat bahwa hidrolisis menyangkut pemutusan ikatan antara CO dan
Penggunaan isotop dalam bidang kimia Ada beberapa penggunaan isotop dalam analisis *) isotop radioaktif digunakan sebagai perunut *) zat yang akan diselidiki diubah menjadi isotop radioaktif dengan reaksi inti. Cara ini disebut dengan analisa pengaktifan *) unsur yang akan ditentukan sudah bersifat radiaktif. Ada beberapa cara analisis radiometrik yaitu: a) Analisis Pengenceran Isotop Ke dalam suatu larutan yang akan dianalisis ditambahkan suatu larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif yang diketahui jumlahnya dan zat yang tidak diketahui. Kemudian zat tersebut dipisahkan, lalu keradioaktifannya ditentukan. Contoh: Ke dalam 50,0 ml larutan yang mengandung ion yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan 10 ml larutan 62Zn+2 0,100 Ci kemudian diencerkan sampai volume 100 ml. Setelah pengendapan garam seng diperoleh 0,400 gram seng dengan keaktifan 0,0825 Ci. Hitung kosentrasi Zn=2 dalam larutan semula. Jawab % Zn yang diperoleh = 0,0825/0,100 x 100 = 82,5 %

Jumlah seng =
= 0,485 g semula.

0,4000g seng yang diperoleh 0,825 g yang diperoleh/ gram total


62

Dengan mengabaikan berat

Zn+2 yang ditambahkan maka konsentrasi Zn+2 dalam larutan

b. Analisa Pengaktifan Neutron

0,485 = 0,1484 M 65,37 x 0,05

Pada analisa ini zat pengotor suatu unsur dalam jumlah renik dapat diukur. Misalnya tembaga yang mengotori aluminium dapat diukur dengan iradiasi suatu cuplikan dengan neutron membentuk 64Cu.

63

Cu (n, ) Cu

64

90

Cuplikan diiradiasi dengan fluks neutron yang diketahui sampai terjadi keaktifan jenuh. Dengan mengukur keaktifan dan mengetahui penampang lintang. Jumlah atom tembaga dan cuplikan dapat diukur. 3. Bidang Kedokteran Radioisotop natrium24 dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh manusia. Larutan
24

NaCl disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar

yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui penyumbatan dalam saluran darah. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dapat digunakan radioisotop 131I. Radioisotop fosfor dapat dipakai unutk menentukan tempat tumor di otak. 4. Bidang Pertanian Dalam bidang pertanian radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan batang yang lebih pendek. Radioisotop fosfor dapat digunakan untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. SOAL- SOAL LATIHAN I. Soal Uraian 1. 2. Sebutkan macam dan sifat radiasi yang dipancarkan oleh inti radioaktif Tulis persamaan yang setara untuk reaksi peluruhan nuklir di bawah ini,
11

B (a) emisi alfa oleh 5


98

(b) emisi beta oleh 38

Sr

88 Br 35 (c) emisi neutron oleh

3. 4.
5.

Cobalt 60 mempunyai waktu paro 5,26 tahun jika 100 g yang tersisa? tetapan laju peluruhan 45Ca 4,23 x 10-3 hari-1 . Hitung waktu paro ( dalam hari ) 45Ca! Tulislah reaksi inti untuk proses berikut:

60

Co meluruh, berapa grm

Cobalt 60

(a)

30 27 Al ( , n ) P 15 13
12 13 C ( p, ) N 6 7

(b)

II. SOAL- SOAL PILIHAN GANDA

1. Nuklida U memiliki partikel di bawah ini kecuali:


92
a. 92 proton c. 238 nukleon 2. Neutron a. bermuatan positif c. bermuatan negatif 3. Untuk reaksi berikut, b. 92 neutron d. 92 elektron b. tidak bermuatan d. mempunyai massa yang sama dengan elektron

238

91

104 Rn 48
x adalah a. proton c. positron 4. Kedua nuklida,

104 Ag 47

b. elektron d. sinar gamma

130 Xe 54
a. isotop c. isobar

dan

130 Ba 56

disebut
b. isoton d. isomer

5. Unsur manakah yang intinya paling stabil????

a. 12 C 6 b.
6.

c.

56 Fe 26 238 U 92

28 Si 14

d.

Satu gram suatu isotop mempunyai waktu paro 15 jam, waktu dari 0,5 gram cuplikan isotop ini adalah a. 15 jam b. 30 jam c. 7,5 jam d. 60 jam e. 0,693 x 15 jam

7. Suatu nuklida

Ra memancarkan berturut- turut partikel , , Nuklida apakah yang terbentuk?


86 218 84 214 83 214 82 214 81

222

a.

Ra

c.

Pb
213 82

b.

Bi

d.

Tl
223 88

e.

Pb

8. Unsur fransium merupakan pemancar partikel beta sesuai dengan persamaan

223 87

Fr

Ra + e

Waktu paronya 21 menit. Jika mula- mula ada 0,160 g fransium, maka setelah 105 menit jumlah radium yang dihasilkan adalah a. 0,005 g b. 0,032 g c. 0.128 g d. 0,160 g e. 0,155 g 9. Proses yang menggeserkan kedudukan suatu unsur satu tempat ke sebelah kiri dalam susunan berkala adalah a. peluruhan gamma b. peluruhan positron c. peluruhan alfa d. peluruhan beta e. pembelahan spontan 10.Diketahui bahwa suatu zat radioaktif meluruh sesuai dengan hukum eksponensial

N = No exp (- t )
b. No d. No / 2

waktu paro zat ini dengan , a. c. / ln 2 e. ln 2 /

92

You might also like