Professional Documents
Culture Documents
oleh :
KH. Siradjuddin Abbas Hartono Ahmad Jaiz Syaikh Muhammad Yusuf Qardhawi
MUKADIMAH
Presentasi ini dibuat khusus untuk semua saudara saudari seiman dan seagama, agar kita membuang jauh-jauh segala perbedaan Mazhab yang ada. Tercatat dalam sejarah bahwa perbedaan inipun telah pula membawa kepada pecahnya peperangan dan saling benci antar sesama Muslim. Marilah kita tetapi kebenaran yang sudah dibawa oleh para Wali Allah dimuka bumi kepada kita dalam barisan Ahlus Sunnah wal Jamaah, walaupun kita berbeda Imam, walaupun kita berbeda pulau, walaupun kita berbeda negara, di Indonesia, di Malaysia, di Singapore dan di Brunei. Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap Imam, Ulama, Wali atau pemimpin kelompok agama akan mengatakan bahwa KAMI MEMERANGI BIDAH DAN KHURAFAT, Bidah itu sesat dan kesesatan itu membawa ke neraka. Mereka juga akan berata bahwa ia akan mengembalikan umat manusia kepada kebenaran Kitabullah al Quran al Karim dan As Sunnah al Hadits. Namun apabila kita tidak memperhatikan hal-hal pokok dan penting
[2] Firqah artinya golongan keyakinan didalam lingkungan umat Islam. Perbedaan dalam firqah sangat bertentangan satu sama lain, sangat tajam karena menyangkut keyakinan (faham) umat yang dalam sejarah hanya karena perkara firqah inilah sehingga terjadinya pembunuhan dimana-mana. Perbedaan firqah sangat sulit untuk diperdamaikan apalagi untuk dipersatukan.
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang hidup (lebih lama) diantaramu niscaya akan melihat perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan Sunnah Khalifah Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu. [HR. Abu Dawud]
Rasulullah SAW bersabda : Akan ada dilingkungan umatku 30 (tiga puluh) orang kazzab (pembohong) yang mendakwakan bahwa ia adalah Nabi. Saya adalah Nabi penutup, tidak ada lagi Nabi sesudahku. [HR. Tirmidzi]
Rasulullah SAW bersabda : Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham (perangai) jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan khairil bariyah (maksudnya firman-firman Tuhan yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama seperti meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu maka lawanlah mereka. [HR. Bukhari]
Rasulullah SAW bersabda : Ada dua golongan (firqah) dari umatku yang pada hakikatnya mereka tidak ada sangkut paut dengan Islam, yaitu kaum Murjiah dan kaum Qadariyah. [HR. Tirmidzi]
Rasulullah SAW bersabda : Bagi tiap-tiap umat ada Majusi-nya, dan majusi dari umatku adalah orang yang mengingkari takdir. Kalau mereka mati jangan dihadiri pemakamannya dan kalau mereka sakit jangan dijenguk. Mereka adalah kelompok dajjal. Dan memang Allah berhak untuk memasukkan mereka kedalam kelompok dajjal. [HR. Abu Dawud dari Hudzaifah ra.]
Rasulullah SAW bersabda : Telah berfirqah-firqah orang Yahudi menjadi 71 firqah dan orang Nasrani seperti itu pula. Dan akan berfirqah umatku menjadi 73 firqah. [HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.]
Rasulullah SAW bersabda : Bahwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah (firqah) dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali satu. Para sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya : Siapakah yang satu itu, ya Rasulullah?. Nabi menjawab : Yang satu itu adalah orang yang berpegang (beriitiqad) dengan peganganku (Iitiqadku) dan sahabat-sahabatku. [HR. Tirmidzi]
Rasulullah SAW bersabda : Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad ditangan-Nya, akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk syurga dan yang lain masuk neraka. Bertanya para sahabat : Siapakah firqah (yang tidak masuk neraka) itu, ya Rasulullah? Nabi menjawab : Ahlussunnah wal Jamaah. [HR. Thabrani]
Rasulullah SAW bersabda : Akan ada segolongan dari umatku yang tetap atas kebenaran sampai hari kiamat dan mereka tetap atas kebenaran itu. [HR. Bukhari]
PERPECAHAN SETELAH WAFATNYA RASULULLAH SAW Yang teramat mulia Nabi Muhammad SAW wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah atau 8 Juni 632
Masehi. Adapun Nabi tidaklah berwasiat kepada seorangpun dari sahabat untuk menjadi khalifah selanjutnya. Setelah wafatnya beliau sekumpulan kaum Anshar (para sahabat yang berasal dari Madinah) yang dipimpin Saad bin Ubadah (ketua suku Khazraj) berkumpul disuatu tempat yang dinamai Saqifah Bani Saidah untuk menentukan Khalifah (pengganti Nabi). Mendengar hal itu kaum Muhajirin (para sahabat yang berasal dari Mekkah) dipimpin Abu Bakar Shiddiq juga ikut menuju tempat tersebut. Sedangkan Ali bin Abi Thalib (dan Siti Fatimah) sedang sibuk mengurusi pemakaman Nabi dan tidak menghadiri rapat tersebut. Timbul perselisihan sengit antara Muhajirin dan Anshar, dan akhirnya diputuskan bahwa sahabat Nabi yang paling utama yaitu Abu Bakar dipilih sebagai Khalifah. Abu Bakar menjadi khalifah selama 2 tahun 3 bulan dan 10 hari, beliau wafat pada bulan Jumadil Akhir 12 Hijriah. Sebelum wafat beliau sempat memberi wasiat menunjuk khalifah kedua adalah Umar bin Khattab. Keputusan ini diterima oleh semua kaum muslimin tanpa adanya persengketaan. Umar bin Khattab menjadi khalifah selama 10 tahun 6 bulan, beliau wafat pada 16 Dzulqaedah 23 Hijriah. Kematian Umar adalah karena dibunuh oleh musuhnya dari daerah-daerah yang pernah ditaklukkan Umar. Sebelum wafat berwasiat agar memilih khalifah dengan jalan musyawarah dan jangan memilih anaknya Ibnu Umar (Abdullah bin Umar), akhirnya jatuh pilihan kepada sahabat utama yang ketiga yaitu Utsman bin Affan. Utsman bin Affan menjadi khalifah selama 10 tahun sejak 25 H hingga 35 H, adalah ia tidak seperti 2 khalifah sebelumnya Abu Bakar dan Umar yang gemar berperang untuk memperluas penyebaran agama Islam keseluruh dunia. Khalifah Utsman lebih sibuk pada penyusunan Mashaf al Quran karena mengingat banyaknya para penghafal Quran yang mati syahid akibat peperangan dimasa Abu Bakar dan Umar. Dimasa pemerintahan Utsman datanglah seorang pendeta besar Yahudi dari Yaman yang telah masuk Islam sekitar tahun 30 H, yang bernama Abdullah bin Saba. Dia menyangka kedatangannya sebagai pendeta besar yang telah muallaf akan disambut dengan penuh kehormatan oleh Khalifah Utsman, tetapi terjadi sebaliknya. Khalifah yang sangat sibuk menyusun dan mengumpulkan Al Quran tidak peduli dengan keberadaan Abdullah bin Saba.
PERPECAHAN SETELAH WAFATNYA RASULULLAH SAW Melihat kenyataan itu membuat kebencian dalam hati Abdullah bin Saba. Ia kemudian membangun gerakan
anti (penentang) Utsman dengan cara menyusup kedalam barisan kaum Muslimin dan menghasut mereka agar ikut membenci Utsman bin Affan. Abdullah bin Saba berusaha meruntuhkannya dengan mengubah Hadits yang lebih condong membela dan membenarkan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang seharusnya. Dia mengagung-agungkan Ali bin Abi Thalib yang memang lebih banyak disebut dalam hadits Nabi. Dia juga merubah-rubah hadits dari Aisyah tentang perihal Nabi menjelang wafat dengan mengatakan bahwa Ali bin Thalib mendapat wasiat dari Rasulullah SAW untuk menjadi khalifah sesudah beliau. Karena itu Abdullah bin Saba merendahkan dan menghina Abu Bakar, Umar dan Utsman dengan menyebut mereka telah merebut kekuasaan dan tidak menuruti wasiat Nabi. Dia menyebutkan ketinggian derajat Ali yang juga sebagai sepupu dan menantu Nabi yang berarti masih ada hubungan pertalian darah antara Ali bin Abu Thalib dengan Rasulullah SAW (ahlil bait). Propagandanya ini mendapat dukungan banyak umat muslim dimasa itu, karena memang Khalifah Utsman membuat beberapa kesalahan seperti menghilangkan cincin perak Nabi (stempel) dan berlaku nepotisme dengan mengangkat keluarganya duduk didalam pemerintahan dan menjadi pengusaha-pengusaha daerah. Akhirnya terjadi gerakan pemberontakan terhadap khalifah Utsman. Puncak keberhasilan propaganda Abdullah bin Saba ini membuahkan hasil dengan dibunuhnya Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 35 H. Kemudian diputuskanlah oleh semua umat muslim baik kaum yang memberontak anti Utsman dan kaum yang tidak memberontak bahwa Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah keempat. Semasa pemerintahan khalifah Ali inilah mulai terjadi perpecahan besar, karena sebagian sahabat Nabi menganggap pengangkatan Ali adalah kudeta (perebutan kekuasaan) setelah membunuh Utsman dan menuntut qisas (hukum balas) atas kematian Utsman. Sedangkan sebagian sahabat lain berpendapat lain, sehingga akhirnya para sahabat Rasulullah SAW itu membentuk golongan-golongan sendiri bergantung pada ijtihad masing-masing. Para sahabat akhirnya terpecah menjadi 4 (empat) golongan besar.
PERPECAHAN SETELAH WAFATNYA RASULULLAH SAW 4 golongan yang terbentuk semasa pemerintahan khalifah Ali bin Thalib itu antara lain :
2. 3. Golongan Syiah dan sebagian kaum Ahlus Sunnah di Madinah yang mendukung dan menyokong Khalifah Ali. Golongan pendukung Muawiyah bin Abi Sofyan yaitu Amir (penguasa = gubernur) di Damsyik (Damaskus), negeri Suriah (Syria). Mereka menganggap Ali ikut serta dalam pembunuhan Utsman bin Affan. Mereka mengangkat Muawiyah menjadi Khalifah sebagai pengganti Khalifah Utsman. Sehingga terdapat 2 khalifah, Ali di Madinah dan Muawiyah di Damaskus. Golongan yang dipimpin Siti Aisyah Ummul Mukminin, istri Rasulullah SAW dan diikuti oleh Thalhah dan Zubair. Mereka tidak mengakui Ali sebagai khalifah, tetapi tidak menganggap Ali ikut serta dalam pemberontakan membunuh Utsman. Siti Aisyah tidak berada di Madinah ketika pembunuhan Utsman, namun Thalhah dan Zubair yang ikut mengangkat Ali sebagai Khalifah secara terpaksa karena mereka berdua diancam dengan pedang diatas kepala. Golongan yang dikepalai oleh Ibnu Umar (Abdullah bin Umar bin Khattab), diikuti Muhammad bin Salamah, Utsman bin Zaid, SAad bin Abi Waqash, Hasan bin Tsabit, Abdullah bin Salam dan lainnya. Mereka tidak ikut mengangkat Ali, tidak pula menganggap Ali ikut serta dalam pembunuhan Utsman bin Affan dan juga tidak mendukung Khalifah Muawiyah.
4.
5.
Akibat perpecahan itu berakibat terjadinya perang saudara antar sahabat Nabi. Perang Pertama antara Golongan Siti Aisyah melawan Khalifah Ali yang dikenal dengan nama perang Jamal (perang Onta) pada tahun 36 H, berakhir dengan kekalahan Siti Aisyah dan 2 sahabat Nabi yaitu Thalhah dan Zubair ikut terbunuh dalam perang yang masing-masing pasukan mengerahkan 200.000 orang. Perang kedua adalah perang antara Golongan Muawiyah melawan Ali, yang terbesar dan sangat terkenal dengan istilah Perang Siffin pada tahun 37 H, yang berakhir dengan gencatan senjata. Setelah perang-perang saudara yang besar ini maka muncullah berbagai aliran firqah (golongan).
Index Hyperlink
SYIAH KHAWARIJ MURJIAH MUTAZILAH QADARIYAH JABARIYAH NAJARIYAH MUSYABBIHAH IBNU TAIMIYAH BAHAIYYAH AHMADIYAH WAHABI ISLAM JAMAAH ISLAM LIBERAL
INDEX
SYIAH
Pada intinya kaum Syiah bersyahadat : La ilaha illallah, wa Ali rasullullah. (Tak ada Tuhan selain Allah, dan Ali adalah Rasul Allah)
Inti dari ajaran agama Syiah : 6. Pangkat khalifah pengganti Nabi adalah harus diwarisi oleh ahli waris Nabi dan ditunjuk oleh Nabi sendiri dengan wasiat yaitu Ali bin Abi Thalib karena ia sepupu Nabi (anak paman Rasulullah SAW), ia juga menantu Nabi dan pahlawan Islam yang berani. Khalifah dalam Syiah disebut IMAM yang merupakan pangkat tertinggi dalam Islam Syiah. Imam utama ditunjuk oleh Nabi dan Imam-imam lainnya ditunjuk oleh Imam utama tadi. Orang-orang memilih khalifah (pemimpin) dengan musyawarah dianggap melakukan perbuatan dosa besar. Imam Syiah adalah orang yang maksum, artinya tidak pernah membuat dosa dan tidak boleh diganggu gugat dan dikritik segala ajarannya karena imam adalah pengganti Nabi yang sama derajat kedudukannya dengan Nabi. Imam masih mendapat wahyu dari Tuhan walaupun wahyu itu datang tidak dengan perantaraan Malaikat Jibril. Wahyu yang dibawa dan disampaikan oleh imam wajib ditaati. Orang-orang Syiah yang sudah sampai kederajat keimanan yang sangat tinggi, maka baginya sudah habis taklif (ibadah) sehingga tidak perlu sembahyang, puasa dan lain-lain.
7.
8.
9. 10.
Imam yang ke-12 inilah yang dipercayai dan diyakini oleh kaum Syiah sebagai Imam Mahdi (di Indonesia faham ini bernama Ratu Adil) yang akan kembali pada akhir zaman untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dimuka bumi. Ia belum wafat tetapi bersembunyi dirumahnya di kota Samara (Iraq) sejak kematian ayahnya, karena ketika itu ia masih dibawah umur.
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY SYIAH
Khalifah yang pertama adalah Abu Bakar, kedua adalah Umar bin Khattab, ketiga adalah Utsman bin Affan. Ketiga Khulafaur Rasyidin itu terkutuk karena merampas keKhalifahan dari tangan Ali bin Abi Thalib. Imam (Khalifah) yang pertama adalah Ali bin Abi Thalib. Imam harus ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW dengan wasiat. Imam masih menerima wahyu dan juga mashum (bebas dari dosa).
Khalifah boleh diangkat dengan musyawarah Ahlul halli wal aqdi. Khalifah hanyalah orang biasa, tidak mashum dan tidak menerima wahyu dari Allah SWT.
Tidak mempercayai adanya Khalifah Gaib. Hanya percaya kepada kekhalifahan terakhir bernama Imam Mahdi. Kepercayaan kepada Khalifah bukan Rukun Iman.
Kepercayaan kepada Imam adalah salah satu rukun iman Kitab yang kedua adalah Kitab Al Kafi karangan Yaqub Al Kulni
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY SYIAH
Mashaf Al Quran yang sah adalah Mushaf Utsman bin Affan. Arti dari Ahlil Bait adalah famili (keluarga dekat) termasuk isteri-isteri Nabi SAW. Tidak menganut faham Wahdatul Wujud (serba Tuhan). Mashaf yang sah adalah Mashaf Ali bin Abi Thalib
Ahlil Bait hanyalah keturunan Ali bin Abi Thalib dari isterinya yaitu Siti Fathimah binti Muhammad. Menganut faham Wahdatul Wujud (serba Tuhan) yaitu bahwa segala sesuatu itu pada dasarnya adalah perwujudan Tuhan.
Islam masih belum cukup karena masih akan ada wahyu-wahyu Tuhan kepada Imam-Imam Syiah.
INDEX
KHAWARIJ
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY KHAWARIJ
Khalifah keempat yaitu Ali bin Abi Thalib adalah sah sesudah tahkim. Siti Aisyah (isteri Rasulullah SAW) adalah Ummul Mukminun yang dihormati hingga wafatnya. Sekalian orang yang membantahnya belum tentu kafir. Ibadah bukan rukun iman. Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah tidak sah sesudah tahkim. Mengutuk Siti Aisyah karena melakukan peperangan Jamal melawan Ali bin Abi Thalib. Sekalian yang membantahnya kafir, halal darahnya. Ibadah adalah rukun iman.
Ada dosa besar dan dosa kecil. Anak-anak orang kafir yang mati ketika kecil (belum baligh) tidak masuk neraka.
Semua dosa adalah besar tidak ada yang kecil atau yang besar. Anak-anak orang kafir yang mati akan masuk neraka seperti halnya orangtuanya.
INDEX
MURJIAH
Pada masa itu terbentuk sekumpulan umat Islam yang kebingungan akan perang-perang saudara. Mereka menjauhkan diri dari pertikaian dengan tidak mau ikut campur dalam masalah negara, tidak mau terlibat, tidak mau menyalahkan sesiapapun, tidak ikut-ikutan menyalahkan. Seolah-olah mereka berpangku tangan saja dan menangguhkan hukum yang seadil-adilnya kepada Tuhan. Pemimpin pengajian ini adalah Hasan bin Bilal al Muzni, Abu Salat as Samman, Tsauban, Dhirar bin Umar. Mereka mengajarkan bahwa jika seseorang sudah beriman dalam hatinya, yaitu sudah mengakui bahwa tak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasulullah, maka segala perbuatan dosa yang dikerjakan tidak akan memberi mudharat apa-apa terhadap iman itu. Bahkan apabila umat Murjiah sudah mencapai derajat gullah (kalau dalam AhlusSunnah adalah istilah Wali) maka tidak apa-apa jika ia melahirkan kelakuan nasrani dalam hidupnya. Singkat kata bahwa iman menurut Murjiah hanya bergantung pada hati manusia itu sendiri.
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY MURJIAH
Rukun Iman ada enam perkara. Rukun Iman hanya mengenal Tuhan dan Rasulrasulnya. Berbuat dosa besar maupun kecil tidak apa-apa jika sudah mengenal Tuhan dan Rasul-Nya. Orang yang bersalah harus ditangguhkan hukumannya sampai kemuka Allah SWT.
Berbuat dosa adalah haram (dilarang) walaupun sudah beriman. Orang yang bersalah (melanggar hukum Allah SWT) harus dihukum di dunia ini.
INDEX
MUTAZILAH
(2)
Pendapat lain menyebut bahwa faham Mutazilah yang lahir sejak tahun 40 H adalah orang-orang Syiah yang patah hati setelah diserahkannya kursi Khalifah dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abi Sofyan. Yang mana semasa kepemimpinan Khalifah Muawiyah, Islam disebar luaskan keseluruh penjuru dunia Eropa/Rusia, China/Pakistan/India, Afrika hingga sampai ke Asia Tenggara Indonesia/Malaysia/Brunei/Philipina Selatan/Thailand Selatan dibawa oleh para Wali Sembilan. Dan oleh Muawiyah kaum Syiah dan Khawarij diburu dan sebagian besar dibunuhi, sehingga Syiah sisanya itu mengasingkan diri dari kejaran tentara Muawiyah.
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah SUNNY MUTAZILAH
Buruk dan baik ditentukan oleh Allah SWT dalam AlQuran dan sunnah Rasulullah SAW. Al Quran dan Hadits diatas akal. Quran adalah kalam Allah SWT yang Qadim. Buruk dan baik ditentukan oleh akal manusia.
Quran dan hadits dibawah akal. Quran adalah mahkluk yang sama dengan makhluk lainnya seperti manusia atau hewan. Tuhan tidak bisa dilihat dan tidak boleh dilihat walaupun dalam syurga. Isra Miraj hanyalah mimpi yang tidak masuk akal. Pekerjaan manusia atau apapun rejeki yang akan didapatnya adalah berasal dari manusia itu sendiri. Adanya arsy dan qursy adalah mustahil dan tidak masuk akal. Tidak mempercayai malaikat Kiraman Katibin
Tuhan boleh (bisa) dilihat apalagi bila sudah berada di syurga. Peristiwa Isra dan Miraj Nabi dengan roh dan tubuh. Pekerjaan manusia (rejeki) dijadikan oleh Allah SWT sesuai qadha dan qadar yang ditentukan Allah SWT. Arsy dan Qursy Allah SWT itu ada dan adalah perkara gaib. Mempercayai adanya malaikat Kiraman Katibin (Rakib dan Atid) yang mencatat amal manusia setiap hari.
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY MUTAZILAH
Kehidupan di syurga dan neraka kekal selamalamanya. Mempercayai adanya Timbangan Amal (mizan) di akhirat. Mempercayai adanya hisab (perhitungan amal dan dosa) di akhirat. Mempercayai adanya titian Shiratal Mustaqim yang akan dilewati di akhirat. Mempercayai adanya kolam Al Kautsar (kolam milik Rasulullah SAW) untuk minum kaum Muslimin sebagai salah satu syafaat di akhirat. Mempercayai adanya syafaat (pertolongan dari Nabi Muhammad SAW) kepada umatnya di akhirat. Allah SWT tidak diwajibkan membuat yang baik atau yang lebih baik. Adanya alam kubur setelah kematian didunia, pertanyaan dari malaikat dan adanya azab kubur. Syurga dan neraka tidak kekal. Tidak ada timbangan di akhirat.
Tidak ada penolong di akhirat. Tuhan wajib dan harus membuat yang baik dan yang lebih baik. Tidak ada kehidupan alam kubur
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY MUTAZILAH
Allah SWT mempunyai sifat yaitu 20 sifat yang wajib, 20 sifat yang mustahil dan 1 sifat harus. Mempercayai banyaknya mukjizat yang dimiliki Rasulullah SAW selain Al Quran. Mempercayai adanya keramat (karomah) yang bisa dimiliki oleh para wali dan orang-orang yang saleh Menjauhkan diri dari mencaci maki kelakuan para sahabat Rasulullah SAW. Orang mukmin yang wafat dalam keadaan membuat dosa besar bukanlah kafir dan tidak akan kekal di dalam neraka untuk menerima hukumannya. Tidak ada tempat lain di akhirat selain syurga atau neraka. Tuhan tidak mempunyai sifat. Ia mendengar dan melihat dengan Dzat-Nya. Tidak ada mukjizat selain Al Quran
Lancang mulut mencaci maki (menghina) para sahabat yang dianggap salah. Orang mukmin yang mati dalam membuat dosa besar adalah kafir, dan kekal dalam neraka.
Ada tempat yang lain di akhirat selain syurga dan neraka yang dinamai manzilah bainal manzilatain (tempat di antara dua tempat) Syurga dan neraka belum dibuat (dibangun), setelah hari akhirat barulah dibangun.
Syurga dan neraka sudah disediakan (dibuat) oleh Allah SWT sejak Nabi Adam as.
INDEX
QADARIYAH
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY QADARIYAH
Mempercayai ketentuan takdir (qadha dan qadar) yang tekah ditulis dalam kitab Lauhul Mahfudz (Kitab Induk). Perbuatan manusia dijadikan oleh Allah SWT. Tidak ada takdir yang telah tetap (pasti). Semua tergatung kepada manusia itu sendiri. Perbuatan manusia dijadikan oleh manusia itu sendiri.
INDEX
JABARIYAH
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY JABARIYAH
Adanya ikhtiar atau usaha dari manusia walaupun hasil akhir (takdir) itu kepunyaan Allah SWT. Iman harus ditanam di dalam hati, diikrarkan (diucapkan) dengan lisan dan dibuktikan dengan sikap (kelakuan). Tidak perlu adanya ikhtiar (usaha) dari manusia, semuanya akan diatur oleh Tuhan. Iman dan keimanan cukup dalam hati saja.
INDEX
NAJARIYAH
Faham ini tidak banyak memiliki pengikut dan hilang dimakan zaman. Namun namanya tertulis dalam KitabKitab besar Ilmu Ushuluddin dan buku-buku sejarah Islam.
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY NAJARIYAH
Allah SWT mempunyai sifat sebanyak 20 macam. Tuhan tidak mempunyai sifat. Ia berkuasa, berkata dan mendengar dengan Dzat-Nya. Mukmin yang berdosa dan mati sebelum bertobat pasti akan masuk neraka, tetapi tidak kekal untuk selamanya. Tuhan tidak bisa dilihat.
INDEX
MUSYABBIHAH
atau
MUJASSIMAH
(6)Muhammad bin Kiram (wafat tahun 256 H) (7) Hisyam al Juwaliqi (8) Yunus bin Abdirrahman (9) Ali bin Manshur, mereka mengajarkan bahwa Tuhan itu berada ditempat-Nya diatas yang boleh ditunjuk dengan telunjuk keatas. (10) Muadz al Anbari yang menfatwakan bahwa Tuhan itu laki-laki-laki-laki. (11) Daud al Jawaribi yang menfatwakan bahwa Tuhan mempunyai anggota tubuh seperti manusia.
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY MUSYABBIHAH
Allah SWT tidak mempunyai sifat atau bentuk menyerupai makhluk. Perkara Allah SWT adalah perkara gaib yang tidak bisa dipastikan dengan akal bagaimana keadaan-Nya. Perkara Allah SWT adalah perkara gaib yang tidak bisa dipastikan dengan akal dimana letak keberadaan-Nya. Perkara Allah SWT adalah perkara gaib yang tidak bisa dipastikan dengan akal bagaimana bentuk-Nya. Tuhan mempunyai bentuk, bermuka dan bertangan.
INDEX
IBNU TAIMIYAH
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY IBNU TAIMIYAH
Perkara Allah SWT adalah perkara gaib yang tidak bisa dipastikan dengan akal bagaimana keadaan-Nya. Allah SWT turun dari langit pada setiap sepertiga malam yang akhir untuk melihat kepada hambahamba-Nya yang berTahajjud dan berdoa. Berjalan untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW adalah perjalanan ibadah. Berdoa dengan bertawassul (minta didoakan dengan perantaraan orang yang lebih saleh) adalah termasuk Sunnah Thariqat-thariqat Sufiyah (menjauhi duniawi) adalah thariqat (cara hidup) yang baik sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Tuhan duduk bersila (melipat kaki) serupa dengan cara duduk Ibnu Taimiyah. Tuhan turun dari langit pada separuh terakhir dari malam serupa dengan cara turunnya Ibnu Taimiyah dari mimbarnya. Perjalanan ziarah ke kubur Nabi di Madinah adalah perjalanan maksiat. Doa bertawassul adalah perbuatan syirik.
INDEX
BAHAIYAH
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY BAHAIYAH
Ajaran Agama Islam, ajaran Nasrani dan ajaran Yahudi masing-masing adalah berbeda. Agama Islam, Nasrani dan Yahudi adalah agama samawi yang harus disatukan karena ketiganya berasal dari Tuhan.
Faham Wahdatul Wujud (serba Tuhan) adalah faham sesat lagi menyesatkan.
Faham Wahdatul Wujud (yaitu persatuan antara makhluk dan Tuhan) adalah faham yang benar. Beberapa yang mengikuti faham ini : Ibnu Arabi al Hallaj (Arab) Syeikh Siti Jenar (Indonesia) Hamzah Fansuri (???)
Nabi Muhammad SAW adalah manifestasi (perwujudan) dari Tuhan. Jihad dan berperang tidak boleh menggunakan senjata tetapi menggunakan lisan saja.
Jihad Fi Sabiilillah untuk membela Allah dan Rasul harus dengan segala cara, dengan perang senjata, atau yang lain.
INDEX
AHMADIYAH
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY AHMADIYAH
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir, penutup para Nabi dan tidak ada Nabi sesudah beliau. Mirza Gulam Ahmad adalah Nabi yang paling akhir.
Al Masih yang akan datang di akhir zaman adalah Mirza Gulam Ahmad.
Penyampaian seluruh syariat Islam sudah sempurna ketika Rasulullah SAW wafat.
Syariat Islam belum sempurna tetapi akan disempurnakan oleh syariat yang dibawa Mirza Gulam Ahmad.
INDEX
SEJARAH SINGKAT FAHAM WAHABI (MUHAMMADIYAH) Pendiri dari faham ini adalah Muhammad bin Abdul Wahab (1702 1787 Masehi). Oleh karena itu orang
menyebutnya dengan nama faham/aliran/firqah/golongan/kaum Wahabiyah dari mengikut kepada ayahnya Abdul Wahab. Tetapi banyak pengikut faham ini lebih suka untuk menamakan mereka sebagai faham Al Muwahhidun dan thariqat mereka dinamakan Al Muhammadiyah. Mereka adalah pengikut fiqih Mazhab Hanbali. Muhammad bin Abdul Wahab mempunyai bapak dan kakek yang ulama Ahlus Sunnah. Ia berguru di Makkah dan Madinah kepada ulama/ustadz AhlusSunnah seperti Syeikh Muhammad Sulaiman al Kurdi dll. Ia melihat kebiasaan umat muslim yang berdoa dan beribadah dihadapan makam Nabi Muhammad SAW maupun kuburan sahabat Nabi. Yang mana menurutnya ini adalah perbuatan syirik yang bertentangan dengan syariat Islam. Kemudian ia menyebarkan ajarannya sendiri. Karena ajaran ini ia dibenci oleh emir/penguasa/raja dari berbagai kota yang didatanginya. Namun ia didukung oleh Raja negeri Duriyah yaitu Muhammad bin Saud yang bermaksud agar ia (Muhammad bin Abdul Wahab) membuat ideologi dan syariat agama berdasar keinginan Raja. Keberhasilan kerjasama mereka menjadikan faham Wahabi menyebar luas hingga ke Turki dan sebagian bangsa padang pasir sekitar Makkah. Pada suatu ketika mereka mengirim delegasi ke Makkah menemui Syarif (gubernur) Masud sekaligus untuk berhaji. Tetapi karena kebencian Syarif Masud kepada faham Wahabi, ia kemudian membuat kesalahan dengan membunuh sebagian delegasi ini di Makkah, padahal dalam syariat agama tidak diperbolehkan membunuh (menghilangkan nyawa) apapun di tanah haram Makkah (Al Quran, Surah Ali Imran ; ayat 97). Akhirnya terjadilah peperangan diantara mereka. Dan akhir dari peperangan ini adalah kemenangan dari pihak Wahabi, mereka menguasai negeri Hijaz (Makkah, Madinah, Jeddah dan Tabuk) sebanyak dua kali. Yaitu pada tahun 1803 1813 Masehi dan yang terakhir sekali adalah kemenangan mutlak dengan menguasai Hijaz dan sebagian besar negara Saudi Arabia sejak 1925 Masehi hingga sekarang yaitu tahun 2005.
WAHABI (MUHAMMADIYAH) MENGUASAI MAKKAH & MADINAH Pelaksanaan ajaran Wahabi pada tanah Makkah dan Madinah :
2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak boleh dan dilarang melagukan adzan Tidak boleh membunyikan radio, gramopon maupun alat musik lainnya Tidak boleh dan dilarang melagukan Qasidah Tidak boleh melagukan bacaan Al Quran dengan lagu fuqaha Tidak boleh membaca Kitab Shalawat (Burdah dan Dalailul Khairat yaitu qasidah Amin Tadza) yang terlalu banyak menyanjung Nabi Muhammad SAW Tidak boleh mengaji atau mempelajari ilmu Sifat 20. Untuk itu Wahabi mempunyai pengajian baru yaitu Tauhid Rububiyah (yang mempelajari tauhid orang kafir dan penyembah berhala / musyrikin) dan Tauhid Uluhiyah (mempelajari tentang tauhidnya orang-orang beriman (mukminin) Imam-Imam di Masjidil Haram (dari 4 Mazhab terbesar AhlusSunnah) disatukan dibelakang seorang ulama Wahabi yang bernama Abu Samah Shalat harus dilaksanakan dengan berjamaah. Apabila adzan sudah terdengar maka tentara/polisi Wahabi (Guth-guth) akan berpatroli ke seluruh kota Makkah sambil membawa pemukul/cambuk. Jika ada yang tidak ikut berjamaah maka ia akan segera dipukuli oleh lasykar tentara/polisi Wahabi itu. Kubbah (gedung/bangunan untuk penutup kuburan) di atas tanah dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan yaitu di Suq al Leil, diruntuhkan dan diratakan dengan tanah. Termasuk pula Qubbah makam Siti Khadijah (isteri pertama Nabi) di Muala (Makkah). Tidak boleh mengadakan perayaan Maulud Nabi (Kelahiran) pada setiap 12 Rabiul Awal, hal itu adalah bidah. Tidak boleh mengadakan perayaan Isra Miraj pada setiap 27 Rajab, hal itu adalah bidah.
8. 9.
10.
11. 12.
WAHABI (MUHAMMADIYAH) MENGUASAI MAKKAH & MADINAH 1. Tidak boleh berpergian untuk menziarahi makam Nabi Muhammad SAW yang ada di Madinah. Ziarah
yang diperbolehkan hanya untuk menziarahi Mesjid Nabawi dan shalat didalamnya. 2. Dilarang berdoa di makam Nabi dengan menghadap kearah kubur Nabi, tetapi harus berdoa menghadao kiblat Baitullah (Makkah) dan membelakangi kuburan Nabi SAW. Oleh karena itu kaum Wahabi menggunakan tentara/polisi GuthGuth-nya untuk memukul siapa saja peziarah yang mencoba mendekati pagar makam Nabi SAW. Peziarah dari seluruh dunia hanya diperbolehkan mendekati pagar sejauh 2 meter. 3. 4. 5. Haram untuk berdoa dengan cara bertawassul, karena itu dianggap syirik. Imam tidak membaca bismillah pada permulaan Fatihah dan juga tidak membaca Qunut dalam shalat Subuh, tetapi shalat Tarawihnya sebanyak 20 rakaat. Dilarang mengadakan majelis dzikir (wirid) yang membaca la ilaaha illallah bersama-sama (berjamaah) sesudah shalat fardhu. Dalam ajaran Wahabi, wirid shalat itu dilakukan sendiri-sendiri tidak bersama Imam. Dan lain-lain
6.
WAHABI (MUHAMMADIYAH) DI INDONESIA DAN TANAH MELAYU Setelah kemenangan mereka menguasai Saudi Arabia, maka tidak bisa disangsikan lagi bahwa Faham
Wahabi ini pastilah berkembang dan telah sampai ke Indonesia dan Tanah Melayu yang meliputi pulau Sumatra, Malaysia Barat, pulau Kalimantan (Borneo), Malaysia Timur dan Brunei Darussalam. Kaum Wahabi adalah aliran yang menggunakan ajaran Imam Hanbali (mazhab Hanbali) dalam menentukan hukum (fiqih) dikalangan mereka. Oleh karena itu sangatlah sukar untuk membedakan mereka dengan kaum Ahlus Sunnah pendukung Mazhab Hanbali sekalipun. Jika kita salah membedakannya maka akan ikut terjerumuslah kita mengikuti mereka. Namun kaum Wahabi mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan mereka dengan Ahlus Sunnah lain di Tanah Melayu yaitu : Kaum Wahabi menganggap haram berziarah kubur, sehingga mereka tidak akan melakukannya Mereka tidak mempercayai adanya keramat (karomah) atau kesaktian dari para Wali Allah SWT (orangorang shaleh), sehingga mereka mengharamkan bertawassul dengan orang-orang alim Kaum Wahabi adalah kaum yang suka berdebat (berkelahi dengan mulut) dan tidak pernah mau kalah
Adapun beberapa ajaran kaum Wahabi yang berasal dari Mazhab Hanbali antara lain : Mereka tidak membaca Bismillah pada setiap shalat (atau bismillah dibaca dengan tidak terdengar) Mereka tidak melakukan wirid (dzikir) setelah shalat fardhu Kaum wanita mereka diperbolehkan ikut shalat jumat berjamaah
Perbedaan Iitiqad yang sangat prinsipal dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
SUNNY WAHABI atau MUHAMMADIYAH
Berdoa dengan bertawassul (minta didoakan dengan perantaraan orang yang lebih saleh) adalah termasuk Sunnah Doa bertawassul adalah perbuatan syirik lagi tercela.
Membangun Kubbah di atas kubur adalah boleh, apalagi di atas kubur Nabi ataupun para Wali dan para Ulama Muslim Mengisap rokok (sigaret) adalah boleh (mubah) atau makruh
Haram hukumnya untuk merokok, baik itu dengan sigaret maupun merokok dengan syisya (pipa isap), karena merokok itu pekerjaan syetan.
INDEX
4. 5. 6. 7.
c) d) e) f) g)
Demikianlah sebagian fikih sesat orang-orang ini yang lebih pantas jika kita sebut sebagai DAJJAL. Anehnya, fahaman ini dibiarkan berkembang oleh pemerintah Indonesia tanpa ada hukuman apapun. Para Dajjal ini justeru disanjung dan dipuja sebagai cendikiawan muslim. Mereka dianggap sebagai pemikir bangsa. Masya ALLAH, negara ini benar-benar negara sekularism. Faham Liberal ini juga menyebar di Malaysia, mungkin dengan nama lain. Apalagi di negara-negara yang mayoritasnya kafir, maka Islam Liberal ini sangat terkenal dan berkembang.
INDEX
ISLAM JAMAAH
11. 12.
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9.
alif_lam_mim_1711@yahoo.co.uk
Published by: