You are on page 1of 16

Tugas Supply Chain Management PT SOSRO

S1-MTU B STMT TRISAKTI Nama : Vionita Handini Nim : 224110096

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik Makalah ini masih banyak kekurangan Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

P.T. Sinar Sosro

merupakan perusahaan industri minuman ringan yang memproduksi produk Fruit Tea Genggam. Ketidakstabilan permintaan produk mengakibatkan terjadinya bullwhip effect. Perusahaan harus dapat membuat biaya rendah dengan service level tinggi. Fokus penelitian ini adalah melakukan pengukuran besarnya bullwhip effect, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab bullwhip effect, dan memberikan usulan solusi agar bullwhip effect menjadi berkurang. Agregasi data dilakukan berdasarkan produk/Kantor Penjualan ( 1), produk ( 2), Kantor Penjualan ( 3), Echelon ( 4). Bullwhip effect diukur berdasarkan perbandingan antara koefisien variasi permintaan yang keluar dari suatu channel (Cout) dengan koefisien variasi permintaan yang diterima oleh channel (Cin). Analisis regresi digunakan untuk mencari variabel-variabel yang memberikan kontribusi terhadap bullwhip efffect. Pengukuran bullwhip effect dilakukan berdasarkan jenis produk (9 varian rasa) dan berdasarkan jenis kemasan (kemasan 1 rasa, kemasan 3 rasa). Pengukuran bullwhip effect berdasarkan produk menghasilkan nilai 1 = 0,62, 2 di upstream = 1,00 dan di downstream = 1,44, 3 = 0,63, dan 4 di upstream = 1,08 serta di downstream = 1,01. Pengukuran bullwhip effect berdasarkan kemasan menghasilkan nilai 1 = 0,66, 2 di upstream = 0,99 dan di downstream = 1,41, 3 = 0,79, dan 4 di upstream = 0,96 serta di dowmstream = 1,08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullwhip effect yang terjadi pada supply chain perusahaan disebabkan oleh distorsi informasi dari downstream ke upstream. Dari hasil perhitungan dan analisis untuk periode Januari 2006 Desember 2006 apabila terjadi pengurangan bullwhip effect maka diperoleh penghematan biaya persediaan sebesar Rp.1.703.526.050,- dan peningkatan sevice level dari rata-rata 92,68% menjadi 100% sehingga keuntungan akan meningkat karena tidak terjadi stockout cost sebesar Rp.1.369.773.500,persaingan yang semakin ketat akibat perubahan-perubahan lingkungan bisnis memaksa pelaku-pelaku industri, baik sektor industri maupun jasa, untuk memikirkan cara-cara baru dalam memenangkan persaingan. Strategi logistik dan Supply Chain Management yang tepat merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan. Logistik pada dasarnya merupakan suatu proses perancanaan, implementasi dan pengontrolan efisiensi, aliran biaya dan penyimpanan bahan baku, penyimpanan barang dalamm proses, produk jadi dan informasi-informasi lain yang berhubungan dengan titik awal dan titik akhir dari suatu proses produksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Misi yang ingin dicapai oleh sistem logistik itu sendiri adalah mendapatkan produk/jasa yang tepat, pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dan pada kondisi yang diinginkan, dengan tetap memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Logistik memegang peranan strategis dalam suatu organisasi

yang selalu ingin ikut ambil bagian dalam perubahan pasar dan integrasi rantai pasokan. Logistik dan Supply Chain Management dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal seperti aliansi strategis perusahaan, perubahan teknologi, lingkungan kompetitif yang kian meningkat; dan faktor internal seperti sistem pendukung keputusan pada perusahaan, integrasi sistem informasi, perputaran sistem logistik, dan peningkatan performansi yang diharapkan. Penelitian ini berusaha untuk menyusun kekompleksan yang terjadi dengan mengevaluasi alternatif-alternatif strategi logistik dan manajemen rantai pasokan dengan menggunakan teknik analisis multiatribut yang lebih dikenal dengan Analytical Network Process (ANP). ANP merupakan suatu sistem dengan pendekatan feedback yang digunakan untuk menilai hubungan multiarah yang dinamis antar atribut keputusan. Mengingat lingkungan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan perencanaan strategi, maka pendekatan ANP merupakan pendekatan evaluasi strategi yang digunakan untuk mendapatkan strategi logistik dan manajemen rantai pasokan terbaik yang hendaknya diambil sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Proses Sterilisasi Suhu Tinggi (Ultra High Temperature) Teh Botol Sosro tanpa bahan pengawet. Teh botol Sosro menggunakan bahan baku air, gula industri terbaik dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir. Proses pencampuran air gula dan teh didalam tangki pencampur dengan suhu uap mencapai 98 derajat Celsius. Tak heran jika Tes Botol Sosro bisa awet sekitar setahun karena saat pencampuran air, gula dan the melalui proses yang steril dan higienis . Menurut Wariso, dalam satu jam, pabrik di Ungaran ini bisa memproduksi 35 ribu teh botol Sosro. Sebelumnya, proses pencucian botol dan crate-nya pun dilakukan berlapis dan berulang ulang dengan suhu 80 derajat celcius (untuk crate atau penyimpan botol) dan suhu 90 hingga 94 derajat celcius (untuk botol bekas). Botol kosong Sosro yang akan diisi ulang terlebih dulu disortir lalu dicuci dengan uap panas dengan bahan seperti sabun atau bottle wesher. Proses ini dilakukan tiga kali pengulangan baik sisi dalam maupun luar botol agar benar-benar bersih. Setelah bersih dan steril. Botol kembali disortir, botol yang tak layak pakai secara otomatis dibuang. Biasanya jika botol gesekannya mencapai tiga milimeter. Setelah steril, Teh Sosro dimasukkan kedalam botol, lalu ditutup menggunakan penutup botol yang terlebih dulu disinari dengan ultra violet. Setelah itu, Teh Botol Sosro diprint dengan alat khusus untuk menandakan tanda kedaluwarsa. Tidak sampai disitu saja. Sebelum dilepas ke pasar, Teh Botol Sosoro ini diinkubasi dulu selama 3 hari,lalu diperiksa kembali dilaboratorium oleh tenaga ahli. Pengecekan kembali tersebut dengan mengambil contoh beberapa Teh Botol Sosro. Setelah semua proses tersebut lolos, The Botol Sosro pun siap dipasarkan dan kita nikmati kesegarannya.

SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.

Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam pancipanci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.

Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :

1. Botol Versi I Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO 2. Botol Versi II Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan CAP lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah. 3. Botol Versi III Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO yakni :

Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) : o Bapak Sosrodjojo (Alm.)

Generasi Kedua o Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.) o Bapak Soegiharto Sosrodjojo o Bapak Soetjipto Sosrodjojo o Bapak Surjanto Sosrodjojo Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga

y y

Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan :


y

PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup

Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat di : Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1 Sentra Bisnis Artha Gading Kelapa Gading - Jakarta Utara, 14240 PT. SINAR SOSRO Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
y y y y

Peduli terhadap KUALITAS Peduli terhadap KEAMANAN Peduli terhadap KESEHATAN Serta RAMAH LINGKUNGAN

Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :


y y y

Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi). Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli. Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau.

Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
y y y y y y y

Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya

Kesegaran, rasa serta higinitas dari produk menjadi salah satu konsentrasi PT. SINAR SOSRO dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas. PT. SINAR SOSRO berkantor pusat di : Gedung Graha SOSRO Jl. Sultan Agung Km. 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi

Pengolahan Limbah Produksi Pabrik PT Sinar Sosro


1. Limbah Padat Limbah padat di PT. sinar sosro palembang adalah berupa ampas teh yang dijadikan pupuk tanaman melalui proses pengolahan secara termofil. Termofil yaitu pengolahan dengan menggunakan jamur dan bakteri termofil. Proses pengolahan limbah padat ini adalah sebagai berikut: a. Ampas teh Ampas teh dari sisa penyeduhan di letakkan pada bak atau tempat khusus yang telah disediakan. b. Pendinginan Ampas teh yang telah dibiarkan di tanah akan di dinginkan selama satu hari. c. Penguraian Penguraian dengan penanaman mikroorganisme pada proses ini diberikan mikroorganisme untuk menguraikan ampas the atau zatorganic. d. Pembalikan Setelah melalui proses di atas maka dilanjutkan dengan proses pembalikan dengan waktu seminggu sekali. e. Kompos Setelah pembalikan ampas the di biarkan membusuk selama 1 bulan dan kemudian akan menjadi kompos. 2. Limbah Cair Pengolahan preatreatment Preatreatment adalah pengolahan awal limbah cair teh yang baru di buang dari pabrik sebelum memasuki proses tahapan utama. Berikut ini adalah tahapan- tahapan pengolahan awal tersebut: a. Screen press Alat ini digunakan untuk menyaring, menyeleksi dan membuang kotoran- kotoran dan padatan, seperti sampah pabrik, pipet, kertas, dan lainnya dari limbah. b. Sump pit Sump pit adalah bak penampung sementara limbah dari screen press yang memiliki 2 unit pompa (influent pump) yan bertugas memompakan limbah ke bak equalisasi. c. Cooling tower Limbah cair yang masuk ke bak equalisasi oleh unit ini didinginkan terlebih dahulu. d. Bak equalisasi dan agitator Bak ini adalah tempat menghomogenkan kualitas dan kuantitas air limbah yang masuk ke dalam bak ini serta sebagai tempat untuk prosesasi difikasi melalui fermentasi. Untuk mempercepat homogenisasi maka digunakan agitator. Penambahan bahan nutrisi juga di lakukan untuk makanan bakteri yaitu pupuk urea atau sumber nitrogen dan pupuk super phosphate (sumber posfat).

Pengolahan Limbah secara aerobic a. Bak Aerasi Limbah yang keluar dari proses anaerobic memiliki kualitas limbah yang begitu baik, sehingga bak ini terjadi proses penyempurnaan. Limbah mengalami pengolahan oleh bakteri lumpur aerob, dimana baktteri pengolah materi-materi sisa yang terbiodegradasi pada proses aerobic menjadi CO2 dan sel bakteri baru. b. Final clarifier Pada bak ini prosesnya adalah pengendapan dimana Activated ludge dipisahkan dari air limbah yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi ke bak aerasi, ataupun bila di perlukan disirkulasi kembali ke bak equalisasi. Kotoran-kotoran yang melayang tersapu masuk ke bak effluent untuk di buang, sementara itu, air limbah bersih mengalir secara overflow ke kolam indikator. c. Kolam indikator Pada kolam ini diisikan dengan ikan sebagai indikatorkualitas air. Setelah dialirkan ke kolom indikator, air di buang ke saluran pembuangan seperti selokan atau sungai. Dari proses tersebut dapat terlihat sesuai lampiran bahwa air yang kotor dibuang kembali ke alam dalam keadaan bersih dengan proses pengolahan yang baik. B. Dampak Pengolahan Limbah terhadap Lingkungan Sekitar Adapun peran PT Sinar Sosro peduli terhadap lingkungan merupakan filosofi PT ini sehingga PT Sinar Sosro ramah lingkungan yang mengolah semua limbah menjadi bermanfaat. Bahkan menciptakan taman serta kebun karet dan kebun singkong dan kolam Ikan.

MARKETING PRODUK Teh Botol Sosro


1. STRATEGI MARKETING 1.1 Segmentasi Produk PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas. Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, Stee, Frestea, Tekita. PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati hati dalam merancang strategi pemasarannya. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand teh botol yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol. Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya upaya mempertahankan image secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif. 1.2 Targetting Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.

Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia. 1.3 Positioning Teh untuk siapa saja. Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro. 2. TAKTIK MARKETING 2.1 Selling Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau. 2.2 Marketing Mix
y

Product

Rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah buahan dan daun teh melati.
y

Harga

Antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00.


y

Place

Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.

2.3 Karakteristik Konsumen 1. Demografi


y

Usia

: Anak anak (usia 9 sampai 12 tahun)

Remaja (usia 13 sampai 18 tahun) Dewasa


y y y

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan Pendidikan : Semua golongan masyarakat

2. Psikografis Orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas. 3. Geografis Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota kota besar maupun daerah daerah. Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buahbuahan dan melati. 3. VALUE MARKETING 3.1 Brand Apapun makannya, minumnya teh botol sosro di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang. 3.2 Proses Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara Negara baik bilateral maupun multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.

You might also like