Professional Documents
Culture Documents
Disusun :
AKAMIGAS BALONGAN
Jl. Jendral Sudirman No.17 Telp. ( 0234 ) 272448 Fax. ( 0234 ) 275259 2011
Business Plan
Perencanaan : Cara untuk penetapan tujuan serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan. Rencana operasional kegiatan yang titetapkan untuk waktu jangka pendek : operasional harian Rencana stratejik yang titetapkan untuk waktu jangka panjang : stratejik pengembangan usaha Target (produksi 500 ton gabah) Cara : 1. Bahan baku 2. Alat 3. Tenaga kerja Perencanaan bisnis : Dokumen tertulis yang menerangkan tentang bisnis yang akan dijalankan, dan bagaimana rencana pemasaran, produksi, SDM, keuangan serta analisis resiko dan hasil. Pembuat perencanaan bisnis : 1. Wirausaha 2. Konsultan Pengguna : 1. Inverstor atau Bank profittabilitas 2. Konsultan pengembangan produk 3. Suplier 4. Konsumen ekspektasi produk Faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan bisnis : 1. Tujuan usaha komitmen kesungguhan 2. Komitmen dalam menjalankan usaha 3. Batasan waktu
Manfaat perencanaan bisnis : 1. Dapat mendekati asumsi kebenaran 2. Membandingkan hasil dengan rencana 3. Alat komunikasi untuk meyakinkan pihak lain 4. Wirausaha dapat berfikir kritis dan objektif Informasi yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan bisnis : 1. Informasi keuangan Modal usaha sendiri dan pinjaman 2. Informasi pasar Melihat besarnya permintaan, bagaimana saluran distribusi, konsumen potensial 3. Informasi produksi Bahan baku, teknologi dan SDM KWU = Ide + Kreativitas + Inovatif Sumber ide dalam membentuk usaha : 1. Budaya individu life style 2. Rekan kerja teman yang kreatif atau punya keahlian 3. Keluarga bisnis keluarga 4. Guru atau penelitian 5. Pemasaran (permintaan dan ditribusi barang) 6. Keuangan menentukan ide 7. Pemerintah PP, kebijakan Metode memperoleh ide : 1. Kelompok diskusi (focus group) ide masing-masing analisa tindak lanjut 2. Brainstorming diskusi berdasrkan pengalaman sebelumnya 3. Problem inventory analysis ide muncul berdasarkan kondisi permasalahan Tahapan perencanaan usaha dan pengembangan produk : 1. Ide atau gagasan
2. Konsep perencanaan bisnis 3. Pengembangan produk 4. Uji pemasaran launching mengunakan alat promosi 5. Komersialisasi penjualan Proses pengembangan usaha dilakukan dengan : 1. Akuisisi, dilakukan dengan memperhatikan : - Evaluasi perusahaan - Kerjasama yang dilakukan - Aspek hukum - Kemampuan manajemen - Sengketa pengambilalihan 2. Joint venture, dilakukan dengan memperhatikan : - Sejarah usaha - Aktivitas usaha baru - Bentuk kerjasama 3. Leverage buy out Strategi terhadap tantangan pengembangan usaha : 1. Strategi pengaruh negatif dalam memasuki pasar baru 2. Strategi persaingan para pengganti 3. Strategi kelangkaan sumberrdaya manusia 4. Strategi memimpin pasar 5. Strategi bagi pencipta peluang 6. Wirausaha ahli strategi Penyebab kegagalan dalam memilih peluang usaha baru : 1. Tidak obkjektif 2. Kurang melakukan pendekatan dengan pasar 3. Tidak memahami kebutuhan teknis 4. Kurang memperhatikan kebutuhan financial 5. Tidak memliliki differensiasi produk 6. Tidak memahami masalah hukum Ruang lingkup usaha digambarkan dengan : 1. Sejarah usaha
2. Latar belakang usaha 3. Lokasi dan skala usaha 4. Produk atau jasa yang dihasilkan 5. SDM dan peralatan yang dibutuhkan Unsur-unsur yang harus ada dalam perencanaan bisnis : 1. Rencana pemasaran 2. Rencana produksi 3. Rencana keuangan 4. Rencana SDM dan organisasi 5. Analisa resiko dan hasil 6. Batasan waktu Bagian proposal bisnis : I. Pendahuluan II. Analisis industri III. Diskripsi usaha IV. Perencanaan pemasaran V. Perencanaan produksi
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki ramburambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. Faktor Dalam Memilih Badan Usaha Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain: Keluwesan untuk beraktivitas Pertimbangan tentang luasnya bidang usaha yang akan dimasuki oleh pemilik, misalnya tanpa dibatasi oleh modal, wilayah, atau batasan lainnya. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik Pertimbangan yang memperhatikan masalah tanggung jawab terhadap utang piutang perusahaan terhadap harta pribadi. Dalam hal pengembanan wewenang dan tanggung jawab, pemilik biasanya memikirkan faktor resiko yang akan dihadapi. Apabila perusahaan mengalami resiko kerugian, maka harta pribadi ikut menjadi atas utang/kewajibannya. Kemudahan pendirian
Pertimbangan untuk pemilik yang ingin memulai usaha yang berskala kecil. Pemilik hanya perlu memenuhi syarat yang sederhana dan langsung dapat menjalankan usahannya.
A. Perusahaan perseorangan Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha hukum yang hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Manajeman perusahaan dikelola pemilik yang berfungsi sebagai direktur atau manajer atau bahkan sekaligus pelaksana
harian di perusahaan tersebut. Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan keputusan perusahaan. Kemudian juga dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederahana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan yang dimiliki perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik pribadi. Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut:
1. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit. 2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil
atau mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas.
5. Dalam
hal
peraturan,
tidak
terlalu
banyak
peraturan
pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.
Lebih
sulit
memperoleh
modal
yang
artinya
jika
perusahaan ini ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar. b) Ikut tender Perusahaan perseorangan relatif sulit mengikuti tender karena c) Tanggung jawab Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan secara penuh. d) Kelangsungan hidup Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kefakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir. e) Sulit berkembang Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan hukum perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan hukumnya terlebih dahulu. f) Administrasi yang tidak terkelola secara baik Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan perseorangan tidak megelola administrasinya secara baik, sehingga dokumentasi dari setiap transaksi sulit untuk dicari. Bahkan terkadang setiap transaksi tidak didukung dengan dokumen yang seharusnya dibutuhkan. B. Firma (fa) Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak kesulitan dalam memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.
terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki kewajiban terbatas. Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita Negara. Namun jika memilih akta di bawah tangan proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat. Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung kesepakatan dari para pihak yang terlibat. Mendirikan perusahaan bentuk firma lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan perorangan. Keuntungan dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma antara lain: a. Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat kerena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma. b. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karea dapat menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal). c. Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan permerintah yang mengatur.
1. Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang dimilikinya. 2. Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. 3. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya.
persero pengurus yang menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai Persero Komanditer (Persero Pasif).
Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam pentuk CV antara lain: 1. Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif. 2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar. Sementara itu untuk mendirikan CV tidak diperlukan syarat yang berat. Adapun persyarata pendirian CV adalah sebagai berikut:
1. Pendirian
Indonesia.
CV
oleh dan
dua
orang,
dengan bahasa
menggunakan
menggunakan
D. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan. Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas, yaitu:
2. Kemudahan
alih
kepemilikan,
artinya
jika
seseorang
memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang saham dan pengurusnya adalah warga Negara Indonesia dan badan hukum Indonesia. b. Perseroan Terbatas Terbuka Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal yang dimungkinkan warga negara asing atau badan hukum asing menjadi pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya.
2. Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. 3. Pada saat peleburan, tidak berlaku ketentuan yang tertera pada ayat (2).
4. Perseroan
memperoleh
badan
hukum
pada
tanggal
a.
Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam UndangUndang tentang Pasar Modal. Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri dari:
Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.
E. Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang bertujuan mensejahterakan para anggotanya, walaupun dalam praktiknya koperasi juga melayani kepentingan umum. Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Fungsi dan peran koperasi di dalam masyarakat dan pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Koperasi, yaitu: Membangun dan mengembangkan anggota umumnya, pada untuk potensi khususnya dan dan kemampuan masyarakat ekonomi pada
meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
Memperkukuh
perekonomian
rakyat
sebagai
dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka guru.
Berusaha
untuk
mewujudkan
dan
mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta atas dasar asas kekeluargaan adalah sebagai berikut: 1. Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang. 2. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi.
Jenis koperasi berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Secara umum koperasi dibagi menjadi 2 yaitu: