You are on page 1of 48

UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR menggunakan TUMBUHAN DAN AGEN BIOLOGI LAIN

Yovita Agustina 102001006


MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PASCASARJANA UNILA TAHUN 2012
Page 1

Free Powerpoint Templates

DEFINISI
Pencemaran adalah :
Pencemaran adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan.

Pencemaran Perairan adalah :


Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan perairan, oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan perairan tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya (Pramudianto, 1999).
Free Powerpoint Templates Page 2

DEFINISI Pencemaran Air adalah :


Suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. (Wikipedia)

Free Powerpoint Templates

Page 3

PENCEMARAN AIR Penyebab Terjadinya Pencemaran Air


Air limbah domestik Air limbah industri Kegiatan pertanian Bencana alam Kecelakaan Dll :

Free Powerpoint Templates

Page 4

UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR MENGGUNAKAN TANAMAN DAN AGEN BIOLOGI LAIN

Tanaman :
1. Fitoremediasi 2. Constructed Wetland

Agen Biologi Lain :


 Bioremediasi selain menggunakan tanaman
Bakteri seperti Geobacter, Marinobacter, Oceanobacter, Alcanivorax, Thalassospira Stappia, Bacillus, Novospingobium, Pseudomonas, Spingobium, dan Rhodobacter, dll.
Free Powerpoint Templates Page 5

FITOREMEDIASI
  Phyto yang berasal dari kata Yunani, phyton (= tumbuhan) Remediation yang berasal dari kata Latin, remedium (=menyembuhkan )

Fitoremediasi adalah :
Upaya penggunaan tanaman dan bagianbagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan , baik secara ex-situ menggunakan kolam buatan atau reactor maupun in-situ (langsung di lapangan) pada tanah atau daerah yang terkontaminasi limbah

Free Powerpoint Templates

Page 6

JENIS-JENIS FITOREMEDIASI
 Fitoekstraksi
Mencakup penyerapan kontaminan oleh akar tumbuhan dan translokasi atau akumulasi senyawa ke bagian tumbuhan seperti akar, daun, atau batang.

 Rizofiltrasi
Adalah pemanfaatan kemampuan akar tumbuhan untuk menyerap, mengendapkan, dan mengakumulasi logam dari aliran limbah.

 Fitodegradasi
Adalah metabolisme kontaminan di dalam jaringan tumbuhan, misalnya oleh enzim dehalogenase dan oksigenase.
Free Powerpoint Templates Page 7

JENIS-JENIS FITOREMEDIASI (LANJUTAN)


 Fitostabilisasi
Adalah suatu fenomena diproduksinya senyawa kimia tertentu untuk mengimobilisasi kontaminan di daerah rizosfer.

 Fitovolatilisasi
Terjadi ketika tumbuhan menyerap kontaminan dan melepasnya ke udara lewat daun; dapat pula senyawa kontaminan mengalami degradasi sebelum dilepas lewat daun.

Free Powerpoint Templates

Page 8

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


1. Pemanfaatan tanaman Enceng Gondok Gondok (Eichhornia crassipes) untuk fitoremediasi phosphat
 Contoh : Hasil Penelitian Nurandani Hardyanti dan Suparni Setyowati Rahayu, Fitoremediasi Phospat dengan Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) (Studi Kasus pada Limbah Cair Industri Kecil laundry)

Free Powerpoint Templates

Page 9

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


 Akumulasi P paling banyak adalah pada akar.  Diikuti oleh bagian batang dan bagian daun.  Pola penyerapan yang seperti ini dikarenakan sejak tanaman enceng gondok dikontakkan dengan limbah, setelah lewat satu hari batang dan daun tanaman mulai kering. Dimulai dari bagian daun terlebih dahulu kemudian beranjak ke batang.  Hal ini terjadi sampai semua bagian daun dan batang mengering, yaitu sampai hari ke-5.  Bagian batang dan daun yang mengering inilah yang menyebabkan bagian tersebut tidak dapat menerima zat-zat yang telah diserap oleh akar, termasuk di dalamnya adalah P.
Free Powerpoint Templates Page 10

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


 Fitoremediasi phospat dengan menggunakan tanaman enceng gondok dapat menyerap phospat (sebagai P total) dalam limbah laundry dalam jumlah yang cukup banyak dalam waktu 5 hari.
Kadar P yang Terserap (mg) 144,1603 172,1209 187,860 Efisiensi (%) 24,03 22,95 20,87

Konsentrasi P Awal (mg/L) 200 250 300

Free Powerpoint Templates

Page 11

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


 Bila dilihat dari jumlah massa P yang diserap oleh tanaman enceng gondok, yang paling banyak menyerap P adalah tanaman yang ditanam pada limbah dengan konsentrasi awal 300 mg/l. Sedangkan bila dilihat dari prosentase antara P yang diserap oleh tanaman dengan kandungan massa P awal dalam limbah, yang paling besar efisiensinya adalah tanaman yang ditanam pada limbah dengan konsentrasi awal 200 mg/l.

Free Powerpoint Templates

Page 12

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


 Proses penyerapan zat-zat yang terdapat dalam limbah dilakukan oleh ujungujung akar dengan jaringan meristem terjadi karena adanya gaya tarik-menarik oleh molekul-molekul air yang ada pada tumbuhan. Zat-zat yang telah diserap oleh akar akan masuk ke batang melalui pembuluh pengangkut (xilem), yang kemudian akan diteruskan ke akar. (Anonim, 1996 dalam Hardyanti)

Free Powerpoint Templates

Page 13

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


2. Pemanfaatan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta) untuk fitoremediasi air limbah yang mengandung nikel
Contoh : Hasil penelitian Teguh Widiarso, Fitoremediasi Air terkontaminasi Nikel dengan menggunakan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta)

Free Powerpoint Templates

Page 14

APLIKASI FITOREMEDIASI PADA AIR LIMBAH


 Akumulasi nikel oleh Salvinia molesta pada organ akar lebih tinggi dibandingkan organ non akar (batang dan daun). Nilai Faktor Transfer (FT) tertinggi pada Salvinia molesta adalah pada waktu pemaparan 12 hari pada konsentrasi larutan NiCl2 3 mg/l yaitu sebesar 4,75 l/kg (1>FT>20) yang berarti tergolong metal accumulator species, tetapi bukan hyperaccumulator species.

Free Powerpoint Templates

Page 15

CONSTRUCTED WETLAND Wetland adalah :


Suatu lahan yang jenuh air dengan kedalaman air tipikal yang kurang dari 0,6 m yang mendukung pertumbuhan tanaman air emergent misalnya Cattail, bulrush, umbrella plant dan canna.
(Metcalf and Eddy, 1991 dalam Supradata,2005)

Free Powerpoint Templates

Page 16

CONSTRUCTED WETLAND
Constructed Wetland adalah :
Salah satu sistem pengolahan air limbah yang prinsipnya cenderung meniru proses purifikasi yang terjadi secara alamiah di alam, yaitu di lahan basah/rawa (wetlands), dimana tumbuhan air (Hydrophita) yang tumbuh di daerah tersebut memegang peranan penting dalam proses pemulihan kualitas air limbah secara alamiah (self purification).
Free Powerpoint Templates Page 17

CONSTRUCTED WETLAND
Tiga Faktor Utama dalam Sistem Constructed Wetland :
1) Area yang digenangi air dan mendukung hidupnya tumbuhan air (aquatic plant) jenis hydrophita. 2) Media tumbuh berupa tanah yang selalu digenangi air (basah). 3) Media bisa juga bukan tanah, tetapi media yang jenuh dengan air.

Free Powerpoint Templates

Page 18

JENIS-JENIS CONSTRUCTED WETLAND


1) Sistem Aliran Permukaan (Surface Flow Constructed Wetland) atau Free Water Surface System (FWS)
Rawa buatan dengan aliran diatas permukaan tanah. Berupa kolam atau saluran-saluran yang dilapisi dengan lapisan impermeable di bawah saluran atau kolam yang berfungsi untuk mencegah merembesnya air keluar kolam atau saluran. Berisi tanah sebagai tempat hidup tanaman yang hidup pada air tergenang (emerge plant) dengan kedalaman 0,1-0,6 m (Metcalf & Eddy, 1993 dalam Supradata, 2005).
Free Powerpoint Templates Page 19

JENIS-JENIS CONSTRUCTED WETLAND


Pada sistem ini limbah cair melewati permukaan tanah. Pengolahan limbah terjadi ketika air limbah melewati akar tanaman, kemudian air limbah akan diserap oleh akar tanaman dengan bantuan bakteri (Wijayanti, 2004 dalam Supradata, 2005).

Free Powerpoint Templates

Page 20

JENIS-JENIS CONSTRUCTED WETLAND


2) Sistem Aliran Bawah Permukaan (Sub Surface Flow Constructed Wetland) atau SSF-Wetland
Air limbah mengalir melalui tanaman yang ditanam pada media yang berpori. Sistem ini menggunakan media seperti pasir dan kerikil dengan diameter bervariasi antara 3 - 32 mm. Untuk zona inlet dan outlet biasanya digunakan diameter kerikil yang lebih besar untuk mencegah terjadinya penyumbatan. Proses pengolahan yang terjadi pada sistem ini adalah filtrasi, absorbsi oleh mikroorganisme, dan absorbsi oleh akarakar tanaman.
Free Powerpoint Templates Page 21

JENIS-JENIS CONSTRUCTED WETLAND

Free Powerpoint Templates

Page 22

JENIS-JENIS CONSTRUCTED WETLAND


Berdasarkan jenis tanaman yang digunakan, constructed wetland terbagi dalam tiga jenis, yaitu :
1) Sistem yang menggunakan tanaman makrofita mengambang atau sering disebut sebagai Lahan Basah Sistem Tanaman Air Mengambang (Floating Aquatic Plant System). 2) Sistem yang menggunakan tanaman makrofita dalam air (submerged) dan umumnya digunakan pada Surface Flow Constructed Wetland.
Free Powerpoint Templates Page 23

JENIS-JENIS CONSTRUCTED WETLAND


3) Sistem yang menggunakan tanaman makrofita yang akarnya tenggelam atau sering disebut juga amphibious plants dan biasanya digunakan pada Sub Surface Flow Constructed Wetland.

Free Powerpoint Templates

Page 24

KELEBIHAN SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


1) Biaya konstruksi, operasional, dan pemeliharaan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan alternatif sistem pengolahan air limbah lainnya. 2) Waktu operasional secara periodik, tidak perlu secara kontinyu. 3) Memiliki toleransi yang tinggi terhadap fluktuasi debit air limbah. 4) Mampu mengolah air limbah dengan berbagai perbedaan jenis polutan maupun tingkat konsentrasi. 5) Memungkinkan pemanfaatan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle) air hasil pengolahannya.
Free Powerpoint Templates Page 25

JENIS-JENIS TANAMAN YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


 Jenis tanaman yang sering digunakan dalam Sistem Constructed Wetland adalah jenis tanaman air atau tanaman yang tahan hidup di air tergenang (submerged plants atau amphibious plants).  Jenis tanaman seperti ini berdasarkan area pertumbuhannya di dalam air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Tanaman yang mencuat ke permukaan air, merupakan tanaman air yang memiliki sistem perakaran pada media di dasar perairan dan daun yang berada jauh di atas permukaan air. Free Powerpoint Templates Page 26

JENIS-JENIS TANAMAN YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


2. Tanaman yang mengambang dalam air, merupakan tanaman air yang seluruh bagian tanaman (akar, batang, dan daun) berada di dalam air. 3. Tanaman yang mengapung di permukaan air, merupakan tanaman air yang akar dan batangnya berada di dalam air, sedangkan daun di atas permukaan air.

Free Powerpoint Templates

Page 27

JENIS-JENIS TANAMAN YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


1. Pappyrus

Free Powerpoint Templates

Page 28

CONSTRUCTED WETLAND
2. Canna

Free Powerpoint Templates

Page 29

CONSTRUCTED WETLAND

3. Bintang Air (Cyperus alternifolius)

Free Powerpoint Templates

Page 30

APLIKASI CONSTRUCTED WETLAND

Free Powerpoint Templates

Page 31

PROSES YANG TERJADI PADA SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


 Mekanisme penyerapan polutan pada Constructed Wetland berlangsung secara abiotik (fisik dan kimia) atau abiotik (mikrobia dan tanaman), serta gabungan antara kedua proses tersebut.

Free Powerpoint Templates

Page 32

PROSES YANG TERJADI PADA SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


 Proses pengolahan awal (primary treatment) berlangsung secara abiotik, yaitu melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
Settling dan sedimentasi, efektif untuk menghilangkan partikulat dan padatanpadatan tersuspensi. Adsorpsi dan absorbsi, merupakan proses kimiawi yang terjadi pada tanaman, substrat, sedimen, maupun air limbah, yang berkaitan erat dengan waktu retensi air limbah.

Free Powerpoint Templates

Page 33

PROSES YANG TERJADI PADA SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


Oksidasi dan reduksi, efektif untuk mengikat logam-logam B3 dalam constructed wetland. Fotodegradasi/oksidasi, merupakan degradasi (penurunan) berbagai unsur polutan yang berkaitan dengan adanya sinar matahari. Volatilisasi, yaitu merupakan penurunan polutan akibat menguap dalam bentuk gas.

Free Powerpoint Templates

Page 34

PROSES YANG TERJADI PADA SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


Proses secara biotik, antara lain :
 Biodegradasi secara Aerobik/Anaerobik Merupakan proses metabolisme mikroorganisme yang efektif menghilangkan bahan organik Phyto-akumulasi Proses pengambilan dan akumulasi bahan anorganik oleh tanaman. Phyto-stabilisasi Merupakan bentuk kemampuan sebagian tanaman untuk memisahkan bahan anorganik pada akar tanaman.

Free Powerpoint Templates

Page 35

PROSES YANG TERJADI PADA SISTEM CONSTRUCTED WETLAND


 Phyto-degradasi Tanaman dapat menghasilkan enzim yang dapat memecah bahan organik maupun anorganik dari polutan sebelum diserap, selama proses transpirasi. Rhizo-degradasi Akar tanaman dapat melakukan penyerapan bahan polutan dari hasil degradasi bahan organik yang dilakukan oleh mikrobia. Phyto-volatilisasi / Evapotranspirasi Penyerapan dan transpirasi pada daun tanaman terhadap bahan-bahan yang bersifat volatil.

Free Powerpoint Templates

Page 36

APLIKASI CONSTRUCTED WETLAND


 Pemanfaatan tanaman hias Cyperus alternifolius, L. untuk menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS dalam air limbah domestik  Contoh : Hasil Penelitian Supradata, Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias Cyperus Alternifolius, L. dalam Sistem Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Permukaan (SSF-Wetlands)
Free Powerpoint Templates Page 37

APLIKASI CONSTRUCTED WETLAND

Free Powerpoint Templates

Page 38

APLIKASI CONSTRUCTED WETLAND


 Tanaman hias jenis Cyperus alternifolius memiliki kinerja yang cukup baik dalam pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem Lahan basah Buatan Aliran Bawah Permukaan (SSF-Wetlands).  Laju penurunan BOD dapat diekspresikan melalui persamaan model (BOD5) t= (BOD5)0 e-0,697 t ; dan laju penurunan COD dapat diekspresikan melalui persamaan model CODt = COD0 e -0,6401 t.
Free Powerpoint Templates Page 39

APLIKASI CONSTRUCTED WETLAND


 Laju penurunan TSS lebih disebabkan adanya proses fisik (filtrasi dan sedimentasi) yang sangat dipengaruhi oleh porositas media dan sistem perakaran tanaman yang terbentuk, sehingga akan tercipta kondisi yang berbeda di setiap reaktornya.

Free Powerpoint Templates

Page 40

BIOREMEDIASI
 Proses yang menggunakan organisme (bakteri, fungi, tanaman, atau enzimnya) untuk memperbaiki atau mengembalikan keadaan lingkungan yang tercemar lingkungan yang tercemar  Saat bioremediasi terjadi, enzimenzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi.
Free Powerpoint Templates Page 41

APLIKASI BIOREMEDIASI
 Tetra-amido-macrocyclic ligand activators (TAML) si Pemakan Limbah
TAML yang bekerja bersama hidrogen peroksida (H2O2) mampu meniru kerja enzim tubuh manusia untuk mengurai toksin yang berbahaya seperti pestisida, pewarna tekstil, dan detergen. TAML juga mampu menurunkan tingkat polusi bau, menjernihkan air, hingga bersifat disinfektan dengan membunuh bakteri setingkat anthrax.
Free Powerpoint Templates Page 42

APLIKASI BIOREMEDIASI
 Geobacter, Bakteri Super Pemakan Uranium dengan Antena Nano
Geobacter dapat mengubah limbah uranium terlarut yang sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi bentuk yang tidak berbahaya (tak larut) uraninite, sehingga mengendap di air tanah dan dapat dikumpulkan dengan mudah. Karena kemampuannya tersebut, bakteri ini dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk memulihkan lingkungan (bioremediasi) di daerah sekitar Tambang Rifle Mill, Colorado, Amerika Serikat.

Free Powerpoint Templates

Page 43

APLIKASI BIOREMEDIASI
 Bakteri oleofilik atau Bakteri Pemakan Minyak (OEM)
Hidup subur di perairan dingin lautan dalam dimana suhu hanya sekitar 5 derajat Celsius. Para ilmuan mengatakan kalau ia telah beradaptasi sering waktu, lewat proses seleksi alam, karena kebocoran periodik dan aktivitas di kilang minyak.

Free Powerpoint Templates

Page 44

APLIKASI BIOREMEDIASI

Contoh kasus ledakan kilang minyak di Teluk Meksiko : Bencana akibat ledakan sumur di Deepwater Horizon menyebabkan gempa di dasar laut dan membuat para bakteri yang terkubur di sana terbangun. Mereka kaget dan beramairamai menyerbu permukaan karena hujan makanan. Akibatnya minyak bumi sebanyak 205,8 juta galon yang tertumpah ke samudera dalam waktu dua minggu setelah bencana, separuhnya telah hilang.

Free Powerpoint Templates

Page 45

DAFTAR PUSTAKA
Supradata. 2005. Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias Cyperus alternifolius, L. dalam Sistem Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Permukaan (SSF-Wetlands). Tesis. Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro. Semarang. Hardyanti, Nurandani dan Rahayu, Suparni Setyowati Rahayu, Fitoremediasi Phospat dengan Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) (Studi Kasus Pada Limbah Cair Industri Kecil Laundry).

Free Powerpoint Templates

Page 46

DAFTAR PUSTAKA
http://airlimbah.com http://www.faktailmiah.com http://www.kompas.com/green/limbah http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/01/31/bior emediasi-sebagai-alternatif-penangananpencemaran-akibat-tambang-batubara/

Free Powerpoint Templates

Page 47

Free Powerpoint Templates

Page 48

You might also like