You are on page 1of 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. 2 BAB I ANALISIS SITUASI. 3 1.1 1.1.1 1.1.2 1.2 1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.4 Analisis Permasalahan. 3 Latar Belakang. 3 Data Real 4 Analisis Sasaran dan Perilaku. 5 Analisis Kerjasama. 5 Institusi Terkait 5 Identifikasi Program yang Sejalan. 6 Sumberdaya yang Dibutuhkan. 7 Analisis Jangkauan Media. 7

BAB II SEGMENTASI SASARAN.. 8 2.1 2.2 2.3 Sasaran Primer. 8 Sasaran Sekunder. 8 Sasaran Tersier. 8

BAB III TUJUAN AKHIR DAN TUJUAN UNTUK SETIAP SEGMENTASI. 9 3.1 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 Tujuan Akhir. 9 Tujuan Untuk Setiap Segmentasi 9 Sasaran primer : 9 Sasaran sekunder : 9 Sasaran tersier : 9

BAB IV PERUMUSAN PESAN.. 11 4.1 Pesan Universal 11

4.2

Matriks Pesan Berdasarkan Segmentasi Sasaran dan Tujuan. 11

BAB V MANAJEMEN RENCANA KEGIATAN.. 14 BAB VI RENCANA ALAT MONITORING DAN EVALUASI. 16 BAB VII RENCANA BIAYA.. 17 BAB VIII PENUTUP. 19 8.1 Kesimpulan. 19

BAB I ANALISIS SITUASI


1.1 Analisis Permasalahan

1.1.1 Latar Belakang


Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996 tidak hanya melumpuhkan dunia usaha, tetapi juga menggoyahkan sendi-sendi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sehingga dunia kerja menjadi kian sempit, sementara masyarakat yang membutuhkan kerja terus meningkat dan meningkatnya penggangguran dimana-mana. Adanya penganguran dalam anggota keluarga berarti masalah bagi anggota keluarga yang lain. Sebab, mereka terpaksa menanggung beban hidup anggota keluarga yang menganggur. Secara luas, ini juga berarti pengangguran yang disebabkan ketiadaan lapangan kerja akhirnya menjadi beban tanggungan masyarakat juga. Pengangguran ini bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama dikota-kota besar. Selain itu, masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, baik pemerintah maupun swasta. Namun, justru sektor seperti itulah yang pada masamasa ini paling merasakan dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Konsekuensinya adalah efisiensi tenaga kerja dengan sedikit menyerap tenaga kerja baru. Bahkan selain efisiensi tenaga kerja, para lulusan perguruan tinggi pun saat ini semakin sulit mendapatkan pekerjaan karena tidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha. Dalam keadaan seperti ini maka masalah pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi akan berdampak negatif terhadap stabilitas sosial dan kemasyarakatan. Kondisi tersebut di atas didukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Hal ini bisa jadi disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini

lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukannya lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan perilaku wirausaha pada masyarakat luas khususnya para pencari kerja akan sangat penting dan strategis bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu, memiliki kecermatan dalam menciptakan peluang usaha sendiri yang kreatif dan tetap proaktif mengembangkan usaha tanpa meninggalkan potensi lokal dalam menghadapi pasar global. Dimana berwirausaha merupakan salah satu alternatif jalan keluar terbaik bagi masalah-masalah tersebut. Wirausaha adalah orang yang memiliki dan mengelola serta menjalankan usahanya. Wirausaha didefinisikan sebagai orang yang memiliki gagasan (idea man) dan manusia kerja (man of action) sering dikaitkan orang yang inovatif atau kreatif (Holt, 1992:85). Orang yang mendorong perubahan sangat penting dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan baru. Wirausaha adalah orang yang suka mengambil resiko dan mampu mengembangkan kreatifitasnya.

1.1.2 Data Real


Pada tahun 1996 tingkat pengangguran masih 4,9 persen, dua tahun setelah krisis naik menjadi 6,3 persen, lalu naik lagi menjadi 8,1 persen pada tahun 2001. Setahun kemudian angka pengangguran merangkak naik menjadi 9,1 persen yang berarti jumlah penganggur telah lebih dari 10 juta orang atau 9,9 persen dari angkatan kerja. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga memperkirakan pada tahun 2004 jumlah angkatan kerja akan mencapai 102,88 juta orang, termasuk angkatan kerja baru 2,10 juta orang (Sukernas-BPS 2002). Penciptaan lapangan kerja yang tak mampu mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja baru itu menyebabkan angka pengangguran terbuka tahun 2004 meningkat menjadi 10,88 juta orang (10,32 persen dari angkatan kerja), dari tahun sebelumnya 10,13 juta orang (9,85 persen dari angkatan kerja). Terjadinya over-supply tenaga yang tidak diimbangi oleh demand yang memenuhi standar. Sementara tuntutan kualitas sumber daya manusia makin lama makin tinggi dan menuntut kekhususan yang lebih sulit lagi untuk dipenuhi. Dengan melihat kondisi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif dapat membantu menyerap orang-orang yang menganggur, tetapi kreatif dan menjadi peredam di tengah pasar global. Potensi wirausaha Indonesia sangat besar, terutama jika melihat data jumlah usaha kecil dan menengah yang ada. Sampai dengan Tahun 2006 menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) di Indonesia terdapat 48,9 juta usaha kecil dan menengah (UKM) menyerap sekitar 80% tenaga kerja, serta menyumbang 62% dari PDB (di luar migas). Berdasarkan data hasil penelitian global entrepreneurship monitor (GEM) pada tahun yang sama di Indonesia terdapat 19.3% penduduk berusia 18-64 tahun yang terlibat dalam pengembangan bisnis baru (usia bisnis <42 bulan). Namun di sisi lain data BPS pada tahun yang sama juga menunjukkan terdapat 11 juta penduduk Indonesia yang masih menganggur dari 106 juta angkatan kerja, serta 37 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Angka tersebut diperkirakan bertambah setiap tahunnya.

1.2

Analisis Sasaran dan Perilaku

Sasaran primer dari gerakan berwirausaha ini ditujukan kepada para mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi se-Kabupaten Bogor yang berjiwa wirausahawan dan ingin mandiri.Sasaran sekunder ditujukan kepada keluarga termasuk orang tua serta kerabat.Sedangkan untuk sasaran tersier ditujukaan kepada lembaga inkubator bisnis yang ada dalam perguruan tinggi (fakultas ekonomi dalam hal memberikan mata kuliah Kewirausahaan), Departemen Ketenagakerjaan, DIKTI. Dapat kita ketahui, bahwa perilaku sasaran yang sedang terjadi saat ini banyak sekali pengangguran akibat kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, mutu pendidikan yang menjadi persyaratan untuk dapat bekerja lebih baik, dan banyaknya sarjana-sarjana yang saat ini masih menganggur. Diharapkan dari perilaku awal sasaran akan berubah sesuai dengan tujuan gerakan pemasaran sosial berwirausaha yaitu dengan upaya membuat usaha sendiri yang nantinya akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang menganggur. Istilah ungkapan yang biasa digunakan dalam gerakan berwirausaha ini adalah Mari Tingkatkan Jiwa Berwirausaha Untuk Menjadikan Indonesia Yang Lebih Baik.

1.3
1.3.1
y y y

Analisis Kerjasama
Institusi Terkait
Perguruan tinggi se-Kabupaten Bogor Kerjasama dengan Departemen Ketenagakerjaan DIKTI

1.3.2

Identifikasi Program yang Sejalan

Program yang dijalankan oleh Perguruan Tinggi adalah penyelenggaraan mata kuliah kewirausahaan.Dari mata kuliah kewirausahaan, mahasiswa dapat memperoleh ilmu untuk berwirausaha sekaligus prakteknya.Selain itu, juga dapat bekerja sama dengan lembagalembaga inkubator bisnis. Program pembangunan bidang tenaga kerja dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan optimalisasi mobilitas masyarakat dalam operasionalnya akan disesuaikan dengan program pembangunan bidang tenaga kerja sampai dengan tahun 2011. Dari program-program yang dilaksanakan Departemen Ketenagakerjaan, kemungkinan kerja sama yang akan dijalin adalah : 1.
y y y

Program Peningkatan perencanaan pembangunan ketenagakerjaan Rapat kerja program ketenagakerjaan Monitoring dan evaluasi program ketenagakerjaan Perencanaan tenaga kerja dan Identifikasi potensi ketenagakerjaan Program pengembangan lembaga tenaga kerja dengan kegiatan:

2.

y y y

Bimbingan Teknis Struktur, mediator, konsiliator, dan arbiter Peningkatan Wawasan Ketenagakerjaan Sosialisasi pelaksanaan Program Perluasan Informasi Pasar Kerja dengan kegiatan:

3.
y y

Penyuluhan dan penyebaran informasi melalui media cetak Pengembangan sistem informasi

Kerjasama dengan DIKTI : Dikti memiliki program prioritas nasional untuk kopertis ada tiga, yaitu pertama pengembangan program kewirausahaan Mahasiswa Perguruan Tinggi; kedua, pengembangan program akademik dan ketiga, program peningkatan EPSBED serta satu program reguler Kopertis, yaitu peningkatan tupoksi KOPERTIS. Kemungkinan kerjasama yang akan dijalin dengan DIKTI tersebut adalah pengembangan program kewirausahaan Mahasiswa Perguruan Tinggi. Untuk tiga kategori selain kopertis, ada enam program:
y y y y y y

kegiatan kewirausahaan mahasiswa; kegiatan pengembangan minat, bakat, kegiatan akademik dan pengembangan kompetensi mahasiswa; langganan e-jurnal; peningkatan keamanan (safety) keselamatan, kenyamanan, keindahan dan kebersihan kampus; penghijauan kampus dan dukungan terhadap penghijauan kota/wilayah; pengembangan unit kegiatan mahasiswa (UKM) (olah raga, seni, KSRPMI, Mapala, Pramuka, Menwa, Pers, Kampus, Kerohanian dll).

Kemungkinan kerjasama yang akan dijalin dari 6 program diatas adalah program kegiatan kewirausahaan mahasiswa.Untuk memperpendek waktu penyesuaian lulusan perguruan tinggi memasuki dunia kerja, mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan, DIKTI juga menfasilitasi program Co-op (cooperative academic Education) di industri/perusahan besar, maupun di UKM-UKM.

1.3.3 Sumberdaya yang Dibutuhkan


Untuk program prioritas nasional yaitu pengembangan program kewirausahaan Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Kabupaten Bogor dan program kegiatan kewirausahaan mahasiswa, DIKTI mengalokasikan dananya masing-masing 1 milyar.

1.4

Analisis Jangkauan Media

Gerakan berwirausaha ini umumnya dipublikasikan kepada sasaran melalui siaran radio Kisi FM, Agri FM, Koran Kampus, dan Radar Bogor. Sebelum melakukan kegiatan pemasaran sosial, kami melakukan analisis terlebih dahulu terhadap perilaku sasaran dengan

mengunjungi sasaran yang berada di lingkungan eksternal IPB dan untuk sasaran di lingkungan internal IPB dengan melakukan wawancara langsung secara acak.

BAB II SEGMENTASI SASARAN


2.1 Sasaran Primer

Sasaran primer ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi se-kabupaten Bogor.

2.2

Sasaran Sekunder

Sasaran sekunder di antaranya keluarga termasuk orang tua, kerabat, dan dosen.

2.3

Sasaran Tersier

Sasaran tersier adalah lembaga inkubator bisnis yang ada dalam perguruan tinggi (fakultas ekonomi dalam hal memberikan mata kuliah Kewirausahaan), Departemen Ketenagakerjaan yang berkepentingan membuat kebijakan, DIKTI, Rektor setiap perguruan tinggi.

BAB III TUJUAN AKHIR DAN TUJUAN UNTUK SETIAP SEGMENTASI


3.1 Tujuan Akhir

Tujuan akhir dari pemasaran sosial yang telah dilakukan diharapkan mahasiswa termotivasi untuk berwirausaha serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru agar dapat mengurangi tingkat pengangguran sekitar 9,9 persen.

3.2

Tujuan Untuk Setiap Segmentasi

3.2.1 Sasaran primer :


y y

y y y y y y y

Menumbuhkan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa. Membangun sikap mental wirausaha yakni percaya diri, sadar akan jati dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil risiko dengan perhitungan, berperilaku pemimpindan memiliki visi ke depan, tanggap terhadap saran dan kritik, memiliki kemampuan empati dan keterampilan sosial. Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi. Menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Membangun jejaring bisnis antarpelaku bisnis, khususnya antara wirausaha pemula dan pengusaha yang sudah mapan Keluarga : membantu memotivasi berwirausaha pada sasaran primer. Kerabat : membantu memotivasi agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para pengangguran. Dosen : memberikan konsep mengenai upaya berwirausaha, meningkatkan kecakapan dan ketrampilan para mahasiswa khususnya sense of business. Lembaga inkubator bisnis yang ada dalam perguruan tinggi (fakultas ekonomi dalam hal memberikan mata kuliah Kewirausahaan) : memberikan bantuan teknis dan konsultasi manajemen bisnis (keuangan, pemasaran, akuntansi, dan manajemen umum) dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan manajerial dan kewirausahaan sasaran primer, melaksanakan pelayanan konsultasi yang berkesinambungan kepada usaha kecil dan usaha baru para sasaran primer sesuai dengan tahap perkembangan masalah yang dihadapi oleh pengusaha kecil yang bersangkutan, Departemen ketenagakerjaan :meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan optimalisasi mobilitas masyarakat dalam operasionalnya akan disesuaikan dengan program pembangunan bidang tenaga kerja sampai dengan tahun 2011. DIKTI : Membantu meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan, mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha, membuka jalan bagi penyesuaian kurikulum yang dapat merespons tuntutan dunia usaha, menghasilkan wirausaha-wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon pengusaha sukses masa depan.

3.2.2 Sasaran sekunder : 3.2.3 Sasaran tersier :

BAB IV PERUMUSAN PESAN

4.1

Pesan Universal

Mari Tingkatan Jiwa Berwirausaha Untuk Menjadikan Indonesia yang Lebih Baik.

4.2 Matriks Pesan Berdasarkan Segmentasi Sasaran dan Tujuan


No. 1. Segmentasi Tujuan Materi Pesan Sasaran Mahasiswa y Menumbuhkan motivasi perguruan tinggi seberwirausaha di kalangan kabupaten Bogor. mahasiswa. y Membangun sikap mental wirausaha yakni percaya diri, sadar akan jati dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil risiko dengan perhitungan, berperilaku pemimpindan memiliki visi ke depan, tanggap terhadap saran dan kritik, memiliki kemampuan empati dan keterampilan sosial. y Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi. y Menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. y Membangun jejaring bisnis antarpelaku bisnis, khususnya antara wirausaha pemula dan pengusaha yang sudah mapan. y Pengertian wirausaha y Keunggulan wirausaha y Sikap mental y Manfaat berwirausaha Keluarga termasuk orang tua, kerabat, dan dosen.
y

2.

Membantu memotivasi berwirausaha pada sasaran primer. Membantu memotivasi agar

dapat menciptakan lapangan pekerjaan. o Memberikan konsep mengenai upaya berwirausaha, meningkatkan kecakapan dan ketrampilan para mahasiswa khususnya sense of business. o Memberikan informasi data-data real dari mahasiswa-mahasiswa yang telah berhasil selama berwirausaha. Contohnya Horta. 3. Lembaga inkubator bisnis yang ada dalam perguruan tinggi (fakultas ekonomi dalam hal memberikan mata kuliah Kewirausahaan), Departemen Ketenagakerjaan yang berkepentingan membuat kebijakan, DIKTI, Rektor setiap perguruan tinggi (Tersier).
y

Memberikan bantuan teknis dan konsultasi manajemen bisnis (keuangan, pemasaran, akuntansi, dan manajemen umum) dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan manajerial dan kewirausahaan sasaran primer, melaksanakan pelayanan konsultasi yang berkesinambungan kepada usaha kecil dan usaha baru para sasaran primer sesuai dengan tahap perkembangan masalah yang dihadapi oleh pengusaha kecil yang bersangkutan, Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan optimalisasi mobilitas masyarakat dalam operasionalnya akan disesuaikan dengan program pembangunan bidang tenaga kerja sampai dengan tahun 2011. Membantu meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan, mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha, membuka jalan bagi

penyesuaian kurikulum yang dapat merespons tuntutan dunia usaha, menghasilkan wirausaha-wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon pengusaha sukses masa depan. Memberikan mata kuliah dasar bagi para wirausaha muda yang diberikan di tempat kuliah atau di sekolah perguruan tinggi lainnya.

BAB V MANAJEMEN RENCANA KEGIATAN


No. 1. Sasaran Primer (Mahasiswa Perguruan Tinggi seKabupaten Bogor) Jenis Kegiatan Seminar Kewirausahaan Deskripsi Kegiatan Bulan 1 Mengundang pembicara seorang wirausaha muda mandiri seperti Mario Teguh. Bulan 3 Pelatihan dan percobaan berwirausaha (simulasi awal sebelum pembukaan UKM) Bulan 5 Melakukan realisasi berwirausaha yang sesungguhnya sesuai dengan minat dan kemampuan sasaran primer dengan mengelompokkan menjadi beberapa Waktu Media Pamflet, Baliho, Poster, Website, Spanduk,

Training

Menjalankan Kegiatan UKM

2.

Sekunder (Keluarga termasuk orang tua, kerabat, dan dosen)

Seminar

Penyuluhan

3.

Tersier

Pembukaan UKM

(lembaga inkubator bisnis yang ada dalam perguruan tinggi (fakultas ekonomi dalam hal memberikan Pemantauan UKM mata kuliah Kewirausahaan), Departemen Ketenagakerjaan yang berkepentingan membuat Evaluasi UKM kebijakan, DIKTI, Rektor setiap perguruan tinggi).

tim yang dipimpin oleh seorang tim leader. Bulan 1 Mengundang Poster, pembicara sebagai Baliho, pemotivator. Pamflet, Contohnya: Mario Spanduk. Teguh, Bob Sadino. Bulan 2 Melakukan kegiatan penyuluhan kepada sasaran sekunder dalam kelompok kecil Bulan 4 Pemberian modul, Iklan di alat-alat, tempat TV, Koran, usaha, dan berbagai dan radio. fasilitas lain yang dapat menunjuang kegiatan berwirausaha primer. Bulan 6 Melakukan pemantauan, pengecekan terhadap pembukaan UKM yang baru setelah 1 bulan berjalan. Bulan 12 Melakukan evaluasi dan saran untuk kemajuan UKM yang telah berjalan serta menganalisis dan mencari solusi terhadap permasalahan yang muncul selama UKM berjalan selama 1 tahun.

BAB VI RENCANA ALAT MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan monitoring terhadap usaha-usaha baru yang sedang dikelola seorang wirausaha seperti UKM yang telah berjalan akan diinformasikan kepada masing-masing tim melalui iklan di media massa, seperti Koran dan radio. Setelah monitoring dilakukan, akan disediakan kotak saran via e-mail, agar setiap tim dapat menyampaikan semua permasalahan yang dialami selama UKM berjalan dan kendala yang dihadapi pelaksana dapat menganalisis dan mencari solusi untuk membantu tim mengatasi semua kendala tersebut.

BAB VII RENCANA BIAYA


PEMASUKAN DIKTI Departemen Ketenagakerjaan Lembaga Inkubator Seluruh Rektor Perguruan Tinggi se-Bogor Dana Sponsorship Total Pemasukan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000.000

100.000.000 50.000.000

20.000.000 Rp. 56.450.000 562.450.000

PENGELUARAN
y

Kesekretariatan Rp. Rp. Rp. Rp. 100.000

Administrasi Pembuatan Proposal (60x Rp.30.000) Tinta Printer (10x Rp.30.000) Pembuatan Stempel (10x Rp.25.000) Jumlah

1.800.000 300.000 250.000 Rp. 2.450.000

Acara

1. Seminar Kewirausahaan Bagi Sasaran Primer Pembicara Moderator MC 2. Training Berwirausaha Bagi Sasaran Primer Pembicara Simulasi Bisnis Trainer Rp. Rp. Rp. 5.000.000 3.000.000 5.000.000 Rp. Rp. Rp. 5.000.000 1.500.000 500.000

3. Menjalankan Kegiatan UKM Bagi Sasaran Primer ModalUsaha, Pembuatan tempat usaha &Peralatan@tim Rp.7.000.000 Rp. 490.000.000

4. Seminar Kewirausahaan Bagi Sasaran Sekunder Pembicara Moderator MC 5. Monitoring Terhadap UKM Baru Pihak Monitor 6. Evaluasi Kemajuan UKM Baru Pihak-pihak evaluasi Jumlah Rp. Rp. 3.000.000 523.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. Rp. Rp. 5.000.000 1.500.000 500.000

Design, Dekorasi dan Dokumentasi Rp. Rp. 180.000 2.000.000

Name Tag Panitia (60 x Rp.3.000) Spanduk+Baliho

Biaya Pemasangan Baliho dsb Pamflet Poster Iklan Masyarakat Pemasangan di Media koran Dokumentasi Plakat Pembicara dan Plakat Moderator Dekorasi Sertifikat Peserta Sertifikat Panitia Jumlah
y

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

750.000 1.000.000 450.000 500.000 600.000 400.000 900.000 500.000 1.750.000 150.000 9.180.000

(700x Rp 2.500) (60x Rp 2.500)

Rp. Rp. Rp.

Konsumsi (7 duz x Rp 20.000) Rp. 140.000

Aqua Gelas

Aqua Pengisi Acara dan Undangan (40 botol x Rp 1.500) Rp. 60.000

Snack Pengisi Acara dan Undangan (40 duz x Rp 5.000) Rp. Rp. Rp. 200.000 2.100.000 320.000

Snack Peserta Seminar (700 x Rp 3.000) Konsumsi Pengisi Acara (40x Rp 8.000) dan Undangan Konsumsi Peserta Seminar (700x Rp 5.000) Jumlah
y

Rp. Rp.

3.500.000 6.320.000

Logistik dan Transportrasi

1. Seminar Sewa Tempat Rp. 5.000.000

Sewa Sound, Mikrofon, dll Biaya Keamanan Transportasi 2. Training Sewa Tempat Peminjaman Wireless Mic 3. Monitoing Transportasi 4. Evaluasi Sewa Tempat Peminjaman Wireless Mic Jumlah

Rp. Rp. Rp.

6.000.000 500.000 1.000.000

Rp. Rp.

5.000.000 500.000

Rp.

1.000.000

Rp. Rp. Rp.

2.000.000 500.000 21.500.000

Total Pengeluaran

Rp.

562.450.000

BAB VIII PENUTUP


8.1 Kesimpulan

Wirausaha merupakan salah satu alternatif jalan keluar terbaik untuk masalah pengangguran di Indonesia.Wirausaha adalah orang yang memiliki dan mengelola serta menjalankan usahanya. Orang yang mendorong perubahan sangat penting dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan baru. Wirausaha adalah orang yang suka mengambil resiko dan mampu mengembangkan kreatifitasnya. Tujuan akhir dari pemasaran sosial Gerakan Berwirausaha ini diharapkan mahasiswa termotivasi untuk berwirausaha serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru agar dapat mengurangi tingkat pengangguran sekitar 9,9 persen. Diharapkan dari perilaku awal sasaran akan berubah sesuai dengan tujuan gerakan pemasaran sosial berwirausaha yaitu dengan upaya membuat usaha sendiri yang nantinya akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat yang menganggur. Istilah ungkapan yang biasa digunakan dalam gerakan berwirausaha ini adalah Mari Tingkatkan Jiwa Berwirausaha Untuk Menjadikan Indonesia Yang Lebih Baik.

You might also like