You are on page 1of 5

MAKALAH JILBAB DAN MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kata yang disebut dengan Jilbab dan kata Modernisasi, dalam kehidupan masyarakat Jilbab dikenal sebagai alat atau untuk tempat menutup aurat yang digunakan untuk para wanita yang menggunakannya. Pada umumnya Jilbab dikalangan masyarakat sangat penting bagi wanita. Terutama wanita-wanita yang sangat taat pada agamanya. Sedangkan kita juga sering mendengar kata-kata Modernisasi yang dalam artinya sendiri adalah gaya hidup yang mengikuti perkembangan jaman pada saat ini, pada makalah ini sendiri kami sajikan mulai dari pengertian Jilbab dan Modernisasi. Pada materi makalah ini, kita semua telah mempelajari tentang pengertian Jilbab dan Modernisasi. Pengertian itu sendiri telah dilakukan di dalam kalangan masyarakat luas, dengan menggabungkan Jilbab itu sendiri dengan Modernisasi yang seiring dengan perkembangan jaman pada saat sekarang ini.

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Jilbab Dan Modernisasi Pengertian Jilbab adalah kerudung wanita yang menutupi kepala dan wajahnya apabila ia keluar untuk suatu keperluan. Ada pula yang mengartikan Jilbab itu sebagai pakaian yang lebar sekaligus berudung. Di zaman sekarang ini semakin semarak saja kita lihat perempuan-perempuan muslimah untuk memperlihatkan penampilan yang cantik, anggun, gaul dan mempesona. Dia memakai Jilbab berdasarkan trend mode, semakin gaul Jilbab yang dipakainya itu semakin pede saja ia yang memkaianya belum lagi jika kita coba menyelidiki sikap dan tingkah lakunya perempuan-perempuan yang terjilbab itu, ada yang tidak bisa mengendalikan emosi dan hasratnya. Ada yang memakai Jilbab atas motif Saya sudah taubat maka saya berjilbab. Ada yang memakaianya karena menyadari bahwa umurnya semakin tua sehingga semakin ingin memasrahkan diri pada yang kuasa, dan masih banyak alasan-alasan perempuan muslimah ingin memakai Jilbab. Pertanyaan yang sama juga pantas diajukan kepada mereka yang tergila-gila dengan gaya (mode) berpakaian dan berjilbab : Untuk apakah mengikuti mode berpakaian dan

berjilbab sehingga semakin baru mode pakaian Jilbab tersebut. Bukankah gaya hidup yang seperti ini jelas-jelas meniru Barat dalam bentuk yang lain. Disinilah tampaknya kita dihadapkan dengan fakta yang semakin jauh perempuan-perempuan Muslimah untuk memakai Jilbab, Jilbab yang tadinya merupakan perkara yang sederhana kami telah berubah menjadi perkara yang rumit dan sulit. Jika disepakati bahwa hakikat Jilbab sesungguhnya tidak hanya untuk menutupi awal saja, melainkan juga untuk menjaga kesucian dan kehormatan seorang perempuan Muslimah dimata para lelaki yang bukan muhrimnya. Oleh karena itu permepuan muslimah itu haruslah menjaga kehormatan, kesucian, dan keamanan dirinya dengan cara memakai Jilbab. Sebandingkan pengertian Modernisasi sendiri adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk kita hidup sesuai dengan tuntutan hidup masa kini hidup yang mengikuti perkembangan jaman pada saat sekarang ini. Itulah fenomena remaja islam modern dengan jilbabnya yang khas, jilbab model seperti ini mereka sebut kudung gaul, jilbab gaul atau jilbab gaya seleb. Entah siapa yang pertama kali memulai yang jelas mode jilbab itu seperti ini muncul di awal tahun 2000 atau menjelang melinium, Era ini memberikan kebebsan mengekspresikan segala ide yang cenderung kebebsan. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Jilbab Gaul 1. Maraknya tayangan televisi atau bacaan yang terlalu berkiblat ke mode Barat. Faktor ini adalah yang paling dominan semenjak menjamurnya televisi dengan persaingan merebut pemirsa dan menjamurnya berbagai tabloid yang menggambar mode bukabukaan ala Barat yang menyebabkan munculnya peniruan dikalangan generasi muda islam. 2. Minimnya pengetahuan anak terhadap nilai-nilai islam sebagai akibat kurangnya fungsi jam pendidikan agama disekolah-sekolah umum 3. Kegagalan fungsi keluarga. Munculnya fenomena Jilbab gaul ini secara tidak langsung menggambarkan kegagalan fungsi keluarga sebagai kontrol terhadap gerak langkah anak-anak muda. Para orang tua telah gagal memberikan pendidikan agama yang benar, parahnya orang tua sendiri cenderung terbawa arus modern. Falsafah Jilbab Islami Tidak sedikit orang beranggapan bahwa persoalan jilbab tidaknya seoprang perempuan itu hanya berkutat pada masalah apakah penampilan seorang. Perempuan didalam kehidupan sosial itu lebih baik berjilbab ataukah telanjang, jadi banak orang yang

menganggap dan menyakini bahwa persoalan jilbab adalah persoalan pilihan. Oleah karenanya, sebab menganggap persoalan jilbab hanyalah persoalan pilihan, maka biasanya mereka melihat persoalan ini dengan cara dikotomik : 1. Lebih baik tidak berjilbab tetapi bisa menjaga kehormatan, kemuliaan, dan kesucian diri dari pada berjilbab tapi tidak bisa mejaga hal-hal ini. 2. Atau, lebih baik tidak berjilbab tetapi tidak pacaran dari pada berjilbab masih juga pacaran 3. Atau, minimal berjilbab dari pada tidak sebab jilbab merupakan kewajiban 4. Atau, paling baik berjilbab sekaligus bisa menjaga kehormatan, kemuliaan, dan kesuciaan diri. Falsafah jilbab islami tidak mendukung cara berpikir yang seperti ini. Dengan kata lain bukan seperti inilah pandangan dunia islam, dalam mewajibkan seorang perempuan muslimah itu menggerakan jilbab. Dengan menganggap dan menyakini bahwa persoalan jilbab adalah persoalan pilihan yang sangat di kotomis seperti diatas maka persoalan jilbab tampak anyalh menjadi persoalan sepihak saja, yakni pihak perempuan. Baik-buruknya berjilbab atau tidak seakan-seakan hanya tergantung pada perempuan dan hanya tentang perempuan muslimah saja. Batas-Batas Dan Cara Pemkaian Jilbab Memakai jilbab dalam batasn-batasan sebagai berikut : 1. Bisa menutup rambutnya secara keseluruhan, sehingga tidak boleh bagi perempuan muslimah yang memakai jilbab tetapi masih terlihat ada anak rambutnya yang kelihatan di dahi seperti yang populer kita lihat sekarang ini. 2. Juga bisa menutup leher keseluruhan sehingga menghindarkan diri dari tatapan mata lakilaki yang akan membawa gairah seksual ketika melihat leher tersebut. 3. Juga kita menutup dadanya yang memakai jilbab sedemikian sehingga menemukan ada perempuan yang memakai jilbab sedemikian sehingga lehernya masih kelihatan, lalu berlanjut pula kelihatan adadnya, hal ini terjadi sebab ia mengikatkan dua ujung jilbabnya ke belakang lehernya. Ini juga perilaku yang tidak islami dari sisi falsafah etika islam. 4. Juga mengenakan pakaian yang longgar agar terhindar dari tampaknya lekuk-lekuk tubuhnya. Empat hal tersebut adalah batas-batas pemakaian jilbab bagi perempuan muslimah. Perempuan muslimah harus memperhatikan dan menerapkan empat hal tersebut, di saat yang

sama ia juga harus memperhatikan sikap. Ucapan. Dan perbauatan yang justru akan membawa kecenderungan yang negatif. Jilbab Dan Citra Perempuan Muslimah Minimalis Dari sisi pemakaian jilbab, marilah kita kembali merenungkan falsafah jilbab islami dan penerapnnya dimana islam mewajibkan kaum perempuan muslimah berjilbab : 1. Dengan jilbab. Aurat tertutup, terlindungi dan terjaga dari hal-hal yang tidak di inginkan 2. Dengan jilbab pula perempuan muslimah akan terjaga dan terpeliahara kesucian, kehrmatan, dan kemuliannya sebagai manusia 3. Dengan jilbab perempuan muslimah akan lebih bisa berucap bersikap dan bertindak serta berwibawa tenang dan anggun

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


Cukup banyak seharusnya kaum perempuan yang menyadari pentingnya jilbab dalam pergaulan sehari-harinya. Dengan berjilbab, secara dini mereka sudah membentengi diri dari bencana godaan, rayuan nakal hingga kekerasan atau kejahatan seksual. Tapi, ternyata justru kian banyak saja kaum perempuan yang mencampakkan jilbab, mereka bilang bahwa memakai jilbab itu kolot, enggak gaul dan enggak cantik, mereka lalu memilih tampil modis dan gaul dengan cara memamerkan bagian-bagian auratnya akibatnya cepat atau lambat mereka pun menjadi santapan para lelaki liar. Sementara di sisi lain muncul pula kalangan yang mengusung model jilbab gaul rambut memang ditutupi namun rambut depan masih kelihatan, leher masih dipajang, pusar dibiarkan kelihatan lekukan-lekukan tubuh sengaja dikemas menonjol di balik balutan celanacelana ketatnya, ujung-ujungnya mereka pun ternyata tak selamat dari mata-mata liar para hidung belang yang berserakan di jalanan.!dengan melihat kondisi pergaulan yang memprhatinkan itu, makalah ini menyajikan pemikiran-pemikiran yang cemerlang tentang pentinganya jilbab yang benar bagi kaum hawa jangan keburu beranggapan miring menggunakan jilbab. Itu akan mengurangi kecantikan anda, tetapi, malah justru bersama jilbab itu anda akan tampil lebih keren, trendi aman dan sekaligus jauh dari dosa akibat pamer aurat .! Jilbab gaul atau jilbab seleb menjadi trend kawula muda modern yang tidak mau ketinggalan mode.

DAFTAR PUSTAKA
Muhyidin, Muhammad. 2005. Jilbab Itu Kerennn. Jogyakarta : Diva Press. Shifari, Al- Abu. 2001. Kudung Gaul. Bandung : Mujahid Press.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan, rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan dan menuyusun makalah ini dengan judul Jilbab dan Modernisasi. Makalah ini disusun berdasarkan kumpulan-kumpulan buku yang ada makalah ini diharapkan dapat membantu para siswa agar dapat mengerti judul dari makalah ini, makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi para siswa. Yang penyajiannya menggunakan pendekatan pembelajaran. Sehingga siswa yang ingin belajar teori maupun praktik juga ingin menerapkan didalam dunia nyata. Makalah ini diharapkan dapat membantu para siswa untuk dapat memberi bekal pembelajaran pada diri mereka sendiri sehingga para siswa bisa mengerti apa yang disampaikan oleh isi makalah ini sendiri. Kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk membuat makalah ini sebagai makalah yang akan mudah dimengerti oleh para siswa, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak baik praktisi maupun narasumber sangat kami harapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terimah kasih semoga langkah awal kita ini merupakan ambil dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan semoga kita sama mendapat limbahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin

You might also like