You are on page 1of 59

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Ruang Lingkup Saat ini kemajuan teknologi menuntut semua kalangan untuk terus

mengikuti perkembangannya. Salah satu dari teknologi tersebut adalah komputer. Penggunaan komputer pada saat ini sangat diperlukan diantaranya untuk media penyimpanan dan pengolahan data. Dengan komputer maka hasil yang didapat akan lebih akurat, prosesnya lebih cepat serta dapat menyimpan data penting dengan aman dibandingkan dengan penyimpanan manual. PT Federal International Finance yang berkedudukan di wilayah Lampung merupakan anak perusahaan Group Astra yang kegiatan usaha utamanya dalam bidang pembiayaan kredit khususnya untuk sepeda motor Honda. Dalam memberikan kredit FIF harus melakukan survey yang dilakukan oleh surveyor, hasil survey yang dilakukan diberikan kepada CA (Credit Analysis) untuk dilakukan analisa terhadap data pemohon yang mengajukan permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor dan dinyatakan layak atau tidak masih secara manual, cara ini kurang efektif karena dalam analisa dapat terjadi manipulasi data, sehingga dapat terjadi kredit macet. Melihat permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasinya, yaitu dengan membangun suatu sistem yang dapat mengolah data permohonan pembiayaan kredit secara cepat, tepat, dan akurat. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan dengan

memodelkan permasalahan kompleks dan tidak terstruktur ke dalam bentuk

permasalahan secara bertingkat/berjenjang, kemudian memberikan penilaian secara kualitatif subyektif terhadap elemen-elemen yang terkait, Dengan pola penilaian tersebut, maka kasus yang ditemukan di PT Federal International Finance sangat cocok apabila menggunakan metode ini, karena ketelitian hasilnya sangat ditentukan oleh relevansi dan tingkat pemahaman permasalahan dari pengambil keputusan. Biasanya di perusahaan tersebut pengambilan keputusan dilakukan oleh kelompok individu yang relevan agar hasil penilaian lebih berbobot. Atas dasar latar belakang diatas penulis mencoba memberikan suatu gagasan yang berguna dalam pengolahan data permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor menggunakan sitem pendukung keputusan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) serta membuat program aplikasi menggunakan Borland Delphi 7.0 dengan Database MySQL. Aplikasi yang dibuat selain digunakan untuk mengolah data permohonan pembiayaan kredit digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan layak tidaknya pemohon untuk menerima kredit. Berdasarkan permasalahan yang ada di PT Federal International Finance, penulis tertarik untuk mengangkat judul Sistem Pendukung Keputusan Permohonan Pembiayaan Kredit Kendaraan Bermotor Menggunakan

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada PT Federal International Finance (FIF)

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

rumusan masalahnya adalah


1.

Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan untuk mengetahui permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor layak atau tidak.

2.

Apakah sistem yang akan dibangun dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi pihak FIF cabang Lampung sekaligus meningkatkan kinerja dan layanan terhadap masyarakat.

3.

Metode

yang

digunakan

dalam

proses

pengambilan

keputusan

mengunakanan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui skala rasio penilaian.

1.3 1.

Batasan Masalah Membangun program aplikasi untuk mempermudah pekerjaan pada proses pengolahan data untuk permohonan kredit kendaraan bermotor dalam memberikan keputusan kelayakan permohonan.

2.

Perancangan program aplikasi sistem ini menggunakan Borland Delphi 7.0 dan MySql.

3.

Sistem Pendukung Keputusan

ini membahas perhitungan kelayakan

pemberian kredit kendaraan bermotor mengunakn metode AHP untuk mengetahui nilai dari kreteria.

1.4

Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksud untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1.

Merancang dalam mengembangkan sebuah sistem rancang bangun aplikasi permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor pada PT Federal International Finance Cabang Lampung.

2.

Membuat sistem permohonan pembiayaan berbasis pemrograman yang dapat menyajikan informasi yang lebih efektif dan dapat diterapkan pada PT Federal International Finance Cabang Lampung.

3.

Menguji aplikasi sistem pendukung keputusan permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor.

4. 5.

Menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam bangku kuliah. Salah satu syarat akademik yang harus dilakukan untuk mendapat gelar sarjana.

1.5

Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Memberikan

kemudahan

bagian

CA

(Credit

Analysis)

dalam

pengamabilan keputusan layak atau tidak nya pemohon mengajukan kredit kendaraan bermotor. 2. Setelah menggunakan aplikasi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat sesuai kebutuhan dalam membantu proses pengelolahan data permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor.

1.6. Keaslian Penelitian Penelitian tentang sistem pendukung keputusan permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor menggunakan metode AHP pada PT Federal International Finance sebagai suatu metode pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. Melihat penelitian terdahulu hingga sekarang diperusahaan Federal International Finance belum ada penelitian yang mengambil judul sistem pendukung keputusan permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor menggunakan metode AHP pada PT Federal International Finance.

2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang telah dilakukan antara lain: 1. Very Supriadi (2010), meneliti tentang Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada PT Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Devision Bandung Menggunakan Metode Analytica Hierarchy Process (AHP). Langkah-langkah dalam merancang sistem yang meliputi analisa sistem secara umum dan terperinci dengan menggunakan alat Bantu Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD). Tujuan sistem ini adalah Membangun perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan untuk pemberian kredit kepada pelanggan dan pembuatan sistem aplikasi menggunakan Borland Delphi 7.0 dan basis data SQL Server 2000. 2. Sari Dewi Umiati (2005), meneliti tentang Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Dalam Aplikasi Kredit Kupedes PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), tujuan sistem ini agar mempunyai kemampuan untuk melakukan pengolahan terhadap seluruh data yang ada menjadi informasi yang dibutuhkan oleh bank melalui proses komputerisasi dalam analisis kredit, sehingga mempersingkat dalam proses pengambilan keputusan pencairan kredit dan pembuatan sistem aplikasi menggunakan ASP.net dan basis data SQL Server 2000. 3. I Made Anggayana (2008), meneliti tentang Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Modal Kerja Ukm Dengan Metode Scoring System, Tujuan dari sitem ini perangkat lunak yang dibuat untuk keputusan sehingga proses

pengambilan keputusan terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan pembuatan sistem aplikasi menggunakan Borland Delphi 7.0 dan basis data MySQL. 4. Haryono (2009), meneliti tentang Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Mobil PT. Lautan Berlian Tbk Devision Pekanbaru, Langkah-langkah dalam merancang sistem yang meliputi analisa sistem secara umum dan terperinci dengan menggunakan alat Bantu Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD) dan pembuatan sistem aplikasi

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan basis data Microsoft Acces.
5. Elisa Mengkepe (2004), meneliti tentang Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Kredit Mobil PT. Astra International Tbk. Isuzu Division Makassar, Tujuan dari sistem ini adalah membuat suatu perangkat lunak yang diharapkan mampu membantu manager dalam pengambilan keputusan menentukan layak tidaknya seorang pelanggan menerima kredit. pembuatan
sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan basis data Microsoft Acces.

2.2

Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem Istilah sistem berasal dari istilah Yunani systema yang mengandung arti keseluruhan (a whole) yang tersusun dari sekian banyak bagian. Definifi sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir atau sistem adalah suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian

bagian yang membentuk suatu kebulatan /keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Amirin, Tatang M. :1992 : 10). Sedangkan menurut Mulyadi (2001:2) Sistem adalah : sekelompok unsureunsur yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan suatu ruang kerja yang terdiri dari komponen - komponen yang saling berinteraksi atau berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.2

Karakteristik Sistem Menurut (Jogiyanto, 2001: 4) suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat - sifat yang tertentu yaitu : 1. Komponen - komponen (components) Yaitu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang salin berinteraksi membentuk satu kesatuan. 2. Batasan Sistem (boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar, batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (environments) Suatu sistem yang ada di luar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung Sistem (interface)

Adalah media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dan berinteraksi dari subsistem ke subsistem lainnya. 5. Masukan sistem (input) Adalah suatu energi yang berupa signal input yang merupakan energi yang di proses untuk menghasilkan output dan perawatan (manitenance) yaitu energi yang dimasukan dalam sistem agar sistem dapat beroperasi. 6. Keluaran sistem (output) Suatu energi atau bahan yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolahan Sistem (process) Yaitu suatu sistem yang mempunyai suatu bagian yang akan berubah masukan (input) menjadi keluaran (output). 8. Sasaran Sistem (objectives) Sistem tentu mempunyai tujuan atau sasaran, sasaran dari sistem sangat menentukan, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan, agar dapat tercapainya cara kerja atau kinerja yang efektif dan efisien.

2.2.3

Komponen Sistem

10

Menurut Jogiyanto Sistem terdiri dari sejumlah komponen sistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen sistem atau elemen elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. 1. Blok Masukan (Input Block) Masukan adalah data yang dimasukan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukan data tersebut ke dalam sistem. Data adalah bahan mentah yang diolah menjadi suatu informasi, dan merupakan simbol simbol yang dimengerti dan disepakati sekelompok orang atau mesin untuk menyatakan kejadian, keadaan atau status sifat dari objek, konsep, pemikiran dan manusia. 2. Blok Model (Mode Block) Blok model terdiri kombinasi prosedur, logika dan model matematika atau Logika-Matematical Mode yang akan memperluas dan mengolah data masukan dan data yang tersimpan di basis dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang dikehendaki. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari suatu sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem informasi adalah data yang diolah dan digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen untuk mengambil suatu keputusan.

11

4. Blok Teknologi (Tecnology Block) Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data (DatabaseBlock) Basis data merupakan tempat menyimpan data yang digunakan untuk

melayani kebutuhan pemakai informasi, Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhungan satu dengan yang lainya, tersimpan di perangkat keras dan digunakan perangkat dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya. Basis data dapat diperlukan dari sudut pandang yaitu secara fisik dan logis. Basis data secara fisik berupa nilai media penyimpanan data agar informasi yang dihasilkan berkualitas. 6. Blok Pengendalian (Control Block) Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman seperti bencana alam, kebakaran, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi untuk mencapai sasarannya. 2.3 2.3.1 Konsep Dasar Informasi Pengertian Informasi

12

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Menurut Adi Kurnadi (2001:58) , Data adalah nilai mentah yang tidak memiliki arti jika berdiri sendiri dan data merupakan nilai yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi.

2.3.2

Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak sehingga perlu diolah. Data yang diolah dapat menjadi suatu model untuk menghasilkan suatu informasi. Data yang dioleh menjadi suatu informasi, penerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta melakukan tindakan, yang berarti dapat menghasilkan tindakan lain, yang dapat membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali oleh data model, dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Siklus Informasi 2.4 Sistem Informasi

13

Menurut Al-Bahra bin ladjamudin (2005:13) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah sebagai berikut : Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2.5

Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah bagian terpenting dari proses pemecahan

masalah, di mana dalam membuat jenis-jenis keputusan akan berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan keadaan atau lingkungan yang ada. Berikut diuraikan beberapa definisi mengenai keadaan atau lingkungan yang ada. Keputusan adalah suatu pilihan tentang suatu bagian tindakan (Course Of Action). Dadan Uman Daihani (2001 : 34) Keputusan adalah aktivitas pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Dadan Uman Daihani (2001 : 34)

2.6

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Ada 4 tahapan yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan yaitu : 1. Tahap penelusuran (Intelligence)

Tahap ini merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifkasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. 2. Perancangan (Design)

Perancangan merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif - alternatif pemecahan masalah.

3.

Pemilihan (Choice)

14

Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memiliki nilai kuantitas tertentu. 4. Implementasi (Implementation)

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah di ambil. Pada tahap ini perlu di susun serangkaian tindakan yang terencana sehingga hasil keputusan dapat di pantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikanperbaikan.

2.7

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) DSS adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditunjukkan untuk

membantu mengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Sistem ini memilki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai penggunaan model ini berkaitan dengan sifat permasalahan yang harus dipecahkan pemakai yaitu tidak terstruktur. Jadi semakin banyak diciptakannya juga akan semakin kaya. Ciri lain dari sistem ini adalah memanfaatkan komputer. Menurut Dadan Umar Daihani (2001 : 54) yang dimaksud dengan sistem pendukung keputusanadalah sebagai berikut : Suatu sistem interaktif yang membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalahmasalah yang sfatnya semi terstruktur. Suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu. Sistem ini harus sederhana, mudah dan adaptif. Dadan Umar Daihani (2001 : 54)

15

Dari berbagai definisi di atas dapat dikatakan bahasa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditunjukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai. 2.7.1 1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Membantu manajer dalam membuat keputusan untuk masalah semi terstruktur.

2. Mendukung keputusan manajer dan bukan mengubah atau mengganti keputusan tersebut. 3. Meningkatkan efektifitas kerja manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan meningkatkan efisiensinya. 2.7.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

DSS mempunyai beberapa karakterstik yaitu : 1. Sistem pendukung keputusan di rancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur atau tidak terstruktur. 2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan

mengkombinasikan penggunaan model-model atau teknik-teknik analisa dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari informasi.

16

3.

Sistem pendukung keputusan di rancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan atau dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan biasanya model interaktif.

4.

Sistem pendukung keputusan di rancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai.

2.7.3

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama atau subsistem yaitu : 1. Subsistem Data

Subsisem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem. Data di maksud di simpan dalam suatu pangkalan data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem di sebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Database Manajemen System/DBMS). 2. Subsistem Model

Subsistem model merupakan kemampuan sistem pendukung keputusan dalam mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas yang berfungsi sebagai pengelola berbagai model di sebut dengan pangkalan model (Model Base). 3. Subsistem Dialog

17

Subsistem dialog merupakan kemampuan sistem pendukung keputusan dalam mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interakif. Fasilitas atau subsistem ini di kenal sebagai subsistem dialog. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat di bagi atas tiga komponen: A. Bahasa Aksi (Action Language) Bahasa aksi adalah suatu perangkat lunak yang dapat digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem. Contohnya : Keyboard, Joystick, atau key Function lainnya. B. Bahasa Tampilan (Display atau Presentation Language) Bahasa tampilan adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan seperti: Printer, Grafik Monitor, Plooter dan lain-lain. C. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan adalah bagian yang mutlak yang diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang di rancang dapat berfungsi secara efektif.

2.8

Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP ini mulai dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

matematika Unversity Of Pittsburgh di Amerika Serikat, pada awal tahun 1980an. Menurut Thomas L. Saaty metode AHP atau Proses Hirarki Analitik merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dimana faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman, pengetahuan, emosi, dan rasa dicoba untuk dioptimasikan dalam suatu proses yang sistematis.

18

AHP yang dikembangkan oleh saaty ini memecahkan yang kompleks dimana aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak kompleksitas ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambilan keputusan serta ketidakpastian tersedia dan statistik yang akurat atau bahkan tidak ada sama sekali. Adakalanya timbul masalah keputusan yang dirasakan dan diamati perlu diambil secepatnya, tetapi variasinya rumit sehingga datanya tidak dapat dicatat secara numerik (kuantitatif), namaun secara kualitatif, yaitu berdasarkan persepsi pengalaman dan intuisi. Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa model-model lainya ikut dipertimbangkan pada saat proses pengambilan keputusan dengan pendekatan AHP, khususnya dalam memahami para keputusan individual pada saat proses penerapan pendekatan ini. Peralatan utama pada model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya. Terdapat empat aksiomaaksioma yang terkandung dalam model AHP yaitu: 1. Reciprocal Comparison adalah pengambilan keputusan harus dapat membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi tersebut harus memenuhi syarat reciprokal yaitu apabila A lebih disukai daripada B dengan sekala x, maka B lebih disukai daripada A dengan sekala 1/x. 2. Homogeneity adalah preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam sekala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemenya dapat dibandingkan satu sama lainnya. Kalau aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen-elemen yang

19

dibandingkan tersebut tidak homogen dan harus dibentuk cluster (kelompok elemen) yang baru. 3. Independence adalah preferensi dinyatakan dengan mengamsusikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatife-alternatif yang ada melainkan oleh objektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan dalam AHP adalah searah, maksudnya perbandingan antara elemen-elemen dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen pada tingkat diatasnya.

2.9

Kredit Kredit adalah pemberian prestasi oleh suatu pihak lain yang akan

dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu disertai dengan kontra prestasi berupa bunga dengan kata lain, uang atau yang diterima sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang sedangkan dalam arti ekonom Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu Credere artiny kepercayaan, dengan demikian wirausahawan yang memperoleh kredit dari bank adalah berdasarkan pada kepercayaan dalam hal ini berarti prestasi yang diberikan benar-benar sudah diyakini, karena dapat dikembalikan lagi oleh si penerima kredit (nasabah) sesuai dengan waktu.

2.10 UML

20

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang

memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dan Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Desgin Objecf Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objekobjek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, design sistem, design objek dan implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, design dan implementasi, dan model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi

21

yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak. Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya.

2.10.1 Use Case Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikn tipical interaksi antar user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan Use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu actor, use case dan sistem / sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengause use case. Gambar 2.1 mengilustrasikan actor, use case dan boundary.

22

Gambar 2.2 Use Case Model

Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan symbol << diawalnya dan ditutup >> diakhirnya. <<extend>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya. Biasanya <<include>> digunakan untuk menghindari pengcopian suatu use case karena sering dipakai.

2.10.2 Class Diagram Menurut (Fowler, 2004) Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tesbut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan lainnya. Itulah sebabnya class diagram menjadi diagram paling populer di UML.

23

Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak, yang terdiri dari 3 bagian yaitu nama class, atribut dan operation. Contoh dari class dapa dilihat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.3 Notasi Class di UML

2.10.3 Activity Diagram Activity Diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

24

Tabel 2.1 Simbol-simbol Activity Diagram

2.10.4 Collaboration Diagram Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di dalam sistem, Collaboration diagram adalah diagram interaksi yang

memperlihatkan urutan dari message yang merupakan implementasi dari operasi atau transaksi. Collaboration diagram memperlihatkan objek-objek, hubungan dan message dari objek-objek tersebut.

25

2.10.5 Simbol UML Beberapa jenis pengkasifikasi mencakup di dalamnya kelas, interface, serta tipe data. Jenis lain dari pengkasifikasi mencakup didalamnya konsepkonsep perilaku, sesuatu dalam lingkungan saat aplikasi dijalankan (runtime enviroment) atau struktur-struktur yang berkaitan dengan tahapan impelemtasi. Pengkasifikasi ini mencakup use case, actor, komponen, simpul (), serta subsistem. Tabel 2.2 Simbol UML Pengklasifikasi Kegunaan Actor Menggambarkan semua Notasi objek luar

sistem yang berinteraksi denga sistem yang dikembangkan Use Case Menggambarkan dimiliki sistem Kelas (Class) Menggambarkan pemodelan sistem Subsistem (Subsystem) Komponen (Component) Menggambarkan paket spesifikasi serta implementasi Menggambarkan sistem/perangkat dikembangkan Antarmuka (Interface) Simpul (Node) Menggambarkan antarmuka pengiriman pesan (message) antarpengklasifikasi Menggambarkan sumber daya bagian-bagian lunak fisik yang konsep dasar fungsionalitas yang

komputasional yang digunakan oleh sistem

26

Tabel 2.3 Simbol Relasi UML Fungsi Relasi Asosiasi (association) Extend Lintasan komunikasi antara actor dengan use case Penambahan perilaku ke suatu use case dasar Menggambarkan hubungan antara use Generalisasi use case case yang bersifat umum dengan use case use case yang bersifat lebih spesifik Penambahan perilaku ke suatu use Include case dasar yang secara eksplisit Notasi

mendeskripsikan penambahan tersebut

2.11

Basis Data Waljiyanto (2003:1) mengungkapkan tentang pengertian basis data.

Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Pengelolaan basis data sendiri menggunakan DBMS (Database Management

System), yaitu perangkat lunak untuk mencatat data yang telah terekam di dalam basis data. Contoh dari DBMS adalah Oracle, MySQL, Ms. Access, dan lain-lain. Basis data merupakan kumpulan beberapa tabel. Setiap tabel digunakan untuk menyimpan data yang sejenis. Setiap tabel memiliki beberapa record atau baris. Masing-masing baris mewakili suatu objek.

27

2.12 Alat Pengembangan Aplikasi 2.12.1 Borland Delphi 7.0 Menurut Ir Inge martina, (2003:1) Borland Delphi merupakan tool yang membantu kita mengembangkan beragam aplikasi untuk beragam versi Windows, mulai dari Windows 9X sampai Windows 2000 dan Windows XP. Komponen Microsoft Borland Delphi 7.0 terdiri dari sejumlah IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan sendiri. IDE Microsoft Borland Delphi 7.0 terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu Main Window, Component Palette, Toolbar, Object TreeView, Code Explorer, Object Inspector, Form Designer dan Code Editor. Semua bagian tersebut dapat diatur sendiri. Kelebihan yang terdapat pada pemograman Delphi adalah: 1. Komponen yang dapat dipakai ulang dan dapat dikembangkan. Pemograman Delphi mempermudah pembuatan program bagi komponen-komponen Windows seperti label, button, dan bahkan dialog. 2. Delphi dapat mengakses objek-objek VBX secara langsung. 3. Delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template form yang dapat dipakai untuk membuat aplikasi dengan cepat. 4. Delphi dapat mengakses form file data yang ada karena di dalam Delphi terdapat Borland Database Engine (BDE). Kelemahan yang terdapat dalam pemograman Delphi: 1. Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa, kompatibilitas yang harus mengikutinya).

28

2. Terbatasnya kamampuan portabilitas antar platform OS (sebelum ada kylix) 3. Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header yang diterjemahkan ke dalam bahasa Pascal. 4. Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit ditemukan dalam bahasa Pascal (contoh akses COM dan Win32).

2.12.2 MySQL MySQL merupakan Relational Database Management System (RDMS) yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak dan konsultan database bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. MySQL didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License), dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. (Prasetyo, 2003). MySQL adalah suatu sistem relational database yang menyimpan data pada tabel berbeda dan tidak meletakkannya pada satu tabel saja. Hal ini

meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel tersebut dihubungkan dengan suatu relasi yang didefinisikan sehingga dapat mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu saat. MySQL menggunakan standar (Structure Query Language), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. MySQL sebagai database server yang memiliki konsep database modern dan memiliki banyak sekali keistimewaaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL :

29

a.

Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya

adalah Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-UX dan masih banyak lagi. b. Open Source MySQL didistribusikan secara open source dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. c. Multi User MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalamai masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan MySQL dapat diakses client secara bersamaan. d. Performance Tunning MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak query per satuan waktu. e. Column Types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer,float, double, char, text, blob, date, time, datetime, timestamp, year, set, serta enum. f. Command dan Functions MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

30

g.

Security MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask,

nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang medetail serta password terenkripsi. h. Scability dan Limits MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. i. Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Piped (NT). j. Client dan Tools MySQL melengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online. k. Struktur Tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan DBMS lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

31

PERENCANAAN

3.1

Perangkat Keras (Hardware) Sistem Perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan

rancangan sistem pendukung keputusan permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor antara lain sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Processor Pentium IV CPU 1,8 Ghz. R.A.M 512 MB. Harddisk 40 GB. Monitor. Mouse dan Keyboard. Printer.

3.2

Perangkat Lunak (Software) Sistem Selain perangkat keras, untuk dibutuhkan spesifikasi perangkat lunak yang

digunakan sebagai pendukung sistem pendukung keputusan permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan antara lain: 1. 2. 3. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional. Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7. Database Mysql.

32

3.3

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: a. Observasi Observasi dilakukan pada PT Federal International Finance cabang Lampung. b. Wawancara Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa karyawan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diamati, guna untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Wawancara diperlukan dalam rangka mempelajari dan mengamati sistem yang sedang berjalan selama ini serta untuk mendapat gambaran langsung dari pemakai. c. Studi pustaka Metode ini digunakan sebagai pendukung dan penunjang dari data yang telah ada serta sebagai analisis perbandingan, penulis melakukan pendekatan yang berkaitan dengan objek penulisan dengan

mempelajari bahan-bahan pustaka atau literatur yang mendukung penerapan Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7.0 dan MySQL dalam membangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

33

permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor menggunakan metode AHP.

d.

Browsing Internet Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data atau informasi yang dibutuhkan melalui situs-situs di internet yang digunakan untuk kepentingan penelitian.

3.4

Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan ini menggunakan sistem prototyping. Model ini

merupakan suatu metode dala suatu sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dievaluasi oleh pemakai. Tahapan-tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan Pengguna dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun Prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pengguna (seperti membuat input dan format output). 3. Evaluasi Protoptyping

34

Evaluasi ini dilakukan oleh pengguna apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pengguna. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dengan database MySQL. 5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dilakukan pengujian dengan melakukan proses input kemudian melihat output, apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan atau tidak. Jika masih ada kesalahan atau tidak sesuai harapan maka pengembang melakukan perbaikan. Proses pengujian ini dilakukan berulang-ulang sampai sistem yang diuji benar-benar bebas dari kesalahan dan telah sesuai dengan harapan. Pengujian ini dilakukan dengan Black Box. 6. Evaluasi Sistem Pengguna mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .

35

3.5

Analisis Sistem Berjalan Analisis data pemohon yang mengajukan permohonan pembiayaan kredit

kendaraan bermotor masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan pemrosesan data kurang efektif. Adapun analisis permohonan Kredit Kendaraan Bermotor kepada pemohon pada PT Federal International Finance dilakukan dengan cara surveyor memeriksa (mensurvey) keadaan pemohon tersebut sesuai dengan yang ada pada formulir permohonan pembiayaan (FPP). Setelah itu data customer yang telah disurvey (diisi pada form CLV) oleh surveyor diserahkan kepada CA (Credit Analys), lalu CA (Credit Analys) menganalisis data-data pemohon tersebut berdasarkan kapasitas, karakter dan modal. Jika pemohon tersebut dianggap layak maka CA akan merekomendasikan PO untuk pemohon tersebut dan rekomendasi tersebut akan diserahkna ke bagian kredit untuk dilakukan pencetakan PO. Jika pemohon tersebut dianggap tidak layak maka data pemohon tersebut akan dibatalkan.

3.6 3.6.1

Analisis Data Metode AHP Prinsip Kerja AHP Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang

tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa

36

untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. 3.6.2 Prosedur AHP Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi. Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. 2. Penilaian Kriteria dan alternatif. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Keterangan Kedua elemen pentingnya Penjelasan sama Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan

Elemen yang satu sedikit Pengalaman dan penilaian lebih penting dari pada sedikit menyokong satu elemen yang lain. elemen dibandingkan elemen lainny Elemen yang satu sedikit Pengalaman dan penilaian lebih cukup dari pada elemen sangat kuat menyoong satu yang lainnya elemen dibandingkan atas elemen lainnya

37

Tabel 3.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan (Lanjut) Satu elemen jelas lebih penting dari pada elemen lainnya Satu elemen yang kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.

Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya

Setelah melakukan wawancara dengan pihak PT. FIF dalam menentukan pemberian kredit kendaraan bermotor menggunakan beberapa kriteria yaitu: Kapasitas, Modal, Karakter. Langkah selanjutnya Membuat matriks perbandingan berpasangan yang bersumber pada tabel 3.2 yang menggambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing berdasarkan kriteria diskusi dengan dan kriteria dari

lainnya.Perbandingan

dilakukan

pendapat

narasumber yang bergerak dibidang yang berhubungan bagian Pemberian kredit kendaraan bermotor dengan menilai tingkat kepentingan suatu kriteria dibandingkan kriteria lainnya. Dengan cara seperti yang terlihat pada tabel 3.2 dibawah ini :

38

Tabel 3.2 Contoh Matriks Perbandingan Dari Kriteria Kriteria Kapasitas Modal Karakter Kapasitas 1 3/5 1/5 Modal 5/3 1 1/3 Karakter 5/1 3/1 1

Langkah selanjutnya menjumlahkan nilai perbandingan dengan jumlah kolom dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut . Tabel 3.3 Nilai perbandingan dengan jumlah kolom( _kolom) Kriteria Kapasitas Modal Karakter ( _kolom) Kapasitas 1 0,6 0,2 1,8 Modal 1,7 1 0,3 3 Karakter 5 3 1 9

Tabel 3.4 Pembagian nilai perbandingan dengan jumlah kolom (nilai kriteria/( _ kolom) Kriteria Kapasitas Modal Karakter Kapasitas (1)/(1,8) (0,6)/(1,8) (0,2)/(1,8) Modal (1,7)/(3) (1)/(3) (0,3)/(3) Karakter (5)/(9) (3)/(9) (1)/(9)

Tabel 3.5 Contoh Penjumlahan dan pembagian baris untuk mendapatkan Nilai dari kriteria ( _baris/n)

39

Kriteria

Kapasitas Modal Karakter

_baris/n

Nilai prioritas

Kapasitas Modal Karakter

0,6 0,3 0,1

0,6 0,3 0,1

0,6 0,3 0,1

(1,8)/(3) (0,9)/(3) (0,3)/(3)

0,6 0,3 0,1

Langkah selanjutnya menjumlahkan perbaris; hasil dari pembagian nilai perbandingan dengan hasil jumlah kolom ( kolom) dan setelah itu dibagi dengan jumlah matriks maka akan mengasilkan nilai prioritas. Nilai prioritas digunakan untuk mendapatkan bobot Kriteria seperti terlihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Nilai Kriteria Kreteria Kapasitas Modal Karakter Bobot 0,6 0,3 0,1

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh bobot dari masing masing kriteria dalam pendukung keputusan permohonan kredit kendaraan bermotor. Kaidah pembobotan menyatakan bahwa:

1. 2. 3.

Nilai bobot dari kreteria berkisar antara 0 1. Jumlah total bobot semua kreteria bernilai 1. Tidak ada bobot yang bernilai negatif (-).

40

Untuk menentukan kelayakan Kredit kendaraan bermotor pemohon minimal harus memenuhi kreteria Kapasitas dan modal untuk mendapatkan nilai AHP 0,9. Jika nilai kurang dari 0.9 maka pemohon dinyatakan tidak layak untuk mendapatkan kredit kendaraan bermotor.

3.7

Perancangan Tahap perancangan bertujuan menerjemahkan persyaratan menjadi suatu

bentuk representasi yang dapat dievaluasi kwalitasnya sebelum tahap coding dilakukan. Dalam perancangan system ini mengunakan UML (unified modeling language) beberapa diagram UML yang digunakan ialah use case diagram, activity diagram, class diagram dan component diagram. Serta merancang sebuah design konseptual program aplikasi yang akan dikembangkan berupa beberapa form- form input ,proses dan output dari sistem informasi ini. 3.7.1 Use Case Permodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan kegiatan dan hubungan yang terjadi antara para aktor dan use case didalam sistem yang sedang berjalan. Kegiatan yang dilakukan dan hubungan antara para aktor dalam sistem yang sedang berjalan digambarkan menggunakan use case diagram yang terlebih dahulu digambarkan melalui use case sekenario dimana telah terwakili oleh gambaran umum sistem yang sedang berjalan.

41

Gambar 3.1 Usecase analisis yang sedang berjalan Pada gambar diatas menjelaskan tentang alur sistem yang berjalan di PT FIF Cabang Lampung, dari mulai permohonan, analisis permohonan, dan hasil analisis. 3.7.1.1 Skenario Use Case 1. Skenario permohonan pembiayaan Nama Use Case Aktor :permohonan :pemohon,bagian kredit,surveyor ,credit analis.

Tabel 3.7 Skenario permohonan pembiayaan Aktor Sistem

42

1. Pemohon melihat informasi 2. Pemohon kredit 3. pemohon mengisi formulir melakukan konsultasi

permohonan pembiayaan 4. pemohon menyerahkan formulir

permohonan pembiayaan ke bagian kredit. 5. bagian kredit memeriksa formulir permohonan selajut surveyor 6. Surveyor memeriksa tempat pembiayaan ke yang bagian

diserahkan

pemohon untuk diketahui datanya 7. Hasil survey diserahkan ke bagian credit analisis untuk di analisis data pemohon 8. Credit Analys meberikan analisis untuk kelayakan pemohon 9. Credit Analys member

rekomendasi PO (purcashing Order)yang bagian kredit di serahkan ke

3.7.2 Activity Diagram

43

Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan. Activity Diagram permohonan pembiayaan yang berjalan

Gambar 3.2 Activity Diagram permohonan pembiayaan yang berjalan Gambar diatas menggambarkan tentang alur permohonan pembiayaan, pertama pemohon mengajukan permohonan dan dicek kelengkapanya, kemudian formulir permohonan tersebut dianalisis untuk memberikan keputusan yang hasil nya, layak atau tidak pemohon mendapatkan kredit. 3.8 Pengembangan Sistem Berdasarkan analisis masalah pada sistem yang berjalan, maka didapat cara untuk mengatasi permasalahan sistem pendukung keputusan permohonan pembiayaan kredit kendaraan Adapun beberapa keunggulan diantaranya yaitu: 1. 2. 3. Proses penyajian keputusan lebih cepat dan akurat. Mempermudah CA dalam mengambil keputusan. Mencegah terjadinya manipulasi data.

3.9

Perancangan Prosedur yang diusulkan

44

Gambar 3.3 Use Case yang diusulkan Pada gambar diatas menjelaskan tentang alur sistem yang berjalan di PT FIF Cabang Lampung, dari mulai permohonan, analisis permohonan, dan hasil analisis kemudian data disimpan ke database. 3.9.1 Skenario Use Case yang di Usulkan

1. Skenario permohonan pembiayaan Nama Use Case Aktor :permohonan :pemohon,bagian kredit,surveyor ,credit analys Tabel 3.8 Skenario permohonan pembiayaan Aktor 1. pemohon melihat informasi 2. pemohon kredit melakukan konsultasi Sistem

45

3. pemohon

mengisi

formulir

permohonan pembiayaan 4 pemohon menyerahkan formulir permohonan bagian kredit 5 bagian kredit memeriksa formulir permohonan pembiayaan yang selajutnya diserahkan ke bagian surveyor 6. Surveyor pemohon datanya 7. hasil survey diserahkan ke memeriksa untuk tempat diketahui pembiayaan ke

bagian credit analisis untuk di analisis data pemohon 8. Credit Analys meberikan analisis untuk kelayakan pemohon 9. hasil analisis disimpan ke

dalam database 10. Credit Analys member

rekomendasi PO (purcashing Order)yang bagian kredit di serahkan ke

3.9.2 Use Case Realization

46

Use case realization memberikan sudut padang dari dalam (internal view) terhadap use case tersebut, yakni menentukan bagaimana pekerjaan (dalam business use case) tersebut diatur dan dimainkan untuk mencapai hasil yang diinginkan 1. Use Case Realization Permohonan pembiayaan

Gambar 3.4 Use Case Realization Permohonan pembiayaan 2. Use Case Realization bagian kredit

3.

Gambar 3.5 Use Case Realization bagian kredit Use Case Realization Surveyor

Gambar 3.6 Use Case Realization Surveyor 4. Use Case Realization Credit Analys

Gambar 3.7 Use Case Realization Credit Analys 3.9.3 Definisi Use Case Realization Dalam table dibawah ini merupakan penjelasan singkat dari use case realization yang telah dibahas sebelumnya.

47

Tabel 3.9 Definisi Use Case Realization Aktor Pemohon Surveyor Use case Definisi Permohonan Pemohon mengisi data pribadi memeriksa Surveyor memeriksa data pemohon Credit Analys memberikan analisis dan Credit Analys analisis mengambil keputusan permohonan

pembiayaan pemohon

3.9.4 Activity Diagram yang diusulkan 1. Activity Diagram Permohonan pembiayaan Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses. Diagram ini mirip flowchart karena status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi beberapa use case.

48

Gambar 3.8 Activity Diagram permohonan pembiayaan yang diusulkan Gambar diatas menggambarkan tentang alur permohonan pembiayaan, pertama pemohon mengajukan permohonan dan dicek kelengkapanya, kemudian formulir permohonan tersebut dianalisis untuk memberikan keputusan yang hasil nya, layak atau tidak pemohon mendapatkan kredit untuk disimpan ke data base. 3.9.5 Collaboration Diagram yang diusulkan. Collaboration Diagram Permohonan Pembiayaan,

menggambarkan

skenario interaksi antara Credit Analys dengan sistem dalam proses pengambilan keputusan permohonan pembiayaan. Berikut gambar interaksi pertukaran pesannya:

49

Gambar 3.9 Collaboration Diagram Credit Analys . 3.9.6 Class Diagram yang diusulkan Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaam tersebut (metoda/fungsi). Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi Class,Package, dan dan Object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Berikut adalah Class Diagram yang dibutuhkan dalam perancangan Sistem permohonan pembiayaan kredit kendaraan bermotor pada PT FIF.

50

Gambar 3.10 Class Diagram yang diusulkan.

3.10

Membangun Prototyping

3.10.1 Prototype User Intrface

51

Prototype User Intrface merupakan prototype perancangan desain form yang terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. Prototype Form Password Prototype Form Menu Utama Prototype Form Permohonan Prototype Form Analisis Prototype Desain Layout

3.10.1.1 Prototype Form Password

Gambar 3.11 Form Password

3.10.1.2 Prototype Form Menu Utama

52

Gambar 3.12 Form Menu Utama

3.10.1.3 Prototype Form Pemohon

53

Gambar 3.13 Form pemohon

3.10.1.4

Prototype Form Analisis

54

Gambar 3.14 Form Analisis

3.10.1.5 Prototype Desain Layout 1. Laporan Data pemohon

55

Gambar 3.15 Laporan Data Pemohon 2. Laporan Analisis

Gambar 3.16 Laporan Analisis

3.11

Activity Diagram Program

56

3.11.1 Activity Diagram Proses Login

Gambar 3.17 Activity Diagram Proses Login

3.11.2 Activity Diagram Proses Menu

57

Gambar 3.18 Activity Diagram Proses Menu Utama

58

3.11.3 Activity Diagram Proses Input Data Pemohon

Gambar 3.19 Activity Diagram Proses Input Data Pemohon

59

3.11.4 Activity Diagram Proses Input Analisis

Gambar 3.20 Activity Diagram Proses Input Analisis

You might also like