You are on page 1of 29

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKn

A. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan model dan strategi pembelajaran PKn yang sesuai dengan materi esensial dalam penerapan dan pengembangan.

B. Materi Pokok 1. Pengertian pengertian 2. Karakteristik mata pelajaran PKn 3. Tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn 4. Ruang lingkup mata pelajaran PKn 5. Klasifikasi materi esensial pelajaran PKn 6. Berbagai Model Pembelajaran 7. Berbagai Strategi Pembelajaran Berbasis PAKEM 8. Pemilihan model pembelajaran sebagai bentuk implementasi strategi pembelajaran 9. Penentuan model dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk materi materi penerepan pengembangan pembelajaran materi esensial.

C. Uraian Materi 1. Pengertian Model dan strategi adalah istilah yang sering kita dengar. Dalam penggunaannya, orang sering menggunakan kata model dan strategi pada kata yang sama. Karena itu pada modul ini, penulis akan memabahas strategi pembelajaran berdasarkan pemahaman berikut ini: a. Model Pembelajaran merupakan tingkat terluas dari praktek

pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran. Model digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran,

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten) b. Strategi Pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi c. Pendekatan Pembelajaran adalahlan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif. d. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya. e. Teknik Mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang. Dalam suatu proses pembelajaran, strategi yang diambil dengan satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana dapat dirunut sebagai rangkaian: teknik metode pendekatan strategi Model

dengan demikian teknik, metode dan pendekatan adalah suatu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam strategi pembelajaran dan masih dalam suatu desain model pembelajaran. Dari pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode serta teknik diharapkan guru mata pelajaran pada umumnya dan khususnya PKn mampu memahami, mengerti sehingga dapat memilih model pembelajaran dan mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan. Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

pengajarannya. Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang harus dipraktekkan oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula. Menurut Gropper sesuai dengan Ely bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar dengan tujuan pengajaran agar diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

2. Karakteristik Mata Pelajaran PKn


Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada hal-hal berikut: a. Pembentukan warganegara yang memahami kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. b. Pembentukan warganegara yang mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. c. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, PKn menekankan penguasaan dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu ada apresiasi yang tinggi terhadap materi sehingga punya keinginan yang kuat untuk melakukan atau menerapkan isinya. Dengan kata lain pelajaran PKn menuntut terpadunya 3 ranah pendidikan secara seimbang yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

3. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran PKn


Tujuan mata pelajaran PKn pada tingkat MTs sesuai dengan standar isi agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Ruang Lingkup dan Klasifikasi PKn


Ruang lingkup mata pelajaran PKn dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. Persatuan dan Kesatuan Bangasa meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan b. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturanperaturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

c. Hak Asasi Manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM d. Kebutuhan Warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan system politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideology negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideology terbuka h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era dan globalisasi, organisasi Dampak globalisasi, dan Hubungan

internasional globalisasi.

internasional,

Mengevaluasi

Dengan Peraturan Menteri no 22 Tahun 2006 tentang Standard Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Dalam modul ini hanya akan membahas strategi pada model pelajaran terkait pada materi penerapan dan pengembangan strategi pembelajaran.

5. Klasifikasi Materi Esensial Pelajaran PKn


Jika diperhatikan pelajaran PKn dapat diklasifikasikan pada beberapa hal yaitu: a. Materi yang terkait dengan hak dan kewajiban warga negara

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

10

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

b. Materi yang terkait dengan hukum dan perundang-undangan seperti HAM dan Peraturan Perundang-undangan. c. Materi yang terkait dengan Sistem pemerintahan seperti Demokrasi dan otonomi daerah d. Materi yang terkait dengan norma dan kehidupan sehari-hari seperti Pancasila dan Globalisasi Masing-masing materi tersebut membutuhkan model pembelajaran atau strategi yang bereda. Selain itu dari sisi standar kompetensi padan pelajaran PKn ini umumnya terbagi 3 yaitu: a. Pemahaman konsep b. Penunjukan sikap c. Penampilan prilaku Ketiga standar kompetensi tersebut harus dapat diuraikan dalam model pembelajaran yang sesuai serta pilihan materi yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

6. Berbagai Model Pembelajaran


Selama ini Saudara mungkin sudah mengenal banyak model pembelajaran beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: a. Model Pembelajaran CBSA CBSA atau cara belajar siswa aktif adalah aktivitas pelajar sendiri dimana pola atau sistem pembinaan iklim kegiatan belajar peserta didik, tinggi dan aktif serta berhasil dengan baik secara tuntas. Karakter CBSA sebenarnya keterlibatan individu para siswa baik pikir dan rasa dalam kegiatan belajar mengajar, yang berkaitan dengan assimilasi kognitif dalam mencapai pengetahuan, pembentukan sikap, dan keterampilan melalui kebiasaan dan latihan. b. Model Pembelajaran Tuntas. Belajar tuntas merupakan model pembelajaran yang dapat

dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa di dalam kondisi

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

11

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

yang tepat semua peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar secara maksimal tehadap seluruh bahan yang dipelajari. Model pembelajaran tuntas akan terlaksana jika siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh dan bahan pengajaran dibuat secara sistematis. Model pembelajaran tuntas dikembangkan oleh Bloom yang meliputi tiga bagian yaitu pertama mengidentifikasi prakondisi, kedua mengembangkan prosedur

operasional dan ketiga hasil belajar. Yang membedakan model ini dengan model non belajar tuntas adalah: 1) pelaksanaan tes secara teratur untuk mendapatkan umpan balik. 2) peserta didik baru boleh melanjutkan pelajaran jika sudah menguasa pelajaran secara tuntas. 3) Pelayanan bimbingan diberikan anak didik yang gagal menguasa materi c. PAKEM PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan. Jika

pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

12

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

7. Macam-macam Strategi Pembelajaran yang Berbasis PAKEM


Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi tidak langsung (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui pengalaman (experiential), dan strategi mandiri (independent). Melalui strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan bermacammacam. Antara lain adalah: a. Koperatif (CL, Cooperative Learning). Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pemberian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi metode pembelajaran koperatif adalah kegiatan

pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan. b. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning) Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling),

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

13

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif - nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi. Ada tujuh komponen pembelajarn kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan metode lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahanpetunjuk, rambu-rambu, contoh),

questioning

(eksplorasi,

membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektifobjektifnya darei berbagai aspek dengan berbagai cara). c. Model Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning) Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi). d. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

14

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri e. Problem Solving Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian

(menemukan pola, aturan, atau algoritma). Sintaknya adalah: sajikan permasalah yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau atuiran yang disajikan, siswa mengidentifkasi, mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan

akhirnya menemukan solusi. f. Problem Posing Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami. Sintaknya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun soal-pertanyaan. g. Problem Terbuka (OE, Open Ended) Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya

pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi,

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

15

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

sharing,

keterbukaan,

dan

sosialisasi.

Siswa

dituntut

untuk

berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban. Selanjutnya siswa juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Dengan demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses dari pada produk yang akan membentuk pola pikir, keterbukaan, dan ragam berpikir. h. Probing-prompting Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan

pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsep-prinsipaturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.

i. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)


Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empirik), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi berarti menggali pengetahuan prasyarat, eksplanasi berarti

mengenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.

j. Reciprocal Learning
Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis. Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi,

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

16

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membacamerangkum. k. SAVI Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan, menyimak,

berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendepat, dan menaggapi; menggunakan Visualization indra mata yang bermakna belajar haruslah

melalui

mengamati,

menggambar,

mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah

menggunakan kemampuan berpikir (minds-on), belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan. l. TGT (Teams Games Tournament) Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas. m. VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

17

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pembelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan lain manfaatkanlah potensi siwa yang telah dimilikinya dengan melatih, mengembangkannya. Istilah tersebut sama halnya dengan istilah pada SAVI, dengan somatic ekuivalen dengan kinesthetic. n. TAI (Team Assisted Individualy) Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (Bidak) dengan karateristirk bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi. o. STAD (Student Teams Achievement Division) STAD adalah salah sati model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi

kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. p. NHT (Numbered Head Together) NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomnor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward.

q. Jigsaw

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

18

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pembeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahasa bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. r. TPS (Think Pairs Share) Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward. s. TS-TS (Two Stay Two Stray) Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok. t. CORE (Connecting, Organizing, Refleting, Extending) Sintaknya adalah (C) koneksi informasi lama-baru dan antar konsep, (O) organisasi ide untuk memahami materi, (R) memikirkan kembali, mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan,

memperluas, menggunakan, dan menemukan. u. SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat

mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

19

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

untuk membaca bahan belajar secara seksama-cermat, dengan sintaks: Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci, Question dengan membuat pertanyaan (mengapa-bagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan membaca teks dan cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan (cartat-bahas bersama), dan Review dengan cara meninjau ulang menyeluruh

v. CRI (Certainly of Response Index)


CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan yang dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Hutnal (2002) mengemukakan bahwa CRI menggunakan rubric dengan penskoran 0 untuk totally guested answer, 1 untuk amost guest, 2 untuk not sure, 3 untuk sure, 4 untuk almost certain, dn 5 untuk certain.

w. DLPS (Double Loop Problem Solving)


DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanjutnya menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menghilangkan gap yang menyebabkan munculnya masalah tersebut. Sintaknya adalah: identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative, pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana solusi yang terpilih. Langkah penyelesdai maslah sebagai berikurt: menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala, menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi, mengidentifikasui kausal, imoplementasi solusi, identifikasi kausal utama, menemukan pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama. x. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

20

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif.. Sintaksnya adalah: membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok, refleksi. y. IOC (Inside Outside Circle) IOC adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan ssingkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya z. Role Playing Sintak dari model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan scenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan scenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penimpoulan dan refleksi. Masih banyak lagi metode-metode pembelajaran yang data digunakan. Kuncinya semua harus dilaksanakan secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

21

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

8. Pemilihan Model Pembelajaran Sebagai Bentuk Implementasi Strategi Pembelajaran


Berdasarkan paparan diatas, maka model yang tepat dan saat ini dinilai dapat mempresentasikan strategi yang mampu mencapai mencapai tujuan pembelajaran adalah model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Komunikatif, Efektif dan Menyenangkan). Dalam memilih strategi yang tepat untuk Penerapan model PAKEM ini harus memperhatikan komponen dalam PAKEM itu sendiri, yang pertama adalah Pembelajaran Aktif. Pembelajaran menuntut peran guru sebarai berikut: a. Guru Sebagai Pengarah Dalam Pembelajaran Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Guru memegang berbagai peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru. Yang dimaksud sebagai peran adalah pola tingkah aku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Disadari bahwa guru senantiasa dihadapkan pada beberapa permasalahan yang memerlukan inisiatif sekolah mengarahkan, dan kemampuan mengadministrasikan/melaksanakannya. Dalam

administrasi modern siswa merupakan salah satu komponen dalam pengambilan keputusan dimana tugas guru adalah mengambil inisiatif kegiatan dan mengatur mereka. Termasuk alam hal ini kemampuan guru untuk menciptakan suasana bersahabat diantara para siswa sebab paling tidak dalam beberapa masa tertentu mereka akan belajar dan bergaul bersama sebagai suatu kelompok. Karena tugas guru yang penting mengenai hal ini adalah mengembangkan kelompok tersebut dengan semangat kelompok (Group Spirit), kebersamaan kepentingan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

22

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

dan perhatian, yaitu belajar ntuk kemajuan kebersamaan kepentingan dan perhatian, yaitu belajar untuk kemajuan. b. Guru Sebagai Pembimbing Dalam Pembelajaran Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan bahwa sebagai pembimbing, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut : 1) Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. 2) Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang saling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmania, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis. 3) Guru harus memaknai kegiatan belajar. Hal ini mungkin merupakan tugas yang paling sukar tetapi penting, karena guru harus memberikan kehidupan dan arti terhadap kegiatan belajar. 4) Guru harus melaksanakan penilaian.

c. Guru Sebagai Pengatur Sirkulasi Dalam Jalannya Proses Pembelajaran Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar. Selain siswa, faktor penting dalam proses belajar mengajar adalah guru. Guru sangat berperan penting dalam menciptakan kelas yang komunikatif. Guru juga banyak megambil andil dalam proses belajar mengajar. Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar mengajar juga menentukan teknik dan metode yang akan diterapkan oleh guru. Sebagai pengatur dalam proses pembelajaran, guru harus adil dalam memberikan perlakuan kepada siswa, baik secara komunikatif maupun dalam tindakan nyata. Agar supaya menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. hal-hal yang harus dilakukan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif adalah sebagai berikut :

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

23

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

a. Guru Mengembangkan Kecakapan Berpikir Kecakapan berpikir pada dasarnya merupakan kecakapan menggunakan pikiran/rasio kita secara optimal. Kecakapan berpikir mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan informasi (information

searching),

kecakapan

mengolah

informasi

dan

mengambil keputusan secara cerdas (information processing and

decision making skills), serta kecakapan memecahkan masalah secara


arif dan kreatif (creative problem solving skill). Kecakapan melakukan observasi sangat penting dalam upaya menggali informasi. Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan fenomena alam lingkungan, melalui berbagai kejadian sehari-hari, peristiwa yang teramati langsung maupun dari berbagai media cetak dan elektronik, termasuk internet. Agar informasi yang terkumpul lebih bermakna harus diolah. Hasil olahan itulah yang sebenarnya dibutuhkan oleh manusia. Oleh karena itu, kecakapan berpikir tahap berikutnya adalah kecakapan mengolah informasi. Mengolah informasi artinya memproses

informasi tersebut menjadi simpulan. Jika informasi telah diolah menjadi suatu simpulan, maka tahap berikutnya orang harus mengambil keputusan berdasarkan simpulansimpulan tersebut. Fakta menunjukkan seringkali orang takut mengambil keputusan karena takut menghadapi risiko yang muncul, pada hal informasi untuk dasar pengambilan keputusan telah tersedia. Oleh karena itu sejak dini, siswa perlu belajar memecahkan masalah, sesuai dengan tingkat berpikirnya. Untuk memecahkan masalah memang dituntut kemampuan berpikir rasional, berpikir kreatif, berpikir alternatif, berpikir sistem, berpikir lateral dan sebagainya. Kecakapan sosial atau kecakapan antar-personal (inter-personal skill) mencakup antara lain kecakapan komunikasi dengan empati

(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

24

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

skill).Empati, sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah


perlu ditekankan karena yang dimaksud berkomunikasi di sini bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi pesannya sampai dan disertai dengan kesan baik yang dapat menumbuhkan hubungan harmonis. b. Guru Melakukan Suatu Tindakan Dalam perkembangan dunia pendidikan masa kini, kepandaian guru tidak hanya dalam menjelaskan pelajaran saja. Guru masa kini sebagai pendidik profesional (dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik) membutuhkan peningkatan professional secara terus menerus. Sehingga tercipta suasana belajar-mengajar yang menyenangkan, siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan

pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, antara lain : a. Guru Mampu Merancang Pembelajaran Dengan Baik. Lesson Study dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan keprofesionalan guru, yaitu dengan menguraikan delapan pengalaman yang diberikan Lesson Study kepada guru sebagai berikut. Lesson Study memungkinkan guru untuk: 1) memikirkan dengan cermat mengenai tujuan dari pembelajaran, materi pokok, dan bidang studi,

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

25

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

2) mengkaji dan mengembangkan pembelajaran terbaik yang dapat dikembangkan, 3) memperdalam pengetahuan mengenai mengenai materi pokok yang diajarkan, 4) memikirkan secara mendalam tujuan jangka panjang yang akan dicapai berkaitan dengan siswa, 5) merancang pembelajaran secara kolaboratif, 6) mengkaji secara cermat cara dan proses belajar serta tingkah laku siswa, 7) mengembangkan pengetahuan pedagogis yang kuat/penuh daya, dan 8) melihat hasil pembelajaran sendiri. b. Guru Mampu Memilih Materi Yang Tepat Yang dimaksud disini adalah penyesuaian materi dengan strategi yang akan digunakan. Jika pilihan tersebut tepat maka proses pembelajaran akan menyenangkan tapi jika tidak maka bisa berakibat tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar. c. Guru Mampu Memilih Dan Mengembangkan Strategi Yang Dapat Melibatkan Peserta Didik Secara Optimal Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa . Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu antara lain : 1) Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan. 2) Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan. 3) Atas dasar Pertimbangan Pengaturan Guru Berdasarkan paparan diatas secara umum beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM adalah: a. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

26

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

b. Mengenal anak secara perorangan c. Memanfaatkan prilaku anak dalam mengorganisasikan kelas d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental Adapun metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menerapkan model pembelajaran PAKEM bermacam-macam. Kita mengenal bermacam-macam strategi pembelajaran. Diantaranya strategi ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi, pemberian tugas, team teaching, pemecahan masalah, bermain peran (role player) dan lain-lain. Pada dasarnya metode-metode tersebut bisa saja digunakan dalam model PAKEM. Hal itu tergantung pada kemampuan guru. Apakah ia bisa menghadirkan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan metode-metode tersebut.

9. Penentuan Model dan Strategi Pembelajaran PKn


Pengembangan materi esensial memuat beberapa Standard

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Setiap kompteensi dasar memiliki beberapa indikator sendiri-sendiri. Dalam menerapkan model PAKEM pada tiap komptensi dipilih model yang disesuaikan dengan kebutuhan indikator pembelajaran. Model pembelejaran yang dipakai adalah pembelajaran langsung, tidak langsung, dan interaktif. Penerapan model itu dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai pula. pemetaannya dapat Saudara lihat pada tabel di bawah ini.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

27

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Pemetaan Strategi dan Metode Pembelajaran Materi Esensial Penerapan dan Pengembangannya No 1 Standar Kompetensi (SK) Menampilkan prilaku yang sesuai dengan nilainilai Pancasila Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Menunjukkan sikap positif terhadap pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indikator Menyetujui Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Mendukung peraturan-peraturan yang berasaskan pancasila Mempertahankan argumentasi Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Strategi/metode Pembelajaran metode strategi masalah

1.2 Menunjukkan sikap Demokrasidalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam bnerbagai kehidupan

Menjelaskan dan memberikan contoh yang baik dalam budaya demokrasi Menjelaskan bagaimana dapat menunjukkan sikap demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat

Pembelajaran dengan strategi kontekstual

Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di

Memahami pelaksanaan otonomi daerah

Menjelaskan bagaimana cara penilaian secara positif dalam kedaulatan rakyat

Pembelajaran model kontekstual

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

28

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

daerah

Menjelaskan bagaimana cara memberikan nilai positif terhadap pemerintah

Memahami hidup yang berpegang teguh terhadap nilai-nilai pancasila

2.1. Menjelaskan pancasila sebagai dasar nnegara dan ideologi negara

Menjelaskan pentingnya ideologi dalam sebuah negara Menjelaskan makna pancasila sebagai dasar negara Menjelaskan pancasila sebagai ideologi negara Menjelaskan latar belakang pancasila sebagai dasar negara secara kronologis Menjelaskan latar belakang pancasila sebagai ideologi negara

Pembelajaran dengan strategi ekspositori

Hak Asasi Manusia dan Kedaulatan Rakyat

2.2. Memberika pemahama tentang kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di

Memberikan rumusan tentang pengertian Hak Asasi Manusia dan kedaulatan rakyat Menjelaskan sistem pemerintahan Indonesia

Berbasis masalah

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

29

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

Indonesia 2.3. Menunjukkan sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia 3 Memahami pelaksanaan otohoni daerah 3.1. Mendeskripsikan pengertian otonomi daerah Menjelaskan pengertian otonomi daerah. Menjelaskan tujuan otonomi daerah Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi otonomi daerah. Menunjukkan dasar hukum penyelenggaraan otonomi daerah. Menjelaskan prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah. Mengidentifikasi hal yang menjadi urusan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 3.2. Menjelaskan pentingnya partisipasi masyarkat Menguraikan partisipasi masyarakat dalam otonomi daerah. Menjeklaskan sifat-sifat pokok kedaulatan Pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran langsung Menunjukkan sikap positif terhadap kedaulatan rakyat Menunjukkan sikap positif terhadap pemerintahan Indonesia Pembelajaran Kontekstual

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

30

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

dalam perumusan kebijakan publik di daerah 5 Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilaiilai Pancasila
Menguraikan nilai-nilai

Menyebutkan macam-macam teori kedaulatan Mendeskripsikan lembaga kedaulatan Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pada Pancasil Menjelaskan kedudukan nilai Pancasila bagi masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh Menjelaskan kedudukan Pancasila terhadap Ideologi Asing

secara langsung

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

31

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

D. Rangkuman
Strategi pembelajaran adalah suatu cara dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat tercapai, melalaui pendekatan, metode dan teknik dalam kerangka suatu model pembelajaran. Mengingat banyak sekali model pembelajaran yang ada, saudara harus bisa memilih model dan strategi yang tepat agar proses pembelajaran berjalan efektif sesuai harapan. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, PKn menekankan tiga ranah pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan karekteristik materi PKn tentang Pancasila maka model yang dipilih pada modul ini adalah model PAKEM atau pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan strategi ekspositori, pemberian tugas dan resitasi, pemecahan masalah dan Role Playing. Untuk merancang bangun sebuah strategi pembelajaran maka Saudara perlu mempersiapkan hal sebagai berikut: menguasai materi yang harus

Saudara ajarkan, memberikan apa yang Saudara punyai kepada para siswa dengan sepenuh hati, menanamkan sikap kepada siswa agar mencintai materi yang Saudara ajarkan.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

32

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

E. Latihan/Tugas
Pelajarilah dan jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Sebutkan beberapa pengertian model pembelajaran ? 2. Apa yang disebut dengan strategi pembelajaran berbasis PAKEM ? 3. Sebutkan tujuan pembelajaran maetri PKN ! 4. Apa yang disebut dengan model pembelajaran langsung ? 5. Apa yang disebut dengan model pembelajaran secara Kontekstual ?

F. Tes Mandiri Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
1. Jalan atau arah yang ditempuh oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran disebut juga .... a. strategi pembelajaran b. pendekatan Pembelajaran c. metode pembelajaran d. teknik Pembelajaran 2. Penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru disebut . a. strategi pembelajaran b. pendekatan pembelajaran c. langkah pembelajaran d. tehnik pembelajaran 3. Agar diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif, strategi pembelajaran seharusnya dikaitkan dengan . a. tujuan pembelajaran b. pendekatan pembelajaran c. langkah pembelajaran d. tehnik pembelajaran 4. Pada pelajaran PKn pada MTs, Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan adalah bagian dari ....

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

33

Penerapan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts

a. materi kewarganegaraan b. strategi pembelajaran c. pendekatan pembelajaran d. tujuan pelajaran kewarganegaraan 5. Model pembelajaran yang bahannya ditentukan oleh guru dan anak didik disebut dengan .... a. model pembelajaran unit b. model pembelajaran modul c. model pembelajaran tuntas d. model pembelajaran CBSA

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

34

You might also like