You are on page 1of 6

Bahan cetak dari wax 1. Klasifikasi Klasifikasi malam yang diperoleh secara alami: a.

Mineral Paraffin wax : Strukturnya rantai lurus polykristal-hydrocarbon. Bersifat rapuh dan suhu kamar. Diperoleh sewaktu penyulingan minyak mentah. Microcrystalline wax atau ceresin : strukturnya tidak serapuh paraffin wax karena mengandung minyak. Bersifat rantai pilikristal hydrocarbon yang bercabang. Diperoleh pada waktu penyulingan minyak mentah. b. Serangga Bees wax : strukturnya mengandung lebih sedikit kristalline dan lebih banyak bahan amorf. Sifatnya bila dicampur dengan paraffin wax, menjadi tidak begitu rapuh pada suhu kamar dan pada suhu yang lebih tinggi (misal : suhu mulut) mengurangi flo dari malam. Dibuat dari sarang lebah. c. Tumbuhan Carnauba wax : bersifat keras dan kuat. Dicampur dengan paraffin wax untuk memperkerasnya dan meningkatkan suhu transisi padat-padat. Dibuat dari pohon palm/amerika selatan. Candelila wax Resin atau gum : sifatnya serupa dengan candelila wax. Dibuat dari tanaman candelila. : digunakan untuk menamba daya rekat wax. Dibuaat dari pohon.

Klasifikasi berdasarkan kegunaannya: a. Lilin pola (pattern wax) 1) Base plate wax : Merupakan lilin/malam pelat landasan dengan komposisi : lilin lebah untuk member elastisitas, paraffin, carnauba untuk mengatur titik cair dan zat warna estetis. Syarat base plate haruslah mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah, mudah diukir, larut dalam air panas tanpa residu, serta tidak emncemari model. Biasanya diperdagangkan dalam bentuk lembaran 14,5 x 7,5 x 2 mm. 2) Casting wax : merupakan malam tuang/ cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan rangka logam. Diaplikasikan pada model refractory. Syarat lilin ini : harus dapat menguap habis pada waktu dibakar (burn out). Doperdagangkan dalam bentuk sheet dan ready shape. 3) Inlay wax : malam inlaydipergunakan untuk pembuatan pola inlay secara langsung di dalam mulut dengan direct technique atau pada model/die yang diperoleh dari suatu

cetakan atau yang disebut indirect technique. Malam untuk penggunaan langsung didalam mulut perlu agar mempunyai kontraksi termis yang serendah-rendahnya, mempunyai sifat aliran yang baik mempunyai warna yang kontras dengan jaringan mulut ( biasanya biru atau hijau). Selain itu semua, malam inlay hendaknya mudah diukir tanpa putus atau terkelupas dan dapat dibakar habis pada bumbung tuang tanpa meninggalkan residu. Komposisi dari malam inlay antara lain : campuran paraffin, carnauba, lilin lebah, candelila, dan getah dammar serta zat warna. b. Lilin proses (processing wax) 1) Boxing wax atau batangan. 2) Utility wax : dapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak, batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan (merah tua dan oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum, dan wax softeners. 3) Sticky wax Dipergunakan : merupakan malam yang rapuh dan dipergunakan sebagai malam pada laboratorium untuk berbagai hal dimana dibutuhkan perekat, biasanya terbuat dari beeswax dan beberapa resin alami serta getah damar. penyambungan sementara, misalnya : untuk menyatukan bagian-bagian logam sewaktu penyolderan; sewaktu melakukan reparasi gigi tiruan, mala mini dipakai untuk menyambung bagian-bagian gigi tiruan yang pecah. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih dan hendaknya memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yanghendak disambung. Tersedia dalam bentuk batangan dengan penampang bulat atau heksagonal. c. Lilin cetak (impression wax) 1) Corrective Waxes : Corrective waxes digunakan sebagai malam lapisan untuk berkontak dan mendapatkan detail dari jaringan lunak. Ini diklaim sebagai tipe material cetak yang merekam membran mukosa dan jaringan dibawahnya. Corrective wxes dibuat dari hidrokarbon waxes seperti paraffin, seresin dan lilin lebah serta metal partikel. 2) Bite Waxes : Bite wax digunakan secara akurat untuk merekam gigitan. Bite wax terbuat dari 28-gage lembar casting wax atau baseplat wax yang keras, tapi : digunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan dan disediakan dalam bentuk lembaran

lilin yang diidentifikasi sebagai bite waxes nampaknya terbuat dari beeswax atau lilin hidrokarbon seperti paraffin atau ceresin. Lilin ceresin bite mengandung aluminium atau partikel tembaga. 2. Sifat Fisis Wax a) Suhu transisi padat padat. Suhu transisi padat padat ini dapat diperoleh dengan memanaskan malam secara merata hingga massa malam lunak dan merupakan saat yang tepat untuk memanipulasi malam. Keadaan ini disebabkan karena kisi kristal yang stabil (orthorhombic) berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi padat padat di atas suhu 37C. b) Ekspansi dan Kontraksi Termis Koefisien ekspansi termis malam lebih tinggi dari bahan kedokteran gigi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan pada pola atau desain sewaktu didinginkan dari suhu cairnya ke suhu kamar. Ekspansi dan kontraksi sewaktu pemanasan ini dapat menyebabkan hasil yang diperoleh sedikit berbeda dari dimensi ukuran yang sebenarnya. c) Aliran (flow) Sifat aliran suatu malam sangat menentukan dalam menghasilkan detil cetakan yang sempurna. Sifat aliran pada tiap tipe malam berbeda beda sesuai dengan penggunaannya di kedokteran gigi. Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai di atas suhu transisi padat padat. Pengukuran aliran pada malam tergantung dari pergeseran molekul molekul malam selama pergerakannya. d) Tegangan dalam (internal stress) Tegangan dalam adalah tegangan yang timbul pada malam yang diakibatkan adanya pemanasan malam yang tidak merata. Malam yang mengalami internal stress akan mengalami (Combe,1992) 3. Syarat Wax yang Digunakan dalam Kedokteran Gigi Stabil pada suhu mulut Dapat mengisi rongga cetak Non iritan dan non toxic Tidak meninggalkan residu jika disiram air distorsi apabila dilakukan pemanasan ulang.

4.

Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan Mudah dibentuk dalam temperatur tertentu Setelah dingin dapat mempertahankan bentuknya Dalam keadaan lunak dapat beradaptasi dengan permukaan lain Dalam keadaan keras dapat diukir Melting range cukup lama Dapat dicairkan dan dipadatkan berkali-kali Jika dibentuk tidak robek atau retak

Aplikasi Malam di Kedokteran Gigi a. Malam Model Ini dipergunakan sebagai bahan untuk membuat pola dan untuk pencatatan relasi rahang dalam pembuatan gigi tiruan. Syarat-syarat yang dibutuhkan adalah : a. Hendaknya mudah dibentuk setelah dilunakkan dan tidak robek, terkelupas atau retak b. Hendaknya mudah diukir c. Hendaknya mudah dicairkan dan dipadatkan berkali-kali tanpa merubah sifat-sifatnya d. Tidak ada residu yang tertinggal setelah cetakan yang dihasilkan oleh malam ini disiram dengan air mendidih dan deterjen. Komposisi sebenarnya dari suatu malam model yang tersedia di pasar biasanya tidak diberitahu oleh pabrik, tetapi suatu bahan yang baik dapat dihasilkan dengan cara mencampur beberapa macam malam seperti carrafin wax dan bees wax dengan sedikit malam yang lebih keras dan kuat seperti carnauba. Bahan ini dapat diperoleh dalam beberapa macam tingkatan suhu pelunakan. Dalam melakukan manipulasi penting agar seluruh ketebalan malam dipanaskan merata dan dibentuk sebelum menjadi dingin untuk mengurangi distorsi yang disebabkan oleh karena lepasnya tegangan dalam. Malam model yang dipergunakan untuk keperluan klinik hendaknya tidak/sedikit mengalami perubahan dimensi ketika dipanaskan ke suhu mulut dan selanjutnya didinginkan ke suhu kamar. Lembaran malam tuang tersedia dalam lembar yang telah digulung dengan tebal tertentu. Sewaktu memanipulasi perlu diperhatikan agar malam ini jangan menjadi lebih tipis. Ini dapat dicegah dengan cara memanaskannya dalam air hangat dan mempergunakan kain wool basah untuk menekan atau membentuknya.ing agar klammer meupun konektor gigi tiruan tuangan mempunyai tebal yang tepat.

Untuk menyederhanakan pengukiran malam dalam pembuatan gigi tiruan tuangan, jiga tersedia komponen patron gigi tiruan yang terbuat dari bahan polimer yang telah siap dibentuk. Bahan malam tuang dan komponen polimer tersebut harus dibakar habis dari bumbung tuang tanpa meninggalkan residu. b. Malam Inlay Malam inlay digunakan untuk pembuatan pola inlay, ini dapat dilakukan : a. Langsung di dalam mulut dengan direct technique, atau b. Pada model atau die yang diperoleh dari suatu cetakan atau yang disebut indirect technique. Malam untuk penggunaan langsung di dalam mulut perlu agar : a. Mempunyai kontraksi termis yang serendah-rendahnya, meskipun tak dapat dihindari bahwa pada kenyataannnya ini adalah tinggi. b. Mempunyai sifat aliran yang baik c. Memepunyai warna yang kontras dengan jaringan mulut Selain itu semua malam inlay hendaknya : a. Mudah diukir tanpa terputus atau terkelupas b. Dapat dibakar habis dari bumbung tuang tanpa meninggalkan residu Konstitusi malam inlay serupa dengan malam model. Bagaimanapun juga, dalam perbandingannya dipakai lebih banyak malam keras agar diperoleh campuran yang memenuhi persyaratan yang lebih keras untuk malm inlay. c. Carding dan Boxing Wax Merupakan malam yang memiliki aliran tinggi pada suhu kamar dan sangat mudah dibentuk tanpa membutuhkan pemanasan. Bahan ini dipergunakan oleh pabrik untuk melekatkan geligi tiruan pad atempatnya untuk dipasarkan dan juga dipergunakan dalam laboratorium untuk membuat dinding batas cetakan sebelum dilakukan pengisian. d. Malam Perekat Merupakan malam yang rapuh yang dipergunakan sebagai malam perekat, biasanya terbuat dari beeswax dan beberapa resin alami. Malam ini hendaknya tidak mengalir pada suhu kamar. Digunakan pada laboratorium untuk berbagai hal dimana dibutuhkan

penyambungan sementara, misalnya untuk menyatukan bagian-bagian logam sewaktu penyoderan, sewaktu melakukan reparasi gigi tiruan, malam ini dipakai untuk menyambung bagian-bagian gigi tiruan yang pecah. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih dan hendaknya memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung. e. Malam Cetak Malam untuk mencetak, malam koreksi dan malam penyingkap, semuanya memiliki ciriciri yang menunjukkan derajat aliran yang tinggi pada suhu mulut. 5. Manipulasi Wax 1. malam sebelum dipanaskan adalah mudah mengalami flaking/ patah/ robek karena struktur bentuk kristalnya. 2. pemanasan secara merata pada seluruh permukaan malam akan menjadikan malam mudah dimanupilasikan pada model. 3. bila sisi yang dipanaskan hanya sebagian maka panas tidak akan disebarkan ke sisi lain sehingga sisi tempat pemanasan akan mencair. 4. pemanasan yang merata akan mengurangi tegangan dalam. 5. untuk malam inlay cor, harus hati-hati bila melunakan batangan malam agar tidak terlalu panas. 6. malam diputar-putar sampai mengkilap kemudian dijauhkan dari api. Hal ini diulang sampai malam menjadi hangat seluruhnya. 7. malam kemudian diuli dan dibentuk kedalam kavitas preparasi. 8. tekanan harus diaplikasikan dengan jari / meminta pasien menggigit malam. 9. malam menjadi dingin secara berangsur-angsur pada temperatur mulut, tidak perlu direndam pada air dingin.

You might also like